KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN PERHUTANAN SOSIAL



dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN PERHUTANAN SOSIAL

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz

(User Manual) Sistem Informasi Manajemen Kependudukan dan Aset Desa Desaku. Buku Petunjuk Penggunaan Aplikasi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. aplikasi sistem informasi geografis ini adalah : a. Spesifikasi perangkat keras minimum : memori 64 MB.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan sistem ini, dibutuhkan perangkat keras (hardware) dan

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.59/Menhut-II/2013 TENTANG TATA CARA PENETAPAN BATAS DAERAH ALIRAN SUNGAI

TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RENCANA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV EVALUASI DAN EVALUASI. menentukan lokasi budidaya burung walet yang baru dalam rangka

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah sebagai berikut:

Bab I Pengenalan ArcGIS Desktop

PRAKTIKUM-2 PENGENALAN ARCVIEW

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari :

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. komponen sistem yang diimplementasikan dan mengetahui kelemahan dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Dibawah ini adalah hardware dan saftware yang dibutuhkan. a. Hardware dengan spesifikasi sebagai berikut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi;

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi SIG ini dengan baik adalah sebagai berikut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) a. Processor Intel Pentium 4. b. Hard Disk Drive 50 Gb

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

(Oleh : Heru Ruhendi, S.Hut/ Fungsional PEH Pertama)

BAB V. Pengujian dan Impelentasi Sistem. adanya kesalahan kesalahan. Untuk itu dilakukan tahap pengujian, kesalahan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. program aplikasi dengan baik adalah : a. Processor Intel Pentium 1.66 GHz atau yang setara. b. Memori sebesar 512 MB

Ruang Kerja DREAMWEAVER MX 2004 :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi tertentu untuk computer yang digunakan yaitu: Pentium IV 2.0 Ghz. Memory 512 MB.

PANDUAN UPDATING DATA LAHAN SAWAH MENGGUNAKAN GPS BAP S 852 H

11. Tampilan Tambah Barang

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

SCYLLA-Pro Software Release SCLPRO PETUNJUK INSTALASI

Table of Contents. Bab I Introduction. Bab II Instalasi dan Remove Aplikasi espt PPh Tahunan Badan Rupiah. Index

PETUNJUK UMUM. 6. Printer deskjet, inkjet, laserjet, atau yang bersesuaian.

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Implementasi perancangan pada sistem informasi perparkiran

Pedoman Database Koleksi Museum. cagarbudaya.kemdikbud.go.id

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan program Sistem Informasi Koperasi pada PT. Tong Prima Jaya Lestari,

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERATURAN BERSAMA GUBERNUR JAWA TIMUR DAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 20 TAHUN 2013 NOMOR TENTANG

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan

PANDUAN APLIKASI 2014

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk perancangan aplikasi Arc View adalah :

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

MENTERI DALAM NEGERI, MENTERI KEHUTANAN DAN MENTERI PEKERJAAN UMUM,

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB II. Ringkasan Modul:

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Dalam pengujian ini akan

1 DAFTAR ISI. DIREKTORAT PEMBINAAN SMP - KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Petunjuk Penggunaan : Versi Halaman 1

adalah jenis-jenis tombol-tombol (buttons) yang dipakai di dalam system ini : Gambar 4.63 : Tombol ruler

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

Departemen Pendidikan Nasional. Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama

2012, No.62 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang K

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

User Manual DIVIPOS Free Version 1.0 versi 1.0

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. sistem yang akan diimplementasikan. Tujuan utama dari pengujian sistem adalah

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi dengan baik adalah : a. Prosesor Intel Pentium IV atau lebih tinggi

USER GUIDE TRUSS APPLICATION v1.0 PEMROGRAMAN KOMPUTER STRUKTUR BAJA TIPE TRUSS

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Berikut penjelasan secara rinci perangkat lunak dan perangkat keras yang

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.48/Menhut-II/2013 TENTANG PEDOMAN REKLAMASI HUTAN PADA AREAL BENCANA ALAM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk membuat aplikasi ini yaitu: 1. Processor Intel(R) Core(TM) Duo 2.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 89 TAHUN 2007 TENTANG GERAKAN NASIONAL REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah di identifikasi pada bab 3, saatnya untuk melakukan implementasi dan Kebutuhan Sumberdaya Aplikasi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN

M O D U L PENYUSUNAN PETA STATUS KERUSAKAN TANAH

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Lunak, Implementasi Perangkat Keras, Implementasi Basis Data, Implementasi

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

BAB 4. Implementasi dan Evaluasi Sistem

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. mesin serta penerapan perangkat lunak pada keadaan yang sesungguhnya.

