KONVERSI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR BENSIN KE BAHAN BAKAR ETHANOL PADA MOTOR BAKAR 4 LANGKAH UNTUK SEPEDA MOTOR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PERUBAHAN SAAT PENYALAAN (IGNITION TIMING) TERHADAP PRESTASI MESIN PADA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR LPG

TUGAS AKHIR. DisusunOleh: MHD YAHYA NIM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengatasi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan bahan bakar minyak yang ketersediaannya semakin

UJI PERFORMA PENGARUH IGNITION TIMING TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN BERBAHAN BAKAR LPG

Seminar Nasional (PNES II), Semarang, 12 Nopember 2014

RANCANG BANGUN POWERPLAN PADA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA SAPUJAGAD

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Performansi Sepeda Motor Empat Langkah Menggunakan Bahan Bakar dengan Angka Oktan Lebih Rendah dari Yang Direkomendasikan

LUTFI RISWANDA Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta INTISARI

PENGARUH PORTING SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 200 cc BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN KARBURATOR RACING TERHADAP KINERJA MOTOR 2-LANGKAH 150 CC Andriansyah Teknik Mesin, Fakultas Teknik,

Pengujian Kinerja Mesin Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Dengan Rasio Kompresi Dan Bahan Bakar Yang Berbeda

LEMBAR PERSETUJUAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH CAMPURAN METANOL TERHADAP PRESTASI MESIN

MODIFIKASI MESIN MOTOR BENSIN 4 TAK TIPE 5K 1486 cc MENJADI BAHAN BAKAR LPG. Oleh : Hari Budianto

UJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. t 1000

ASPEK TORSI DAN DAYA PADA MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR CAMPURAN PREMIUM METHANOL

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI DAN KARBURATOR

I. PENDAHULUAN. Katakunci : Electronic Control Unit, Injection Control, Maximum Best Torque (MBT), Ignition Timing, Bioetanol E100.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK KINERJA SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI JENIS BAHAN BAKAR BENSIN

Ahmad Nur Rokman 1, Romy 2 Laboratorium Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Riau 1

BAB I PENDAHULUAN. data tersebut dapat dilihat dari tabel dibawah ini : Tabel 1.1 Tabel Jumlah Kendaraan Bermotor. Tahun Sepeda Mobil

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Andik Irawan, Karakteristik Unjuk Kerja Motor Bensin 4 Langkah Dengan Variasi Volume Silinder Dan Perbandingan Kompresi

I. PENDAHULUAN. Kata kunci - Bioetanol, Electronic Control Unit, Honda CB150R, rasio kompresi, RON.

Edi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal

UPAYA PENINGKATAN DAYA MOTOR DENGAN MERUBAH BESARNYA LUBANG KELUARAN GAS BUANG

Analisa Ignition Timing Mesin Otto Satu Silinder Empat Langkah Berkapasitas 65 cc

ANALISA KINERJA MESIN MOTOR 4 LANGKAH BERBAHAN BAKAR ETHANOL % DENGAN PENERAPAN 2 BUSI TUGAS AKHIR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Performa suatu kendaraan bermotor dipengaruhi oleh banyak hal. Bahan bakar berhubungan dengan bilangan oktan, bilangan oktan adalah

PENGARUH PEMAJUAN WAKTU PENGAPIAN DAN PENINGKATAN RASIO KOMPRESI TERHADAP DAYA DAN TORSI SEPEDA MOTOR SUPRA FIT DENGAN BAHAN BAKAR LPG

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian bahan bakar minyak sebagai salah satu sumber energi. mengalami peningkatan yang signifikan sejalan dengan pertumbuhan

Jurnal Teknik Mesin UMY

Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2 3

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA VARIASI UKURAN VENTURI KARBURATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA RX-KING 135cc

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LATAR BELAKANG. Alternatif pengganti bahan bakar minyak. Nilai Emisi LPG. Converter Kit Manual yg Brebet. Converter Kit

Pengaruh Variasi Durasi Noken As Terhadap Unjuk Kerja Mesin Honda Kharisma Dengan Menggunakan 2 Busi

PERFORMANSI MESIN SEPEDA MOTOR SATU SILINDER BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS DENGAN MODIFIKASI RASIO KOMPRESI

Contoh hasil dynotest di atas terlihat jelas bahwa diperlukan AFR 12.5 : 1, sehingga dari gambar tersebut bisa dilakukan beberapa analisa, sbb :

