PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, HUMAN CAPITAL DAN CSR TERHADAP EARNING QUALITY DENGAN TRUST SEBAGAI MODERASI. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. corporate governance. Bukti menunjukkan lemahnya praktik corporate

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan merupakan alat utama bagi para manajer untuk

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 1,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. Teori kontrakting atau bisa disebut juga teori keagenan (agency

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sedangkan laporan keuangan penting bagi para pihak eksternal

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang Pengaruh Investment Opportunity Set, Komisaris

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hadirnya World Trade Organization (WTO) pada tingkat global dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan perusahaan dilakukan oleh dua pihak berbeda, dalam hal ini pihak principal

Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. baik jika laba tersebut menjadi indikator yang baik untuk laba masa mendatang,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif apabila dilakukan

Ely Puji Setianingsih. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan sebuah hal yang sangat penting bagi banyak pihak.

BAB I PENDAHULUAN. Pihak - pihak yang terlibat dalam suatu perusahaan (principal dan. menyebabkan munculnya hubungan agensi antara principal (pemegang

BAB I PENDAHULUAN. kinerja suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi. Menurut IAI (2011) tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. intellectual capital dianggap penting untuk. diungkap dan diperbincangkan, karena mengandung intangible asset yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa wacana mengenai kinerja perusahaan secara umum,

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke Indonesia menuntut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teori ini pertama kali dicetuskan oleh Jensen dan Meckling (1976) yang

BAB I PENDAHULUAN. modalnya kepada perusahaan tersebut (Haruman, 2008). informasi tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kegagalan penerapan Good Corporate Governance (Daniri, 2005). Menurut

BAB V PENUTUP. ditimbulkan oleh pertumbuhan laba, konservatisme akuntansi, investment

BAB I PENDAHULUAN. media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja keuangan perusahaan merupakan hasil dari banyak keputusan yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah good corporate governance pertama kali diperkenalkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dasar dan kimia, sektor aneka industri, dan sektor industri barang dan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, tujuan didirikannya sebuah perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan melakukan kegiatan operasinya untuk mencapai beberapa

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan mekanisme yang di dalamnya terdiri dari berbagai partisipan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam laporan tahunan harus disertai pengungkapan yang penuh

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. jangka panjang dari perusahaan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL

BAB I PENDAHULUAN. Industri merupakan sektor penting dalam meningkatkan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan (agen dan pemilik). Dalam teori keagenan (agency theory) menyatakan

Bab 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan. Manajer dapat dikatakan sebagai agent dan pemegang

BAB V PENUTUP. berupa data laporan keuangan dan data harga saham yang berasal dari Indonesia

BAB V PENUTUP. data sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan

Pengaruh Kepemilikan Manajemen Dan Ukuran Dewan Komisaris Perusahaan terhadap Pengungkapan Tanggungjawab Sosial

BAB I PENDAHULUAN. alat utama bagi perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangan

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATWAKTUAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. terhadap good corporate governance yang selama ini kurang diperhatikan semakin

BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkan dari pemberian wewenang tersebut.pemilik (shareholders) tidak lagi

BAB I PENDAHULUAN. suatu pencerminan dari suatu kondisi perusahaan, karena di dalam laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. kesimpulan bahwa sistem corporate governance yang buruk dalam. menimpa negara-negara ASEAN. Praktik-praktik corporate governance

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas yang terdiri dari:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang memadai diberikan oleh perusahaan karena mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. dan kepentingan antara pemilik (principal) dan manajemen (agent) tersebut akan. menimbulkan permasalahan keagenan (agency problem).

BAB I PENDAHULUAN. adalah laporan keuangan. Laporan keuangan selain merupakan media

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kegiatan sosial yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum manajemen laba didefinisikan sebagai upaya manajer

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi di berbagai negara. Krisis ekonomi global mulai

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, untuk penilaian (judgement) dan pengambilan keputusan oleh pemakai

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkan antara dua belah pihak yaitu antara pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal dengan negara yang kaya akan sumber daya tambangnya dan sektor

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah laporan keuangan. Sebuah perusahaan secara periodik

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan kali ini mengacu pada penelitian-penelitian terdahulu. beserta persamaan dan perbedaan, antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di

1 Universitas Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan dimana merupakan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan merupakan media komunikasi bagi perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Umumnya dalam pengelolaan perusahaan, laporan keuangan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Guthrie dan Mathews (1985), kemajuan teknologi serta perubahan

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi

BAB III METODE PENELITIAN. Teknik pengambilan sampel dilkukan secara purposive sampling dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA. Deegan, C. (2004). Financial Accounting Theory. McGrow-Hill. Book Company. Sidney.

BAB I PENDAHULUAN. disebut agency conflict disebabkan pihak-pihak yang terkait yaitu prinsipal

BAB 1 PENDAHULUAN. penawaran umum kepada publik atau go public diwajibkan untuk menyampaikan

BAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan (return) atas UKDW

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas kerja serta mengurangi penyimpangan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Bagi perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. eksternal seperti : investor, kreditor, pelanggan, karyawan, dan. laporan keuangan merupakan catatan ringkas yang berisi informasi

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan

Transkripsi:

PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, HUMAN CAPITAL DAN CSR TERHADAP EARNING QUALITY DENGAN TRUST SEBAGAI MODERASI Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tata kelola perusahaan, human capital dan corporate social responsibility terhadap earning quality dengan trust sebagai mediasi dalam perusahaan perbankan di Negara Indonesia, Filipina dan Thailand. Data sampel yang digunakan adalah 31 sampel dengan 155 tahun observasi untuk periode 2010-2014 dengan menggunakan model regresi berganda. Data yang digunakan berdasarkan pada data keuangan Thomson Reuters. Pengujian dilakukan dengan metode regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan corporate governance, human capital dan corporate social responsibility berpengaruh positif terhadap earning quality. Namun, hanya proksi trust yaitu customer acceptance yang dapat memediasi hubungan antara corporate governance, human capital, corporate social responsibility dan earning quality. Hasil keseluruhan dari penelitian ini mendukung teori agensi. Kata kunci : tata kelola perusahaan, human capital, csr cost, trust and earning quality Pendahuluan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan pasar tunggal yang berbasis pada produksi, dimana akan berlaku aliran barang atau jasa, penanaman investasi dan perekrutan tenaga kerja yang lebih bebas. Terhitung 1 Januari 2016, MEA mulai diberlakukan dan diterapkan di semua negara-negara ASEAN. MEA juga akan menjadi kawasan ekonomi yang paling berprospek karena memiliki market absorb terbesar yang disebabkan oleh semakin tingginya populasi di negara-negara Asia Tenggara. Di sisi positif penerapan MEA, banyak perusahaan ASEAN mendapatkan kemudahan dalam melakukan ekspansi usaha atau melakukan penanaman modal di perusahaan-perusahaan lokal. Berdasarkan data BKPM (2015), jumlah foreign direct investment Indonesia (FDI) terus bertambah, yaitu 2010 sebesar $ 16.214,8 juta; 2011 sebesar $ 1

19.474,5 juta; 2012 sebesar $ 24.564,7 juta; 2013 sebesar $ 28.617,5 juta; 2014 sebesar $ 28.529.7; dan 2015 Quarter III (30 Sept 2015) sebesar $21.337,2 juta. Salah satu tolak ukur di dalam melakukan penanaman modal asing adalah kualitas laporan keuangan perusahaan yang mencerminkan kinerja perusahaan baik masa kini maupun masa depan (Dechow & Schrand, 2004). Kualitas laba yang tinggi menjadi standar pengukuran laporan keuangan yang berkualitas tinggi (Kim et al, 2012; Hong & Andersen, 2011; Yip et al, 2011). Kualitas laba yang tinggi akan terbentuk dari rendahnya manajemen laba, rendahnya discretionary accrual dan tingginya tingkat akrual di dalam penyusunan laporan keuangan (Hong & Andersen, 2011; Pyo & Lee, 2013). Kualitas informasi laba merupakan hal yang sangat penting dari produk pelaporan keuangan yang terkandung di dalam laba perusahaan yang dihasilkan. Hal ini terjadi karena investor akan membeli laba perusahaan di masa mendatang (future earnings) bersumber dari laba tahun berjalan yang dilaporkan oleh perusahaan. Riset gap yang mendasari penelitian ini dengan adanya hasil yang berbeda pengaruh CSR terhadap earning quality, Penelitian Muttakin, Khan & Azim (2015), ditemukan bahwa manajer di negara berkembang (Bangladesh) akan melakukan manajemen laba ketika mereka menyediakan banyak pengungkapan CSR, manajer akan meningkatkan pendapatan perusahaan melalui peningkatan discretionary accrual, sedangkan beberapa penelitian (Kim & Park, 2012; Pyo & Lee, 2013) mengenai pengaruh CSR terhadap earning quality yang dilakukan di negara maju (Korea Selatan dan Amerika Serikat) menunjukkan bahwa perusahaan yang social responsible dan mengungkap aktivitas CSR memiliki kecenderungan yang rendah dalam melakukan manajemen laba sehingga menghasilkan kualitas laba yang tinggi. Selain itu, penelitian Wang (2006) ditemukan bahwa kepemilikan keluarga memiliki entrenchment effect 2

terhadap kualitas laba. Entrechment effect akan memotivasi pembuat laporan keuangan (perusahaan) melakukan manajemen laba secara opportunistik untuk kepentingan keluarga. Selain itu, perusahaan dengan kepemilikan keluarga cenderung memiliki direktur dan komisaris dari internal keluarga sehingga akan memperlebar asimetri informasi antara pemilik saham dari pihak keluarga dengan pemilik saham internal dan dapat disimpulkan bahwa kepemilikan keluarga akan berbanding lurus dengan rendahnya kualitas laba yang dihasilkan di dalam laporan keuangan perusahaan. Penelitian ini akan menggunakan sampel penelitian di negaranegara ASEAN yang mayoritas merupakan negara berkembang dan memiliki persentase yang tinggi dalam kepemilikan keluarga dalam perusahaan. Faktor negara berkembang dan kepemilikan keluarga yang melekat pada sampel penelitian akan memberikan hasil yang berbeda. Selain itu, penelitian ini menambahkan variabel mediasi yaitu Trust yang dianggap merupakan prediktor baru yang berpengaruh terhadap earning quality. Alasan penggunaan variabel tersebut karena sampel penelitian yang dianalisa berupa bank dengan trust (kepercayaan) menjadi prediktor utama bagi kinerja perusahaan yang tercermin di dalam laporan keuangan seperti earning quality. Dengan demikian, penulis bermaksud melakukan penelitian tentang pengaruh corporate governance, human capital. csr dan trust terhadap earning quality. Tinjauan Pustaka Kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari kualitas laporan keuangan yang dihasilkan, menurut teori agensi, pemisahan kepemilikan antara pemilik saham dan manajemen justru memperlebar asimetri informasi antara principal dan agen sehingga menimbulkan moral hazard yang dinyatakan dalam manajemen laba. Manipulasi laba yang dilakukan oleh motivasi opportunistic 3

