RANCANGAN TEKNOKRATIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN) 2015-2019

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RT-RPJMN)

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2015

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

Oleh: DIREKTORAT KELAUTAN DAN PERIKANAN. Jakarta, 3 September 2014

PENGELOLAAN SDALH DALAM RANGKA MENDUKUNG KETAHANAN NASIONAL

Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas

KEBIJAKAN NASIONAL PEMBANGUNAN BIDANG SDA DAN LINGKUNGAN HIDUP 2015

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

Keynote Speech STRATEGI INDONESIA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, INKLUSIF, DAN BERKEADILAN

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat. (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011).

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Jakarta, 10 Maret 2011

PROGRAM LEGISLASI NASIONAL TAHUN

STAF AHLI MENTERI BIDANG HUBUNGAN KELEMBAGAAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

Dr. Ir. Edi Effendi Tedjakusuma, MA Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI

Jakarta, 7 Februari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian PPN/BAPPENAS

Keinginan Aburizal Bakri untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa terpandang, terhormat & bermartabat

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI NOMOR : TAHUN 2015 TENTANG : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2016

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

RPJMN dan RENSTRA BPOM

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMILU DAN MASA DEPAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL Oleh: Hendra Wahanu. P 1

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

BAPPEDA Planning for a better Babel

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Oleh Deddy Permana / Yayasan Wahana Bumi Hijau Sumatera selatan

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

DAFTAR ISI BAGIAN PERTAMA PRIORITAS NASIONAL DAN BAB 1 PENDAHULUAN PRIORITAS NASIONAL LAINNYA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Pendahuluan. Latar Belakang

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA


BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

STRATEGI NASIONAL RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN

Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

NARASI MENTERI PERINDUSTRIAN RI Pembangunan Industri yang Inklusif dalam rangka Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas

Agenda dan Prioritas Pembangunan Jawa Timur

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

ARAH KEBIJAKAN DAN ISU STRATEGIS NASIONAL

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia

I. PENDAHULUAN. percepatan terwujudnya peningkatan kesejahteraan seluruh rakyat (Bappenas,

SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

PAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MENUJU BANGKA BERMARTABAT

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RPJM PROVINSI JAWA TIMUR (1) Visi Terwujudnya Jawa Timur yang Makmur dan Berakhlak dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Tema Pembangunan 2007

PERAN GEOLOGI DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

KOORDINASI PEMBANGUNAN PERKOTAAN DALAM USDRP

... Lanjutkan & Mantapkan Pembangunan Menuju Masyarakat Kabupaten Gunung Mas Yang SEJAHTERA, MANDIRI, BERDAYA SAING dan BERMARTABAT...

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

Terwujudnya Kota Mojokerto sebagai Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral.

1 ( atau

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

PEMBANGUNAN KAWASAN TIMUR INDONESIA YANG BERBASIS SUMBER DAYA DAN KONTRIBUSINYA UNTUK PEMBANGUNAN NASIONAL

Kebijakan Pemerataan Ekonomi Dalam Rangka Menurunkan Kemiskinan. Lukita Dinarsyah Tuwo

BAB III VISI DAN MISI

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN SDGs. Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS)

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II

INDONESIA NEW URBAN ACTION

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB IV VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

Transkripsi:

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL RANCANGAN TEKNOKRATIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN) 2015-2019 Oleh: Menteri PPN/Kepala Bappenas Disampaikan pada Konferensi dan Sidang Umum INFID Jakarta, 14 Oktober 2014

PENDAHULUAN Tema konferensi Re-Demokratisasi Ekonomi, Sosial dan Politik untuk Pembangunan yang Inklusif sejalan dengan tema pembangunan dalam RPJMN 2015-2019, yakni adalah Pembangunan yang Kuat, Inklusif dan Berkelanjutan. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas bertanggung jawab dalam menyusun Rancangan Teknokratis RPJMN 2015-2019 yang menetapkan tema dimaksud, untuk selanjutnya akan dipelajari oleh Presiden terpilih 2014-2019 sebagai tema pembangunan pemerintah untuk lima tahun mendatang. Forum-forum yang diinisiasi oleh masyarakat sipil Indonesia untuk membahas isu-isu pembangunan seperti ini perlu didukung ke depan. Inilah salah satu wujud nyata partisipasi publik dalam penyusunan kebijakan publik dan sekaligus pengawasannya Slide - 2

