BAB 1 PENDAHULUAN. kesusastraan yang lain di antaranya cerpen, novel dan drama. Puisi mengungkapkan

dokumen-dokumen yang mirip
intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan

I. PENDAHULUAN. karya sastra penggunaan bahasa dihadapkan pada usaha sepenuhnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

I. PENDAHULUAN. Dalam pembahasan bab ini, peneliti akan memaparkan sekaligus memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan

BAB II LANDASAN TEORI. curahan perasaan pribadi, (2) susunan sebuah nyanyian (Moeliono (Peny.), 2003:

BAB I PENDAHULUAN A. Bahasa Karya Sastra

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah karya yang bersifat imajinatif yang mengandung nilai

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN GAYA BAHASA DALAM MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 LAMASI KABUPATEN LUWU

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan

BAB I PENDAHULUAN. emosional. Sebagai hasil imajinatif, sastra juga berfungsi sebagai hiburan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kajian Stilistika dalam Karya Sastra

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. tulisan yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini dikemukakan beberapa poin di antaranya latar belakang

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Puisi merupakan karya sastra yang mengandung imajinasi. Bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan

ANALISIS LAPIS UNSUR PUISI KUCARI JAWAB KARYA J.E. TATENGKENG

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini subjeknya adalah lirik lagu dalam album musik Klakustik karya

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah bahan utama kesusastraan. Harus disadari bahwa bahasa

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

DIKSI DALAM NOVEL SAAT LANGIT DAN BUMI BERCUMBU KARYA WIWID PRASETYO OLEH INDRAWATI SULEMAN

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa puisi berasal dari bahasa Yunani poeima membuat atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kajian tentang Struktur Puisi Pesanku Karya Asmara Hadi dan Puisi

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra diciptakan berdasarkan gagasan dan pandangan seorang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. sastra diciptakan oleh para sastrawan untuk dapat dinikmati, dipahami, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Wida Kartika Ayu, 2016

BAB I PENDAHULUAN. membicarakan secara langsung, menyampaikan lewat media-media elektronik,

Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah.

BAB II KAJIAN TEORI. yaitu tentang hakikat menulis puisi, hakikat puisi, hakikat metode pembelajaran. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan dan kesinambungan mengandung irama dan ragam nada (suara yang berirama) disebut

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa dan negara hendaknya sejalan dengan

Penggunaan bahasa kias yang terdapat dalam novel AW karya Any Asmara

BAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KUMPULAN CERPEN INSOMNIA KARYA ANTON KURNIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tabel 1.1 Penggunaan Teks Puisi Di Kelas VII Panggih Cahyo Setiaji,2014

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

Ida Hamidah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sastra imajinatif dan non-imajinatif. Dalam praktiknya sastra non-imajinatif terdiri

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Analisis Gaya Bahasa pada Lirik Lagu Grup Band Noah dalam Album Seperti Seharusnya (Edi Yulianto, 2015)

KAJIAN PEMAKAIAN GAYA BAHASA PERULANGAN DAN PERBANDINGAN PADA KUMPULAN PUISI KARENA BOLA SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS XI A SMKN 1 SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2008/2009

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII DENGAN MENERAPKAN METODE BELANJA KATA DI SMPN SATU ATAP PENGAMPON

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. dikaitkan dengan bahasa sastra (Chapman dalam Nurgiyantoro, 2010: 279).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui cipta, rasa, dan karsa manusia. Al-Ma ruf (2009: 1) menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. Segala aktivitas kehidupan manusia menggunakan bahasa sebagai alat perantaranya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nur Innayatunnisa, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mencurahkan isi hati dan pikirannya. Dalam sebuah karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara sastra dengan bahasa bersifat dialektis (Wellek dan Warren,

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkaitan dengan menulis puisi telah

