ANALISIS PREFERENSI PENGRAJIN KECAP TERHADAP KARAKTERISTIK KEDELAI DI KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN

dokumen-dokumen yang mirip
PREFERENSI PENGGUNAAN KEDELAI PADA INDUSTRI TEMPE DAN TAHu DI KABUPATEN PATI. ABSTRACT

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)

Kedelai merupakan bahan pangan masyarakat Indonesia sejak lebih

ANALISIS SKALA USAHA DAN KEUNTUNGAN INDUSTRI TAHU DI KOTA BANDA ACEH By : Irwan *) ABSTRACT

DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber protein nabati, kedelai berperan penting dalam

I. PENDAHULUAN. karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup setiap manusia,

Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Kaki Naga (Studi Kasus di CV. Bening Jati Anugrah, Kabupaten Bogor)

No. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) ,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PENGOLAHAN KEDELAI PADA IRT TASIK GARUT DI KABUPATEN LEBONG

ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA PRODUKSI AGROINDUSTRI TAHU DI DESA PANDANSARI KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri dalam bidang pertanian sudah berkembang cukup

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Proyeksi konsumsi kedelai nasional

KAJIAN POTENSI PENGGUNAAN BY PRODUCT INDUSTRI PERTANIAN DI KABUPATEN JEMBER SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOPELLET UNTUK BAHAN BAKAR ALTERNATIF

Nurida Arafah 1, T. Fauzi 1, Elvira Iskandar 1* 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

DOMINASI VARIETAS UNGGUL KEDELAI DI NANGROE ACEH DARUSSALAM: Kajian Penyebaran Varietas dan Preferensi Petani

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran)

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

Oleh : Iif Latifah 1, Yus Rusman 2, Tito Hardiyanto 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

DESKRIPSI TENAGA KERJA INDUSTRI KERUPUK RAFIKA DI KELURAHAN TANJUNG HARAPAN KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

II TINJAUAN PUSTAKA. Juni 2010] 6 Masalah Gizi, Pengetahuan Masyarakat Semakin Memprihatinkan. [10

I PENDAHULUAN. [3 Desember 2009] 1 Konsumsi Tempe dan Tahu akan Membuat Massa Lebih Sehat dan Kuat.

Analisis Rentabilitas Industri Pengolahan Kecap CV. Aneka Guna Di Kota Langsa. Widyawati*

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tempe merupakan makanan yang terbuat dari biji kedelai atau beberapa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, usaha kecil mikro, dan menengah adalah usaha

TAHU SEBAGAI ANDALAN INDUSTRI PARIWISATA DI SUMEDANG. Oleh : Dadang Sungkawa *)

KAJIAN SISTEM PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR HILY SILVIA ED1B012004

OPTIMALISASI USAHA AGROINDUSTRI TAHU DI KOTA PEKANBARU

ANALISIS NILAI TAMBAH BAWANG MERAH LOKAL PALU MENJADI BAWANG GORENG DI KOTA PALU

KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA USAHA PEMBUATAN TEMPE TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi rata-rata kue kering di kota dan di pedesaan di Indonesia 0,40

I. PENDAHULUAN. Kedelai (genus Glycine) merupakan jenis tanaman pangan yang tergolong

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KOPI BUBUK ARABIKA PADA BERBAGAI SKALA USAHA DI KABUPATEN SITUBONDO

ANALISIS PREFERENSI PETANI TERHADAP BENIH KEDELAI VARIETAS GROBOGAN DI KECAMATAN WERU KABUPATEN SUKOHARJO

I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

M. Yogie Nugraha 1), Edison 2), and Syahrul 2) Abstract

I. PENDAHULUAN. Tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril) merupakan salah satu tanaman pangan

BAB I PENDAHULUAN. oleh terpenuhinya kebutuhan gizi dalam makanannya. Pada usia 6 bulan pertama,

INDIKASI PRODUSEN TEMPE MEMILIH KEDELAI IMPOR DAN PRODUSEN TAHU MEMILIH KEDELAI LOKAL DALAM MEMPRODUKSI TEMPE DAN TAHU DI KECAMATAN GAMBIRAN SKRIPSI

SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK TAHU KUNING DI KOTA KEDIRI (Studi Kasus Tahu Kuning Merek LTT)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Produksi dan Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

