Pengaruh Inkuiri Terbimbing Berbantu Jurnal Belajar Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Kognitif

dokumen-dokumen yang mirip
(Artikel) Oleh KHOIRUNNISA

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. *Corresponding author, telp: ,

PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA. (Artikel) Oleh KARTIKA AYU WULANDARI

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA. (Artikel) Oleh: Ely Fitri Astuti

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SAINS MENGGUNAKAN PA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DENGAN PA KONVENSIONAL

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

ABSTRAK PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR IPS. Oleh. Dewi Utari *) Suwarjo**) Alben Ambarita***)

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA

PENGARUH MODEL INKUIRI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI HAMA PENYAKIT TUMBUHAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA SLIDE POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh MADE DEWI LESTARI

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

PENGGUNAAN TEKNIK PEMETAAN KONSEP TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP ORGANISASI KEHIDUPAN. (Artikel) Oleh: Dian Yustie Anggraeni

PENGARUH PENGGUNAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA. (Artikel) Oleh Wana Ginandi Putra

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. ABSTRACT

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

Beti Juwita Sari (1), Abdurrahman (2), Nengah Maharta (2) Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila, (2)

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

EFFECT OF LEARNING STRATEGY ON PEER LESSON TYPE TO CONTROL THE CONCEPT BIOLOGICAL MATERIALS ON ECOSYSTEM

BAB III METODE PENELITIAN

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

PENGARUH AUDIO VISUAL TERHADAP PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI PERISTIWA ALAM DAN DAMPAKNYA. (Artikel) Oleh IMRON ROSADI

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

Iramaya Fridayanti Sinaga dan Nurdin Siregar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DISERTAI MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN ABSTRACT

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA. (Artikel) Oleh NI WAYAN NILA SRI LESTARI

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI POKOK JAMUR. (Artikel) Oleh Wulan Sari Irawati

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP KELAS VII

Rezki Hidayat*, Maria Erna **, R Usman Rery*** NO Hp:

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DENGAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MA'ARIF 2 GOMBONG KEBUMEN

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 2 ISSN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh EVA FEBRIYANTI R.

*Jumiati **Wira Eka Sintia

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG

Reskiwati Salam Universitas Negeri Makassar Abstract

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUSAAN KONSEP SISWA. (Artikel) Oleh MADE SETIA HARINI

PENGARUH ACTIVE LERANING TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh. Emilia Yuliani

DAMPAK MODEL INKUIRI TERBIMBING DISERTAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIOVISUAL

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5 (2009): PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERORIENTASI KETERAMPILAN PROSES

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI. (Artikel) Oleh RAPENDA ESANTINO

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

Diana Puspitasari, Eko Swistoro dan Eko Risdianto

84 Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 7 Tahun 2017

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh WELLY MENTARI

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MEDIA POWER POINT TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA. (Artikel) Oleh WINA HALIMAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 MALANG

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP PENGUASAAN MATERI KINGDOM PLANTAE OLEH SISWA. (Artikel) Oleh FERI PERNANDO

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

Darussalam 23111, Banda Aceh. ABSTRAK. Kata Kunci: Kooperatif Tipe Jigsaw, Pencemaran Lingkungan, Berpikir Kritis.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

Nuriah Habibah*, Erviyenni**, Susilawati*** No.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MALANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

PENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA FLUIDA STATIS UNTUK MEREMEDIASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGARUH AKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA JURNAL. Oleh

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OBSERVASI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS OLEH SISWA

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SMP

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA

Keywords : Critical Thinking Skills, Learning Outcome, Empirical Inductive Learning Cycle, and Modified Free Discovery Inquiry.

