PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RANGKAIAN PENGGERAK SPWM TIGA FASA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89C51

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

APLIKASI PEMBANGKIT PWM SINUSOIDA 1 FASA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SEBAGAI PENGGERAK MOTOR INDUKSI

BAB II LANDASAN TEORI

Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin

Desain Inverter Tiga Fasa dengan Minimum Total Harmonic Distortion Menggunakan Metode SPWM

Pengaruh Bentuk Gelombang Pembawa Terhadap Harmonisa pada Inverter Satu Fasa

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya

VOLT / HERTZ CONTROL

KONVERTER ELEKTRONIKA DAYA UNTUK PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK PADA BEBAN LISTRIK STATIS DAN LISTRIK DINAMIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

PERENCANAAN INVERTER PWM SATU FASA UNTUK PENGATURAN TEGANGAN OUTPUT PEMBANGKIT TENAGA ANGIN

INVERTER TIPE VOLT/HERTZ TIGA FASA DENGAN INJEKSI HARMONISA ORDE KE TIGA

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN INVERTER PWM 3 LEVEL. oleh Roy Kristanto NIM :

ALAT PENGGAMBAR TANGGAPAN MAGNITUDO TAPIS DALAM RENTANG FREKUENSI AUDIO

RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Desain Tracker Antena Parabola Berbasis Mikrokontroler

DESAIN SISTEM INVERTER DAN SWITCHING PADA UPS (UNINTERUPTABLE POWER SUPPLY) BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

Perancangan dan Analisis Back to Back Thyristor Untuk Regulasi Tegangan AC Satu Fasa

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan 2.2 Sensor Clamp Putaran Mesin

1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler

SIMULASI CONVERTER DAYA FREKUENSI TINGGI DENGAN TEKNOLOGI PLD BERBASIS SISTEM MIKROKONTROLLER

PERANCANGAN SISTEM UPS SPS DENGAN METODE INVERTER SPWM BERBASIS L8038CCPD

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI

PEMANFAATAN IC MEMORI TERPROGRAM UNTUK MENGENDALIKAN INVERTER 3 FASA

BAB II LANDASAN TEORI

Perencanaan dan Pembuatan Modul Inverter 3 Phase Sebagai Suplai Motor Induksi Pada Pengembangan Modul Praktikum Pengemudi Listrik (Sub Judul Hardware)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

Analisis Kinerja Motor Arus Searah Dengan Menggunakan Sistem Kendali Modulasi Lebar Pulsa. Sudirman S.*

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT. modulator 8-QAM seperti pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM

DESAIN DAN IMPLEMENTASI INVERTER TYPE KONSTAN TEGANGAN FREKUENSI BERUBAH UNTUK SISTEM 3 FASA

INVERTER MODULASI LEBAR PULSA SINUSOIDA. BERBASIS dspic 30F4012

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

KENDALI LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio

Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016 ISBN Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada perancangan alat untuk sistem demodulasi yang dirancang, terdiri dari

MODULATOR DAN DEMODULATOR. FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta

Suplai Dc Terpisah Untuk Multilevel Inverter Satu Fase Tiga Tingkat Menggunakan Buck Converter

PENYEDIA DAYA DC BERBASIS MIKROKONTROLER MC68HC908QT2

KONVERTER TEGANGAN JALA-JALA SATU FASA KE TIGA FASA (Aplikasi Untuk Alat Pengajaran SMK di Rural Area)

BAB 2 LANDASAN TEORI. input mengendalikan suatu sumber daya untuk menghasilkan output yang dapat

DAFTAR ISI PROSEDUR PERCOBAAN PERCOBAAN PENDAHULUAN PERCOBAAN Kontrol Motor Induksi dengan metode Vf...

BAB II DASAR TEORI 2.1. Teori Catu Daya Tak Terputus

ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55

Perancangan Inverter Sinusoida 1 Fasa dengan Aplikasi Pemrograman Rumus Parabola dan Segitiga Sebagai Pembangkit Pulsa PWM

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PENYEARAH MODULASI LEBAR PULSA DENGAN MODULASI DELTA

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Harmonisa Arus Di Gedung Direktorat TIK UPI Sebelum Dipasang Filter

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri

Desain Penyearah 1 Fase Dengan Power Factor Mendekati Unity Dan Memiliki Thd Minimum Menggunakan Kontrol Pid-Fuzzy Pada Boost Converter

