Penerapan Organisasi Pembelajaran Pada Dua Organisasi Bisnis Telekomunikasi Seluler Di Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. Halaman. DAFTAR TABEL... xviii DAFTAR GAMBAR... xx DAFTAR LAMPIRAN... xxii

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lainnya. Hal ini mendorong perusahaan-perusahaan untuk terus berupaya

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi dan perkembangan teknologi informasi mengharuskan para pelaku

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Market Share Operator Selular Indonesia Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan yang pesat di bidang teknologi komunikasi saat

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan di dunia ini dapat diakui banyak menarik minat para pelaku

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. pilihan kartu simcard yang ditawarkan oleh penyedia jaringan telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Perkembangan Teknologi Telekomunikasi Indonesia. (sumber :

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PAKAR TERHADAP TINGKAT TURBULENSI LINGKUNGAN ORGANISASI BISNIS TELEKOMUNIKASI SELULAR DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Perluasan coverage atau jangkauan dari suatu operator seluler dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. peradaban manusia masih ada teknologi akan selalu menjadi hal penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa mempercepat informasi yang perlu disampaikan baik yang sifatnya broadcast

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1.! Gambaran Umum Objek Penelitian PT Akses Nusa Karya Infratek

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut antara komponen yang satu dengan yang lain harus bekerja sama. tujuan suatu organisasi dapat diwujudkan.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Selama jangka waktu empat tahun terhitung sejak tahun 2006 hingga tahun

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

Kerangka Kerja Sistem Manajemen Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin.

5 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dipercaya melayani delapan puluh delapan koma delapan juta pelanggan,

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Dengan adanya persaingan tersebut,

Farah Esa B

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen dicecar dengan banyaknya iklan dan promosi penurunan tarif, kini

BAB I PENDAHULUAN. ekstrim. Persaingan abad industri telah bergeser menjadi persaingan abad

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri

HALAMAN PERSETUJUAN. : Ilmu Administrasi Bisnis. : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PEMBIMBING. Drs. Nurhadi, M.Si. NIP

Zaenal. Sugiyanto. TQM (Total Quality Management)

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini cukup ketat dan kompleks. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengerti

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS

MEDIA IKLAN TELEVISI PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PROVIDER XL DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. yang dipublikasikan melalui majalah The Banker ( The

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan setiap perusahaan menghadapi persaingan yang ketat. Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Telkomsel adalah operator telekomunikasi seluler GSM pertama di

1 PENDAHULUAN. Gambar 1 Pangsa pasar industri telekomunikasi seluler Indonesia 2011

Taryana Suryana. M.Kom

Kata Kunci : Penilaian Kinerja dan Balanced Scorecard

BAB I PENDAHULUAN. dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara

BAB II ANALISIS LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Telkomsel, XL Axiata, Indosat, Bakrie Telecom, Mobile-8, Natrindo, Sampoerna

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. informasi terbaru. Seiring dengan meningkatnya pengguna telepon seluler (smart

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

INOVASI. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan dan Menajemen Inovasi pada Semester Genap KELAS C. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menguasai pasar. Bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam usaha untuk menarik konsumen untuk menggunakan atau mengkonsumsi barang

BAB I : PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini. Tercatat ada 8operator yang bermain dalam industri

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. cepat dirasakan telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap. lingkunagan baik secara langsung maupun tidak langsung telah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT.Indosat Mega Media (Indosat M2) Gambar 1.1 Logo Indosat M2

BAB V MODEL STRATEGI PENINGKATAN MANAJEMEN MUTU DIKLAT. Sistem manajemen pada organisasi yang unggul harus mampu melakukan

BAB I PENDAHULUAN. di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha

1. Bani Alkausar. 2. Muhammad Nur Hadi. 3. Lofie Bachtiar. 4. Randi Ilhamsyah. 5. Azwin Ramadhan. 6. Fauzi A. 7. Hamdan Usman