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

Transkripsi:

Jurnal Bioterdidik, Vol.7 No.4, April 2019 Pengaruh Inkuiri Terbimbing Berbantu Jurnal Belajar Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Kognitif Wahyu Enggal Saputri*, Darlen Sikumbang, Rini Rita T. Marpaung Pendidikan Biologi, FKIP Univeritas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro No. 1 Bandarlampung *e-mail:wahyuenggal97@gmail.com, Telp.: +6285384935956 Received: April 1, 2019 Accepted: April 8, 2019 Online published: April 10, 2019 Abstract: The Effect of Guided Inquiry Learning Aided with Learning Journal on Activities and Cognitive Learning Outcomes. This study aims to determine the effect of guided inquiry learning models aided with learning journal on activities and cognitive learning outcomes students of class XSMAN 2Tulang Bawang Tengah in "Ecosystem" materials. The study samples were64 students of class Xthat were selected bytotal sampling technique. The research instrument used pretest-posttest question and observation sheet of student learning activities. The design used was nonequivalent pretest-posttest control group design. Data onactivities were analyzed descriptively, while pretest-posttest and N-Gain values were analyzed by Independent Sample t-test. The results of the study showed that the average percentage activity was 76.2 with good criteria with N-Gain average that was 0.59 with medium criteria. Thus the application of the guided inquiry learning model aided with learning journal has a significant effect on the activities and cognitive learning outcomes of students in "Ecosystem materials. Keywords: activities, ecosystem, guided inquiry learning, learning journal, learning outcomes Abstrak: Pengaruh Inkuiri Terbimbing Berbantu Jurnal Belajar Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Kognitif. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh model inkuiri terbimbing berbantu jurnal belajar terhadap aktivitas dan hasil belajar kognitif peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Tulang Bawang Tengah pada materi Ekosistem. Sampel penelitian adalah 64 peserta didik kelas X dipilih melalui teknik total sampling. Instrumen penelitian menggunakan soal pretest-posttest dan lembar observasi aktivitas belajar peserta didik. Desain yang digunakan yaitu non-equivalent pretest-posttest control group design. Data aktivitas dianalisis secara deskriptif, sedangkan nilai pretest-posttest dan N-Gain dianalisis dengan uji Independent Sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan persentase rata-rata aktivitas keseluruhan sebesar 76,2 termasuk kriteria baik dengan rata-rata N-Gain sebesar 0,59 termasuk kriteria sedang. Dengan demikian penerapan model inkuiri terbimbing berbantu jurnal belajar berpengaruh terhadap aktivitas belajar peserta didikdan berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar kognitif peserta didik pada materi Ekosistem. Kata kunci: aktivitas belajar, ekosistem, hasil belajar kognitif, inkuiri terbimbing, jurnal belajar 33

PENDAHULUAN Pendidikan mempunyai peranan penting yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara. Kemajuan suatu kebudayaan bergantung kepada cara kebudayaan tersebut mengenal, menghargai dan memanfaatkan sumber daya manusia dan hal ini berkaitan erat dengan kualitas pendidikan yang diberikan kepada peserta didik. Menurut Mulyasana (2011: 5) pendidikan proses yang terus menerus dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental yang bebas dan sadar kepada Tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional, dan kemanusiaan dari manusia. Peningkatan mutu pendidikan wajib dilakukan secara berkesinambungan dikarenakan begitu pentingnya pendidikan dalam perkembangan dan perwujudan suatu individu. Peningkatan mutu pendidikan sangat berhubungan dengan masalah proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang masih banyak dilakukan yaitu pembelajaran konvensional. Pada zaman sekarang banyak orang yang melihat hasil belajar peserta didik dari berhasilnya pendidikan. Pembelajaran yang baik adalah bersifat menyeluruh dalam melaksanakannya, baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik, sehingga dalam pengukuran tingkat keberhasilannya selama dilihat dari segi kuantitas juga dari kualitas yang telah dilakukan di sekolah-sekolah (Depdiknas,2006:1). Pembelajaran IPA (sains) diharapkan sebagai wahana untuk dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Belajar IPA termasuk Biologi bukan hanya sekedar mengingat dan menghapal saja, melainkan harus memahami konsep, menyelesaikan permasalahan nyata di alam dan mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan pernyataan Depdiknas (2004:3) bahwa sains adalah ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena di alam semesta. Sains memperoleh kebenaran tentang fakta dan fenomena alam melalui kegiatan empirik yang dapat diperoleh melalui eksperimen laboratorium atau alam bebas. Kenyataan menunjukkan bahwa pendidikan sains di Indonesia masih kurang berhasil. Berdasarkan hasil studi lembaga Internasional oleh PISA (Programme for International Student Assessment) diketahui bahwa pada tahun 2015 literasi sains peserta didik Indonesia berada pada posisi 65 dari 67 negara (Tim PISA Indonesia, 2016:11).Artinya prestasi peserta didik di Indonesia masih di bawah rata-rata.adapun hasil studi oleh PISA tersebut menunjukkan bahwa rendahnya literasi sains peserta didik terutama pada aspek menjelaskan fenomena ilmiah, mengevaluasi dan mendesain penyelidikan saintifik, dan menginterpretasi data dan bukti ilmiah. Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan dengan pendidik mengenai pembelajaran Biologi di SMA Negeri 2 Tulang Bawang Tengah, diperoleh keterangan bahwa aktivitas dan hasil belajar peserta didik yang dicapai masih rendah atau di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh pendidik yaitu 70, hanya sekitar 45% peserta didik yang memperoleh nilai mata pelajaran Biologi diatas KKM.Rendahnya hasil belajar peserta didik diduga salah satunya terjadi karena penerapan metode pembelajaran yang kurang tepat yaitu pembelajaran yang bersifat monoton 34

