Hari Pangan Sedunia 2015 Perlindungan Sosial dan Pertanian: Memutus Siklus Kemiskinan di Pedesaan



dokumen-dokumen yang mirip
IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MAKALAH EKONOMIKA PEMBANGUNAN 1 MODAL MANUSIA: PENDIDIKAN DAN KESEHATAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

faktor faktor yang berpengaruh

I. PENDAHULUAN. yang lebih baik dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Pembangunan

PROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti:

Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Indonesia 2015: Versi Rangkuman

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENDAHULUAN Latar Belakang

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

POLICY BRIEF DINAMIKA SOSIAL EKONOMI PERDESAAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM

Tujuan 2. Menghentikan kelaparan, meningkatkan ketahanan pangan dan nutrisi, serta mempromosikan pertanian berkelanjutan

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Ketahanan Pangan dan Gizi adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Konsep dan Implementasi Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan: Upaya Mendorong Terpenuhinya Hak Rakyat Atas Pangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

SOCIO-ECONOMIC CONSIDERATION ON AGRICULTURAL BIOTECHNOLOGY

Mendorong masyarakat miskin di perdesaan untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia

PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN PELALAWAN I. PENDAHULUAN

BAB 9 PROGRAM UNTUK ORANG MISKIN. By Bambang Suprayitno, S.E.

Outline Presentasi. PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II. Proses Penyusunan SDGs. Proses Penyusunan SDGs

I. PENDAHULUAN. bermata pencaharian sebagai petani. Tercatat bahwa dari 38,29 juta orang

I. PENDAHULUAN. Kebijakan pembangunan merupakan persoalan yang kompleks, karena

KETAHANAN PANGAN: KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara beriklim tropis mempunyai potensi yang besar

Perlindungan Sosial yang Inklusif: sebuah visi transformatif untuk Indonesia. Dr. Stephen Kidd

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kalori yang dibutuhkan untuk kehidupan yang aktif dan sehat (Hanani, 2012).

I. PENDAHULUAN. berbasis tebu merupakan salah satu sumber pendapatan bagi sekitar 900 ribu

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. di negara ini berada hampir di seluruh daerah. Penduduk di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

1. Berdasarkan analisis tipologi gabungan kinerja sistim agropolitan dan kinerja

LAHAN PERTANIAN, TENAGA KERJA DAN SUMBER PENDAPATAN DI BEBERAPA PEDESAAN JAWA BARAT

MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH

Versi ke 3 akan diluncurkan tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia telah merdeka hampir mencapai 69 tahun, tetapi masalah

III. RUMUSAN, BAHAN PERTIMBANGAN DAN ADVOKASI ARAH KEBIJAKAN PERTANIAN 3.3. PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN : ALTERNATIF PEMIKIRAN

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN UMUM. pada posisi 8-12 Lintang Selatan dan Bujur Timur.

PENDAHULUAN. Latar Belakang. pembangunan pertanian dan sebagai makanan utama sebagian besar masyarakat

xvii Damage, Loss and Preliminary Needs Assessment Ringkasan Eksekutif

BAB I PENDAHULUAN. dan dewasa sampai usia lanjut. Dari seluruh siklus kehidupan, program perbaikan

BAB I PENDAHULUAN. dekade ini termasuk di Indonesia. Berdasar Undang-undang Nomor 18 tahun 2012

Penguatan Peran Petani untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan dan Pencapaian Target Swasembada Pangan

MENYUSUN INDIKATOR YANG BERPERSPEKTIF GENDER

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris, yakni salah satu penghasil

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting dalam ketahanan nasional, mewujudkan ketahanan

I. PENDAHULUAN. membentuk sumberdaya manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas. Menurut

KETAHANAN PANGAN : SUBSISTEM KETERSEDIAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap manusia harus memenuhi kebutuhannya, guna kelangsungan hidup.

