HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH DI SMK YPIB MAJALENGKA TAHUN 2019

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016

Pengetahuan Berhubungan dengan Konsumsi Tablet Fe Saat Menstruasi pada Remaja Putri di SMAN 2 Banguntapan Bantul

BAB 1 PENDAHULUAN. cadangan besi kosong yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan. perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja, dan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan fisiknya dan perkembangan kecerdasannya juga terhambat.

BAB I. antara asupan (intake dengan kebutuhan tubuh akan makanan dan. pengaruh interaksi penyakit (infeksi). Hasil Riset Kesehatan Dasar pada

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTERI TENTANG ANEMIA DEFISIENSI BESI DI SMA NEGERI 15 MEDAN

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN PROTEIN, ZAT BESI, DAN VITAMIN C DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI KELURAHAN SEMANGGI DAN SANGKRAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) wanita dengan usia tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi medis dimana kadar hemoglobin kurang dari

HUBUNGAN PERILAKU MINUM TABLET ZAT BESI PADA REMAJA PUTRI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMK N 2 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 2001). Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada

BAB I PENDAHULUAN. terutama di negara berkembang. Data Riset Kesehatan Dasar (R iskesdas)

BAB 1 PENDAHULUAN. psikologik, dan perubahan sosial (Mansur, 2009). Pada remaja putri, pubertas

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pertumbuhan fisik yang tidak optimal dan penurunan perkembangan. berakibat tingginya angka kesakitan dan kematian.

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. trimester III sebesar 24,6% (Manuba, 2004). Maka dari hal itu diperlukan

Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, menurut World Health Organization (WHO) (2013), prevalensi anemia

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak. perilaku, kesehatan serta kepribadian remaja dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut usia (Depkes, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam sintesa hemoglobin. Mengkonsumsi tablet Fe sangat

BAB I PENDAHULUAN. generasi penerus bangsa. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya. manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan

Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Pada Remaja Putri

Yane Liswanti, Dina Ediana 1Program Studi DIII Analis KesehatanSTIKes BTH Tasikmalaya *Coresponding author :

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping tiga masalah gizi lainya yaitu kurang energi protein (KEP), masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan demikian salah satu masalah kesehatan masyarakat paling serius

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB 1 : PENDAHULUAN. kurang vitamin A, Gangguan Akibat kurang Iodium (GAKI) dan kurang besi

BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang. Masalah kesehatan yang dihadapi negara-negara berkembang

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN ZAT GIZI MIKRO DAN MORBIDITAS TERHADAP STATUS GIZI SISWA SISWI DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG GIZI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN JEBRES SURAKARTA ABSTRAK. Satiti Setiyo Siwi, S.S.T.

BAB 1 PENDAHULUAN. negara berkembang, termasuk. Riskesdas, prevalensi anemia di Indonesia pada tahun 2007 adalah

BAB I PENDAHULUAN. Usia remaja merupakan usia peralihan dari anak-anak menuju dewasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anemia Gizi Besi (AGB) dan Kekurangan Energi Protein (KEP) di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN (6; 1) (11)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH REMAJA PUTRI DI WILAYAH PUSKESMAS JENGGOT KOTA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang diandalkan dalam pembangunan nasional. Sebagai modal

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan masa yang kritis dalam upaya menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. seperti puberteit, adolescence, dan youth. Remaja atau adolescence (Inggris),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang. Berdasarkan Riskesdas (2013), dilaporkan bahwa angka

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

Pengetahuan Gizi, Pola Makan, dan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah dengan Kejadian Anemia Remaja Putri

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dengan

BAB I PENDAHULUAN. Anemia merupakan masalah yang sering terjadi di Indonesia. Anemia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode Kehamilan merupakan masa dimulainya konsepsi

BAB 1 : PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat ( Public Health Problem) adalah anemia gizi.

