BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan kerja adalah hal utama yang diperhatikan dan dijaga saat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat telah

Basic laboratory skills terampil menggunakan alat dasar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) LAYANAN LABORATORIUM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Lidia Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. teknologi sederhana atau tradisional menjadi teknologi maju dan sangat maju. dari segi modal maupun sumber daya manusia.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I PEMERIKSAAN KESALAHAN-KESALAHAN. Oleh : Nama : I Gede Dika Virga Saputra NIM : Kelompok : IV.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik (Amase, dkk, 2014: 2). Pendidikan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dan pasar bebas yang akan berlaku pada tahun 2020,

LABORATORIUM EKONOMI PERTANIAN

Manual Prosedur Praktikum

2. Menyusun kebutuhan peralatan kategori 1 pada kegiatan pengabdian kepada. V. UNSUR PENGELOLAAN LABORATORIUM A. PLP Terampil Pelaksana

BAB I PENDAHULUAN. ini mengalami kemajuan yang semakin pesat. Perkembangan tersebut

TUGAS MAKALAH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PADA LABORATORIUM NAMA : NURLAILATUL KHAIRIAH : 51402A0027

PENGETAHUAN DASAR ALAT DAN BAHAN KIMIA DI DALAM LABORATORIUM DISUSUN OLEH: SELLEN GURUSMATIKA AK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nantinya dapat mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya selalu menginginkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan prosedur praktikum hukum kekekalan massa yang efektif

DAFTAR ISI.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN..

BAB I PENDAHULUAN. aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, perilaku, pengetahuan, kesehatan,

Manual Prosedur Perekrutan Asisten Laboratorium Psikologi

BUKU PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA

SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Salah satu

I. PENDAHULUAN. mudah dihadirkan di ruang kelas. Dalam konteks pendidikan di sekolah,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencari jawaban atas apa, mengapa dan bagaimana (Zakiah, 2015). ilmu

BAB I PENDAHULUAN. berimplikasi pada semua guru yang memiliki tanggung jawab untuk. atas diantaranya adalah siswa harus memiliki kemampuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

I. PENDAHULUAN. Pelaksanaan proses pembelajaran tentu diperlukan media sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sesuatu dengan ukuran baik atau buruk (kualitatif).

I. INSTRUKSI KERJA PENDAFTARAN PRAKTIKAN

TONGGIROH, ST. MT JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN SEPTEMBER,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN LABORATORIUM KIMIA DAN BIOKIMIA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) RUANG LINGKUP LABORATORIUM

BAB I Pendahuluan. Internasional pada hasil studi PISA oleh OECD (Organization for

BAB I PENDAHULUAN. berdiri di bawah naungan Diknas. SMA memiliki cita-cita agar output (keluaran)

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. bab VI, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mencapai keberhasilan (Muh. Tawil dan Liliasari, 2014).

Anna Permanasari. Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia

I. PENDAHULUAN. Fisika adalah suatu pelajaran yang berkaitan dengan ilmu alam dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siska Sintia Depi, 2014

MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOKIMIA LABORATORIUM BIOKIMIA

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan kerja pada sektor migas sangat beresiko akan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Laboratorium memiliki arti penting dalam perkembangan pengajaran. dan perkembangan kurikulum yang semakin kompleks.

LAYANAN PBM LABORATORIUM M. Bruri Triyono (Pelatihan Tenaga Teknisi PT/SMK)

Pelatihan Merencanakan Kegiatan dan Pengembangan Laboratorium untuk Menunjang Kompetensi Manajerial Pengelola Laboratorium. Oleh:

Laboratorium Kimia SMA... Praktikum II Kelas XI IPA Semester I Tahun Pelajaran.../...

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. Setiap penggunaan alat dan laboratorium harus diketahui teknisi/laboran atas izin kepala lab atau penanggung jawab praktikum.

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk aktif membaca, mencari, dan menganalisis sebuah masalah secara

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA N 3 PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan industri di Indonesia tidak diikuti dengan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

BAB I PENDAHULUAN. 1 Tim penyusun, Buku panduan program sarjana (S.1) dan Diploma 3

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI POLITEKNIK ATI PADANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan usaha pertambangan mempunyai risiko yang tinggi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. melalui proses kerja praktikum di laboratorium untuk menghasilkan sikap

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201


ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA

Praktikum Fisika dasar I, Semester Genap 2007/2008 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling penting

Nova Nurfauziawati

PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembelajaran kimia di SMA/MA bertujuan agar siswa memiliki kemampuan antara lain: (1) membangun kesadaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ratu Dita Dwi Hedianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mivtha Citraningrum, 2013

I. PENDAHULUAN. Keterbatasan alat-alat praktikum laboratorium yang dimiliki sekolah mengakibatkan

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Laboratorium Hama Tumbuhan Tahun 2016

yang sesuai standar, serta target pembelajaran dan deadline terpenuhi.