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. pada SMA Negeri 15 Surabaya. Penjelasan yang diberikan yaitu mengenai

DAFTAR ISI. Pengantar

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P. 34/Menhut-II/2010 TENTANG TATA CARA PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN HUTAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dalam ilmu komputer, implementasi menjadi tahap realisasi dari spesifikasi

SEMINAR TUGAS AKHIR INVENTARISASI WILAYAH RAWAN BENCANA BANJIR DAN LONGSOR DI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. perpustakaan SMA N 14 Surabaya dibutuhkan: 1. Sistem Operasi Microsoft Windows XP Profesional

MICROSOFT POWERPOINT. Pendahuluan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Untuk mengimplementasikan sistem ini, diperlukan spesifikasi perangkat keras,

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. a. Spesifikasi perangkat keras minimum: 3. Harddisk dengan kapasitas 4, 3 GB

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS & MANAJEMEN ASET

SISTEM INFORMASI HIDROLOGI, HIDROMETEOROLOGI DAN HIDROGEOLOGI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi perangkat ajar ini adalah : perangkat ajar bisa terlihat lebih menarik.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. a. Spesifikasi piranti keras pada local server: Processor : Intel Pentium IV 1.8 Ghz

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. terhadap sistem inventaris hardware serta sistem pengolahan data hardware

Masukkan CD Program ke CDROM Buka CD Program melalui My Computer Double click file installer EpiInfo343.exe

Transkripsi:

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN PERHUTANAN SOSIAL PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN PERHUTANAN SOSIAL NOMOR : P. 5/V-SET/2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS SISTEM INFORMASI ELEKTRONIK DAERAH ALIRAN SUNGAI (e-das) DIREKTUR JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN PERHUTANAN SOSIAL, Menimbang : a. bahwa untuk dapat melakukan sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada para multi pihak mengenai Daerah Aliran Sungai (DAS), serta memberikan informasi mengenai wilayah kerja Balai Pengelolaan DAS (BPDAS) dan data yang dimiliki serta kegiatan yang telah dilakukan, maka dianggap perlu disusun data digital dalam bentuk antara lain peta, tabular, teks, image dan lain sebagainya untuk dapat ditampilkan dalam suatu sistem informasi yang bersifat user friendly dan informatif; b. bahwa untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud huruf a, dipandang perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial tentang Petunjuk Teknis Sistem Informasi Elektronik Daerah Aliran Sungai (e- DAS). Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 322, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377); 3. Undang.

3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2008 Tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 201, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4947; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5292; 8. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 9. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II; 10. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; 11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut- II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 405); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN PERHUTANAN SOSIAL TENTANG PETUNJUK TEKNIS SISTIM INFORMASI ELEKTRONIK DAERAH ALIRAN SUNGAI (e-das). Kesatu..

KESATU KEDUA KETIGA : : : Petunjuk Teknis Sistem Informasi Elektronik Daerah Aliran Sungai (e-das) adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Direktur Jenderal Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial ini; Petunjuk Teknis Sistem Informasi Elektronik Daerah Aliran Sungai (e-das) merupakan pedoman bagi Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial dan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial dalam penyusunan data e-das; Peraturan Direktur Jenderal Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial ini, mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada Tanggal 26 Juli 2013 DIREKTUR JENDERAL, ttd Dr. Ir. HILMAN NUGROHO, M.P. NIP. 19590615 198603 1 004 Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum dan Kerjasama Teknik, Ir. Murdoko, MM NIP. 19580820 198603 1 003

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI NOMOR : P. 5/V-SET/2013 TENTANG : 26 JULI 2013 PETUNJUK TEKNIS SISTEM INFORMASI ELEKTRONIK DAERAH ALIRAN SUNGAI (e-das) BAB. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya perbaikan kondisi lingkungan melalui program peningkatan fungsi dan daya dukung DAS akan dapat terlaksana dengan baik apabila informasi obyektif kondisi hutan dan lahan DAS dapat teridentifikasi secara menyeluruh. Penyediaan data dan informasi tersebut sangat diperlukan terutama dalam menunjang formulasi strategi pengelolaan DAS yang berdayaguna, sehingga diharapkan dapat diperoleh acuan dalam pengalokasian sumberdaya secara proporsional. Dengan demikian diharapkan tercipta daya dukung DAS yang optimal dan lestari bagi kesejahteraan manusia. Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografi dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktifitas daratan (Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air). Oleh karena itu, pengelolaan DAS merupakan suatu bentuk pengembangan wilayah yang menempatkan DAS sebagai suatu unit perencanaan atau pengelolaan yang pada dasarnya merupakan usaha-usaha penggunaan sumberdaya 1

