1 PANDUAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PERTANIAN ORGANIK FEBR JUNI 2012 (Kamis 10 12) Darwin Pangaribuan PJ Mata Kuliah TPO Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung 2012
2 PEMUPUKAN HAYATI PADA SAYUR KANGKUNG DAN SAWI Pendahuluan. Sumber nutrisi tanaman dapat berupa pupuk anorganik atau pupuk organik. Pupuk organik dapat berupa pupuk hayati. Pupuk hayati mengandung banyak sumber hara organik yang berguna bagi pertumbuhan dan produksi tanaman. Tujuan percobaan ini adalah mengkaji pengaruh pupuk organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sayuran kangkung dan sawi. Metode percobaan: Susunan perlakuan : P1. kontrol P2. Diberi pupuk NPK 100% NPK P3. Diberi pupuk NPK 50% P4. 50% NPK + POMI Hijau (disediakan dosen) P5. 50% NPK + Bioextreme P6. 50% NPK + Pupuk Organik cair merk A; P7 50% NPK + Pupuk organic cair merek B. Pupuk kandang ayam (dicari sendiri,1 karung per petak, semua harus dikasih pupuk kandang ayam) diberikan sebelum tanam. Tidak ada pukan ayam, pukan sapi boleh yg penting harus seragam. Satu kelompok harus punya minimal 3 guludan. Dosis pupuk anorganik kangkung dan sawi 500 kg NPK (diberikan 2 kali, pupuk dasar dan 4 MST). Dosis POC untuk kangkung dan sawi: pupuk dasar 50 cc (1 tutup botol)/10 liter air disiramkan merata pada setiap lubang tanam dalam 1 petak 2 x 2 meter. Pupuk susulan: semprotkan pada daun dengan dosis sama seperti pupuk dasar mulai 2 MST sampai dengan 5 MST. Parameter pengamatan pada saat panen. (1) jumlah daun (2) jumlah cabang (3) bobot segar tanaman (daun + batang). (4) bobot segar akar, hati2 mengambil akarnya. Pembagian Kelompok Nomor Komoditi Tugas Tanaman Pestisida MOL kel perlakuan Penghambat OPT nabati 1 Kangkung P1 Pyrethrum Ramuan 1 Rebung (Chrysanthenum) 2 Kangkung P2 Serai Wangi Ramuan 2 Maja 3 Kangkung P3 Bawang Daun Ramuan 3 Bonggol pisang 4 Kangkung P4 Tagetes (Kenikir) Ramuan 4 Daun gamal 5 Kangkung P5 Selasih (Ocinum basilicum) Ramuan 5 Ekstrak lamtoro 6 Kangkung P6 Pyrethrum (Chrysanthenum) Ramuan 1 Rebung
3 7 Kangkung P7 Serai Wangi Ramuan 2 Maja 8 Sawi P1 Bawang Daun Ramuan 3 Bonggol pisang 9 Sawi P2 Tagetes (Kenikir) Ramuan 4 Daun gamal 10 Sawi P3 Selasih (Ocinum basilicum) Ramuan 5 Ekstrak lamtoro 11 Sawi P4 Pyrethrum Ramuan 1 Rebung (Chrysanthenum) 12 Sawi P5 Serai Wangi Ramuan 2 Maja 13 Sawi P6 Bawang Daun Ramuan 3 Bonggol pisang 14 Sawi P7 Tagetes (kenikir) Ramuan 4 Daun gamal Pembagian kelompok: ada 9 kelompok. Silahkan diatur oleh asisten. Ada 7 perlakuan pada 2 jenis tanaman kangkung dan sawi. Bunga Pyretrhum Gambar Tanaman Tagetes (Kenikir) lihat di bawah ini.
