ANALISIS ENERGI TERBARUKAN PADA PROSES PIROLISIS DENGAN MEMANFAATKAN SAMPAH PLASTIK

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL ANALISA HASIL PRODUK CAIR PIROLISIS DARI BAN DALAM BEKAS DAN PLASTIK JENIS LDPE (LOW DENSITY POLYETHYLENE)

BAB I PENDAHULUAN. plastik relatif murah, praktis dan fleksibel. Plastik memiliki daya kelebihan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN SERBUK GERGAJI MENJADI BIO-OIL MENGGUNAKAN PROSES PIROLISIS

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT DESTILASI MINYAK DARI LIMBAH SAMPAH PLASTIK. : Judhid Adi Mursito. : I Gusti Ketut Sukadana, ST. MT.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK LDPE DAN PET MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK DENGAN PROSES PIROLISIS

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

RANCANG BANGUN TUNGKU PIROLISA UNTUK MEMBUAT KARBON AKTIF DENGAN BAHAN BAKU CANGKANG KELAPA SAWIT KAPASITAS 10 KG

BAB I PENDAHULUAN. poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011).

KARAKTERISTIK MINYAK DAN GAS HASIL PROSES DEKOMPOSISI TERMAL PLASTIK JENIS LOW DENSITY POLYETHYLENE (LDPE)

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemui diantaranya adalah sampah plastik, baik itu jenis

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Secara umum ketergantungan manusia akan kebutuhan bahan bakar

PENGARUH HEATING RATE PADA PROSES SLOW PYROLISIS SAMPAH BAMBU DAN SAMPAH DAUN PISANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PIROLISIS CANGKANG SAWIT MENJADI ASAP CAIR (LIQUID SMOKE)

PEMBUATAN BIO-OIL DENGAN BAHAN BAKU CANGKANG KELAPA SAWIT MELALUI PIROLISASI

OLEH : SHOLEHUL HADI ( ) DOSEN PEMBIMBING : Ir. SUDJUD DARSOPUSPITO, MT.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MESIN PENGOLAH LIMBAH SAMPAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

PERBANDINGAN PEMBAKARAN PIROLISIS DAN KARBONISASI PADA BIOMASSA KULIT DURIAN TERHADAP NILAI KALORI

PENGARUH KECEPATAN PENGADUKAN DAN RASIO MINYAK/METANOL PADA PEMURNIAN MINYAK PIROLISIS DARI LIMBAH PLASTIK POLYETHYLENE

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi plastik dalam kehidupan sehari-hari semakin meningkat selama

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN...i. LEMBAR PERNYATAAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT...iv. KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL...

ANALISIS THERMOGRAVIMETRY DAN PEMBUATAN BRIKET TANDAN KOSONG DENGAN PROSES PIROLISIS LAMBAT

LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMBUATAN BRIKET ARANG DARI LIMBAH BLOTONG PABRIK GULA DENGAN PROSES KARBONISASI SKRIPSI

Studi Konversi Pelepah Nipah menjadi Bio-Oil dengan Katalis Natural Zeolite dealuminated (NZA) pada Proses Pyrolysis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 MERUBAH SAMPAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK

PENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN

Gambar 1.1 Produksi plastik di dunia tahun 2012 dalam Million tones (PEMRG, 2013)

No Properties Value 1 Density kg/m 3 2 Viscosity 5.27 m. Poise 3 Flash Point 22 o C 4 Fire Point 29 o C 5 Calorific Value

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Prosentase Campuran Briket Limbah Serbuk Kayu Gergajian Dan Limbah Daun Kayuputih Terhadap Nilai Kalor Dan Kecepatan Pembakaran

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENGOLAHAN LIMBAH KANTONG PLASTIK JENIS KRESEK MENJADI BAHAN BAKAR MENGGUNAKAN PROSES PIROLISIS

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil pengujian dan analisa limbah plastik PP (Polypropyline).

GREEN INCINERATOR Pemusnah Sampah Kota, Industri, Medikal dsbnya Cepat, Murah, Mudah, Bersahabat, Bermanfaat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi

UJI KUALITAS FISIS PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Selain terbentuk dari jutaan tahun yang lalu dan. penting bagi kelangsungan hidup manusia, seiring dalam

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER YANG DIPASANG DIDINDING BELAKANG TUNGKU

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.