III. METODE PENELITIAN

SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB III PENDEKATAN LAPANG

PENGARUH PERBEDAAN VARIETAS KEDELAI LOKAL DAN KEDELAI IMPOR TERHADAP KUALITAS FISIK TAHU SUTERA (SILKEN TOFU)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

4. PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden (Anak Sekolah Dasar)

ANALISIS EKONOMI DAN PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SUSU KEDELAI BERBAGAI SKALA USAHA DI WILAYAH KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. yaitu perbaikan zat gizi (Amang, 2010). lembaga atau instansi pemerintah bidang pertanian terhadap produktivitas

ABSTRAK HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN UMUR TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG OBAT TRADISIONAL DI APOTEK AULIA BANJARMASIN.

Reza Raditya, Putri Suci Asriani, dan Sriyoto Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri.

AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal ISSN ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L] Merr.) merupakan tanaman komoditas pangan

ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus Pada Seorang Perajin Tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

BAB I PENDAHULUAN. Mie adalah makanan alternatif pengganti beras yang banyak. dikonsumsi masyarakat. Mie menjadi populer dikalangan masyarakat karena

1 Universitas Indonesia

PENDAHULUAN Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Gaplek merupakan ubi kayu yang sudah melewati proses pengeringan yang. selanjutnya akan diolah menjadi beras siger

ANALISIS SALURAN PEMASARAN TAHU BULAT (Studi Kasus pada Perusahaan Cahaya Dinar di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, usaha kecil dan menengah semakin

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG PUTIH GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

KAJIAN PREFERENSI PRODUSEN TAHU TEMPE TERHADAP BAHAN BAKU MENYONGSONG SWASEMBADA KEDELAI 2014 DI KARESIDENAN SURAKARTA

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merril) merupakan salah satu komoditas penting dalam

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L] Merril) merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan

PROSES PEMBUATAN TAHU DI U.D. SUMBER JAYA KENJERAN-SURABAYA

PENDAHULUAN. Pada tahap awal pembangunan, ekspor setiap negara didominasi oleh hasil hasil

ANALISIS PERMINTAAN PRODUK PETERNAKAN DI DESA TAWAANG KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Pembuatan Aplikasi Pengolahan Citra Digital Pemilihan Biji Kacang Kedelai Bagi Petani Kedelai Untuk Diterapkan Didesa Tumpang Kabupaten Malang

METODE PENELITIAN. Klaster adalah konsentrasi spasial dari industri industri yang sama atau

ANALISIS TIPE STRATEGI USAHA KECIL DAN MENENGAH PADA INDUSTRI KERAJINAN DI KABUPATEN BANTUL

Geo Image 1 (1) (2012) Geo Image.

I. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan komoditas yang sedang dikembangkan di Indonesia. besar mengimpor karena kebutuhan kedelai yang tinggi.

IDENTIFIKASI PERSYARATAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK TAHU

ABSTRACT. Keywords: Marketing, Channel Marketing, Margin, Copra

PENGARUH PERLAKUAN PADA PROSES BLANCHING DAN KONSENTRASI NATRIUM BIKARBONAT TERHADAP MUTU SUSU KEDELAI

ANALISIS CURAHAN WAKTU KERJA WANITA PENGUSAHA AGROINDUSTRI MAKANAN SKALA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR

PENDAHULUAN. dan tidak bisa dipisahkan yaitu pertama, pilar pertanian primer (on-farm

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

ANALISIS BREAK EVEN POINT DAN RISIKO PENDAPATAN USAHA KERUPUK IKAN GABUS DI KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap wilayah di permukaan bumi memiliki karakteristik dan ciri khasnya

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu komoditi pangan utama

BAB I PENDAHULUAN. agar tetap terus bertahan dalam persaingan yang semakin ketat. Kekuatan desain

POTENSI LIMBAH AMPAS TAHU SEBAGAI SUMBER PAKAN TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN PAMEKASAN KABUPATEN PAMEKASAN

KESUKAAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK OLAHAN DAGING SAPI DI KOTA MANOKWARI

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian di Indonesia mempunyai peranan yang cukup penting dalam

PROSES PENGOLAHAN TAHU DI CV. KEDIRI BONDOWOSO

Transkripsi:

