PEMBERIAN BEBERAPA KONSENTRASI MOL (MIKROORGANISME LOKAL) DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT MACADAMIA (Macadamia integrifolia)

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIFITAS PUPUK ORGANIK AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L) Rahman Hairuddin

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan zat gizi yang lengkap dalam menu makanan yang sehat dan seimbang

PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SUPER NATURAL NUTRITION (SNN) PADA TANAMAN SELADA ( Lactuca sativa,l ) DI TANAH ULTISOL

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta.

I. PENDAHULUAN. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (brassica alboglabra) PADA BERBAGAI DOSIS KOMPOS SOLID ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam

Made Deviani Duaja 1), Nelyati 1) and Hisar Tindaon 2) Fakultas Pertanian, Universitas Jamabi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMBERIAN MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays)

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. BAHAN DAN METODE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Pupuk Organik Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa

Vol 3 No 1. Januari Maret 2014 ISSN :

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

III. TATA CARA PENELITIAN

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH. (Anthocephalus macrophyllus (Roxb)Havil)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjadi menarik sehingga mampu menambah selera makan. Selada umumnya

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum Lam.

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan di Green

POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH UDANG DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI

I. PENDAHULUAN. Tingkat konsumsi sayuran rakyat Indonesia saat ini masih rendah, hanya 35

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

BAHAN DAN METODE Metode Percobaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Jurusan Bioloi Fakultas Sains dan

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA(Lactuca sativa L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR ORGANIK URIN KAMBING PADA BEBERAPA JARAK TANAM

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR SKRIPSI MUHAMMAD RIZKY ANDRY AGROEKOTEKNOLOGI - BPP

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

HASIL DAN PEMBAHASAN

Diajukan Oleh: ELIN TIARA HAYU STYANING TYAS A

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.) pada Pemberian Pupuk Cair

PENDAHULUAN Latar Belakang

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

Aplikasi Pupuk Organik Cair pada Tanaman Caisim (Brassica juncea) dan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) di Ultisol Lapisan Bawah

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

KAJIAN PEMANFAATAN PUPUK CAIR MULTINUTRIEN DARI BUANGAN INDUSTRI GARAM PADA TANAMAN SEMUSIM

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetatif dan generatif. Stadia pertumbuhan vegetatif dihitung sejak tanaman

Pertumbuhan Vegetatif dan Kadar Gula Biji Jagung Manis (Zea mays saccharata, Sturt) di Pekanbaru

Gusniwati 1), Helmi Salim 1), Juwita Mandasari 2) Fakultas Pertanian, Universitas Jambi Mandalo Darat, Jambi

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulagris L.) E- JURNAL FATMA RIZA

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan pupuk di dunia terus meningkat sesuai dengan pertambahan

PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN KOMPOS BERBAHAN DASAR DAUN PAITAN (Thitonia diversifolia)

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House dan Laboratorium penelitian

PENDAHULUAN. pangan nasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rekapitulasi hasil analisis sidik ragam pertumbuhan bibit saninten

BAB I PENDAHULUAN. berbagai keunggulan nyata dibandingkan dengan pupuk kimia. Pupuk organik dan

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pertanian organik itu sendiri diantaranya untuk menghasilkan produk

Tata Cara penelitian

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang memiliki iklim tropis. Daerah tropis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

BAB III METODE. 1. Waktu Penelitian : 3 bulan ( Januari-Maret) 2. Tempat Penelitian : Padukuhan Mutihan, Desa Gunungpring,

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan bulan Juli sampai Agustus 2015 di Green House dan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

III. BAHAN DAN METODE

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK DAN APLIKASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT CABAI KERITING ( Capsicum annuum L.)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK UREA

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KARYA ILMIAH TENTANG. BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea) SECARA ORGANIK DENGAN PENGARUH BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL

Transkripsi:

