GEODINAMIKA BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN GEOFISIKA DENPASAR 2020 ARTIKEL GEMPABUMI ARTIKEL GEMPA DIRASAKAN ARTIKEL PETIR

dokumen-dokumen yang mirip
I. INFORMASI METEOROLOGI

I. INFORMASI METEOROLOGI

I. INFORMASI METEOROLOGI

I. INFORMASI METEOROLOGI

KEGEMPAAN DI NUSA TENGGARA TIMUR PADA TAHUN 2016 BERDASARKAN MONITORING REGIONAL SEISMIC CENTER (RSC) KUPANG

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

LAPORAN INFORMASI MKG TERKAIT AKTIFITAS GUNUNG AGUNG, PROVINSI BALI

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

EVALUASI MUSIM HUJAN 2007/2008 DAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

PEMETAAN BAHAYA GEMPA BUMI DAN POTENSI TSUNAMI DI BALI BERDASARKAN NILAI SESMISITAS. Bayu Baskara

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

LITBANG KEMENTAN Jakarta, 8 Maret 2011

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

ANALISA TINGKAT BAHAYA DAN KERENTANAN BENCANA GEMPA BUMI DI WILAYAH NUSA TENGGARA TIMUR (NTT)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

LAPORAN INFORMASI MKG TERKAIT AKTIFITAS GUNUNG AGUNG, PROVINSI BALI UPDATE TANGGAL 28 SEPTEMBER 2017

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI

LAPORAN INFORMASI MKG TERKAIT AKTIFITAS GUNUNG AGUNG, PROVINSI BALI

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

ANALISIS PROBABILITAS GEMPABUMI DAERAH BALI DENGAN DISTRIBUSI POISSON

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA TENGGARA DENPASAR BALI 22 MARET 2017

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI

Analisis Percepatan Tanah Maksimum Wilayah Sumatera Barat (Studi Kasus Gempa Bumi 8 Maret 1977 dan 11 September 2014)

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S.

Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Estimasi Nilai Percepatan Tanah Maksimum Provinsi Aceh Berdasarkan Data Gempa Segmen Tripa Tahun Dengan Menggunakan Rumusan Mcguire

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2011 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

KAJIAN TREND GEMPABUMI DIRASAKAN WILAYAH PROVINSI ACEH BERDASARKAN ZONA SEISMOTEKTONIK PERIODE 01 JANUARI DESEMBER 2017

Analisis Kejadian Rangkaian Gempa Bumi Morotai November 2017

KATA PENGANTAR. Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan publikasi prakiraan musim hujan ini.

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

KATA PENGANTAR. Pontianak, 1 April 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAK. WANDAYANTOLIS, S.Si, M.Si NIP

TINJAUAN KEGEMPAAN DI SULAWESI TENGGARA PADA TAHUN 2016 BERDASARKAN HASIL PENGAMATAN STASIUN GEOFISIKA KENDARI

Gbr1. Lokasi kejadian Banjir dan sebaran Pos Hujan di Kabupaten Sidrap

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR...

PEMETAAN BAHAYA GEMPA BUMI DAN POTENSI TSUNAMI DI BALI BERDASARKAN NILAI SEISMISITAS

MAJALAH Geodinamika Edisi Maret

ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI NEGARA-BALI (Studi Khasus 26 Juni 2017)

LAPORAN POTENSI HUJAN AKHIR JANUARI HINGGA AWAL FEBRUARI 2016 DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Sebaran Informasi Geofisika MAta Ie (SIGMA) November 2017

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Sebaran episenter gempa di wilayah Indonesia (Irsyam dkk, 2010). P. Lombok

Gambar 1. Perubahan nilai kandungan elektron di atmosfer sebelum terjadi Gempabumi Yogyakarta 26 Mei 2006 ( I Made Kris Adi Astra, 2009)

SISTEM DISEMINASI INFORMASI WRS CLIENT DVB DI SUMATERA BARAT DALAM PERINGATAN DINI BENCANA ALAM

PENGANTAR. Bogor, September 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR. DEDI SUCAHYONO S, S.Si, M.Si NIP

ANALISIS BANJIR BANDANG DAN TANAH LONGSOR DI SEKITAR BEDUGUL (BULELENG) DAN KINTAMANI (BANGLI) TANGGAL 9 FEBRUARI 2017

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS ANOMALI UDARA BEBAS DAN ANOMALI BOUGUER DI WILAYAH NUSA TENGGARA TIMUR

PENGANTAR. Bogor, Maret 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI BOGOR

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TANGGAL JUNI 2017

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Indonesia termasuk dalam daerah rawan bencana gempabumi

ANALISIS CURAH HUJAN SAAT KEJADIAN BANJIR DI SEKITAR BEDUGUL BALI TANGGAL 21 DESEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)

PENGANTAR. Bogor, Maret 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR

IDENTIFIKASI POLA SAMBARAN PETIR CLOUD TO GROUND (CG) TAHUN 2014 DI WILAYAH PROVINSI ACEH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak di antara tiga lempeng aktif dunia, yaitu Lempeng

PRESS RELEASE PERKEMBANGAN MUSIM KEMARAU 2011

ANALISIS CUACA EKSTRIM NTB HUJAN LEBAT TANGGAL 31 JANUARI 2018 LOMBOK BARAT, LOMBOK UTARA, DAN LOMBOK TENGAH Oleh : Joko Raharjo, dkk

EVALUASI KEJADIAN GEMPABUMI TEKTONIK DI INDONSESIA TRIWULAN IV TAHUN 2008 (OKTOBER-DESEMBER 2008)

ANALISIS TINGKAT KERAWANAN BAHAYA SAMBARAN PETIR DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DI PROVINSI BALI

Analisis Seismotektonik dan Periode Ulang Gempabumi.. Bambang Sunardi dkk

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

ANALISIS KLIMATOLOGI KEJADIAN HUJAN EKSTRIM YANG BERDAMPAK BENCANA DI BALI TANGGAL 1-11 FEBRUARI 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1

ANALISIS HIPOSENTER GEMPABUMI DI WILAYAH PROVINSI ACEH PERIODE FEBRUARI 2018 (GEMPABUMI PIDIE 08 FEBRUARI 2018) Oleh ZULHAM SUGITO 1

Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KABUPATEN BIMA DAN KOTA BIMA TANGGAL DESEMBER 2016

MONITORING DINAMIKA ATMOSFER DAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN SEPTEMBER 2016 FEBRUARI 2017

Buku Informasi Peta Kekeringan dengan Metode SPI 1

PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2017 REDAKSI

PRAKIRAAN MUSIM 2017/2018

UPDATE HASIL MONITORING EL NINO DAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN AGUSTUS DESEMBER 2015

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA JL.