ROADMAP MENGHINDARI MIT Berkaitan dengan fokus susbtansi RT RPJMN 2015-2019, pada tahun 2025 Indonesia diharapkan sudah memasuki gerbang sebagai negara berpendapatan tinggi dan maju dan terlepas dari posisi sebagai negara berpendapatan menengah. 2015 BONUS DEMOGRAPHIC 2035 USD 12.000 Threshold Middle Income Trap 2010 2015 2020 2025 2035 RPJM 2 RPJM 3 RPJM 4 Pertumbuhan PDB 6-8 % per tahun PDB per kapita 2013 USD 3.500 Kemiskinan 2013 : 11,47% Pengangguran 2013: 6,25% 2019: Menuju USD 7.000 6-8 % per tahun 2025: > USD 12.000 Slide - 3

KERANGKA RANCANGAN TEKNOKRATIK RPJMN 2015-2019 Amanat RPJP (untuk RPJMN III): Memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan SDA dan SDM berkualitas, serta kemampuan IPTEK yang terus meningkat 2025-2030 Landasan utk Menuju Negara Maju GEOPOLITIK, GEOEKONOMI, BONUS DEMOGRAFI, AGENDA PASKA 2015, PERUBAHAN IKLIM POLHUKAM EKONOMI KESRA SDA-LH DAERAH RB Tertib hukum Anti korupsi Demokrasi Stabilitas DN Tranformasi Struktur Resiliensi: Pangan, Energi dan Air Infrastruktur Inovasi Kerangka Pendanaan: APBN dan Non-APBN Mutu SDM Kemiskinan Pemerataan Kesempatan kerja SJSN Pengelolaan SDA dan biodiversity Kelautan Mitigasi & Adaptasi Perubahan Iklim KERANGKA PELAKSANAAN/DELIVERY MECHANISM Kerangka Regulasi Pemerataan SPM terpenuhi Perkotaan - Perdesaan Pelaksanaan Desentralisasi Kerangka Kelembagaan Tema RPJMN 2015-2019 Pembangunan yang Kuat, Inklusif dan Berkelanjutan Membutuhkan comprehensive reform Not Business as Usual (out of the box) Prinsip berkelanjutan Terpadu, tidak sendiri-sendiri TERBATAS: Internal Pemerintah Slide - 4

ARAH KEBIJAKAN UMUM PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019 (1) 1. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan berkelanjutan merupakan landasan utama untuk mempersiapkan Indonesia lepas dari posisi sebagai negara berpendapatan menengah menjadi negara maju. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan ditandai dengan terjadinya transformasi ekonomi melalui penguatan pertanian dan pertambangan, berkembangnya industri manufaktur di berbagai wilayah, modernisasi sektor jasa, penguasaan iptek dan berkembangnya inovasi, terjaganya kesinambungan fiskal, meningkatnya daya saing produk ekspor non migas terutama produk manufaktur dan jasa, meningkatnya daya saing dan peranan UMKM dan koperasi, serta meningkatnya ketersediaan lapangan kerja dan kesempatan kerja yang berkualitas. Slide - 5

ARAH KEBIJAKAN UMUM PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019 (2) 2. Meningkatkan Pengelolaan dan Nilai Tambah Sumber Daya Alam (SDA) Yang Berkelanjutan. Arah kebijakan peningkatan pengelolaan dan nilai tambah SDA adalah dengan meningkatkan kapasitas produksi melalui peningkatan produktivitas dan perluasan areal pertanian, meningkatkan daya saing dan nilai tambah komoditi pertanian dan perikanan, mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya mineral dan tambang lainnya, meningkatkan produksi dan ragam bauran sumber daya energi, meningkatkan efisiensi dan pemerataan dalam pemanfaatan energi, mengembangkan ekonomi kelautan yang terintegrasi antar-sektor dan antar-wilayah, dan meningkatnya efektivitas pengelolaan dan pemanfaatan keragaman hayati Indonesia yang sangat kaya. Slide - 6

ARAH KEBIJAKAN UMUM PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019 (3) 3. Mempercepat pembangunan infrastruktur untuk pertumbuhan dan pemerataan. Pembangunan infrastruktur diarahkan untuk memperkuat konektivitas nasional untuk mencapai keseimbangan pembangunan, mempercepat penyediaan infrastruktur dasar (perumahan, air bersih, sanitasi, dan listrik), menjamin ketahanan air, pangan dan energi untuk mendukung ketahanan nasional, dan mengembangkan sistem transportasi massal perkotaan, yang kesemuanya dilaksanakan secara terintegrasi dan dengan meningkatkan peran kerjasama Pemerintah-Swasta. Slide - 7