manajemen telah menghasilkan kualitas laba yang rendah. Kondisi inilah yang akhirnya menjadikan laporan keuangan tidak menjadi relevan bagi para pengambil keputusan dan dibentuknya beberapa mekanisme yang dapat mengurangi asimetri informasi, mengurangi praktek manajemen laba dan meningkatkan kualitas laba. Corporate governance merupakan suatu sistematika tata kelola perusahaan yang mengatur hubungan antara prinsipal dan agen yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajibannya menjadi mekanisme yang dapat digunakan dalam menghasilkan kualitas laba yang tinggi, Penelitian Ebaid (2013), corporate governance yang kuat sangat berkaitan dengan persepsi yang baik atas kualitas laba dibandingkan dengan corporate governance yang lemah hasilnya menyarankan perusahaan Mesir mengadopsi Egypt Code of Corporate Governance secara sukarela sehingga dapat meningkatkan persepsi investor atas kualitas proses pelaporan keuangan. Secara internal, perusahaan harus memperdayakan internal resources yaitu intangible asset yang dikenal dengan istilah modal intelektual. Semakin baiknya SDM perusahaan, maka semakin baik pemahaman pembuat laporan keuangan dalam menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas, Penelitian Baum dan Silverman (2004) dijabarkan bahwa human capital berpengaruh terhadap keputusan risiko keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan di industri bio teknologi, Finlandia dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan di masa depan. Selain itu, Darabi, Rad & Ghadiri (2012) melakukan Penelitian pengaruh IC terhadap kualitas laba di 158 perusahaan yang go public di Iran Stock Exchange dengan 948 observasi. Hasil empiris menunjukkan bahwa VAIC yang digunakan sebagai pengukuran IC dan human capital berpengaruh positif terhadap kualitas laba. Maka dapat disimpulkan bahwa IC memiliki peran positif dalam praktek keuangan dan pelaporannya. Secara ekternal, perusahaan juga terkait dengan lingkungan sekitarnya sehingga perusahaan akan melegitimasi aktivitas-aktivitas perusahaan agar para stakeholder dapat melihat kesesuaian 4

tujuan perusahaan dengan norma-norma sosial. Semakin banyaknya pengungkapan aktivitas CSR yang dilakukan oleh perusahaan berpengaruh terhadap kualitas laba laporan keuangan (Muttakin, Khan & Azim, 2015) yang tercermin dengan rendahnya manajemen laba dan rendahnya keterlibatan perusahaan dalam penyelidikan SEC (Kim & Park, 2012). Penelitian Choi dan Pae (2011) ditemukan bahwa perusahaan dengan tingkat komitmen etika yang baik memiliki keterlibatan yang kecil di dalam manajemen laba, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang lebih aktif dalam aktivitas CSR akan cenderung melaporkan labanya dalam kualitas yang lebih baik (Pyo & Lee, 2013). Terakhir, Trust dapat menjadi faktor yang memperkuat dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan karena trust akan menciptakan information production dan information sharing yang berkontribusi dalam penyusunan laporan keuangan (Stowe & Jeffery, 2008). Corporate governance, human capital dan corporate social responsibility merupakan indikatorindikator positif yang dapat meningkatkan kualitas pelaporan keuangan perusahaan yang tercermin dalam kualitas laba. Kualitas pelaporan keuangan merupakan hasil dari rendahnya tingkat manajemen laba yang terjadi di perusahaan. Mekanisme yang cukup efektif dalam mengurangi tingkat manajemen laba di dalam perusahaan melalui corporate governance, mekanisme seperti independensi dewan, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan komite audit (Peasnell et al, 2000, 2005; Hambrick & Jackson, 2000; Jiang & Andarajan, 2009) dapat meningkatkan pengawasan dan internal control terhadap tindakan manajemen laba yang dilakukan oleh pihak manajemen. Kualitas pelaporan keuangan merupakan hasil output dari bagian keuangan perusahaan. Dengan semakin baiknya kualitas sumber manusia perusahaan, maka akan bertambah baiknya pelaporan keuangan yang dihasilkan, semakin baiknya kualitas SDM perusahaan, maka semakin baiknya tingkat pendeteksian manajemen laba yang terjadi di 5

perusahaan sehingga mengurangi manipulasi laba di dalam laporan keuangan sehingga berdampak pada semakin baiknya kualitas laba yang disajikan dalam laporan keuangan (Baum & Silverman, 2004), selain itu, kualitas pelaporan keuangan memiliki relasi yang kuat dengan tingkat corporate social responsibility (Choi & Pae, 2011; Kim & Park, 2012; Pyo & Lee, 2013), karena perusahaan yang lebih social responsible akan lebih memiliki motivasi positif dalam menjalankan aktivitas perusahaan karena keuntungan perusahaan disisihkan untuk berkontribusi kepada lingkungan sekitar. Dengan kata lain, perusahaan yang social responsible lebih memiliki moral yang baik dan etika yang baik sehingga akan memiliki kecenderungan untuk menghindari manajemen laba sehingga kualitas pelaporan keuangan akan menjadi lebih baik dan transparan. Jadi ketiga variabel tersebut merupakan sistem (corporate governance), internal (human capital) dan eksternal (corporate social responsibility) yang merupakan bagian dari perusahaan sehingga ketiga variabel ini akan memberikan gambaran menyeluruh mengenai kualitas laba perusahaan. Terakhir, kualitas pelaporan perusahaan dianggap baik apabila adanya persepsi positif dari para stakeholder terhadap kinerja perusahaan dan transparansi perusahaan. Persepsi positif yang terbentuk dalam sejangka waktu dikenal dengan istilah trust, yaitu kepercayaan para stakeholder terhadap perusahaan. Pandangan subyektif stakeholder justru dapat memperkuat kualitas laba perusahaan karena semakin dipercayai mengenai keandalan dan relevansi laba perusahaan yang disajikan di dalam laporan keuangan. Pengembangan Hipotesis Menurut Teori Agensi, pemisahan kepemilikan dan control menyebabkan adanya perbedaan antara keinginan manajer dan keinginan pemilik (Jensen & Meckling, 1976), Anthony & Govindarajan (2001), teori agensi menjelaskan hubungan antara principal dan agen melalui bentuk pendelegasian wewenang. Hubungan principal dan agen terjadi dengan kondisi dimana 6

