ALGORITMA PEMROGRAMAN 1C ABSTRAKSI DAN GENERALISASI

dokumen-dokumen yang mirip
Abstraksi dan Generalisasi

A L G O R I T M A D A N P E M R O G R A M A N 1 C D I S A R I K A N D A R I : B I N A N T O, I W A N K O N S E P B A H A S A P E M R O G R

BAB V Abstraksi dan Generalisasi

PertemuanI. Object Oriented

Pengenalan Obyek. Arna Fariza. Materi

DEVAL GUSRION, S.KOM, M.KOM MATAKULIAH BAHASA PEMOGRAMAN JAVA LANJUTAN III

Bahasa Pemograman II. Object Oriented Programming

Konsep Dasar Pemrograman Berorientasi Obyek I JAVA. Anugrah Kusuma Seno Adi Putra

Konsep Pemrograman Berorientasi Obyek. Maria Ulfah S Nurochman

REKAYASA PERANGKAT LUNAK MATERI TM 10

KONSEP Pemrograman Berorientasi Objek KARMILASARI

Object Oriented Analysis and Design -Pendahuluan- Nisa ul Hafidhoh

BAB 1 PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK

Pemrograman Dasar M E T H O D / F U N G S I

PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK

Object-Oriented Design

PERTEMUAN 11 KONSEP PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK

Algoritma & Pemrograman #8. by antonius rachmat c, s.kom, m.cs

Mengenal Object Oriented Programming (OOP)

MAKALAH DESAIN PERANGKAT LUNAK. NAMA : RANI JUITA NIM : DOSEN : WACHYU HARI HAJI. S.Kom.MM

Struktur Program. Rinta Kridalukmana

Bahasa Pemrograman 2.

Class. Object. Object Oriented Programming (OOP) Object Oriented Programming (OOP)

Object Oriented Programming (Class, Inheritance, Encapsulation dan Interface)

Nama : Rendi Setiawan Nim :

Pertemuan 9 PRINSIP DAN KONSEP DESAIN

ABSTRACTION, ENCAPSULATION, INHERITANCE & POLYMORPHISM

PRINSIP DAN KONSEP DESAIN

BAB I KONSEP DASAR PEMROGRAMAN

Pemrograman Berorientasi Obyek. Ramos Somya

Pemrograman Lanjut Jurusan S1 Teknik Informatika. 9/17/2012 Ratno

Teknik Informatika S1

ALGORTIMA DAN PEMROGRAMAN

PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK

SUB PROGRAM : PROSEDUR & FUNGSI. Konsep Pemrograman

Citra Noviyasari, S.Si, MT SI - UNIKOM

Object OrientedProgramming

VISUAL BASIC Pengenalan VB NET

Scope Variable. Sebuah variabel di dalam sebuah fungsi memiliki jangkauan tertentu. Skop variabel terdiri dari:

Prosedur merupakan modul program yang mengerjakan instruksi spesifik dan menghasilkan efek netto. Efek netto diketahui dengan membandingkan keadan awa

Praktikum. PBO (Kelas K) Oleh : MOHAMMAD SHOLIKIN

Konsep Pemrograman Berorientasi Obyek

Metode Coad -Yourdon

MATERI KULIAH ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN I (2 SKS)

Bab VI Value, Domain dan Type

DASAR PEMROGRAMAN. Konsep Pemrograman Berorientasi Objek. Yoannita

Object Oriented Programming 1

PERTEMUAN III OBJEK DAN CLASS TUJUAN PRAKTIKUM

TPI4202 e-tp.ub.ac.id

Catatan Kuliah PAM 282 Pemrograman Komputer II

Petunjuk/Teknik Pemrograman Visual (VB) Konvensi Penamaan Identifier

TUGAS DASAR PEMROGRAMAN KELAS C DOSEN PENGAMPU : IKA ATSARI DEWI, STP, MP

Implementasi OOP Pada Perangkat Lunak Pemrograman

Agi Putra Kharisma., S.T., M.T. Pengembangan Berorientasi Penggunaan Ulang

PERANCANGAN DENGAN PEMAKAIAN ULANG

Sub Program : Prosedur. Tim Pengajar KU1071 PTI A Semester I 2009/2010

Object Oriented Analysis (OOA) dan Object Oriented Design (OOD)

Tugas Rekayasa Perangkat Lunak

PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK

Fungsi Bahasa pemrograman adalah sebagai media untuk menyusun dan memahami serta sebagai alat komunikasi antara pemrogram dengan computer.

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

Praktikum 14. Sistem File 1 KONSEP FILE POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR:

Software Design. Konsep dan Prinsip Desain Struktur Desain. Mira/Rpl/Design

MODUL 1 PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBYEK(PBO) KELAS DAN OBJEK. TGL PRAKTIKUM : 24 September 2012 :ACHMAD FAJAR NORULLAH NRP :

1. Penggunaan Pemodelan

Algoritma Pemrograman [BS204]

Pengantar Teknologi Informasi. Software Komputer

RANCANGAN APLIKASI LATIHAN BELAJAR TENSES DENGAN METODE OBJECT ORIENTED DESIGN

Pemrograman Berorientasi. Inheritance

DAFTAR ISI. Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... BAB I PENDAHULUAN...