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. sudah ada sejak dahulu, namun jenis dan karakternya selalu berubah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Penyusutan Luas Lahan Tanaman Pangan Perlu Diwaspadai Rabu, 07 Juli 2010

PROPOSAL PENAWARAN KERJASAMA PENGOLAHAN SAWAH DI BENCAH KELUBI KAMPAR RIAU

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

seperti Organisasi Pangan se-dunia (FAO) juga beberapa kali mengingatkan akan dilakukan pemerintah di sektor pangan terutama beras, seperti investasi

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

I. PENDAHULUAN. bahan pangan utama berupa beras. Selain itu, lahan sawah juga memiliki

I. PENDAHULUAN. Indonesia telah mencapai 240 juta jiwa (BPS, 2011). Hal ini merupakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan. Sektor tanaman pangan adalah sebagai penghasil bahan makanan

AGROFORESTRY : SISTEM PENGGUNAAN LAHAN YANG MAMPU MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DAN MENJAGA KEBERLANJUTAN

Melebihi Batas Pertanian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dari perspektif sejarah, istilah ketahanan pangan (food security) mulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEKRETARIAT SUB BAGIAN KEUANGAN DAN ASET SUB BAGIAN PROGRAM EVALUASI DAN PELAPORAN BIDANG SEKOLAH MENENGAH UMUM

BAB I PENDAHULUAN. MDGs lainnya, seperti angka kematian anak dan akses terhadap pendidikan

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN PENCAPAIAN

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melihat keberhasilan pembangunan suatu negara. Setiap negara akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia masih memerlukan perhatian yang lebih terhadap persoalan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

prasyarat utama bagi kepentingan kesehatan, kemakmuran, dan kesejahteraan usaha pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas guna meningkatkan

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI PANGAN SEDUNIA KE-36 TAHUN 2016, DI KABUPATEN BOYOLALI, JAWA TENGAH TANGGAL 29 OKTOBER 2016

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam melakukan kegiatan sehingga juga akan mempengaruhi banyaknya

Hak Atas Standar Penghidupan Layak dalam Perspektif HAM. Sri Palupi Peneliti Institute for Ecosoc Rights

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Indonesia merupakan negara yang sebagian besar penduduknya

I. PENDAHULUAN. dan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu maka pelaksanaan otonomi daerah. pendapatan dan pembiayaan kebutuhan pembangunan di daerahnya.

BAB I PENDAHULUAN. Kesepakatan global yang dituangkan dalam Millenium Development Goals

Ketahanan Pangan dan Pertanian. disampaikan pada : Workshop Hari Gizi Nasional (HGN) ke-55

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan adalah kegiatan yang berkesinambungan dengan tujuan utama untuk

MENGEJAR KETERTINGGALAN: AKSI MASYARAKAT DAN PERLINDUNGAN SOSIAL DI INDONESIA

RingkasanKajian. MDG, Keadilan dan Anak-anak: Jalan ke depan bagi Indonesia. Gambaran umum Tujuan Pembangunan Milenium (MDG) berusaha mengangkat

KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA. Ketahanan Pangan. Dalam Kerangka Revitalisasi Pertanian, Perikanan, Kehutanan

III KERANGKA PEMIKIRAN

Transkripsi:

Hari Pangan Sedunia 2015 Perlindungan Sosial dan Pertanian: Memutus Siklus Kemiskinan di Pedesaan Catatan ini bertujuan untuk mengenalkan konsep perlindungan sosial kepada guru dan siswa. Catatan ini dikembangkan dalam bentuk Pertanyaan dan Jawaban yang menjelaskan konsep utama terkait dengan perlindungan sosial. Kami berharap catatan singkat ini dapat membantu Anda untuk membuat Poster yang orisinal! 1. Saya telah mempelajari bahwa tema Poster Hari Pangan Sedunia 2015 adalah Perlindungan Sosial dan Pertanian: memutus siklus kemiskinan di pedesaan, tetapi apa yang dimaksud dengan perlindungan sosial? Ketika sebuah keluarga miskin Seseorang disebut mengalami mengalami keadaan yang sulit karena rawan pangan ketika mereka penyakit atau kemalangan yang bersifat tidak dapat memperoleh eksternal atau saat penghasilan sebuah makanan bergizi yang keluarga tidak dapat memenuhi dibutuhkan untuk menjalani kebutuhan anggotanya, perlindungan hidup sehat dan aktif. sosial akan membantu keluarga tersebut keluar dari kemiskinan atau mencegah Akses terhadap makanan keluarga tersebut jatuh ke dalam siklus tidak saja bergantung pada kemiskinan dan kelaparan. ketersediaan pangan tetapi Perlindungan sosial dapat digambarkan juga pada kemampuan sebagai perpaduan kebijakan, program seseorang dalam dan intervensi yang bertujuan untuk memproduksi atau membeli melindungi yang miskin dan orang yang makanan. dalam kondisi rawan pangan atau juga bagi yang berada dalam kondisi rentan terhadap kemiskinan dan rawan pangan.