Fenomena El Nino dan Perlindungan Terhadap Petani

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS CURAH HUJAN DASARIAN III MEI 2017 DI PROVINSI NTB

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

PENGARUH SEBARAN SUHU UDARA DARI AUSTRALIA TERHADAP SUHU UDARA DI BALI. Oleh, Erasmus Kayadu

PRAKIRAAN ANOMALI IKLIM TAHUN 2016 BMKG DI JAWA TENGAH

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

Buletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR

KAJIAN IKLIM PADA BENCANA BANJIR BANDANG SAMBELIA DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR, 20 JANUARI 2014

FASE-FASE BULAN DAN JARAK BUMI-BULAN PADA TAHUN 2014

ANALISA TINGKAT RISIKO BENCANA GEMPABUMI DI WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT SKRIPSI MELKI ADI KURNIAWAN NIM

ANALISIS POLA DAN INTENSITAS CURAH HUJAN BERDASAKAN DATA OBSERVASI DAN SATELIT TROPICAL RAINFALL MEASURING MISSIONS (TRMM) 3B42 V7 DI MAKASSAR

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN JANUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI KLAS I SULTAN AJI MUHAMMAD SULAIMAN SEPINGGAN BALIKPAPAN

Transkripsi:

ISSN NOMOR 977 2460470-006 Buletin Geodinamika Volume IX Nomor 10 Oktober 2020 GEODINAMIKA ISSN NOMOR 977 2460470-006 ARTIKEL GEMPABUMI Gempabumi sepanjang September 2020! ARTIKEL GEMPA DIRASAKAN Gempabumi dirasakan bulan September 2020! ARTIKEL METEOROLOGI Aktivitas hujan sepanjang bulan September 2020! Prakiraan Curah Hujan bulan November 2020! ARTIKEL PETIR Aktivitas petir sepanjang bulan September 2020! ARTIKEL ALMANAK Data Almanak bulan November 2020! BMKG BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN GEOFISIKA DENPASAR 2020

2 REDAKSI FROM THE EDITOR Majalah Geodinamika merupakan salah satu bentuk pelayanan informasi Stasiun Geofisika Denpasar kepada masyarakat Provinsi Bali dan kota Denpasar khususnya mengenai fenomena Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. Buletin ini berisi tentang pengetahuan dan ulasan gempabumi, percepatan tanah, kelistrikan udara, dinamika iklim, almanak tanda waktu dan prakiraan musim hujan provinsi Bali. Hasilnya disampaikan dalam bentuk informasi, tabulasi, diagram, peta dan data yang sifatnya saling melengkapi. TIM REDAKSI Tim Redaksi Pelindung Ikhsan, ST., M.Si Administrasi I Made Artana Penanggung Jawab Teknis I Ketut Sudiarta, S.A.P Pemimpin Redaksi I Made Astika, SP Anggota Redaksi I Ketut Sudiarta, S.A.P I Made Astika, SP I Gede Made Artajaya I Wayan Suka Asnawa, SP I Putu Dedy Pratama, SST Ni Luh Desi Purnami, SST Ika Sulfiana Putri, S.Tr Editor dan Design Sodikin Distribusi dan Percetakan Dwi Karyadi Priyanto, S.Si Emi Ulfiana, S.Tr Diterbitkan Oleh : Stasiun Geofisika Denpasar Jalan Pulau Tarakan no 1 Sanglah - Denpasar Telp : 0361 226157 Website: www.geofisika.bali.bmkg.go.id Email : stageof.sanglah@bmkg.go.id geofisika_dnp@yahoo.co.id Facebook : BMKGDenpasar Twitter : @BMKG_Denpasar Instagram : @BMKG_Denpasar DAFTAR ISI 4 GEMPABUMI DI BULAN September 2020 Gempabumi adalah peristiwa alam yang belum dapat diprediksi kapan terjadinya,berapa besarnya dan lokasinya. BMKG Denpasar dalam 24 /7 memantau aktivitas gempabumi di wilayah Bali dan sekitarnya. 7 GEMPABUMI DIRASAKAN Beberapa gempabumi dirasakan oleh masyarakat terjadi selama bulan September 2020 disajikan dalam bentuk peta spasial. 10 KELISTRIKAN UDARA Pada ulasan kali ini akan membahas Kejadian petir di bulan September 2020.dibandingkan dengan kejadian petir selama 10 tahun. 13 GALERI GEODINAMIKA Peralatan Geofisika di Stasiun Geofisika Denpasar 14 CURAH HUJAN KOTA DENPASAR Pada ulasan ini akan membahas tentang curah hujan di bulan September 2020 dan dibandingkan dengan rata-rata curah hujan selama 24 tahun. 16 PRAKIRAAN curah hujan November 2020 Tulisan ini membahas tentang prakiraan Curah Hujan bulan November 2020 19 ALMANAK November 2020 Data terbit terbenamnya Matahari untuk Bulan November 2020 di kota dan kabupaten Provinsi Bali ISSN NOMOR 977 2460470-006 FOTO COVER DEPAN : http://www.benderakita.com/p/wallpaper-bendera-indonesia.html

Pengantar PENGANTAR 3 Pulau Bali merupakan salah satu destinasi utama pariwisata di Indonesia,dinamika pariwisata yang ada di Pulau Bali sangat dipengaruhi oleh factor alam yang diakibatkan oleh fenomena meteorologi,klimatologi dan Geofisika diantaranya adalah gempa bumi dan cuaca.pulau Bali merupakan wilayah yang memiliki aktivitas gempabumi yang cukup tinggi,hal ini disebabkan pulau Bali diapit oleh 2 ( dua) sumber pembangkit gempa dari pertemuan dua lempeng bumi ( zona subduksi ) yaitu lempeng indoaustralia dan lempeng Euresia,sedangkan disebelah utara terdapat patahan naik busur belakang ( back arch thrust),selain patahan aktif dilautan Pulau Bali juga memiliki sesar aktif yang berada didaratan,semua patahan tersebut berkontribusi terhadap kejadian gempa -gempa besar yang merusak di Pulau Bali dan beberapa diantaranya menyebabkan tsunami,akibat aktipitas patahan -patahan aktif tersebut pulau Bali masuk dalam Kawasan rawan dengan frekwensi gempa bumi cukup tinggi.berdasarkan monitoring gempa bumi di pulau Bali dan sekitarnya pada bulan September 2020,tercatat sebanyak 340 kali gempabumi (sumber data : BMKG Regional III). Dibandingkan dengan jumlah aktifitas kegempaan data bulan Agustus 2020 yang berjumlah 942 kali gempa bumi,hal ini mengindikasikan terjadi penurunan hampir tiga kali lipat dibandingkan dengan bulan Agustus 2020,Penurunan aktivitas kegempaan disebabkan oleh stabilnya Kembali patahan dibarat laut Pulau Sumba -NTT dan selatan Banyuwangi. Berdasarkan observasi lapangan selama bulan September 2020 dengan sebaran gempabumi paling rapat berada di daerah Sumbawa (NTB) dan daerah Sumba (NTT). Gempa bumi yang terjadi di wilayah tersebut didominasi gempa dangkal kedalaman (0-60 Km ) dengan 11 kali gempa bumi yang dirasakan yaitu 1 kali di daerah Karangasem -Bali,2 kali di daerah Lombok (NTB ),3 kali didaerah Sumbawa -NTB,3 kali di daerah Sumba -NTT, 2 kali di Flores -NTT. Faktor cuaca (Curah Hujan ) Pada bulan September 2020 kota Denpasar yang diwakili oleh data stasiun Geofisika Denpasar, berada di atas ratarata. Pada bulan September 2020 terjadi hujan sebesar 48.7 mm sedangkan rata-rata curah hujan Kota Denpasar 24 tahun sebesar 37.4 mm dengan batas atas normalnya: 115% X 49.7 = 43.0 mm dan batas bawah normal: 85% X 49.7 = 31.8 mm. Berdasarkan hasil perhitungan statistik dan analisis kondisi fisis dan dinamis atmosfer di wilayah Bali dan sekitarnya serta kondisi lokal masing-masing Zona Musim (ZOM) terutama topografi daerah Bali, maka secara umum Sifat Hujan bulan November 2020 sebagian besar Provinsi Bali diprakirakan Atas Normal (AN) (Stasiun Klimatologi Jembrana Bali ). Berdasarkan peta tingkat kerapatan petir wilayah Bali dan sekitarnya untuk bulan September 2020 sambaran petir sebagian besar terjadi di wilayah pesisir Bali bagian barat. Sambaran petir tertinggi tercatat di Kecamatan Selemadeg barat, Kecamatan Kerambitan,Kecamatan Tabanan dan Kecamatan Denpasar Selatan. KEPALA IKHSAN, ST., M.Si 197512191996031001