ANALISIS PREFERENSI PENGRAJIN KECAP TERHADAP KARAKTERISTIK KEDELAI DI KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN (Studi Kasus Pada Agroindustri Kecap di Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran) ANALYSIS OF SMALL CRAFTSMAKERS PREFERENCES ON SOYBEAN CHARACTERISTICS IN PARIGI DISTRICT PANGANDARAN DISTRICT (Case Study of Soy Sauce Agroindustry in Parigi District Pangandaran Regency) RIMA PERMATASARI¹*, TRISNA INSAN NOOR², MUHAMAD NURDIN YUSUF¹ ¹ Fakultas Pertanian, Universitas Galuh ² Fakultas Pertanian, Universitas Padjajaran *E-mail : rimapermatasari13@gmail.com ABSTRAK Industri kecap merupakan salah satu agroindustri yang penting untuk dikembangkan karena dapat memberikan nilai tambah komoditas kedelai yang mudah rusak. preferensi terhadap pemilihan kedelai sebagai bahan baku salah satunya adalah jenis kedelai, warna kedelai, ketersediaan bahan baku dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) me ngetahui preferensi pengrajin kecap di Kecamatan Parigi terhadap karakteristik kedelai (2) Mengidentifikasi atribut karakteristik kedelai yang dianggap penting oleh produsen kecap di Kecamatan Parigi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus, dengan mengambil suatu kasus pengrajin kecap di Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Teknik penarikan responden menggunakan metode sensus yaitu dengan mengambil seluruh agroindustri kecap yang ada di Kecamatan Parigi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hasil analisis menunjukan : (1) Preferensi Pengrajin kecap di Kecamatan Parigi umumnya menyukai karakteristik kedelai yang sama, yaitu berwarna hitam, bentuk biji cukup seragam, ukuran tidak seragam, bahan baku mudah tersedia, dan harga kedelai cukup murah, sedangkan dari segi ukuran biji, bentuk biji, ketebalan kulit dan tingkat kekeringan biji, pengrajin kecap mempunyai selera yang berbeda terhadap karakteristik kedelai. (2) Atribut yang dianggap paling penting pada agroundustri kecap di Kecamatan Parigi adalah warna kulit biji, sedangkan atribut karakteristik kedelai lainnya dianggap tidak penting karena pada agroindustri kecap yang diambil adalah sari kedelai hasil fermentasi. Kata kunci : Preferensi, Pengrajin Kecap, Karakteristik Kedelai ABSTRACT The soy sauce industry is one of the important agro-industries to be developed because it can provide added value of perishable soybean commodities. preferences for selecting soybeans as raw materials, one of which is soybean type, soybean color, availability of raw materials and others. The purpose of this study was to find out: (1) knowing the preferences of soybean craftsmen in Parigi District on soybean characteristics (2) Identifying soybean characteristics that are considered important by soy sauce producers in Parigi District. This type of research used in this research is a qualitative method using the case study method, by taking a case of soy sauce craftsmen in Parigi District, Pangandaran Regency. The technique of drawing respondents using the census method is by taking all the soy sauce agroindustry in the District of Parigi. The analysis used in this study uses descriptive analysis. The results of the analysis show: (1) Preferences Soy sauce producers in Parigi District generally like the same characteristics of soybeans, which are black, quite uniform seed shape, non-uniform size, easily available raw materials, and soybean prices are quite cheap, while in terms of seed size, the shape of the seeds, the thickness of the skin and the degree of dryness of the seeds, soybean craftsmen have different tastes to the characteristics of soybeans. (2) The 430