2. Saya mengerti bahwa perlindungan sosial dapat membantu mereka yang berada dalam keadaan rentan dan miskin, tetapi dengan cara apa? Perlindungan sosial dapat diterjemahkan ke dalam berbagai program yang menyediakan dukungan keuangan atau non-keuangan untuk masyarakat miskin dan rentan dalam rangka meningkatkan pendapatan, kapasitas dan hak-hak mereka. Program perlindungan sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut: - Program bantuan sosial adalah program yang mendistribusikan uang tunai atau bantuan dalam bentuk barang untuk keluarga yang rentan. Dalam beberapa kasus, hak untuk mendapatkan bantuan, dapat berarti bahwa sebuah keluarga harus memenuhi beberapa persyaratan khusus seperti, bersedia untuk mengirimkan anaknya bersekolah dan memastikan pendidikan untuk anak. Dalam kasus lain, keluarga juga berhak mendapatkan bantuan tanpa harus memenuhi persyaratan atau melakukan hal-hal tertentu. Pemberian Makanan di Sekolah adalah salah satu bentuk dukungan sosial. Berkat makanan rutin yang diberikan kepada anak sekolah, program pemberian makanan di Sekolah mendorong anak-anak dating ke sekolah sekaligus memperbaiki pola makan mereka karena mendapatkan asupan kalori dan nutrisi yang lebih baik- dan meningkatkan kemampuan mereka untuk berkonsentrasi. Pada beberapa kasus, makanan yang diberikan kepada siswa sekolah dibeli dari petani setempat. Hal ini membantu petani mendapatkan penghasilan tambahan. Ketika program bantuan sosial mampu menyediakan dana tunai yang rutin dan dapat diandalkan, hal ini juga memberikan rasa aman ketika menghadapi kondisi kesehatan yang tidak terduga atau kemalangan tidak terduga lainnya. Ketika sebuah keluarga merasa lebih aman, maka mereka lebih berkemungkinan melakukan investasi dan meningkatkan penghasilan. Oleh karena itu, program bantuan sosial dapat mencegah keluarga menjual aset mereka atau meminta anaknya putus sekolah

sebagai cara untuk mengatasi kemalangan dalam berbagai bentuk sebagai contoh ketika badai menerjang tanaman atau ternak mereka. Program asuransi sosial biasanya dibiayai dengan kontribusi dari karyawan, perusahaan dan negara. Dalam skema ini semua orang dapat melindungi dirinya dari semua resiko (sakit, kecelakaan, dll.) dengan cara mengumpulkan sumber daya dalam jumlah yang besar dari individu atau keluarga yang bernasib sama. Program asuransi mengatasi situasi tidak terduga yang terjadi pada siklus kehidupan, kondisi kesehatan dan pekerjaan. - Program pasar tenaga kerja menyediakan manfaat bagi yang tidak bekerja, mengembangkan keahlian, dan meningkatkan produktifitas dan kesempatan kerja. 3. Mengapa perlindungan sosial sangat penting? Perlindungan sosial sangat penting karena bukan saja dapat mencegah seseorang dari kelaparan dalam jangka pendek, tetapi juga dapat merangsang produksi dan lebih memberikan kestabilan penghasilan dalam jangka panjang, dan dengan demikian akan mengurangi kemiskinan dan kerawanan pangan. Sebagai contoh pada 2013, hingga 150 juta orang di seluruh dunia telah tertolong dari kemiskinan ekstrem berkat program perlindungan sosial. 4. Saya sudah mengerti, tetapi apa hubungan antara Perlindungan Sosial dan Pertanian? Lebih dari 75 persen masyarakat miskin dan mengalami gizi buruk yang kronis di negara-negara berkembang tinggal di pedesaan. Pertanian adalah bagian penting dari mata pencaharian mereka. Namun, kebanyakan keluarga petani menghadapi kendala yang beragam seperti terbatasnya akses ke alat produksi, input dan layanan pertanian yang menyebabkan mereka mengalami kesulitan dalam menggunakan produksi pertanian sebagai jalan keluar dari kemiskinan. Jika perlindungan sosial tidak ada, maka mereka terpaksa mengatasi akibat dari kemalangan ini