yang masih cenderung berpusat pada pendidik sehingga peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran. Seorang pendidik dalam menyampaikan materi perlu memilih metode mana yang sesuai dengan keadaan kelas atau peserta didik sehingga peserta didik merasa tertarik untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan. Model pembelajaran yang tepat, sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada peserta didik SMA Negeri 2 Tulang Bawang Tengah. Salah satu model pembelajaran yang mampu mengaktifkan peserta didik adalah model inkuiri terbimbing. Model inkuiri terbimbingadalah pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif mendorong peserta didik untuk mecari dan menyelidiki suatu pengetahuan secara kritis dan logis. Model ini mendorong peserta didik untuk menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah ada dalam ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi informasi atau kemampuan yang sesuai dengan lingkungan dan zaman, tempat, dan waktu hidup. Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengonstruksi, dan menggunakan pengetahuan.untuk itu, pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didikuntuk mengonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya (Hosnan, 2014: 282). Model inkuiri terbimbing dalam pengaplikasiannya pendidik berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar aktif, sebagaimana pendapat pendidik harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar peserta didik sesuai dengan tujuan (Sardiman, 2005: 145). Namun, pembelajaran menggunakan model Inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) memiliki kelemahan salah satunya adalah karena pembelajaran inkuiri dilakukan secara berkelompok, kemungkinan ada anggota kelompok yang kurang aktif. Maka diperlukan strategi pembelajaran lain untuk menutupi kelemahan model pembelajaran Inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) ini, salah satunya adalah dengan menulis jurnal belajar (Learning Journal). Jurnal belajar (Learning Journal) merupakan hasil refleksi yang ditulis peserta didik tentang apa yang telah dipelajari di akhir pembelajaran (Wati, 2018: 129). Peserta didik banyak yang kurang aktif ketika proses pembelajaran berlangsung, dalam arti peserta didik tersebut kurang dapat menyampaikan apa dan dimana yang menjadi masalah baginya, maka perlu adanya suatu inovasi dalam pembelajaran yang dilakukan peserta didik. Inovasi pembelajaran yang dimaksudkan disini a- dalah penerapan jurnal belajar (Learning Journal). Jurnal belajar disini dapat dianggap sebagai suatu rekaman proses pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik sebagai tugas yang dipikul peserta didik (Suprijono, 2012:124). Peserta didik dituntut untuk kreatif dan aktif ketika proses pembelajaran berlangsung yaitu dengan membuat jurnal belajar mengenai refleksi belajar yang sudah disampaikan oleh pendidik, sehingga peserta didik dapat menuangkan aspirasinya terkait pemahaman dari materi pembelajaran, dengan demikian akan membantu dalam peningkatan hasil belajar peserta didik. 35

