BAB I PENDAHULUAN. Hongkong, dan Australia. Selama periode Januari-November 2012, data

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri kreatif dibagi menjadi 15 subsektor, diantaranya: mode,

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan

BAB I PENDAHULUAN. ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana model bisnis Distro balita

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Indeks Beberapa Konsumsi Kelompok Barang/Jasa Triwulan III-2015 (BPS Jawa Barat, 2015)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak produsen memilih menggunakan selebriti sebagai endorser untuk

Gambar 1.1 Logo UNKL347

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat mengakibatkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Produk tekstil pada umumnya ditujukan untuk mendukung industri mode. Artinya

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam industri yang sama, dengan meningkatnya tingkat persaingan maka

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan pasar di industri fashion yang semakin ketat secara

BAB I PENDAHULUAN. bentuk kebutuhan sandang. Kehidupan sehari hari manusia tidaklah pernah terlepas

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum Produk Dompet Wallts

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Berbagai jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang diiringi dengan pertumbuhan ekonomi, memaksa

BAB I PENDAHULUAN. tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika

BAB I PENDAHULUAN an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. ekonomi yang lebih besar justru tumbang oleh krisis.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan globalisasi ditandai dengan semakin tingginya intensitas

BAB I PENDAHULUAN. Distro merupakan singkatan dari distribution store yang sudah sangat

I. PENDAHULUAN. sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong

BAB I PENDAHULUAN. perluasan pasar produk dari perusahaan Indonesia, sementara di sisi lain, keadaan

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh adanya perkembangan ekonomi global yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. segi kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier merupakan suatu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kreatif atau industri kreatif. Perkembangan industri kreatif menjadi

PELUANG BISNIS DISTRO CLOTHING NAMA : TEGUH RAHAYU NIM : KELAS : D3TI 1A

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam bidang ritel yang saat ini tumbuh dan berkembang pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN Sumber : BPS di internet

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keinginan serta kebutuhan masyarakat waktu ke waktu semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. cepat serta menghasilkan sumber pendapatan yang cukup besar bagi negara. Hal

BAB V PENUTUP. Didasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada. bab IV, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL

I. PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dewasa ini telah memasuki era globalisasi dan perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang tersebar di semua wilayah Kota Bandung. Sejak dahulu Kota

BAB 1 PENDAHULUAN. yang inovatif baik bergerak dalam bidang barang ataupun jasa. Dimana kinerja. saing, baik di pasar lokal maupun pasar global.

Namaa Nim Kelas : SI.S1.2D

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan di berbagai bidang, salah satunya pada bidang fashion.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produk sejenis semakin banyak. Sehingga diperlukan strategi-strategi khusus

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu produk merupakan salah satu strategi di dunia pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Dunia fashion di Indonesia bisa dikatakan berkembang sangat pesat dalam

BAB I PENDAHULUAN. belanjanya, terutama untuk produk-produk fashion seperti baju, celana, sepatu dan lainlainnya.

Makalah. Analisis Studi Kelayakan Bisnis-Usaha Distro. DI Susun oleh : Joko Purnomo

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Greenlight Clothing. : Jalan Soekarno Hatta no.723, Bandung Telepon :

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang adalah mempertahankan para pelanggan setia agar tetap loyal

BAB I PENDAHULUAN. dengan strategi masing-masing dalam mendapatkan konsumen yang diharapkan akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Webster s New World Dictionary (1991) dalam Udaya dkk (2013),

Tabel 1.1 Jenis Industri Kreatif Fashion di Kota Bandung

Bisnis Plan Distro BAB I RINGKASAN Distro berasal dari singkatan distribution store. Berfungsi menerima titipan dari berbagai merek dari clothing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Screamous

PENGEMBANGAN BISNIS MODEL UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI BATIK SUMENEP MADURA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi ciri khas Yogjakarta. Di Yogjakarta kurang lebih terdapat 116