Jurnal Ilmiah Media Agrosains Vol. 6 No. 1, Juni 2020 : 35-40 35 PEMBERIAN BEBERAPA KONSENTRASI MOL (MIKROORGANISME LOKAL) DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT MACADAMIA (Macadamia integrifolia) Giving Some Concentrations of Mol (Local Microorganisms) Moringa oleifera Leaves to Macadamia Seed Growth (Macadamia integrifolia) Arum Asriyanti Suhastyo 1* dan Eko Apriliyanto 1 1 Program Studi Agroindustri, Politeknik Banjarnegara Jln. Raya Madukara Km. 2 Kenteng, Madukara, Banjarnegara 53482 *Sur-el: arumasriyanti11@gmail.com ABSTRAK Upaya pengurangan penggunaan pupuk kimia dapat dilakukan dengan pemanfaatan bahan organik yang ada di lingkungan seperti daun kelor (Moringa oleifera). Daun kelor kaya akan zeatin, sitokinin, askorbat, fenolik dan mineral seperti Ca, K dan Fe yang dapat memicu pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian beberapa konsentrasi Mol daun kelor terhadap pertumbuhan bibit macadamia (Macadamia integrifolia). Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan 5 perlakuan dan 6 ulangan, sehingga terdapat 30 unit penelitian. Adapun kelima perlakuannya yaitu K0 = tanpa pupuk, K1 = pupuk daun anorganik (Growmore 32-10-10 konsentrasi 1 g/l), K2 = Mol daun kelor 30 ml/l, K3 = Mol daun kelor 50 ml/l, K4 = Mol daun kelor 70 ml/l. Data dianalisis menggunakan Uji F, apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji Duncan (DMRT) taraf 5%. Parameter pengamatan berupa tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah bibit dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukkan pemberian Mol daun kelor belum mampu meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah bibit, dan panjang akar bibit macadamia. Kata kunci: bibit, daun, kelor, organik, pertumbuhan ABSTRACT Efforts to reduce the use of chemical fertilizer can be done by utilizing organic materials in the environment such as moringa leaves. Moringa leaves are rich in zeatin, cytokines, ascorbate, phenolic and mineral such as Ca, K, and Fe which can trigger plant growth. This study aims to determinate the effect of giving some Mol concentrations of moringa leaves on the growth of macademia seddlings. The research design used was a Complete Randomized Block Design with 5 treatments and 6 replications, so that there were 30 research units. As for the five treatment, K0 = without fertilizer, K1 = inorganic leaf fertilizer (Growmore 32-10-10 concentration 1 g/l), K2 = Mol moringa leaves 30 ml/l, K3 = Mol moringa leaves 50 ml/l, K4 = Mol moringa leaves 70 mlll. Data were analyzed using the F test, if significantly different followed by the Duncan Multiple Range Test (DMRT) level 5%. Observation parameters were plant height, number of leaves, seedling wet weight and root length. The result showed that the administration of Mol of moringa leaves has not been able to increase plant height, number of leaves, wet weight of seeds, and root length of macadamia seeds. Keywords: growth, leaves, moringa, organic, seed PENDAHULUAN Salah satu upaya yang dilakukan dalam usaha tani tanpa menggunakan bahan-bahan kimia yang akan merusak lingkungan adalah dengan penggunaan mikroorganisme lokal (Mol). Penyubur tanaman memanfaatkan mikroorganisme lokal menjadi solusi bagi petani lokal, menuju pertanian ramah lingkungan dan bebas dari pupuk dan obatobatan kimiawi. Bahan Mol mudah didapatkan di Indonesia dan mudah diolah (Laepo et al., 2019). Kelor merupakan tanaman yang memiliki unsur makro dan asam amino