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

Desain dan Implementasi Self Tuning LQR Adaptif untuk Pengaturan Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

MODULATOR DAN DEMODULATOR BINARY ASK. Intisari

Pemodelan Konverter AC DC Tiga Fasa Dua Arah Pada Sepeda Listrik Menggunakan Metode SPWM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PARALEL INVERTER 1 FASA UNTUK MEMPERBAIKI KUALITAS KELUARAN

KENDALI TEGANGAN DAN FREKUENSI BERJANGKAH UNTUK IC HEF4752 SEBAGAI PENGATUR TEGANGAN DAN FREKUENSI TIGA FASA 30 VOLT

Perancangan Sistim Elektronika Analog

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

Penggunaan Filter Daya Aktif Paralel untuk Kompensasi Harmonisa Akibat Beban Non Linier Menggunakan Metode Cascaded Multilevel Inverter

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PESAWAT CENTRIFUGE BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C51. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PROTOTIPE KENDALI MOTOR INDUKSI SATU PHASA

DESAIN PENYEARAH 1 FASE DENGAN POWER FACTOR MENDEKATI UNITY DAN MEMILIKI THD MINIMUM MENGGUNAKAN KONTROL PID-fuzzy PADA BOOST CONVERTER

Faisyal Rahman et al., Pengendalian Tegangan Inverter 3 Fasa... 12

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

PERANCANGAN MODULATOR QPSK DENGAN METODA DDS (DIRECT DIGITAL SYNTHESIS) BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 ABSTRAK

IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI VARIABLE SPEED DRIVE PADA INVERTER 3 FASA MENGGUNAKAN MIKROKONTROL AT89S52

ANALISIS SISTEM CYCLOCONVERTER PADA BEBAN NON LINEAR

PENGESAHAN. Laporan tugas akhir dengan judul Perancangan Kontrol PI dengan Pendekatan Orde Satu Untuk

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

Desain Sistem Kontrol Sudut Penyalaan Thyristor Komutasi Jaringan Berbasis Mikrokontroler PIC 16F877

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi konverter elektronika daya telah banyak digunakan pada. kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu dc dc konverter.

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

KENDALI KECEPATAN MOTOR INDUKSI SATU FASA PADA V/F KONSTAN DENGAN INVERTER SPWM BERBASIS FPGA ALTERA ACEX1K

RANCANG BANGUN PEMBANGKIT SINGLE SIDEBAND SUPPRESSED CARRIER (SSBSC) MENGGUNAKAN PHASE SHIFT BERBASIS OP AMP

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

ELIMINASI HARMONIK GUNA PERBAIKAN BENTUK GELOMBANG KELUARAN TEGANGAN INVERTER

meningkatkan faktor daya masukan. Teknik komutasi

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

Rangkaian Pembangkit Gelombang dengan menggunakan IC XR-2206

ANALISIS HARMONISA YANG DIHASILKAN CYCLOCONVERTER DENGAN BERBAGAI PARAMETER

Transkripsi:

View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Universitas Bangka Belitung: Open Journal Systems PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RANGKAIAN PENGGERAK SPWM TIGA FASA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89C51 Muhammad 1, Refdinal Nazir 2 Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas e-mail: muhrahman27@gmail.com ABSTRACT The use of grid voltage source (PLN) produces single speed value (maximum speed) of motor because grid voltage s frequency is constant 50Hz. Therefore, a three-phase frequency converter is used to convert dc voltage into ac voltage variable-frequency variable-voltage. The dc voltage is obtained from rectified grid ac voltage using rectifier. A three-phase variable-frequency signal generator is needed as control signal for the inverter. The use of personal computer to produce this signal is not practical and economical, while using operational amplifier as phase-shifter produces inconstant phase-shift angle at any frequency interval. In this paper, a Flash PEROM (Programmable Eraseable Read Only Memory) microcontroller AT89C51 is used to produce three-phase sinusoidal signal because the price of AT89C51 is cheaper than UV-EPROM. In addition, AT89C51 is easy to use for other application. Keywords : AT89C51 Microcontroller, Inverter, PEROM, SPWM INTISARI Penggunaan sumber tegangan jala-jala PLN menghasilkan nilai kecepatan tunggal (kecepatan maksimum) motor karena besar frekuensi tegangan jala-jala PLN konstan pada nilai 50Hz. Karena itu inverter (frekuensi konverter) tiga-fasa digunakan untuk mengubah tegangan dc menjadi tegangan ac variabel frekuensi variabel tegangan. Tegangan dc diperoleh dari tegangan jala-jala PLN yang disearahkan menggunakan rangkaian penyearah (rectifier). Sebuah pembangkit sinyal sinusoidal tiga fasa variabel frekuensi diperlukan sebagai sinyal kontrol untuk inverter. Penggunaan komputer untuk menghasilkan sinyal tersebut tidak praktis dan ekonomis, sementara penggunaan operational amplifier sebagai penggeser fasa menghasilkan sudut pergeseran fasa yang tidak tetap di setiap rentang frekuensi. Dalam paper ini sebuah Flash PEROM (Programmable Eraseable Read Only Memory) mikrokontroller AT89C51 digunakan untuk menghasilkan sinyal sinusoidal kontrol tiga fasa variabel frekuensi karena harga AT89C51 jauh lebih murah ketimbang UV-EPROM. Selain itu AT89C51 mudah digunakan untuk aplikasi lainnya. Kata kunci : Inverter, Mikrokontroler AT89C51, PEROM, SPWM I. PENDAHULUAN Pengaturan kecepatan putaran motor listrik ac tiga fasa sulit untuk dilakukan bila dibandingkan dengan pengaturan kecepatan motor dc. Karena pada motor ac kecepatan dipengaruhi oleh dua variabel yakni tegangan dan frekuensi jala-jala PLN, sementara pada motor dc kecepatan hanya dipengaruhi oleh tegangan input dc. Untuk mengatur kecepatan motor ac, tegangan jala-jala PLN tidak dapat digunakan langsung sebagai suplai tegangan input motor karena frekuensi tegangan jala-jala PLN bernilai tetap 50Hz. Tegangan jala-jala PLN terlebih dahulu diubah menjadi tegangan searah menggunakan rectifier kemudian inverter (frekuensi konverter) digunakan untuk mengubah kembali tegangan searah (dc) yang dihasilkan rectifier menjadi tegangan bolakbalik (ac) dengan frekuensi dan tegangan yang dapat diatur. Untuk motor ac 3 fasa digunakan inverter jembatan tiga fasa (frekuensi konverter tiga fasa). Namun terdapat kendala dalam menghasilkan sinyal sinusoidal kontrol tiga fasa variabel frekuensi. Penggunaan komputer untuk menghasilkan sinyal tersebut menyebabkan inverter tidak praktis untuk dapat dibawa kemana-mana (tidak portable). Jika menggunakan operational amplifier (op-amp) sebagai penggeser fasa gelombang sinus 0 o menjadi 120 o, frekuensi sinusoidal tidak dapat diatur-atur, karena sudut pergeseran fasa yang 7

dihasilkan penggeser fasa op-amp dipengaruhi oleh besar frekuensi sinusoidal 0 o. Solusinya adalah dengan menggunakan Flash PEROM (Programmable Eraseable Read Only Memory) mikrokontroller AT89C51 (keluarga MCS51) sebagai penghasil sinyal sinusoidal tiga fasa variabel frekuensi. Alternatif lain dapat digunakan UV-EPROM (Ultra Vilolet Eraseable Programmable Read Only Memory). Alasan digunakan Flash PEROM karena harganya yang jauh lebih murah ketimbang UV-EPROM, selain itu Flash PEROM mudah dihapus dan diisi ulang serta mudah diaplikasikan untuk keperluan lain. Pada UV-EPROM proses penghapusan harus melakukan penyinaran sinar ultraviolet pada jendela UV-EPROM. II. RANCANGAN Secara umum blok diagram rancangan rangkaian kontrol SPWM tiga fasa yang akan dibuat adalah seperti pada Gambar 1. bit/1 byte) disimpan dalam tabel data (look up table) pada PEROM mikrokontroller AT89C51. Tabel data kemudian dipanggil dan dikeluarkan satu persatu ke port parallel mikrokontroller P1, P2, danp3. Antara P1, P2, dan P3 data yang dikeluarkan digeser 120 o untuk mendapatkan besaran digital sinusoidal yang tergeser 120 o (tigafasa). Kecepatan pemanggilan dan pengeluaran data ditentukan oleh input frekuensi (fc) yang diberikan oleh saklar 8 DIP (Dual In Line Package) ke port parallel P0 mikrokontroller (look up table), semakin cepat pemanggilan dan pengeluaran data, semakin besar frekuensi sinusoidal yang dihasilkan dan sebaliknya. Besaran digital sinusoidal yang keluar dari mikrokontoller kemudian diubah menjadi besaran analog oleh Digital-Analog Converter (DAC). Besar amplitudo sinusoidal yang keluar dari DAC dapat diatur dengan memvariasikan nilai tegangan referensi (V ref ). Keluaran gelombang sinus dari DAC kemudian dibandingkan dengan gelombang segitiga oleh IC komparator tegangan untuk mendapatkan modulasi lebar pulsa sinusoidal (Sinusoidal Pulse Witdh Modulation / SPWM). SPWM ini merupakan sinyal gate bagi MOSFET inverter jembatan tiga fasa. A. Rancangan Rangkaian Penggerak SPWM Inverter Tiga Fasa 1. Pembangkit Gelombang Segitiga Pembangkitan gelombang segitiga digunakan rangkaian ICL8038CCPD seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 2. Gambar 1. Blok diagram rancangan Pembangkit sinyal kontrol sinusoidal inverter tiga fasa yang akan dirancang merupakan ekivalen digital dari sinyal sinusoidal analog yang disimpan pada PEROM mikrokontroller. Sinyal sinusoidal analog disampling atau dipartisi sehingga didapat ekivalen digital untuk masing-masing daerah sampling. Kumpulan dari ekivalen digital sinyal sinusoidal yang didapat sebanyak 256 data (8 8 Gambar 2. Rangkaian pembangkit gelombang segitiga