4 GEMPABUMI GEMPABUMI DI BULAN SEPTEMBER 2020 Oleh : I Putu Dedy Pratama, SST GEMPABUMI TTingginya nilai seismisitas suatu daerah ditandai dengan semakin banyaknya titik pada peta sesmisitas. Dengan seismisitas dapat dilakukan pengukuran aktivitas kegempaan pada suatu daerah, semakin tinggi seismisitas maka semakin tinggi aktivtas kegempaan daerah tersebut, tingginya aktivitas kegempaan dipengaruhi oleh struktur geologi pada daerah tersebut. Pada bulan September 2020 seismisitas (sebaran gempabumi) untuk wilayah PGR III menunjukan aktivitas kegempaan yang cukup tinggi yang ditunjukan pada Gambar 1. Gambar 1 menunjukan bahwa wilayah Pusat gempa regional III (PGR 3) yang terdiri dari wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, sebagian Nusa Tenggara Timur (Sumba dan Flores) memiliki aktivitas gempabumi yang cukup tinggi, hal ini dikarenakan daerah tersebut merupakan daerah yang diapit oleh 2 (dua) pembangkit gempabumi utama yaitu wilayah selatan yang merupakan daerah pertemuan dua lempeng bumi (zona subduksi) antara lempeng Eurasia dan Indo-Australia. Zona subduksi di bagian selatan membentang mulai dari Sumatera, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur, hingga Laut Banda, sedangkan wilayah sebelah utara terdapat patahan naik busur belakang (back arc thrust) Flores yang membentang Gambar 1. Peta Seismisitas di Bali dan sekitarnya pada bulan September 2020 Berdasarkan monitoring yang dilakukan oleh stasiun BMKG diwilayah PGR III terjadi 11 kali gempabumi yang dirasakan yaitu 1 kali di daerah Karangasem-Bali, 2 kali di daerah Lombok-NTB, 3 kali di daerah Sumbawa-NTB, 3 kali di Sumba-NTT, 2 kali di Flores-NTT

GEMPABUMI 5 dengan arah barat-timur mulai utara Bali, Lombok hingga di pulau Pantar Nusa Tenggara Timur. Dua generator gempabumi inlah yang mengakibatkan frekuensi gempabumi di daerah tersebut cukup tinggi. Selain itu, gempabumi yang terjadi diakibatkan oleh juga terdapat patahan atau sesar aktif yang berada di sekitar wilayah tersebut. Pada Gambar 1, menunjukan daerah dengan sebaran gempabumi paling rapat berada di daerah Sumbawa (NTB) dan daerah Sumba (NTT). Gempabumi yang terjadi di wilayah tersebut didominasi oleh gempabumi kedalaman dangkal (0-60 km). Berdasarkan monitoring yang dilakukan oleh stasiun BMKG diwilayah PGR III terjadi 11 kali gempabumi yang dirasakan yaitu 1 kali di daerah Karangasem-Bali, 2 kali di daerah Lombok- NTB, 3 kali di daerah Sumbawa-NTB, 3 kali di Sumba-NTT, 2 kali di Flores-NTT. Hasil monitoring gempabumi di wilayah PGR III pada bulan September 2020 tercatat sebanyak 340 kejadian gempabumi (sumber data: stasiun BMKG regional III), terjadi penurunan hampir tiga kali lipat jumlah aktivitas kegempaan bila dibandingkan dengan bulan Agustus 2020 yang berjumlah 942 gempabumi. Jumlah gempabumi ini merupakan yang terendah sepanjang tahun 2020. Penurunan ini disebabkan oleh stabilnya kembali patahan di BaratLaut Pulau Sumba-NTT dan selatan Banyuwangi sebagaimana pada Gambar 2 Hasil analisa kejadian gempabumi pada bulan September 2020 dapat dijelaskan berdasarkan magnitudo dan kedalaman sebagai berikut : Gambar 2. Perbandingan Jumlah Gempa Januari- September 2020 Berdasarkan Magnitudo Gempabumi Gempabumi yang tercatat pada wilayah PGR III berdasarkan Magnitudo dapat dilihat pada 5 tabel berikut: Tabel 1. Gempabumi berdasarkan magnitudo No. Magnitudo Persentase 1 M<3 SR 186 2 3 M<5 SR 155 3 M 5 SR Dari Tabel 1 menunjukan bahwa gempabumi yang terjadi masih didominasi oleh gempabumi M<3. Dengan grafik perbandingan dan persentase magnitudo sebagai berikut: 1 20 15 Grafik Jumlah Gempabumi Berdasarkan Magnitudo di Wilayah PGR III September 2020 M<3 berjumlah 186 kejadian 3 M<5 berjumlah 155 kejadian M 5 berjumlah 1 kejadian 10 5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Gambar 3. Histogram Gempabumi Berdasarkan Magnitudo

