RAHASIA UJIAN AKADEMIK DIKTUKPA TNI AD TA 2015 MATA UJIAN : PENGMILCAB INF WAKTU : 2 X 45 MENIT TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2014



dokumen-dokumen yang mirip
RAHASIA UJIAN AKADEMIK DIKTUKPA TNI AD TA 2015 MATA UJIAN : PENGMILUM WAKTU : 2 X 45 MENIT TANGGAL : 22 SEPTEMBER 2014

RAHASIA UJIAN AKADEMIK DIKTUKBA TNI AD TA 2015 MATA UJIAN : PENGMILCAB INF WAKTU : 2 X 45 MENIT TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2014

RAHASIA MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT PANITIA PUSAT SELEKSI CASIS DIKTUKPA/BA TNI AD TA 2015 UJIAN AKADEMIK DIKTUKBA TNI AD TA 2015

RAHASIA UJIAN AKADEMIK DIKTUKBA TNI AD TA 2015 MATA UJIAN : PENGMILCAB CPM WAKTU : 2 X 45 MENIT TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2014

RAHASIA UJIAN AKADEMIK DIKTUKPA TNI AD TA 2015 MATA UJIAN : PENGMILCAB CHK WAKTU : 2 X 45 MENIT TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2014

Staf 2 / Operasi. Fungsi Umum. digariskan oleh Komandan. oleh Komandan. Kapten Kav Budiman

UJIAN AKADEMIK DIKTUKPA TNI AD TA 2015 MATA UJIAN : PENGMILCAB KAV WAKTU : 2 X 45 MENIT TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2014

BAB III ORGANISASI MILITER DAN SIASAT GERILYA TII. Pada tanggal 15 Januari 1950, pihak NII telah berhasil mengubah dan

RAHASIA UJIAN AKADEMIK DIKTUKPA TNI AD TA 2015 MATA UJIAN : PENGMILCAB ARHANUD WAKTU : 2 X 45 MENIT TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2014

RAHASIA UJIAN AKADEMIK DIKTUKBA TNI AD TA 2015 MATA UJIAN : PENGMILCAB ARMED WAKTU : 2 X 45 MENIT TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2014

RAHASIA UJIAN AKADEMIK DIKTUKPA TNI AD TA 2015 MATA UJIAN : PENGMILCAB ARMED WAKTU : 2 X 45 MENIT TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2014

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )

RAHASIA SOAL LATIHAN AKADEMIK TEORI PENGETAHUAN MILITER. Hari :... Tanggal :... Pukul :...

RAHASIA UJIAN AKADEMIK DIKTUKPA TNI AD TA 2015 MATA UJIAN : PENGMILCAB CZI WAKTU : 2 X 45 MENIT TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2014

2017, No Penggunaan Senjata Api Dinas di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 1996 te

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA LINTAS GANTI DAN CARA BERTINDAK

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENANGGULANGAN KEBAKARAN WALIKOTA SURABAYA,

RAHASIA UJIAN AKADEMIK DIKTUKPA TNI AD TA 2015 MATA UJIAN : PENGMILCAB CPM WAKTU : 2 X 45 MENIT TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2014

IV. GAMBARAN UMUM. Pasca perang kemerdekaan Indonesia maka TNI / ABRI berusaha membenahi

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/PMK.04/2017 TENTANG

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) SATUAN SABHARA POLRES MATARAM DALAM PENANGANAN UNJUK RASA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

2018, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Wilayah Udara adalah wilayah kedaulatan udara di a

STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR ( SOP ) PELETON PENGURAI MASSA (RAIMAS) SATUAN SABHARA SETINGKAT POLRES

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1948 tentang Pendaftaran dan Pemberian Izin Pemakaian Senjata Api (Lembaran Negara Republ

LAMPIRAN. Hasil wawancara. 1. Apakah proses manajemen logistik antara TNI AD, AU, AL sama, dan bagaimana. Purnawirawan TNI

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tamb

OPTIMALISASI PERAN KOMANDAN PELETON GUNA MENDUKUNG PELAKSANAAN PEMBINAAN SATUAN BATALYON INFANTERI

BAB III KABEL BAWAH TANAH

Alan David Prayogi

KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI NOMOR 300.K/38/M.pe/1997 TENTANG KESELAMATAN KERJA PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS BUMI

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2000 TENTANG KENAVIGASIAN

PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PELETON PENGURAI MASSA

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.