Untuk memperbesar amplitudo tegangan yang dihasilkan oleh pembangkit gelombang segitiga digunakan penguat amplitudo segitiga seperti yang tampak pada Gambar 3. Gambar 3. Penguat amplitudo segitiga 2. Komparator Tegangan Untuk memodulasi sinyal referensi sinusoidal dengan sinyal carrier segitiga digunakan IC LM311 seperti yang ditunjukkan Gambar 4. 4. Proses Pembentukan Gelombang Sinusoidal Seperti yang tampak pada Tabel 1 dan Gambar 5, data yang berhubungan dengan alamatnya ditulis dalam ROM. Data tersebut merupakan ekivalen digital dari sinyal sinusoidal. Berikutnya, ketika bilangan biner alamat diumpankan ke jalur alamat (adrress bus) terhubung dengan ROM, data yang bersesuai dengan alamat dikeluarkan hampir pada jalur data (data bus). Kemudian data tersebut terkirim ke jalur data jika sinyal baca (read) diumpankan pada ROM. Tabel 1. Isi dari ROM Address Isi / Data 0 data 0 1 data 1 2 data 2 3 data 3 254 data 254 255 data 255 Gambar 4. Rangkaian komparator tegangan 3. Sistem Mikrokontroler Sistem mikrokontroler disini merupakan tempat pembentukan sinyal sinusoidal ekivalen digital yang akan melakukan beberapa urutan tugas, yang diseting baik secara hardware maupun secara software. Urutan tugas yang akan dikerjakan oleh sistem mikrokontroler adalah pembacaan saklar penentu frekuensi sinusoidal, pengambilan tabel datasinusoidal yang ada dalam memori, pencacahan (counter), pemanggilan waktu tunda, perulangan pemangilan data tabel lihat, dan yang terakhir adalah pengeluaran tabel datasecara berurutan ke port. Gambar 5. Hubungan kabel untuk ROM 5. Tabel Data Gelombang Sinus (look up table) Sin dapat dihitung dengan perangkat lunak. Metoda ini cukup rumit, metoda sederhana dan akurat adalah dengan membuat tabel data (look up table). Nilai untuk setiap disimpan dalam memori secara berurutan. Untuk keluarannya ke DAC, memori untuk diakses. 9 Perhitungan nilai digital [9] :