6 GEMPABUMI Berdasarkan Gambar 4 menunjukan bahwa perbandingan persentase magnitudo gempa bumi yang tercatat dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Persentase Magnitudo M<3 3 M<5 M 5 0% No. Magnitudo Persentase 1 M<3 SR 55% 2 3 M<5 SR 45 % 3 M 5 SR <1 % 45% 55% Berdasarkan Kedalaman Gempabumi yang tercatat pada wilayah PGR III berdasarkan kedalaman dapat dilihat pada tabel berikut: Dari Tabel 3 menunjukan bahwa gempabumi yang terjadi masih didominasi oleh gempabumi kedalaman dangkal (H<60). yang diperlihatkan pada grafik dan persentase perbandingan sebagai berikut: Tabel 3. Gempabumi berdasarkan kedalaman Gambar 4. Diagram Lingkaran Prosentase Gempabumi Berdasarkan Magnitudo Bulan September 2020 H<60 60 H<300 H 300 14% 0% No. Kedalaman (km) Jumlah gempabumi 1 H<60 295 2 60 H<300 km 47 3 H 300 0 Tabel 4. Persentase Kedalaman No. Magnitudo Persentase 86% 1 H<60 86% 2 60 H<300 km 14% 3 H 300 0% Gambar 5. Diagram Lingkaran Prosentase Gempabumi Berdasarkan Kedalaman Bulan September 2020 Grafik Jumlah Gempabumi Berdasarkan Kedalaman di Wilayah PGR III September 2020 35 30 25 Gempabumi dangkal = 295 kejadian Gempabumi menengah = 47 kejadian Gempabumi dalam = 0 kejadian 20 15 10 5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Gambar 6. Histogram Gempabumi Berdasarkan Kedalaman

GEMPA DIRASAKAN 7 GEMPABUMI DIRASAKAN DI WILAYAH BALI DAN SEKITARNYA GEMPABUMI DIRASAKAN Selama bulan September 2020 tercatat sebanyak 11 kali gempabumi yang dirasakan di wilayah Pusat Gempa Regional III (meliputi wilayah Jawa Timur, Bali, NTB dan sebagian NTT) sesuai dengan Tabel 1. Dari 11 gempabumi dirasakan yang tercatat, 1 diantara nya berpusat di wilayah Provinsi Bali, 5 gempabumi berpusat di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan 5 gempabumi berpusat di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Tabel 1. Gempabumi signifikan di Bali dan sekitarnya pada bulan September 2020 Oleh : Ika Sulfiana Putri, S.Tr NO TANGGAL WAKTU (WIB) LIN- TANG BUJUR MAG- NI- TUDE KEDA- LAMAN (Km) KETERANGAN 7 DIRASAKAN 1 01/09/2020 14:21:24-8.09 118.91 4.1 10 44 km TimurLaut BIMA-NTB dirasakan di Bima III MMI 2 03/09/2020 16:35:13-9.16 119.81 4.5 10 56 km TimurLaut WAIBAKUL-NTT dirasakan di wilayah Waingapu II-III MMI 3 06/09/2020 22:08:06-8.32 117.36 4.1 10 20 km BaratLaut SUMBAWA-NTB dirasakan di Sumbawa III MMI 4 11/09/2020 06:33:37-9.12 118.87 4.9 32 5 12/09/2020 22:11:05-8.15 116.26 4.4 11 6 14/09/2020 22:31:28-8.48 116.83 4 13 7 17/09/2020 09:02:55-8.29 117.53 4 10 8 23/09/2020 16:06:47-8.62 120.47 3.1 10 9 28/09/2020 23:23:39-8.21 115.6 3.9 10 10 28/09/2020 10:44:56-11.46 117.94 5.3 10 11 30/09/2020 09:34:37-9.39 120.2 4 42 45 km BaratLaut TAMBOLAKA-NTT 25 km TimurLaut LOMBOKUTARA-NTB 9 km BaratDaya PULAUPANJANG-NTB 25 km TimurLaut SUMBAWA-NTB 1 km Tenggara RUTENG- MANGGARAI-NTT 17 km TimurLaut KARANGASEM-BALI 237km barat Daya KODI- SUMBA BARATDAYA-NTT 30 km BaratLaut WAINGAPU-NTT dirasakan di Kota Bima III MMI dirasakan di Lombok Utara, Lombok Barat III MMI, Mataram, Lombok Tengah II MMI Sumbawa Barat dan Sumbawa III MMI, dirasakan di wilayah Sumbawa II- III MM dirasakan di wilayah Ruteng III MMI dirasakan di Karangasem II-III, di Mataram II MMI dirasakan di Kodi dan Sumbawa II - III MMI, Denpasar dan Mataram II MMI dirasakan II MMI di Waingapu Skala MMI (Modified Mercalli Intensity) Skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902. Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa tersebut dan juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut. (https://www.bmkg.go.id/gempabumi/skala-mmi.bmkg)

8 PERCEPATAN TANAH PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM Percepatan getaran tanah maksimum adalah nilai percepatan getaran tanah yang terbesar yang pernah terjadi di suatu tempat yang diakibatkan oleh gempabumi. Percepatan getaran tanah disebut juga dengan istilah PGA atau Peak Ground Acceleration dan dinyatakan dalam satuan gal. Semakin besar nilai PGA yang terjadi disuatu tempat, semakin besar bahaya dan risiko gempabumi yang mungkin terjadi. Selama bulan September 2020 tercatat sebanyak 10 kali gempabumi yang dirasakan di wilayah Pusat Gempa Regional III (meliputi wilayah Jawa Timur, Bali, NTB dan sebagian NTT), 2 gempabumi diantaranya dirasakan di wilayah Provinsi Bali. Gempabumi pertama terjadi pada tanggal 15 September 2020 dan gempabumi kedua terjadi pada tanggal 25 September 2020. Parameter dan nilai percepatan tanah maksimum dari gempabumi dirasakan dapat diwakili dengan gambar di bawah ini. PARAMETER GEMPABUMI : 28 September 2020 23:23:39 WIB : 8.21 LS 115.6 BT : 17 km TimurLaut KARANGASEM-BALI : 3.9 SR : 10 KM Dirasakan : KARANGASEM II-III, MATARAM II MMI Gambar 1. Peta guncangan gempabumi pada tanggal 28 September 2020 Percepatan Tanah Maksimum : Badung 0.105 gal Banyuwangi 0.031 gal Tabanan 0.147 gal Singaraja 0.186 gal Skala MMI (Modified Mercalli Intensity) I MMI : Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang II MMI : Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. III MMI : Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. IV MMI : Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

PERCEPATAN TANAH 9 PARAMETER GEMPABUMI : 28 September 2020 10:44:56 WIB : 11.46 LS 117.94 BT : : : Dirasakan : 237km barat Daya KODI, SUMBA BARATDAYA - NTT 5.3 SR 10 KM Kodi dan Sumbawa II - III MMI, Denpasar dan Mataram II MMI Sumba 0.239 gal Gambar 2. Peta guncangan gempabumi pada tanggal 31 September 2020 Percepatan Tanah Maksimum : Sumbawa 0.359 gal Badung 0.155 gal Tabanan 0.082 gal Singaraja 0.078 gal