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Perubahan adalah fenomena yang pasti terjadi, berkesinambungan dan

BAB I PENDAHULUAN. sistematika penelitian yang akan menggambarkan beberapa informasi awal tentang

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai bisnis, dewasa ini kita dapat merasakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat menjadi pilihan pelanggan (beyond telco). Kompetisi dalam

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakses informasi (Saud & Alrifi, 2012). Konsumen semakin mahir dalam memilih

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam

I. PENDAHULUAN. Desember

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, membuat perusahan berusaha

BAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat pengguna telepon genggam atau handphone. Fenomena yang muncul

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Perputaran informasi, persaingan global dan kemajuan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, dalam bentuk informasi maupun komunikasi.

PENGUKURAN KINERJA BERDASARKAN PERSPEKTIF PELANGGAN DAN PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL PADA PT XL AXIATA TBK

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi digital dengan percepatan akses yang sedemikian besar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan saja.hal ini terjadi sejak dikeluarkannya Undang-Undang No.36

Transkripsi:

Penerapan Organisasi Pembelajaran Pada Dua Organisasi Bisnis Telekomunikasi Seluler Di Indonesia OLEH : DWI IDAWATI FORUM KAJIAN PEMBANGUNAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN PPM Jakarta, 9 Januari 2013

LO is a continuous process of change, development and learning (Örtenblad, 2001) The organization will become more effective who have capacity to learn and change. (Tsang, 1997) Information and Communication Technology (ICT) is an aspect that is responsible for changes and this ICT revolution has boosted enormous challenges for organizations. (Kinder, 2002)

a. LATAR BELAKANG ICT Indonesia (WEF) - Indonesia Peringkat ke 53 (138 negara) - Penetrasi ICT di Indonesia peringkat80 (138 negara) Pergeseran Voice dan SMS DATA ARPU turun & Churn naik 4 operator (2001), 10 operator ( 2012)

b. INDUSTRI TELEKOMUNIKASI SELULAR PENCIPTAAN PASAR 100 triliun PANGSA PASAR Telkomsel 48%, Indosat 22,22% dan XL Axiata 20 % PELANGGAN (juta) Telkomsel (106), Indosat Tbk (52 ), XL Axiata Tbk (46) PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

c. ORGANISASI PEMBELAJAR Kemampuan mengkoreksi aktivitas bisnis secara terusmenerus dan kemampuan beradaptasi (Gardiner dan Whiting, 1997). Organisasi bisnis secara konstan meningkatkan dan mengembangkan cara dalam menjalankan bisnis (Garvin,1993) Organisasi pembelajar menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan dan jaman (Geus, 2002) Diperlukan budaya organisasi yang kondusif dalam organisasi pembelajaran(pool, 2000 &Hall, 2001) Menciptakan organisasi pembelajaransecara berkelanjutan, (Senge, 1990)

d. PERTANYAAN PENELITIAN 1. Tingkat turbulensi 2. Bisnis telko selular membangun organisasi pembelajar. 3. Organisasi pembelajar berdampak pada kemampuan beradaptasi dan peningkatan kinerja 4. Membangun organisasi pembelajar yang efektif e. TUJUAN PENELITIAN 1. Tingkat turbulensi 2. Penerapan organisasi pembelajar 3. Penerapan organisasi pembelajar kemampuan beradaptasi dan kinerja 4. Strategi membangun organisasi pembelajar

f. KEBARUAN PENELITIAN 1. Obyek Penelitian Penelitian pertama di dua organisasi telkomunikasi selular terkemuka di Indonesia 2. Fokus Bahasan Penerapan organisasi pembelajar atas kinerja organisasi tingkat turbulensi. Memasukkan aspek kemampuan beradaptasi (intervening). 3. Rekomendasi Model Menghasilkan model organisasi pembelajar