Hasil penelitian terdahuluyang dilakukan oleh Sunarya (2018: 94-99) dengan judul pengaruh penerapan model pembelajaran Inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) terhadap hasil belajar biologi peserta didik kelas X SMAN 1 Narmada. Penelitiannya menujukkan bahwa Inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) dapat meningkatkan hasil belajar biologi peserta didik kelas X SMAN 1 Narmada. Penelitian lainnya dilakukan oleh Sipangkir (2015: 199-206) yang menyimpulkan bahwa penerapan Inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) berpengaruh terhadap hasil belajar Biologi peserta didik kelas XI SMAN 1 Indralaya Tahun 2015/2016. Serta penelitian yang dilaku-kan oleh Wati (2018: 129-133) menyatakan bahwa pembelajaran dengan model Inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) berbantuan jurnal belajar mampu meningkatkan pemahaman konsep IPA peserta didik di SMPN 1 Kepenuhan tahun ajaran 2016/2017. Peserta didik diharapkan dapat menemukan fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar dan masyarakat secara langsung, maka peserta didik perlu mengamati dan menemukan secara langsung yang ada di lingkungan sekitarnya. Proses penemuan dapat dilakukan dengan praktikum atau observasi. Hal itu akan memberikanpengalaman belajar kepada para peserta didik memperoleh kemampuan dasar dalam mentransfer konsep-konsep pengetahuan, sehingga dikemudian hari para peserta didik memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya lebih lanjut. Dalam proses pembelajaran ini, pendidik hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan peserta didik untuk menemukan konsep atau prinsip. Adapun tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti yaitu untuk mengetahui pengaruh modelinkuiri terbimbing berbantu jurnal belajarterhadap aktivitas dan signifikansi hasil belajar kognitif peserta didik kelas X di SMANegeri 2Tulang Bawang Tengah pada materi Ekosistem. METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari Tahun Ajaran 2018/2019di SMA Negeri 2Tulang Bawang Tengah.Sampel penelitian ini adalah peserta didik kelas Xdi SMA Negeri 2 Tulang Bawang Tengahyang berjumlah 64 orang. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalahnonequivalent pretest-posttest control group design,dimana sebelum diberi perlakuan, terlebih dahulu sampel diberikan tes awal (pretest) dan diberikan tes akhir (posttest) pada akhir pembelajaran. Dengan demikian, data akan lebih akurat karena dapat membandingkankelas sebelum diberi perlakuan dengan setelah diberi perlakuan. Prosedur penelitian ini terdiri atas tiga tahapan, yaitu (1) tahap pra penelitian; (2) tahap pelaksanaan penelitian, dan (3) tahap akhir. Pada tahap pra penelitian, peneliti membuat surat observasi sebagai pengantar penelitian; kemudian melakukan observasi ke sekolah tempat penelitian dan menentukan sampel; setelah itu peneliti menyusun perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD); lalu membuat soal pretestposttest sebagai instrumen evaluasi pembelajaran; membuat lembar observasi aktivitas, membuat format penulisan jurnal belajar, melakukan uji validasiinstrumen oleh pembim- 36