10 KELISTRIKAN UDARA KELISTRIKAN UDARAOleh : Ni Luh Desi Purnami, SST KELISTRIKAN UDARA Petir terjadi karena adanya perbedaan potensial antara awan dengan bumi atau antara awan dengan awan lainnya, sehingga terjadi loncatan partikel muatan yang bergesekan dengan udara, hal inilah yang menyebabkan kilat dan suara gemuruh di langit. Petir merupakan fenomena alam yang biasanya terjadi pada musim penghujan yang ditandai dengan kilatan cahaya dan suara yang menggelegar. Fenomena ini disebabkan oleh awan rendah jenis Cumulunimbus (Cb). Di dalam awan Cumulunimbus ini terjadi peristiwa turbulensi yang mengakibatkan terbentuknya ionisasi dan polarisasi (pengkutuban) muatanmuatan di awan sehingga partikel bermuatan negative berkumpul di dasar awan dan sebaliknya, bermuatan positif di bagian atas awan. Apabila beda potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pelepasan muatan negatif (elektron). Pelepasan muatan ini yang kita ketahui sebagai petir. Berdasarkan pembentukannya, tipe petir dibagi menjadi 4 yaitu: 1. Sambaran Petir dari Awan ke Tanah atau Cloud to Ground (CG) 2. Sambaran Petir antar awan (Cloud to Cloud/CC) Gambar 1.Jumlah sambaran petir harian Bulan Agustus dan September 2020 Akan tetapi, Jika dilihat berdasarkan sambaran secara harian selama bulan September 2020, terlihat tren jumlah sambaran yang mengalami peningkatan walaupun tidak signifikan dari awal bulan menuju ke akhir bulan yang ditunjukkan pada gambar 2. 3. Sambaran petir di dalam awan (Intracloud/IC) 4. Sambaran Petir dari awan ke udara (Cloud to Sky/CA) Berdasarkan alat yang terpasang di Stasiun Geofisika Denpasar, Jumlah sambaran petir harian pada bulan September 2020, secara umum mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan jumlah sambaran petir pada bulan Agustus 2020 sebagaimana ditunjukkan dalam gambar 1. Gambar 2. Perbandingan Jumlah sambaran petir harian Bulan September 2020

KELISTRIKAN UDARA 11 Pada bulan September 2020, terjadi sebanyak 33.633 kali sambaran petir yang terdiri dari jenis petir Intra Cloud (IC) dan Cloud to Ground (CG). Perbandingan jumlah strike jenis IC dan CG untuk bulan September 2020 masih didominasi oleh sambaran petir tipe IC, dimana petir jenis IC sebanyak 56% dan petir jenis CG 44%. Banyaknya strike jenis IC 18.812 sambaran sedangkan jenis CG sebanyak 14.821 sambaran. Petir CG terdiri terdiri dari jenis CG+ sebanyak 35% (11.896 sambaran) dan CG- sebanyak 9% (2.925 sambaran). Rekapitulasi jumlah petir CG dan IC disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 3. Gambar 3. Perbandingan Jenis Petir yang tercatat selama bulan September 2020 Jumlah sambaran petir bulan September tahun 2020 merupakan jumlah sambaran tertinggi kelima selama bulan September sepanjang tahun 2009-2020. Sambaran petir tertinggi bulan September terjadi pada bulan September tahun 2009 sedangkan terendah pada bulan September 2018. Grafik jumlah sambaran petir ini disajikan dalam gambar 4. Gambar 4. Jumlah Sambaran petir bulan September tahun 2009-2020

12 KELISTRIKAN UDARA ANALISIS TEMPORAL Pa da bulan September 2020, sambaran petir perjam menunjukan pola diurnal dengan satu puncak kejadian yaitu pada pagi hari. Puncak sambaran terjadi antara pukul 04.00 WITA seperti yang ditunjukkan pada gambar 5. Hal ini menunjukkan bahwa pembentukan awan awan konvektif yang banyak menyebabkan terjadinya petir terjadi pada waktu tersebut. Gambar 5. Sambaran petir perjam bulan September 2020 ANALISIS SPASIAL Berdasarkan peta jumlah sambaran petir wilayah Bali dan sekitarnya untuk bulan September 2020 sambaran petir sebagian besar terjadi di wilayah bagian pesisir Bali bagian Barat. Sambaran petir tertinggi tercatat di wilayah Kecamatan Selemadeg, Kecamatan Kerambitan, Kecamatan Tabanan dan Kecamatan Denpasar Selatan seperti yang ditunjukkan pada gambar 6. Gambar 6. Peta Kerapatan Sambaran Petir Wilayah Provinsi Bali Bulan September 2020

ARTIKEL 13 Denpasar Geophysics Station Joined in Advanced Earthquake and Tsunami Hazard Training Course One staff of Denpasar Geophysics Station joined in Advanced Earthquake and Tsunami Hazard Training Course, which held online. The course held for 5 days from September 21st, 2020 till September 25th, 2020. This training course is conducted for the BMKG staff located in Jakarta and 10 Regional Monitoring Centers, as well as students at the STMKG College. The number of participants who attended the training was 55 people. The course provides a comprehensive summary of the modern knowledge of earthquakes, tsunamis, liquefaction and other hazards of Indonesia and mitigation. This course is a collaboration between BMKG and United States Geological Survey (USGS) which all of presenters are from USGS experts. The training uses two platforms to synchronize, namely Zoom Meeting and Youtube, in which Zoom Meeting is integrated into Youtube. As keynote speaker from this training was Mr. Walter Mooney. Total the course has 9 lecturers, which scheduled four lecturers each morning. The training used recorded lectures and all the materials was provided before the training started. At the end of presentation, we did realtime discussion. The training course provide a modern, advanced understanding of the following aspects of Indonesia natural hazards, including recent events: Earthquakes: Crustal, Mega-Thrust and Deep Events Tsunamis: Occurrence and Mechanisms Earthquake Induced Liquefaction and Landslides Earthquakes, Volcanoes and Tectonics Submarine Landslides and Tsunamis Recent (2020) Studies of the 2018 Palu Earthquake, Tsunami and Landslides Climate Change and Hazards Mitigation USGS is a collaborative partner with BMKG in fulfilling its vision as an earthquake and tsunami information service provider. Forms of cooperation have been established in the fields of operational, research and development, and capacity building. Currently, BMKG and USGS have be preparing an MoU to work together in this field.

