PENGEMBANGAN APLIKASI DOKUMEN MANAJEMEN UNTUK DEPARTEMEN PEMERINTAHAN



dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PENDAFTARAN DAN REGISTRASI MAHASISWA BARU STMIK AMIKOM PURWOKERTO

BAB III 3. LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKADEMIK POLITEKNIK META INDUSTRI

Abdul Jamil, S.Kom.,MM Call: STMIK Muhammadiyah Jakarta

BAB II LANDASAN TEORI. kebutuhan akan beberapa aktivitas seperti sistem perniagaan, permainan, pelayanan masyarakat, periklanan (Pramana, 2005).

Bab III. Landasan Teori

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.

TUGAS KELAS PTIK 03 REKAYASA PERANGKAT LUNAK SRS SISTEM KOPERASI SIMPAN PINJAM RAHMATANG PTIK 03 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-MAINTENANCE PT TRIMITRA CHITRAHASTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN 1 BAB I. 1.1 Latar Belakang

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA SIRKULASI PADA PERPUSTAKAAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. lembaga ekonomi dan keuangan syariah yang berlokasi di Cibingbin, Kabupaten

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

c. Rancangan Menu News

Pengantar Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD) Universitas Jember

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bersifat strategis. Aplikasi basis data merupakan bagian dari teknologi

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

SISTEM INFORMASI PERSEWAAN MOBIL BERBASIS WEB DI RENTAL HAFA TRANSPORT

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - D3

PERANCANGAN SISTEM E-OFFICE PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus: Pemerintah Kota Salatiga)

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM INFORMASI : dari konsep dasar menuju pengadaannya

Sistem, Sub Sistem dan Supra Sistem

III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNISBANK SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pergantian pemimpin. Pemilu dalam skala besar dilakukan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMP NEGERI 134 JAKARTA

Simulasi Sistem Pengambilan Keputusan Pemilihan Telepon Seluler Sri Siswanti 3)

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TANAMAN OBAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN SISTEM INFOR- MASI REKRUTMEN DAN SELEK- SI KARYAWAN BERBASIS WEB DI PT. QWORDS COMPANY INTER- NATIONAL

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 55 TAHUN 2015

BAB II BAHAN RUJUKAN

Sistem Informasi Manajemen

BAB III LANDASAN TEORI. elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur sistem

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SILABI MATA KULIAH. Nama Matakuliah : MANAJEMEN SISTEM INFORMASI Kode Matakuliah : PMT214 Jumlah SKS : 2 SKS, Teori 1, Praktik 1

STANDAR PENGELOLAAN DOKUMENTASI TI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SEKOLAH SECARA TERPUSAT UNTUK SEKOLAH-SEKOLAH DI PROVINSI LAMPUNG

STANDAR SISTEM INFORMASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. piranti lunak (software), kebutuhan perangkat keras (hardware) dan kebutuhan

BAB II LANDASAN TEORI

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB III LANDASAN TEORI

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transa

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi, khususnya internet telah berkembang dengan sangat

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BAGIAN KEPEGAWAIAN PADA SMK MUHAMMADIYAH 1 BATURETNO

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB III LANDASAN TEORI. mahasiswa dan penempatan jurusan kepada setiap calon mahasiswa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN CATERING DENGAN METODE CRM (CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT) (Studi Kasus CV.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SIL. MANAJEMEN SISTEM INFORMASI SIL/PMT214/14 Revisi: Maret 2011 Hal.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembuatan Sistem Informasi Penatausahaan Surat dan Arsip berbasis Web Studi Kasus Kantor Pelayanan Perbendaharaan Bengkulu

Analisis Kebutuhan. Teknik Informatika Universitas Telkom 2015

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PERPUSTAKAAN PADA SEKOLAH VIANNEY SKRIPSI. Oleh. Steve Wilan Alfredo Sumual

PROPOSAL APLIKASI TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK

1.1 Paragraf Pengantar

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY

BAB I Persyaratan Produk

SISTEM INFORMASI ARSIP DAN INVENTARIS pada SMP NEGERI 1 PARENGGEAN MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

BAB I PENDAHULUAN. terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan, pakaian,

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perancangan Sistem Informasi Tugas Akhir dan Kerja Praktek di Jurusan Teknik Industri UNS

Pengembangan Electronic Document Management System (EDMS) Sebagai Alternatif Pengarsipan di Perguruan Tinggi. M. Miftakul Amin

BAB 1 PENDAHULUAN. Internet, dalam (28 April 2006)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. proses mengubah hasil dari analisis kedalam bahasa pemrograman yang

PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM BERKAS SUBDIT PENGANGKUTAN DIREKTORAT JENDERAL MIGAS REPUBLIK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI. lingkungan, interaksi unsur dengan suatu tujuan yang akan dicapai. Berikut ini pengertian sistem menurut beberapa ahli:

Pembuatan Sistem Informasi Produksi Pada Perusahaan label X. Melvina Setiadi Jurusan Teknik Informatika

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI L15 ONLINE BERBASIS WEB (STUDI KASUS UNIT BILLING COLLECTION UNER V PT. TELKOM INDONESIA TBK)

Transkripsi:

PENGEMBANGAN APLIKASI DOKUMEN MANAJEMEN UNTUK DEPARTEMEN PEMERINTAHAN Dwi Atmodjo Wismono Prto 1) dan Mardiana Purwaningsih 2) 1) Program Studi Sistem Informasi, dan 2) Sistem Komputer Institut Perbankan Keuangan dan Informatika Asia Perbanas Jalan Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan 12940 Email: dwi4doc@yahoo.com dan mardyana_s@yahoo.com Abstrak Kegiatan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Dokumen dimaksudkan bahwa sistem pengarsipan yang dilakukan oleh departemen pemerintahan dat dikendalikan secara optimal. Dengan dibangunnya sistem informasi ini, diharkan dokumen-dokumen yang ada di seti departemen dat terjamin keamanannya dari mulai pembuatan, pengaksesan, pembacaan, pengkopian, dan pemusnahan dokumen oleh orang-orang yang tidak berhak. Sistem informasi ini mengatur manajemen dokumen baik dalam bentuk hardcopy maupun dalam bentuk softcopy yang disimpan sebagai file. Sehingga media penyimpanan yang digunakan selain menggunakan basisdata juga digunakan almari untuk menyimpan arsip dokumen dalam bentuk lembaran kertas. Kata kunci: sistem informasi, manajemen dokumen, basisdata 1. PENDAHULUAN Banyaknya dokumen menyebabkan proses pengarsipan dan pencarian dokumen membutuhkan waktu yang cukup lama, alagi jika hal tersebut dilakukan secara manual, seperti yang dialami oleh banyak departemen Pemerintahan. Sistem pengarsipan manual ini dat menghambat kinerja unit kerja yang bersangkutan. Demikian juga dengan dokumen kerja yang kurang terkontrol penyusunan, penerbitan, dan pendistribusiannya dat menyebabkan dokumen tersebut kurang terjamin kerahasiaannya. Dalam hal pengarsipan dokumen secara umum, berbagai permasalahan terjadi, antara lain: begitu banyak waktu dan tenaga yang terbuang hanya karena mencari lokasi dimana dokumen tertentu dat ditemukan. Redundansi dat terjadi karena lebih mudah dan hemat waktu untuk membuat ulang dokumen daripada mencoba mencarinya. Akibat tidak adanya klasifikasi yang baik dan sistem pengaksesan yang terstruktur (tanpa pembatasan hak akses) atas dokumen, menyebabkan dokumen yang (misal) sangat rahasia tersebar di berbagai tempat, sehingga kemungkinan bocor ke publik sangat besar. Ditunjang dengan tidak adanya pembagian hak akses atas dokumen menyebabkan dokumen yang sangat rahasia jatuh ke tangan orang yang tidak berhak. Organisasi lembaga departemen pemerintahan disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 dan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005. Didalam organisasi Pemerintahan terdat susunan: Menteri, Sekjen, Dirjen, Irjen dan Badan-badan, PusDatIn, Pusat Kajian Strategis, dan lain-lain. Dimana dalam proses pelaksanaan Tupoksi-nya tidak lepas dari permasalahan pengelolaan dokumen baik yang bersifat hardcopy maupun softcopy, mengingat bahwa pada organisasi yang modern pergerakan organisasinya dipicu oleh adanya informasi dari anggota organisasi yang lain baik itu dalam bentuk dokumen maupun dalam bentuk perintah langsung. Dalam hal ini dibutuhkan sebuah sistem yang dat mengakomodasi kebutuhan pengelolaan informasi maupun dokumen untuk kepentingan organisasi tersebut. Pada tulisan ini digambarkan bagaimana sistem pengelolaan dokumen yang dat digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan departemen pemerintahan khususnya yang berhubungan dengan tugas-tugas inspektorat jenderal mengingat tugas dari divisi ini sangat erat dengan sistem peloran dan tata naskah yang membutuhkan security (hak akses) yang berbeda-beda pada bagian dokumen tertentu, mengingat dokumen yang dihasilkan biasanya merupakan dokumen hasil audit dari bagian-bagian organisasi yang ada. 2. TINJAUAN PUSTAKA Sistem informasi adalah sebuah sistem yang menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Tujuan suatu sistem informasi adalah menyajikan informasi untuk mengambil keptusan pada perencanaan, pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi subsistem pada perusahaan dan menyajikan sinergi organisasi. Menurut Davis (1994) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategik suatu organisasi, serta menyediakan pihak luar tertentu dengan loran-loran yang dibutuhkan. 82

