Peraturan Lembaga Manajemen Kelembagaan dan Organisasi. Peraturan LeIP Tentang Manajemen Kelembagaan dan Organisasi



dokumen-dokumen yang mirip
ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 25 MARET 2014

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

YAYASAN BHAKTI TRI DHARMA KOSGORO JAKARTA ( KESATUAN ORGANISASI SERBAGUNA GOTONG ROYONG ) SURAT KEPUTUSAN

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT UNILEVER INDONESIA TBK

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI SMK NEGERI 5 DENPASAR

2 berbasisi korporasi dan tata kerja organisasi yang sesuai dengan kaidah-kaidah tata kelola korporasi yang baik (good corporate governance); c. bahwa

PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KELOLA BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

ANGGARAN RUMAH TANGGA. BAB I NAMA dan KEDUDUKAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi. PT Astra International Tbk

TENTANG TATA KELOLA KEPENGURUSAN PERHIMPUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI INDIA,

KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MUSYAWARAH UMUM MAHASISWA FAKULTAS (MUMF) 2015

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

WALIKOTA TASIKMALAYA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan )

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI SMA NEGERI DELAPAN JAKARTA

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PIAGAM KOMITE NOMINASI & REMUNERASI PT. BANK MNC INTERNASIONAL TBK. MARET 2015

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT

PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN USAHA MILIK DESA (BUM DESA) BANJARANYAR BINA USAHA MANDIRI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

Piagam Unit Komite Audit ("Committee Audit Charter" ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk.

ANGGARAN DASAR INDONESIAN ASSOCIATION FOR PUBLIC ADMINISTRATION (IAPA) BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN WAKTU

LEMBARAN NEGARA. KEUANGAN BPK. Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGHUBUNG PROVINSI RIAU

Pedoman Kerja Komite Audit

ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 26 SERI PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT ILMU PEMERINTAHAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA - AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS - AIPA) BAB I KETENTUAN UMUM

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT SOECHI LINES Tbk.

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG TATA KELOLA AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

ANGGARAN DASAR Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DITETAPKAN TANGGAL 16 NOVEMBER 2017 OLEH DEWAN KOMISARIS PERSEROAN

MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 84/MPP/Kep/2/2003

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN MUSYAWARAH MUSEA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BAB I LAMBANG DAN DUAJA

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2011 NOMOR : 3 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG TRANSPARANSI PENDAPATAN NEGARA DAN PENDAPATAN DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

K O M I S I I N F O R M A S I

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

BOARD MANUAL. PT PG Rajawali II. Cirebon, 14 Oktober Bambang Adi Sukarelawan Komisaris. Zainal Muttaqin Rasyad Direktur Utama

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

ANGGARAN DASAR FORUM PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA. Anggaran Dasar FPPTI

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publ

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PELAJAR MAHASISWA POLEWALI MANDAR YOGYAKARTA (IPMPY) BAB I. Sasaran Organisasi. Pasal 1 BAB II. Keanggotaan.

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT. BANK MASPION INDONESIA Tbk

Bab I LAMBANG ASASI. Pasal 1. Lambang ASASI berupa perpaduan simbol toga dan buku dengan tulisan ASASI di tengahnya, dengan warna hitam putih.

Menetapkan : TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI LINGKUNGAN KABUPATEN SUBANG

Pasal 3 MAKSUD DAN TUJUAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENGIKLAN INDONESIA

PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI DESEMBER 2014

BAB 1 Pendahuluan L IHA PEMILIHAN UMUM

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34/POJK.04/2014 TENTANG KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN

PERATURAN DESA MEKARJAYA KECAMATAN CILELES KABUPATEN LEBAK NOMOR : 02 TAHUN 2016 TENTANG. PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SURAKARTA

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

Hubungan Kerja Direksi dan Dewan Pengawas. Good Governance is Commitment and Integrity

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.717, 2010 KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI dan UKM. Organisasi dan Tata Kerja. Lembaga Layanan Pemasaran.