14 CUACA CURAH HUJAN KOTA DENPASAR BULAN SEPTEMBER 2020 METEOROLOGI oleh: I Wayan Suka Asnawa, S.P. Mengingat pentingnya air bagi kehidupan manusia pada umumnya dan bagi masyarakat kota Denpasar khususnya, maka dalam tulisan ini akan dibahas mengenai kondisi curah hujan Kota Denpasar bulan September 2020 terhadap rata-ratanya. Pengertian: curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter. Untuk mengetahui besarnya curah hujan digunakan alat yang disebut penakar hujan (Rain Gauge). Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama periode tertentu (sebulan), dengan nilai rata-rata atau normal dari periode yang sama (bulan) di satu tempat. Hasil monitoring curah hujan harian pada bulan September 2020 di Stasiun Geofisika Denpasar ditunjukkan pada Gambar 1. 25.0 20.0 15.0 10.0 5.0 0.0 CURAH HUJAN HARIAN KOTA DENPASAR SEPTEMBER 2020 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Gambar 1. Curah Hujan Harian Bulan September 2020 Gambar 1 menunjukkan adanya hujan di akhir bulan September 2020, sedangkan di awal sampai pertengahan tidak terjadi hujan. Jumlah hari hujan pada bulan September adalah 6 hari hujan. Curah hujan yang terjadi pada bulan September 2020 banyak terjadi pada dini hari yaitu mulai pukul 19.00 WITA hingga pagi hari, seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Curah Hujan Tiap Jam Kota Denpasar September 2020 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Gambar 2. Intensitas Curah Hujan Tiap Jam Bulan September 2020

CUACA 15 Curah hujan selama bulan September 2020 dibandingkan terhadap rata-rata 24 tahunnya (awal data 1996-2019), sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 3. 60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 10.0 0.0 Perbandingan Curah Hujan September 2020 terhadap Rata-ratanya 43.0 37.4 BATAS ATAS RATA RATA SEPTEMBER 24 TAHUN Gambar 3. Perbandingan Curah Hujan September 2020 Terhadap Ratarata 24 tahun Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat bahwa pada PPada bulan September 2020 terjadi hujan sebesar 49.7 mm sedangkan rata-rata curah hujan Kota Denpasar 24 tahun sebesar 37.4 mm dengan batas atas normalnya: 115% X 49.7= 43.0 mm dan batas bawah normal: 85% X 49.7 = 31.8 mm. 31.8 BATAS BAWAH RATA 49.7 Sep-20 KESIMPULAN Dari data yang ada dapat disimpulkan bahwa curah hujan kota Denpasar yang diwakili oleh data stasiun Geofisika Denpasar, berada di atas ratarata. Pada bulan September 2020 terjadi hujan sebesar 49.7 mm sedangkan rata-rata 24 tahunnya sebesar 37.4. mm 500.0 450.0 400.0 350.0 300.0 250.0 200.0 150.0 100.0 50.0 0.0 PERBANDINGAN CURAH HUJAN KOTA DENPASAR BULAN SEPTEMBER 2020 DENGAN RATA-RATANYA JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES Gambar 4. Perbandingan Curah Hujan September terhadap rata-rata 24 tahunnya. BBRata Rata2 24 TH BARata 2020 Gambar 4 menunjukkan rata-rata curah hujan selama 24 tahun beserta batas atas dan bawahnya, sedangkan curah hujan yang terjadi pada tahun 2020 ditunjukkan dengan garis berwarna merah tua. hal ini menggambarkan bahwa curah hujan bulan September 2020 berada di atas rata-rata 24 tahunnya.

16 IKLIM PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN NOVEMBER 2020 IKLIM Curah Hujan Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) mm adalah air hujan setinggi 1 (satu) mm yang jatuh (tertampung) pada tempat yang datar seluas 1m 2 dengan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap. Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan Curah hujan kumulatif 1 (satu) bulan adalah jumlah curah hujan yang terkumpul selama 28 atau 29 hari untuk bulan Februari dan 30 atau 31 hari untuk bulan-bulan lainnya. Klasifikasi Tingkat Rawan Banjir berdasar Curah Bulanan dan harian terkait banjir Tingkat Rawan Curah Hujan Bulanan Curah Hujan Harian 1 Tinggi > 500 mm > 100 mm 2 Menengah/ Sedang 300-500 mm 20-100 mm 3 Rendah < 300 mm < 20 mm ANALISIS PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN NOVEMBER 2020 Berdasarkan hasil perhitungan statistik dan analisis kondisi fisis dan dinamis atmosfer di wilayah Bali dan sekitarnya serta kondisi lokal masing-masing Zona Musim (ZOM) terutama topografi daerah Bali, maka prakiraan curah hujan daerah Bali untuk bulan November 2020 disajikan pada Gambar 1 dan Tabel 1. (sumber data Stasiun Klimatologi Jembrana) Gambar 1. Peta Prakiraan curah hujan bulan November 2020 daerah Bali

IKLIM 17 Tabel 1. Prakiraan Curah Hujan bulan November 2020

18 IKLIM ANALISIS PRAKIRAAN SIFAT CURAH HUJAN BULAN NOVEMBER 2020 Berdasarkan hasil perhitungan statistik dan analisis kondisi fisis dan dinamis atmosfer di wilayah Bali dan sekitarnya serta kondisi lokal masing-masing Zona Musim (ZOM) terutama topografi daerah Bali, maka secara umum Sifat Hujan bulan November 2020 untuk daerah Bali diprakirakan Normal (N) Atas Normal (AN). Disajikan pada Gambar 2 dan Tabel 2 sebagai berikut: Gambar 2. Peta Prakiraan curah hujan bulan November 2020 daerah Bali Tabel 2. Tabel Prakiraan Sifat Hujan Bulan November 2020 SIFAT HUJAN KABUPATEN KECAMATAN DESA/BAGIAN DARI KECAMATAN Atas Normal (AN) Provinsi Bali Sebagian besar kecamatan di Provinsi Bali. Normal (N) Jembrana Buleleng Gianyar Karangasem Klungkung Kota Denpasar Sebagian Melaya. Sebagian Gerokgak. Payangan, Sukawati, Gianyar dan Tampaksiring. Kubu, Rendang, Abang, Karangasem dan Manggis. Banjarangkan, Klungkung dan Dawan. Denpasar Timur dan Denpasar Barat. Bawah Normal (BN) - -