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

I. PENDAHULUAN. permasalahannya dekat dengan kehidupan sehari-hari. Konsep dan prinsip

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Annisa Setya Rini, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu upaya untuk mendidik generasi penerus bangsa

BAB I PENDAHULUAN. dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas, serangkaian perangkat

Penuntun Praktikum Logam Transisi & Kimia Koordinasi (KI3231)

BAB I PENDAHULUAN. ke waktu mengalami perubahan dan perbaikan. Salah satu upaya untuk

UKBM FIS-3.1/4.1/1/1-1

BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan yang baik dicerminkan oleh lulusan yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam kategori dominan sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

Pengenalan laboratorium. 1. Pengenalan laboratorium 2. Pengenalan dan pengelolaan alat laboratorium 3. Pengenalan dan pengelolaan bahan kimia

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) merupakan institusi

PENGGUNAAN LABORATORIUM DALAM MENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN TEKNIK PEMESINAN

LEMBAR KERJA SISWA 2

BAB I PENDAHULUAN. belajarnya dan dapat membangun pengetahuannya sendiri (student centered. digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran masih kurang.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Keselamatan kerja adalah hal utama yang diperhatikan dan dijaga saat beraktivitas di laboratorium. Beraktivitas di laboratorium kimia memiliki potensi risiko kecelakaan kerja. Oleh karena itu, seorang praktikan sangat penting memiliki kesadaran diri dan juga pemahaman untuk mencegah kecelakaan kerja terjadi. Risiko ini juga perlu dikelola, salah satunya dengan ketersediaan Standar Operasional Prosedur (SOP). Laboratorium merupakan tempat untuk pembuktikan ilmu pengetahuan yang dilakukan melalui suatu eksperimen/percobaan, sehingga perlu dikelola dengan baik agar percobaan dapat bejalan dengan lancar. Salah satu diantara aspek pengelolaan laboratorium yang penting diperhatikan adalah keselamatan kerja. Keselamatan kerja berhubungan erat pada setiap aspek pengelolaan laboratorium, salah satunya adalah aspek pelaksanaan. Laboratorium kimia, adalah tempat praktikan melaksanakan percobaan untuk membuktikan teori-teori ilmiah yang diperoleh sewaktu pembelajaran atau yang biasa disebut dengan praktikum. Kegiatan praktikum kimia yang dilaksanakan di laboratorium bukan hanya sebagai pelengkap melainkan bagian integral yang tidak terpisahkan guna tercapainya kompetensi dasar. Kegiatan praktikum membantu praktikan dalam memahami materi yang mereka pelajari secara teori dan membuktikannya melalui percobaan. 1

Bekerja di laboratorium berisiko terjadi kecelakaan kerja. Risiko kecelakaan kerja berasal dari tiga indikator yaitu perilaku atau aktivitas pengguna, penyimpanan alat dan bahan, tata ruang dan tata letak (Tomasso, 2019). Risiko kecelakaan kerja yang paling besar terjadi berasal dari faktor aktivitas pengguna laboratorium. Sesuai dengan hasil penelitian oleh Muhtaridi (2011) ditemukan bahwa sumber kecelakaan paling besar saat beraktivitas di laboratorium kimia berasal dari faktor aktivitas manusia atau pengguna dan bahan-bahan kimia. Hal tersebut karena aktivitas praktikum menyangkut suatu prosedur praktikum yang di dalamnya mencakup teknik praktikum yang berhubungan dengan penggunaan alatalat yang mudah pecah dan bahan kimia yang sebagian besar berbahaya. Praktikum yang dilakukan dengan langkah-langkah pengerjaan atau teknik yang salah akan mengakibatkan kecelakaan kerja. Kecelakaan yang terjadi berpengaruh terhadap kelancaran praktikum dan juga keselamatan kerja. Salah satu contoh kecelakaan kerja yang terjadi pada laboratorium tingkat universitas yaitu kecelakaan kerja yang terjadi pada tahun 2015 di laboratorium farmasi Universitas Indonesia seperti yang di lansir dari Liputan 6 pada tanggal 16 Maret 2015. Kecelakaan kerja yang mengakibatkan 14 orang mahasiswa terluka tersebut terjadi karena pemanasan yang berlebih pada labu destilasi yang mengakibatkan sampel di dalamnya hampir kering dan kemudian labu destilasi tersebut meledak. Hal ini menunjukkan bahwa kecelakaan kerja di laboratorium dapat terjadi karena kurangnya pemahaman atau penguasaan mengenai keterampilan laboratorium atau cara menggunaan alat yang tepat. Berdasarkan wawancara pada dosen, PLP, dan mahasiswa pada Bulan Desember 2019 hingga Januari 2020, ditemukan bahwa di laboratorium Jurusan 2