PENGARUH IGNITION TIMING DENGAN BAHAN BAKAR LPG TERHADAP UNJUK KERJA MESIN BENSIN EMPAT LANGKAH SATU SILINDER

KINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Jember 2 Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Jember

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR INJEKSI ABSTRAK

JTM. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, PENGARUH PEMANFAATAN GAS BUANG SEBAGAI PEMANAS INTAKE MANIFOLD TERHADAP PERFORMA MESIN SUPRA X TAHUN 2002

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi otomotif saat ini semakin pesat, hal ini didasari atas

PENGARUH VARIASI SUDUT BUTTERFLY VALVE PADA PIPA GAS BUANG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Premium, Pertamax, Pertamax Plus Dan Spiritus Terhadap Unjuk Kerja Engine Genset 4 Langkah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA PENGARUH DURASI CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR HONDA TIGER 200 CC TUNE UP DRAG BIKE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang masuk melalui lubang intake dengan 7 variabel bukaan klep in saat

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya, terlihat dari kebutuhan alat transportasi sebagai. penunjang perokonomian, hal ini dapat dilihat dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. beracun dan berbahaya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. kendaraan bermotor dan konsumsi BBM (Bahan Bakar Minyak).

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

STUDI SIMULASI KONVERSI MOTOR BAKAR OTTO MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CNG DENGAN VARIASI AIR FUEL RATIO DAN IGNITION TIMING

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF PADA PREMIUM DENGAN VARIASI KONSENTRASI TERHADAP UNJUK KERJA ENGINE PUTARAN VARIABEL KARISMA 125 CC

RE-ENGINE MOTOR OTTO SILINDER TUNGGAL DENGAN BAHAN BAKAR ETHANOL (E-100) TUGAS AKHIR

Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Perubahan Sudut Injektor pada System EFI Terhadap Performa Motor 4 Langkah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI DAN PERHITUNGAN MENGETAHUI KINERJA MESIN MOTOR PADA KENDARAAN GOKART

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis Penggunaan Venturi..., Muhammad Iqbal Ilhamdani, FT UI, Universitas Indonesia

ANALISA MODIFIKASI INTAKE MANIFOLD TERHADAP KINERJA MESIN SEPEDA MOTOR 4 TAK 110cc

ANALISIS PENCAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM - PERTAMAX TERHADAP KINERJA MESIN KONVENSIONAL

BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA

PENGARUH PENGGUNAAN CDI PREDATOR DUAL MAP TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC TRANSMISI AUTOMATIC

ANALISA DAN PEMBUATAN SISTEM WATER COOLANT INJECTION PADA MOTOR BENSIN TERHADAP PERFORMA DAN EMISI GAS BUANG

Jurnal Teknik Mesin UMY 2017

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mesin 2 langkah 135 cc dengan data sebagai berikut :

KARAKTERISTIK PERFORMA MOTOR BENSIN PGMFI (PROGAMMED FUEL INJECTION) SILINDER TUNGGAL 110CC DENGAN VARIASI MAPPING PENGAPIAN TERHADAP EMISI GAS BUANG

PENGUJIAN PENGGUNAAN KATALISATOR BROQUET TERHADAP EMISI GAS BUANG MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap analisis pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja

BAB III METODE PENELITIAN

PERUBAHAN BENTUK THROTTLE VALVE KARBURATOR TERHADAP KINERJA ENGINE UNTUK 4 LANGKAH

Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001

BAB I PENDAHULUAN. (khususnya sepeda motor) berkembang. semakin pesat dewasa ini, yang juga diikuti oleh perkembangan

KAJIAN TENTANG PERBANDINGAN PREMIUM-ETHANOL DENGAN PERTAMAX PLUS PADA MOTOR 4 LANGKAH 225 CC

Pengaturan Kondisi Idle dan Akselerasi pada Motor Berbahan Bakar Gas

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI BUSI TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR HONDA BLADE 110 CC

ANALISA KINERJA MESIN OTTO BERBAHAN BAKAR PREMIUM DENGAN PENAMBAHAN ADITIF OKSIGENAT DAN ADITIF PASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KINERJA MESIN SEPEDA MOTOR SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN ETANOL DENGAN MODIFIKASI RASIO KOMPRESI