TEORI / KONSEP YANG TERKAIT 1. TINGKAT TURBULENSI LINGKUNGAN Analisis Lingkungan --> Pakar Analisis Five Forces (Porter, 1980) Analisis Turbulensi Lingkungan (Ansoff & McDonnell, 1990) TINGKAT TURBULENSI

2. ORGANISASI PEMBELAJAR 3 PILAR ORGANISASI PEMBELAJAR (Garvin et al., 2008) 1. Kepemimpinan yang Mendukung Terjadinya Pembelajaran 2. Lingkungan yang Mendukung Pembelajaran 3. Proses dan Praktek Pembelajaran Garvin et al. (2008) Keamanan secara psikologis Apresiasi thd perbedaan Keamanan secara psikologis Keterbukaan ide-ide baru Waktu untuk refleksi Eksperimentasi Pengumpulan data Analisis Pendidikan dan pelatihan Transfer informasi

3. KEMAMPUAN BERADAPTASI DAN KINERJA ORGANISASI KEMAMPUAN ORGANISASI BERADAPTASI MENCIPTAKAN PERUBAHAN FOKUS PADA PELANGGAN (Denison dan Neale, 1998) KINERJA ORGANISASI DITINJAU DARI DUA PERSPEKTIF KINERJA KEUANGAN KINERJA NON KEUANGAN (Marimuthu et al. 2009) KINERJA ORGANISASI DITINJAU DARI EMPAT PERSPEKTIF (Kaplan dan Norton, 1992)

4. KERANGKA PEMIKIRAN KONSEPTUAL Analisis lingkungan menurut pakar Analisis five forces model Analisis Tingkat Turbulensi Lingkungan Organisasi Bisnis TINGKAT TURBULENSI LINGKUNGAN ORGANISASI BISNIS KEPEMIMPINAN LINGKUNGAN YANG MENDUKUNG PEMBELAJARAN PROSES DAN PRAKTEK PEMBELAJARAN YANG KONKRIT ORGANISASI PEMBELAJAR KEMAMPUAN ORGANISASI BISNIS DALAM BERADAPTASI KINERJA ORGANISASI

PENDEKATAN DESKRIPTIF KUALITATIF DESAIN PENELITIAN LOKASI & WAKTU PENELITIAN JAKARTA 2 TAHAP: 1. NOVEMBER 2010 2. DESEMBER 2011 FEBRUARI 2012 JENIS & SUMBER DATA DATA PRIMER - WAWANCARA MENDALAM - OBSERVASI PARTISIPASI DATA SEKUNDER

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL: Convenience Sampling dan Snowball Sampling TEKNIK PENGUMPULAN DATA: Wawancara Mendalam, Observasi Partisipasi Dan Data Sekunder TEKNIK ANALISIS DATA: Content Analysis PENGUJIAN VALIDITAS & RELIABILITAS: Triangulation, Member Checking, & The Audit Trail

HASIL ANALISIS PERSAINGAN INDUSTRI ANCAMAN PENDATANG BARU: Rendah DAYA TAWAR PEMASOK: Sedang PERSAINGAN INDUSTRI: Ketat diperlukan insiatif dan gerak cepat melakukan perubahan DAYA TAWAR PELANGGAN: Relatif Tinggi & Sangat Kuat ANCAMAN PRODUK SUBTITUSI: TINGKAT PERPINDAHAN KEPADA PRODUK SUBTITUSI Sedang

HASIL ANALISIS TANTANGAN INDUSTRI TELEKOMUNIKASI SELULAR Tuntutan Quick Return dari Stakeholder Kebijakan Pemerintah Pasar dan Persaingan yang Berubah INDUSTRI TELEKOMUNIKASI SELULAR Tuntutan Pelanggan Semakin Cerdas Kompleksitas Teknologi/- Produk Tingginya Biaya Produksi dan Resiko Investasi Cepatnya Perubahan Teknologi