Kimia Undiksha, pernah terjadi kecelakaan kerja saat praktikum. Kecelakaan kerja yang pernah terjadi adalah pecahnya peralatan gelas, terhirupnya gas atau bahan berbahaya, terkena tumpahan/percikan bahan, rusaknya bahan, dan kebakaran kecil. Kelancaran praktikum dan keselamatan kerja saat bekerja dipengaruhi oleh keterampilan yang dimiliki oleh praktikan. Praktikan harus memiliki penguasaan keterampilan yang bersifat mendasar terlebih dahulu sebelum melakukan praktikum kimia lebih lanjut. Maka dari itu praktikan harus menguasai keterampilan dasar praktikum kimia yang baik. Keterampilan dasar praktikum kimia adalah suatu keterampilan yang digunakan sebagai prasyarat pengembangan keterampilan yang digunakan untuk praktikum lebih lanjut. Keterampilan tersebut juga sangat mendukung kegiatan belajar sebagai proses dalam belajar dan pembelajaran sains. Dalam mengimplementasikan prosedur ilmiah atau investigasi sains secara kritis dan kreatif dan yang akan terus digunakan dalam praktikum kimia memerlukan suatu keterampilan dasar praktikum kimia. Keterampilan dasar praktikum kimia yang dikuasai oleh praktikan akan menguatkan dan memperlancar konstruksi konsepsikonsepsi sains yang lebih lanjut (Sudria, 2011). Keterampilan dasar praktikum kimia wajib dimiliki oleh setiap praktikan, terlebih lagi apabila praktikan tersebut adalah mahasiswa calon guru yang akan membelajarkan peserta didik mengenai praktikum kimia (Sudria & Siregar, 2009). Berdasarkan studi pendahuluan berupa wawancara pada dua orang dosen pengampu mata kuliah kimia dasar dan tiga orang Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) Jurusan Kimia Undiksha ditemukan bahwa keterampilan dasar 3

praktikum yang dimiliki khususnya mahasiswa baru (mahasiswa tahun pertama) masih rendah. Hal tersebut bahkan juga ditemui pada mahasiswa senior (semester tinggi). Pernyataan tersebut didukung hasil penelitian dari Sudria & Siregar (2009) yang ditemukan bahwa kesalahan masih diamati pada mahasiswa senior ketika melakukan teknik dasar dalam kegiatan praktikum kimia. Keterampilan yang rendah dapat disebabkan oleh kurangnya pengalaman praktikum yang dilakukan maupun tidak secara khusus diajarkan keterampilan dasar praktikum kimia. Hasil penelitian Lasia (2013) menemukan bahwa mahasiswa baru sangat jarang dan bahkan ada yang tidak pernah melakukan praktikum ketika di duduk di bangku SMA. Selain wawancara pada dosen dan PLP Jurusan Kimia Undiksha, wawancara juga dilakukan pada tiga orang mahasiswa Jurusan Kimia Undiksha. Pada wawancara tersebut, disebutkan bahwa seluruh mahasiswa belum mengetahui semua keterampilan dasar praktikum kimia dengan benar. Pada mahasiswa semester tinggi, meski mereka sudah sering melaksanakan praktikum, masih ada beberapa keterampilan dasar yang mereka ragukan seperti memindahkan dan menghisap cairan menggunakan pipet volumetri dan pipet ukur, menimbang menggunakan neraca analitik digital dan analog. Begitu pula pada mahasiswa baru (tahun pertama), sebagian besar menyatakan bahwa ketika di SMA jarang dilakukan praktikum dan tidak diajarkan secara khusus mengenai keterampilan dasar praktikum kimia. Minimnya pengetahuan atau informasi mengenai keterampilan dasar praktikum kimia yang dimiliki mahasiswa dapat mengakibatkan kelancaran praktikum terganggu karena terdapat kesalahan yang menjadi salah satu faktor 4