BAB I PENDAHULUAN. dengan gaya bahasa. Gaya bahasa atau Stile (style) adalah cara pengucapan

bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan karya sastra dari zaman dahulu hingga sekarang tentunya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puisi merupakan salah satu bentuk kesusastraan. Selain Puisi, ada juga bentuk-bentuk kesusastraan yang lain di antaranya cerpen, novel dan drama. Puisi mengungkapkan pengalaman imajinatif, emosional dan intelektual penyair yang diambil dari kehidupan individual dan sosial. Puisi diciptakan penyair melalui proses imajinasi. Tanpa imajinasi puisi tidak akan pernah ada. Artinya proses imajinasi tersebut mewakili suara asli penyair dalam menyampaikan pesan kepada pembaca. Puisi berbeda dengan genre sastra lain yaitu prosa fiksi dan drama. Jika prosa fiksi dan drama menggunakan bahasa secara panjang lebar maka puisi hanya menggunakan bahasa singkat dan padat. Sebagai salah satu genre sastra, puisi mempunyai karakteristik khusus yang membedakannya dengan genre sastra lainnya. Adapun karakteristik dasar dari sebuah puisi yaitu, 1) menggunakan persajakan yang estetis; 2) menggunakan diksi padat; 3) fungsi utama adalah mengekspresikan ide -ide pengarang, bukan menceritakan sesuatu; 4) bahasa yang bersifat monolog, artinya hanya ada satu pembicara yang membawakan seluruh teks. Puisi mempunyai unsur yang membangunnya dari dalam yaitu unsur intrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun dari dalam puisi. Berbicara tentang unsur intrinsik puisi para pakar membagi dua bagian besar struktur. Djojosuronoto (2005:37) mengemukakan bahwa terdapat dua sktuktur puisi yaitu struktur fisik dan struktur batin puisi. Pandangan lain seperti yang dikemukakan oleh Tarigan (2000:67) dan Tuloli, dkk (1987:45) yang membagi struktur puisi atas hakekat dan metodenya. Walaupun dari pengguna istilah yang berbeda, pada hakikatnya bermuara pada pembagian unsur intrinsik puisi yang sama. Aspek hakekat atau unsur batin puisi meliputi tema atau makna, rasa, nada, dan amanat atau

tujuan. Sedangkan aspek metode atau unsur fisik puisi meliputi diksi, imaji, kata nyata, majas, ritme dan rima. Pada penelitian ini difokuskan pada penelitian gaya bahasa sebagai salah unsur intrinsik puisi yang terdapat pada unsur dalam puisi yaitu unsur batin atau metode puisi. Sebagai salah satu bentuk karya sastra yang indah, puisi memiliki banyak kata-kata yang penuh dengan nilai estetika yang kuat. Salah satu hal yang menjadikan puisi terkesan penuh dengan keindahan adalah digunakannya gaya bahasa atau majas di dalam puisi tersebut. Hal ini akan sangat mempengaruhi makna dan kesan dari puisi tersebut. Dalam penelitian kajian perbandingan ini, puisi yang akan dibandingkan yaitu puisi Desa Tinggal karya Mansur Samin dan puisi Desa karya Kuntowijoyo. Mansur Samin merupakan sastrawan angkatan 50-an, lahir pada tanggal 29 April 1930 di Batangtoru Tapanuli, Sumatera Utara, beliau sudah menghasilkan beberapa karya yang telah banyak digemari oleh pembaca. Sedangkan Kuntowijoyo merupakan sastrawan angkatan 70-an, ia lahir 18 September 1941 di Yogyakarta, Jawa Tengah. Banyak karya yang sudah diciptakan olehnya. Puisi Desa sengaja dipilih dengan dua alasan pertama, untuk mengetahui seberapa dalam kecintaan kita terhadap kampung halaman. Kedua, untuk mengetahui bagaimana setiap penyair mengungkapkan perasaannya terhadap kampung halamannya sendiri dengan gaya mereka masing-masing. Perbedaan dan persamaan utama pada kedua puisi Desa tampak pada tiga unsur bahasa yaitu (1) unsur kebahasaan, yang meliputi bunyi, kata, dan kalimat; (2) unsur bahasa kiasan; dan (3) unsur sarana retorikanya. Perbedaan dan persamaan gaya setiap penyair ditinjau dari unsur kebahasaan ditandai dengan kecenderungan penggunaan unsur bunyi (misalnya rima, aliterasi, dan asonansi), pemilihan kata, dan pemolaan kalimat. Ditinjau dari bahasa kiasan, misalnya penggunaan majas personifikasi, metafora sedangkan ditinjau dari unsur sarana retorika, misalnya struktur kalimat yang taat azas dan penyimpangan struktur sintaksis.