BAB I PENDAHULUAN. berubah; dan harganya yang sangat murah (InSWA). Keunggulan yang dimiliki

PERFORMANSI PIROLISIS FIXED BED DENGAN VARIASI KOMPOSISI BAHAN BAKAR BAN BEKAS DAN PLASTIK

PIROLISIS CANGKANG SAWIT MENJADI ASAP CAIR DENGAN KATALIS BENTONIT: VARIABEL WAKTU PIROLISIS DAN RASIO KATALIS/CANGKANG SAWIT

ALAT PIROLISIS TEMPURUNG KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU BRIKET BIOMASSA

Visi dan Misi. Sumber Sampah % Komposisi Sampah %

Pengolahan Kantong Plastik Jenis Kresek Menjadi Bahan Bakar Menggunakan Proses Pirolisis

UJI BERBAGAI JENIS BAHAN BAKAR BIOMASSA PADA ALAT PENGOLAHAN LIMBAH POLIMER PERTANIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERENGKAHAN TERMAL (Thermal Cracking) SERBUK GERGAJI KAYU BULIAN (Eusideroxylon Zwagery T.Et B) UNTUK MENGHASILKAN BAHAN BAKAR MINYAK ARTIKEL ILMIAH

SCALE UP PROTOTYPE SCREW PYROLYSER UNTUK PIROLISIS SAMPAH KOTA TERSELEKSI

TURBO ISSN Vol. 4 No. 1

TEKNIK PENGOLAHAN BIO-OIL

PEMBUATAN BIOFUEL DENGAN PROSES PIROLISIS BERBAHAN BAKU PLASTIK LOW DENSITY POLYETHYLENE (LDPE) PADA SUHU 250 C DAN 300 C

PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI MENJADI BRIKET SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DENGAN PROSES KARBONISASI DAN NON-KARBONISASI

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan energi semakin meningkat seiring dengan laju pertumbuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

UJI ULTIMAT DAN PROKSIMAT SAMPAH KOTA UNTUK SUMBER ENERGI ALTERNATIF PEMBANGKIT TENAGA

A. Lampiran 1 Data Hasil Pengujian Tabel 1. Hasil Uji Proksimat Bahan Baku

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISASI ASAP CAIR HASIL PIROLISIS AMPAS TEBU SERTA PENGUJIANNYA UNTUK PENGAWETAN DAGING AYAM

PENGARUH GEOMETRI PIPA KONDENSOR TERHADAP PERPINDAHAN PANAS PADA DESTILASI MINYAK PLASTIK

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA 4.2 HASIL MODIFIKASI ALAT REAKTOR PIROLISIS

Karakteristik Limbah Padat

II. TINJAUAN PUSTAKA A. SAMPAH

SISTEM GASIFIKASI FLUIDIZED BED BERBAHAN BAKAR LIMBAH RUMAH POTONG HEWAN DENGAN INERT GAS CO2

BAB I PENDAHULUAN. Sementara produksi energi khususnya bahan bakar minyak yang berasal dari

PENGOLAHAN CANGKANG KELAPA SAWIT DENGAN TEKNIK PIROLISIS UNTUK PRODUKSI BIO-OIL

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN AIR HEATER TANPA SIRIP

PEMBUATAN BRIKET BIOARANG DARI ARANG SERBUK GERGAJI KAYU JATI

Karakterisasi Biobriket Campuran Kulit Kemiri Dan Cangkang Kemiri

Studi Kualitas Briket dari Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Perekat Limbah Nasi

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran untuk mencari alternatif sumber energi yang dapat membantu

UNJUK KERJA TUNGKU GASIFIKASI DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI MELALUI PENGATURAN KECEPATAN UDARA PEMBAKARAN

Produksi gasbio menggunakan Limbah Sayuran

EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam

KARAKTERISTIK PEMBAKARAN CHAR HASIL PYROLISIS SAMPAH KOTA TERSELEKSI SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi gelar Sarjana Teknik

BAB I PENDAHULUAN. limbah organik dengan proses anaerobic digestion. Proses anaerobic digestion

ANALISA PEMAKAIAN BAHAN BAKAR DENGAN MELAKUKAN PENGUJIAN NILAI KALOR TERHADAP PERFOMANSI KETEL UAP TIPE PIPA AIR DENGAN KAPASITAS UAP 60 TON/JAM

PIROLISIS Oleh : Kelompok 3

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULA

Model Laju Kinetik Dekomposisi Biomasa Untuk Pembentukan Tar Pada Proses Pirolisis