penyebab kecelakaan kerja di laboratorium terjadi (Rachmawati, 2017). Hal tersebut didukung oleh penelitian dari Lasia, et al. (2013) diperoleh bahwa praktikum dengan menggunakan berbagai peralatan berbahan gelas, bahan kimia, dan instrumentasi khusus dapat mengakibatkan kecelakaan kerja bila pengerjaannya tidak tepat. Oleh karena itu, pengetahuan terkait keterampilan dasar praktikum kimia merupakan pengetahuan wajib yang dimiliki oleh mahasiswa sebelum, saat, dan sesudah praktikum. Guna memberikan informasi yang menjadi acuan dalam melakukan keterampilan dasar dengan baik dan benar perlu disediakan Standar Operasional Prosedur (SOP). Menurut Budihardjo (2014) SOP merupakan suatu perangkat pengatur tahapan dari suatu prosedur kerja tertentu. Suatu laboratorium yang baik harus memiliki standar operasional prosedur di dalamnya. Sebuah SOP harus tersedia pada tempat di mana suatu pekerjaan dilakukan (Reeuwijk, 2001). Terkait dengan sistem pengelolaan keselamatan kerja, faktor paling penting dalam pelaksanaan tugas adalah prosedur kerja yang sistematis. Prosedur kerja yang sistematis berfungsi sebagai acuan atau pegangan bagi pekerja guna meminimalisasi potensi terjadinya kecelakaan kerja. Prosedur kerja yang telah ditetapkan perlu diikuti oleh setiap pekerja untuk menjamin keselamatan kerja. Prosedur kerja sistematis tersebut biasanya dituliskan ke dalam bentuk SOP (Suci, et al., 2012). Adanya SOP Keterampilan Dasar Praktikum Kimia (KDPK), diharapkan mahasiswa memiliki bekal pengetahuan mengenai keterampilan dasar praktikum kimia sehingga mahasiswa terampil melakukan praktikum dan praktikum dapat berjalan dengan lancar serta kecelakaan kerja dapat diminimalisir. Namun 5

sayangnya, berdasarkan wawancara dengan PLP, dosen dan mahasiswa, SOP KDPK belum ada di Jurusan Kimia Undiksha. Ketiadaan kebutuhan informasi terkait keterampilan dasar praktikum kimia dapat mengakibatkan kecelakan kerja dan praktikum menjadi terhambat. Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada hanya SOP pelaksanaan praktikum dan SOP penggunaan alat-alat dengan pengoperasian khusus. Sesuai dengan hasil penelitian dari Subamia (2015) yang disebutkan bahwa guna memperlancar pelaksanaan praktikum dan menjamin keselamatan dan kesehatan kerja bagi mahasiswa, disusun SOP pelaksanaan praktikum yang menetapkan kegiatan dan tanggungjawab mahasiswa, laboran, dosen dan kepala laboratorium dalam melaksanakan praktikum di Jurusan Kimia. Berdasarkan hasil studi pendahuluan terkait ketiadaan SOP KDPK di Laboratorium Jurusan Kimia Undiksha, maka SOP KDPK perlu dikembangkan. Untuk itu dilakukan penelitian dengan judul Pengembangan Standar Operasional Prosedur (SOP) Keterampilan Dasar Praktikum Kimia. 1.2 Identifikasi Masalah Masalah yang dapat diidentifikasi berdasarkan uraian latar belakang di atas adalah sebagai berikut. 1. Belum adanya SOP KDPK di laboratorium kimia yang diperuntukkan untuk praktikum kimia. 2. Ketiadaan SOP KDPK berpotensi terjadi kecelakaan kerja dan praktikum berjalan terhambat. 6

3. Kecelakaan kerja di laboratorium terjadi karena faktor dari sumber daya manusia yang kurang memahami mengenai keterampilan dasar praktikum kimia. 1.3 Pembatasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah belum adanya SOP KDPK di laboratorium kimia yang sangat penting untuk mencegah dan meminimalisasi risiko kecelakaan kerja dan memperlancar kegiatan praktikum. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini berdasarkan pembatasan masalah di atas adalah bagaimanakah karakteristik, validitas, dan keterbacaan SOP KDPK? 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini ada dua yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umumnya adalah untuk menghasilkan SOP KDPK yang valid dan memiliki keterbacaan yang baik. Tujuan khususnya adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan karakteristik, validitas, dan keterbacaan SOP KDPK. 1.6 Manfaat Penelitian Terdapat dua manfaat yang didapatkan dari penelitian ini. Manfaat pertama adalah manfaat teoritis yang memiliki akses jangka panjang dalam pengembangan SOP KDPK. Manfaat kedua adalah manfaat praktis yang berdampak langsung terhadap seluruh komponen dalam pembelajaran. 7

