[SAP 6] TERM, DEFINISI, KATEGORI. Creative and Critical Thinking team UMN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
PERTEMUAN III PENGERTIAN, KATA, DAN TERM

PENGGOLONGAN (1) kegiatan akal budi dalam menggolongkan membagi, dan menyusun pengertian-pengertian dan barang-barang yang tertentu.

Bahasa dan Logika Ilmiah

Modul 2.2. Ilmu Alamiah Dasar Definisi

Logika, dan bahasa. OLEH Doris Febriyanti M.Si UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG 2016

6.1 PRINSIP-PRINSIP DASAR BERPIKIR KRITIS/LOGIS

BAHASA DAN FUNGSINYA DALAM KOMUNIKASI

Matakuliah : L0022 Filsafat Ilmu dan Logika Tahun : BAB X PENGERTIAN, PENGGOLONGAN DAN DEFINISI Pertemuan 10

Filsafat Ilmu dan Logika

PENGERTIAN. 3. Pengertian, adalah tanggapan atau gambaran akal budi yang abstrak, yang batiniah, tentang inti sesuatu.

PENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA

LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor

TAHAP I PENALARAN : KONSEP

A. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM )

FILSAFAT BAHASA DAN BAHASA MENURUT LUDWIG WITTGENSTEIN

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Penalaran Matematis. Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang

PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM NOVEL SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

ANALITIK (1) Analitik:

SILABUS Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas : II (dua) Semester : 1 (satu)

DASAR-DASAR LOGIKA. Ruang Lingkup Logika. Sujanti, M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Hubungan Masyarakat

PROPOSISI. Novy SetyaYunas. Pertemuan 4

Modul Ilmu Mantiq/Logika. Dosen: Ahmad Taufiq MA

MEMBANGUN ILMU PENGETAHUAN DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGERTIAN LOGIKA BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengertian Logika. B. Tujuan Penulisan

: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Istilah dan Definisi Pertemuan 03

II._TINJAUAN PUSTAKA. Keterampilan proses sains merupakan salah satu bentuk keterampilan proses

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS

BAB I PENDAHULUAN. Kailani (2001:76) menyatakan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang

Dosen : Nuansa Bayu Segara, M.Pd

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekunder yang akan mendukung penelitian, juga diperlukan untuk mengetahui sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

BAB IV. PENUTUP. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI,

BAB I. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI,2009

Modul ke: Materi Penutup. Fakultas PSIKOLOGI. Cathrin, M.Phil. Program Studi Psikologi

BAB I Pengantar PLSBT. Dosen : Elly M. Setiadi

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

PERLENGKAPAN LOGIKA BAHAN TIGA DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial, dan karya sastra memiliki kaitan yang sangat erat. Menurut

BAB V METODE-METODE KEILMUAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

SARANA BERPIKIR ILMIAH ILLIA SELDON MAGFIROH KULIAH IX METODE ILMIAH PROGRAM STUDI AGRIBISNIS, UNIVERSITAS JEMBER 2017

PENELITIAN DAN METODE ILMIAH. BY: EKO BUDI SULISTIO

HAND OUT V KEPUTUSAN atau PROPOSISI

KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU. Makalah Bahasa Indonesia

Hubungan kemampuan membaca skema dengan kemampuan menulis paragraf persuasive oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik Budi Murni 2. Verawaty R.

MK Etika Profesi. Pertemuan 5 Ethics, Morality & Law

Logika Matematika. Rukmono Budi Utomo Pengampu: Prof. Dr. Taufiq Hidayat. March 16, 2016

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Kridalaksana,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman

BAB I PENDAHULUAN. saat itu dalam berbagai bentuk film-film ini akhirnya memiliki bekas nyata di benak

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran.

Verawaty R. Sitorus. Kata Kunci. Membaca Skema, Paragraf Persuasif, SMA Budi Murni

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak pernah terlepas dari realitas sosial (Pradopo, 2009:114).

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan wujud dari proses imajinatif dan kreatif pengarang.

ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA

JENIS PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN

Telaah Pustaka dan Hipotesis DOSEN : DIANA MA RIFAH

KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2

KONSEP BELAJAR DAN KONSEP IDEAL KEALAMAN DAN KEMANUSIAAN

PROGRAM EVALUASI. Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Semester : Ganjil Kelas : II (Dua) Tahun Pelajaran : 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang cukup tajam, dan sekaligus menjadi ajang seleksi

Dasar Dasar Logika. Oleh: Novy Setya Yunas. Pertemuan 1 dan 2

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem

METODE ILMIAH UNIVERSITAS GUNADARMA : SRI SETIAWATY NPM : DEFINISI METODE ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang

PROGRAM TAHUNAN (PROTA)

Denies Priantinah, SE., M.Si, Ak, CA

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. terhadap api dan segala bentuk benda tajam. Seni dan budaya debus kini menjadi

FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

SARANA BERFIKIR ILMIAH

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 39 TAHUN 2007 TANGGAL 16 NOVEMBER 2007

TEORI BELAJAR KLASIK Oleh : Habibi FKIP Universitas Wiraraja Sumenep

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

Metodologi penelitian

BERPIKIR (PENALARAN) DEDUKTIF

Akal dan Pengalaman. Filsafat Ilmu (EL7090)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan unsur penting dalam usaha mencerdaskan kehidupan

BAB II LANDASAN TEORI. dan saluran atau media (Sardiman A.M., 2001: 7). Multimedia interaktif

KISI-KISI SOAL SELEKSI PPG SM3T 2015 BIDANG STUDI: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Demokrasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dari bahasa Yunani mathema yang berarti ilmu pengetahuan. Elea Tinggih

FILSAFAT UNTUK PSIKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran di sekolah, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan budaya, budaya tidak hanya. konvensi atau tradisi yang mengelilinginya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LEVELS OF INQUIRY MODEL DAN KEMAMPUAN INKUIRI. guru dengan siswa dalam berinteraksi. Misalnya dalam model pembelajaran yang

ONTOLOGI. Menurut bahasa, ontologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu

sesuai dengan jenjang pendidikan (Depdiknas, 2006:1).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

[SAP 6] TERM, DEFINISI, KATEGORI Creative and Critical Thinking team UMN 2011

Tujuan Instruksional Khusus (TIK) TIK: (1) Mahasiswa dapat menjelaskan bagan proses memahami, definisi ide dan term, serta perbedaannya (2) Mahasiswa dapat menjelaskan kembali jenis-jenis term (kategorimatis, sinkategorimatis, dll) (3) Mahasiswa dapat memahami dan menggunakan prinsip intensi dan ekstensi term (4) Mahasiswa dapat menyebutkan jenis-jenis definisi dan perbedaan-perbedaan di antaranya. (5) Mahasiswa dapat merumuskan kembali prinsip-prinsip pembuatan definisi leksikal (6) Mahasiswa dapat menunjukkan pentingnya definisi ketika mendiskusikan isu-isu yang kontroversial (seperti pornografi, hukuman mati, demokrasi, globalisasi, kemiskinan, dst) (7) Mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan pengertian pembagian (division), penggolongan (classification), dan kategori (8) Mahasiswa dapat menerapkan sepuluh kategori logika versi Aristoteles untuk menganalisis pernyataan serta kalimat yang sederhana sampai kompleks

Bagan Proses Memahami MENANGKAP HAKIKAT SESUATU GEJALA (FENOMENA) PENCERAPAN (PERSEPSI) ABSTRAKSI IDE / KONSEP Eidos (Yunani) Conceptum (Latin) TERM Ide itu abstrak dan universal Term itu konkret, penubuhan dari Ide.

Ide dan Konsep Ide berasal dari bahasa Yunani ίδζα idea atau είδος eidos yang berarti penglihatan, persepsi, bentuk, rupa, atau gambar. Konsep berasal dari bahasa Latin conceptus yang dibentuk dari kata conceptum yang berasal dari kata kerja concipio yang berarti mengambil ke dalam dirinya, menerima, mengisap, menampung, menyerap atau menangkap

Ide dan konsep (lanjutan) Jadi, konsep dan ide memiliki arti yang sama, yaitu rupa atau gambar, atau bayangan dalam pikiran yang merupakan hasil tangkapan akal budi terhadap suatu entitas (benda/hal) yang menjadi objek pikiran. Dengan kata lain, ide/konsep adalah pengertian yang merupakan representasi universal dari suatu entitas.