BARESKRIM POLRI STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR PENGGELEDAHAN MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN RESERSE KRIMINAL. 1.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA POLRI. Tindakan. Penggunaan Kekuatan. Pencabutan

*37679 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 82 TAHUN 2000 (82/2000) TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RAHASIA 1 TEHNIK PENYELENGARAAN LATIHAN BAB I PENDAHULUAN

BAB MOMENTUM DAN IMPULS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

SAN REMO MANUAL TENTANG HUKUM PERANG DI LAUT BAB I KETENTUAN UMUM. Bagian I Ruang Lingkup Penerapan Hukum

PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT

PROSEDUR KEADAAN DARURAT KEBAKARAN B4T ( BALAI BESAR BAHAN & BARANG TEKNIK)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1960 TENTANG PERMINTAAN DAN PELAKSANAAN BANTUAN MILITER PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA BAB I TENTANG ISTILAH-ISTILAH. Pasal 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA IKAN

NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA IKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1991 TENTANG SUNGAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN. Jakarta, 3 Mei DEPARTEMEN TENAGA KERJA. DIREKTORAT PEMBINAAN NORMA-NORMA KESELAMATAN KERJA, HYGIENE PERUSAHAN dan KESEHATAN KERJA.

KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI NOMOR: 300.K/38/M.PE/1997 TENTANG KESELAMATAN KERJA PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS BUMI,

2015, No. -2- untuk melaksanakan ketentuan Pasal 50 Undang- Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dan Pasal 47 Peraturan Pemerintah Nomor

Definisi Berbagai Istilah Latihan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana DEFINISI BERBAGAI ISTILAH LATIHAN KESIAPSIAGAAN PENANGGULANGAN BENCANA 1

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1)

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGAMANAN EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA

RAHASIA KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL NIKGARLAT SATSIKMIL BAB I PENDAHULUAN

RAHASIA MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT PANITIA PUSAT SELEKSI CASIS DIKTUKPA/BA TNI AD TA 2015 UJIAN AKADEMIK DIKTUKPA TNI AD TA 2015

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA TUMBUHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PIDANA MATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

P E N J E L A S A N ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API

TEKNIK PENYELENGARAAN LATIHAN BAB I PENDAHULUAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PEKERJAAN PERAPIHAN BAHU JALAN (FINISHING)

: 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 1998 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 20 TAHUN 2002

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang luasnya sebesar ,32 km²

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA LINTAS GANTI DAN CARA BERTINDAK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perda No. 19/2001 tentang Pengaturan Rambu2 Lalu Lintas, Marka Jalan dan Alat Pemberi Izyarat Lalu Lintas.

PELAKSANAAN ARUNG JERAM PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Pertahanan. Komunikasi dan Elektronika. Negara.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1960 TENTANG PERMINTAAN DAN PELAKSANAAN BANTUAN MILITER PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Survei Batas Negara, Butuh Lebih dari Sekedar Surveyor. Andriyana Lailissaum, ST Pusat Pemetaan Batas Wilayah Badan Informasi Geospasial

MEMAHAMI PERINGATAN DINI TSUNAMI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1991 TENTANG S U N G A I PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PIDANA MATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 13 TAHUN 2014 TENTANG RAMBU LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bola basket a. Latihan menembak jarak jauh PRAKTIK DI LAPANGAN Pola penyerangan dalam permainan bola basket dapat dilakukan dengan cara : 1) Set

UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

Undang-undang Nomor I Tahun 1970

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UTP-U/J DAN UST REGU BAB I PENDAHULUAN

BIDANG STUDI : FISIKA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME [LN 2002/106, TLN 4232]

RAHASIA UJIAN AKADEMIK DIKTUKBA TNI AD TA 2015 MATA UJIAN : PENGMILCAB CPL WAKTU : 2 X 45 MENIT TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.57, 2008 DEPARTEMEN. PERTAHANAN. TNI. Telekomunikasi. Khusus.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGAWALAN

2. DETONATOR 1. DEFINISI BAHAN PELEDAK

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara

BAB I PENDAHULUAN. Cikal bakal lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada awal

Transkripsi:

MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT PANITIA PUSAT SELEKSI CASIS DIKTUKPA/BA TNI AD TA 2015 UJIAN AKADEMIK DIKTUKPA TNI AD TA 2015 MATA UJIAN : PENGMILCAB INF WAKTU : 2 X 45 MENIT TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2014 PETUNJUK : 1. Bacalah persoalan dengan teliti dan tenang. 2. Jawablah persoalan pada Lembar Jawaban Komputer (LJK) dengan menghitamkan lingkaran jawaban yang telah disediakan. 3. Dilarang memberikan tanda-tanda lain di luar kolom yang telah ditentukan pada Lembar Jawaban Komputer (LJK). 4. Selamat bekerja. BAGIAN I : BENAR/SALAH. Nyatakanlah kalimat dibawah ini benar atau salah dengan cara menghitamkan pada jawaban B bila pernyataan dibawah BENAR dan S bila pernyataan dibawah SALAH pada lembar jawaban komputer (LJK). 1. B - S Perlindungan terhadap peninjauan adalah usaha untuk menyembunyikan diri dari pengamatan/peninjauan musuh baik di darat dan di udara. 2. B - S Pionir adalah suatu pekerjaaan Zeni yang dapat di lakukan prajurit biasa secara terbatas baik perorangan maupun dalam hubungan kelompok. 3. B - S Pada dasarnya kita mengenal 2 (dua) jenis ranjau darat yaitu ranjau anti tank dan ranjau anti personil. Salah satu cara mengamankan ranjau yang termudah selain diberi tanda ialah dengan cara menarik ranjau tersebut dengan menggunkan tali yang cukup panjang dari tempat yang terlindung. 4. B - S Macam-macam penyuluh sumbu api diantaranya adalah korek api, korek api angin penyuluh sumbu api gosok, penyuluh sumbu api pegas dan penyuluh sumbu api listrik. 5. B - S Cara menghitung kedar yaitu jarak di medan di bagi jarak di peta. 6. B - S Ikhtilaf adalah penyimpangan 2 buah garis yang ditarik suatu titik masingmasing menuju ke arah yang telah ditentukan dan dihitung dengan satuan derajat. 7. B - S Reseksi adalah untuk menentukan letak / tempat sendiri di medan kesuatu titik di peta.

2 8. B - S Pelaksanaan penerobosan dapat di lakukan dalam 3 fase antara lain fase pertama membuat penerobosan, kedua melebarkan lubang penerobosan dan ketiga merebut sasaran. 9. B - S Kolone taktis dalam gerak maju dilaksanakan apabila kemungkinan kontak dengan musuh setiap saat akan terjadi. 10. B - S Ditinjau dari tujuan yang harus dicapai, maka patroli dapat dibedakan menjadi patroli jarak dekat dan patroli jarak jauh. BAGIAN II. PILIHAN TUNGGAL. Pilihlah jawaban yang saudara anggap paling benar dengan cara menghitamkan salah satu huruf a, b, c atau d pada lembar jawaban dari kalimat pernyataan dibawah ini. 11. Yang merupakan jenis-jenis patroli ditinjau dari tujuan yang harus dicapai, maka patroli dibedakan menjadi sebagai berikut : a. Patroli jarak jauh dan patroli tempur. b. Patroli intai dan patroli jarak dekat. c. Patroli jarak dekat dan patroli tempur. d. Patroli intai dan patroli tempur. 12. Yang merupakan tugas-tugas dari patroli pertempuran adalah : a. Penghadangan untuk mengganggu atau menimbulkan kerugian terhadap personel dan material musuh. b. Penyelundupan dan pengamatan terhadap sasaran daerah atau bagian medan yang luas. c. Mencari dan menekan serta memelihara kontak dengan insurjen atau musuh. d. Melaksanakan penelitian dan pendeteksian terhadap musuh. 13. Tindakan Tonban pada saat musuh mengadakan persiapan serangan sampai ke GA pada regu Mo 60 adalah sebagai berikut kecuali : a. Memberikan tembakan jarak dekat yang ditujukan kepada musuh yang mulai bergerak dari kedudukan pertahanan depan. b. Dipersiapkan untuk menembaki tempat-tempat yang diduga musuh akan muncul. c. Memberikan tembakan jarak jauh yang dilaksanakan setelah pertahanan siap untuk mengacaukan rencana serangan musuh. d. Disiapkan ATP dan sektor tembakan yang dipertanggung jawabkan kepada setiap pucuk. 14. Tugas dan tanggung jawab komandan yang mengeluarkan patroli adalah sebagai berikut kecuali : a. Menentukan tugas patroli yang ia keluarkan. b. Merencanakan dan mempersiapkan dengan teliti. c. Memberikan perintah kepada komandan patroli. d. Melaksanakan Debriefing dan menyebarluaskan keterangan yang diperoleh. 15. Dalam Cansiap salah satunya menerima dan mempelajari tugas. Tugas-tugas komandan patroli saat menerima perintah harus mencatat hal-hal penting yang sehubungan dengan tugasnya antara lain sebagai berikut kecuali : a. Memepelajari tugas secara lengkap.