attribute that is considered to be the most important in soy sauce agro-industry in Parigi District is the color of the seed coat, while the other soybean characteristic attributes are considered not important because the soy sauce agro- industry taken is fermented soybean juice. Keywords: Preference, Soy Sauce Craftsmen, Soybean Characteristics PENDAHULUAN Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi/setengah jadi, dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah jasa atau makloon dan pekerjaan perakitan atau assembling (BPS, 2019) Salah satu industri pengolahan pangan adalah industri pengolahan kedelai yang merupakan salah satu industri yang banyak diusahakan di Indonesia. Industri pengolahan kedelai menjadi salah satu industri yang diusahakan karena kedelai dapat diolah menjadi berbagai macam produk, antara lain kecap, tahu, tempe, oncom, susu kedelai, kembang tahu, dan lain-lain. Berkembangnya industri pengolahan kedelai di Indonesia dikarenakan kedelai merupakan bahan pangan nabati yang memiliki kandungan gizi cukup tinggi. Krisdiana dan Heriyanto (2000) mengungkapkan bahwa permintaan kedelai untuk berbagai industri pangan olahan relatif berbeda-beda. Industri tahu menginginkan kedelai berukuran sedang hingga besar, berkadar pati tinggi, berwarna kuning, dan berkulit tipis. Sementara itu industri susu kedelai membutuhkan kedelai berukuran kecil hingga besar, kadar pati tinggi dan diharapkan merupakan kedelai yang baru dipanen. Preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada (Widyawati, 2009). Preferensi penggunaan kedelai untuk berbagai industri pangan olahan relatif berbeda. Preferensi penggunaan kedelai impor dan kedelai lokal didasarkan pada pertimbangan teknis yang bermuara ke aspek ekonomis yakni tingkat keuntungan. Faktor penting yang menentukan preferensi pihak industri penggunaan kedelai diantaranya ukuran kedelai, prosentase rendemen yang dihasilkan, tingkat kebersihan, ketersediaan dan harga kedelai (Zakiah, 2012). 431

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu dengan mengambil suatu kasus pada agroindustri kecap di Kecamatan Parigi. Studi kasus adalah jenis penelitian kualitatif yang mendalam tentang individu, kelompok, institusi, dan sebagainya dalam waktu tertentu (Sugiarto, 2017). Oprasionalisasi variabel Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Karakteristik Produsen a) Usia adalah lamanya waktu hidup pengrajin agroindustri kecap hingga waktu penelitian. b) Pendidikan terakhir adalah jenjang pendidikan formal yang diikuti. c) Jenis kelamin adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan d) Umur usaha, ukuran kuantitatif yang menunjukkan sudah berapa lama usaha berdiri yang dinyatakan dalam tahun. Preferensi konsumen dinilai dari tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan penilaian tersebut terhadap beberapa atribut lain: 1) Ukuran biji kedelai adalah keadaan fisik biji yang meliputi berukuran sangat besar, besar, sedang, kecil, dan sangat kecil. 2) Bentuk biji kedelai adalah keadaan fisik biji yang meliputi sangat bulat, bulat, sedang, lonjong, sangat lonjong. 3) Warna, adalah karakteristik warna yang masuk dalam kategori produksi kecap. 4) Ketebalan kulit biji, menggambarkan morfologi kulit kedelai. 5) Tingkat kekeringan adalah tingkat kadar air dalam biji kedelai. 6) Keseragaman bentuk adalah kesamaan ukuran bentuk yang dimiliki oleh kedelai. 7) Keseragaman ukuran kesamaan ukuran yang dimiliki oleh biji kedelai. 8) Ketersediaan bahan baku sangatlah penting dalam proses produksi, bahan menentukan hidup dan matinya suatu industri. 9) Harga kedelai, adalah nilai nominal yang menandakan sejumlah uang yang harus dibayar, dinyatakan dalam rupiah per kilogram (kg). Sumber Data Jenis data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi : 1. Data Primer Sumber data primer diperoleh dari responden yang ditentukan secara 432

purposive. Responden adalah orang yang dipandang mengetahui permasalahan yang akan dikaji dan bersedia memberikan informasi kepada peneliti. 2. Data Sekunder Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui studi pustaka dan kunjungan ke Dinas atau Instansi terkait, karya ilmiah, jurnal dan sumber-sumber lainnya yang relevan dengan penelitian ini. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu : 1. Wawancara 2. Observasi 3. Kuesioner 4. Studi literatur 5. Alat bantu berupa kamera Teknik Penarikan Sampel Penarikan sampel dilakukan dengan purposive sampling (sengaja) dengan menggunakan metode sensus yaitu dengan mengambil seluruh agroindustri kecap di Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran yang berjumlah 2 agroindustri kecap. Rancangan Analisis Data Rancangan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Metode deskriptif bertujuan menguraikan sifat atau karakteristik dari suatu fenomena tertentu. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Kabupaten Pangandaran. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Selesai. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan Kecap Cap Jago Agroindustri kecap Cap Jago merupakan salah salah satu agroindustri pengolahan kedelai yang ada di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Cap jago berdiri pada tahun 1960 yang dipelopori oleh KH. Ahmad Zahidi. Seiring berjalannya waktu permintaan konsumen semakin meluas dan bertambah, maka didirikanlah bangunan pabrik untuk mendukung proses produksi. Pada tahun 2005 Cap Jago diteruskan oleh Nuril Anwar, S.Pd sebagai generasi ketiga, dan berjalan hingga sekarang. Kecap Cap Ayam Cap Ayam merupakan salah satu agroindustri yang ada di Kecamatan Parigi. Awal mulanya pendiri Cap Ayam merupakan salah satu pekerja Cap Jago dan beliau masih memiliki ikatan saudara 433