PERANCANGAN TABUNG PENGOLAH LIMBAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR TERBARUKAN (PIROLISIS) KAPASITAS 50 KG / BATCH

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Karbon Aktif Grade Industri Dari Tempurung Kelapa dengan Kapasitas 4000 ton/tahun BAB I PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Termokimia. Abdul Wahid Surhim 2014

PROPERTIES ALUMINIUM DARI SAMPAH PLASTIK DENGAN PROSES PIROLISIS SEBAGAI BUILDING MATERIAL

UJI PARAMETER TEMPERATUR DAN TEKANAN VAKUM TERHADAP YIELD CANGKANG KEMIRI PADA PROSES PIROLISIS

V. HASIL UJI UNJUK KERJA

HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA PENGARUH KELEMBABAN SAMPAH KAYU DAN SISA MAKANAN PADA INCENERATOR PORTABLE SKALA RUMAH TANGGA

Transkripsi:

ANALISIS ENERGI TERBARUKAN PADA PROSES PIROLISIS DENGAN MEMANFAATKAN SAMPAH PLASTIK Ahmad Rafi. 21401052057, Dr. Ir. Priyagung Hartono, MT.,Ir Margianto. MT. Program studi teknik mesin Fakultas Teknik,Universitas Islam Malang. Jl. MT Haryono 193 malang 65145 E-mail: ahmadrafi281988@gmail.com ABSTRAK Penggunaan energi alam meningkat seiring dengan kebutuhan akan sarana transportasi dan aktivitas industri. Hal ini berakibat pada peningkatan kebutuhan bahan bakar fosil dari alam, Sehingga di perlukan upaya pengurangan energi fosil melalui peningkatan terapan energi terbarukan yang lebih murah dan ramah lingkungan. Permasalahan sampah juga menjadi salah satu isu penting yang muncul di masyarakat saat ini. Masalah yang sering terjadi diantaranya keterbatasan lahan tempat pembuangan akhir Salah satu jenis sampah yang menjadi permasalahan adalah sampah plastik.yang susah di uraikan oleh alam sehingga di perlukan upaya untuk merubah sampah plastik agar dapat di gunakan menjadi bahan bakar dengan proses pirolisis. suhu yang di pelajari pada suhu 600 dan 700 dan membandingkan hasil minyak dari kedua suhu tersebut dengan menguji lab mengenai nilai kalor dan densitas minyak hasil pirolisis sehingga dapat di bandingkan dengan standart kelayakan bahan bakar yang ada di pasaran. Kata kunci: densitas, nilai kalor, pirolisis suhu 600 dan 700, ABSTRACT The use of natural energy increases along with the need for means of transportation and industrial activities. This results in an increase in the need for fossil fuels from nature, so there is a need to reduce fossil energy through increased application of renewable energy that is cheaper and environmentally friendly. The problem of waste is also one of the important issues that are emerging in society today. Problems that often occur include the limitation of land for landfill. One type of waste that becomes a problem is plastic waste which is difficult to decipher by nature, so it takes an effort to change plastic waste so that it can be used as fuel by pyrolysis. the temperature studied at temperatures of 600 and 700 and comparing the results of oil from both temperatures by testing the lab regarding the heating value and density of oil produced by pyrolysis so that it can be compared with the standard feasibility of fuel on the market. Keywords: density, calorific value, acquisition of pyrolysis oil temperature 600 and 700,

