l GLBERMLR MUSA TEMGGARA BARAT Nomor Sifat Lampiran Hal : 660/028 /DLHK/2022 : Penting : 1 (satu) gabung : Rekomendasi Hasil Validasi (KLHS) Rencana Detail Tata Ruang Sekitar Kawasan Industri Maluk Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2021-2041 Mataram,2 8 Januari 2022 Kepada Yth. Bupati Sumbawa Barat di- Taliwang Bismillaahirrahntaanirrahim Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Menindaklanjuti Surat Bupati Kabupaten Sumbawa Barat Nomor: 660/009/DLH/XII/2021 pada 21 Desember 2021 perihal Permohonan Validasi KLHS RDTR di Sekitar Kawasan Industri Maluk Kabupaten Sumbawa Barat, dengan ini disampaikan bahwa: A. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, 1. Pasal 19 ayat (1) yang menyatakan bahwa: Penjaminan kualitas KLHS dilaksanakan melalui penilaian mandiri oleh Penyusun Kebijakan, Rencana dan/atau Program untuk memastikan bahwa kualitas dan proses pembuatan dan pelaksanaan KLHS dilaksanakan sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 sampai dengan pasal 16 2. Pasal 25 ayat (1) yang menyatakan bahwa: Terhadap KLHS yang telah dilakukan penjaminan kualitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 dan Pasal 20 poin b, dilakukan validasi oleh: Gubemur, untuk Kebijakan, Rencana dan/atau Program tingkat Kabupaten/Kota. 3. Pasal 25 ayat (2) yang menyatakan bahwa: Validasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk memastikan penjaminan kualitas telah dilaksanakan secara akuntabel dan dapat dipertanggung jawabkan kepada publik. B. Memperhatikan: 1. Berita Acara Validasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Sekitar Kawasan Industri Maluk Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2021-2041 Nomor: 660/6471/PPLH- DLHK/2021 tanggal 29 Desember 2021; 2. Laporan perbaikan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Sekitar Kawasan Industri Maluk Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2021-2041 diterima tanggal 17 Januari 2022;
3. Penjaminan Kualitas Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Sekitar Kawasan Industrik Maluk Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2021-2041 tanggal 16 Desember 2021; C. Dengan ini disampaikan basil validasi sebagai berikut: 1. Permohonan validasi telah dilengkapi dengan syarat-syarat sebagaimana Pasal 26 Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan KLHS, yaitu: a. Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Sekitar Kawasan Industri Maluk Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2021-2041; b. Laporan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Sekitar Kawasan Industri Maluk Kabupaten Sumbawa Tahun 2021-2041 (termasuk hasil penjaminan kualitas); c. Bukti pemenuhan standar kompetensi Tenaga Ahli. 2. Hasil telaahan terhadap proses penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Sekitar Kawasan Industrik Maluk Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2021-2041 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 sampai dengan pasal 16 antara lain sebagai berikut: a. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Sekitar Kawasan Industri Maluk Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2021-2041 melingkupi 12 (dua belas) desa dengan rincian: Desa Belo di Kecamatan Jereweh, Desa Pasir Putih, Desa Maluk, Desa Bukit Damai, Desa Mantun, Desa Benete di Kecamatan Maluk, Desa Ai Kangkung, Desa Sekongkang Bawah, Desa Tatar, Desa Tongo, Desa Sekongkang Atas dan Desa Kemuning di Kecamatan Sekongkang dengan cakupan deliniasi seluas 7.417,69 Ha; b. Isu Pembangunan Berkelanjutan Prioritas di wilayah perencanaan adalah: 1) Pencemaran Limbah Tambang; 2) Penurunan Kualitas