tindakan seseorang berdampak terhadap orang lain atau ketika seseorang memiliki ketergantungan atas tindakan orang lain (Pratt & Zeckhauser, 1985). Pihak prinsipal atau stakeholder harus mengurangi asimetri informasi yang didapatkan dibandingkan dengan pihak agen (manajemen) dan mekanisme yang digunakan melalui corporate governance. Corporate governance yang kuat sangat berkaitan dengan persepsi yang baik atas kualitas laba dibandingkan dengan corporate governance yang lemah (Ebaid, 2013). Penelitian ini menyarankan bahwa perusahaan Mesir mengadopsi Egypt Code of Corporate Governance secara sukarela dan dapat meningkatkan persepsi investor atas kualitas proses pelaporan keuangan. Beberapa Penelitian dari (Beasley, 1996; Dechow et al, 1996; Peasnell et al, 2000, 2005; Hambrick & Jackson, 2000; Jiang & Andarajan, 2009) ditemukan bahwa beberapa mekanisme corporate governance (independensi dewan, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional) dapat mengurangi manajemen laba di dalam perusahaan sehingga berdampak pada kualitas laba yang lebih tinggi. H1 : Corporate Governance berpengaruh positif terhadap Earning Quality Teori resource based theory menyatakan bahwa perusahaan memiliki sumber daya yang bermanfaat dalam meningkatkan keunggulan bersaing dan memiliki kinerja jangka panjang dan sejalan dengan pendapat Pulic & Kolakovic (2003) yang menyatakan bahwa setiap perusahaan memiliki intangible asset meliputi knowledge yang unik, ketrampilan, nilai dan solusi, yang dapat ditransformasikan menjadi nilai di pasar. Pengelolaan intangible asset dapat membantu perusahaan dalam mencapai keunggulan kompetitif dan terbukti dalam eksperimen yang dilakukan oleh Swedish Association pada 1980 dengan menggunakan sampel intra dan antar negara, dalam eksperimen menyatakan bahwa intellectual capital memiliki keterkaitan dengan 7

neraca saldo perusahaan. Joia (2000) menyatakan ada hubungan kedua hal tersebut dapat diterima secara logis dan terbukti secara empiris dan diperkuat penelitian Pew et al (2007) yang menyatakan adanya pengaruh IC terhadap output keuangan perusahaan, baik current maupun future di berbagai industri dan sama dengan Penelitian Rudez & Mihalic (2007) yang menyatakan bahwa komponen IC berpengaruh terhadap kinerja keuangan industry hospitality Slovenia. Darabi, Rad & Ghadiri (2012) melakukan penelitian pengaruh IC terhadap kualitas laba yang dilakukan terhadap 158 perusahaan dan 948 observasi pada pasar modal Iran, hasil empiris menunjukkan bahwa VAIC yang digunakan sebagai pengukuran IC dan human capital berpengaruh positif terhadap kualitas laba yang diproksikan dengan nilai Discretionary Accrual. H2 : Human Capital berpengaruh positif terhadap Earning Quality Menurut Suchman (1995), teori legitimasi menyatakan bahwa organisasi secara terus-menerus berupaya menyakinkan masyarakat bahwa aktivitas aktivitas organisasi sesuai dengan batasan dan norma norma masyarakat, dalam teori legitimasi, adanya usaha untuk menyamakan persepsi atau asumsi bahwa segala tindakan suatu identitas merupakan tindakan yang diharapakan dan sesuai dengan sistem norma, nilai, kepercayaan dan definisi yang dikembangkan secara sosial. Menurut Richardson (1987), akuntansi merupakan alat yang digunakan dalam melegitimasi dan memberikan keterkaitan nilai-nilai sosial dengan tindakan ekonomi. Di dalam Penelitian Muttakin, Khan & Azim (2015), ditemukan bahwa perusahaan yang berorientasi pada ekspor dimana didominasi oleh pembeli internasional akan cenderung mengungkap lebih banyak aktivitas CSR dan menyediakan laporan keuangan yang lebih transparan khususnya berkaitan dengan manajemen laba dan dipertegas oleh Kim & Park (2012) 8