KEJADIAN ANEMIA DI UPTD PUSKESMAS SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. anemia.kekurangan zat besi dalam tubuh mengakibatkan pembentukan hemoglobin

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 1 WONOSARI KLATEN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN PROTEIN, BESI DAN VITAMIN C DENGAN KADAR HEMOGLOBIN SISWI KELAS XI SMU NEGERI I NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH DI SMK YPIB MAJALENGKA TAHUN 2019 Nur Aliah 1,2,3,4 Jurusan DIII Kebidanan, STIKes Muhammadiyah Cirebon Email : info@stikesmuhcrb.ac.id Abstrak : Pengetahuan Remaja Putri dengan Konsumsi Tablet Tambah Darah. Anemia merupakan salah satu masalah gizi yang banyak terjadi di Indonesia terutama di kalangan remaja. Hal ini terbukti dengan adanya program Dinas Kesehatan yang mewajibkan siswi SMA untuk mengkonsumsi tablet tambah darah seminggu sekali dan pada saat menstruasi untuk mencegah terjadinya anemia. Diketahui hubungan pengetahuan remaja putri dengan konsumsi TTD di SMK YPIB Majalengka. Desain penelitian deskriftif analitik dengan metode cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik Quota Sampling, diperoleh 45 remaja putri yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukan bahwa 100% remaja putri yang memiliki pengetahuan baik, hasil statistik menunjukan bahwa ada hubungan antara pengetahuan remaja putri dengan konsumsi tablet tambah darah p=0,007 (p<0.05). Kata Kunci : Tablet Tambah Darah; Konsumsi; Sikap; Pengetahuan; Remaja Putri. Anemia akibat kekurangan zat besi (Fe) merupakan salah satu masalah gizi utama di Asia termasuk di Indonesia. Anemia defisiensi zat besi merupakan masalah gizi yang paling lazim di dunia dan menjangkiti lebih dari 600 juta manusia. Prevalensi anemia secara global adalah sekitar 51%. Prevalensi untuk balita sekitar 43%, anak usia sekolah 37%, pria dewasa hanya 18%, dan wanita tidak hamil 35% (Arisman, 2014). Anemia banyak tejadi pada remaja putri yang dampaknya bisa sampai ketika dia sudah menikah. Dampak buruknya yaitu dapat mengakibatkan kematian ibu dan bayi, bahkan menghasilkan bayi dengan berat badan rendah (Dubey dkk, 2013). Perubahan fisik pada masa remaja akan mempengaruhi status kesehatan dan gizi remaja tersebut (Sulistyoningsih, 2012). Pada usia remaja percepatan pertumbuhan dan perkembangan tubuh memerlukan energi lebih banyak selain itu, pada remaja terjadi perubahan gaya hidup dan kebiasaan yang suka mencoba-coba makanan sehingga terjadi ketidaksesuaian asupan energi dan zat gizi lainnya (Marmi, 2013). Kriteria usia masa remaja awal pada perempuan yaitu 13-15 tahun dan pada lakilaki yaitu 15-17 tahun. Kriteria usia masa remaja pertengahan pada perempuan yaitu 15-18 tahun dan pada lakilaki yaitu 17-19 tahun. Sedangkan kriteria masa remaja akhir pada perempuan yaitu 18-21 tahun dan pada laki-laki 19-21 tahun (Thalib, 2015). Remaja putri memerlukan perhatian khusus dalam hal kesehatan dikarenakan kebutuhan zat besi pada remaja putri meningkat karena pertumbuhan dan datangnya menstruasi, sehingga pada remaja putri sangat rentan sekali terjadi anemia (Sediaoetama, 2015). Anemia kekurangan zat besi dapat menimbulkan berbagai dampak pada remaja putri antara lain menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena penyakit, menurunnya aktivitas dan prestasi belajar. Remaja putri yang menderita anemia kebugarannya juga akan menurun, sehingga menghambat prestasi olahraga dan produktivitasnya. Masa remaja merupakan masa pertumbuhan yang sangat cepat, kekurangan zat besi pada masa ini akan mengakibatkan tidak tercapainya tinggi badan optimal (Arisman, 2014).