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dokumen adalah surat yang tertulis atau yang tercetak yang dat dipakai sebagai bukti keterangan; atau rekaman suara atau gambar yang dat dijadikan bukti keterangan. 3. METODELOGI PENELITIAN Terdat 6 tahan yang dat digunakan untuk mengembangkan Aplikasi Manajemen Dokumen untuk lembaga pemerintahan yaitu: 1) pengumpulan data (data gathering) untuk mendatkan gambaran dasar kebutuhan pemakai (user requirements); 2) pengembangan likasi sistem manajemen dokumen (plication development) berdasarkan hasil analisa kebutuhan pemakai yang diperoleh pada tah 1; 3) penyian infrastruktur; 4) implementasi Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Dokumen; 5) pembuatan manual book/sop likasi Sistem Informasi Manajemen Dokumen; dan 6) pelatihan dan pendampingan, baik secara perorangan maupun kelompok. Tahan perancangan sistem informasi manajemen dokumen dat dibagi menjadi bebera tah seperti gambar 1. Pembuatan Manual Books Dokumen Manual Books Gambar 1: Tahan perancangan sistem informasi manajemen dokumen 4. Perancangan Sistem Manajemen Dokumen Analisa aliran dokumen Analisa aliran dokumen atau proses bisnis dokumen dilakukan untuk menggambarkan aliran informasi dalam sistem manajemen dokuman. Aliran informasi merupakan dasar utama dalam proses desain data flow diagram sistem manajemen dokumen. Aliran dokumen akan menjadi dasar penentuan hak akses pengguna terhad sistem dan dokumen. Berdasarkan analisa tersebut akan dihasilkan pembagian stakeholder berdasarkan hak aksesnya terhad sistem dan dokumen. Stakeholder tersebut dat dikategorikan berdasarkan kuadran seperti pada gambar 2. 83

Gambar 2: Rangka kerja yang digunakan memetakan ragam stakeholder. Masing-masing kuadran memiliki atribut seperti berikut. 1. Kuadran 1 (Internal-Langsung) adalah kumpulan stakeholder yang berada di dalam organisasi internal Itjen Departemen dan seti harinya berinteraksi secara langsung dengan sistem manajemen dokumen, dalam arti kata menjadi pengguna aktif dari sistem yang dibangun; 2. Kuadran 2 (Internal-Tidak Langsung) adalah kumpulan stakeholder yang berada di dalam organisasi internal Itjen Departemen namun tidak menjadi pengguna aktif yang berinteraksi secara intensif dengan sistem manajemen dokumen yang dibangun; 3. Kuadran 3 (Eksternal-Langsung) adalah kumpulan stakeholder yang berada di luar organisasi internal Itjen Departemen dan seti harinya berinteraksi secara langsung dengan sistem manajemen dokumen, dalam arti kata menjadi pengguna aktif sistem manajemen yang dibangun; dan 4. Kuadran 4 (Eksternal-Tidak Langsung) adalah kumpulan stakeholder yang berada di luar organisasi internal Itjen Departemen namun tidak menjadi pengguna aktif yang berinteraksi secara intensif dengan sistem manajemen dokumen yang dibangun. Klasifikasi stakeholder di atas akan sangat membantu dalam proses pengkajian terhad posisi dan kebutuhan masing-masing dari seti stakeholder terhad sistem manajemen dokumen. Secara prinsip, ada 4 (empat) atribut pembeda terhad masing-masing kelompok stakeholder, yaitu: 1. Atribut ACCOUNTABLE (A) merupakan posisi dimana stakeholder terkait merupakan pihak yang berwenang atau memiliki kekuasaan tertinggi terhad berbagai aset terkait sistem manajemen LHA yang akan dibangun. 2. Atribut RESPONSIBLE (R) merupakan posisi dimana stakeholder terkait merupakan pihak yang memiliki tanggung jawab operasional terhad mekanisme dan kinerja sistem manajemen dokumen sehari-hari; 3. Atribut CONSULTED (C) merupakan posisi dimana stakeholder terkait berfungsi sebagai pihak yang ker/harus dilibatkan dalam berbagai inisiatif pengembangan sistem manajemen; dan 4. Atribut INFORMED (I) merupakan posisi dimana stakeholder terkait merupakan pihak yang ker/harus selalu diberitahukan terhad berbagai perkembangan pembangunan sistem manajemen. Aplikasi Sistem Manajemen Dokumen berbasis web sangat cocok untuk mengakomodasi kebutuhan di atas. Pada awalnya sistem didesain secara terpusat, ti pada akhirnya mengalami perubahan menjadi terdistribusi mengingat pada organisasi pemerintahan yang paling mendasar adalah adanya birokrasi yang harus ditaati oleh anggota-anggota organisasi dan adanya proses rolling (perputaran penugasan). Sistem berbasis web ini akan melindungi dokumen dan basisdata dari pengaksesan secara langsung oleh pemakai. Hal lain yang harus diperhatikan adalah adanya dokumen fisik yang harus dikelola secara bersama-sama dalam satu sistem manajemen dokumen. Dokumen-dokumen fisik ini bagi Inspektorat sangat penting karena digunakan sebagai bahan bukti dan informasi untuk pengambilan keputusan. Sehingga likasi yang dikembangkan juga harus mencatat posisi dan perlakuan yang dikenakan pada dokumen fisiknya. Ini yang disebut dengan tata naskah dimana dokumen yang akan dikelola akan terus mengalir dan bertambah isinya sesuai dengan perlakuan yang dikenakan pada dokumen berdasarkan kasus yang melatar belakangi dokumen tersebut. 84