Transkripsi:

KONVERSI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR BENSIN KE BAHAN BAKAR ETHANOL PADA MOTOR BAKAR 4 LANGKAH UNTUK SEPEDA MOTOR Ivan Surya Kartika 1), Philip Kristanto 2) Jurusan Teknik Mesin Universitas Kristen Petra Jalan. Siwalankerto 121-131, Surabaya 60236. Indonesia Phone: 0062-31-8439040, Fax: 0062-31-8417658 E-mail : m24409217@john.petra.ac.id 1), philip@peter.petra,ac.id 2) ABSTRAK Ivan Surya: Skripsi Konversi penggunaan bahan bakar bensin ke bahan bakar ethanol pada motor bakar 4 langkah untuk sepeda motor. Bahan bakar fosil saat ini keberadaannya semakin langka, dan diperlukan langkah-langkah pencarian bahan bakar alternatif yang layak untuk menggantikan bahan bakar minyak, terutama bensin, yang kebutuhannya sangat banyak untuk kendaraan bermotor. Salah satu bahan bakar alternatif pengganti bensin adalah ethanol. Pada percobaan ini akan dilihat bagaimana ethanol jika diterapkan pada sepeda motor 4 langkah 1 silinder dengan sistem bahan bakar karburator. Hasil dari percobaan menunjukkan bahwa bahan bakar ethanol dapat diterapkan pada sepeda motor 4 langkah dengan sistem bahan bakar karburator, bahkan dengan ubahan-ubahan pada rasio kompresi menjadi 11,2:1, bukaan main jet 115, serta pengapian maju 5 sebelum TMA, tenaga sepeda motor naik, yaitu 6,6 HP di kondisi standart, menjadi 7,6 HP, setelah menerapkan semua modifikasi itu. Salah satu masalah pada bahan bakar ethanol yang diterapkan pada karburator bensin adalah idle mesin yang sedikit kurang baik, serta tenaga putaran bawah yang sedikit terkurangi. Kata Kunci: Motor ethanol, Konversi bensin ke ethanol, Ethanol pada motor bakar 4 langkah 1. Pendahuluan Dewasa ini bahan bakar fosil keberadaannya makin langka dan cadangan minyak bumi dunia makin menipis, oleh karena itu diperlukan pencarian bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil. Sebagai pengganti bahan bakar bensin dapat digunakan ethanol, yaitu ethyl alcohol, dimana memiliki kemiripan sifat dengan bahan bakar bensin. Sedangkan bahan bakar bensin hingga saat ini menjadi kebutuhan utama dunia transportasi dan automotive, dengan punahnya bahan bakar fosil kelak, akan banyak sekali kendaraan yang tidak dapat digunakan lagi, maka dengan adanya ethanol ini dapat menjadi energi alternatif yang dapat diperbaharui. Tujuan percobaan ini adalah memodifikasi sepeda motor 4 langkah 1 silinder dengan sistim distribusi bahan bakar karburator sehingga dapat mengkonsumsi bahan bakar ethanol murni (96% ethanol, 4% air). Mnafaat yang diperoleh dari percobaan ini yaitu memulai langkah penggunaan bahan bakar yang dapat diperbaharui, sehingga dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, Lebih ramah lingkungan karena ethanol lebih bersih hasil gas buangnya, serta dapat menjadi referensi pengembangan ethanol di kendaraan selanjutnya. Penelitian mengenai ethanol yang sebelumnya sudah cukup banyak, namun sebagian besar adalah uji ethanol di sepeda motor namun ethanol dicampurkan dengan bensin. Untuk ethanol murni sudah ada, hanya 1 saja yaitu diaplikasikan pada sepeda motor injeksi 4 langkah 1 silinder. 2. Metodologi Penelitian Flow Chart