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keamanan rumah. Namun, sebagai makhluk hidup, anjing memerlukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11

2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION U

BAB I PENDAHULUAN. batasanya. Kebutuhan hidup manusia tidak lepas dari adanya kebutuhan akan produk-produk yang

BAB I PENDAHULUAN. model-model yang unik serta bervariatif dan sangat mengikuti trend masa kini.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sandang, pangan, dan papan. Dengan adanya kebutuhan yang beraneka ragam itu,

BAB I PENDAHULUAN. masalah dalam bidang pemasaran. Perkembangan teknologi yang begitu pesat

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III BUSINESS MODEL CREATION

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Strategi merek pribadi telah menjadi kategori unggul keterampilan

BUSINESS MODEL CANVAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sekarang ini sudah menjadikan belanja atau shopping bukan hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. macam kegiatan pemasaran yang tidak lepas dari perilaku konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. yang berimpitan, lokasi penduduk padat, dan sarana-prasarana memadai serta

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga perusahaan memiliki strategi tersendiri dalam menarik konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. yang paling disukai adalah kegiatan berbelanja produk fashion. Produk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. informasi yang dibutuhkan akan semakin beraneka ragam. Untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Semakin beragamnya jenis produk dengan masing-masing merek membuat

BAB I Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan zaman saat ini, terjadi peningkatan yang signifikan

Peluang Bisnis Sampingan Distro Online

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Kab. Sleman yang mengalami juga perkembangan pesat adalah distro. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. karena UMKM dapat menyerap banyak tenaga kerja, meningkatkan Gross Domestic Product

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memprediksikan perilaku pembelian konsumen terhadap suatu

BAB I PENDAHULUAN. inovasi desainer muda yang semakin potensial, tingkat perekonomian yang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri fashion di Indonesia saat ini berkembang dengan sangat pesat. Kondisi tersebut sejalan dengan semakin berkembangnya kesadaran masyarakat akan fashion yang sudah mengarah pada pemenuhan gaya hidup dalam berbusana, sehingga dapat dikatakan bahwa kebutuhan berbusana pada zaman sekarang tidak hanya untuk menutupi tubuh, tetapi juga sebagai sarana berkomunikasi dan menunjukkan gaya hidup dan identitas pemakaianya (Rachmawati, 2013). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama periode tahun 2007-2011 ekspor fashion Indonesia mengalami tren positif sebesar 12,4 persen, dengan negara tujuan ekspor utama Amerika Serikat, Singapura, Jerman, Hongkong, dan Australia. Selama periode Januari-November 2012, data ekspor fashion mencapai 12,79 miliar dollar AS, meningkat 0,5 persen dibandingkan nilai ekspor periode sebelumnya. Melihat potensinya yang begitu besar terhadap perekonomian Indonesia, sektor fashion Indonesia dengan kekuatan lokalnya dapat terus dikembangkan sehingga menjadi pusat mode di kawasan regional, serta memainkan peranan penting di tingkat global (Kompas, diakses pada 17 September 2015).

2 Berkembangnya industri/bisnis fashion juga bisa dilihat banyaknya outlet dan distro yang menjual berbagai jenis pakaian. Distro merupakan singkatan dari distribution store yakni suatu jenis usaha di Indonesia yang menjual pakaian dan aksesoris penunjang fashion yang dititipkan oleh pembuat pakaian, atau diproduksi sendiri. Koran Sindo (diakses pada 16 september 2015), menyebutkan bahwa distro di Indonesia mulai dikenal sejak pertengahan 1990-an di Kota Bandung. Distro awalnya hanya toko kecil yang menjual barang-barang yang tidak ditemui di kebanyakan toko, shoppingmall, dan factory outlet. Berbekal modal seadanya, ditambah hubungan pertemanan dan sedikit kemampuan membuat dan memasarkan produk sendiri, lalu muncul komunitas-komunitas yang menjadi pelanggan tetap. Kurangnya modal membuat daya kreativitas pemilik distro diasah. Perkembangan musik dan street fashion mendorong pertumbuhan distro. Booming pakaian yang terjadi pada 2003 membuat pertumbuhan distro di Indonesia makin bergeliat. Kini sejumlah kota besar di Indonesia model bisnis distro mengalami perkembangan signifikan. Umumya distro adalah industri kecil dan menengah (IKM) dengan menonjolkan merek independen yang dikembangnkan oleh kaula muda. Produk yang dijual ataupun dihasilkan oleh distro diupayakan tidak diproduksi massal, supaya nilai keistimewaan produk tersebut tetap terjaga. Sebuah distro haruslah memiliki ciri khas yang bisa ditonjolkan, sehingga mempunyai daya tarik tersendiri bagi pelanggan. Terdapat banyak metode