FF Data sin 0.02454 Bits sin 128 3.14127 80 00 80 FF Address Karena itu digit sebelum koma desimal adalah 3,14127 = 3 (desimal) = 0000 0011 (biner, bit). Nilai biner yang akan disimpan ke ROM adalah = 1000 0000 (nilai dasar dari DAC = 80H) + 0000 0011 (nilai hasil pembulatan) = 1000 0011 (83H). Persen kesalahan dapat dihitung untuk mendapatkan representasi gelombang sinus yang akurat dengan persamaan [9] : sin 128 pembula tan % Error 100% sin 128 B. Rancangan Perangkat Keras Gambar 6 memperlihatkan mikro-kontroller AT89CX051 yang dihubungkan ke DAC0800 buatan National Semi-conductor. C1 30pF C2 30pF C3 1uF R1 10k XTAL 12 MHz + 5V 5 4 X1 X2 1 RST + 5V 20 VCC 12 P1.0 13 P1.1 P1.2 14 P1.3 15 16 P1.4 P1.5 17 18 P1.6 19 P1.7 AT89CX051 VSS 10 V ref 5 6 7 8 9 10 11 12 R2 4k7 14 R3 4k7 15 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 VR+ VR- +10V DAC0800 V- 13-10V V+ 4 IOUT 2 IOUT* COMP 16 3 VLC 1 R5 10k C4 0.01uF 2 - R4 4k7 +10V 7 UA 741 3 + 4-10V Gambar 6. Hubungan AT89CX51 dengan DAC0800 Nilai amplitudo maksimum sinusoidal FFH dan nilai minimum amplitudo 00H, seperti yang diperlihatkan Gambar 7 (a) dan (b). 6 V out 255 (FFH) Data 128 (80H) 0 (00H) 00 (a) Memory Address (b) Gambar 7. (a) Isian data dan alamat ROM (b) Sinusoidal keluaran DAC Pada Gambar 7(b), diperlihatkan garis putus-putus warna merah merupakan sinusoidal asli/fundamental sedangkan garis tebal berbentuk anak tangga di sekitar garis putusputus merupakan hasil keluaran analog dari DAC. Skema rancangan sistem mikrokontroler untuk pembangkitan sinyal sinusoidal tiga fasa : CLOCK RESET EA DAC DAC DAC P1 P2 P3 AT89C51-24PI 1 2 3 P0 4 5 6 7 8 Saklar 8 DIP Gambar 8. Skema rancangan sistem mikrokontroler III. PERANGKAT LUNAK Gambar 9. menunjukkan diagram alir pemograman dari proses pengeluaran data ekivalen digital sinyal sinusoidal tiga fasa dan pengambilan data (input) frekuensi. 10

START untuk pengubahan file program bahasa assembler yang berektensi.asm menjadi.hex. MULAI : Counter DS 1 Isi R3 = 256 Isi DPTR = SinTab NEXTDATA : Isi A = 00H Isi A = 00H + DPTR Isi R4 = A Keluarkan isi R4 ke P1 Isi A = 55H Isi A = 55H + DPTR Isi R5 = A Keluarkan isi R5 ke P2 Isi A = 0AAH Isi A = 0AAH + DPTR Isi R6 = A Keluarkan isi R6 ke P3 DPTR + 1 DELA : Isi Counter = P0 TUNGGU : Panggil DELA1 Aktifkan Timer pada mode 1 Isi TH0 = FFH Isi TL0 = FFH Aktifkan Timer (TR0 = 1) TUNGGU1 : Naikkan cacahan Timer TF0 beserta carry = 1? T IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil rancangan rangkaian kontrol SPWM tiga fasa telah diujicobakan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik Unand. Pengujian rangkaian kontrol SPWM tiga fasa pada frekuensi konverter tiga fasa dilakukan saat kondisi tanpa beban dan saat kondisi berbeban. Beban yang digunakan disini adalah berupa beban statis (beban resistif murni) dan beban dinamis motor induksi tiga fasa 692 V, 270 W, 1350 rpm, 0,58 A, 4 kutub, Leybold Didactic Gmbh. A. Keluaran Rangkaian Penggerak SPWM 1. Pembangkit Gelombang Sinusoidal Sinyal kontrol yang dihasilkan oleh mikrokontroler merupakan gelombang sinusoidal tiga fasa berbeda fasa 120 o yang masih berupa ekivalen digital. Kemudian oleh rangkaian DAC, sinyal ekivalen digital sinusoidal tiga fasa tersebut diubah menjadi besaran analog seperti yang terlihat pada Gambar 10. Dari Gambar 10 dan 11 tampak bahwa besar A C yang dihasilkan adalah sekitar 10 V dengan THD tegangan 0,2 % untuk frekuensi 36,1 Hz dan 57,4 Hz. SUDAH : Non aktifkan Timer (TR0 = 0) Counter - 1 Counter = 0? T R3-1 R3 = 0? T Gambar 9. Diagram alir pemrograman Dari diagram alir tersebut dibuat program bahasa assembler standar 8051 / AT89C51 dengan perangkat lunak pinnacle 52 Professional Development System Ver 1.330 11 Gambar 10. Keluaran sinusoidal rangkaian DACf C = 36,1 Hz dan 57,4 Hz