yang menemukan bahwa perusahaan social responsible jarang dalam hal mengelola manajemen laba melalui discretionary accrual atau memanipulasi aktivitas operasional riil atau menjadi tersangka dalam penyelidikan SEC. Di dalam temuan Penelitian Pyo & Lee (2013), dinyatakan bahwa perusahaan yang lebih aktif dalam aktivitas CSR akan cenderung melaporkan labanya dalam kualitas yang lebih baik. Selain itu, perusahaan yang memiliki donasi yang lebih baik memiliki discretionary accrual yang rendah dan konservatisme akuntansi yang tinggi. H3 : CSR Cost berpengaruh positif terhadap Earning Quality Warren Buffet menyatakan bahwa Trust seperti udara yang kita hirup bahwa trust itu ada walaupun kita tidak menyadarinya, namun ketika tidak ada, setiap orang akan menyadarinya (Sandlund, 2002). Trusted leadership menjadi sangat penting karena hubungan yang dalam antara peers, across levels, dan across functions akan menjadi kunci sukses atas keberlanjutan (Galford & Drapeau, 2003). Selain itu, kepercayaan karyawan terhadap manajer dapat menghasilkan pengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan karena di dalam menghasilkan laporan keuangan, manajer bergantung kepada koordinasi bawahan dalam menyediakan informasi yang berkualitas sebagai masukan (Jollineau, Vance & Webb, 2012) dan menunjukkan kepercayaaan karyawan terhadap manajer dapat membantu distribusi informasi dan komunikasi dua arah yang sangat berguna dalam pembuatan laporan keuangan yang berkualitas dan diperkuat oleh penelitian Dirks & Ferrin (2001) yang menyatakan bahwa karyawan tingkat rendah akan memberitahukan informasi yang penting dan berguna dalam penyusunan laporan keuangan kepada orang yang dipercayai. Trust dapat menyediakan akurasi informasi di dalam organisasi dan mengidentifikasi masalah yang potensial sehingga dapat berdampak kepada kualitas laporan keuangan. Information production dan information sharing menjadi elemen yang penting di dalam menghasilkan kualitas laporan keuangan yang baik 9

(Stowe & Jeffery, 2008). Penelitian Garrett, Hoitash & Prawitt (2014), menemukan bahwa trust berpengaruh terhadap kualitas akrual, rendahnya kesalahan pelaporan keuangan dan rendahnya pengungkapan materi internal control. Selain itu, trust berdampak pada peningkatan kualitas pelaporan keuangan melalui information production dan information sharing sehingga menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas. Terakhir, trust berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan di perusahaan yang desentralisasi dibandingkan dengan perusahaan yang sentralisasi. H4a : Corporate Governance berpengaruh positif terhadap Earning Quality yang dimoderasi oleh Trust H4b : Human Capital berpengaruh positif terhadap Earning Quality yang dimoderasi oleh Trust H4c : CSR Cost berpengaruh positif terhadap Earning Quality yang dimoderasi oleh Trust 10

Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode regresi berganda dengan menggunakan alat statistik SPSS 19. Populasi dalam penelitian ini menggunakan bank-bank pada negara Indonesia, Filipina dan Thailand dengan syarat sudah menjadi emiten (perusahaan terbuka) dan harus terdaftar pada bursa saham pada negara masing-masing untuk periode penelitian pada 2010 sampai 2014. Pemilihan sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling dimana sampel harus memenuhi beberapa kriteria yaitu, a. Emiten (perusahaan terbuka) yang masih terdaftar sampai dengan per 31 Desember 2015 pada bursa saham di Indonesia, Filipina dan Thailand. b. Bank yang tidak mengalami delisting sampai 31 Desember 2015 pada bursa saham Indonesia, Filipina dan Thailand. c. Perusahaan yang memiliki kapitalisasi harga pasar saham (market capitalisation) minimal sebesar USD $ 1.000.000,00 (satu juta dollar Amerika Serikat) untuk periode 2010 sampai 2014, dengan asumsi adanya kesetaraan antar bank-bank yang dipilih untuk dilakukan 11

penelitian. Jumlah sampel penelitian yang digunakan sebanyak 31 bank, antara lain, Jumlah Sampel Penelitian No Negara Jumlah Bank 1 Indonesia 12 2 Filipina 9 3 Thailand 10 Total 31 Unit analisa yang digunakan dalam penelitian merupakan bank yang sudah menjadi emiten (listed company) dan teknik pengumpulan data pustaka dengan menggunakan data sekunder berupa data olahan dari website Thomson Reuters (2015), annual report dan financial report untuk periode 2010 sampai dengan 2014 dengan tambahan data yang diperoleh dari website bursa efek Indonesia (www.idx.co.id), bursa saham Filipina dan bursa saham Thailand. Berikut merupakan pengembangan variabel-variabel operasional beserta pengukurannya, Tabel Variabel Penelitian (Research Variables Table) Fungsi Variabel Variabel Penelitian Skala Referensi Dependen Earning Quality Rasio Ewert & Wagehofer (2010) & Data Thomas Reuters (2015) Independen Corporate Governance Rasio Data Thomas Reuters (2015) Human Capital Rasio Data Thomas Reuters (2015) CSR Cost Rasio Annual Report (2010-2015) Moderasi Trust Rasio Data Thomas Reuters (2015) 12

Berikut merupakan variabel variabel dalam penelitian ini, yaitu 1. Corporate Governance Definisi Corporate governance merupakan sebuah sistem yang digunakan oleh dewan untuk mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi (directing, controlling & supervising) pengelolaan sumber daya organisasi secara efisien, efektif, ekonomis dan produktif berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kewajaran dalam rangka mencapai tujuan organisasi (Syakhroza, 2002). Metode pengukuran CG yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah loan loss provision, non performing loan, securities % average earning asset, persentase earning retention, reinvestment rate dan total risk weighted capital (Thomson Reuters, 2015). 2. Human Capital Human Capital (HC) merupakan kombinasi pengetahuan, skills, keinovasian dan kemampuan anggota organisasi dalam melaksanakan tugas-tugasnya (Edvinson & Malone, 1997). Metode pengukuran yang akan dilakukan dalam penelitian ini menggunakan sumber data olahan dari website Thomson Reuters (2015) dimana indikator educational opportunity program dan labour expense digunakan sebagai proksi HC untuk mengukur seberapa besar pengeluaran labor cost dan educational opportunity program suatu bank dalam setiap periode laporan keuangan dan diharapkan dalam setiap tahunnya dapat meningkatkan pelayanan kepada stakeholders (baik nasabah dan regulator). 13