4 TABEL CARA PEMBUATAN PESTISIDA ORGANIK No. Bahan Cara pembuatan 1 Daun mimba 1 kg; Lengkuas, 1 kg; Serai 1 kg; sabun colek 5 gr; air secukupnya. Daun mimba, lengkuas,dan serai ditumbuk atau dihaluskan. Seluruh daun diaduk merata dalam air secukupnya lalu direndam sehari semalam. Keesoka nharinya larutan disaring dengan kain halus. Larutan hasil penyaringan diencerkan kembali dengan 2 l air. Larutan sebanyak itu dapat digunakan untuk lahan seluas 1 ha. Aplikasi: Semprotkan cairan tsb pada tanaman yang akan 2 Bahan: Biji mimba 200 g atau daun mimba 500 g Deterjen atau sabun colek 1 g Air 1 liter 3 Daun sirsak satu genggam, rimpang jahe satu genggam, bawang putih 20 siung, dilindungi. Haluskan biji atau daun mimba. Jika ada, penghalusan bahan tersebut dapat menggunakan blender. Bahan tersebut dicampurkan dalam 1 l air dan ditambahkan 1 cc deterjen atau sabun colek. Larutan diendapkan semalam dan keesokan harinya disaring. Larutan yang sudah disaring siap digunakan. Daun sirsak, rimpang dan bawang putih ditumbuk atau dihaluskan. Seluru hbahan dicampur dengan deterjen kemudian direndam dalam 20 l air selama 2 hari. Keesokan harinya larutan bahan disaring dengan kain halus. Setiap 1 1 liter larutan hasil saringan dapat
5 deterjen atau sabu ncolek 20 g, air secukupnya 4. Daun sirsak 5-10 lembar, Deterjen atau sabun colek 5 g, Air secukupnya 5. Daun sirsak 5 lembar, daun tembakau satu genggam, Deterjen atau sabun colek 2 g, Air 2 liter diencerkan dengan 10 15 l air. Larutan pestisida nabati in isiap digunakan untuk mengendalikan hama werng coklat. Aplikasi: Semprotkan cairan ke tanaman yang terserang hama wereng coklat. Hama ini biasanya terdapat di tanaman bagian bawah. Daun sirsak ditumbuk halus dicampur dengan air secukupnya dan diendapkan semalam. Keesokan harinya larutan disaring dengan kain halus. Setiap 1 l larutan hasil saringan diencerkan dengan 10 15 l air. Aplikasi: Semprotkan cairan tersebut ke seluruh bagian tanaman cabai, khususnya yang ada hamanya. Daun sirsak dan daun tembakau ditumbuk halus. Seluruh bahan diaduk rata dalam 2 l air lalu diendapkan semalam. Keesokan harinya larutan disaring. Larutan hasil saringan diencerkan dengan air sebanyak 5-6 l. Larutan siap digunakan. Aplikasi: Semprotkan cairan tersebut ke tanaman yang terserang atau langsung pada hama yang terdapat di tanaman. Tanaman OPT Serai Mimba Bunga Pyretrum Daun bawang Kemangi Lengkuas Daun sirsak Lavender
6 CARA PEMBUATAN MOL rebung, maja, bonggol pisang, cebreng dan lamtoro. Cara pembuatan Pupuk Organik Cair MOL rebung (Bamboo, sp.), maja (Aegle marmelos L.), bonggol pisang (Musaceae), daun gamal (Glirisidia sepium), dan lamtoro (petai cina = Leucaena leucocephala). Cara pembuatannya adalah masing-masing bahan ditambah 3 liter air kelapa, 3 liter air urin kelinci/sapi, dan 500 gr gula merah, diaduk dan difermentasi selama 15 hari. Lalu aplikasi di lapangan: POC MOL diberikan 4 kali setiap selang 10 hari yaitu pada umur 30 MST, 40 MST, 50 MST dan 60 MST. Dosis MOL 1 ha = 4,8 lt MOL = 4800 cc MOL. Setiap kelompok harus mengumpulkan 1 botol aqua sedang MOL kepada dosen via asisten. Tempelkan label yg berisi nama dan jenis mol dan tanggal pembuatan yang dibuat. G. FORMAT