PENDAHULUAN Penggunaan energi alam meningkat seiring dengan kebutuhan akan sarana transportasi dan aktivitas industri. Hal ini berakibat pada peningkatan kebutuhan bahan bakar fosil dari alam, Sehingga di perlukan upaya pengurangan energi fosil melalui peningkatan terapan energi terbarukan yang lebih murah dan ramah lingkungan. Salah satu potensi energi terbarukan pengganti energi fosil berasal dari sampah perkotaan. Permasalahan sampah juga menjadi salah satu isu penting yang muncul di masyarakat saat ini. Masalah yang sering terjadi diantaranya keterbatasan lahan tempat pembuangan akhir (TPA), sedangkan produksi sampah semakin lama semakin meningkat seiring dengan meningkatnya populasi manusia dan perubahan pola hidup, sehingga ada kecenderungan sampah kurang bisa di atasi dengan baik (Sukarjo et al,2014). Menurut setatus lingkungan hidup daerah (SLDH) kota Surabaya (2012), volume sampah yang masukke TPA sebesar 10.000 m3/hari timbunan sampah kota Surabaya tahun 2011 dengan jumlah 806.794 rumah tangga yaitu 1200 ton/hari. Komposisi sampah antara lain: sampah organik 79,19%, sampah kertas 8,6% sampah plastik 1,64% logam 1,11% kayu dan 9,46% lain lain. Salah satu jenis sampah yang menjadi permasalahan adalah sampah plastik. Plastik adalah jenis sampah yang sulit di uraikan oleh alam Untuk mengatasi hal tersebut maka di adakan program daur ulang sampah plastik. Dengan mendaur ulang sampah plastik dimana sampah plastik di olah dan di rubah menjadi bahan plastik yang baru. Namun proses daur ulang ini hanya akan merubah sampah plastik menjadi bentuk yang baru bukan menanggulangi banyaknya sampah plastik karena ketika produk daur ulang plastik sudah kehilangan fungsinya maka akan kembali menjadi sampah plastik. Maka dari itu di perlukan metode yang lain untuk menanggulangi banyaknya sampah plastic salah satunya dengan mengolah sampah plastic menjadi bahan bakar alternative dengan metode Pirolisis Pirolisis adalah suatu proses dekomposisi kimia bahan organik melalui proses pemanasan tanpa atau sedikit oksigen atau bahan lain yang dikonsumsi saat terjadi reaksi kimia tersebut, di mana material mentah akan mengalami pemecahan struktur kimia menjadi fase gas, gas akan di alirkan pada pipa besi untuk di dinginkan sehingga terjadi perubahan wujud dari gas menjadi cair yang akan menjadi minyak pirolisis Jika dilihat dari tingkat kecepatan laju reaksinya, maka Pirolisis dibagi menjadi dua, yaitu Pirolisis primer lambat dan Pirolisis primer cepat. Pirolisis primer lambat akan terjadi pada kisaran suhu 150-300. Pirolisis primer lambat biasa digunakan untuk proses pembuatan arang. Pada Pirolisis primer lambat, reaksi utama yang terjadi adalah proses dehidrasi. Sedangkan hasil reaksi keseluruhan proses adalah karbon, uap air, karbon monoksida, dan karbon dioksida. Semakin lambat proses, semakin banyak dan semakin baik mutu karbon yang dihasilkan. Pirolisis primer cepat (diatas 300 ), reaksi keseluruhan menghasilkan uap air, arang, gas, dan 50% - 70% uap minyak Pirolisis PPO (Primary Pyrolisis Oil) yang menyusun ratusan senyawa monomer, oligomer, monomer penyusun selulosa dan lignin. Faktor-faktor atau kondisi yang mempengaruhi proses perolisis adalah: 1. Waktu Waktu berpengaruh pada produk yang akan dihasilkan karena, semakin lama waktu proses perolisis berlangsung produk yang dihasilkannya (residu padat, tar, dan gas) makin naik. Kenaikan itu sampai dengan waktu tak hingga( ) yaitu waktu yang diperlukan sampai hasil padatan