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

Peraturan Tentang 1. Ruang Lingkup Pengaturan Peraturan ini disusun untuk memberikan panduan kepada Dewan Pengurus dan pegawai tentang susunan, tugas, fungsi dan pengaturan lainnya yang berkaitan dengan kelembagaan dan organisasi 2. Nilai-nilai a. Keterbukaan Artinya semua informasi dan proses pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pegawai, kecuali yang bersifat sensitif antara lain yang berhubungan dengan penilaian pegawai. Lembaga juga tunduk pada UU No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik b. Partisipasi Artinya semua pegawai dapat menyampaikan pendapat, usulan dan masukan dalam proses pengambilan keputusan dan penentuan arah kebijakan lembaga di bidang teknis, administratif maupun keuangan c. Akuntabel Artinya semua pengambilan keputusan harus disertai alasan dan argumentasi, serta melalui mekanisme yang dapat dipertanggungjawabkan d. Kualitas Artinya semua pegawai memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pekerjaannya, dan memastikan pekerjaan dilakukan dengan sebaik-baiknya dan melalui proses konsultasi pada pihak-pihak yang kompeten e. Logis dan Konstruktif Artinya semua hasil penelitian atau publikasi lembaga disusun berdasarkan pemahaman yang mendalam atas permasalahan, menggunakan argumentasi yang logis dan rekomendasi yang bersifat membangun f. Kejujuran Artinya semua pegawai wajib menjunjung tinggi nilai kejujuran dalam melaksanakan tugas dan fungsinya baik di dalam maupun di luar (mewakili) lembaga 1

g. Kerja sama Artinya semua pegawai wajib saling membantu dan bekerja sama untuk memastikan pekerjaan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien 3. Susunan 3.1. adalah lembaga non-pemerintah yang berbadan hukum Yayasan, atau selanjutnya disebut sebagai Yayasan 3.2. Susunan Yayasan terdiri dari: a. Dewan Pembina b. Dewan Pengawas c. Dewan Pengurus 3.3. Susunan Dewan Pengurus terdiri dari: a. Ketua b. Sekretaris c. Bendahara 3.4. Dewan Pengurus dapat membentuk alat kelengkapan pengurus dalam mendukung kegiatan organisasi yaitu sebagai berikut: a. Direktur Eksekutif b. Kepala Divisi bidang teknis c. Kepala Divisi bidang umum d. Peneliti e. Staf Umum 3.5. Direktur Eksekutif, dan para Kepala Divisi secara bersama-sama disebut sebagai Pimpinan lembaga 3.6. Alat kelengkapan pengurus secara pribadi dan atau keseluruhan disebut sebagai pegawai lembaga 4. Tugas dan Fungsi 4.1. Tugas dan fungsi Dewan Pembina, Dewan Pengawas dan Dewan Pengurus adalah sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Yayasan 2