Pengujian Performa Awal Performa awal dari sepeda motor saat masih menggunakan bahan bakar bensin dilakukan pengujian daya serta torsi. Pengujian menggunakan alat chassis dynamometer dimana daya terukur langsung di roda penggerak sepeda motor. Hasil yang diperoleh berupa grafik dalam format jpeg, hasilnya adalah 6,6 HP, serta torsi 7,1 NM. Gambar 1: Motor saat di uji dyno Melakukan Modifikasi Teknis Melakukan perubahan-perubahan pada komponen-komponen dalam dari mesin sepeda motor ini agar mampu mengkonsumsi bahan bakar ethanol murni. Berdasarkan literatur dan referensi, angka oktan ethanol tinggi, yaitu 108.6 RON, serta rasio udara bahan bakar yang berbeda, yaitu 9, maka perlu dilakukan perubahan-perubahan komponen-komponen mesin sebagai berikut: Meningkatkan rasio kompresi dari mesin sepeda motor, yang standartnya adalah 9:1, yaitu dengan metode pemangkasan blok silinder pada sepeda motor, dengan terlebih dahulu melakukan perhitungan kedalaman pemangkasan, serta mengukur volume kubah pembakaran. Diketahui pemangkasan perlu dilakukan sedalam 0,9 mm, namun dilakukan pemangkasan sedalam 0,8 mm dahulu untuk pertimbangan kekuatan material mesin. Yang terakhir yaitu mengukur rasio kompresi akhir setelah pemangkasan blok silinder, diperoleh hasil rasio kompresi menjadi 11,2:1 Gambar 2: Blok silinder sebelum dan setelah pemangkasan (kanan setelah pemangkasan) Mengubah bukaan main jet dan pilot jet motor agar diperoleh rasio udara bahan bakar yang sesuai. Main jet yang digunakan untuk percobaan adalah ukuran 72 (standart), 85, 105, 110, dan 115. Diperoleh hasil main jet paling optimal untuk diaplikasikan pada sepeda motor ethanol ini adalah ukuran 115, karena di ukuran ukuran sebelumnya, yaitu 72, dan 85 terutama, motor tersendat-sendat sangat parah, hingga motor tidak mampu dijalankan. Sedangkan untuk pilot jet, bahkan dengan pilot jet standart sudah cukup menangani bahan bakar ethanol ini, namun terjadi gejala jeda gas yang cukup lama, maka dilakukan pengujian ukuran pilot jet lain, dan diperoleh bahwa ukuran pilot jet 40 adalah yang paling optimal, dari standartnya 38. Gambar 3: Motor saat setting karburator Mengubah timing pengapian karena angka oktan yang lebih tinggi, sehingga pengapian harus terjadi lebih awal, maka pengapian harus dimajukan semakin menjauhi TMA, agar ledakan puncak pembakaran terjadi tepat di TMA. Makin tinggi angka oktan pembakaran berlangsung lebih lambat, sehingga butuh waktu lebih lama untuk terbakar. Metode memajukan timing pengapiannya adalah dengan menggeser reluktor, atau nama lainnya adalah tonjolan pulser. Terlebih dahulu dipelajari dari referansi mengenai timing pengapian yang sesuai untuk ethanol, dan salah satu percobaan memperlihatkan bahwa pengapian optimal ethanol adalah 26 sebelum TMA pada 3000 Rpm, maka langkah awal adalah mengukur panjang reluktor, dan menghitung nilai 1 pada magnet sepeda motor untuk menentukan seberapa jauh reluktor harus digeser. Pengapian ditetapkan maju 5 sebelum TMA menjadi 20