Tingginya angka kejadian anemia pada remaja putri dikarenakan masih banyaknya remaja putri yang tidak terbiasa mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran dalam mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi masih rendah (Gibney, 2014). Kesadaran konsumsi tablet Fe saat menstruasi tidak lepas dari informasi dan pengetahuan, hal ini dikarenakan pengetahuan merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi tablet Fe saat menstruasi (Suharto dkk, 2012). Tingkat pengetahuan pada remaja akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam memilih makanan disekolah maupun dirumah yang menentukan mudah tidaknya seseorang memahami manfaatmanfaat tablet tambah darah (Tablet Fe). Pengetahuan tentang manfaat-manfaat tablet tambah darah (Tablet Fe) yang baik dapat mempengaruhi konsumsi makanan yang baik sehingga mencapai status gizi yang baik. Ada banyak manfaat yang didapat dari mengkonsumsi tablet tambah darah (tablet fe) bagi remaja, yaitu : mempercepat pertumbuhan,tidak kehilangan banyak darah pada saat haid, persiapan untuk menjadi calon ibu, mencegah kehilangan banyak darah pada saat persalinan, untuk perkembangan organ janin pada saat hamil, menjaga penampilan, untuk mencegah atau mengatasi anemia/defisiensi besi, dll. Selain itu kandungan zat besi pada TTD juga berfungsi sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan, alat angkut eletron pada metabolisme energi dan sebagai enzim pembentuk kekebalan tubuh dan sebagai pelarut obat-obatan (Almatsier,2014). Kebutuhan atau dosis zat besi dari setiap tingkat umur dan jenis kelamin berbeda-beda. Wanita membutuhkan zat besi lebih tinggi dari laki-laki karena terjadi menstruasi dengan perdarahan sebanyak 50 80 cc setiap bulan dan kehilangan zat besis sebanyak 30 40 mgr. Dosis yang dianjurkan untuk diminum adalah 1 x 1 tablet perhari sesuai dosis yang dianjurkan. Tetapi apabila terjadi anemia berat dosis bisa dinaikkan menjadi 2 x 1 tablet yang di minum. Angka kecukupan zat besi yang dianjurkan untuk Indonesia untuk remaja putri sebesar 14-25 mg. Selain dari TTD zat besi juga bisa didapat dari makanan, seperti daging, ayam, ikan, telur, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan pisang ambon. Kekurangan besi pada umumnya menyebabkan pucat, rasa lemah, letih, pusing, kurang nafsu makan, menurunya kebugaran tubuh, menurunya kemampuan kerja, menurunya kekebalan tubuh dan gangguan penyembuhan luka. Disamping itu kemampuan mengatur suhu tubuh menurun. Pada anak-anak menimbulkan apatis, mudah tersinggung, menurunya kemampuan untuk berkonsentrasi dan belajar (Almatsier, 2014). METODE Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dan pengambilan sampel menggunakan teknik Quota Sampling. Jumlah sampel penelitian ini adalah 45 siswi kelas X dari jurusan Farmasi dan Keperawatan yang telah mengalami menstruasi dan telah terpapar program TTD di SMK YPIB Majalengka. Kriteria inklusi yaitu siswi yang telah mengalami menstruasi dan telah terpapar program TTD. Data pengetahuan dan sikap didapatkan dengan menggunakan kuesioner penelitian. Analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square. HASIL

Berdasarkan paparan data dalam bentuk diagram batang seperti di atas bisa dipaparkan bahwa mayoritas responden mempunyai pengetahuan dengan kategori cukup yakni 26 responden (57,8%). Untuk kategori baik dan kurang presentase masingmasing sebagai berikut 24,4% (11 responden) dan 17,8% (8 responden). Responden yang mengkonsumsi tablet tambah darah berjumlah 34 responden (75,6%) dari total responden 45 siswi kelas X. Pada tabel diatas menggambarkan hubungan antara pengetahuan dengan konsumsi tablet tambah darah. berdasarkan tabel diatas bahwa pada kategori pengetahuan baik 11 responden mengkonsumsi tablet tambah darah, kategori pengetahuan cukup 20 responden mengkonsumsi tablet tambah darah, dan kategori pengetahuan kurang 3 responden mengkonsumsi tablet tambah darah. Hasil analisis diperoleh pengetahuan memiliki hubungan dengan konsumsi TTD dengan nilai p value 0,007. Remaja putri yang memiliki pengetahuan baik 24,4% mengkonsumsi TTD. PEMBAHASAN Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan konsumsi TTD. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Nadimin (2011) tingkat pendidikan dan pengetahuan berpengaruh terhadap upaya pencegahan anemia melalui konsumsi tablet Fe. Sementara hasil penelitian yang dilakukan Prasetya (2012) menyatakan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara pengetahuan dan tingkat konsumsi tablet Fe saat menstruasi. Konsumsi yang merupakan bentuk perilaku yang sangat erat dipengaruhi oleh pengetahuan, namun sebelum orang berperilaku ada proses adopsi yang melandasi perilaku seseorang. Salah satu proses adopsi perilaku yaitu trial (mencoba). Pada tahap ini orang telah mencoba perilau baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, sikap terhadap stimulus. Apabila pada tahap trial ini seseorang mempunyai pengetahuan tetapi tidak ada kesadaran dalam bertindak berarti proses adopsi perilaku tidak berhasil. Menurut Notoatmodjo (2007) perilaku (komsumsi Tablet Fe) tidak hanya dipengaruhi oleh faktor intern yang meliputi pengetahuan, tetapi dipengaruhi oleh faktor ekstren antara lain lingkungan serta faktor intern lainnya yaitu kecerdasan, persepsi, emosi, motivasi yang berfungsi untuk mengolah rangsangan dari luar. KESIMPULAN Penelitian yang telah dilakukan peneliti dengn judul Hubungan Antara Pengetahuan Remaja Putri dengan Konsumsi Tablet Tambah Darah di SMK YPIB Majalengka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Siswi kelas X di SMK YPIB Majalengka mempunyai pengetahuan baik mengenai tablet tambah darah yaitu 11 responden (24,4%). 2. Konsumsi tablet tambah darah pada siswi kelas X SMK YPIB Majalengka berjumlah 34 orang (75,6%) tiga puluh empat orang tersebut berkatagori pengetahuan baik, cukup, dan kurang. Ada hubungan antara pengetahuan tablet tambah darah dengan konsumsi pada remaja putri kelas X di SMK YPIB Majalengka. SARAN 1. Untuk institusi sekolah diharapkan dapat meningkatkan peran dan fungsi UKS