Tentang term Dalam pengertian umum atau seharihari, term adalah sebuah kata atau kumpulan kata yang digunakan dalam konteks tertentu. (wikipedia) Dalam logika, term adalah unit penyusun paling dasar dari proposisi. Term biasanya diungkapkan dalam kata benda atau frase benda. Dalam bentuk yang paling sederhana, sebuah proposisi mencakup term subjek dan term predikat. Contoh: semua sapi adalah mamalia. Term subjek = sapi ; term predikat = mamalia.

Kaitan Ide dan Term Dalam logika, unit perhatian utama bukanlah kata, melainkan term. Karena sifatnya yang abstrak dan hanya ada dalam pikiran, maka ide tidak terlalu berguna jika tidak dinyatakan dan dikomunikasikan (dalam term). Term adalah (1) bunyi yang diucapkan yang berfungsi sebagai suatu tanda konvensional dari suatu ide, (2) pernyataan lahiriah dari konsep/ide. Kaitan term dengan ide : (1) term adalah sarana untuk mewujudkan ide yang terdapat dalam pikiran kita. (2) hanya kata atau kesatuan kata-kata yang menyatakan konsep/ide saja yang dapat disebut sebagai term logika.

Pe m b a g i a n te r m : kate gorimatis dan s i n kate gorimatis Dilihat dari isi yang terkandung dalam suatu term, term dibagi menjadi dua buah: term kategorimatis dan term sinkategorimatis. Term kategorimatis adalah term-term yang terdiri atas kata-kata yang telah memiliki pengertian tertentu sehingga dapat digunakan sebagai term tanpa bantuan kata-kata yang lain, seperti: guru, merah, gedung, matahari dan sebagainya. Term sinkategorimatis adalah kata-kata yang jika berdiri sendiri, tidak memiliki pengertian tertentu sehingga tidak dapat digunakan sebagai term tanpa bantuan kata-kata yang lain. Contoh: yang, di, pada, dari, jika

Pembagian term: berdasarkan bentuk dan cakupannya Dilihat dari bentuk dan cakupannya, term dibagi menjadi tiga buah, yaitu (1) nama-nama yang tepat (proper names) (2) nama-nama umum (common names) (3) frase-frase deskriptif (descriptive phrases)

Tabel pembagian term berdasarkan bentuk dan cakupannya Proper names Common names Descriptive phrases Contoh 1 Rudy Hartono Atlit Pemenang kejuaraan All England sebanyak delapan kali (1968 1974, 1976) Contoh 2 Banten Provinsi sebuah provinsi di Pulau Jawa yang tadinya merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat, namun dipisahkan sejak tahun 2000. Contoh 3 Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Lembaga Tinggi Negara Lembaga legislatif yang berfungsi untuk membuat undang-undang dan mengawasi jalannya pelaksanaan undang-undang yang dilakukan oleh pemerintah sebagai lembaga eksekutif. Contoh 4 Lintang Karakter atau tokoh dalam novel dan film Laskar Pelangi Murid cerdas dan penuh semangat mengatasi berbagai rintangan hidup, yang menjadi tokoh kunci dalam novel Laskar Pelangi karangan Andrea Hirata

Kata-kata yang tidak termasuk term berdasarkan tabel di slide sebelumnya 1. Kata kerja: menggambar, menulis, dll. 2. Kata sifat yang non-substantif: cantik, halus, jorok, dst. 3. Kata keterangan: di sana, sesaat lagi, dst. 4. Kata depan: di, ke, dari 5. Kata sandang: Si, Sang 6. Kata hubung atau konyungsi: sehingga, dan, meskipun, dll 7. Semua susunan kata yang non-sintaksis ALASAN: kata-kata di atas tidak dapat berfungsi sebagai subjek