ARAH KEBIJAKAN UMUM PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019 (4) 4. Peningkatan kualitas lingkungan hidup, Mitigasi bencana alam dan perubahan iklim. Arah kebijakan peningkatan kualitas lingkungan hidup, mitigasi bencana dan perubahan iklim adalah melalui peningkatan pemantauan kualitas lingkungan dan penegakan hukum pencemaran lingkungan hidup; perkuatan kapasitas mitigasi bencana alam untuk mengurangi resiko bencana, mempercepat rehabilitasi daerah yang terkena bencana, dan memperkuat kapasitas mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Slide - 8

ARAH KEBIJAKAN UMUM PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019 (5) 5. Penyiapan Landasan Pembangunan yang Kokoh. Landasan pembangunan yang kokoh dicirikan oleh meningkatnya kualitas pelayanan publik yang didukung oleh birokrasi yang bersih, transparan, efektif dan efisien; meningkatnya kualitas penegakan hukum dan efektivitas pencegahan dan pemberantasan korupsi, semakin mantapnya konsolidasi demokrasi, semakin tangguhnya kapasitas penjagaan pertahanan dan stabilitas keamanan nasional, dan meningkatnya peran kepemimpinan dan kualitas partisipasi Indonesia dalam forum internasional. Slide - 9

ARAH KEBIJAKAN UMUM PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019 (6) 6. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Kesejahteraan Rakyat Yang Berkeadilan. Sumberdaya manusia yang berkualitas tercermin dari meningkatnya akses pendidikan yang berkualitas pada semua jenjang pendidikan dengan memberikan perhatian lebih pada penduduk miskin dan daerah 3T; meningkatnya kompetensi siswa Indonesia dalam Bidang Matematika, Sains dan Literasi; meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan, terutama kepada para ibu, anak, remaja dan lansia; meningkatnya pelayanan gizi masyarakat yang berkualitas, meningkatnya efektivitas pencegahan dan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, serta berkembangnya jaminan kesehatan. Slide - 10

ARAH KEBIJAKAN UMUM PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019 (7) 7. Mengembangkan dan Memeratakan Pembangunan Daerah. Pembangunan daerah diarahkan untuk menjaga momentum pertumbuhan wilayah Jawa-Bali dan Sumatera bersamaan dengan meningkatkan kinerja pusat-pousat pertumbuhan wilayah di Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua; menjamin pemenuhan pelayanann dasar di seluruh wilayah bagi seluruh lapisan masyarakat; mempercepat pembangunan daerah tertinggal dan kawasan perbatasan, membangun kawasan perkotaan dan perdesaan; mempercepat penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah; dan mengoptimalkan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah. Slide - 11

HAL YANG PENTING DAN PERLU DIPERHATIKAN TERKAIT PEMBANGUNAN POLITIK 1. Perlunya mendorong penguatan kapasitas organisasi masyarakat sipil, sebagai tulang punggung kekuatan masyarakat untuk mengontrol proses penyelenggaraan negara secara demokratis; 2. Penguatan kelembagaan demokrasi di luar organisasi masyarakat sipil, termasuk penguatan parpol agar mampu menjalankan fungsifungsi nya yang asasi dalam demokrasi; 3. Perlunya mengarahkan semua upaya Pemerintah bagi pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing tinggi; 4. Perlu dipikirkan sebuah hubungan kelembagaan yang lebih baik antara eksekutif, legislatif dan yudikatif, sehingga mencerminkan efektivitas proses check and balances dalam sebuah demokrasi. Slide - 12

PENUTUP Pemerintah menyadari sepenuhnya, dengan memperhatikan berbagai tantangan dan perubahan dunia kita yang begitu dinamis, konsolidasi demokrasi adalah sebuah keniscayaan. Semua bangsa-bangsa yang paling makmur di dunia dewasa ini, dan mampu bertahan begitu lama dengan standar hidup masyarakat yang begitu tinggi, adalah bangsa-bangsa yang demokratis. Negara otoriter sama sekali bukan pilihan. Pilihan kita adalah maju, menyempurnakan yang masih belum sempurna dari demokrasi, baik dalam bidang politik maupun ekonomi. Dalam konteks itulah, Pemerintah mengajak seluruh pihak, termasuk semua organisasi masyarakat sipil di dalam INFID untuk ikut mempertahankan dan bila perlu mengoreksi jalannya proses konsolidasi demokrasi kita. Apabila terjadi ketidak adilan dan ketimpangan dalam proses penyelenggaraan negara ini, tentu saja menjadi pekerjaan rumah bersama kita untuk mencari solusi-solusi paling tepat bagi kemakmuran semua anak bangsa Indonesia. Slide - 13

TERIMA KASIH Slide - 14