(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

POMPA. 1. Anindya Fatmadini ( ) 2. Debi Putri Suprapto ( ) 3. M. Ronal Afrido ( )

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL

POMPA. yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III TEORI DASAR POMPA. Kerja yang ditampilkan oleh sebuah pompa merupakan fungsi dari head

BAB II DASAR TEORI. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh: Dr.Ir. Ruslan Wirosoedarmo, MS Evi Kurniati, STP., MT

TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL


PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT

BAB II DASAR TEORI. bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa. kerja dinamis (non positive displacement pump).

Ilham Budi Santoso Moderator KBK Rotating.

BAB 5 DASAR POMPA. pompa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros)

LABORATORIUM SATUAN OPERASI

BAB I PENDAHULUAN. Banyak macam pompa air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menambah energi pada cairan dan berlangsung secara kontinyu.

TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN POMPA DENGAN PEMASANGAN TUNGGAL, SERI DAN PARALEL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk

BAB II DASAR TEORI. dari suatut empat ketempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perencanaan Ulang Instalasi Perpipaan dan Pompa pada Chlorination Plant PLTGU PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik

BAB IV ANALISA SISTEM PEMIPAAN DAN PEMILIHAN POMPA

ABSTRACT. Keywords: electromagnetic Pump, Discharge, pressure, Flow and Power of the pump. ABSTRAK

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN

MENINGKATKAN KAPASITAS DAN EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL DENGAN JET-PUMP

BAB 1 PENDAHULUAN. beroperasi maksimal dan tahan dioperasikan dalam jangka waktu yang lama, hal ini tidak

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL

BAB II LANDASAN TEORI

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :

KRITERIA PEMILIHAN POMPA UNTUK MENGALIRKAN LARUTAN ASAM FOSFAT KE MIXER SETTLER PADA PROSES RECOVERY URANIUM DARI ASAM FOSFAT

BAB III ANALISA IMPELER POMPA SCALE WELL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

POMPA SENTRIFUGAL. Oleh Kelompok 2

BAB II DASAR TEORI QQ =... (2.1) Dimana: VV = kebutuhan air (mm 3 /hari) tt oooo = lama operasi pompa (jam/hari) nn pp = jumlah pompa

UJI PERFORMANSI POMPA BILA DISERIKAN DENGAN KARAKTERISTIK POMPA YANG SAMA

KRITERIA PEMILIHAN POMPA UNTUK MENGALIRKAN LARUTAN ASAM FOSFAT KE MIXER SETTLER PADA PROSES RECOVERY URANIUM DARI ASAM FOSFAT

SIMULASI PENGARUH NPSH TERHADAP TERBENTUKNYA KAVITASI PADA POMPA SENTRIFUGAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM KOMPUTER COMPUTATIONAL FLUID DYANAMIC FLUENT

TUGAS SARJANA MESIN-MESIN FLUIDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PERHITUNGAN PARAMETER PENSTOCK

ANALISA KEBUTUHAN JENIS DAN SPESIFIKASI POMPA UNTUK SUPLAI AIR BERSIH DI GEDUNG KANTIN BERLANTAI 3 PT ASTRA DAIHATSU MOTOR

PENGUKURAN ALIRAN TUNAK PADA SALURAN TERBUKA DAN PENGUJIAN KARAKTERISTIK DASAR POMPA TURBIN. Disusun Oleh : Latif Wahyu

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN ULANG PENGGUNAAN POMPA SENTRIFUGAL JENIS ISO C3AM UNTUK POMPA NIRA

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH KEKENTALAN FLUIDA AIR DAN MINYAK KELAPA PADA PERFORMANSI POMPA SENTRIFUGAL

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ALIRAN FLUIDA (ALF) Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk merubah energi mekanik menjadi energi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

ANALISIS PENURUNAN KAPASITAS POMPA NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH) DENGAN KAPASITAS 60 M 3 /JAM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Jarak Concentric dan Eccentric reducer Pada Sisi Isap Pompa Sentrifugal Terhadap Gejala Kavitasi

PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ALIRAN FLUIDA (ALF)

Jurnal e-dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi. Syarat memperoleh Gelar Sarjana Teknik OLEH : ERICK EXAPERIUS SIHITE NIM :

JENIS-JENIS POMPA DAN KOMPRESOR

POMPA TORAK. Oleh : Sidiq Adhi Darmawan. 1. Positif Displacement Pump ( Pompa Perpindahan Positif ) Gambar 1. Pompa Torak ( Reciprocating Pump )

Deni Rafli 1, Mulfi Hazwi 2. Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB IV DATA DAN ANALISA

ANALISA PERFORMANSI POMPA SENTRIFUGAL PADA WATER TREATMENT DENGAN KAPASITAS 60 M 3 /JAM DI PKS PT UKINDO LANGKAT LAPORAN TUGAS AKHIR

Pompa Sentrifugal Pesawat Tenaga Bisrul Hapis Tambunan, ST, MT

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

I. PENDAHULUAN. EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 2 Mei 2015; 47-52

BAB IV PERHITUNGAN INSTALASI POMPA HYDRANT. Massa jenis cairan : 1 kg/liter. Kapasitas : liter/menit = (1250 gpm) Kondisi kerja : Tidak kontinyu

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK

BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK

BAB I PENDAHALUAN 1.1 Latar Belakang.

PERANCANGAN IMPELLER DAN VOLUTE POMPA SENTRIFUGAL DENGAN FLUIDA KERJA AIR GAMBUT

Transkripsi:

POMPA Kriteria pemilihan pompa (Pelatihan Pegawai PUSRI) Pompa reciprocating o Proses yang memerlukan head tinggi o Kapasitas fluida yang rendah o Liquid yang kental (viscous liquid) dan slurrie (lumpur) o Liquid yang mudah menguap (high volatile liquid) Pompa sentrifugal o Konstruksinya sederhana dan murah o Kecepatan putarannya stabil o Dapat dihubungkan langsung dengan motor pengendali o Discharge linenya bisa ditutup sebagian atau bisa ditutup penuh tanpa merusak pompa. o Dapat menangani liquid yang mengandung solid yang banyak. o Ongkos perawatan lebih rendah bila dibandingkan dengan reciprocating pump. o Dapat dibuat dari bahan tahan korosi. Prinsip kerja pompa sentrifugal: Fluida Masuk melalui bagian suction yang dihubungkan secara cocentric dengan suatu poros yang mempunyai element yang berputar secara cepat yang disebut impeller. Impeller ini mempunyai baling-baling radial. Liquid mengalir masuk dan keluar ruangan antara dua vane dan meninggalkan impeller dengan kecepatan yang tinggi, kemudian ditampung dalam casing yang berbentuk spiral yang disebut volute, dan meninggalkannya secara tangensial melalui discharge. Di dalam volute ini velocity head dari liquid dirubah menjadi pressure head. Tenaga untuk memutar impeller diperoleh dari luar, yaitu dari direct connected motor pada kecepatan konstan biasanya sekitar 3500 rpm.

