BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Umum 1.1.1 Definisi Public Relation Public Relation yaitu salah satu kegiatan pengelolaan komunikasi dan informasi dalam menciptakan saling pengertian antara satu lembaga atau organisasi dengan publiknya. Menurut Canfield, dalam (Hairunnisa, 2018) public relation adalah falsafah dan fungsi manajemen yang diekspresikan melalui kebijaksanaan dan kegiatan-kegiatan untuk melayani kepentingan publik., melakukan kegiatan komunikasi bagi publiknya untuk menciptakan pengertian dan good will dari publiknya. Menurut Harlow dalam (Butterick, 2014) PR adalah fungsi manajemen yang unik yang membantu membangun dan memelihara jalur komunikasi, memunculkan pemahaman, kerja sama antara organisasi dan publiknya; melibatkan mananjemen permasalahan dan isu; membantu manajemen untuk terus menginformasikan dan tanggap terhadap opini publik; mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan umum; membantu manajemen untuk tetap mengikuti memanfaatkan perubahan secara efektif, melayani sebagai sistem peringatan dini untuk membantu mencegah kecenderungan negatif; dan menggunakan penelitian yang sehat dan etika komunikasi sebagai utamanya. Cutlip dan Centre dalam (Ruslan, 2016) mengatakan bahwa : Public Relation adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara organisasi demi kepentingan publiknya, serta merencanakan suatu program kegiatan dan komunikasi untuk memperoleh pengertian dan dukungan publiknya. 1.1.2 Tujuan Public Relation diantaranya : (Hairunnisa, 2018) memaparkan tujuan public relation menurut beberapa ahli, 1. Menurut Jefkins, tujuan dari public relation adalah meningkatkan favorable image/citra yang baik dan mengurangi atau mengikis habis
2. sama sekali unfavorable imgae/citra yang buruk terhadap organisasi tersebut. 3. Menurut Charles S. Steinberg, tujuan dari public relation adalah menciptakan opini publik yang favorable tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh badan yang bersangkutan. 4. Menurut Dimock Marshall Cs, tujuan public relation dibagi menjadi dua, secara positif dan secara defensif. Secara positif yaitu berusaha untuk mendapatkan dan menambah penilaian dan goodwill suatu organisasi. Sedangkan defensif, yaitu berusaha untuk membela diri apabila terjadi kesalah pahaman antara organisasi dengan masyarakat. Secara keseluruhan, tujuan public relation dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Menciptakan citra yang baik. b. Memelihara citra yang baik. c. Meningkatkan citra yang baik. d. Memperbaiki citra, jika citra organisasi menurun/rusak. Tujuan PR menurut Widjaja dalam (Putri Fauziyah Kurnia Akbar, 2018), melakukan kegiatan pendeketan dengan publiknya baik secara internal maupun eksternal, dengan melalui pendekeatan yang bersifat informatif, edukatif, persuasif. Pendekatan dalam hal ini merupakan cara dalam penyampaian informasi bagi PR agar pesan dapat diterima dengan maksimal oleh publik. 1.1.3 Peran dan Fungsi Public Relation Menurut Effendy, dalam (Hairunnisa, 2018) mengemukakan empat fungsi yang dimiliki PR, yaitu : 1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.
2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik eksternal maupun public internal. 3. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik menyalurkan opini publik kepada organisasi. 4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum. Menurut (Butterick, 2014) Peranan umum PR/Humas dalam manajemen suatu organisasi terlihat dengan adanya beberapa aktivitas pokok kehumasan yaitu: 1. Mengevaluasi sikap atau opini publik, 2. Mengidentifikasi kebijakan dan prosedur perusahaan dengan kepentingan publiknya, 3. Merencanakan dan melaksanakan penggiatan aktivitas PR atau Humas. Dalam (Wahid & Puspita, 2019) Harris mengembangakn bahwa peranan public relation adalah : 1. Publications (Publikasi dan publisitas) adalah menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui oleh public untuk memperoleh tanggapan positif secara lebih luas dari masyarakat. 2. Event (Penyusunan program acara), merancang acara tertentu atau lebih dikenal dengan peristiwa khusus (special event) yang dipilih dalam jangka waktu, tempat, dan objek tertentu yang khusus sifatnya untuk mempengaruhi opini public.