HASIL ANALISIS TINGKATTURBULENSI LINGKUNGAN ASPEK Changeability Predictability Atribut Lainnya: REPETITIVE (1) EXPANDING (2) CHANGING (3) DISCONTINUOUS (4) x 1. Frekuensi strategi Tinggi pemasaran baru 2. Tekanan Pelanggan Menuntut 3. Tekanan Menuntut Pemerintah 4. Diferensiasi Produk Tinggi 5. Product Life Cycle Pendek 6. Tingkat Perubahan Teknologi 7. Faktor kritis kesuksesan Inovasi x Cepat Inovasi Produk SURPRISING (5) Tingkat turbulensi lingkungan industri telekomunikasi selular DISCONTINUOUS-STRATEGIC

PROFIL PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI PT PQR DAN PT XYZ ASPEK PT PQR PT XYZ 1. Teknologi yang digunakan GSM, GPRS, EDGE, UMTS dan HSPDA GSM, GPRS, EDGE, UMTS dan HSPA + 2. Cakupan Wilayah Seluruh Indonesia Seluruh Indonesia 3. Beroperasi Secara Komersial Tahun 1996 Tahun 1995 4. Visi dan Misi Perusahaan Menjadi operator selular terbaik dan memenuhi kebutuhan pelanggan, pemegang saham dan karyawan Terbaik, terkemuka, terpercaya dalam industri telekomunikasi selular Memberikan pelayanan dan solusi terbaik dalam industri telekomunikasi selular, dan dapat memenuhi harapan pelanggan, menciptakan nilai bagi semua pemangku kepentingan dan perkembangan ekonomi bangasa 5. Jumlah SDM ± 2000 orang ± 4000 orang 6. Jumlah SDM Berpengetahuan (D3 S2) 94 % (dari total karyawan) 93% (dari total karyawan) 7. Usia SDM (dibawah 40 tahun) 86% (dari total karyawan) 80% dari total karyawan 8. Produk Pra bayar dan Pasca bayar Pra bayar dan Pasca Bayar 9. Jumlah BTS yang dimiliki ± 20.000 ± 40.000

HASIL ANALISIS ORGANISASI PEMBELAJARAN PILAR ORGANISASI PEMBELAJARAN KEPEMIMPINAN LINGKUNGAN PEMBELAJARAN PT PQR Gaya transaksional & transformasional Pola komunikasi Bottom Up Profil kapabilitas entrepreneur dan kreatif Kesempatan mengemukakan pendapat, sesama rekan berbagi dan memberi informasi Perbedaan pendapat sesuatu yang wajar, boleh salah Internalisasi perilaku outside in, end to end dan take the ownership. PT XYZ Gaya demokratis, partisipatif, dan otoriter. Pola komunikasi Top Down. Profil kapabilitas Struktur dgn mental SILO Staf bisa berdiskusi dengan atasan Karyawan merasa takut terhadap atasan yang demanding. Beberapa pemimpin SILO. PROSES DAN PRAKTEK PEMBELAJARAN Memiliki sistem CBHRM dan pemanfaatannya efektif Program pengembangan karyawan: pelatihan, eksperimen, coaching, rotasi, task force dan project assignment, dll. Unit kerja Knowledge Management khusus untuk agen dan frontliner Memiliki CBHRM namun belum optimal pemanfaatannya Program pengembangan karyawan: coaching, built in training, sharing knowledge, e-learning, mengundang pakar, dll. Beberapa program tidak berjalan secara efektif.