sebelum TMA di kondisi idle. Reluktor dipotong kemudian ditambal las kembali, sehingga pengapian berubah. Gambar 4 : Pengukuran panjang reluktor magnet motor uji daya awal, namun ditambahkan dengan pengukuran konsumsi bahan bakar. Pengujian dilakukan dalam beberapa kondisi setting motor, yaitu karburator dengan main jet 110, karburator dengan main jet 115, dan yang terakhir adalah karburator dengan main jet 115 pengapian maju 5 sebelum TMA. Pengujian konsumsi bahan bakar dilakukan dengan menahan putaran mesin di 4000, 5000, 6000, 7000, 8000 Rpm pada gigi percepatan 3, dan diukur seberapa cepat sepeda motor mengkonsumsi bahan bakar. Hasil daya yang tertinggi diperoleh di setting main jet 115 dan pengapian maju 5, yaitu 7,6 HP, dan torsi 7,91 NM. Perhitungan Massa Jenis Bahan Bakar Mengukur massa jenis dari ethanol dan bensin, yaitu dengan alat picnometer, dan digunakan timbangan digital untuk mengukur massa nya, dimana massa jenis adalah massa dibagikan dengan volume. Pada ethanol diperoleh massa jenis 0,7916 gram/cm 3 Gambar 7 : Alat ukur konsumsi bahan bakar Gambar 5 : Pengukuran massa jenis ethanol Sedangkan untuk massa jenis bensin, lebih tepatnya premium diperoleh hasil 0,724 gram/cm 3 3. Hasil Dan Pembahasan Hasil yang diperoleh dari percobaan ini adalah, sepeda motor mampu mengkonsumsi bahan bakar ethanol murni (96% ethanol 4% air) tanpa campuran bensin sedikitpun. Motor dapat beroperasi cukup stabil dan nyaman dikendarai. Permasalahan yang timbul hanya 1 yaitu adanya gejala jeda gas pada putaran gas rendah yang tidak dapat diselesaikan dengan berbagai setting yang telah dilakukan. Tenaga setelah menggunakan bahan bakar ethanol cenderung meningkat, begitu juga torsinya, namun karakter tenaga mesin sedikit berubah menjadi ke putaran mesin lebih tinggi. Seperti dilihat pada perbandingan grafik daya, terlihat sekali telah terjadinya delay respon throttle, dimana terjadi drop tenaga pada putaran 4000 Rpm, saat dilakukan bukaan gas penuh secara tiba-tiba. Secara keseluruhan, tenaga naik dari 6,6 HP pada kondisi standart menjadi 7,6 HP saat menggunakan ethanol, artinya terjadi peningkatan daya sebesar 15,15%. Gambar 6 : Pengukuran massa jenis bensin Pengujian Daya Akhir Pengujian daya akhir dilakukan metode yang sama dan alat yang sama dengan saat pengujian

Gambar 8 : Grafik perbandingan daya Pada grafik perbandingan torsi, terlihat juga gejala delay respon throttle, serta dapat diamati terjadinya pergeseran torsi puncak dari kondisi standart yang berada pada 4000 Rpm, sedangkan pada ethanol menjadi di rentang 5000 hingga 6000 Rpm, artinya terjadi perubahan karakter tenaga dari mesin yang lebih mengarah ke putaran mesin tinggi pada ethanol. Torsi secara keseluruhan naik dari 7,1 NM menjadi 7,91NM, artinya naik 11,4% dari kondisi standart. Gambar 9 : Grafik perbandingan torsi Untuk konsumsi bahan bakar terlihat terjadi kenaikan konsumsi bahan bakar yang cukup banyak seiring dengan meningkatnya putaran mesin, ini dapat terjadi akibat ukuran main jet yang sangat besar, jika dibandingkan dengan ukuran dari pilot jet nya. Gambar 10 : Grafik laju konsumsi bahan bakar 4. Kesimpulan Dengan melakukan modifikasi teknis pada mesin sepeda motor yang meliputi mengubah rasio kompresi dengan melakukan pemangkasan blok sedalam 0,8 mm sehingga rasio kompresi meningkat, mengubah-ubah ukuran bukaan main jet dengan beberapa ukuran dan diperoleh optimal pada main jet 115 dan pilot jet 40, dan yang terakhir adalah melakukan perubahan timing pengapian dari 15 sebelum TMA menjadi 20 sebelum TMA, maka sepeda motor 4 langkah 1 silinder sistim distribusi bahan bakar karburator dapat mengkonsumsi bahan bakar ethanol murni tanpa diperlukan campuran bensin sedikitpun. Kelemahan yang terjadi adalah adanya jeda gas pada putaran bawah, yang belumdapat teratasi dengan berbagai setting yang dilakukan. Diluar dari kelemahan ini, tenaga mesin cenderung meningkat, yaitu sebesar 15,15% dari standart, serta torsi yang meningkat 11,4% dari kondisi standart, serta karakter mesin yang bergeser sedikit ke putaran mesin atas. Karena bahan bakar ethanol merupakan bahan bakar yang dapat diperbaharui, maka penelitian tentang bahan bakar nabati ini layak untuk dikembangkan lebih lanjut demi masa depan energi transportasi. Referensi 1. "Bahan Bakar Ethanol." Wikipedia, The Free Foundation. Retrieved 18 Februari 2013. From<http://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_baka r_etanol 2. "Bensin+Ethanol singkong=bb oktan tinggi."ahmad Yanuana". 2007. Ahmad Yanuana. Retrieved18 Februari 2013. From <http://ahmadsamantho.wordpress.com/2007/1 2/06/bensinetanol-singkong-bb-oktan-tinggi/ 3. "Campuran Bahan Bakar Ethanol Umum." Wikipedia, The Free Encyclopedia. 15 Februari 2013. Wikipedia Foundation. Retrieved 18