ALMANAK 19 ALMANAK BULAN NOVEMBER 2020 ALMANAK POSISI DAN FASE BULAN Bulan sebagai satelit Bumi dalam setiap revolusinya mengelilingi Bumi mengalami satu kali fase Perigee dan Apogee. Perigee merupakan jarak terdekat bulan selama satu periode revolusinya mengelilingi Bumi. Perigee untuk Bulan November terjadi pada tanggal 14 November 2020 pukul 19:43 WITA dengan jarak antara Bumi dan Bulan 357.944 km Untuk Apogee yaitu jarak terjauh Bulan dengan Bumi terjadi pada pukul 08:29 WITA tanggal 27 November 2020 dengan jarak sekitar 405.845 km dari Bumi. Pada November 2020 puncak Bulan Purnama terjadi pada 30 November 2020 pukul 17:30 WITA. Puncak Tilem/Bulan mati terjadi pada 15 November 2020 pukul 13:07 WITA. Oleh : Ni Luh Desi Purnami, SST TERBIT DAN TERBENAM MATAHARI Data terbit terbenamnya Matahari untuk delapan ibu kota kabupaten dan satu kota madya di seluruh Bali untuk Bulan November 2020 disajikan dalam tabel berikut. DATA WAKTU TERBIT DAN TERBENAM MATAHARI DI KOTA DENPASAR BULAN NOVEMBER 2020 atas (Jejeg atas (Jejeg 1 05:50 12:03 18:15 12.42 16 05:48 12:04 18:20 12.53 2 05:50 12:03 18:16 12.43 17 05:48 12:04 18:20 12.53 3 05:50 12:03 18:16 12.43 18 05:48 12:04 18:20 12.53 4 05:50 12:03 18:16 12.43 19 05:48 12:05 18:21 12.55 5 05:49 12:03 18:16 12.45 20 05:49 12:05 18:21 12.53 6 05:49 12:03 18:16 12.45 21 05:49 12:05 18:22 12.55 7 05:49 12:03 18:17 12.47 22 05:49 12:05 18:22 12.55 8 05:49 12:03 18:17 12.47 23 05:49 12:06 18:22 12.55 9 05:49 12:03 18:17 12.47 24 05:49 12:06 18:23 12.57 10 05:49 12:03 18:18 12.48 25 05:49 12:06 18:23 12.57 11 05:49 12:03 18:18 12.48 26 05:49 12:06 18:24 12.58 12 05:48 12:03 18:18 12.50 27 05:50 12:07 18:24 12.57 13 05:48 12:03 18:19 12.52 28 05:50 12:07 18:25 12.58 14 05:48 12:04 18:19 12.52 29 05:50 12:07 18:25 12.58 15 05:48 12:04 18:19 12.52 30 05:50 12:08 18:26 12.60

20 ALMANAK AMLAPURA atas (Jejeg atas (Jejeg 1 05:49 12:01 18:14 12.42 16 05:47 12:02 18:18 12.52 2 05:49 12:01 18:14 12.42 17 05:47 12:03 18:18 12.52 3 05:49 12:01 18:14 12.42 18 05:47 12:03 18:18 12.52 4 05:48 12:01 18:14 12.43 19 05:47 12:03 18:19 12.53 5 05:48 12:01 18:14 12.43 20 05:47 12:03 18:19 12.53 6 05:48 12:01 18:15 12.45 21 05:48 12:04 18:20 12.53 7 05:48 12:01 18:15 12.45 22 05:48 12:04 18:20 12.53 8 05:48 12:01 18:15 12.45 23 05:48 12:04 18:21 12.55 9 05:48 12:01 18:15 12.45 24 05:48 12:04 18:21 12.55 10 05:47 12:02 18:16 12.48 25 05:48 12:05 18:21 12.55 11 05:47 12:02 18:16 12.48 26 05:48 12:05 18:22 12.57 12 05:47 12:02 18:16 12.48 27 05:48 12:05 18:22 12.57 13 05:47 12:02 18:17 12.50 28 05:49 12:06 18:23 12.57 14 05:47 12:02 18:17 12.50 29 05:49 12:06 18:23 12.57 15 05:47 12:02 18:17 12.50 30 05:49 12:06 18:24 12.58 NEGARA atas (Jejeg atas (Jejeg 1 05:53 12:05 18:17 12.40 16 05:51 12:06 18:21 12.50 2 05:53 12:05 18:17 12.40 17 05:51 12:06 18:22 12.52 3 05:52 12:05 18:18 12.43 18 05:51 12:07 18:22 12.52 4 05:52 12:05 18:18 12.43 19 05:51 12:07 18:23 12.53 5 05:52 12:05 18:18 12.43 20 05:51 12:07 18:23 12.53 6 05:52 12:05 18:18 12.43 21 05:52 12:07 18:23 12.52 7 05:52 12:05 18:19 12.45 22 05:52 12:08 18:24 12.53 8 05:52 12:05 18:19 12.45 23 05:52 12:08 18:24 12.53 9 05:52 12:05 18:19 12.45 24 05:52 12:08 18:25 12.55 10 05:51 12:05 18:19 12.47 25 05:52 12:08 18:25 12.55 11 05:51 12:05 18:20 12.48 26 05:52 12:09 18:25 12.55 12 05:51 12:06 18:20 12.48 27 05:52 12:09 18:26 12.57 13 05:51 12:06 18:20 12.48 28 05:53 12:09 18:26 12.55 14 05:51 12:06 18:21 12.50 29 05:53 12:10 18:27 12.57 15 05:51 12:06 18:21 12.50 30 05:53 12:10 18:27 12.57 SEMARAPURA atas (Jejeg atas (Jejeg 1 05:49 12:01 18:14 12.42 16 05:47 12:03 18:18 12.52 2 05:49 12:01 18:14 12.42 17 05:47 12:03 18:19 12.53 3 05:48 12:01 18:14 12.43 18 05:47 12:03 18:19 12.53 4 05:48 12:01 18:15 12.45 19 05:47 12:03 18:19 12.53 5 05:48 12:01 18:15 12.45 20 05:47 12:03 18:20 12.55 6 05:48 12:01 18:15 12.45 21 05:47 12:04 18:20 12.55 7 05:48 12:01 18:15 12.45 22 05:47 12:04 18:21 12.57 8 05:47 12:02 18:16 12.48 23 05:47 12:04 18:21 12.57 9 05:47 12:02 18:16 12.48 24 05:48 12:05 18:22 12.57 10 05:47 12:02 18:16 12.48 25 05:48 12:05 18:22 12.57 11 05:47 12:02 18:17 12.50 26 05:48 12:05 18:22 12.57 12 05:47 12:02 18:17 12.50 27 05:48 12:05 18:23 12.58 13 05:47 12:02 18:17 12.50 28 05:48 12:06 18:23 12.58 14 05:47 12:02 18:18 12.52 29 05:48 12:06 18:24 12.60 15 05:47 12:02 18:18 12.52 30 05:49 12:07 18:24 12.58