HASIL ANALISIS KEMAMPUAN ADAPTASI ORGANISASI ASPEK PENILAIAN KEMAMPUAN MENCIPTAKAN PERUBAHAN FOKUS PADA PELANGGAN PT PQR Riset Pasar Program pengembangan ide Melibatkan pelanggan Mendorong kreatifitas dan inovatif melalui berbagai event. Menghargai supplier Ekspansi dan terobosan Pelopor menara kaki 3. Menciptakan produk inovatif Memiliki direktorat Service Management Survei indeks customer satisfaction PQR centre dan call centre selama 24 jam per hari Konsep pelayanan intentional customer experience. Laporan quality of service PT XYZ Memperhatikan pesaing Mendorong karyawan menghasilkan produk baru Mengembangkan konsep pemikiran untuk perbaikan kinerja. Tranformasi dlm mengelola bisnis. Restrukturisasi organisasi. Penawaran dan pelayanan yg menarik. Adanya customer community Memiliki unit kerja produk life cycle management dan customer life cycle Pelayanan melalui service centre dan call centre Laporan quality of service

DAMPAK LO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PT PQR PT XYZ Tercapainya kinerja finansial yang sangat baik, (2009-2011) ROE, ROA, EBITDA, dan ARPU. Tercapainya kinerja pelayanan pelanggan dan kinerja jaringan yang sangat baik (memenuhi standar QoS). Terciptanya : Ide-ide kreatif dan inovatif karyawan sebagai dampak dari terbangunnya budaya belajar. Pertumbuhan perusahaan cukup pesat (selama tiga tahun terakhir) Budaya belajar terbentuk sangat baik di internal perusahaan. Tercapainya kinerja finansial yang baik, (2009-2011) ROE, ROA, EBITDA, dan ARPU. Tercapainya kinerja pelayanan pelanggan dan kinerja jaringan yang sangat baik (memenuhi standar QoS). Terciptanya : Ide-ide kreatif dan inovatif berasal dari observasi di lapangan dan imitasi dari strategi pesaing. Pertumbuhan perusahaan yang lambat khususnya selama tiga tahun terakhir. Budaya belajar belum terbentuk di internal perusahaan.

HASIL ANALISIS KINERJA ORGANISASI PERSPEKTIF PT PQR PT XYZ Finansial Sangat baik Sangat Baik Pelanggan Sangat baik Sangat baik Proses Bisnis Internal Pertumbuhan dan Pembelajaran Sangat baik Sangat baik Baik Baik

REFLEKSI TEORITIK TEORI GARVIN et al. (2008) dapat digunakan untuk mengukur penerapan ORGANISASI PEMBELAJAR PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI SELULAR DI INDONESIA. PENERAPAN SANGAT SESUAI UNTUK PT PQR TETAPI KURANG SESUAI UNTUK PT XYZ KRITIK DAN PERBAIKAN PENDEKATAN GARVIN et al (2008)

PILAR ORGANISASI PEMBELAJAR KEPEMIMPINAN LINGKUNGAN PEMBELAJAR PROSES DAN PRAKTEK PEMBELAJAR ORGANISASI PEMBELAJAR PT PQR Gaya transaksional, transformasional & role model Pola komunikasi bottom up Profil kapabilitas pemimpin entrepreneur dan kreatif Peluang berpendapat Berbagi informasi/pengetahuan sesama rekan Perbedaan pendapat wajar, boleh salah Internalisasi pola pikir outside in, end to end dan take the ownership. CBHRM efektif Program pengembangan karyawan beragam Unit kerja Knowledge Management khusus untuk agen dan frontliner PT XYZ Gaya demokratis, partisipatif, dan otoriter. Pola komunikasi top down. Profil kapabilitas pemimpin Struktural & mental SILO Peluang berdiskusi dengan atasan (berani dan tidak berani) Karyawan merasa takut terhadap atasan yang demanding. Beberapa pemimpin SILO. Persepsi bahwa senior lebih kompeten dan pengalaman CBHRM belum optimal Program pengembangan karyawan tidak terlalu beragam (focus pada training) Program KM tidak berjalan secara efektif.