3. News (Menciptakan berita), Berupaya menciptakan berita melalui pers realease, news letter dan bulletin, dan lain-lain. Public Relations Officer (PRO), harus mempunyai kemampuan untuk menulis, karena sebagian besar tugasnya adalah tulis-menulis (PR writing), khususnya dalam menciptakan publisitas. 4. Community involvement adalah mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu untuk menjaga hubungan baik (community relations and humanity relations) dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwakilinya. 5. Inform or image yaitu memberitahukan sesuatu kepada publik atau menarik perhatian, sehingga diharapkan akan memperoleh tanggapan berupa citra positif dari suatu proses nothing diupayakan menjadi something. Dari yang tidak tahu menjadi tahu, setelah tahu menjadi suka, dan kemudian diharapkan timbul sesuatu (something) yaitu berupa citra. 6. Lobbying and negotiation, yaitu kemampuan melobi dan negosiasi yang sangat diperlukan bagi seorang Public Relations Officer (PRO) agar semua terencana, ide atau gagasan kegiatan suatu lembaga atau organisasi sebelum dimasyarakat perlu diadakan pendekatan untuk mencapai kesepakatan sehingga timbul saling menguntungkan (win-win solution). 7. Social Responsibility yaitu aspek tanggung jawab sosial sebuah perusahaan dan tidak hanya memikirkan keuntungan materi bagi lembaga atau organisasi serta tokoh yang diwakilinya, tetapi juga kepedulian kepada masyarakat untuk mencapai sukses dalam memperoleh simpati atau empati dari khalayak-khalayaknya.
1.1.4 Ruang Lingkup Public Relation Dalam (Hadi, 2018), Widjaja mengungkapkan bahwa ruang lingkup public relation adalah sebagai berikut : a. Pengolahan dan pengumpulan data, berfungsi untuk memberikan informasi kepada lembaga dan khalayak umum serta bisa sebagai umpan balik informasi dari lembaga dan masyarakat. b. Penerangan, dalam hal ini tugasnya memberikan informasi kepada masyarakat melalui media massa berkaitan tentang kebijakan dan pelaksanaan program kinerja lembaga atau institusi tersebut. c. Publikasi, semua kebijakan dan kegiatan yang dilakukan oleh lembaga atau institusi harus di publikasikan. Adapun ruang lingkup PR dalam sebuah organisasi atau perusahaan menurut (Lalihatu, Warouw dan Tulung, 2017) : a. Membina hubungan ke dalam (public internal) Yang dimaksud dengan public internal adalah publik yang menjadi bagian dari perusahaan itu sendiri. Seorang PR harus mengidentifikasi atau mengenali hal hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi. b. Membina hubungan ke luar (public eksternal) Yang dimaksud denga public eksternal adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang dimilikinya.
1.2 Studi Literatur 1.2.1 Program Ari Kunto dan Jabar dalam (Ananda & Rafida, 2017) Mendefinisikan program sebagai suatu unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan dan terjadi dalam sautu organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Dan dalam hal ini terdapat tiga pengertian penting yang perlu ditekankan dalam menentukan program yaitu : 1. Realisasi atau implemantasi suatu kebijakan. 2. Terjadi dalam waktu relative lama dan bukan kegiatan tunggal tetapi jamak berkesinambungan. 3. Terjadi dalam organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Menurut Cutlip dan Center dalam (Leliana, 2015) menyatakan bahwa proses perencanaan program kerja melalui proses empat tahapan atau langkah-langkah pokok yang menjadi landasan acuan untuk pelaksanaan program adalah sebagai berikut: 1. Penelitian dan Mendengarkan (Research- Listening) 2. Perencanaan dan mengambil keputusan (Planning-Decision) 3. Mengkomunikasikan dan pelaksanaan (Communication-Action) 4. Mengevaluasi (Evaluation) 1.2.2 Program Public Relations Terry dalam (Djati, 2018) menjelaskan, sebuah proses yang khas dan terdiri dari tindakan-tindakan seperti perencanaan, perorganisasian, pengaktifan dan pengawasan yang dilakukan untuk menetukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumbersumber lainnya.