alam disuatu DAS secara rasional untuk mencapai tujuan yang optimum dalam waktu yang tidak terbatas (lestari), disertai dengan upaya untuk menekan kerusakan seminimum mungkin sehingga distribusi aliran merata sepanjang tahun. DAS juga merupakan ekosistem, dimana unsur organisme dan lingkungan biofisik serta unsur kimia berinteraksi secara dinamis dan di dalamnya terdapat keseimbangan inflow dan outflow dari material dan energi. Ekosistem DAS, terutama DAS bagian hulu merupakan bagian yang penting karena mempunyai fungsi perlindungan terhadap keseluruhan bagian DAS. Perlindungan ini antara lain dari segi fungsi tata air, oleh karenanya perencanaan DAS hulu seringkali menjadi fokus perhatian mengingat dalam suatu DAS, bagian hulu dan hilir mempunyai keterkaitan biofisik melalui daur hidrologi. Kebutuhan akan sistem informasi yang dapat menampilkan data baik secara spasial, tabular, teks maupun image sudah menjadi kebutuhan bersama. Fungsi dari sistem informasi ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat menampilkan data namun diharapkan sebagai tempat mengumpulkan data atau dengan kata lain sebagai sistem database. Dari uraian di atas maka diperlukan sebuah sistem informasi yang lebih flexible dengan informasi yang mudah di-update dan tanpa tergantung dengan aplikasi lain, sistem ini kemudian diberi nama e-das (Elektronik DAS). Sistem informasi ini memiliki fungsi : 1. Sistem mengumpulkan dan menampilkan informasi karakteristik DAS yang dikelola oleh BPDAS (Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai). 2. Sistem menampilkan data spasial hasil pengolahan GIS/SIMDAS, sehingga updatable. 3. Sistem informasi yang stand alone, tidak tergantung dan dijalankan software lain. 4. Sebagai alat monitoring program. 2

5. Sebagai alat perencanaan program secara cepat dan umum (tidak detil) Memperhatikan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial serta Unit Pelaksana Teknis Balai Pengelolaan DAS, terutama berkaitan dengan penyusunan rencana kegiatan pengelolaan DAS dan penyajian informasi pengelolaan DAS, maka ketersediaan e-das mempunyai arti yang sangat penting. Hal ini disebabkan permintaan data yang semakin banyak dan semakin sering dari stake holder mengenai data kehutanan dalam suatu satuan analisa DAS yang harus uptodate dan segera ditindak lanjuti. B. Maksud dan Tujuan Maksud dari pembuatan petunjuk teknis ini adalah untuk memudahkan Balai Pengelolaan DAS dalam penyusunan data dan mengoperasikan sistem informasi e-das yang sudah dikembangkan oleh Direktorat Jenderal BPDASPS guna melakukan sosialisasi mengenai DAS, menginformasikan data yang dimiliki serta kegiatan yang telah dilakukan, sebagai bagian dari tugas pokok dan fungsinya. Tujuan disusunnya petunjuk teknis ini adalah tersosialisasikannya DAS secara lebih intensif, tersebarnya data dan informasi serta kegiatan yang telah dilakukan oleh Ditjen BPDASPS melalui Balai Pengelolan DAS kepada publik dan para multi pihak, sehingga tercipta kesamaan pemahaman mengenai DAS serta memudahkan para pengambil kebijakan dalam menyusun perencanaan pengelolaan DAS yang terpadu. C. Gambaran Umum Sistem Informasi e-das Sistem Informasi e-das dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial bekerjasama dengan Environmental Service Programe (ESP) sejak tahun 2009. 3

Awal dikembangkannya sistem ini adalah adanya pemikiran akan kebutuhan sistem informasi yang dapat menampilkan data spasial, tabular, teks maupun image yang sudah menjadi kebutuhan bersama. Selain menampilkan data sistem ini juga berfungsi sebagai tempat mengumpulkan data atau dengan kata lain sebagai sistem database, mengingat sarana penyimpanan data dalam bentuk digital akan lebih efektif dibandingkan penyimpanan data dalam bentuk hardcopy. Sistem informasi e-das dibuat dengan program Visual Basic dan Map Object, bersifat stand alone atau tidak bergantung kepada software lain, sehingga bisa langsung di install dan dioperasikan di PC ataupun laptop. Selain itu e-das juga bersifat user friendly atau mudah digunakan dan dioperasikan oleh semua orang. 4