3 b. Keterangan tentang musuh. c. Keterangan tentang cuaca yang akan terjadi pada kurun waktu pelaksanaan tugasnya. d. Alat kendali yang telah ditentukan. 16. Dalam patroli untuk kegiatan selama gerakan ke dan dari sasaran kita mengenal formasi dan teknik gerakan berjalan kaki. Yang bukan merupakan faktor-faktor patroli yang dapat mempengaruhi formasi adalah : a. Situasi musuh berupa kekuatan, kedudukan, kemampuan dan kegiatan musuh sebaiknya diketahui. b. Pada medan terbuka sebaiknya patroli mengembangkan pasukannya. c. Kontak dengan musuh berupa susunan pasukan harus disiapkan untuk menhadapi kontak dengan musuh. d. Tindakan di sasaran bahwa formasi yang dibentuk harus memungkinkan untuk bertindak cepat dan mudah di sasaran. 17. Tehnik meninggalkan daerah kawan (satuan depan) dalam pelaksanaan patroli adalah sebagai berikut kecuali : a. Hentikan patroli sesampainya di daerah satuan depan dan tempatkan patroli pada daerah yang telah ditentukan oleh satuan depan tersebut. b. Danpat melaksanakan koordinasi akhir dengan Dansat depan. c. Patroli bergerak dari daerah kawan melalui titik keluar yang sudah ditentukan. d. Melaksanakan penyesuaian keadaan pertempuran setelah patroli berada diluar jarak pandang dan jarak suara dari kedudukan daerah kawan. 18. Tehnik pengendalian dalam patroli terdapat tiga cara yaitu pengendalian dengan suara, visual dan secara fisik. Yang bukan merupakan tehnik pengendalian visual adalah : a. Pyroteknik. b. Radio. c. Pita phospor. d. Senter. 19. Yang bukan merupakan syarat-syarat titik berkumpul dalam patroli adalah sebagai berikut : a. Mudah ditemukan di medan dan tidak berada dicakrawala. b. Mudah untuk memasuki daerah kawan. c. Mempunyai lindung tinjau dan tembak. d. Dapat dipertahankan untuk waktu yang singkat. 20. Daerah bahaya dalam patroli terdiri dari 3 bentuk yaitu daerah bahaya garis, daerah bahaya terbuka kecil dan daerah bahaya terbuka besar. Yang dimaksud dengan daerah bahaya terbuka kecil adalah : a. Adalah daerah yang dikatagorikan berupa jalan, jalan setapak, rel kereta api dan sungai yang dapat diseberangi dan pada tiap sisinya terdapat/mempunyai lapangan tembak yang relatif sempit. b. Adalah daerah terbuka dimana patroli dapat ditembak oleh tembakan efektif dengan senjata ringan dari salah satu tepi daerah tersebut yang berhadapan dengan patroli atau dari tepi lambungnya. c. Adalah semua daerah yang dapat ditembaki oleh musuh baik dari tepi lambung, lindung tinjau maupun tepi lambung.