ALMANAK 21 SINGARAJA TABANAN BANGLI atas (Jejeg atas (Jejeg 1 05:51 12:03 18:15 12.40 16 05:50 12:05 18:19 12.48 2 05:51 12:03 18:16 12.42 17 05:50 12:05 18:20 12.50 3 05:51 12:03 18:16 12.42 18 05:50 12:05 18:20 12.50 4 05:51 12:03 18:16 12.42 19 05:50 12:05 18:21 12.52 5 05:51 12:03 18:16 12.42 20 05:50 12:05 18:21 12.52 6 05:50 12:03 18:16 12.43 21 05:50 12:06 18:21 12.52 7 05:50 12:03 18:17 12.45 22 05:50 12:06 18:22 12.53 8 05:50 12:03 18:17 12.45 23 05:50 12:06 18:22 12.53 9 05:50 12:04 18:17 12.45 24 05:50 12:06 18:23 12.55 10 05:50 12:04 18:17 12.45 25 05:51 12:07 18:23 12.53 11 05:50 12:04 18:18 12.47 26 05:51 12:07 18:23 12.53 12 05:50 12:04 18:18 12.47 27 05:51 12:07 18:24 12.55 13 05:50 12:04 18:18 12.47 28 05:51 12:08 18:24 12.55 14 05:50 12:04 18:19 12.48 29 05:51 12:08 18:25 12.57 15 05:50 12:04 18:19 12.48 30 05:52 12:08 18:25 12.55 atas (Jejeg atas (Jejeg 1 05:51 12:03 18:16 12.42 16 05:49 12:05 18:20 12.52 2 05:51 12:03 18:16 12.42 17 05:49 12:05 18:20 12.52 3 05:51 12:03 18:16 12.42 18 05:49 12:05 18:21 12.53 4 05:50 12:03 18:16 12.43 19 05:49 12:05 18:21 12.53 5 05:50 12:03 18:17 12.45 20 05:49 12:05 18:21 12.53 6 05:50 12:03 18:17 12.45 21 05:49 12:06 18:22 12.55 7 05:50 12:03 18:17 12.45 22 05:50 12:06 18:22 12.53 8 05:50 12:03 18:17 12.45 23 05:50 12:06 18:23 12.55 9 05:50 12:04 18:18 12.47 24 05:50 12:06 18:23 12.55 10 05:49 12:04 18:18 12.48 25 05:50 12:07 18:24 12.57 11 05:49 12:04 18:18 12.48 26 05:50 12:07 18:24 12.57 12 05:49 12:04 18:19 12.50 27 05:50 12:07 18:24 12.57 13 05:49 12:04 18:19 12.50 28 05:51 12:08 18:25 12.57 14 05:49 12:04 18:19 12.50 29 05:51 12:08 18:25 12.57 15 05:49 12:04 18:20 12.52 30 05:51 12:08 18:26 12.58 atas (Jejeg atas (Jejeg 1 05:50 12:02 18:15 12.42 16 05:50 12:02 18:15 12.42 2 05:50 12:02 18:15 12.42 17 05:50 12:02 18:15 12.42 3 05:50 12:02 18:15 12.42 18 05:50 12:02 18:15 12.42 4 05:49 12:02 18:15 12.43 19 05:49 12:02 18:15 12.43 5 05:49 12:02 18:16 12.45 20 05:49 12:02 18:16 12.45 6 05:49 12:02 18:16 12.45 21 05:49 12:02 18:16 12.45 7 05:49 12:02 18:16 12.45 22 05:49 12:02 18:16 12.45 8 05:49 12:02 18:16 12.45 23 05:49 12:02 18:16 12.45 9 05:49 12:03 18:17 12.47 24 05:49 12:03 18:17 12.47 10 05:49 12:03 18:17 12.47 25 05:49 12:03 18:17 12.47 11 05:48 12:03 18:17 12.48 26 05:48 12:03 18:17 12.48 12 05:48 12:03 18:17 12.48 27 05:48 12:03 18:17 12.48 13 05:48 12:03 18:18 12.50 28 05:48 12:03 18:18 12.50 14 05:48 12:03 18:18 12.50 29 05:48 12:03 18:18 12.50 15 05:48 12:03 18:18 12.50 30 05:48 12:03 18:18 12.50 Majalah Buletin Geodinamika Geodinamika Desember Oktober 2019 2020

22 ALMANAK MANGUPURA atas (Jejeg atas (Jejeg 1 05:50 12:03 18:15 12.42 16 05:49 12:04 18:20 12.52 2 05:50 12:03 18:16 12.43 17 05:49 12:04 18:20 12.52 3 05:50 12:03 18:16 12.43 18 05:49 12:04 18:20 12.52 4 05:50 12:03 18:16 12.43 19 05:49 12:05 18:21 12.53 5 05:50 12:03 18:16 12.43 20 05:49 12:05 18:21 12.53 6 05:49 12:03 18:16 12.45 21 05:49 12:05 18:21 12.53 7 05:49 12:03 18:17 12.47 22 05:49 12:05 18:22 12.55 8 05:49 12:03 18:17 12.47 23 05:49 12:06 18:22 12.55 9 05:49 12:03 18:17 12.47 24 05:49 12:06 18:23 12.57 10 05:49 12:03 18:18 12.48 25 05:49 12:06 18:23 12.57 11 05:49 12:03 18:18 12.48 26 05:50 12:07 18:24 12.57 12 05:49 12:03 18:18 12.48 27 05:50 12:07 18:24 12.57 13 05:49 12:04 18:18 12.48 28 05:50 12:07 18:25 12.58 14 05:49 12:04 18:19 12.50 29 05:50 12:08 18:25 12.58 15 05:49 12:04 18:19 12.50 30 05:50 12:08 18:26 12.60 GIANYAR atas (Jejeg atas (Jejeg 1 05:50 12:02 18:15 12.42 16 05:48 12:03 18:19 12.52 2 05:50 12:02 18:15 12.42 17 05:48 12:04 18:19 12.52 3 05:49 12:02 18:15 12.43 18 05:48 12:04 18:20 12.53 4 05:49 12:02 18:15 12.43 19 05:48 12:04 18:20 12.53 5 05:49 12:02 18:15 12.43 20 05:48 12:04 18:20 12.53 6 05:49 12:02 18:16 12.45 21 05:48 12:05 18:21 12.55 7 05:49 12:02 18:16 12.45 22 05:48 12:05 18:21 12.55 8 05:49 12:02 18:16 12.45 23 05:49 12:05 18:22 12.55 9 05:48 12:02 18:17 12.48 24 05:49 12:05 18:22 12.55 10 05:48 12:03 18:17 12.48 25 05:49 12:06 18:22 12.55 11 05:48 12:03 18:17 12.48 26 05:49 12:06 18:23 12.57 12 05:48 12:03 18:17 12.48 27 05:49 12:06 18:23 12.57 13 05:48 12:03 18:18 12.50 28 05:49 12:07 18:24 12.58 14 05:48 12:03 18:18 12.50 29 05:50 12:07 18:24 12.57 15 05:48 12:03 18:18 12.50 30 05:50 12:07 18:25 12.58

Nexstorm / Pengamatan Petir WRS DVB WRS NewGen Intensitymeter

KOMITMEN MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS ISSN NOMOR 977 2460470-006