Jurnal Ilmiah Media Agrosains Vol. 6 No. 1, Juni 2020 : 35-40 36 yang hampir lengkap. Ekstrak daun kelor dapat digunakan untuk mempercepat pertumbuhan tanaman secara alami. Hal ini dikarenakan daun kelor kaya akan zeatin, sitokinin, askorbat, fenolik dan mineral seperti Ca, K dan Fe yang dapat memicu pertumbuhan tanaman. Sitokinin merupakan hormon tanaman yang menginduksi pembelahan sel, pertumbuhan, dan mendorong pertumbuhan sel baru serta menunda penuaan sel. Zeatin merupakan anti oksidan kuat dengan sifat anti penuaan (PIPTKI, 2010). Kandungan nutrisi ekstrak daun kelor merupakan pupuk organik yang paling baik untuk semua jenis tanaman sehingga daun kelor dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair (Krisnadi dan Dudi, 2015). Penelitian Ansoruddin et al., (2017), pertumbuhan bibit dapat dipercepat dengan pemupukan melalui daun (foliazer). Macadamia merupakan tanaman penghasil kacang yang rasanya lezat, enak, halus getas, berwarna putih kekuningan dan beraroma sedap dengan sentuhan sedikit manis. Kacang macadamia banyak dipergunakan dalam industri makanan seperti kue kering, es krim, dan permen bersama cokelat. Kacangnya dihasilkan dari buah yang bentuknya bundar dengan dilapisi batok atau tempurung biji yang keras. Ukuran biji beragam dengan diameter ±20 mm. Biji terdapat dalam buah tunggal dengan daging buah yang cukup lunak (Suheryadi, 2002). Kacang macadamia selama ini lebih banyak dibudidayakan di negara Australia dan Hawai. Saat ini, kacang macadamia sudah mulai dikembangbiakkan di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya di kampus Politeknik Banjarnegara, Kenteng Madukara, Banjarnegara (Tribun Jateng, 2019). Macadamia merupakan jenis tanaman yang adaptif pada lahan kritis, penghasil buah yang dapat dikonsumsi, dan bernilai ekonomi tinggi (Anas et al., 2018). Macadamia memiliki kandungan lipid yang tinggi (73,5 ± 1,4 g/100g), sehingga kacang ini dapat sebagai sumber pangan berenergi tinggi (737 ± 18 kkal/100g). Kandungan tinggi asam lemak tak jenuh tunggal mufa (49,4-58,7 mg/100g), terutama oleat (34,5-47,0 mg/100g) dan palmitoleic (7,1-12,8 mg/100g). Kandungan mineral berupa Mg, Zn, Cu dan Mn mencapai konsentrasi yang baik sesuai standar nutrisi (Mereles et al., 2017). Saat ini ada permintaan yang meningkat terhadap macadamia, karena nilai gizi dan fungsi yang tinggi dengan banyak penelitian telah menunjukkan pengaruh terhadap adanya perlindungan dengan mengkonsumsinya dan dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular (Aquino- Bolaños et al., 2017). Politeknik Banjarnegara bekerjasama dengan BPDASHL Serayu Opak Progo sebagai salah satu perguruan tinggi yang melaksanakan kegiatan pembibitan macadamia. Peran pembibitan yaitu untuk menyiapkan tanaman agar siap tumbuh dan perkembang di lahan dengan baik, oleh karena itu pembibitan perlu dilakukan secara intensif. Qibtiyah et al. (2019) menjelaskan bahwa tujuan utama dari pembibitan yaitu untuk menyediakan kualitas bibit dengan kriteria kokoh, sehat dan kuat. Hal tersebut merupakan faktor penentu keberhasilan penanaman di lahan untuk mendapatkan pertumbuhan yang baik. Teknik pembibitan macadamia belum banyak diteliti termasuk pemberian dosis pupuk pada bibit macadamia. Berdasarkan hal diatas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian beberapa konsentrasi Mol daun kelor terhadap pertumbuhan bibit macadamia. METODE PENELITIAN Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu bibit tanaman macadamia berumur 8 mss dengan tinggi ± 15 cm, pupuk anorganik (Growmore, bentuk serbuk dengan kandungan 32% N, 10% P 2 O 5, 10% K 2 O), akuades, dan Mol daun kelor. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan 5 perlakuan dan 6 ulangan, sehingga terdapat 30 unit penelitian. Adapun kelima perlakuannya yaitu K0 = tanpa pupuk, K1 = pupuk daun anorganik (Growmore 32-10-10 konsentrasi 1 g/l), K2 = Mol daun kelor 30 ml/l, K3 = Mol daun kelor 50 ml/l, K4 = Mol daun kelor 70 ml/l. Penggunaan 30 ml/l Mol daun kelor berdasarkan penelitian Rahman et al. (2017) dapat meningkatkan volume akar tebu a. Pembuatan Mol daun kelor Bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan Mol daun kelor adalah 5 kg daun kelor, 10 L air sisa cucian beras, ¼ kg gula jawa, ember, pengaduk, pisau, dan alat penumbuk