Kavitasi : kondisi dimana terjadinya bubble (gelembung udara) di dalam pompa akibat kurangnya NPSHa (terjadi vaporisasi) dan pecah pada saat bersentuhan dengan impeller atau casing. Ciri ciri kavitasi : Suara berisik Adanya getaran pada pompa Bunyi dengung keras pada pipa Tekanan buang yang fluktuasi Penyebab kavitasi : Luasan aliran pada mata impeller pompa biasanya lebih kecil dari daripada luasan aliran pipa hisap pompa atau luas aliran yang melalui baling baling impeller. Ketika cairan dipompakan memasuki mata pompa sentrifugal, pengurangan luas area aliran terjadi seiring penambahan kecepatan aliran seiring dengan pengurangan tekanan. Jumlah aliran pompa yang lebih besar, penurunan tekanan yang lebih besar antara lubang hisap pompa dengan mata impeller. Jika tekanan yang turun cukup besar, atau temperatur cukup tinggi, tekanan yang turun mungkin cukup untuk menyebabkan kavitasi. Banyak gelembung udara terbentuk akibat tekanan yang jatuh di ujung impeller di sapu oleh baling baling impeller melalui aliran fluidanya. Ketika gelembung udara memasuki daerah dimana tekanan local lebih besar dari tekanan uap yang menjauhi baling baling impeller, tiba tiba meletup. Proses pembentukan gelembung udara dan berikutnya meletup di dalam pompa disebut kavitasi. Friksi antara permukaan fluida yang akan dipompakan dengan pompa inlet besar (Hfs>>), sehingga dapat mengurangi NPSH A. Menurunnya tekanan absolut atau karena ketinggian (PA<<), dimana tekanan absolut yang tinggi sangat dibutuhkan untuk menaikkkan NPSH A. Penurunan tekanan absolut di dalam tangki disebabkan karena tekanan

hidrostastis fluida yang semakin kecil karena level cairan akan semakin rendah karena cairan di dalam tangki semakin lama semakin berkurang jumlahnya. Naiknya temperatur dari pompa liquid (PV>>), peningkatan temperatur disebabkan karena adanya gesekan fluida, sehingga dengan naiknya temperatur tekanan uap fluida juga akan meningkat. Jika tekanan uap semakin besar maka kemungkinan terjadinya kavitasi akan semakin besar. Akibat kavitasi : Kavitasi menurunkan performa pompa, menyebabkan fluktuasi jumlah aliran dan tekanan buang. Menyebabkan kerusakan komponen pompa bagian dalam. Ketika pompa mengalami kavitasi, gelembung udara terbentuk didaerah tekanan rendah tepat sebelum putaran baling baling impeller. Gelembung uap kemudian bergerak pada baling baling impeller, dimana mereka meletup dan menyebabkan kejutan secara fisik, pada sudut depan baling baling impeller. Kejutan secara fisik membuat bintik bintik kecil pada bagian ujung baling baling impeller. Setiap bintik bintik kecil mempunyai ukuran mikron, tetapi akibat akumalasi dari jutaan bintik bintik ini dari waktu kewaktu benar benar merusak impeler pompa. Menyebabkan kelebihan getaran pada pompa, yang mana bisa menyebabkan kerusakan bearing pompa, ring penahan aus dan seal seal. Cara mengatasi kavitasi : Tekanan fluida pada semua titik dalam pompa harus dipertahankan diatas tekanan uap. Jumlah yang digunakan untuk menentukan supaya tekanan zat cair yang dipompa mampu mengindari kavitasi adalah tinggi tekan hisap dikenal dengan NPSH (Net Positive Suction Head). NPSH yang tersedia harus lebih besar atau sama dengan NPSH yang dibutuhkan, NPSHa NPSHr. NPSH yang tersedia (NPSHa) Tekanan yang dibutuhkan pada suction pompa yang lebih tinggi daripada tekanan uap cairan yang dipompa.

NPSH yang dibutuhkan (NPSHr) NPSH minimum untuk menghindari kavitasi. Meningkatkan NPSH A Cara meningkatkan NPSH A : o Menambah tekanan pada hisapan pompa dengan cara meninggikan level zat cair di dalam tanki atau menambah tekanan pada daerah di atas zat cair untuk menambah tekanan hisap. o Mengurangi temperatur zat cair yang dipompakan. Pengurangan temperatur zat cair yang dipompakan sehingga mengurangi tekanan uap yang akibatnya menaikan NPSH A. o Mengurangi kehilangan head pada pipa hisap pompa dengan cara menambah diameter pipa, mengurangi jumlah elbow, katup dan fiting pada pipa, mengurangi panjang pipa. Mengurangi NPSH R pompa Cara mengurangi NPSH R : o Pengurangan jumlah aliran yang melalui pompa dengan pengecilan katup buang akan mengurangi NPSH R. o NPSH R tergantung pada kecepatan pompa yaitu semakin cepat impeler pompa berputar maka semakin besar NPSH R. Oleh karena itu kecepatan pompa harus dikurangi, sehingga NPSH R pompa akan berkurang. Langkah-langkah perhitungan pompa sentrifugal : Menentukan kapasitas pompa Dengan diketahui laju alir massa dari neraca massa dan over desain 10%, maka debit aliran dapat diketahui. Fv Q = ρ Dari Gambar 7.14 a & b Walas dengan diketahui kapasitas pompa maka dapat diketahui jumlah suction yang akan digunakan.