4 d. Adalah daerah yang dikatagorikan berupa jalan, jalan setapak, rel kereta api dan sungai yang dapat diseberangi dan pada tiap sisinya terdapat/mempunyai lindung tinjau dan lapangan tembak yang cukup luas. 21. Dasar-dasar yang digunakan sebagai bentuk patroli intai antara lain sebagai berikut kecuali : a. Laksanakan pengorganisasian sesuai musuh yang dihadapi. b. Dapatkan seluruh keterangan yang diperlukan. c. Hindari pendeteksian atau usaha pendeteksian musuh. d. Lakukan tindakan pengamanan secara terus menerus, baik disepanjang rute maupun selama kegiatan di sasaran. 22. Patroli penyergapan adalah suatu serangan pendadakan pada kedudukan atau instalasi musuh dengan tidak bermaksud untuk mendudukinya tetapi bertujuan untuk sebagai berikut kecuali : a. Menghancurkan, menawan personel atau merebut perlengkapan musuh. b. Membebaskan tawanan. c. Penghancuran pada medan yang tertutup. d. Menghancurkan instalasi musuh. 23. Yang bukan merupakan dasar-dasar taktik Operasi Lawan Insurjensi adalah : a. Bertempur dengan agresif dan cepat b. Bertindak secara agresif dan tidak mengenal menyerah. c. Berilah tekanan dengan serangan dan patroli pertempuran secara terus menerus. d. Perhatikan selalu tindakan keamanan terutama di medan kritik dengan berprinsip lebih baik mandi keringat daripada bermandikan darah. 24. Tugas-tugas pasukan cadangan pada Operasi Lawan Insurjensi adalah sebagai berikut kecuali : a. Menghancurkan insurjensi jika sudah dilokalisir. b. Memelihara kekenyalan bertindak. c. Melaksanakan pengamanan/pengawalan. d. Melakukan eksploitasi. 25. Yang bukan merupakan syarat-syarat Basis Operasi Depan adalah : a. Relatif bebas dari gangguan musuh. b. Cukup luas untuk kedudukan pasukan. c. Dapat dipindahkan setiap saat. d. Dapat didatangi lewat darat apabila mungkin. 26. Urut-urutan kegiatan di BOD terdiri dari 8 langkah. Yang merupakan urutan kegiatan pada langkah kedua adalah sebagai berikut kecuali : a. Pemasangan tali penghubung antara regu dengan Pok peleton. b. Pergantian pos pengaman. c. Pembersihan kedudukan penembak. d. Penggalian lubang perlindungan. 27. Pungdahmah dilakukan dalam rangka mencari dan menangkap insurjen, senjata dan dokumen lainnya yang disembunyikan dirumah penduduk. Yang bukan merupakan keuntungan dari tugas penggeledahan atas dasar informasi adalah : a. Jumlah rumah yang akan digeledah tidak terlalu banyak.

5 b. Jumlah orang yang tidak bersalah tidak banyak dirugikan. c. Jumlah penduduk yang menjadi sasaran penggeledahan cukup banyak. d. Jumlah pasukan yang melaksanakan penggeledahan relatif lebih sedikit. 28. Organisasi Pungdahmah setingkat Tonpan terdiri dari Unsur komando, penyerang dan pengaman. Yang bukan merupakan organisasi pada unsur penyerang adalah : a. Pok penggeledah. b. Pok cadangan. c. Pok pembawa tawanan dan tim skrining. d. Pok penutup ruangan. 29. Organisasi Pencarian dan pembersihan pada OLI terdiri dari unsur komando, penyerang dan pengaman. Dimana dalam unsur penyerang terdiri dari Pok pembersih, cadangan dan pembawa hasil. Yang merupakan tugas dan tanggung jawab dari Pok pembawa hasil adalah : a. Memberikan kedalaman kepada Pok pembersih. b. Menerima hasil yang diperoleh Pok pembersih. c. Mengamankan unsur penyerang pada waktu melakukan pembersihan. d. Selalu siap untuk membantu Pok pembersih. 30. Yang merupakan prinsip-prinsip regu sebagai pasukan pemukul adalah sebagai berikut kecuali : a. Cari dan pelihara kontak dengan musuh. b. Mempunyai lindung tinjau dan tembak yang relatif aman. c. Bergerak dengan tembak gerak. d. Menguasai medan kritik. 31. Yang dimaksud dengan pelingkaran serentak pada macam pelingkaran adalah : a. Pelingkaran yang dilakukan oleh sebagian besar pasukan serbu dan sekat untuk mengepung insurjen pada suatu kedudukan. b. Pelingkaran yang dilakukan oleh sebagian besar pasukan pemukul untuk menghancurkan insurjen pada suatu kedudukan. c. Pelingkaran yang dilakukan oleh sebagian besar pasukan pelingkar untuk mengepung insurjen pada suatu kedudukan. d. Pelingkaran yang dilakukan oleh sebagian besar pasukan pelingkar untuk menhancurkan insurjen pada suatu kedudukan. 32. Tindakan regu apabila dihadang jika hanya Pok regu yang dihadang (bagian depan) adalah sebagai berikut kecuali : a. Pok regu membalas tembakan dan berlindung. b. Danru melaksanakan perkiraan keadaan taktis dan keadaan medan secara singkat. c. Pok senjata otomatis segera membalas tembakan dan berlindung. d. Pok senjata otamatis dan senapan berlindung serta mengadakan pengamanan setempat. 33. Ranjau dan boobytraps yang sering digunakan insurjen biasanya dibuat secara improvisasi dan kanibalisasi adalah sebagai berikut kecuali : a. Geranat tangan. b. Kaleng makanan, kaca dan paku. c. Cairan obat yang mengandung gas. d. Ranjau buatan dari bambu atau besi/pipa (tradisional).