Jurnal Ilmiah Media Agrosains Vol. 6 No. 1, Juni 2020 : 35-40 37 Pembuatan Mol daun kelor yang dilaksanakan berdasarkan penelitian Suhastyo dan Raditya (2019) sebagai berikut: 1) Daun kelor dipotong-potong kecil lalu ditumbuk masukkan ke dalam ember. 2) Iris-iris gula merah lalu masukkan ke dalam air sisa cucian beras dan diadukaduk sampai larut. 3) Campurkan dan tutup rapat ember. 4) Setiap 2 hari sekali ember dibuka dan diaduk, fermentasi sampai 15 hari atau sudah berbau harum. 5) Saring dan simpan dalam botol. b. Aplikasi perlakuan Jarak tanam antar-bibit macadamia yaitu 30 cm. Perlakuan pemberian pupuk dilakukan dengan cara penyemprotan ke bagian daun yang dilakukan 2 minggu sekali dimulai pada usia bibit 8 minggu setelah sapih (mss) dan dilaksanakan pada waktu pagi hari. c. Pemeliharaan bibit macadamia Pemeliharaan bibit meliputi, penyiraman, penyiangan, dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan. d. Pengamatan Parameter pengamatan berupa tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah bibit dan panjang akar. e. Analisis data Data dianalisis menggunakan Uji F, apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tinggi tanaman bibit macadamia pada Tabel 1. menunjukkan tidak berbeda nyata. Hal ini diduga, walaupun Mol mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman namun jumlah unsur hara yang dikandungnya lebih rendah dan ketersediaannya bagi tanaman lebih lambat jika dibandingkan dengan pupuk buatan. Selain itu, konsentrasi bibit macadamia merupakan hasil penyapihan pada 6 mss benih. Hilal et al. (2018) pada penelitian pembibitan kelor menjelaskan bahwa secara umum, bahwa saat pindah tanam (penyapihan) semai berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan bibit kelor. Mol yang diaplikasikan terbuat dari daun kelor yang mempunyai sifat mudah layu dan rusak. Sifat ini menunjukkan kandungan protein yang tinggi yang juga menandakan kandungan nitrogen tinggi. Nitrogen merupakan unsur dominan yang dibutuhkan tanaman pada masa pertumbuhan. Lingga dan Marsono (2003) menyatakan bahwa peran utama N adalah mempercepat pertumbuhan secara keseluruhan terutama batang dan daun. Akan tetapi N yang ada di dalam tanah dapat hilang karena terjadinya penguapan (Novizan, 2005) dan sifat pupuk organik cair itu sendiri yang mudah tercuci sehingga mengganggu penyerapan unsur hara. Tabel 1. Tinggi tanaman bibit macadamia Perlakuan Tinggi tanaman (cm) tn 8 mss 10 mss 12 mss 14 mss 16 mss K0 14,75 15,83 17,17 18,08 21,57 K1 14,83 15,17 18,17 18,67 21,20 K2 16,08 17,00 19,25 20,33 23,05 K3 15,58 16,33 18,00 18,67 20,72 K4 13,92 15,00 16,92 17,33 17,68 Keterangan: tn = tidak nyata pada DMRT 5 %, K0 = tanpa pupuk, K1 = pupuk daun anorganik, K2 = Mol daun kelor 30 ml/l, K3 = Mol daun kelor 50 ml/l, K4 = Mol daun kelor 70 ml/l, mss = minggu setelah sapih. Dalam proses pertumbuhan beberapa faktor lingkungan dapat menjadi pembatas atau dapat menghambat pertumbuhan. Tanaman memiliki batas toleransi maksimum dan minimum. Titik maksimum atau minimum merupakan titik di mana suatu tumbuhan dapat mengalami keracunan pada tubuh organisme, sehingga yang terbaik adalah titik pertengahan yaitu tidak mendekati atau menjauhi titik minimum atau maksimum (Wijayanto et al.,