residu, tar, dan gas mencapai konstan. Nilai dihitung sejak proses isothermal berlangsung. Tetapi jika melebihi waktu optimal maka karbon akan teroksidasi oleh oksigen (terbakar),menjadi karbondioksida dan abu. Untuk itu pada proses perolisis penentuan waktu optimal sangatlah penting. 2. Suhu Suhu Sangat Mempengaruhi Produk Yang Dihasilkan Karena Sesuai Dengan Persamaan Arhenius, Suhu Makin Tinggi Nilai Konstanta Dekomposisi Termal Makin Besar Akibatnya Laju Perolisis Bertambah Dan Konversi Naik. 3. Ukuran Partikel Ukuran partikel berpengaruh terhadap hasil, Semakin besar ukuranpartikel.luas permukaan persatuan berat semakinkecil, sehingga proses akan menjadi lambat. (Wahyudi,2001). 4. Berat Partikel Semakin banyak bahan yang dimasukkan, menyebabkan hasil bahan bakar cair(tar) dan arang meningkat. (Wahyudi,2001). Massa jenis adalah kerapatan Massa setiap satuan Volume benda. Semakin tinggi Massa jenis suatu benda maka semakin besar pula Massa setiap volumenya perbandingan massa persatuan volume karakteristik ini berkaitan dengan nilai kalor dan daya yang dihasilkan oleh masin persatuan volume bahan bakar. Nilai kalor adalah suatu angka yang menyatakan jumlah panas / kalori yang dihasilkan dari proses pembakaran sejumlah tertentu bahan bakar dengan udara/oksigen Tujuan yang akan di capai dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh suhu terhadap, densitas, nilai kalor minyak pirolisis dan hubungan densitas dengan nilai kalor METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan oleh penulis menggunakan metode eksperimen yaitu untuk mengetahui proses pembuatan bahan bakar dari botol plastik jenis PET (polyethylene terephthalate) pada pemanasan tabung dengan suhu 600 dan 700 pada proses pirolisis kemudian minyak hasil pirolisis di uji dengan alat uji ter standart Lab kimia dengan pengujian mutu perolehan hasil minyak, nilai kalor dan densitas mengenai pirolisis plastik dan di analisa tentang pengaruh suhu terhadap, densitas, nilai kalor pada masing- masing suhu proses. SKEMA INSTALASI PROSES Gambar 1 skema desain instalasi proses Proses perolisis dilakukan menggunakan tabung berkapasitas 1kg. Pertama menyiapkan sampel dari limbah plastik(pet) sebanyak 500gram. Kemudian, sampel dipanaskan sampai suhu 600 dan700 C dengan waktu tinggal di dalam tabung selama 60 menit. Pengambilan sampel dilakukan setelah pecobaan selesai dilakukan, Pada tahap kondensasi, uap hasil dari reactor perolisis dialirkan kerangkaian kondensor yang dialiri air pendingin, kemudian liquid hasil kondensasi dikumpulkan dalam

(ml) densitas (gram/ml) (ml) wadah. Sedangkan uap yang tidak terkondensasi dikumpulkan di dalam penampung Tar. Kemudian di uji nilai kalornya menggunakan Bomb Kalorimeter untuk Uji Nilai Kalor dan Piknometer untuk pengujian densitas. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Suhu Terhadap Perolehan Minyak Dari data diatas maka dapat diketahui pada setiap temperatur. Apabila dalam bentuk grafik seperti yang terlihat pada gambar 2 dan 3 270 300 250 200 200 150 100 50 0 550 600 650 700 750 thermal, akibatnya laju pirolisis bertambah dan proses pencairan minyak naik, Waktu 1 jam pada temperatur 600ºC diperoleh cairan sebanyak 200ml. Kemudian pada temperatur 700ºC diperoleh 270ml. Perolehan minyak hasil pengujian kurang efektif karena penggunaan jenis bahan plastik yang diproses dan waktu proses yang di pelajari hanya 60 menit pada setiap suhu, karena semakin lama waktu proses juga mempengaruhi hasil. Penelitian pirolisis yang di lakukan tidak menghasilkan gas yang mudah terkondensasi karena pembakaran plastik jenis PET memiliki banyak asap berwarna putih pekat jika di bakar sehingga hasil kondensasi yang terjadi di dalam kondensor tidak maksimal karena banyak asap yang keluar tabung kondensor sehingga mempengaruhi pirolisis. Pengaruh Suhu Terhadap Densitas Minyak Pengaruh Suhu Terhadap Densitas yaitu untuk mengetahui bagaimana Densitas (Massa Jenis) dari minyak plastik terhadap perbedaan pada setiap suhu. Gambar 2 grafik pengaruh suhu terhadap 270 300 200 200 100 0 600 700 600 700 densitas minyak 0.607 0.6065 0.606 0.6067 0.6059 0.6055 550 600 650 700 750 Gambar 3 grafik pengaruh suhu terhadap Gambar 4 grafik pengaruh suhu terhadap densitas minyak Dari data perolehan hasil cair diatas dapat dilihat bahwa setiap temperature berbeda hasil yang diperoleh karena perbedaan suhu sangat mempengaruhi produk yang akan di hasilkan, semakin tinggi suhu pemanasan maka semakin tinggi nilai konstanta dekomposisi