3 untuk menarik minat beli konsumen antara lain penetapan harga yang akurat, pemilihan bahan yang bagus, tempat yang menarik, dan pelayanan prima yang diberikan kepada pelanggan. Menurut Ajay dan Goodstein dalam Yoestini dan Eva (2007 ), jika ingin mempengaruhi seseorang, maka cara yang terbaik adalah mempelajari apa yang dipikirkannya, dengan demikian yang akan didapatkan tidak hanya sekedar informasi tentang orang itu tentu lebih bagaimana proses infromasi itu dapat berjalan dan bagaimana memanfaatkannya. Hal ini yang dinamakan The Buying Process (proses pembelian). Distro dikenal luas di kalangan anak muda zaman sekarang, dimana pakaian ataupun aksesoris distro memiliki nilai prestige yang tinggi, dengan brand image yang kuat juga. Hal ini menjadi penentu di kalangan muda untuk membeli dan menggunakan produk-produk dari sebuah distro. Oraqle Distro and Clothing adalah sebuah distro yang terletak di Bandar Lampung yang mana menjual pakaian khusus untuk pria serta menjual berbagai macam barang seperti celana, tas, topi, dompet, jaket, sepatu, gelang, sweater, sandal, boxer, dari berbagai macam merek diantaranya evil army, uncle, dan moskav. Di Lampung ada dua cabang diantaranya di jalan Jendral Sudirman No 26 Enggal, Bandar Lampung dan jalan Z.A Pagar Alam No 12 C Kedaton, Bandar Lampung yang mulai buka dari pukul 09.00 sampai pukul 21.00 WIB. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau yakni mulai dari Rp 95.000,- sampai Rp 150.000,- dengan t-shirt yang paling banyak digandrungi karena nyaman dipakai dan ukurannya lengkap dari S sampai XL. Yang membuat

4 distro menjadi menarik adalah masing-masing distro memiliki cara tersendiri untuk tampil beda lewat layout interior yang menarik, karena mereka ingin menampilkan identitasnya. Selain itu juga, yang membuat distro menjadi menarik adalah suasana nyaman, sejuk, dan eksklusif sehingga konsumen menjadi betah berlamalama berada dalam distro. Kebanyakan lahan distro tidak terlalu luas tetapi dengan kreatifitas pemilik distro, lahan tersebut dapat dibuat menjadi sebuah tempat yang memiliki nilai prestige yang tinggi, dan menarik untuk dikunjungi dalam hal membeli ataupun hanya sekedar melihat tren fashion terbaru. Harga yang ditawarkanpun tidak terlalu mahal dibandingkan dengan kualitas produk yang didapat, hal ini membuat distro semakin diminati oleh para remaja. Menjalankan bisnis distro tidak lepas dari adanya pesaing, saat ini persaingan bisnis semakin kompetitif, setiap pelaku bisnis dituntut lebih kreatif dan inovatif guna memberikan apa yang sebenarnya di inginkan oleh konsumen. Konsumen merupakan sasaran dari sebuah aktifitas bisnis, karena pada hakekatnya bisnis tidak akan berjalan tanpa adanya pembeli. Menurut Kotler (2000), konsumen adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi. Salah satu cara yang digunakan untuk bisa memikat dan mempertahankan pembeli adalah dengan menerapkan strategi usaha yang akurat dan tepat sasaran. Sebuah strategi yang dibuat oleh pelaku usaha/perusahaan harus dengan pertimbangan yang matang, dengan melakukan pengamatan terlebih dahulu