6 34. Yang bukan merupakan prinsip-prinsip operasi Mobud adalah : a. Ops mobud digunakan sebagai operasi pengejaran. b. Ops Mobud sangat rawan, baik dari segi material maupun personil. c. Mahal dalam pengoperasiannya. d. Ops Mobud dipilih bila operasi besar kemungkinan untuk berhasil dan/atau tidak ada jalan lain. 35. Yang bukan merupakan syarat-syarat lindung tembak depan pada kedudukan tempur adalah : a. Cukup tempat untuk pos tinjau. b. Cukup tinggi untuk melindungi kepala (± 30 cm). c. Cukup ruang/tempat untuk patok sandaran/siku. d. Cukup tebal untuk menahan tembakan senjata ringan musuh (±46 cm). 36. Beberapa faktor yang bukan merupakan dampak luka-luka karena radiasi nuklir yang disebabkan oleh penembusan radiasi initial dan residual adalah : a. Terkenanya pecahan hawa panas yang berasal dari ledakan. b. Kerusakan badan karena radiasi sebelumnya yang belum sembuh. c. Banyaknya bagian badan yang tidak terlindung terhadap radiasi nuklir d. Kondisi fisik/badan umum kita. 37. Teknik-teknik untuk dapat bergerak dengan senyap adalah sebagai berikut kecuali : a. Pegang senjata dengan posisi siap tembak. b. Berdiri dengan berat badan pada kedua kaki. c. Langkahkan kaki dengan lebar guna menjaga keseimbangan. d. Turunkan kaki pelan-pelan dengan ujung kaki terlebih dahulu, berat badan berada pada kaki belakang. 38. Tingkatan dalam Germa terdiri dari 3 tingkatan. Yang bukan merupakan tingkat 1 dalam Germa adalah : a. Kemungkinan kontak dengan musuh tidak ada. b. Diutamakan tindakan administrasi. c. Memberikan keleluasaan gerak bagi pasukan. d. Bentuk susunan pasukan adalah kolone taktis. 39. Salah satu langkah-langkah kegiatan P3 pada operasi pertahanan adalah mengatur kegiatan awal. Yang bukan merupakan isi dari mengatur kegiatan awal adalah : a. Menganalisa tugas yang telah diterima. b. Penyiapan pemindahan pasukan. c. Membuat rencana pengintaian. d. Mengeluarkan perintah persiapan. 40. Yang bukan merupakan tujuan dari operasi pergantian adalah : a. Menghambat kedudukan secara bergantian. b. Menggantikan satuan dengan tidak memperlengah pertahanan (agar tetap segar). c. Memperbaiki kemampuan bertempur. d. Memberi kesempatan penggunaan pasukan dilain tempat. 41. Yang bukan merupakan klasifikasi daerah tipe A pada operasi lawan gerilya adalah :