1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan terutama dalam memperbaiki kualitas pembelajaran kimia di perguruan tinggi terkait dengan pelaksanaan praktikum dan memperkaya studi tentang pengembangan SOP KDPK. 2. Manfaat Praktis Hasil pengembangan SOP KDPK yang sudah teruji kelayakan dan keunggulannya melalui validasi ahli dan uji coba terbatas pada mahasiswa Jurusan Kimia akan memberikan manfaat besar sebagai panduan standar dalam melakukan melakukan praktikum kimia. Manfaat tersebut diantaranya sebagai berikut. a. Bagi Jurusan Kimia Undiksha Penyelenggaraan mata kuliah praktikum kimia dapat berjalan lancar. b. Bagi Pendidik (Dosen) Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan praktikum menjadi lebih mudah. c. Bagi Mahasiswa Memberikan bekal mahasiswa Jurusan Kimia untuk melaksanakan praktikum kimia lainnya. Dengan adanya SOP KDPK, mahasiswa akan lebih mudah dalam melakukan praktikum kimia yang membutuhkan keterampilan dasar praktikum didalamnya. d. Bagi Peneliti Lain Sebagai referensi untuk pengembangan SOP dan penelitian pengembangan lainnya. 8

1.7 Spesifikasi Produk yang Diharapkan Standar Opeasional Prosedur (SOP) KDPK diharapkan mampu menghasilkan produk yang memiliki spesifikasi sebagai berikut. 1. Standar Opeasional Prosedur (SOP) KDPK yang dikembangkan berupa media untuk membantu praktikan dalam melaksanakan keterampilan dasar praktikum kimia. SOP ini memiliki ukuran A3 agar lebih mudah dibaca oleh praktikan dan pengguna lainnya. 2. SOP ini dilengkapi dengan gambar yang mendukung langkah-langkah yang ada pada SOP. 3. Langkah-langkah yang ada pada SOP adalah langkah yang sudah menjadi standar dalam melaksanakan keterampilan dasar praktikum kimia. 1.8 Pentingnya Pengembangan Pengembangan SOP KDPK ini penting dilakukan karena dapat memberikan informasi yang menjadi acuan/pedoman dalam melaksanakan keterampilan dasar praktikum kimia yang dibutuhkan untuk praktikum di laboratorium. Saat ini belum ada SOP KDPK di Jurusan Kimia Undiksha, sehingga perlu dikembangkan. Mengingat berkegiatan di laboratorium berisiko terjadi kecelakaan kerja, maka penguasaan keterampilan dasar praktikum kimia penting dimiliki mahasiswa dalam praktikum di laboratorium agar praktikum berjalan lancar dan aman atau terhindar dari kecelakaan kerja. Informasi mengenai keterampilan dasar praktikum kimia diterapkan dalam bentuk SOP. Pada SOP KDPK yang dikembangkan terdapat langkah-langkah yang dilengkapi dengan gambar yang akan memberikan informasi lebih jelas pada praktikan. 9

1.9 Keterbatasan Penelitian Pengembangan SOP KDPK ini memiliki keterbatasan, yaitu tahapan pengembangan yang terbatas dilakukan hanya sampai pada uji keterbacaan pada tahap develop (pengembangan). Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada masa pandemi Covid-19, dan kampus sudah melaksanakan pembelajaran daring sehingga uji kepraktisan dan keefektifan tidak bisa dilaksanakan. 1.10 Definisi istilah Beberapa istilah yang digunakan dalam pengembangan SOP ini adalah sebagai berikut. 1. Standar Operasional Prosedur (SOP) Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah langkah untuk melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan apa, di mana, bagaimana, bilamana pekerjaan tersebut dilakukan, dan siapa yang melakukannya (Moekijat, 2008). 2. Keterampilan dasar praktikum kimia Keterampilan dasar praktikum kimia adalah suatu keterampilan dasar yang digunakan sebagai prasyarat pengembangan keterampilan yang digunakan untuk praktikum yang lebih lanjut. 10