bing, melakukan uji coba instrumen penelitian, menganalisis hasil uji validitasdan uji coba instrumen penelitian, serta melakukan revisi instrumen penelitian. Tahap pelaksanaan penelitian, langkah awal yang dilakukan yaitu peserta didik mengerjakan soal pretes yang diberikan sebelum diberikan perlakuan; kemudian memberikan perlakuan pada kelas eksperimen yaitu dengan cara menerapkan model inkuiri terbimbing berbantu jurnal belajar pada pembelajaran serta mengobservasi jalannya pembelajaran dengan bantuan observer; pendidik melaksanakan pembelajaran pada kelas control dengan metode diskusi tanpa perlakuan; memberikan tes a- khir (posttest) untuk mengukur hasil belajar kognitif peserta didik. Tahap akhir penelitian yaitu, mengolah data hasil tes awal (pretest)dan tes akhir (posttest) dan instrumen pendukung penelitian lainnya. Kemudian membandingkan hasil analisis data tes antara sebelum perlakuan dan setelah diberi perlakuan untuk menentukan apakah terdapat pengaruh signifikan antara pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing berbantu jurnal belajar dengan tanpa jurnal belajar. Jenis data dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan pretest-posttestdalam bentuk pilihan jamak serta lembar observasi aktivitas peserta didik. Instrumen tes tersebut sebelum diujikan pada peserta didik terlebih dahulu diuji kelayakannya dengan melihat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran serta daya beda yang baik. Teknik pengambilan data pada penelitian ini diperoleh dari pretestposttest dan observasi aktivitas peserta didik. Nilai pretest diambil pada awal kegiatan pembelajaran dilakukan, sedangkan nilai posttestdiambil pada akhir kegiatan pembelajaran. Lembar observasi aktivitas peserta didik berisi semua aspek kegiatan yangdiamati pada saat proses pembelajaran. Setiap peserta didik diamati berdasarkan point kegiatan yang dilakukan dengan cara memberi tanda checklist ( ) pada lembar observasi sesuai dengan aspek yang telah ditentukan. Adapun analisis yang dilakukan untuk data kuantitatif (pretest-posttest) yaitu menggunakann-gain, yang kemudian data nilai pretestposttest dan n-gain tersebut dianalisis dengan uji-t menggunakan SPSS 17.0. Sedangkan untuk data kualitatif (lembar observasi aktivitas peserta didik) dianalisis menggunakan teknikdeskriptif persentase. HASIL DAN PEMBAHASAN Aktivitas belajar peserta didik diperoleh berdasarkan kegiatan peserta didik pada saat pembelajaran. Adapun aspek-aspek aktivitas yang diamati di kelas yaitu, memperhatikan penjelasan pendidik, bekerjasama mengerjakan tugas kelompok, mengajukan pertanyaan, memberi tanggapan dan mempertahankan pendapat. Rata-rata aktivitas belajar peserta didiktertinggi terdapat pada aspek A yang dapat dilihat pada Tabel. 1, yaitu Memperhatikan Penjelasan Pendidik Saat Proses Pembelajaran dengan kriteria sangat baik dengan rata-rata presentase sebesar 88,5. 37

Tabel 1. Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Kelas X di SMA Negeri 2 Tulang Bawang Barat Aspek A B C D E Indikator Aktivitas Persentase Aktivitas Belajar Peserta Didik Pertemuan I II Ratarata Kriteria Memperhatikan Penjelasan Pendidik Saat Proses Pembelajaran 84 93 88,5 Sangat Baik Bekerjasama dengan Teman dalam Menyelesaikan Tugas Kelompok 82 92 87 Sangat Baik Peserta Didik Mengajukan Pertanyaan Saat Proses Pembelajaran 73 80 76,5 Baik Peserta Didik Memberikan Tanggapan pada Kelompok Lain Saat Diskusi 64 68 66 Baik Peserta Didik Mempertahankan Pendapatnya Saat Diskusi 60 66 63 Baik Rata-rata 76,2 Baik Tabel 2. Rata-Rata Pretest, Posttest dan n-gain Peserta Didik Kelas X di SMA Negeri 2 Tulang Bawang Barat No. Kelas Rata-rata Pretes Rata-rata Postes n-gain Interpretasi n- Gain 1. Kontrol 40,94 64,84 0,39 Sedang 2. Eksperimen 42,81 72,97 0,59 Sedang Tabel 3. Hasil Uji StatistikPretes, Postes dan n-gain Kognitif Peserta Didik Kelas X di SMA Negeri 2 Tulang Bawang Barat Nilai Pretes Postes n-gain (Interpretasi n-gain) Kelas Uji Uji Normalitas Homogenitas E Sig.0,471> 0,05 Sig 0,878 K Sig.0,368> 0,05 > 0,05 E Sig.0,486>0,05 Sig. 0,867 K Sig.0,298>0,05 > 0,05 E Sig.0,300 > 0,05 Sig. 0,850 K Sig.0,292 > 0,05 > 0,05 Uji Independent Sample t-test Sig. (2-tailed) 0,014 < 0,05 Sedangkan rata-rata aktivitas terendah terdapat pada aspek E yakni Peserta Didik Mem-pertahankan Pendapatnya Saat Diskusi dengan rata-rata skor sebesar 63 kriteria baik. Kemudian rata-rata persentase aktivitas belajar peserta didik secara keseluruhan adalah sebesar 76,2 dengan kriteria baik dimana persentase tersebut menunjukkan bahwa aktivitas belajar peserta didik selama pembelajaran berlangsung berkriteria baik, hal tersebut disebabkan oleh meningkatnya ketertarikan peserta didik dalam proses pembelajaran. Hasil observasi tersebut disajikan dalam Tabel 1. Peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar peserta didik (aspek kognitif) dapat dilakukan dengan uji statistik. Berdasarkan Tabel 2, di- 38