Jurnal Ilmiah Media Agrosains Vol. 6 No. 1, Juni 2020 : 35-40 38 2016). Berdasarkan Tabel 1., menunjukkan bahwa walaupun secara statistik tidak berbeda nyata namun dapat diketahui bahwa dari semua perlakuan, perlakuan K2 memberikan hasil tertinggi.hasil analisis jumlah daun pada Tabel 2. menunjukkan bahwa antar-perlakuan tidak berbeda nyata. Daun merupakan organ tanaman tempat mensintesis makanan untuk kebutuhan tanaman maupun sebagai cadangan makanan (Duaja, 2012). Dalam pembentukan daun, nutrisi yang berpengaruh pada pembentukannya terutama unsur N. Apabila kebutuhan unsur nitrogen tercukupi, maka dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk yang diberikan baik pupuk anorganik dan Mol daun kelor belum dapat memberikan kebutuhan unsur nitrogen yang dibutuhkan tanaman. Tabel 2. Jumlah daun pada bibit macadamia Perlakuan Jumlah daun (helai) tn 8 mss 10 mss 12 mss 14 mss 16 mss K0 6.00 7.00 9.33 11.33 15.17 K1 6.00 6.67 9.33 11.00 16.00 K2 6.00 7.00 9.00 11.00 16.17 K3 6.00 7.00 8.33 10.33 14.00 K4 6.00 7.33 9.67 10.67 13.83 Keterangan: tn = tidak nyata pada DMRT 5 %, K0 = tanpa pupuk, K1 = pupuk daun anorganik, K2 = Mol daun kelor 30 ml/l, K3 = Mol daun kelor 50 ml/l, K4 = Mol daunkelor 70 ml/l, mss = minggu setelah sapih. Hasil analisis bobot basah bibit dan panjang akar menunjukkan tidak berbeda nyata pada seluruh perlakuan (Tabel 3.). Bobot basah dari suatu tanaman dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara N yang cukup untuk membantu meningkatkan pertumbuhan tanaman seperti pertumbuhan tinggi tanaman dan pembentukan daun. Ardiansyah et al. (2014), mengatakan bahwa faktor ketersediaan unsur hara dapat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sehingga berpengaruh pada berat segar tanaman. Tanpa tambahan suplai unsur hara dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu sehingga berat brangkasan menjadi lebih rendah. Sedangkan panjang akar merupakan respon terhadap ketersediaan air dan nutrisi. Khasanah (2015) menyatakan bahwa pergerakan air dan hara tanaman terjadi lewat ruang pori yakni terjadi sirkulasi O 2 dan CO 2, sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman melalui pengaruhnya terhadap perkembangan akar tanaman. Pada penelitian ini pupuk yang diaplikasikan merupakan pupuk cair yang disemprotkan pada daun sehingga diduga pupuk tidak sampai maksimal ke akar, sehingga akar tidak dapat menyerap unsur hara yang terkandung dalam Mol. Tabel 3. Bobot basah dan panjang akar bibit macadamia Perlakuan Bobot basah bibit (g) tn Panjang akar (cm) tn K0 35,83 23,13 K1 34,33 24,27 K2 38,17 23,33 K3 31,00 23,70 K4 29,17 21,25 Keterangan: tn = tidak nyata pada DMRT 5 %,.K0 = tanpa pupuk, K1 = pupuk daun anorganik, K2 = Mol daun kelor 30 ml/l, K3 = Mol daun kelor 50 ml/l, K4 = Mol daun kelor 70 ml/l. Macadamia merupakan jenis tanaman tahunan yang masih perlu waktu lebih lama untuk pengamatan tentang tanggapan pemupukan terhadap pertumbuhannya. Diduga, pemberian perlakuan Mol daun kelor perlu interval yang lebih panjang untuk mengetahui