DAMPAK LO TERHADAP KEMAMPUAN BERADAPTASI PT PQR PT XYZ Tercipta kondisi pemimpin challenge karyawan produk/layanan inovatif Manajemen puncak internalisasi pola pikir outside in, end to end, & take ownership fokus terhadap kepuasan pelanggan. Terbentuk budaya belajar yang tinggi karyawan berlomba berinovasi & kreatif menciptakan produk Karyawan cenderung tunggu perintah untuk perubahan/ inovasi produk pola pikir beberapa pemimpin SILO dan position power Produk baru dihasilkan pengamatan terhadap pesaing. Tingkat inovasi internal belum optimal belum sepenuhnya terbangun budaya belajar

KRITISI TERHADAP PENDEKATAN GARVIN et al. (2008) PT PQR Kepemimpinan diasumsikan semua kondisi lingkungan eksternal yang dihadapi oleh organisasi adalah sama role model, transaksional Pembentukan lingkungan yang mendukung belajar mengharuskan adanya keamanan secara psikologis. Proses dan praktek belajar pengumpulan data dan pelatihan dan pendidikan PT XYZ Peran pemimpin yang berorientasi task oriented, dan memaksa lebih efektif bila dibandingkan human oriented Pembentukan lingkungan yang mendukung belajar situasi mendesak menuntut dan instruktif. Proses dan praktek belajar melepas tanggung jawab delegasi?

PERBAIKAN PENDEKATAN GARVIN et al (2008) GAYA KEPEMIMPINAN Transformasi dan transaksional Human dan task oriented Role model (panutan) Visi bersama PEMANFAATAN PENGUMPULAN DATA. Pemecahan masalah Pola belajar secara kelompok PENDIDIKAN dan PELATIHAN Keragaman bentuk people development Basis pengembangan kompetensi SDM

REKOMENDASI MODEL Tuntutan akan Quick Return dari Stakeholder Pasar dan Persaingan yang Berubah Tuntutan Pelanggan semakin Cerdas Kebijakan Pemerintah INDUSTRI TELEKOMUNIKASI SELULAR Kompleksitas Teknologi/- Produk Tingginya Biaya Produksi dan Resiko Investasi Cepatnya Perubahan Teknologi

REKOMENDASI MODEL Ketajaman Bisnis Organisasi Pembelajar Manajemen Perubahan Kompetensi

Tingkat turbulensi lingkungan organisasi bisnis telekomunikasi selular DISCONTINUOUS-STRATEGIC Dua perusahaan telekomunikasi selular PT PQR dan PT XYZ, merupakan ORGANISASI PEMBELAJARAN. Penerapan organisasi pembelajaran organisasi mampu BERADAPTASI dalam MENCIPTAKAN PERUBAHAN & FOKUS PADA PELANGGAN. Penerapan organisasi pembelajaran berdampak KINERJA PERUSAHAAN

REKOMENDASI PENELITIAN SELANJUTNYA Meninjau aspek lain dalam membangun organisasi pembelajaran. Mengembangkan penelitian pada organisasi bisnis telekomunikasi selular/perusahaan lain. Mengembangkan penelitian dengan menggunakan metode penelitian lain. Melihat aspek membangun organisasi pembelajar di organisasi bisnis telekomunikasi selular dari sudut pandang stakeholder lain. Mengembangkan penelitian pada area / wilayah yang lebih luas.

1. PT PQR Meningkatkan peran pemimpin mengelola SDM Mengembangkan kompetensi SDM berkesinambungan. Meningkatkan kemampuan pemimpin berani mengambil resiko berinovasi Meningkatkan kemampuan pemimpin merubah fokus peluang-peluang global. 2. PT XYZ Meningkatkan kompetensi pemimpin manajemen perubahan & berorientasi pada eksternal. Meningkatkan peran pemimpin tidak hanya pada kekuasaan Meningkatkan upaya mengurangi penghambat membangun organisasi pembelajar (SILO, position power, senioritas) Meningkatkan keterampilan pemecahan masalah bersifat kreatif. (tidak hanya sekedar mengandalkan hirarki) Meningkatkan kreativitas mengembangkan kompetensi SDM