Menentukan D pipa optimum (Coulson, 1983) o Untuk carbon steel Di opt = 8 (G) 0,5 (ρ) -0,37 o Untuk stainless steel Di opt = 6 (G) 0,5 (ρ) -0,35 dengan : G = Flow rate, kg/s ρ = density, kg/m 3 Di opt = diameter pipa, mm Menentukan jenis pipa standar Tabel 11 Kern, 1965 atau Tabel A.5-1, Geankoplis 1993. Menentukan Bilangan Reynold (N Re ) Bilangan reynold (N Re ) dapat dihitung dengan persamaan :

ρ x ID x v N Re = μ (Geankoplis, 1993, pers.4.5-5) Keterangan : N Re = Bilangan Reynold = Densitas larutan (kg/m 3 ) ID = Diameter dalam pipa (m) v = Kecepatan aliran (m/s) = Viskositas larutan (kg/m.s) Kecepatan aliran, v : v = A Q Menghitung Panjang Equivalent Gambar. 17 Brown, 1950 dan Tabel..10-1 Geankoplis, 1993 Menghitung total friksi (f) Contraction loss h c = A A 0,551 1 V V = K c (Geankoplis, 1993. pers..10-16) Friksi pada pipa lurus F f = 4 L f ID V (Geankoplis, 1993. pers..10-6) f =...? (Gambar..10-3, Geankoplis,1993) Friksi pada elbow h f V = K f (Geankoplis, 1993. pers..10-17) K f = 0,75 (tabel.10-1, Geankoplis) Expansion loss

h ex = K ex = K ex V A A 1 1 Loss pada valve Globe valve wide = 1 = K f = 9,5 (Tabel.10-1, Geankoplis, 1983) Gate valve wide = = K f = 0,17 (Tabel.10-1, Geankoplis, 1983) h f V = K f (Geankoplis, 1993. pers..10-17) Menghitung tenaga pompa yang digunakan Persamaan neraca energi yang dijelaskan melalui persamaan Bernaulli (pers..7-8 Geankoplis, 1983) : V α p ρ V 1 1 -Ws = g Z Z1 p F Wp = W s η (Geankoplis, 1993. pers.3.3-1) Efisiensi pompa dietahui dari Gambar 10.6, Coulson,1983, hal 380

Power : BHP = G x Wp (Geankoplis, 1993. pers.3.3-) Motor penggerak : Berdasarkan fig. 4-10, vilbrandt,f.c., 1959, diperoleh efisiensi motor BHP P = motor (Geankoplis, 1993. pers.3.3-5) Menentukan power motor berdasarkan standar NEMA, (Alfa Laval Pump Handbook. Cek Kavitasi: NPSH (Net Positive Suction Head) available : NPSH A = P P 1 g V H suction F suction (Alfa Laval Pump Handbook, 001) N Q NPSH R = S 0,5 4 / 3 Keterangan : n = kecepatan putaran 3500 rpm (Walas, 1988) Q =... S = kecepatan spesifik 7900 rpm (Walas, 1988) (pers. 7.15 Walas, 1988) Pemilihan pipa yang dipakai untuk aliran zat cair dipengaruhi oleh : Diameter pipa Kekuatan pipa terhadap kondisi operasi Ketahanan pipa terhadap korosifitas