Jurnal Ilmiah Media Agrosains Vol. 6 No. 1, Juni 2020 : 35-40 39 tanggapan pertumbuhannya. Mosooli et al. (2016) dalam penelitiannya pada bibit jabon, menyatakan bahwa tidak berpengaruhnya pemupukan kompos terhadap pertumbuhan kemungkinan disebabkan rentang waktu antara pemupukan dan pengamatan yang singkat yaitu 8 minggu, sehingga efektifitas pemupukan kompos pada bibit jabon yang diujikan belum terlihat. Frekuensi aplikasi pemupukan yang hanya 1 kali diduga juga ikut mempengaruhi tingkat efektifitas pupuk kompos terhadap pertumbuhan bibit jabon merah. KESIMPULAN Pemberian Mol daun kelor belum mampu meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah bibit, dan panjang akar bibit macadamia. DAFTAR PUSTAKA Anas, A., Kholibrina, C.R., Lumbantobing, S. 2018. Karakteristik buah, benih dan daya kecambah Macadamia integrifolia di Persemaian Aek Nauli, Sumatera Utara. Jurnal Penelitian Kehutanan Sumatrana. 2 (1) : 39 46. Aquino-Bolaños, E.N., Mapel-Velazco, L., Chávez-Servia, J.L., Corona-Velázquez, R., Herrera-Meza, S., Verdalet-Guzmán, I. 2017. The physical and chemical characterization of the nut and oil from the nine varieties of Macadamia integrifolia, M. tetraphylla and interspecies hybrids. Nova Scientia. 9 (19) : 255-275. Ardiansyah, M., Mawarni, L., Rahmawati N. 2014. Respons pertumbuhan dan produksi kedelai hasil seleksi terhadap pemberian asam askorbat dan inokulasi fungi mikoriza arbuskular di tanah salin. Jurnal Online Agroekoteknologi. 2 (3) : 948 954. Duaja, M.D. 2012. Pengaruh bahan dan dosis kompos cair terhadap pertumbuhan selada (Lactuca sativa sp.). Bioplantae. 1 (1) : 10-18. Hilal, S., Parwata, I.G.M.A., Santoso, B.B. 2018. Pertumbuhan bibit tanaman kelor (Moringa oleifera Lam.) asal biji pada berbagai fase pindah tanam semai. Jurnal Sains Teknologi & Lingkungan. 4 (1) : 54-63. Khasanah, A.R. 2015. Aplikasi urin ternak sebagai sumber nutrisi pada budidaya selada (Lactuca sativa L) dengan sistem hidroponik sumbu. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Tidak Dipublikasikan). Krisnadi, Dudi, A. 2015. Kelor Super Nutrisi. Blora: Pusat Informasi dan Pengembangan Tanaman Kelor Indonesia. Laepo, K.D., Pas, A.A., Idris. 2019. Respons pemberian berbagai dosis Mol daun kelor dengan penambahan kulit buah pisang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Jurnal Agrotech. 9 (1) : 12-18. Lingga, P., Marsono. 2003. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta. Mereles, L.G., Ferro, E.A., Alvarenga, N.L., Caballero, S.B., Wiszovaty, L.N., Piris, P.A., Michajluk, B.J. 2017. Chemical composition of Macadamia integrifolia (Maiden and Betche) nuts from Paraguay. International Food Research Journal. 24(6): 2599-2608. Mosooli, C.C., Lasut, M.T., Kalangi, J.I., Singgano, J. 2016. Pengaruh media tumbuh kompos terhadap pertumbuhan bibit jabon merah (Anthocephalus macropyllus). Cocos. 7 (3) : 1-11. Novizan. 2005. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta Pusat Informasi dan Pengembangan Tanaman Kelor Indonesia [PIPTKI]. 2010. Kelor Super Nutrisi. Lembaga Swadaya Masyarakat. Media Peduli Lingkungan (LSM-MEPELING). Blora. Qibtiyah, M., Wahyudi, A.F., Anam, C. 2019. Kajian macam media tanam dan dosis pupuk hayati terhadap pertumbuhan bibit tanaman tebu (Saccharum officinarum L.). Agroradix. 3 (1) : 1-8. Rahman, M., Karno, Kristanto, B.A. 2017. Pemanfaatan tanaman kelor (Moringa oleifera) sebagai hormon pertumbuhan pada pembibitan tanaman tebu (Saccharum officinarum L.). Agro Complex. 1(3) : 94-100. Suhastyo, A.A., Raditya, F.T. 2019. Respon pertumbuhan dan hasil sawi pagoda (Brassica narinosa) terhadap pemberian Mol daun kelor. Agrotech Res. J. 3 (1) : 56-60.

Jurnal Ilmiah Media Agrosains Vol. 6 No. 1, Juni 2020 : 35-40 40 Suheryadi, D. 2002. Teknik perkecambahan biji macadamia. Buletin Teknik Pertanian. 7 (1) : 28-29. Tribun Jateng. 2019. Budidaya Macademia Kacang Termahal di Dunia Ternyata Ada di Banjarnegara, Harga Rp 350 Ribu per Kg. (Online) https://jateng.tribunnews.com/2019/09/26/ budidaya-macademia-kacang-termahal-didunia-ternyata-ada-di-banjarnegara-lhoharga-rp-350-per-kg?page=all. Diakses 2 Januari 2020. Qibtiyah, M., Wahyudi, A.F., Anam, C. 2019. Kajian macam media tanam dan dosis pupuk hayati terhadap pertumbuhan bibit tanaman tebu (Saccharum officinarum L.). Agroradix. 3 (1) : 1-8. Zubaidi, A., Farida, N. 2008. Pertumbuhan bibit gaharu pada beberapa jenis naungan. CropAgro. 1 (2) : 92-97. Wijayanto, E., Sudrajat, H.W., Samai, S. 2016. Pemberian pupuk organik cair (POC) hasil fermentasi limbah sawi dan kirinyu (Chromolaena odorata) pada pertumbuhan sawi hijau (Brassica Juncea). J. Ampibi. 1 (2) : 31-37.