Nilai kalor (kal/gram) nilai kalor (kal/gram) Nilai kalor (kal/gram) densitas (gram/ml) densitas minyak Gambar 6 grafik pengaruh suhu terhadap nilai 0.607 0.6065 0.606 0.6055 0.6067 0.6059 600 700 600 700 Gambar 5 grafik pengaruh suhu terhadap densitas minyak Pengaruh kenaikan suhu menyebabkan massa akan berkurang karena terjadi penguapan yang lebih cepat sedangkan jika suhu di turunkan massa akan bertambah karena penguapan terjadi lebih lambat dan terjadi pembentukan arang hasil grafik bahan bakar minyak hasil pirolisis dengan bahan PET termasuk ke dalam jenis bahan bakar Bensin sesuai tabel jenis minyak berbagai fluida :Giancoli, D.C. 1997. karena hasil pengujian densitas untuk bahan PET pada suhu 600 C adalah 0.6067gram/mL dan pada suhu 700 C adalah 0.6059gram/mL yang mana pada suhu 700 C biasa di lihat memiliki penurunan nilai yang lebih kecil dibandingkan pada suhu 600 C Pengaruh Suhu Terhadap Nilai kalor Minyak data nilai kalor setiap temperature Apabila dalam bentuk grafik seperti yang terlihat pada gambar nilai 11270 11250 550 600 650 700 750 Nilai 11240 11220 600 700 Gambar 7 grafik pengaruh suhu terhadap nilai Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kalor cenderung naik sesuai dengan penambahan temperature pirolisis, kenaikan nilai kalor disebabkan adanya temperature yang lebih tinggi yang menyebabkan proses dekomposisi berlangsung lebih efektif atau lebih besar, Hasil pengujian nilai kalori untuk bahan plastik jenis PET pada suhu 600 C adalah 11.252kal/gram atau 47 Kjoule/gram sedangkan pada suhu 700 C mempunyai nilai kalor sebesar11.290kal/gram atau 47.237Kjoule/gram yang berarti konversi dekomposisi thermal pada suhu 700 Clebih tinggi nilainya dari suhu 600 C. Hubungan Densitas Dengan Nilai Kalor Grafik hubungan densitas dengan nilai kalor 11240 11220 0.6067 0.6059 densitas (gram/ml) 600 700

nilai kalor (kal/gram) Gambar 8 grafik hubungan densitas dengan nilai Grafik hubungan densitas dengan nilai kalor 11240 11220 Gambar 9 grafik hubungan densitas dengan nilai kandungan energi per volume naik seiring dengan naiknya densitas minyak, Semakin ringan densitas dapat meningkatkan energi yang terkandung dalam bahan bakar pada Massa yang sama. Nilai densitas yang tinggi mempunyai keterbatasan dalam pengemasan, penyimpanan dan pengagkutan bahan bakar, semakin tinggi densitas maka volume atau ruang yang di perlukan lebih kecil untuk Massa yang sama, dengan Massa yang sama bila semakin besar nilai densitas akan semakin kecil ukuran volume dan semakin kecil juga energi kalor yang di hasilkan. KESIMPULAN 0.6067 0.6059 densitas (gram/ml) Hasil pengujian pada suhu pada waktu 60menit menghasilkan minyak sebanyak 200ml sedangkan pada suhu menghasilkan minyak sebanyak 270ml. Hasil pengujian densitas bahan PET dengan suhu adalah 0,6067gram/ml dan pada suhu adalah 0,6059gram/ml yang mempunyai massa jenis yang lebih kecil dibandingkan suhu dan masuk klasifikasi densitas medekati bahan bakar jenis bensin yang ada pada nilai densitas 0,6gram/ml Hasil pengujian pirolisis PET pada suhu menghasilkan nilai kalor sebesar 11.252kal/gram atau 47kjoule/gram sedangkan suhu sebesar 11.290kal/gram atau 47.237kjoule/gram Perbedaan hasil pengujian perolehan minyak, nilai densitas dan nilai kalor mempunyai nilai yang tidak jauh berbeda antara suhu dan SARAN 1. Untuk penelitian selanjutnya di sarankan untuk memakai bahan plastik yang mempunyai titik lebur (Tm) yang lebih rendah dari plastik jenis PET yang mempunyai titik lebur (Tm) 270, seperti plastik jenis LDPE (kantong plastik, tutup plastik, dan berbagai macam plastik tipis lainnya) yang mempunyai titik lebur (Tm) 160 sehingga lebih cepat untuk di cairkan dan di uapkan namun perlu di perhatikan dari zat pewarna plastik. 2. Perlu di lakukan desain ulang mengenai alat pembakaran dan bahan bakar yang di gunakan. Misalnya bahan bakar untuk pemanasan tabung pirolisis menggunakan sampah-sampah daun kering atau sampah sisa rumah tangga yang di keringkan sehingga alat ini bisa benar-benar mengatasi permasalahan sampah di lingkungan DAFTAR PUSTAKA 1. Widyawidura, W., & Pongoh, J. I. (2016) Potensi Waste to Energy Sampah Perkotaan untuk Kapasitas Pembangkit 1 MW di Propinsi DIY, Jurnal Mekanika Dan Sistem Termal, 1(1), pp. 21 25. 2. Pemerintah Republik Indonesia.Status Lingkungan Hidup Kota Surabaya Tahun 2012. 3. Yunan, A., Pramudya, B., Sutjahjo, S. H., Tambunan, A. H., & Rangkuti, Z. (2013)Sustainable Development Model of Geothermal Energy ( A Case Study