Untuk mengetahui lebih detail perbandingan gaya bahasa dalam puisi Desa tersebut, perlu dilakukan sebuah penelitian. Penelitian tersebut dimaksudkan untuk melihat tingkat kreativitas setiap penyair dalam memvariasikan bahasa pada puisi yang mempunyai objek sama, yaitu Desa. Selain itu, perbandingan ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi persamaan dan perbedaan di antara para penyair Indonesia sehingga dapat diidentifikasi hubungan antara satu puisi satu dengan puisi yang lain. Pengkajian gaya bahasa atau majas menggunakan pendekatan stilistika. Secara definitif stilistika adalah ilmu yang berkaitan dengan gaya dan gaya bahasa. Tetapi pada umumnya lebih banyak mengacu pada gaya bahasa. Jadi, dalam pengertian yang paling luas, stilistika, sebagai ilmu tentang gaya, meliputi berbagai cara yang dilakukan dalam kegiatan manusia. Pada umumnya gaya bahasa adalah semacam bahasa yang bermula dari bahasa yang biasa digunakan dalam gaya tradisional dan literal untuk menjelaskan orang atau objek. Dengan menggunakan gaya bahasa, pemaparan imajinatif menjadi lebih segar dan berkesan (Minderop, 2005:51). Stilistika sebagai bagian dari ilmu sastra, lebih sempit lagi ilmu gaya bahasa dalam kaitannya dengan aspek keindahan. Mengingat masih luasnya cakupan permasalahan gaya bahasa, maka penelitian ini difokuskan pada perbandingan gaya bahasa ditinjau dari aspek kebahasaanya. Hal ini dimaksudkan agar kajian dalam penelitian ini lebih spesifik dan bahasaannya pun lebih mendalam. Gaya kebahasanan tersebut meliputi tiga komponen utama yaitu gaya bunyi, gaya kata, dan gaya kalimat. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, diperoleh beberapa permasalahan umum yang perlu dikaji dalam penelitian ini, yang telah diidentifikasi sebagai berikut:

(1). Unsur kebahasaan ditandai dengan dengan kecenderungan penggunaan unsur bunyi (misalnya rima, aliterasi, dan asonansi), pemilihan kata, dan pemolaan kalimat. Ditinjau dari bahasa kiasan, misalnya penggunaan majas pesonifikasi, metafora sedangkan ditinjau dari unsur sarana retorika, misalnya struktur kalimat yang taat azas dan penyimpangan struktur sintaksis. (2). Perbandingan gaya bahasa dilakukan untuk melihat tingkat kreativitas setiap penyair dalam memvariasikan bahasa pada puisi yang mempunyai objek yang sama. (3). Setiap pengarang memiliki keragaman bahasa dengan ciri khas mereka sendiri. Penyair memanfaatkan gaya bahasa untuk mengungkapkan perasaan dan makna yang terkandung dalam karyanya. Walaupun objek yang dibicarakan relatif sama. Namun mempunyai satu tujuan utama, yaitu untuk menciptakan kadar estetika yang tinggi dalam karyanya. 1.3 Batasan Masalah Mengingat banyaknya permasalahan yang diungkap. Maka penelitian ini hanya dibatasi pada perbandingan gaya bahasa pada puisi desa tinggal karya Mansur Samin dan puisi desa karya Kuntowijoyo (suatu tinjauan stilistika) 1.4 Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka rumusan masalah dalam kajian ini yaitu: 1. Bagaimana perbandingan gaya bahasa dalam puisi Desa Tinggal karya Mansur Samin dan puisi Desa karya Kuntowijoyo ditinjau dari aspek bunyi. 2. Bagaimana perbandingan gaya bahasa dalam Desa Tinggal karya Mansur Samin dan puisi Desa karya Kuntowijoyo ditinjau dari aspek kata.