BAB. II MANUAL e-das A. Instalasi e-das Skema program sebagai panduan dalam menyusun Sistem Informasi Karakteristik Daerah Aliran Sungai memberikan gambaran alur program yang dibuat, sehingga pengembang dapat memanfaatkan skema ini sebagai acuan dalam mengembangkan aplikasi ini. Dari segi pengguna skema. program ini bermanfaat untuk memberikan gambaran informasi yang akan didapat dalam aplikasi ini serta sebagai panduan dalam menggunakan aplikasi ini. Adapun skema program yang digunaan seperti di bawah ini : Gambar 1. Skema Program e-das 4

1. Spesifikasi Minimum Processor : Setara Pentium IV 1.8 GHz RAM : 512 MB Operating System : Windows XP, Windows Vista 32 bit Free HardDisk Capacity : 1 GB 2. Proses Instalasi Setelah file Setup (e-das_setup.exe) dijalankan maka akan muncul tampilan Pilih Next 5

Tampilan konfirmasi lokasi penyimpanan file program setelah proses instalasi, kemudian pilih Next Nama Group dalam Start Menu, kemudian pilih Next Pilih Next untuk meneneruskan proses instalasi program 6

Klik Finish untuk menyelesaikan proses instalasi dan program siap digunakan. B. Pengaturan Aplikasi 1. Penamaan File Nama file dan nama field data shapefile yang digunakan dalam aplikasi ini telah diatur dan harus sesuai dengan ketentuan, karena aplikasi ini secara default hanya akan memanggil file yang sesuai dengan daftar saja. Nama file yang digunakan dalam aplikasi ini meliputi : Tabel 1. Standarisasi Nama Layer Group Layer/Sub Menu Nama File Administrasi Ibukota Kota.shp Jalan Jalan.shp Sungai Sungai.shp Batas Administrasi Admin.shp Hidrologi Curah Hujan Hujan.shp Iklim Iklim.shp Erosi/Tingkat Bahaya Erosi Tbe.shp Penutupan Lahan Penutupan Lahan Penutupan_lahan.shp 7

Fungsi Kawasan Hutan Kawasan.shp Lahan Kritis Kritis.shp Morfologi Batas DAS Das.shp Landsystem Lsys.shp Geologi Geologi.shp Geomorfologi Geomorfologi.shp Tanah Tanah.shp Lereng Lereng.shp Sosek Masyarakat Kepadatan Penduduk Penduduk.shp Kerawanan DAS Rawan Longsor Longsor.shp Rawan Banjir Banjir.shp Citra Satelit SPOT Spot.tif Landsat Landsat.tif SRTM Srtm.tif Program DAS Prioritas DAS_prioritas.shp Model DAS Mikro Mdm.shp Lokasi SPAS Spas.shp Bencana Bencana Banjir Bencana_banjir.shp Bencana Longsor Bencana_longsor.shp Nama file diatas dapat dirubah namun harus konsisten penamaannya untuk semua BPDAS. Cara perubahan nama file dapat dilihat pada pengaturan menu. 8

2. Penempatan Data Hirarki posisi penempatan file ini mutlak seperti pada hirarki di atas. Folder data berisi semua data yang digunakan oleh aplikasi edas ini. Folder 2009 menunjukkan data tahun 2009. apabila terdapat data yang berbeda tahun maka perlu membuat folder tahun sesuai dengan tahun data tersebut. Folder BPDAS menunjukkan informasi BPDAS tersebut Folder Peta berisi semua data shapefile Folder Program berisi informasi dokumen program kerja baik rencana maupun laporan hasil. Folder menu berisi file pengaturan menu dalam program e-das ini Jika ada data detail per DAS maka dibawah folder BPDAS dibuat folder nama DAS, contoh Ketahun, kemudian di bawah folder DAS tersebut dibuat folder Peta dan Program. 9