ketahui bahwa pada kelas eksperimen rata-rata nilai pretes 42,81; data nilai postes 72,97; dan n-gain 0,59 dengan kriteria sedang, sedangkan pada kelas kontrol rata-rata nilai pretes 40,94; rata-rata nilai postes 64,84; dan n-gain 0,39 dengan kriteria sedang. Berdasarkan tabel diatas, nilai pretes, nilai postes dan n-gain kelas ekperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Setelah diketahui nilai pretes, postes dan n-gain, selanjutnya dilakukan uji statistik dengan bantuan SPSS 17.0 terhadap nilai pretes, postes, dan n-gain peserta didik. Data yang diperoleh dianalisis melalui uji normalitas, uji homogenitas, dan uji Independent Sample t-test. Berdasarkan Tabel 3, setelah data pretes, postesdan n-gain kognitif peserta didik dilakukan uji normalitas (menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov), diperoleh hasil bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi normal, baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Uji homogenitas (menggunakan uji Levene Test) terhadap pretest, posttest dan n-gain kognitif, diperoleh hasil bahwa data yang diuji homogen. Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas data, selanjutnya dilakukan uji Independent-Sample t- test (untuk menguji signifikansi beda rata-rata dua kelas antara peserta didik kelas kontrol dan kelas eksperimen). Berdasarkan Tabel 3, terlihat bahwa nilai sig.(2-tailed)0,014 < 0,05 yang berarti n-gain rata-rata hasil belajar aspek kognitif antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol berbeda signifikan, sehingga keputusan uji terima H 1 yang berarti bahwa rata-rata n-gain kelas eksperimen lebih tinggi daripada ratarata n-gain kelas kontrol. Hasil analisis lembar observasi aktivitas peserta didik secara keseluruhan, proses pembelajaran yang dilaksanakan dari pertemuan pertama hingga pertemuan kedua menunjukkan peningkatan, hal tersebut diakibatkan bahwa proses pembelajaran dilaksanakan lebih komunikatif dan merancang peserta didik untuk dapat berpikir secara lebih dalam akan materi yang dipelajari. Analisis data hasil penelitian yang diperoleh, akan dijabarkan mengenai pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantu jurnal belajar terhadap aktivitas dan hasil belajar kognitif peserta didik pada materi Ekosistem. Pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantu jurnal belajar diukur berdasarkan ketercapaian dalam meningkatkan aktivitas yang dilihat dari observasi aktivitas peserta didik yang dilakukan o- leh observer/peneliti, sedangkan ketercapaian hasil belajar kognitif peserta didik dilihat dari hasil pretestposttest dan nilai n-gain. Hasil observasi aktivitas yang telah dilakukan terhadap peserta didik, diketahui bahwa aspek aktivitas tertinggi terdapat pada aspek A Memperhatikan Penjelasan Pendidik Saat Proses Pembelajaran dengan ratarata persentase sebesar 87,5. Sedangkan aspek terrendah terdapat pada aspek E Peserta Didik Mempertahankan Pendapatnya Saat Diskusi dengan rata-rata persentase sebesar 66. Hal ini dikarenakan peserta didik terbiasa belajar dengan metode ceramah yakni hanya mendengarkan penjelasan pendidik di kelas saat pembelajaran berlangsung. Peserta didik tidak terbiasa mengajukan pertanyaan maupun berpendapat. Jika peserta didik memiliki keyakinan yang tinggi, peserta didik tidak akan mudah terpengaruh oleh pernyataan pe- 39