Berdasarkan hasil analisa dan identifikasi permasalahan yang ada bahwa: 1) masing-masing inspektorat mempunyai dokumen yang berbeda dan terpisah; 2) dokumen di masing-masing inspekturat hanya dat diakses oleh inspekturat yang bersangkutan; 3) pengelolaan dokumen seti inspekturat maupun bagian tindak lanjut dilakukan secara terpisah; dan dengan kondisi tersebut maka dat dikatakan bahwa ti inspekturat memiliki administrator likasi, dimana administrator inspektorat tersebut hanya berlaku pada inspektorat yang bersangkutan. Mengingat hal tersebut maka sistem yang dikembangkan menggunakan pendekatan sistem terdistribusi, seperti bagan pada gambar 3. Master DB SIP Tindak Lanjut Tindak Lanjut Gambar 3: Kerangka Umum Aplikasi 5. Disain Basisdata Aplikasi sistem manajemen dokumen dikembangkan dengan menggunakan relasional basisdata. Desain Relasi tersebut dat dilihat pada gambar 4. Gambar 4: Desain Relasi Tabel 85

6. Implementasi Setelah kegiatan analisa dan desain selesai dilakukan maka selanjutnya akan dilakukan implementasi sistem. Sebelum tah implementasi dilakukan, rencana implementasi ini akan diinformasikan kepada semua pemakai sistem informasi manajemen dokumen yang akan terlibat, baik yang akan terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Tujuannya adalah agar semua pemakai sistem mengetahui adanya implementasi sistem baru dan meminta kerjasama pemakai sistem tersebut. Implementasi sistem diawali dengan kegiatan penyian infrastruktur. Infrastruktur ini meliputi sumber daya fisik (hardware) dan sumber daya perangkat lunak (software) yang diperlukan untuk menjalankan likasi Sistem Manajemen Dokumen. Sumber daya fisik (hardware) yang diperlukan berupa perangkat komputer (PC) dan perangkat jaringan (networking). Untuk dat menjalankan sistem informasi manajemen dokumen secara optimal maka spesifikasi perangkat komputer yang diperlukan adalah prosesor Intel Pentium 4 (3.0 GHz, FSB 800, Cache 2MB), memori standar 512 MB, dan kasitas media penyimpanan (storage) 80 GB. Sedangkan perangkat lain dat menyesuaikan. Untuk perangkat jaringan maka dipersikan modem dan LAN (Local Area Network) dengan kecepatan 10/100 MBps. Selain penyikan perangkat fisik (hardware), infrastruktur lain yang juga dipersikan adalah lemari untuk menyimpanan dokumen dalam bentuk hardcopy ditandai dengan label yang jelas sesuai peruntukkannya. Juga disikan barcode reader untuk menunjang penyimpanan dokumen dalam bentuk hardcopy tersebut. Berikutnya adalah menyikan sumber daya perangkat lunak (software). Perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan sistem informasi manajemen dokumen ini adalah: sistem operasi yang sesuai dengan perangkat fisik (hardware) yang sudah dipersikan sebelumnya (Linux atau Windows); perangkat lunak Web yang mendukung likasi PHP; perangkat lunak basisdata MySQL atau MSSQL; dan likasi Manajemen Dokumen berbasis Web itu sendiri. Tah implementasi sistem dat mengikuti bebera pendekatan dasar yang biasanya digunakan, yaitu pilot project (percontohan) misal sistem baru diimplementasikan terlebih dahulu di satu bagian dalam departemen, abila proyek percontohan ini sukses maka akan diteruskan ke keseluruhan departemen; phased (bertah) dimana sistem baru diimplementasikan secara bertah bagian per bagian pada suatu waktu; atau paralel dimana pendekatan ini mengharuskan sistem lama dipertahankan sampai sistem baru telah diperiksa secara menyeluruh. Pemilihan satu dari 3 (tiga) pendekatan di atas tentu juga harus memperhatikan kelebihan dan kelemahan dari masing-masing pendekatan. 