Intensi dan ekstensi term Arti intensional dari term disebut juga intensi atau konotasi atau komprehensi. Arti ekstensional dari term disebut juga ekstensi atau denotasi. Arti konotasi dan denotasi dalam logika berbeda dari arti yang digunakan dalam gramatika (tata-bahasa) Dalam logika, intensi/konotasi adalah kualitas, karakteristik, dan keseluruhan arti yang tercakup dalam konsep suatu term. Contoh: term manusia konotasinya: rasional, beradab, berhati nurani, berbudaya, berbahasa, dan sebagainya. Sementara itu, ekstensi merujuk pada luas cakupan, kuantitas, bidang, atau lingkungan konsep dari suatu term. Contoh: ekstensi term manusia adalah semua manusia tanpa terkecuali. Ekstensi term hewan adalah manusia dan binatang. Ekstensi term makhluk hidup adalah tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia.

Keterkaitan antara ekstensi (denotasi) dan intensi (konotasi) term PRINSIP Relasi INTENSI dan EKSTENSI: Jika intensi meningkat, ekstensinya berkurang dan apabila intensi berkurang, ekstensi akan bertambah. Artinya: ketika kita menambah intensi atau konotasi sebuah term, kita mengurangi jumlah referennya, dan ketika kita menambah ekstensinya, kita mengurangi ciri-ciri esensialnya. Contoh: intensi term IBU *) seorang wanita yang memunyai anak (intensi ibu) **) seorang wanita Indonesia yang memunyai anak (intesi bertambah namun ekstensinya berkurang karena ibu-ibu yang bukan Indonesia tidak tercakup di dalamnya) ***) seorang wanita Indonesia yang tinggi semampai yang memunyai anak (ekstensinya semakin berkurang lagi karena tidak mencakup ibu-ibu yang tidak tinggi dan tidak semampai) dan seterusnya

Intensi dan ekstensi term ~ Definisi Intensi term terkait erat dengan (penambahan / pengurangan) isi dari definisi Ekstensi term terkait erat dengan cakupan dari definisi (berguna untuk klasifikasi )

Etimologi Definisi Definisi berasal dari kata Latin definitio (artinya: penentuan arti, pembatasan ) Definisi bertugas menjelaskan arti kata-kata atau termterm yang dipakai dalam berargumen. Definisi = susunan kata yang digunakan untuk menetapkan arti bagi suatu kata atau suatu kelompok kata.

Komponen penyusun definisi 1) Definiendum = kata atau kelompok kata yang didefinisikan. 2) Definiens = kata atau kelompok kata yang mendefinisikan. Contoh: Es adalah air yang membeku. Es = definiendum. Air yang membeku = definiens.

BEBERAPA MACAM DEFINISI TEORETIS STIPULATIF LEKSIKAL YANG TEPAT PERSUASIF

DEFINISI STIPULATIF Tugas = menetapkan arti untuk suatu kata baru dalam khazanah ilmu pengetahuan dan kreasi manusia. Tujuan: (1) mereduksi kompleksitas term yang lama menjadi istilah baru yang lebih sederhana dan mudah diingat (2) [umumnya dalam militer atau security] menetapkan kode-kode atau sandi rahasia agar tidak mudah dikenali oleh pihak lawan / musuh. Kelebihan: mampu menampung perubahan dan dinamika kebaruan kreasi manusia dan atau gejala alam. Kekurangan: *) sifat arbitrernya membuat definisi stipulatif rawan untuk disalahgunakan pihak-pihak tertentu ; **) definisi stipulatif tidak memberikan informasi yang memadai tentang ciri esensial dari definiendum. Contoh definisi stipulatif: democrazy mobokrasi tigon liger Tora Tora Tora fesyen roger alfa charlie romeo

DEFINISI YANG TEPAT Tujuan: mengurangi ketidakjelasan arti suatu kata/term dengan menentukan batasan-batasan yang terukur secara objektif. CONTOH Orang miskin adalah orang yang berpenghasilan kurang dari $2 per hari (versi Bank Dunia). World Class University adalah universitas yang masuk dalam peringkat 100 besar universitas dunia sebagaimana diukur Webometrics atau Times Higher Education Supplement.