serta didik lainnya. Rendahnya ratarata persentase pada aspek E Peserta Didik Mempertahankan Pendapatnya Saat Diskusi dibuktikan dengan kurangnya keberanian yang dimiliki o- leh peserta didik dalam mengeluarkan pendapatnya.hal tersebut sejalan dengan pendapat Nasution (2015: 125) yang menyatakan bahwa peserta didik kurang memiliki rasa percaya diri yang tinggi, sehingga mereka merasa canggung untuk mempertahankan pendapatnya sendiri. Model pembelajaran inkuiri terbimbingdalam proses pembelajaran harus benar-benar diperhatikan agar tujuan pembelajaran, aktivitas peserta didik, serta hasil belajar peserta didik dapat menunjukkan kondisi pembelajaran yang ada. Model inkuiri terbimbing ini menuntut peserta didik untuk menemukan suatu konsep yang belum diketahui sebelumnya dengan cara melakukan suatu pengamatan dan penelitian dari masalah yang diberikan oleh pendidik yang bertujuan agar peserta didik berperan sebagai subjek belajar yang dapat terlibat secara aktif dalam pembelajaran di kelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Aunurrahman (2014: 121) Peserta didik yang terlibat dalam melaksanakan suatu percobaan atau peragaan akan memiliki intensitas keaktifan yang lebih tinggi dibandingkan yang hanya melihat, mendengar dan me-ngamati saja. Peserta didik merasa terdorong untuk mempelajari materi ekosistem yang diajarkan oleh pendidik, karena peserta didik dilibatkan secara langsung dalam kegiatan penemuan yaitu mengamati langsung ekosistem alami dan buatan yang ada dilingkungan sekitar sekolah sehingga keaktifan peserta didik selama pembelajaran semakin meningkat, dibuktikan dengan peserta didik aktif bertanya mengenai komponen-komponen ekosistem dan aliran energi ketika pengamatan langsung yang dilakukan pada ekosistem alami dan buatan di lingkungan sekitar sekolah. Hal ini sejalan dengan pendapat Dimyati dan Mudjiono (2015: 42) yang menyatakan bahwa peserta didik yang terlibat dalam melaksanakan suatu percobaan atau peragaan akan memiliki intensitas keaktifan yang lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang hanya melihat dan mendengarkan. Hasil analisis data yang telah dilakukan pada Tabel 2, hasil belajar kognitif tertinggi terdapat pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata pretest-posttest masing-masing sebesar 42,81 dan 72,97 dengan nilai n- Gain sebesar 0,59 termasuk kriteria sedang, sedangkan pada kelas kontrol, hasil belajar kognitif didik tergolong rendah dengan rata-rata nilai pretest-posttest masing-masing sebesar 40,94 dan 64,84 dengan nilai n- Gain sebesar 0,39 termasuk kriteria sedang. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kedua kelas mengalami peningkatan pada hasil belajar kognitif, serta dapat dilihat bahwa terjadi perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model inkuiri terbimbing berbantu jurnal belajaryang digunakan dalam pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap peningkatan aspek kognitif peserta didik. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Albab (2012: 23) bahwa pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, karena dalam pembelajarannya, peserta didik ditempatkan tepat di tengah dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik secara aktif 40