7. Uji Coba Sistem Tah uji coba ditujukan untuk menjamin bahwa sistem telah berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Sedangkan ujicoba oleh pemakai akan diberikan dalam bentuk pelatihan terhad pemakai yang diberikan secara menyeluruh dengan jadwal yang telah direncanakan. Pelatihan kepada pemakai akan dilaksanakan dengan jadwal yang telah ditentukan. Kegiatan ini terbagi menjadi dua kelompok yaitu pelatihan umum dan pelatihan individu. Pelatihan secara umum diberikan secara kelompok sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. Pelatihan individu diberikan dalam bentuk pendampingan dan arahan secara langsung kepada pemakai yang akan mengoperasikan sistem manajemen dokumen secara individu. Kegiatan pelatihan ini ditujukan pada calon pengguna sistem agar pada saat sistem diimplementasikan pemakai sudah dat menggunakan likasi yang baru. Sesudah dilakukan pelatihan maka sistem bisa dikatakan telah si untuk dijalankan dan dilikasikan pada kegiatan yang sebenarnya. 8. SOP atau Buku Manual Pada lembaga-lembaga pemerintahan yang sangat kental dengan masalah birokrasi dan proses rolling (perputaran penugasan) maka SOP adalah sesuatu yang harus ada, mengingat dengan adanya SOP ini petugaspetugas yang baru mendatkan penugasan untuk menjalankan sistem ini sesuai dengan SOP yang telah dibuat. SOP yang diperlukan tidak hanya SOP untuk menjalankan likasi saja namun juga harus memuat urutan tata kelola dokumen secara keseluruhan, baik yang berhubungan dengan tata naskah maupun yang berhubungan dengan kewenangan masing-masing pemakai. SOP ini perlu disepakti secara bersama oleh seluruh anggota organisasi yang terlibat dalam pengelolaan dokumen, mengingat terdat unsur-unsur birokrasi yang perlu mendat tempat dalam sistem pengelolaan dokumen ini. Hal ini perlu diperhatikan agar sistem dat digunakan pada organisasi yang kental dengan birokrasi. 86

4. KESIMPULAN Dengan adanya Sistem Manajemen Dokumen ini, setidaknya dokumen yang dikelola dat mencakup semua dokumen yang mengalir dalam organisasi (departemen). Jika dokumen yang ada telah dikelola secara elektronik maka pembentukan dan pencarian informasi untuk membentuk gugus pengetahuan (knowledge) akan sangat dimungkinkan, karena pengetahuan merupakan gabungan dari bebera informasi, pengalaman, basisdata, dan knowledge lain yang relevan dan saling memberikan kontribusi. Sistem manajemen dokumen yang dibangun ini merupakan dasar dari pengembangan Knowledge Management dan Decision Support System yang lebih memiliki nilai strategis bagi organisasi. Organisasi departemen pemerintahan memiliki ciri khas sehingga sistem pengelolaan yang dibangun harus memperhatikan ciri-ciri ini. Bagi pembaca yang menginginkan likasinya dat mengirimkan email kepada penulis, karena likasi ini dikembangkan dengan pendekatan Open Source. 5. DAFTAR PUSTAKA Davis, Gordon B. 1994. Management Information System, Conceptual Foundation, Structure and Development. Mc Graw-Hill, Kogakusha, Ltd, Tokyo. Kendall, Kenneth E., Kendall Julie E.1995. Systems Analysis and Design. Prentice Hall, 3rd Edition. McLeod, Raymond Jr. 1993. Management Information System, A Study of Computer-Based Information System. Prentice Hall Inc., USA. 87