5 dan selanjutnya melakukan penilaian terhadap apa saja yang nantinya dapat menjadi keunggulan bersaing. Menurut Morrisey (1995 ), strategi adalah proses untuk menentukan arah yang harus dituju oleh perusahaan agar misinya tercapai dan sebagai daya dorong yang akan membantu perusahaan dalam menentukan produk, jasa, dan pasarnya di masa depan. Dalam menjalankan aktifitas operasional setiap hari di perusahaan, para pemimpin dan manajer puncak selalu merasa bingung dalam memilih dan menentukan strategi yang tepat karena keadaan yang terus menerus berubah. Banyak metode yang digunakan untuk menganalisis strategi dalam suatu usaha/bisnis, salah satu caranya yakni dengan menggunakan sebuah model bisnis. Menurut Osterwalder dan Pigneur (2012), Model bisnis merupakan gambaran dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai. Business Model Canvas merupakan model bisnis yang lengkap dan terpadu. Dijelaskan melalui sembilan blok bangunan yang memperlihatkan cara berpikir tentang bagaimana sebuah perusahaan menghasilkan uang. Key Partnerships Key Activities Value Propositions Customer Relationships Customer Segments Key Resources Channels Cost Stucture Revenue Streams Gambar 1.1 Business Model Canvas

6 Sembilan blok tersebut, yaitu: Customer Segments (Segmen Pelanggan), Value Propositions (proposisi nilai), Channel (Saluran), Customer Relationships (Hubungan Pelanggan), Revenue Streams (Arus Pendapatan), Key Resources (Sumber Daya Utama), Key Activities (Aktivitas Kunci), Key Partnerships (Kemitran Utama) dan Cost Struktur (Struktur Biaya). Kesembilan blok tersebut mencakup empat bidang utama dalam suatu bisnis, yaitu pelanggan, penawaran, infrastruktur dan keberlangsungan finansial. Model bisnis ibarat cetak biru sebuah strategi yang diterapkan melalui struktur organisasi, proses dan sistem. Berdasarkan uraian latar belakang, peneliti berminat untuk meneliti dan membedah sebuah bisnis distro dengan menggunakan pendekatan business model canvas yang berguna untuk menganalisis strategi bisnis. Maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam serta memberi judul skripsi ini : ANALISIS STRATEGI BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS STUDI PADA ORAQLE DISTRO AND CLOTHING B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan masalahnya adalah Bagaimanakah strategi bisnis yang diterapkan oleh Oraqle Distro and Clothing dengan menggunakan pendekatan Business Model Canvas?

7 C. Tujuan penelitian Penelitian ini memiliki tujuan Untuk mengetahui Strategi Bisnis yang diterapkan oleh Oraqle Distro and Clothing dengan menggunakan pendekatan Business Model Canvas. D. Manfaat Penelitian Ada beberapa manfaat dalam penelitian ini yaitu: 1. Aspek Teoritis a. Untuk pengembangan keilmuan jurusan Ilmu Administrasi Bisnis. b. Untuk referensi penelitian selanjutnya dan menambah wawasan mengenai Business Model Canvas. 2. Aspek Praktis, untuk memberikan sumbangan kepada pelaku bisnis ataupun perusahaan mengenai pemahaman tentang Business Model Canvas yang berguna untuk melihat sebuah strategi Bisnis yang diterapkan oleh perusahaan dan menilai strategi tersebut sehingga dapat menambah strategi-strategi dalam menciptakan keunggulan bersaing.