Februari 2013. From<http://id.wikipedia.org/wiki/Campuran_ bahan_bakar_etanol_umum 4. "Cara menaikkan kompresi motor." Brian Yudhi ". 2012. Brian Yudhi. Retrieved 18 Februari 2013.From <http://brianyudhi.blogspot.com/2010/09/caramenaikkan-kompresi-motor.html 5. "Dynamometer." Wikipedia, The Free Foundation. < http://en.wikipedia.org/wiki/dynamometer 6. "Flexible Fuel Vehicle." Wikipedia, The Free Foundation. Retrieved 18 Februari 2013.From<http://en.wikipedia.org/wiki/Flexib le-fuel_vehicle 7. Heywood, John (1988). Internal Combustion Engine Fundamental. Singapore: McGraw-Hill. 8. "Honda astrea legenda yang benar benar jadi legenda." Oriza Sativa Blog. 19 Maret 2011. Oriza Sativa. <http://storyza.wordpress.com/2011/03/17/hon da-astrea-legenda-yang-benar-benar-jadi-legen da/ 9. "Komponen mesin motor 4 tak dan cara kerja mesinnya." Yogi Bahari Blog. 20 Januari 2013. Yogi Bahari. <http://yogibahari.wordpress.com/2012/06/01/ komponen-mesin-motor-4-tak-dan-cara-kerjamesin-nya 10. Majanasastra, R. Bagus Suryasa. (2007, December). "Performa mesin bensin 113,7cc berbahan bakar E85 (Ethanol 85% & Premium 15%) Dengan berbagai rasio kompresi". Prodi teknik mesin Universitas Islam "45" Bekasi, 76-80. 11. "Meningkatkan tenaga motor lewat menaikkan kompresi." Suzuki Motor Indonesia. 5 Desember 2012. Suzuki Motor Indonesia. Retrieved 18 Februari 2013.From <http://laskarsuzuki.wordpress.com/2012/07/02 /meningkatkan-tenaga-motor-lewat-menaikkan -kompresi/ 12. "Mesin Pembakaran Dalam." Wikipedia, The Free Encyclopedia. 15 Februari 2013. Wikipedia Foundation. Retrieved 18 Februari 2013. From <http://id.wikipedia.org/wiki/mesin_pembakar an_dalam 13. "Octane Rating." Wikipedia, The Free Foundation. < http://en.wikipedia.org/wiki/octane_rating 14. "Pertamina." Wikipedia, The Free Encyclopedia. 15 Februari 2013. Wikipedia Foundation. < http://en.wikipedia.org/wiki/pertamina 15. Setiyawan, Atok. (2007, November). "Pengaruh ignition timing dan compression ratio terhadap unjuk kerja dan emisi gas buang motor bensin berbahan bakar campura Ethanol 85% dan premium 15% (E-85)". Laboratorium Bahan bakar dan motor pembakaran dalam Jurusan teknik mesin fakultas teknologi industri ITS, 1-8. 16. Setiyawan, Atok. (2012, Juni). "Kajian eksperimental pengaruh ethanol pada premium terhadap karakteristik pembakaran kondisi atmosferik dan bertekanan di motor otto silinder tunggal sistem injeksi". Universitas Indonesia fakultas teknik program studi teknik mesin Depok, 89-90. 17. "The End Of Fossil Fuel." Ecotricity". Februari 2011. Ecotricity. Retrieved 18 Februari 2013. From <http://www.ecotricity.co.uk/our-green-energy/ energy-independence/the-end-of-fossil-fuels 18.V.L Maleev, M.E (1982). Internal Combustion Engines Theory and design. Jepang: McGraw-Hill. 19. "Yamaha Fazer kini bisa minum ethanol."agung Kurniawan". 2012.Kompas. <http://otomotif.kompas.com/read/2012/07/18/ 3195/Yamaha.Fazer.Kini.Bisa.Minum.Ethanol 20. "Yamaha YS 250 Fazer BlueFlex." Motorcyclespecs. 2013. Motorcyclespecs. <http://www.motorcyclespecs.co.za/model/ya maha/yamaha_ys_250_fazer%2012.htm