Catatan : Pastikan nama file yang masuk ke dalam folder peta sesuai dengan Tabel Standarisasi Nama Layer, karena jika tidak sesuai maka peta tidak dapat tampil dalam aplikasi Untuk file struktur organsasi diberi nama organisasi.jpg dan diletakkan di bawah folder BPDAS 3. Pengaturan Menu Konfigurasi Menu Fasilitas ini berfungsi untuk merubah (menambah / mengurangi) menu. Pada fasilitas ini pengguna dapat menambah menu dengan memilih tombol Tambah Menu. Nama file untuk menu selain citra satelit tidak 10

perlu diberi nama ekstensinya. Untuk menu citra satelit perlu diberi nama ekstensi (contoh : SRTM.tif ). Nama table legenda disesuaikan pada menu legenda, pada tabel ini berisi nilai field dan indeks warna untuk nilai tersebut. Nama field merupakan field yang digunakan untuk menampilkan legenda pada layer tersebut. Kolom warna merupakan nama kolom warna pada tabel legenda (defaultnya bernama warna). Konfigurasi Legenda Fasilitas ini berfungsi untuk mendefinisikan warna dari sebuah layer. Agar setiap tampil suatu layer dapat konsisten dengan warna tersebut maka pengguna perlu melakukan seting warna yaitu dengan cara mendefinisikan isi field dan warna pada suatu layer. Index warna yang diisikan dalam table dapat diketahui dengan cara memilih tombol Pilih Warna maka akan muncul form Pallet Warna 11

Setelah pengguna menentukan warna maka indeks warna tersebut akan muncul pada textbox sebelah kiri. Untuk memasukkan indeks warna tersebut ke dalam tabel maka select indeks warna yang terdapat pada textbox sebelah kiri kemudian tekan ctrl + c, kemudian arahkan kursor pada tabel yang akan diisikan kemudian tekan ctrl + v. Untuk menambahkan tabel legenda maka pilih tombol Tambah pada menu Konfigurasi legenda maka akan muncul tampilan Dimana nama tabel merupakan nama tabel legenda, nama field merupakan field yang akan digunakan untuk referensi nilai. Nama kolom warna merupakan nama kolom indeks warna. 12

Setelah mengisikan data pada kolom pertama kemudian pilih tanda * pada sebelah kiri baris yang diisi. Apabila ada kesalahan tulis dan akan melakukan penghapusan data dalam satu baris maka pilih * pada baris yang akan terisi sampai berwarna hitam kemudian tekan tombol del di keyboard. C. Pengoperasian Program e-das 1. Tampilan Pembuka Untuk membuka aplikasi ini pengguna dapat menjalankan dari Start All Program edas, maka akan muncul tampilan pembuka 13

2. Tampilan Peta Indonesia Legenda tersembunyi Legenda ditampilkan Pada tampilan ini, ditampilkan peta seluruh Indonesia dengan pembagian batas area per BPDAS, dimana jika kursor berada di atas region BPDAS tertentu maka akan muncul keterangan BPDAS mana yang sedang di pilih. Jika pengguna memilih / mengklik peta pada areal BPDAS tertentu maka akan muncul tampilan peta wilayah kerja BPDAS tersebut. Pada tampilan ini pada sebelah samping tersedia fasilitas 14

untuk menampilkan dan menyembunyikan legenda. Default tampilan ini dengan legenda tersembunyi. 3. Tampilan Wilayah Kerja BPDAS Tampilan ini berfungsi untuk menampilkan peta wilayah kerja suatu BPDAS serta peta tematik di wilayah BPDAS tesebut. Pada tampilan ini terdapat beberapa fungsi yaitu : Tampilan ini digunakan untuk menampilkan data yang bersifat spasial dalam peta. Data yang ditampilkan disini meliputi semua data yang 15

terdapat pada menu karakteristik dan sebagian pada menu program kerja. 4. Peta Tematik Anda dapat memilih suatu peta tematik baik dari menu karakteristik, menu program kerja maupun menu bencana. Contoh untuk menampilkan Peta Lahan Kritis. Dari menu Karakteristik DAS Penutupan Lahan Lahan Kritis Maka akan muncul tampilan seperti yang disajikan pada gambar berikut 16

5. Identifikasi Form ini merupakan hasil identifikasi suatu obyek. Form ini akan muncul apabila pengguna berhasil memilih suatu obyek. Obyek yang dapat diidentifikasi hanya obyek yang berformat ESRI Shapefile. Informasi yang terdapat dalam form ini adalah informasi lokasi yang diidentifikasi serta informasi dari data atribute obyek yang terpilih. Untuk melakukan identifikasi, pengguna harus memilih icon kemudian melakukan identifikasi dengan cara mengklik suatu lokasi yang ada di peta. Apabila terdapat obyek yang dipilih maka akan muncul form identifikasi. Dalam form tersebut akan terekam informasi dari setiap layer yang aktif. 17