Dalam (Putri Fauziyah Kurnia Akbar, 2018) Cutlip, Center dan Broom menjelaskan bahwa ada beberapa konsep yang digunakan sebagai landasan acuan pelaksaan program kerja public relations, diantaranya : 1. Mendefinisikan masalah, yaitu penelitian dilakukan dengan proses penyelidikan dan pemantauan pengetahuan, opini dan sikap publik terkait aksi dan kebijakan suatu lembaga. 2. Perencanaan dan Pemrogaman, yaitu informasi yang didapat pada tahap pertama digunakan untuk membuat keputusan tentang tujuan, program, strategi, tindakan, teknik dan sasaran. 3. Mengambil Tindakan dan Komunikasi, yaitu pengimplementasian program aksi dan komunikasi yang didesain untuk mencapai tujuan program secara spesifik. 4. Mengevaluasi Program, yaitu public relations melakukan penilaian terhadap hasil dari program kerja atau aktivitas public relations yang telah dilaksanakan termasuk mengevaluasi efektivitas dari teknik manajemen dan komunikasi yang digunakan. Dalam (Diri, 2009) dijelaskan bahwa program PR pada gilirannya akan memberi manfaat bagi perusahaan berupa prestise atau citra yang baik, citra dan reputasi sering disebut aset terbesar bagi perusahaan dan manajemen reputasi merupakan salah satu bagian dari kegiatan PR yang penting. 1.2.3 Event Menurut Barmawi dalam (Susilowati dan Maudi, 2018), Event adalah salah satu strategi Public Relations yang dalam setiap proses kegiatannya memiliki tujuan untuk menyebarkan informasi kepada khalayak.
Didalam (Cahyana dan Pamungkas, 2019) menjelaskan bahwa Event didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati hari-hari penting sepanjang hidup manusia baik secara individu atau kelompok yang terkait secara adat, budaya, tradisi dan agama yang diselenggarakan untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan masyarakat yang diselenggarakan pada waktu tertentu. Menurut Kennedy dalam (Untarini & Hafid, 2018) event merupakan suatu kurun waktu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dengan mendatangkan orang ke suatu tempat agar mereka memperoleh informasi atau pengalaman penting serta tujuan lain yang diharapkan oleh penyelenggara. Menurut Ruslan dalam (Sopian, 2016), Acara tersebut biasanya dirancang dan dilaksanakan untuk mendapatkan perhatian media atau khalayak tertentu terhadap perusahaan atau produk perusahaan. 1.2.4 Special Event Menurut Ruslan dalam (Me & Wati, 2017) Special Event atau acara ajang yang sifatnya khusus dan dilaksanakan pada momen tertentu di luar acara rutin dari program kerja PR, misalnya peluncuran produk baru (product launching), pembukaan kantor atau pabrik baru, jalan baru, gedung baru, dan sebagainya. Joe Goldblatt dalam (Hartono, Dida, & Hafiar, 2017) mendefinisikan Special event adalah sebuah selebrasi yang dilaksanakan pada momen yang memiliki keunikan tertentu dengan bentuk seremonial dan ritual untuk memenuhi kebutuhan spesifik. 1.2.5 Tujuan Special Event Menurut (Santoso, Prasetya Yoga., & Riskiyanti, 2014) Tujuan special event adalah sebagai berikut : a. Pengenalan atau awareness mendapat dukungan publik atau media pers meningkatkan pengetahuan (knowledge) terhadap lembaga atau lembaga dan produk yang ditampilkan.
b. Suatu proses publikasi melalui komunikasi timbal balik yang pada akhirnya memperoleh publisitas yang positif. c. Memperlihatkan itikad baik (good will) dari lembaga atau produk yang diwakilinya dan sekaligus memberikan kesan atau citra positif terhadap masyarakat sebagai publik sasarannya. d. Upaya mempertahankan penerimaan masyarakat. e. Memperoleh rekanan atau atau pelanggan baru melalui acara special event 1.2.6 Masyarakat yang dirancang secara menarik, inovarif dan kreatif. Dalam (Setiadi.M dan Kolip, 2015) Horton mendefinisikan bahwa masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang relative mandiri, hidup bersama cukup lama, mendiami wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok tersebut. Atau dengan kata lain masyarakat adalah organisasi manusia yang saling berhubungan satu dan lainnya. Menurut Soekanto dalam (Rohman, 2015) istilah community dapat diterjemahkan sebagai masyarakat setempat yang menunjuk pada warga sebuah desa, kota, suku atau bangsa. Apabila anggota-anggota suatu kelompok hidup bersama sedemikian rupa sehingga merasakan bahwa kelompok tersebut dapat memenuhi kepentingan-kepentingan hidup yang utama, maka kelompok tadi disebut masyarakat setempat. Menurut Jabrohim dalam (Cahyono, 2016) Masyarakat adalah sekelompok individu yang tinggal dalam suatu tempat tertentu, saling berinteraksi dalam waktu yang relatif lama, mempunyai adat-istiadat dan aturan aturan tertentu dan lambat laun membentuk sebuah kebudayaan. 1.2.7 Donor Darah Menurut (Agus Sugianto & Muhammad Zundi, 2017) Donor darah adalah proses pemberian darah secara sukarela untuk maksud dan tujuan transfusi darah bagi orang lain yang membutuhkan.