dan Kuantitas Air Baku; 3) Penurunan Kualitas Hutan 4) Degradasi Ekosistem Hutan; 5) Alih Fungsi Lahan Pertanian; 6) Kurang Optimalnya Pengelolaan Sampah; 7) Kesenjangan Pendapatan; 8) Masih Rendahnya Sumber Daya Manusia. c. Kebijakan, Rencana dan/atau Program dari Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Sekitar Kawasan Industri Maluk Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2021-2041 yang berpotensi berdampak terhadap lingkungan dan berpengaruh terhadap isu pembangunan berkelanjutan adalah: 1) Perwujudan Pusat-Pusat Pelayanan; a. Sub Pusat Pelayanan Kawasan Perkotaan b. Pusat Lingkungan 2) Perwujudan Sistem Pergerakan; a. Pangkalan Pendaratan Ikan b. Jalan Lokal Primer c. Jalan Lingkungan Primer 3) Perwujudan Sistem Jaringan Energi Kelistrikan; a. Pengembangan Gardu Induk b. Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan TPS 3 R 4) Perwujudan Zona Perikanan;
5) Perwujudan Zoba Pembangkitan Tenaga Litrik; 6) Perwujudan Zona Pariwisata; 7) Perwujudan Zona Perumahan; 8) Perwujudan Zona Sarana Pelayanan Umum; 9) Perwujudan Zona Perdagangan dan Jasa; 10) Perwujudan Zona Pengelolaan Persampahan; 11) Zona Perkantoran. d. Analisis terhadap materi muatan KLHS pada Kebijakan, Rencana dan/atau Program berpotensi berdampak lingkungan: 1) Analisis Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup. a) Dominasi wilayah perencanaan berada pada morfologi rendah, dengan rincian kawasan permukiman kepadatan rendah dari total 5,99 Ha pemanfaatan lahan yang dibutuhkan, terdapat 33,04 Ha yang berada pada morfologi rendah, demikian pula untuk kepadatan sedang terdapat 108,16 Ha dan kepadatan tinggi seluas 87,09 Ha. b) Kebutuhan air di wilayah perencanaan adalah sebesar 33.855.553 m3/tahun di tahun 2020 dan sebesar 96.800.440 m3/tahun di tahun 2040 dengan potensi ketersediaan sumber daya air adalah 21.102.147 m3/tahun di Kabupaten Sumbawa Barat. Artinya, Kabupaten Sumbawa Barat mengalami defisit daya dukung air. Desa dengan kondisi daya dukung air masih dalam taraf aman, antara lain di Desa Ai Kangkung, Sekongkang Atas, Sekongkang Bawah, Tatar dan Tongo dan dalam kurun waktu 20 tahun kedepan akan terjadi penurunan Daya Dukung Air sekitar 0,2%. 2) Analisis perkiraan mengenai dampak dan resiko lingkungan hidup a) Tingkat resiko tinggi bencana tsunami sebagian besar berada pada KRP kawasan pariwisata, yakni seluas 152,78 Ha dan pada kawasan permukiman kepadatan rendah seluas 39,28 Ha, kepadatan sedang seluas 36,56 Ha dan kepadatan tinggi seluas 40,41 Ha. b) Tingkat resiko banjir kategori tinggi pada KRP perwujudan zona Pariwisata yaitu 25,64 Ha dan untuk KRP struktur ruang pada perwujudan SPPK BWP C dengan nilai 29,16 Ha. c) Tingkat kerentanan terhadap abrasi pada KRP masuk dalam kategori kerentanan sedang, sebagian besar KRP pariwisata yang memang merupakan pariwisata pantai dengan luas terdampak seluas 159,69 Ha. Selain itu, terdapat pula KRP permukiman yang memiliki resiko terhadap abrasi pantai seluas 19, 3 Ha, yang terluas berada pada kepadatan sedang seluas 9,45 Ha. Kerentanan terhadap resiko kekeringan seluruh KRP dominan berada pada resiko sedang. Dalam KRP struktur ruang diketahui seluas 1.017,82 Ha pada pengembangan SPPK Desa Sekongkang Bawah memiliki resiko kekeringan sedang, terluas diantara KRP lainnya. 3) Kinerja Layanan atau jasa ekosistem a) Jasa ekosistem penyediaan air sangat tinggi berada pada zona perumahan kepadatan sedang seluas 1,6 Ha, kepadatan tinggi seluas 0,82 Ha, perdagangan dan jasa skala WP seluas 0,4 Ha dan SPPK Sub BWP C Blok 1 seluas 3,89 Ha. Jasa penyediaan air sangat rendah berada pada SPPK Sub BWP B, Blok 1 seluas 622,72 Ha.