7 a. Daerah operasi tempur. b. Daerah penghancuran. c. Daerah konsolidasi. d. Daerah belakang. 42. Dasar-dasar taktik operasi lawan gerilya adalah sebagai berikut kecuali : a. Bertempur agresif dan cepat dalam volume tembakan yang dahsyat. b. Memberikan keleluasaan bergerak bagi pasukan. c. Berilah tekanan dengan serangan-serangan dan patroli pertempuran secara terus menerus. d. Batasi sistem pertahanan statis dan laksanakan pertahanan aktif. 43. SJM 101 B (awak senjata lintas datar) yaitu melaksanakan tugas-tugas sebagai unsur manuver dalam operasi taktis dengan mengutamakan gerakan dan tembakan lintas datar. Yang bukan merupakan SJM 101 B3 adalah : a. Tabak SMR. b. Tabak SLT. c. Tabak Pan 1 dan 2. d. Tabak Morse 81. 44. Yang merupakan tugas-tugas khusus jabatan pada SJM 101 C6 adalah : a. Bertindak sebagai Dansimin. b. Bertindak sebagai Bajaupan morse 81. c. Bertindak sebagai Dansimayon. d. Bertindak sebagai Batih Kiban. 45. Yang dimaksud dengan UTP jabatan adalah : a. UTP untuk mengukur kesiapan satuan melaksanakan tugas khusus sesuai jabatannya dalam pengelompokkan organisasi yang diuji adalah keterampilan taktis dan teknis. b. UTP untuk mengatur kesiapan satuan operasional dalam melaksanakan tugas umum sesuai tingkat SJM. c. UTP untuk mengukur kesiapan personel melaksanakan tugas khusus sesuai jabatannya dalam pengelompokkan sesuai organisasi yang diuji adalah keterampilan teknis. d. UTP untuk mengatur kesiapan personel melaksanakan tugas umum sesuai tingkat SJM. 46. Yang dimaksud dengan latihan taktis tanpa pasukan adalah : a. Latihan yang diikuti oleh satuan dalam jabatan, baik secara perorangan maupun bersama dengan personel lainnya dengan menyertakan unsur pasukan. b. Latihan yang menyertakan seluruh unsur-unsur satuan sebagai pelaku. c. Latihan yang diikuti oleh perorangan dalam jabatan, baik secara perorangan maupun bersama dengan personel lainnya tanpa menyertakan unsur pasukan. d. Latihan yang menyertakan seluruh unsur-unsur satuan tempur sebagai pelaku dalam rangka penerapan doktrin. 47. Pengelompokan latihan atas dasar metode untuk latihan satuan tanpa pasukan adalah sebagai berikut kecuali : a. Geladi peta.

8 b. Geladi Mako. c. Geladi posko simpur. d. Manuver lapangan. 48. Batalyon Infanteri TOP ROI 2000 dalam tugasnya memiliki kemampuan dan batas kemampuan. Yang bukan merupakan batas kemampuan dari Yonif TOP ROI adalah : a. Memberikan Bantem secara terbatas kepada satuan lain. b. Daya angkut taktis beroda yang dimiliki terbatas. c. Sarana dan keahlian untuk melaksanakan operasi intelijen dan operasi teritorial terbatas. d. Memiliki kerawanan terhadap operasi pernika dan nubika. 49. Cara melaksanakan tindakan keamanan pada senjata SMR/SMS adalah sebagai berikut kecuali : a. Tabak, Taban, Tamu mengambil sikap berlutut. b. Tabak Menyandang tali tas alat bidik pada pundak kanan c. Tabak Memasukan laras pada penyokong, kemudian dikunci/dikeraskan. d. Tabak mengeluarkan alat bidik dan diperiksa semua pada 0 (nol) selanjutnya memasukannya kembali ke dalam tas. 50. Kegiatan Tonban yang dilaksanakan oleh regu Mo 60 di GA - JS pada operasi serangan adalah sebagai berikut kecuali : a. Menembaki sasaran yang dekat dengan pasukan penyerang yang menghambat gerak maju pasukan sendiri. b. Tembakan penyokong diberikan untuk melindungi atau membantu pasukan penyerang depan setelah melintasi GA sampai dengan JS. c. Sedapat mungkin melaksanakan penembakan dalam hubungan regu, hal ini untuk memudahkan kodal dan untuk kepadatan tembakan. d. Setiap pucuk harus siap pada kedudukannya, dan siap untuk menembak sasaran baik yang sudah diplot maupun yang tiba-tiba diminta oleh peleton penyerang depan. BAGIAN III. PILIHAN GANDA. Pilihlah dua jawaban yang saudara anggap benar dengan cara menghitamkan dua huruf a, b, c atau d pada lembar jawaban dari kalimat pernyataan dibawah ini. 51. Macam-macam tembakan dalam kedudukan pertahanan untuk senjata Mo 81 diantaranya adalah, tembakan jarak jauh, tembakan jarak dekat dan tembakan dalam kedudukan. Yang merupakan tujuan dari tembakan jarak dekat adalah : a. Menghambat gerak maju musuh. b. Menghentikan gerak maju serangan musuh. c. Menghancurkan musuh di daerah pertahanan. d. Mengacaukan susunan bertempur musuh. 52. Untuk dapat mengamati suatu daerah diperlukan suatu tempat yang dinamakan dengan pos tinjau. Yang termasuk syarat-syarat pos tinjau adalah : a. Mempunyai lapangan tinjau yang baik. b. Kedudukannya mudah dijangkau dari segala arah. c. Terdapat jalan pendekat yang terlindung dari lambung terhadap pos tinjau. d. Ada jalan pendekat dari belakang yang terlindung.