3. CSR Cost Komitmen dalam menjalankan suatu bisnis dengan berkontribusi pada pengembangan ekonomi berkelanjutan melalui konsep bekerja dengan keluarganya, komunitas lokalnya dan masyarakat yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup mereka di masa depan (World Business Council for Sustainable Development, 2004) dan metode pengambilan data berasal dari laporan tahunan (annual report) khususnya CSR cost dimana jumlah biaya csr dibagi dengan total net income. Proksi ini digunakan untuk mengetahui besarnya tanggung jawab setiap bank dalam mendukung kegiatan csr yang tercermin di dalam anggaran seluruh biaya kegiatan csr bank tersebut. 4. Trust Definisi Trust merupakan keinginan satu pihak untuk percaya kepada pihak yang lain berdasarkan harapan bahwa pihak tersebut akan melakukan sesuatu yang tepat kepada pemberi kepercayaan tanpa tergantung pada kemampuannya untuk mengawasi dan mengendalikannya (Mayer et al, 1995). Metode pengukuran trust yang akan dilakukan dengan menggunakan sumber data olahan dari website Thomson Reuters (2015) dimana indikator profitabilitas sebagai proksi Trust yang mencakup data customer acceptance, efficiency ratio, loan growth dan deposit growth yang penulis yakini bahwa proksi-proksi ini dapat memberikan gambaran seberapa besar tingkat kepercayaan stakeholders terhadap bank. 5. Earning Quality Para regulator menganggap laba yang memiliki kualitas tinggi apabila yakin dengan tujuan dan aturan yang diidentifikasikan dalam GAAP (Generally Accepted 14

Accounting Principles) (Dechow & Schrand, 2004). Sebaliknya, para kreditur menganggap laba yang memiliki kualitas tinggi ketika laba tersebut dapat dikonversi ke dalam arus kas (Li, 2011). Metode pengukuran yang akan dilakukan adalah menggunakan pendekatan Ewert & Wagenhofer (2010) yaitu Earning Quality Metrics. Formula pengukurannya sebagai berikut, Earning Quality dapat dirumuskan berdasarkan observasi sebagai berikut, Hasil dan Analisis Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pooled data, yaitu gabungan dari time series dan cross section dari 31 sampel bank dikalikan dengan masa observasi 5 tahun atau 155 (5 tahun x 31 bank) observasi bank yang terdaftar pada bursa saham negara masing-masing dengan sumber data utama diperoleh dari data olahan yada ada pada website Thomson Reuters, annual report dan financial report untuk periode 2010 sampai 2014. 15

Tabel Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation EQ 115.11000.90000.5373913.21118333 LL 115 -.00190.03240.0099739.00679226 NPL 115.00000.11190.0285522.02316704 SA 115.03200.79700.2148000.13352792 ER 115 -.04000 1.00000.7911565.21036979 RR 115 -.00100.30900.1250000.06015652 TW 115.00000.91490.5568383.29308111 LC 115 -.35330 -.13490 -.2279704.05241115 EO 115.31000 1.41000.8476522.22572429 CI 115.00000 7.02988.1100281.71220041 CA 115.00000.14010.0098600.02169793 ET 115 -.05100.73500.4991565.12586651 LG 115 -.19200.90800.1851913.17704856 DG 115 -.21900.92000.1390957.14096018 Valid N (listwise) 115 Sumber : Hasil Output SPSS 19 Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa proksi corporate governance yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap earning quality adalah Loan Loss Provision, Non Performing Loan, Securities Earning Assets, dan Reinvestment Rate. Tabel Hasil Uji Hipotesis 1 Secara Parsial Hubungan Variabel Hasil Loan Loss Provision (LLP) EQ (0,030)* Non Performing Loan (NPL) EQ (0,000)** Securities Earning Assets (SA) EQ (0,000)* Earning Retention (ER) EQ (0,123)* Reinvestment Rate (RR) EQ (0,001)* Total Risk Weighted Capital (TW) EQ (0,120)* * α = 5% ** α = 10% Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa semua proksi human capital yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap earning quality adalah Educational Opportunity Program dan Labor Cost. 16

Tabel Hasil Uji Hipotesis 2 Secara Parsial Hubungan Variabel Hasil Educational Opportunity Program (EO) EQ (0,002)* Labor Cost (LC) EQ (0,000)* * α = 5% ** α = 10% Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa corporate social responsibility yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap earning quality. Tabel Hasil Uji Hipotesis 3 Secara Parsial Hubungan Variabel Hasil Corporate Social Responsibility (CI) EQ (0,066)** * α = 5% ** α = 10% Hasil pengujian hipotesis 4a menunjukkan bahwa proksi trust yaitu customer acceptance dan loan growth yang memediasi hubungan antara corporate governance dan earning quality. Tabel Hasil Uji Hipotesis 4a Secara Parsial Hubungan Variabel Model 1 Model 2 Model 3 Model 4 Customer Acceptance (CA) Efficiency Ratio (ET) Loan Growth (LG) 0.043 * 0.043 * 0.086 ** Deposit Growth (DG) LLP_CA NPL_CA SA_CA ER_CA RR_CA 0.281 * 0.117 * 0.004 * 0.336 * 0.041 * 17

TW_CA LLP_ET NPL_ET SA_ET ER_ET RR_ET TW_ET LLP_LG NPL_LG SA_LG ER_LG RR_LG TW_LG LLP_DG NPL_DG SA_DG ER_DG RR_DG 0.049 * 0.098 ** 0.270 * 0.145 * 0.078 ** 0.154 * 0.138 * 0.384 * 0.086 ** 0.048 * 0.149 * 0.327 * 0.249 * 0.371 * 0.132 * 0.292 * 0.252 * 0.103 * 18