dengan pemilik Cap Jago. Seiring dengan meningkatnya permintaan pasar dan besarnya peluang tenaga kerja E. Rahmat dan istrinya Hj. Enong melihat peluang usaha tersebut dan beliau mendirikan usaha agroindustri pengolahan kedelai yang diberi nama Kecap Cap Ayam. saat ini kecap Cap Ayam diteruskan oleh Ai Wahidin yang merupakan generasi ke dua. Karakteristik Responden Jenis kelamin Responden dalam penelitian ini berjenis kelamin 1 laki-laki dan 1 wanita, hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang ada pada agroindustri kecap tidak memandang jenis kelamin untuk berwirausaha. Umur Umur responden dalam penelitian ini yaitu 35 tahun dan 65 tahun, dimana umur tersebut termasuk dalam usia produktif. Pendidikan Responden pada penelitian ini berpendidikan S1 dan SD, dimana semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi pengetahuan. Tanggungan Keluarga Jumlah tanggungan keluarga responden adalah 3 dan 0 orang. Semakin banyak jumlah tanggungan keluarga yang ditanggung maka semakin tinggi tanggungan hidup yang harus di tanggung responden. Alasan Menjadi Produsen Kecap Alasan responden menjadi pengrajin kecap karena warisan leluhur responden merupakan pengrajin kecap, sehingga responden meneruskan usaha turun temurun tersebut. Tahun Berdiri Industri Kecap Agroindustri kecap yang dirintis di Kecamatan Parigi berdiri pada tahun 1960 atau sekitar 59 tahun beroperasi. atau berdiri, dimana semakin lama usaha maka semakin banyak pengalaman dan kemampuan untuk mengembangkan kegiatan usaha. Penilaian Sikap Responden Terhadap Karakteristik Kedelai Sikap responden menggambarkan kepercayaan responden terhadap berbagai atribut dan manfaat kedelai tersebut. Kepercayaan responden didasarkan pada pengetahuan responden tentang karakteristik kedelai yang diketahui responden. Preferensi pemilihan kedelai dapat dilihat disukai atau tidak disukai oleh responden dengan melihat banyaknya jawaban, preferensi pengrajin kecap terhadap karakteristik kedelai. 434

Ukuran Biji agroindustri kecap Cap Jago menyukai ukuran biji kecil sedangkan Cap Ayam menyukai ukuran biji kedelai sedang. Ukuran biji kedelai pada agroindustri kecap tidak terlalu berpengaruh, karena dalam pembuatan kecap yang digunakan adalah sari kedelai hasil fermentasi. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian (Ginting dan Yulifianti, 2012) yang menyatakan bahwa penggunaan biji kedelai pada agroindustri tahu menyukai kedelai berbiji besar, sedang dan kecil, dimana produk olahan kedelai pada agroindustri tahu dan susu kedelai, ukuran biji tidak menjadi masalah. Sangat Kecil Sangat Besar 5 4 3 2 1 Besar 0 Cap Jago Cap Ayam Kecil Sedang Gambar 1. Ukuran Biji Warna kulit biji warna yang disukai oleh agroindustri kecap di Kecamatan Parigi adalah warna hitam. Hal ini karena kedelai hitam memiliki kandungan pati dan protein yang tinggi dibandingkan kedelai kuning, sehingga akan menghasilkan sari kedelai yang berkualitas. Selain itu kedelai hitam dapat memberikan warna alami pada kecap yang cenderung berwarna coklat kehitaman. Ketebalan kulit biji agroindustri kecap Cap Jago menyukai ketebalan biji tipis sedangkan agroindustri kecap Cap Ayam lebih menyukai ketebalan biji yang sedang. 435