4.2. Tugas dan fungsi Direktur Eksekutif adalah sebagai berikut: a. Melaksanakan program kerja berdasarkan arahan hasil Rapat Tahunan b. Menyusun dan melaksanakan program kerja tahunan c. Melakukan penggalangan dana dan pengembangan program d. Menyusun kebijakan lembaga dan melakukan pengambilan keputusan untuk kepentingan lembag e. Memantau dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan program, pengeloaan SDM dan penggunaan anggaran f. Menyusun sistem dan prosedur dalam manajemen organisasi dan anggaran g. Mengangkat dan memberhentikan pegawai h. Mewakili lembaga untuk membangun hubungan dengan pihak luar 4.3. Tugas dan fungsi Kepala Divisi bidang teknis adalah sebagai berikut: a. Menyusun program kerja tahunan pada lingkup kerjanya b. Membantu Direktur Eksekutif untuk melakukan penggalangan dana dan pengembangan program pada lingkup kerjanya c. Membantu Direktur Eksekutif untuk memantau dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan program pada lingkup kerjanya d. Memberikan masukan kepada Direktur Eksekutif untuk pengambilan keputusan dan penyusunan kebijakan lembaga e. Menyelenggarakan dan mengkoordinir penelitian dan advokasi kebijakan pada lingkup kerjanya f. Mewakili lembaga untuk membangun hubungan dengan pihak luar 4.4. Tugas dan fungsi Kepala Divisi Umum adalah sebagai berikut: a. Membantu Direktur Eksekutif untuk melakukan penggalangan dana dan pengembangan program pada lingkup kerjanya b. Membantu Direktur Eksekutif dalam menyusun sistem dan prosedur dalam manajemen organisasi dan anggaran c. Melakukan perencanaan dan pengelolaan 3sset dan sumber daya manusia d. Melakukan perencanaan, pemantauan dan pengendalian anggaran e. Memberikan dukungan non teknis termasuk 3sset3strative dan keuangan kepada peneliti dalam melakukan tugas dan fungsinya 4.5. Tugas dan fungsi Peneliti adalah sebagai berikut: a. Melaksanakan penelitian dan advokasi kebijakan sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan dan atau disepakati 3

b. Membangun jaringan pemangku kepentingan untuk kelancaran tugas dan pencapaian tujuan lembaga c. Meningkatkan pengetahuan dan keahlian sesuai dengan bidang kerja dan minatnya 4.6. Tugas dan fungsi Staf Umum adalah sebagai berikut: a. Mempersiapkan dan menyediakan dukungan non teknis yang diperlukan untuk kelancaran tugas dan fungsi lembaga sesuai dengan bidang tugasnya b. Membantu Kepala Divisi Umum dalam pelaksanaan pengelolaan aset, sumber daya manusia dan anggaran c. Menjaga dan memelihara asset lembaga 5. Ketentuan Jabatan Pimpinan Lembaga 5.1. Direktur Eksekutif a. Direktur eksekutif menjabat selama 2 (dua) tahun, dan dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan b. Direktur eksekutif dapat dipilih dari antara pegawai atau calon yang berasal dari luar c. Direktur eksekutif dipilih dari calon dengan kriteria sebagai berikut: (1) Memiliki pengalaman di bidang hukum dan peradilan sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun (2) Memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang kajian/penelitian (3) Memiliki pengetahuan dan pengalaman melakukan advokasi kebijakan (4) Memiliki pengalaman bekerja dengan atau di dalam organisasi non pemerintah (5) Memahami nilai-nilai dan tata kerja dalam organisasi non pemerintah 5.2. Kepala Divisi bidang Teknis a. Kepala Divisi menjabat selama 2 (dua) tahun, dan dapat dipilih kembali b. Kepala Divisi dipilih dari calon dengan kriteria sebagai berikut: (1) Telah bekerja sebagai peneliti di sekurang-kurangnya 4 (tiga) tahun (2) Memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang kajian/penelitian (3) Memiliki pengetahuan dan pengalaman melakukan advokasi kebijakan (4) Memahami nilai-nilai dan tata kerja dalam organisasi non pemerintah 5.3. Kepala Divisi bidang Umum a. Kepala Divisi menjabat selama 2 (dua) tahun, dan dapat dipilih kembali b. Kepala Divisi dipilih dari calon dengan kriteria sebagai berikut: (1) Telah bekerja sebagai pegawai di sekurang-kurangnya 4 (tiga) tahun 4