* α= 5% * α= 10% TW_DG 0.403 * 0.476 * Hasil pengujian hipotesis 4b menunjukkan bahwa proksi trust yaitu customer acceptance dan efficiency ratio yang memediasi hubungan antara human capital dan earning quality. Tabel Hasil Uji Hipotesis 4b Secara Parsial Hubungan Variabel Model 1 Model 2 Model 3 Model 4 Customer Acceptance (CA) Efficiency Ratio (ET) Loan Growth (LG) Deposit Growth (DG) EO_CA LC_CA EO_ET LC_ET EO_LG LC_LG EO_DG LC_DG 0.007 * 0.042 * 0.068 * * α = 5% ** α = 10% 0.021* 0.013 * 0.041 * 0.283 * 0.412 * 0.358 * 0.194 * 0.318 * 0.167* 19

* α= 5% * α= 10% Hasil pengujian hipotesis 4c menunjukkan bahwa proksi trust yaitu efficiency ratio yang memediasi hubungan antara corporate social responsibility dan earning quality. Simpulan Tabel Hasil Uji Hipotesis 4c Secara Parsial Hubungan Variabel Model 1 Model 2 Model 3 Model 4 Customer Acceptance (CA) Efficiency Ratio (ET) Loan Growth (LG) Deposit Growth (DG) CSRNI_CA CSRNI_ET CSRNI_LG CSRNI_DG 0.162* 0.416* 0.018* 0.434* 0.175* 0.314* 0.135* 0.405* Penelitian disertasi ini untuk menguji apakah terdapat pengaruh corporate governance, human capital dan total csr cost yang dibagi dengan net income terhadap earning quality yang dimediasi oleh variabel trust. Penelitian ini menggunakan data sampel bank pada negara Indonesia, Filipina dan Thailand dan telah menjadi perusahaan terbuka atau tercatat pada bursa saham negara-negara periode 2010 sampai 2014. masing-masing, antara lain, negara Indonesia, Filipina dan Thailand untuk Berikut ini merupakan uraian simpulan dari hasil penelitian, antara lain, 1. Berdasarkan hasil uji regresi secara parsial yang dilakukan terhadap hipotesis pertama 20

(H1), ditemukan bahwa corporate governance berpengaruh secara signifikan terhadap earning quality. Proksi securities earnings asset, dan reinvestment rate memiliki pengaruh positif terhadap earning quality. Sedangkan loan Loss provision dan non performing loan, berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kualitas laba. Hasil empiris ini dapat disimpulkan bahwa corporate governance berpengaruh secara signifikan terhadap earning quality baik pengaruh positif maupun negatif. Dengan demikian bahwa penelitian ini sejalan dengan hasil hasil peneliitian terdahulu (Peasnell et al, 2000, 2005; Hambrick & Jackson, 2000; Jiang & Andarajan, 2009) yang menyimpulkan keterkaitan antar kedua variabel tersebut. 2. Berdasarkan hasil uji regresi secara parsial yang dilakukan terhadap hipotesis kedua (H2), ditemukan bahwa human capital memiliki pengaruh positif terhadap earning quality yang menggunakan proksi earning opportunity program. Sedangkan proksi dari human capital yaitu labor cost memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap earning quality. Hasil empiris ini dapat disimpulkan bahwa human capital berpengaruh secara signifikan terhadap earning quality baik pengaruh positif maupun negatif. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Rudez dan Mihalic (2007) dan Baum dan Silverman (2004) yang menyatakan bahwa komponen IC berpengaruh terhadap kinerja keuangan dan keputusan risiko keuangan perusahaan. 3. Berdasarkan hasil uji regresi secara parsial yang dilakukan terhadap hipotesis ketiga (H3), ditemukan corporate social responsiblity memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap earning quality yang menggunakan proksi csr cost. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Choi & Pae (2011); Kim & Park (2012); dan Pyo & Lee (2013) yang menyatakan bahwa CSR dapat meningkatkan akrual yang berkualitas tinggi dan tingkat 21

manajemen laba yang rendah sehingga menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas. 4. Berdasarkan hasil uji regresi secara parsial yang dilakukan terhadap hipotesis keempat, ditemukan bahwa corporate governance dan human capital yang berpengaruh secara signifikan terhadap earning quality yang dimediasi oleh Trust (dengan proksi customer acceptance). Maka dapat disimpulkan bahwa dimensi customer acceptance berpengaruh dalam memperkuat hubungan corporate governance dan human capital terhadap earning quality. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat penerimaan konsumen, maka dapat memperkuat hubungan hubungan corporate governance dan human capital terhadap earning quality. Hasil ini sama dengan hasil uji parsial dari setiap variabel tersebut terhadap earning quality. 5. Berdasarkan hasil uji regresi secara simultan terhadap hubungan corporate governance, human capital dan corporate social responsibility terhadap earning quality yang dimediasi oleh trust menunjukkan hasil yang signifikan. Pengujian dilakukan terhadap 4 model Penelitian dengan proksi Trust yang berbeda-beda (customer acceptance, efficiency ratio, loan growth dan deposit growth). Hal ini menunjukkan ketiga variabel tersebut saling melengkapi ketika disatukan di dalam pengujian bersama terhadap earning quality. Penelitian ini memiliki keterbatasan yang perlu dikemukan agar interpretasi hasil penelitian dilakukan secara hati-hati dengan menpertimbangkan keterbatasan yang ada. Keterbatasan yang dimaksud adalah penelitian ini hanya menggunakan pengukuran Ewert & Wagehofer (2010). Pengukuran ini tidak dapat menggambarkan keseluruhan ukuran kualitas laba dan ada ukuran lain yang tidak tercakup dalam penelitian ini seperti persistensi laba, prediktibilitas laba, perataan laba, kualitas akrual dan perbedaan waktu pengakuan laba. Bagi penulis diharapkan dapat melakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan sampel penelitian yang 22