at Darajat Geothermal Power Plant, Garut- Indonesia ), Journal of Natural Sciences Research, 3(7), pp. 72 82. 4. Sukarjo, H., Cahyono, M.S., Wardoyo (2014) Studi Pengaruh Suhu Proses dan Jenis Bahan terhadap Rendemen dan Nilai Kalor Bio-oil Hasil Perolisis Sampah Organik. Laporan Penelitian Dosen Pemula Universitas Proklamasi 45, Yogyakarta 5. Mustofa K.D., Fuad Zainuri, 2014, Perolisis Sampah Plastik Hingga Suhu 900 o C Sebagai Upaya Menghasilkan Bahan Bakar Ramah Lingkungan, Simposium Nasional RAPI XIII, Jakarta 6. Kadir, Mei 2012, Kajian Pemanfaatan Sampah Plastik SebagaiSumber Bahan Bakar Cair, Vol.3 No.2, Dinamika Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, Kendari 7. Aprian Ramadhan, Munawar, A., (2011), Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Minyak Menggunakan Proses Perolisis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran. Jawa Timur. 8. Rahyani Ermawati, 2011, Konversi Limbah Plastik Sebagai Sumber Energi Alternatif, Vol.V No.3, Jurnal Riset Industri, Balai Besar Kimia dan Kemasan, Kementerian Perindustrian 9. Giancoli, D.C. 1997, Fisika Edisi Empat. Erlangga, Jakarta. 10. Didik Iswadi, 2017, Pemanfaatan Sampah Plastik Ldpe Dan Pet Menjadi Bahan Bakar Minyak Dengan Proses Pirolisis. Vol. 1 No. 2,Jurnal Ilmiah Teknik Kimia UNPAM 11. Qonita Rachmawati dan Welly herumurti (2015), dalam jurnal pengolahan sampah secara perolisis dengan variasi rasio komposisi sampah dan jenis plastik. 12. Perbandingan nilai kalor bahan bakar: www.kimiaputri.com/2016/10/bahanbakar-dan-perubahan-entalpi.html?m=1 13. Zajec, L., 2009,Slow Pyrolysis In A Rotary Klin Reactor: Optimization And Experiments Tesis School For Renewable Energy Science Akureyri, Iceland; 14. Prasetyo, Hendra, Rudhiyanto, and Ilham Eka Fitriyanto. 2015. Mesin pengolah limbah sampah plastic menjadi bahan bakar alternatif. Laporan pelaksanaan program Litabmas DIKTI, Semarang: Universitas Negeri Semarang. 15. Trianna N.,W. dan Rochimoellah,M, 2002, Model Kinetika Reaksi Heterogen pada Pirolisis,Prosiding Rekayasa Kimia dan Proses, ISSN 1411-4216, B-16, UNDIP. 16. Wahyudi,I.,2001.Pemanfaatan Blotong Menjadi Bahan Bakar Cair Dan Arang Dengan Proses Pirolisis. Jurusan Teknik Lingkungan FTSP UPN Veteran Jatim 17. Gelbert M, Prihanto D, dan Suprihatin A, 1996. Konsep pendidikan lingkungan hidup dan Wall Chart. Buku panduan pendidikan lingkungan hidup, PPPGT/VEDC, Malang. 18. Tjokrowisastro E.H., dan Widodo B.U.K., 1990. Teknik Pembakaran Dasar Dan Bahan Bakar, Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Surabaya, Surabaya. 19. Djokosetyahardjo, M.J., 1999. Ketel Uap, Jakarta: Pradnya Paramita.