mencari informasi sendiri melalui observasi (pengamatan), eksperimen (percobaan), aktif berdiskusi dan bertukar pendapat untuk membuktikan teori atau fakta tentang materi yang sedang dipelajarinya guna mendapatkan suatu kesimpulan. Didukung oleh pendapat Suprihatin (2014: 57)bahwa inkuri terbimbing dapat membuat peserta didik mengetahui manfaat dari apa yang telah mereka pelajari serta dilibatkan dalam mengajukan pertanyaan dan merumuskan suatu permasalahan, menemukan dan mengumpulkan informasi atau data, mengklarifikasi hasil penemuan dan mengambil kesimpulan, sehingga peserta didik akan merasa bahwa betapa pentingnya peran mereka dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hal tersebut yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dengan adanya jurnal belajar yang ditulis oleh peserta didik di akhir pembelajaran mampu meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik yang rendah, dikarenakan peserta didik dapat mengetahui kelebihan dan kekurangannya dalam belajar serta memikirkan upaya untuk mengatasi kekurangannya, sehingga peserta didik dapat mengetahui makna dari proses belajarnya, dibuktikan dengan pembelajaran pada pertemuan pertama, peserta didik melakukan pengamatan langsung dilingkungan sekitar sekolah, peserta didik menjadi lebih aktif bertanya tentang ekosistem alami dan buatan yang diamati. Kemudian ketika menulis refleksi pada jurnal belajar, peserta didik menuliskan materi komponen ekosistem yang telah dipahami dan materi aliran energi yang belum dipahami, sehingga pendidik tahu materi yang sudah dipahami peserta didik dan yang belum dipahami. Jurnal belajar yang ditulis oleh peserta didik tersebut, pendidik akan menjelaskan kembali materi yang belum dipahami peserta didik dipertemuan berikutnya. Dengan demikian penulisan jurnal sangat membantu peserta didik untuk meningkatkan hasil belajarnya kognitifnya, dikarenakan pendidik tahu dimana kekurangannya dalam mengajar dan tahu dimana kesulitan peserta didik dalam memahami materi. Proses pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri terbimbing berbantu jurnal belajarefektif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Aktivitas dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Apabila aktivitas peserta didik tinggi maka hasil belajar pun akan tinggi. Aktivitas peserta didik selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi peserta didik untuk belajar, jika peserta didik tidak semangat atau bosan dalam pembelajaran maka hasil belajar yang didapatkan oleh peserta didik akan rendah. Secara keseluruhan, seluruh aspek berkriteria baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa model inkuiri terbimbing berbantu jurnal belajar mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Artinya peserta didik senang belajar dengan menggunakan model inkuiri terbimbing berbantu jurnal belajar. Melalui pembelajaran tersebut, peserta didik menjadi mampu memperbaiki serta meningkatkan keterampilan serta proses kognitif. Peserta didik akan merasa senang karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil. Pesertadidik pun menjadi aktif mengeluarkan gagasan-gagasan. Serta mendorong peserta didik untuk berpikir dan bekerja atas inisiatif dirinya sendiri. Dengan demikian, melalui pembelajaran 41

yang diterapkan model inkuiri terbimbing berbantu jurnal belajar, aktivitas dan hasil belajar kognitif peserta didik meningkat, karena dengan diterapkannyamodel tersebut ke dalam pembelajaran, peserta didik akan mengerti konsep dasar pembelajaran yang dipelajarinya, menemukan ideide yang lebih baik sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. SIMPULAN Model inkuiri terbimbing berbantu jurnal belajar berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas belajar peserta didik dan berpengarauh signifikan terhadap hasil belajar kognitif peserta didik. Hal tersebut dibuktikan dengan terjadinya peningkatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran. Aktivitas peserta didik paling tinggi terdapat pada aspek Memperhatikan Penjelasan Pendidik" dengan kriteria sangat baik. Selanjutnya, terjadi peningkatan rata-rata nilai pretestposttest dengan nilai n-gain yang berkriteria sedang. DAFTAR RUJUKAN Albab, A.F. 2012. Penerapan Strategi Pembelajaran Discovery Learning dengan Metode Whole Brain Teaching dalam Pembelajaran Fisika di SMP. Jurnal Pembelajaran Fisika. 1(1): 1-5 Aunurrahman. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Depdiknas. 2004. Sains. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Dimyati dan Mujiono. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hosnan.2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Bandung: Ghalia Indonesia. Mulyasana, D. 2011. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nasution, N. 2015. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Sardirman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press. Sipangkir, T. 2015. Pengaruh Penerapan Model Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Mekanisme Transpor Membran. Jurnal Pembelajaran Biologi. 4 (3): 43-50 Sunarya, A. 2018. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Terhadap Hasil Belajar Biologi Peserta Didik Kelas X SMAN 1 Narmada. Jurnal Pen-didikan Universitas Mataram. 1 (1): 94-99 Suprihatin. 2014. Aktivitas dan Hasil Belajar pada Materi Sistem Pencernaan dengan Strategi Pembelajaran Guided Inquiry. Unnes Journal of Biology Education. 14(3): 35-40. Suprijono, A. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 42

Tim PISA Indonesia. 2016. Survei Internasional PISA. (Online), (http://litbang.kemdikbud.go.id diakses 03 Januari 2019 Pukul 19.58 WIB). Kemampuan Konsep IPA Siswa. Jurnal Universitas Ne-geri Malang. 3 (2) : 129-133 Wati, A. 2018. Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Jurnal Belajar Terhadap 43