Ketebalan biji dalam agroindustri kecap tidak terlalu penting dan berpengaruh pada proses produksi. Bentuk biji agroindustri kecap Cap Jago menyukai bentuk biji kedelai lonjong sedangkan agroindustri kecap Cap Ayam lebih menyukai bentuk biji kedelai bulat. Semua bentuk kedelai baik lonjong maupun bulat pada agroindustri kecap dapat digunakan karena pada agroindustri kecap yang digunakan hanya sari kedelai atau hasil fermentasinya. Tingkat kekeringan/kadar air biji agroinbdustri kecap Cap Jago menyukai tingkat kekeringan/kadar air biji kedelai kering sedangkan agroindustri Cap Ayam menyukai tingkat kekeringan/kadar air sedang. Tingkat kekeringan biji sangat berpengaruh pada proses perendaman kedelai. Semakin kering biji kedelai maka semakin banyak air yang diserap. Keseragaman bentuk biji menyukai keseragaman bentuk yang cukup seragam, keseragaman bentuk tidak terlalu berpengaruh karena kedelai hanya diambil hasil akhir/fermentasi. Keseragaman ukuran biji baik Cap Jago maupun Cap Ayam lebih menyukai keseragaman ukuran biji tidak seragam. Keseragaman ukuran biji pada agroindustri kecap baik seragam maupun tidak seragam dapat digunakan pada agroindustri kecap Ketersediaan bahan baku baik Cap Jago maupun Cap Ayam ketersediaan bahan baku kedelai terbilang mudah didapatkan dengan tingkat kepentingan cukup penting, walaupun di Kabupaten Pangandaran tidak terdapat kedelai hitam. Agroindustri kecap memiliki distributor tertentu yang menjadi langganan mereka sehingga ketersediaan bahan baku kedelai terpenuhi. Harga kedelai baik Cap Jago maupun Cap Ayam lebih menyukai harga kedelai sedang. Tinggi rendahnya harga kedelai dapat mempengaruhi proses produksi karena kedelai merupakan salah satu bahan yang tidak kalah penting pada agroindustri kecap. Kesimpulan dan 436

pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengrajin kecap di Kecamatan Parigi memiliki menyukai karakteristik kedelai berwarna hitam, bentuk biji cukup seragam, ukuran tidak seragam, tekstur kecap kental, rasa kecap manis, bahan baku mudah tersedia, dan harga kedelai cukup murah. 2. Atribut yang dianggap paling penting pada agroindustri kecap di Kecamatan Parigi adalah warna kulit biji, sedangkan atribut karakteristik kedelai lainnya dianggap tidak penting karena pada agroindustri yang diambil adalah sari kedelai hasil fermentasi. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1. Bagi pengrajin kecap hendaknya lebih memperhatikan karakteristik kedelai yang baik dan berkualitas tinggi, karena semakin baik kualitas kedelai maka semakin baik hasil kecap yang diproduksi. 2. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya menambahkan jumlah informan lebih dari 2 orang, karena semakin banyak informan maka semakin baik hasil penelitian sehingga mempunyai tingkat generalisasi tinggi dan mendekati yang terjadi dilapangan. DAFTAR PUSTAKA kenyataan BPS, 2019. Industri Besar dan Industri Kecil Ginting, E. dan Yulifianti, R. 2015. Preferensi Industri Terhadap Kecap dari Varietas Unggul Kedelai Hitam. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. Malang Sugiarto, E. 2015. Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif Skripsi dan Tesis. CV. Sulusi Distribusi. Yogyakarta. Krisdiana, R. dan Heriyanto. 2000. Penggunaan komoditas kedelai untuk industri produk olahan rumah tangga di pulau Jawa. Makalah Balitkabi No.2000-149. Disampaikan pada Seminar Nasional Pengembangan Denpasar, 23-24Oktober 2000. 20 p. Widyawati. 2009. Analisis Preferensi Pangan Masyarakat dan Daya Dukung Gizi Menuju Pencapaian Diversifikasi Pangan Kabupaten Bogor. Skripsi. Program Sarjana Gizi Masyarakat. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor. Zakiah, 2012. Preferensi dan Permintaan Kedelai pada Industri dan Implikasinya Terhadap Manajemen Usaha Tani. Jurnal Agrisep Vol. (12), No. 1. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala. 437