6. Cari Data Untuk menampilkan form cari data pengguna dapat memilih File Cari Data Form ini digunakan untuk mencari data berdasarkan attribute tertentu. Form ini hanya dapat digunakan untuk data yang memiliki format data ESRI Shapefile. Jika ada obyek yang ditemukan maka akan dimasukkan kedalam list data. Pengguna dapat mencari obyek tersebut pada 18

tampilan peta dengan jalan memilih obyek yang ada dalam daftar kemudian pilih Geser Ke atau Perbesar Ke maka secara otomatis pada tampilan peta akan difokuskan pada obyek yang terpilih. 7. Struktur Organisasi Untuk menampilakan form ini pengguna dapat langsung memilih menu Struktur Organisasi dari menu Tampilan ini menampilkan Bagan Struktur Organisasi BPDAS dalam format image (TIF, BMP, JPG). Dalam tampilan ini pengguna dapat memperbesar tampilan dan menggecilkan tampilan bagan Struktur Organisasi BPDAS. 8. Program Kerja Form ini dapat ditampilkan dari menu Program Kerja Dokumen Program Kerja Tampilan ini merupakan browser dari data program kegiatan yang ada di BPDAS. Format informasi dari program kegiatan ini berupa 19

Document (*.doc) maupun PDF. File-file program kegiatan akan ditampilkan dalam list dan jika ingin menampilkan informasi yang dipilih pengguna cukup menekan mouse 2 kali. Informasi yang ditampilkan meliputi lokasi bencana, jenis bencana, luas bencana, kerugian yang ditimbulkan, penanganannya serta foto lokasi bencana tersebut. Bencana ini diklasifikasikan kedalam tiga jenis yaitu banjir, tanah longsor serta lokasi titik api. 9. Pengaturan Simbol Properti ini akan muncul apabila anda mengklik dua kali layer pada legenda. Pada pengaturan symbol ini, anda dapat dimungkinkan untuk menyajikan layer tersebut dalam single symbol, unique symbol, classes symbol serta anda dapat menambahkan label ke dalam peta anda. 20

10. HyperLink Fungsi ini berguna untuk melakukan koneksi suatu obyek dengan document lain (misal : foto, video, text, dll). Fungsi ini hanya dapat berjalan pada layer yang memiliki field mulmed, dan di dalamnya berisi alamat file untuk linknya (contoh : C:\Program Files\eDAS\foto.jpg ) Untuk menggunakan faslitas ini pengguna harus memilih icon dan memilih layer yang memiliki field mulmed, sehingga menjadi active theme 21

Kemudian lakukan identifikasi pada obyek, apabila obyek tersebut terpilih dan terdapat informasi lokasi link file maka akan secara otomatis terpanggil. 11. Data DAS Anda dapat masuk ke informasi lebih detail per DAS dengan cara pilih DAS yang anda kehendaki dari combo Pilih DAS setelah anda menentukan nama DAS yang anda pilih kemudian tekan tombol dan apabila anda akan kembali ke data tiap BPDAS maka pilih tombol 12. Cetak Peta Anda dapat melakukan cetak peta sesuai dengan tampilan yang terlihat dengan cara pilih File Cetak Maka akan muncul tampilan 22

Anda hanya dapat melakukan pengaturan printer dari Control Panel. Jenis printer yang digunakan merupan Printer Default dari sistem windows 13. Merubah Tahun Data Untuk merubah tahun data yang sedang di tampilkan maka anda perlu masuk ke peta Indonesia. Jika anda berada pada peta Wilayah Kerja BPDAS maupun peta DAS maka anda dapat masuk ke peta Indonesia melalui File Menu Utama Jika anda telah berada pada peta Indonesia maka anda dapat merubah tahun data yang di tampilkan dengan memilih File Tahun Data Maka akan muncul tampilan 23

Anda tinggal mengisi kolom tahun lalu tekan OK, maka tahun data anda akan berubah. 24

BAB. III FORMAT PELAPORAN Untuk keperluan administrasi dan memudahkan BPDAS dalam membuat laporan kegiatan penyusunan data elektronik DAS (e-das), maka diperlukan format pelaporan yang seragam, yang outlinenya adalah sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.2. Maksud dan Tujuan I.3. Sasaran BAB II. METODOLOGI BAB III. HASIL PENYUSUNAN e-das BAB IV. KESIMPULAN LAMPIRAN 1