dengan membuat program-program penyuluhan oleh tenaga kesehatan, untuk meningkatkan pengetahuan siswi terhadap tablet tambah darah. 2. Kerjasama pihak sekolah dengan dinas kesehatan terdekat melalui program UKS untuk mensosialisasikan dan meralisasikan pemberian suplementasi tablet tambah darah pada remaja putri. 3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan meneliti lebih lanjut mengenai pengetahuan dengan konsumsi tablet tambah darah dengan menambah penilaian kecukupan asupan zat besi individu melalui food recall. Dengan metode penelitian secara preeksperimen atau kualitatif untuk meneliti faktorfaktor lain yang berpengaruh terhadap konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri. DAFTAR PUSTAKA Amir, Nelda, and Kusharisupeni Djokosujono. "Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) pada Remaja Putri di Indonesia: Literatur Review." Jurnal Kedokteran dan Kesehatan 15.2 (2019): 119-129. Angrainy, Rizka, Lidia Fitri, and Vipit Wulandari. "Pengetahuan Remaja Putri Tentang Konsumsi Tablet FE Pada Saat Menstruasi Pengan Anemia." Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan 4.2 (2019): 343-349. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Ersila, Wahyu, and Lia Dwi Prafitri. "LAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DALAM UPAYA PENCEGAHAN ANEMIA PADA REMAJA DI KABUPATEN PEKALONGAN." PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL. Vol. 1. No. 1. 2017. Hasyim, Ainun Nur, Mutalazimah Mutalazimah, and Muwakhidah Muwakhidah. "Pengetahuan Risiko, Perilaku Pencegahan Anemia dan Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri." Profesi (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian 15.2 (2018): 33. Hidayat, Anwar. 2012. Tutorial Rumus Chi- Square dan Metode Hitung. https://www.statistikian.com/2012/11/rumuschi-square.html. Diakses pada Tanggal 24 Oktober 2019. Jam 12.02 WIB. Johari, D. T., Melani, L., Herdiyani, P., Sucianny, W. A., Fujianti, I., Triwahyuningsih, R. Y.,... & Wahyuningsih, T. (2019). RELATIONSHIP OF STRESS LEVELS WITH DISORDERS OF MENSTRUATION CYCLE IN STUDENTS. JOURNAL OF RESEARCH IN PUBLIC HEALTH SCIENCES, 1(1). Kumalasary, Diyanah, Ria Yulianti Triwahyuningsih, and Rahma Tri Wijayanti. "EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN MENGENAI PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI." WAWASAN KESEHATAN: JURNAL ILMIAH ILMU KESEHATAN 5.1 (2019). KUSMAWATI, Iffah Indri, and Dewi Rokhanawati. KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016. Diss. Universitas' Aisyiyah Yogyakarta, 2016. Leli Laelasari, Lia Natalia. "Hubungan antara Pengetahuan, Status Gizi dan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester III di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Saladagedang Kabupaten Majalengka Tahun 2016." Jurnal Bidan 2.2 (2016): 1-9. Lestari, Andriani. "Pengaruh Kepemimpinan Partisipatif dan Komitmen Organisasi