(2) Memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang organisasi dan administrasi termasuk namun tidak terbatas pada bidang kepegawaian dan keuangan (3) Memahami nilai-nilai dan tata kerja dalam organisasi non pemerintah 5.4. Tata Cara Pemilihan a. Calon bersedia mencalonkan diri baik secara sendiri maupun karene dicalonkan oleh pegawai b. Pemilihan dilakukan melalui musyawarah untuk mufakat c. Dalam hal tidak tercapai kesepakatan dalam mekanisme musyawarah untuk mufakat maka dilakukan proses voting d. Tata cara pemilihan diatur melalui peraturan pelaksanaan lembaga sesuai dengan kebutuhan 6. Kewenangan Lembaga 6.1. Kewenangan a. Menyusun kebijakan lembaga dan memberikan pekerjaan yang layak sesuai dengan arah kebijakan lembaga; b. Melaksanakan penilaian kinerja terhadap pegawai lembaga; c. Mengangkat pegawai, memberikan promosi dan melakukan pemindahan jabatan d. Memutuskan hubungan kerja dengan memperhatikan ketentuan perundang2an yang berlaku; 6.2. Pelaksana Kewenangan Kewenangan lembaga dilaksanakan oleh Direktur Eksekutif bersama dengan para Kepala Divisi sebagai pimpinan lembaga 6.3. Prinsip Pelaksanaan Kewenangan a. Prinsip transparansi, yang artinya semua pengambilan keputusan dan informasi teknis maupun non teknis bersifat terbuka dan informasi dapat diakses oleh semua pegawai, kecuali dalam hal informasi yang bersifat sensitif dalam pengelolaan kepegawaian, misalnya hasil evaluasi pegawai perorangan. b. Prinsip partisipasi, yang artinya semua pegawai dapat menyampaikan pendapat, usul, kritik dalam proses pengambilan keputusan c. Prinsip akuntabel, yang artinya semua pengambilan keputusan didasarkan pada alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dan dilakukan berdasarkan peraturan lembaga yang telah disepakati. 5

7. Kewajiban Lembaga a. Mendistribusikan pekerjaan sesuai dengan beban kerja dan kompetensi yang layak b. Memberikan gaji; c. Memberikan tunjangan kesejahteraan kepada staf sesuai dengan kemampuan lembaga; d. Menyediakan fasilitas kerja yang dibutuhkan sesuai dengan kemampuan lembaga e. Melaksanakan Peraturan Lembaga dan peraturan perundang undangan di bidang ketenagakerjaan 8. Forum dan Mekanisme Pengambilan Keputusan 8.1. Forum pengambilan keputusan dalam lembaga terdiri dari: a. Rapat Perencanaan Strategis (Strategic Planning Meeting) Adalah Rapat yang dihadiri oleh seluruh pimpinan dan pegawai yang dilakukan setiap satu tahun sekali untuk membicarakan mengenai arah, kebijakan, program dan strategi lembaga dalam jangka pendek (1 tahun) dan jangka panjang (3 tahun) b. Rapat Pimpinan Lembaga Adalah Rapat yang dihadiri oleh Direktur Eksekutif dan para Kepala Divisi untuk membicarakan tentang arah dan kebijakan lembaga, hal-hal yang mendesak yang memerlukan respon dari lembaga, dan berbagai hal lain yang dianggap perlu. c. Rapat Koordinasi Adalah Rapat yang dihadiri oleh seluruh pimpinan dan pegawai yang dilakukan secara berkala, setidaknya satu bulan sekali, untuk membicarakan tentang kemajuan kegiatan atau program yang sedang berjalan, rencana kegiatan atau program selanjutnya, administrasi, keuangan, dan berbagai hal lain yang dianggap perlu. 8.2. Hasil Rapat sebagaimana disebutkan dalam poin 8.1 harus dicatat dan disebarluaskan kepada seluruh pegawai melalui mekanisme yang tersedia, misalnya email internal lembaga. 9. Penutup a. Peraturan ini merupakan pedoman dan panduan organisasi dalam menyelenggarakan organisasi dan melaksanakan program organisasi b. Peraturan lembaga ini bersifat mengikat bagi seluruh pegawai lembaga untuk dipatuhi dan dilaksanakan sebagaimana mestinya c. Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini akan diatur kemudian dalam pelaksanaanya 6