dengan cara yang malah semakin meningkatkan kerentanan mereka atau merusak kesempatan mereka untuk mendapatkan penghasilan dimasa yang akan datang. Sebagai contoh, mereka harus menjual ternaknya, atau terpaksa harus menanam tanaman yang lebih tahan terhadap cuaca namun memberikan penghasilan yang lebih sedikit. Program perlindungan sosial dapat meningkatkan pendapatan, hasil panen tanaman dan produktifitas ternak. Program ini akan lebih efektif jika didukung dengan intervensi tambahan seperti bantuan untuk perbaikan lahan, pengelolaan air yang berkesinambungan, hubungan yang baik dengan pasar dan kapasitas penyimpanan dan akses terhadap input yang dapat memberikan hasil panen yang lebih besar. 5. Apakah ada contoh nyata program perlindungan sosial yang sudah berhasil? The Ethiopian Productive Safety Net Programme (PSNP) atau Program Jaring Pengaman Produksi Ethiopia adalah program pekerjaan umum yang memberikan upah kerja dan menggunakan pekerjanya untuk membangun aset dan infrastruktur masyarakat. Program ini telah membantu sekitar 7,5 juta orang dan merupakan salah satu program jaring pengaman terbesar di Sub-Sahara Afrika setelah Afrika Selatan. Program ini memfasilitasi rehabilitasi lebih dari 167.000 hektar lahan dan 275.000 kilometer endapan batu dan tanah, serta penanaman lebih dari 900 juta bibit tanaman. Keluarga yang telah berpartisipasi dalam investasi ternak, mendapatkan dampak yang lebih kuat pada keluarga yang berpartisipasi dalam periode waktu yang lebih lama. Dampak program ini juga lebih dirasakan pada kasus dimana keluarga tersebut menjadi target program bantuan pertanian yang menyediakan kredit, peralatan, bibit, dan bantuan irigasi. Program ini menurunkan angka kemiskinan nasional sebanyak 2 persen dan membantu mengurangi durasi musim kelaparan yang dialami oleh penerima manfaat hingga sepertiganya. Di Meksiko, the Programa de Educación, Salud y Alimentación

menyediakan bantuan tunai kepada para ibu di keluarga yang sangat miskin di pedesaan. Bantuan tunai diberikan dengan syarat anak-anak mereka harus bersekolah dan mengunjungi pusat kesehatan dengan rutin. Saat ini, program tersebut telah menjangkau 32,9 juta individu dan telah berhasil mengurangi kemiskinan hingga 10 persen, dan kesenjangan kemiskinan 1 menjadi sekitar 30 persen dalam jangka waktu 2 tahun. Para penerima juga telah meningkatkan pengeluaran untuk belanja pangan, terutama buah-buahan, sayuran dan produk hewan. Program ini juga dianggap berperan penting dalam menurunkan masalah kurangnya tinggi badan - sesuai umur, kekerdilan dan kelebihan berat badan, serta meningkatkan perkembangan fisik, kognitif dan bahasa. Selama beberapa tahun, program tersebut telah ditambah dengan komponen baru untuk memastikan keluarga yang hidup dalam kemiskinan terus berinvestasi dalam pertumbuhan anak-anak mereka. Di beberapa negara, pengalaman positif dari program berskala besar yang membantu masyarakat rentan dan miskin, telah mendorong dilakukannya penilaian ulang atas nilai dan peran perlindungan sosial dalam memerangi kemiskinan dan kelaparan. 1 Jumlah uang yang dibutuhkan untuk mencapai garis kemiskinan.