DEFINISI TEORETIS FUNGSI = menetapkan arti bagi suatu kata atau entitas yang ditunjuk oleh kata tersebut dengan cara memberikan kerangka teori yang mendukungnya sehingga dari situ dapat ditarik konsekuensi-konsekuensi deduktif. Contoh: Panas (heat) berarti energi yang dihasilkan oleh gerakan-gerakan acak molekul-molekul suatu substansi. Différance adalah konsep sentral dalam sistem filsafat Jacques Derrida yang mengafirmasi adanya sebuah sistem berdasarkan perbedaan antartanda yang menghasilkan makna lewat perbedaan fonetik dan konseptual alih-alih kesesuaiannya dengan makna yang bersifat transendental dan tetap, atau dengan merujuk pada dunia objek yang independen.

DEFINISI PERSUASIF PENGERTIAN: definisi yang bertujuan untuk menggerakkan sikap pro atau kontra dalam diri pembaca atau pendengar menyangkut definiendum dengan cara memasukkan unsur emotif di dalamnya, entah secara terselubung maupun secara terang-terangan. Contoh: [versi kontra] Globalisasi adalah proses kesaling-terhubungan dan kesaling-terkaitan antar manusia dengan segala aktivitasnya yang berlangsung secara serentak di pelbagai belahan bumi namun dalam caracara yang tidak seimbang sehingga terjadilah ketimpangan antara yang mempunyai akses dengan yang tidak mempunyai akses. [versi pro] Globalisasi adalah proses saling mempengaruhi antar manusia dan daerah yang membawa sejumlah kemajuan dan dampak yang positif bagi umat manusia secara keseluruhan seperti kebebasan, kesamaan dan solidaritas.

DEFINISI LEKSIKAL Nama lain = definisi diksioner atau definisi yang terdapat dalam kamus dan atau ensiklopedi. Tujuan = mendaftar bermacam-macam arti yang dimiliki suatu kata sehingga ketidakjelasan dan ambiguitas yang mungkin muncul daripadanya sebisa mungkin dapat dihindari. Pada umumnya, definisi leksikal adalah definisi yang paling mudah dan paling sering dijadikan rujukan para pengguna bahasa mengingat tiga sifat dasarnya yaitu ringkas, jelas dan tepat.

DEFINISI NOMINAL (VERBAL) Klasifikasi definisi DEFINISI REAL (ANALITIS / EKSPLIKATIF) Definisi Nominal Umum Definisi Nominal Khusus Definisi Esensial D e f i n i s i D e s k r i p t i f Memberi penjelasan ttg suatu kata atau ungkapan dengan sesuatu yg sesuai dengan pemahaman umum dan relatif dapat diterima semua orang Definisi yang bersifat relatif dan acapkali subjektif ; amat tergantung pada konteks penggunaan Fisik Merujuk pada bagian2 yang mewujudkan esensi definiendum. Metafisik Definisi yang paling ideal karena menyebutkan ciri2 esensial dari definiendum yang terdiri dari genus proximum dan differentia specifica. Definisi kausal Sebab-akibat sesuatu Definisi genetik Menjelaskan asalusul atau bagaimana sesuatu terjadi Definisi aksidental Disusun dari genus proximum dan accidentia ; menyebut semua ciri2 aksidental dari definiendum Contoh: hamba adalah budak ; suami adalah pria yang telah menikah ; ibu adalah perempuan yang mempunyai anak. Contoh: term bebas dan kebebasan didefinisikan secara relatif berbeda antara masyarakat Barat dengan Timur. Cth: manusia adalah hewan berakal budi yang terdiri dari tubuh dan jiwa. Manusia adalah hewan berakal budi, berhati nurani dan berkehendak baik. Contoh: pena adalah alat untuk menulis Contoh: awan adalah uap air yang menguap ke udara karena pemanasan laut oleh matahari Gajah adalah hewan berkaki empat yang berbelalai, berkuping dua, berukuran tubuh sangat besar, dst.