4) 5) 6) b) Jasa ekosistem penyedia pangan tinggi berada pada SPPK Sub BWP C, Blok 2 di Desa Benete seluas 196,52 Ha dan penyedia sangat rendah berada pada Zona Perkantoran seluas 15,73 Ha. Efisiensi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Zona pengembangan perumahan berada pada kawasan indikasi lahan pertanian pangan berkelanjutan seluas 91,9 Ha. Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim Tingkat kerentana nterhadap perubahan iklim berada pada SPPK Sub BWP C Blok 1 di Desa Tongo seluas 784,82 Ha. Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragamn hayati yang berpotensi terganggu adalah pada rencana kawasan perumahan kepadatan sedang di lokasi hutan produksi tetap seluas 27,89 Ha. e. Tahapan perumusan altematif dan rekomendasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Sekitar Kawasan Industri Maluk Kabupaten Sumbawa Barat 2021-2041 telah memuat informasi jenis usaha dan/atau kegiatan yang telah melampaui daya dukung daya tampung lingkungan hidup dan tidak diperbolehkan lagi. f. Hash Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Sekitar Kawasan Industri Maluk Kabupaten Sumbawa Barat 2021-2041 telah menyampaikan bentuk integrasi ke dalam materi teknis Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Sekitar Kawasan Industri Maluk Kabupaten Sumbawa Barat 2021-2041. D. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, disampaikan sebagai berikut: Penjaminan kualitas KLHS Sekitar Kawasan Industri Maluk Kabupaten Sumbawa Barat 2021-2041 beserta proses penyelenggaraan KLHS telah dilaksanakan sesuai pasal 19 s/d 21 PP 46 Tahun 2016 sehingga dapat divalidasi dengan beberapa rekomendasi tindaklanjut. E. Rekomendasi tindak lanjut adalah sebagai berikut: 1. Kelompok Kerja Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Sekitar Kawasan Industri Maluk agar melakukan analisis muatan KLHS sebagaimana pasal 13 Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 secara komprehensif, diantaranya: a. Melakukan analisis daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup sebagaimana pasal 13 Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 secara komprehensif dengan memperhatikan keberlangsungan fungsi ekosistem untuk mendapatkan informasi jenis usaha dan/atau kegiatan yang telah melampaui daya dukung daya tampung lingkungan hidup dan tidak diperbolehkan lagi di Kawasan Industri Maluk Kabupaten Sumbawa Barat. b. Melakukan penyempurnaan alternatif dan rekomendasi KLHS berdasarkan hasil analisis muatan kajian sebagaimana butir a. 2. Kelompok Kerja Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Sekitar Kawasan Industri Maluk Kabupaten Sumbawa Barat agar menindaklanjuti proses integrasi rekomendasi KLHS dan memperhatikan hasil rekomendasi KLHS diantaranya: a. Penempatan lokasi KRP baik pola ruang dan struktur ruang agar tidak berada di lokasi dengan resiko bencana.
b. Mitigasi terhadap potensi bencana baik banjir, longsor maupun tsunami yang berpotensi terjadi di wilayah Kebijakan/Rencana dan/atau Program. c. Mitigasi untuk mencegah terjadinya degradasi DDDTLH seperti daya dukung air dan penurunan kualitas udara, 3. Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat agar: a. Memastikan Kebijakan, Rencana dan/atau Program pada Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Sekitar Kawasan Industri Maluk di Kabupaten Sumbawa Barat dapat mendukung upaya penerapan Program Zero Waste sebagai kawasan mandiri sampah dan NTB hijau dengan mengembangkan Ruang Terbuka Hijau baik publik maupun privat >30%; b. Memperhatikan peruntukan pemanfaatan ruang yang sesuai dengan perkembangan teknologi, pola dan cara pemanfaatan serta pengendal i anny a; c. Menghentikan penambahan jenis kegiatan yang secara signifikan dapat menyebabkan penurunan atau dilamapui daya dukung daya tampung lingkungan hidup pada lokus yang jelas. d. Menyampaikan kepada publik tentang rancangan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Sekitar Kawasan Industri Maluk di Kabupaten Sumbawa Barat yang telah mengintegrasikan hasil rekomendasi KLHS; 4. Surat validasi ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen rancangan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Sekitar Kawasan Industri Maluk di Kabupaten Sumbawa Barat dan dokumen KLHS; 5. Apabila terdapat perubahan Kebijakan, Rencana dan/atau Program pada Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Sekitar Kawasan Industri Maluk di Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2021-2041 maka wajib dilakukan analisis kembali pada KLHS Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Sekitar Kawasan Industri Maluk di Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2021-2041dan secara aktif melakukan konsultasi kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB selaku Koordinator Validasi KLHS Kabupaten/Kota se Provinsi NTB. Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan terima kasih. Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh /m h ^ * & E,o ( TENGGARA BARAT Dr.H.Zl)L 5b-' AT JMAN M.Sc. Tembusan, Yth. : 1. Kepala Bappeda Provinsi NTB di Mataram; 2. Kepala DLHK Provinsi NTB di Mataram; 3. Kepala Dinas PU Provinsi NTB di Mataram; 4. Kepala Biro Hukum Provinsi NTB di Mataram; 5. Kepala Dinas PU Kabupaten Sumbawa Barat di Taliwang; 6. Kepala DLH Kabupaten Sumbawa Barat di Taliwang;