LAPORAN AKHIR 1. Pendahuluan II. Tinjauan Pustaka Singkat III. Metode Praktikum IV. Pembahasan V. Kesimpulan, VI. Daftar Pustaka (maksimum hanya 2 dari sumber internet. Selebihnya harus dari buku atau jurnal) Lampiran : Foto-foto, data-data dll. Laporan minimal 20 halaman 1.5 spasi. TIME SCHEDULE PRAKTIKUM (TENTATIF) Tanggal Materi % nilai 1 Maret Pengolahan untuk siap tanam 8 Maret Persiapan pestisida nabati, pupuk MOL, tanaman penghambat OPT 15 Maret Penanaman tomat, sawi, kangkung dan Tanaman Penghambat OPT 22 Mar Pemeliharaan, setiap hari harus disiram. Pestisida Nabati sudah siap, dan pupuk MOL sudah siap. 29 Mar Pemeliharaan, setiap hari harus disiram 5 Apri Pemeliharaan, setiap hari harus disiram 12 April Pemeliharaan, setiap hari harus disiram 19 April Pemeliharaan, 26 April Pemeliharaan,/panen 3 Mei Tanam baru lagi gantian komoditinya 10 Mei Idem 17 Mei Idem 24 Mei Idem 31 Mei Idem
7 7 Juni Idem 14 Juni Ujian akhir praktikum Catatan: Kehadiran praktikum wajib 100%. Ijin atau sakit perlu surat keterangan resmi. Dosen PJ Darwin Pangaribuan Tanaman lamtoro Artikel 2 tentang GLIRICIDAE (daun gamal) lihat blog dosen, di kolom mata kuliah pengelolaan kebun horti
8 Buah Maja Ternyata Buah Maja Rasanya Tidak Pahit Bila kamu mendengar nama buah ini, pastinya kamu pasti teringat dengan nama sebuah kerajaan di Indonesia, yakni Kerajaan Majapahit. Buah inilah yang menginspirasi Raden Wijaya (Raja Pertama Majapahit) untuk memberi nama kerajaannya dengan nama Majapahit. Akan tetapi, apakah buah maja ini memang benar - benar pahit rasanya seperti yang kita dengar selama ini? Maja (Aegle marmelos (L.) Correa, suku jeruk-jerukan atau Rutaceae) adalah tumbuhan berbentuk pohon yang tahan lingkungan keras tetapi mudah luruh daunnya dan berasal dari daerah Asia tropika dan subtropika. Tanaman ini biasanya dibudidayakan di pekarangan tanpa perawatan dan dipanen buahnya. Maja masih berkerabat dekat dengan kawista. Di Bali dikenal sebagai bila. Di Pulau Jawa, maja
9 sering kali dipertukarkan dengan berenuk, meskipun keduanya adalah jenis yang berbeda. Tanaman ini mampu tumbuh dalam kondisi lingkungan yang keras, seperti suhu yang ekstrem; misalnya dari 49 C pada musim kemarau hingga -7 C pada musim dingin di Punjab (India), pada ketinggian tempat mencapai +1.200m. Di Asia Tenggara, maja hanya dapat berbunga dan berbuah dengan baik jika ada musim kering yang kentara, dan tidak biasa dijumpai pada elevasi di atas 500 m. Maja mampu beradaptasi di lahan berawa, di tanah kering, dan toleran terhadap tanah yang agak basa (salin). Warna kulit luar buah maja berwarna hijau tetapi isinya berwarna kuning atau jingga. Aroma buahnya harum dan cairannya manis, bertentangan dengan anggapan orang bahwa rasa buah maja adalah pahit. Sebagaimana jeruk, buah maja dapat diolah menjadi serbat, selai, sirop, atau nektar. Kulitnya dibuat marmalade. Nah, sekarang baru tahu kan? bahwasannya buah maja itu rasanya sama sekali tidak pahit, bahkan rasanya manis. Mungkin saja buah maja yang menginspirasi Raden Wijaya adalah buah maja yang masih mentah, makanya rasanya pahit. Karena itulah kerajannya dinamakan "Majapahit" bukannya "Majamanis". Sumber : wikipedia.org dengan beberapa penyesuaian.