terhadap Efektifitas Implementasi Rencana Stratejik pada Madrasah Aliyah di KAbupaten Sukabumi Jawa Barat." Jurnal Administrasi Pendidikan 23.1 (2016). Lestari, Prasetya, Widardo Widardo, and Sri Mulyani. "Pengetahuan berhubungan dengan konsumsi tablet Fe saat menstruasi pada remaja putri di SMAN 2 Banguntapan Bantul." Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia 3.3 (2015): 145-149. Lestari, Prasetya. "Hubungan Pengetahuan dengan Konsumsi Tablet Fe Saat Menstruasi pada Remaja Putri Di SMA N 2 Banguntapan Bantul." (2012). MULIANI, SURIA, and KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. "PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG MANFAAT TABLET FE DI SMK TUNAS HUSADA KENDARI." Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Pratiknya, Ahmad W. 2008. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Putri, Retno Desita, Betty Yosephin Simanjuntak, and Kusdalinah Kusdalinah. "Pengetahuan Gizi, Pola Makan, dan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah dengan Kejadian Anemia Remaja Putri." Jurnal Kesehatan 8.3 (2017): 404-409. PUTRI, MARDINA AULIA, S. K. M. Ibu Muwakidah, and M. Kes Epid. HUBUNGAN SIKAP PENCEGAHAN ANEMIA DAN PERILAKU MENGKONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH DENGAN KADAR HEMOGLOBIN (HB) PADA REMAJA PUTRI DI SMK N 1 SUKOHARJO. Diss. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA, 2018. Rahmadaniah, Indah, and Cindy Vilia Leviani. "MANFAAT TABLET Fe DALAM MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA REMAJA PUTRI YANG MENGALAMI ANEMIA." Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan 10.1 (2019). Risva, Temi Chintia, Suyatno Suyatno, and M. Zen Rahfiludin. "Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kebiasaan Konsumsi Tablet Tambah Darah sebagai Upaya Pencegahan Anemia pada Remaja Puteri (Studi pada Mahasiswa Tahun Pertama di Fakultas Kesehatan Masyaratak Universitas Diponegoro)." Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-journal) 4.3 (2016): 243-250. Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Sulistyorini, Etik, and Siti Maesaroh. "HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DENGAN PERILAKU MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DI RW 12 GENENGAN MOJOSONGO JEBRES SURAKARTA." Jurnal Kebidanan Indonesia: Journal of Indonesia Midwifery 10.2 (2019): 110-121. Tonasih, Tonasih, and Diyanah Kumalasary. "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) DI Puskesmas Wilayah Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon Tahun 2016." Jurnal Riset Kebidanan Indonesia 2.1 (2018): 21-27. Triwahyuningsih, Ria Yulianti. "PERILAKU PENCEGAHAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI." JURNAL KEBIDANAN 9.1 (2019). Triwahyuningsih, Ria Yulianti. "DETERMINANT OF THE EVIDENCE OF CHRONIC ENERGY DEFICIENCY IN PREGNANT WOMEN." JOURNAL OF RESEARCH IN PUBLIC HEALTH SCIENCES 1.2 (2019). Triwahyuningsih, Ria Yulianti, and Sri Achadi Nugraheni. "DETERMINANT OF

HEALTH IN SCHOOL CHILDREN WITH SCHOOL-BASED INTERVENTION." JOURNAL OF RESEARCH IN PUBLIC HEALTH SCIENCES 1.1 (2019). Triwahyuningsih, Ria Yulianti, and Ana Nur Prayugi. "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL." JURNAL KEBIDANAN 8.2 (2018): 116-121. Wahyuningsih, Astri, and Anna Uswatun. "Hubungan Pengetahuan Tentang Anemia dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah Remaja Putri Di SMA Negeri 1 Karanganom." INVOLUSI Jurnal Ilmu Kebidanan 9.17 (2019). Wahyuningsih, Ria Yulianti Tri, Sutopo Patria Jati, and Hardi Warsono. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruh iimplementasi Bidan Praktik Mandiri Sesuai Aturan Kredensialing BPJS Kesehatan Kota Cirebon Tahun 2015. Diss. UNIVERSITAS DIPONEGORO, 2016. Yuniarti, Yuniarti, Rusmilawaty Rusmilawaty, and Tri Tunggal. "Hubungan antara kepatuhan minum tablet Fe dengan kejadian anemia pada remaja putri di MA Darul Imad Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar." Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia 2.1 (2015).