3. Komparator Keluaran dari komparator LM311 adalah sinyal pembandingan antara sinyal sinusoidal sebagai sinyal kontrol dengan sinyal segitiga sebagai sinyal pembawa. Sinyal masukan dan keluaran dari komparator seperti yang ditunjukkan gambar 13 dibawah. Sinyal untuk MOSFET 4, 6, dan 2 adalah kebalikan dari sinyal MOSFET 1, 3, dan 5, seperti yang ditunjukkan Gambar 14. Gambar 11. THD dan spektrum harmonisa keluaran sinusoidal rangkaian DACf C = 36,1 Hz dan 57,4 Hz 2. Pembangkit Gelombang Segitiga Gambar 12 menunjukkan bentuk sinyal segitiga. Besar f T yang dipilih 500 Hz dikarenakan keterbatasan waktu pensaklaran optocoupler. Gambar 13. Sinyal masukan dan keluaran Komparator untuk gate MOSFET 1, 3, dan 5 f T = 500 Hz Gambar 12. Sinyal segitiga f T = 500 Hz Gambar 13. Sinyal segitiga f T = 8kHz 12 Gambar 14. Sinyal masukan dan keluaran Komparator untuk gate MOSFET 1 f T = 8 khz

REFERENSI Gambar 15. Gelombang keluaran komparator LM311 yang saling berbalikan V. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil pengujian alat dan analisa dapat diambil beberapa kesimpulan : 1. Pada penelitian ini, telah berhasil dirancang rangkaian penggerak SPWM tiga fasa dengan menggunakan mikrokontroler AT89C51 untuk pemakaian beban statis dan dinamis. 2. Pembebanan frekuensi konverter tiga fasa pada motor induksi menghasilkan bentuk gelombang arus keluaran frekuensi konverter yang mendekati sinusoidal. Hal ini disebabkan karena motor induksi yang merupakan beban induktif dapat bekerja sebagai filter arus dari inverter. 3. Pengujian frekuensi konverter pada beban dinamis dengan memvariasikan frekuensi sinusoidal kontrol didapatkan besar kecepatan putaran motor induksi yang mendekati sama dengan kecepatan putaran sinkronnya secara perhitungan. Pengaturan kecepatan putaran motor induksi tiga fasa dilakukan dengan mengatur nilai frekuensi keluaran sinusoidal pada mikrokontroler. [1]. Rasyid, M. H. (1993). Power Electronics, Circuits, Devices, and Application, Prentice-Hall International Inc. [2]. Mohan Ned, M. (1996). Power Electronics : Converters, Applications, and Design, John Wiley & Son, New ork. [3]. Coughlin, R. F. (1985). Penguat Operasional dan Rangkaian Terpadu Linear, Erlangga, Jakarta. [4]. Agfianto, Eka P. (2004). Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55, Gava Media, ogyakarta. [5]. Paulus, Andi N. (2003). Panduan Praktis Teknik Antarmuka dan Pemograman Mikrokontroler AT89C51, Elex Media Komputindo, Jakarta. [6]. Intel Corporation (2004). Technical Note MCS51-FX Microcontrollers : Generating Sine Wave With 8051Fx s PWM Generator, http://www.intel.com/design/mcs51/techno te/intel (R) MCS (R) 51-251 Microcontrollers.htm. [7]. Ahmed, A. (1999). Power Electronics for Technology, Prentice-Hall, New Jersey. [8]. Sutanto, B. (2001). Menghubungkan Mcs ke Dunia Analog, http://www.alds.stts.edu /Digital/DA-ADC.htm. [9]. Setya, A. David (2001). Function Signal Generator, http://www.geocities.com/dsaproject/electr onics/f_gen.htm#data_look_up_tab LE. Saran untuk rancangan rangkaian penggerak SPWM tiga fasa : rancangan rangkaian penggerak SPWM tiga fasa ini memiliki keterbatasan dalam hal penentuan frekuensi sehingga hanya dapat bekerja pada frekuensi tertentu saja dengan kenaikan frekuensi yang tidak linier sehingga dibutuhkan modifikasi program pada mikrokontroler. 13