9 53. Penempatan senjata Mortir 60 Komando yang berada di kompi senapan posisinya berada pada Pokkoton. Yang merupakan data karakteristik mortir 60 komando adalah : a. Jarak tembak 100-1000 m. b. Alat bisik dengan jinjingan (pengangkut). c. Kaliber laras 60 mm. d. Mempunyai tutup dasar dengan peraratan tembak. 54. Apabila prajurit terpisah / terputus hubungan dengan induk pasukan maka prajurit tersebut harus berusaha mencari kontak dengan induk pasukan dengan cara: a. Membuat api untuk menarik perhatian. b. Berteriak agar induk pasukan mengetahui kedudukan kita. c. Menggunakan kaca dan benda lain yang mengkilat yang digunakan sebagai tanda. d. Tetap bertahan dikedudukan dengan memanfaatkan makanan yang ada sambil menunggu induk pasukan datang. 55. Pada saat komandan patroli (Danpat) akan melaksanakan pengintaian komandan, maka Danpat akan mengeluarkan rencana darurat kepada Wadanpat sebelum pelaksanaan pengintaian komandan. Yang termasuk rencana darurat adalah : a. Tindakan bila tersesat saat pengintaian komandan. b. Perkiraan waktu lamanya pengintaian komandan. c. Membawa anggota yang mahir bernavigasi. d. Tindakan yang harus dilaksanakan bila Danpat tidak kembali pada waktu yang telah ditentukan. 56. Pemasangan atau penemuan ranjau boobytraps dalam pelaksanaan operasi adalah bertujuan untuk melumpuhkan, menghambat dan mencelakakan pasukan. Yang termasuk dalam cara mengamankan bila menemukan boobytraps adalah : a. ambil langkah dengan cepat dan tepat. b. Yang tidak berkepentingan jangan mendekat. c. Apabila merencanakan untuk menggunting kawat yang kendor perhatikan dengan seksama, apakah kawat tersebut dialiri listrik. d. Alat yang menggunakan bahan peledak lainnya, perhatikan rangkaiannya. 57. Bahan peledak yang kita kenal terdiri dari berbagai macam, jika dilihat dari bahan peledak yang berisian satuan ada yang disebut sebagai Amonal. Yang merupakan ciri-ciri Handak Amonal adalah : a. Serbuk kelabu dalam blik, berat 11 kg dan 22 kg. b. Mudah Melekat. c. Terdiri dari pipa yang terisi bahan peledak, yang dapat disambung-sambung. d. Dapat mengisap air dan tidak boleh dibuka jika tidak untuk diledakkan. 58. Ada beberapa teknik naik dan turun dalam pesawat helicopter diantaranya pada saat persiapan awal ada kesiapan perorangan yang harus benar-benar dipersiapkan sebelum mendekati dan masuk pesawat. Yang merupakan keharusan kesiapan perorangan yang dilaksanakan adalah : a. Lengan baju dipanjangkan (jangan digulung) dan Helm dipakai dengan tali terpasangan erat kencang. b. Senjata harus selalu siap dengan laras menghadapa keluar dan posisi tangan memegang pistol grif. c. Salah seorang dari anggota kelompok menjaga dan mengawasi perlengkapan.

10 d. Setiap anggota harus selalu dalam kelompok, agar sewaktu-waktu telah siap untuk berangkat naik ke pesawat. 59. Dalam langkah-langkah Prosedur Pimpinan Pasukan Patroli ada tahap yang disebut Pengintaian. Hal-hal apa saja yang harus di intai dalam patroli adalah : a. Medan dan cuaca. b. Daerah bahaya dan rintangan. c. Titik berkumpul sementara. d. Rute dan kemungkinan formasi yang akan digunakan. 60. Menurut fungsinya Alins dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu alins murni dan alins tidak murni. Yang termasuk Alins tidak murni adalah : a. Senjata tiruan. b. Geranat. c. Laser point. d. Pistol.