Gambar 1. Blok Utama Komputer

Algoritma dan Pemrograman PROSEDUR. Oleh: Eddy Prasetyo N

BAB II LANDASAN TEORI

Sesi/Perkuliahan ke: VI Tujuan Instruksional Khusus : 4. Pokok Bahasan : Deskripsi singkat : Referensi :

BAB III PERANCANGAN PROGRAM

Pemrograman Dasar C. Minggu 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini.

PERTEMUAN - 3 PEMROGRAMAN MODULAR

PRAKTIKUM OBJECT ORIENTED PROGRAMING

By : Agung surya permana ( )

1.1 Mengenal Visual Basic (VB) 1.2 Mengenal Integrated Development Environment (IDE) VB 6

MODUL PEMOGRAMAN WEB II STMIK IM BANDUNG MODUL PEMOGRAMAN WEB II. Oleh: CHALIFA CHAZAR. Chalifa Chazar edu.script.id

Algoritma Pemrograman 2B (Pemrograman C++)

Pemrograman Berorientasi Obyek. Konsep OOP

dengan menyebutkan judul prosedurnya. dalam bentuk prosedur-prosedur. diperlukan.

Introduction Object Oriented Analysis & Design. Chapter I

: ENDRO HASSRIE. Nim : : REKAYASA PERANGKAT LUNAK DESAIN PERANG LUNAK DAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK

PENDAHULUAN. A. Berorientasi Objek. 1. Karakteristik dari Objek

MINGGU IV : PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK

Unified Modelling Language UML

ALGORITMA PEMROGRAMAN 1C PENDAHULUAN KONSEP BAHASA PEMROGRAMAN

Algoritma Pemrograman

Object Oriented Analaysis Object Oriented Design

BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA

Pengembangan Aplikasi Perangkat Lunak

MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 290/MPP/Kp/6/1999

Kualitas bahasa pemrograman: Ekspresivitas : secara jelas menggambarkan algoritma yang dibuat oleh programmer

DAFTAR SIMBOL. Yaitu Memperlihatkan Hubungan-hubungan yang terjadi antara actor-aktor SIMBOL NAMA KETERANGAN. Aktor. Use Case.

MATERI 3a Pemrograman Berorientasi Objek (S3)

BAHASA PEMROGRAMAN. Merupakan prosedur/tata cara penulisan program.

Transkripsi:

ALGORITMA PEMROGRAMAN 1C ABSTRAKSI DAN GENERALISASI Indah Wahyuni

ABSTRAKSI & GENERALISASI Abstraksi adalah penekanan pada gagasan, kualitas dan properti, bukan pada detail tertentu (penekanan pada detail) Generalisasi adalah perluasan dari aplikasi yang mengarah pada domain yang lebih besar dari obyek yang sama atau tipe yang berbeda 2

ABSTRAKSI Membantu untuk fokus pada hal-hal penting dari suatu masalah Melibatkan pengindentifikasian kelas-kelas (classes) dari suatu object, sehingga memungkinkan utk menggroupkannya. Bekerja dengan sedikit parameter/variabel dari kelas-kelas yang ditinjau. Contoh : Ban sepeda Mobil : sepeda balap, sepeda gunung : sedan, jeep, wagon, truk, dll 3

TINGKATAN ABSTRAKSI Abstraksi Fungsional Komponen mengimplementasikan satu fungsi, misalnya fungsi matematika. Pengelompokkan Kasual Komponen merupakan sekumpula entitas yang berhubungan longgar (loossly related) yang mungkin berupa deklarasi data, fungsi, dsb. Abstraksi Data Komponen merepresentasikan abstraksi data atau kelas perangkat lunak berorientasi objek. 4

TINGKATAN ABSTRAKSI Abstraksi Kluster Komponen merupakan sekumpulan kelas yang berhubungan yang bekerja sama. Abstraksi Sistem Komponen merupakan sistem yang berdiri sendiri. Eg. API (application programming interface) yg dpt mengakses command dan operasi. 5

BINDING Obyek yang terikat pada nama disebut bindables (terikat) pada bahasa Yang termasuk bindable adalah: data primitif, nilai kumpulan, referensi ke variabel, tipe-tipe, dan abstraksi yang executable 6

BINDING Attribute : nilai internal atau data terkait pada suatu objek yang menunjukkan ciri-ciri atau sifat-sifat dari obyek serta penggambaran keadaan (state) obyek Contoh : Nama objek : mobil Attribute : Merek : toyota Silinder: 2000cc Warna : merah Status : baru / jalan Tahun : 2006 Binding : Pengaturan nilai attribute Descriptor : informasi attribute yang diisikan dalam tempat penyimpanan untuk setiap entitas. 7