Keterkaitan antara ekstensi term dengan pembagian dan penggolongan Pembahasan tentang intensi term terkait erat dengan definisi, karena menyangkut ciri khas / karakteristik suatu hal. Sementara itu, pembahasan tentang ekstensi term, terkait erat dengan pembagian dan penggolongan, karena menyangkut entitas apa saja yang tercakup dalam ekstensi suatu term, beserta pendasarannya.

Pembagian (division) Tindakan membagi (to divide) berarti memisahkan bermacam-macam bagian dari suatu barang atau hal, atau memecahkan suatu keseluruhan ke dalam bagianbagiannya. Pembagian berarti pemecahan suatu entitas ke dalam bagian-bagian yang merupakan komponen penyusunnya, atau pemecahan suatu klas ke dalam anggota-anggota individualnya Contoh: sebatang pohon dapat dibagi menjadi akar, batang, cabang, daun, bunga, buah.

Tipe-tipe pembagian Pembagian fisik (physical division), yaitu pembagian suatu entitas ke dalam bagian-bagian penyusunnya sejauh bisa diindera. Contoh, badan seseorang bisa dibagi menjadi empat sub-bagian, yaitu torso (batang tubuh), tangan, kaki, kepala. Pembagian logis (logical division), yaitu pembagian suatu klas ke dalam sub-klasnya, suatu konsep universal ke dalam sub-konsepnya atau reduksi suatu term pada rujukannya. Contoh: pohon porfirius. Pembagian metafisik (metaphysical division) yaitu pembagian suatu entitas berdasarkan kualitas esensial yang menentukan esensi atau hakikat sesuatu. Contoh: manusia adalah makhluk yang rasional, berperasaan, berjiwa, bertubuh, berhati nurani, dst.

Pohon porfirius

Beberapa aturan pembagian Dibuat menurut dasar yang sama (misal: ras, status perkawinan, profesi, kewarganegaraan, dst) Harus konsisten (tidak unrelevant atau overlapping) Memadai, proporsional, lengkap. Jelas, terang, dan rapih.

Penggolongan (classification) Cara atau sistem untuk mengumpulkan/menyatukan beberapa entitas yang memiliki kemiripan kualitas atau ciri-ciri, dan biasanya diatur dalam bentuk struktur hirarkis yang menyerupai pohon. Penggolongan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu penggolongan alamiah (natural classification) dan penggolongan semu (artificial classification).

Jenis2 penggolongan menurut wikipedia Library classification Taxonomic classification Biological classification of organisms Medical classification Scientific classification Classification (literature) Supervised learning (see Classification (machine learning)) Statistical classification Document classification Classified information - sensitive information to which access is restricted by law or regulation to particular classes of people. Classification theorems in mathematics. Film classification (see Motion picture rating system) Civil service classification, personnel grades in government Attribute-value system Classification society Railway locomotive classification

Etimologis kategori Dari bahasa Yunani κατηγορία kategoria Artinya = penguraian fakta yang dikemukakan seorang penuntut umum terhadap seorang terdakwa di depan mahkamah rakyat (dikasteria) pada zaman Yunani kuno. Dalam konteks Logika, kategoria berarti uraian rinci tentang suatu keberadaan (eksistensi) yang terdiri atas pengertian-pengertian yang sangat umum dan hakiki yang menjadi bentuk dasar pemahaman terhadap sesuatu itu.

Kegunaan kategori Proses kategorisasi atau pelabelan adalah proses yang penting untuk memahami dunia (kenyataan) dan memandu cara kita bersikap terhadapnya. Kategori adalah basis pijakan untuk mengambil kesimpulan tentang bagaimana sesuatu/seseorang berperilaku secara umum. Contoh: kategori bayi, anak kecil, remaja, dewasa muda, dewasa, manula, dst. Kategori memudahkan kita berpikir, mengurangi beban kerja ingatan kita, dan memampukan kita memprediksi apa yang akan terjadi berikutnya. Daya prediksi dari kategorisasi adalah sebuah contoh ekonomi kognitif, yaitu suatu proses yang mengurangi beban kerja mental dan membuat aktivitas berpikir jadi lebih mudah dilakukan. Membiasakan diri terlibat dalam proses kategorisasi akan membuat cara berpikir kita menjadi jelas dan terpilah-pilah mengurangi risiko diombang-ambingkan oleh rentetan ketidakpastian dalam situasi-situasi hidup yang nyata.