3. Bagaimana perbandingan gaya bahasa dalam Desa Tinggal karya Mansur Samin dan puisi Desa karya Kuntowijoyo ditinjau dari aspek kalimat. 1.5 Definisi Operasional Judul penelitian ini yaitu Perbandingan Gaya Bahasa Pada Puisi Desa Tinggal Karya Mansur Samin Dan Puisi Desa Karya Kuntowijoyo Suatu Tinjauan Stilistika, untuk menghindari salah tafsir terhadap kata-kata yang digunakan pada judul penelitian, maka didefinisikan kata-kata dalam judul penelitian ini sebagai berikut: 1. Perbandingan gaya bahasa dalam penelitian ini dimaksudkan untuk melihat tingkat kreativitas setiap penyair dalam memvariasikan bahasa pada puisi yang mempunyai objek yang sama yaitu puisi Desa Tinggal dan puisi Desa. Selain itu, perbandingan ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi persamaan dan perbedaan yang dilihat dari gaya bunyi, gaya kata dan gaya kalimat. 2. Stilistika adalah ilmu yang berkaitan dengan gaya dan gaya bahasa. Tetapi pada umumnya lebih banyak mengacu pada gaya bahasa. Gaya bahasa dalam pengkajian puisi ini yaitu untuk melihat persamaan dan perbedaan dalam puisi tersebut. Puisi Desa tinggal karya Mansur Samin dan puisi Desa karya Kuntowijoyo sengaja dipilih karena untuk melihat seberapa kecintaan terhadap kampung halaman dan untuk mengetahui bagaimana setiap penyair mengungkapkan perasaanya terhadap kampung halaman sendiri dengan gaya mereka masing-masing. Perbandingan gaya bahasa untuk mengidentifikasi persamaan dan perbedaan diantara puisi para penyair Indonesia yang dilihat dari gaya bunyi, gaya kata dan gaya kalimat sehingga dapat diindentifikasi hubungan antara satu puisi dengan yang satu dengan menggunakan teori stilistika.

1.6 Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan perbandingan gaya bahasa dalam Desa Tinggal karya Mansur Samin dan puisi Desa karya Kuntowijoyo ditinjau dari aspek bunyi. 2. Mendeskripsikan perbandingan gaya bahasa Desa Tinggal karya Mansur Samin dan puisi Desa karya Kuntowijoyo ditinjau dari aspek kata. 3. Mendeskripsikan perbandingan gaya bahasa dalam Desa Tinggal karya Mansur Samin dan puisi Desa karya Kuntowijoyo ditinjau dari aspek kalimat. 1.7 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak berikut ini. 1) Perguruan Tinggi Penelitian ini dapat menambah koleksi kepustakaan penelitian sastra khususnya implementasi teori stilistika. Dengan begitu penelitian ini nantinya bisa dijadikan acaun atau tolak ukur oleh mahasiswa dalam menerapkan teori stilistika dalam penyusunan skripsi (S-1) maupun tesis (S -2). Selain itu, hasil penelitian ini pun dapat digunakan oleh pihak dosen sebagai alternatif bahan ajar dalam perkuliahan, khususnya perkuliahan yang berhubungan dengan apresiasi sastra atau pengkajian sastra. 2) Sekolah Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru dan peserta didik dalam pembelajaran sastra Indonesia. Guru sastra dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai contoh pemaknaan puisi khususnya melalui pemahaman bahasa sastra kepada peserta didik. Realitas di sekolah menunjukan peserta didik sulit memahami makna puisi karena bahasanya dianggap sulit dipahami. Dengan hadirnya penelitian ini, peserta didik dapat terbantu melalui cara-cara memahami bahasa puisi untuk memaknai puisi. Calon penulis sastra berdasarkan perbandingan gaya dari beberapa penyair Indonesia dalam penelitian ini.

3). Penulis Setiap penulis (pengarang) sastra mempunyai gaya masing-masing dalam memanfaatkan bahasa dalam karyanya. Penelitian dapat memberikan deskripsi yang jelas dan mendetail beberapa gaya penyair besar di Indonesia sehingga para calon penulis sastra (sastrawan) dapat melihat kecenderungan gaya setiap penyair tersebut. Dengan begitu, para calon penulis sastra dapat memilih atau meniru gaya yang menurutnya cocok, atau bahkan dapat menciptakan kreasi-kreasi gaya baru.