JENIS-JENIS BINDING Collateral binding : melakukan binding secara terpisah satu sama lainnya dan kemudian menggabungkan binding-binding itu untuk menghasilkan sekumpulan lengkap binding Sequential binding : melakukan binding dalam urutan kemunculan mereka Recursive binding : binding di mana namanama yang di dalamnya terikat dipergunakan (langsung atau tidak langsung) di bindingnya itu sendiri 8

ENKAPSULASI Pengkapsulan berarti mengemas beberapa item bersama-sama menjadi satu unit yang tertutup dalam rangka menyembunyikan struktur internal suatu obyek dari lingkungan/dunia luar Pengkapsulasan sering dianggap sebagai penyembunyian informasi 9

ENKAPSULASI Setiap kelas hanya menampakkan interface yang diperlukan untuk berkomunikasi dengan dunia luar melalui message dan menyembunyikan (encapsulating)/implementasi aktual di dalam kelas. Pengapsulan merupakan kemampuan sebuah obyek kelas untuk membatasi akses client ke reprensentasi internal obyek (data dan fungsi) 10

ENKAPSULASI Sebuah modul umumnya terdiri dari dua bagian: bagian ekspor dan bagian lokal Bagian ekspor dari sebuah modul terdiri dari: Deklarasi bahasa untuk simbol-simbol yang tersedia untuk digunakan dalam bagian modul dan modul lain yang mengimpornya Deklarasi modul yang memberikan simbol dari modul lain yang tersedia untuk digunakan dalam bagian modul dan dalam modul lain yang mengimpornya 11

PRINSIP GENERALISASI Prisip generalisasi adalah suatu bentuk umum dari suatu kesatuan yang khusus. Contoh : lamda p.b Dimana lamda menyatakan suatu abstrak yang menandakan generalisasi B jika p dipanggil oleh suatu parameter B Prinsip generalisasi tergantung pada prinsip analogi 12

PRINSIP GENERALISASI Abstrak digeneralisasi dengan parameterisasi untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar. Di dalam parameterisasi satu atau lebih bagian dari suatu kesatuan dapat digantikan dengan suatu nama baru. Nama yang digunakan sebagai suatu parameter ketika abstrak yang telah diparameterkan dilibatkan dengan suatu binding parameter disebut argumentasi. 13

PRINSIP ANALOG Ketika ada kecocokan pola antara dua obyek berbeda, obyek-obyek ini bisa digantikan oleh sebuah obyek yang diberikan parameter untuk memungkinkan rekonstruksi obyek-obyek aslinya 14

PRINSIP PARAMETERISASI Adalah sebuah parameter dari sebuah generik bisa terbentuk dari domain 15

SUBSTITUSI Penggunaan abstraksi dan generalisasi bergantung pada substitusi. Ikatan keduanya terkandung pada prinsip berikut: Prinsip Korespondensi: Mekanisme binding parameter dan mekanisme definisi adalah setara 16

PRINSIP KORESPONDENSI Adalah suatu formalitas yang menyangkut aspek / pengarahan prinsip abstrak yang mengandung subtitusi dan definisi yang saling terkait. 17

STRUKTUR BLOK Sebuah blok adalah sebuah konstruksi yang membatasi cakupan definisi yang terkandung di dalamnya Syntax blok: let Definitionsin Body end Body where Definitions Syntax di atas menyatakan dua tipe blok, yang pertama membutuhkan definisi sebelum body dan yang kedua membutuhkan definisi sesudah body 18

STRUKTUR BLOK Block merupakan suatu definisi wilayah bagian bahasa pemrograman. Urutan dari statemen yang executable yang diperlakukan sebagai suatu unit Block disebut subprogram atau routine di kebanyakan bahasa pemrograman 19

STRUKTUR BLOK Ada tiga dasar struktur blok: monolitik, flat dan nested Monolitik : hanya terdiri dari satu blok saja Flat : body nya bisa saja mengandung blok-blok tambahan tetapi blok bagian dalam tidak mengandung blok Nested : jika blok-blok dimungkinkan untuk bersarang (nested) di dalam blok lain 20

ATURAN CAKUPAN (SCOPE) Tindakan mempartisi sebuah program mengangkat masalah cakupan namanama Ada empat pilihan: 1. Semua nama tersedia secara global 2. Semua nama eksternal tersedia secara lokal 3. Hanya nama-nama yang diekspor secara eksplisit tersedia secara global 4. Hanya nama-nama eksternal yang diimpor secara eksplisit yang tersedia secara lokal 21

ATURAN CAKUPAN (SCOPE) Dynamic Scope Suatu subprogram yang didefinisikan di satu tempat dalam suatu program dan dapat dipanggil dari lingkungan yang berbeda Static Scope Subprogram dipanggil dari lingkungan tempat subprogram tersebut didefinisikan 22

LINGKUNGAN Lingkungan lokal suatu subprogram Q terdiri atas bermacam-macam identifier yang dideklarasikan di bagian atas dari subprogram Q. Nama variabel, nama parameter formal, dan nama subprogram diperhatikan disini. Nama subprogram di sini merupakan nama subprogram yang didefinisikan secara lokal di dalam suprogram Q (nested subprogram) 23

24