10 kategori menurut Aristoteles 1. Ousia (substansi) 2. Poson (kuantitas) 3. Poion (kualitas) 4. Pros ti (relasi) 5. Pou (tempat) 6. Pote (waktu) 7. Polein (aksi) 8. Paskhein (pasivitas) 9. Keisthai (posisi) 10.Ekhein (kondisi)

Apa substansinya? (1) substansi Jawab: jenis substansi itu Misalnya: kayu, batu pualam, tanah liat, pasir, dan seterusnya

Ada berapa banyak? (2) kuantitas Jawab: jumlahnya (dapat dihitung dan tidak dapat dihitung) Kalau dapat dihitung: satu, dua, tiga, dan seterusnya Kalau tidak dapat dihitung (contohnya: pasir, beras, bintang, debu, air): segenggam, sejumput, dll

(3) kualitas Bagaimana mutunya? Jawab: berupa sifat Contoh: indah, baik, halus, kasar, tajam,

(4) relasi / hubungan Bagaimana hubungannya? Jawab: berupa keterhubungan Contoh: meja dengan buku (karena meja bisa dijadikan tempat menaruh buku), meja dengan lantai (karena meja terletak di atas lantai), meja dengan jendela (karena meja terletak di dekat jendela)

Di mana? (5) tempat Jawab: berupa tempat atau lokasi Contoh: ada di kamar belajar, ada di Serpong, di bawah meja, di dalam lemari, on the wall,

Kapan terjadinya? Jawab: waktu (6) waktu Contoh: sekarang, tadi, baru saja, dua jam lalu, akan datang, beberapa tahun lagi

(7) aksi/kegiatan/tindakan Apa aksi atau tindakannya? Jawab: berupa aktivitas Contoh: berdiri tegak, duduk, berpikir, kata kerja aktif transitif lainnya

Bersemangat atau pasif? Jawab: kepasifannya (8) pasivitas Misal: diam dan tidak bergoyang, kata kerja intransitif lainnya

Bagaimana posisinya? (9) posisi Jawab: berupa posisi substansi Contoh: meja berdiri tegak di kamar belajar; buku tergeletak di atas meja; Tono berbaring di atas tempat tidur;

(10) kondisi Bagaimana kondisinya? Jawab: berupa kondisi substansi (biasanya kata sifat) Contoh: meja kokoh sehingga bisa ditulisi; berantakan; teratur; layak pakai; memadai;

Latihan definisi dan kategori Dari kutipan berita berikut ini, tentukanlah definisi leksikal dan persuasif dari kata tewas, serta buatlah analisis kategori Aristotelian dari paragraf berita berikut! VIVAnews - Pemerintahan transisi di Libya menegaskan bahwa Muamar Khadafi tewas akibat baku tembak antara pejuang Dewan Transisi Nasional (NTC) dengan kelompok pro-khadafi. Penjelasan itu muncul di tengah spekulasi di media massa bahwa diktator yang telah 42 tahun memerintah Libya itu tewas akibat dieksekusi atau dianiaya.

Sumber-sumber rujukan (teks) Rafael Raga Maran, Pengantar Logika, Jakarta: PT Grasindo, 2007, hlm. 25 60. Jan Hendrik Rapar, Pengantar Logika: Asas-asas Penalaran Sistematis, Yogyakarta: Kanisius, 1996, hlm. 19 31. Ludger Jansen, Aristotle s Categories, dalam jurnal Topoi (2007), No. 26, hlm. 153 158 http://en.wikipedia.org/wiki/classification http://en.wikipedia.org/wiki/categories_(aristotle) http://en.wikipedia.org/wiki/category_of_being http://en.wikipedia.org/wiki/porphyrian_tree http://en.wikipedia.org/wiki/lexical_definition http://analyticalcalvinism.blogspot.com/2010/03/traditional-logic-comprehension-and.html http://dunia.vivanews.com/news/read/257621-ntc-tegaskan-khadafi-tewas-karenatertembak