memiliki kapitalisasi nilai saham dibawah USD$ 1.000.000,00 (satu juta dollar Amerika Serikat), sehingga dapat melibatkan data bank Indonesia yang lebih banyak untuk dijadikan sampel penelitian dengan tujuan untuk lebih dapat berkontribusi secara nyata terhadap bank lokal. Selain itu, penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan metode penelitian triangulasi yang merupakan gabungan metode kuantitatif dan kualitatif secara bersamaan agar memberikan hasil yang optimal. Daftar Pustaka Baum JAC and Silverman BS (2004). Picking winners or building them?,alliance, Intellectual, and human capital as selection criteria in venture financing and performance of biotechnology startups. J. Bus. Venturing 19:411-436. Beasley, MS 1996, An Empirical Analysis of the Relation Between the Board of Director Composition and Financial Statement Fraud, The Accounting Review, vol. 71, no. 4, pp. 443-465. Choi, T.H. and Pae, J. (2011), Business ethics and financial reporting quality: evidence from Korea, Journal of Business Ethics, Vol. 103 No. 3, pp. 403-427. Darabi, R., Rad, S.K. and Ghadiri, M. 2012, The Relationship between Intellectual Capital and Earnings Quality. Research Journal of Applied Sciences, Engineering and Technology, 4(20), 4192-4199. Dechow, P. M. (1994). Accounting Earnings and Arus kass as Measures of Firm Performance-The Role of Accounting Accruals. Journal of Accounting and Economics 18(1),3 42. Dirks, K.T. and Ferrin, D.L.F. 2001, The Role of Trust in Organizational Settings. Organizational Science 12 (2001): 450 67. Ebaid, I.E. (2013),"Corporate governance and investors' perceptions of earnings quality: Egyptian perspective", Corporate Governance: The international journal of business in society, Vol. 13 Iss 3 pp. 261 273 Edvinsson, L. & M. Malone. (1997). Intellectual Capital: Realizing Your Company s True Value by Finding Its Hidden Brainpower. HarperCollins, New York, NY. Galford, R. and Drapeau, S. 2003,The Trusted Leader: Bringing Out the Best in Your People and Your Company. New York: The Free Press, 2003 Garrett, J., Hoitash, R. and Prawitt, D.F. 2014, Trust and Financial Reporting Quality. Journal of Accounting Research, 52(5), 1087-1125. Hambrick, D.C. and Jackson, E.M. (2000), Outside directors with a stake: the linchpin in improving governance, California Manajement Review, Vol. 42 No. 4, pp. 108-27. Hong, Y. and Andersen, M.L. (2011), The relationship between corporate social responsibility and earnings manajement: an explanatory study, Journal of 23

Business Ethics, Vol. 104 No. 4, pp.461-471. Jiang, W. and Anandarajan, A., (2009),"Shareholder rights, corporate governance and earnings quality", Managerial Auditing Journal, Vol. 24 Iss 8 pp. 767 791 Joia, L.A. (2000). Measuring intangible corporate assets linking business strategy with intellectual capital. J. Intellect. Cap. 1(1):68-84. Jollineau, S.J., Vance, T.W., and Webb, A. 2012, Subordinates as the First Line of Defense Against Biased Financial Reporting. Journal of Manajement Accounting Research 24 (2012): 1 24. Kim, Y. and Park, M.S. 2012, Is Earning Quality Associated with Corporate Social Responsibility? The Accounting Review, 87(3), 761-796. Li, Feng (2011). Earnings quality and earnings management in Chinese-listed companies. Doctor of Philosophy thesis, School of Accounting and Finance, University of Wollongong, 2011. http://ro.ouw.edu.au/theses/3294. Mayer, R.C., Davis, J. H., & Schoorman, F. D., (1995). An Integratif Model of Organizational Trust, Academy of Manajement Review, 30 (3): 709-734. Muttakin, M.B., Khan, A. and Azim, M.I., (2015),"Corporate social responsibility disclosures and earnings quality", Managerial Auditing Journal, Vol. 30 Iss 3 pp. 277-298 Peasnell, KV, Pope, PF & Young, S 2000, Accrual Manajement to meet earnings targets: UK evidence pre- and post-cadbury, British Accounting Review, vol. 32, no. 4, pp. 415-445. http://dx.doi.org/10.1006/bare.2000.0134 Peasnell, KV, Pope, PF & Young, S 2005, Board monitoring and earnings manajement: do outside directors influence abnormal accruals?, Journal of Business Finance and Accounting, vol. 32,no. 7-8, pp. 1311-1346. http://dx.doi.org/10.1111/j.0306686x.2005.00630. Pratt & Zeckhauser (1985). Principals and Agents Economy Foundation of Strategy. Harvard Business School Press. Pulic, A. & Kolakovic, M. (2003). Value Creation Efficiency in The New Economy. www.vaic-on.net. Pyo, G. and Lee, H-Y. 2013, The Association between Corporate Social Responsibility Activities and Earnings Quality : Evidence from Donations and Voluntary Issuance of CSR Reports. The Journal of Applied Business Research, 29(3), 946-962. Rudez H.N and Mihalic, T. (2007). Intellectual Capital in the hotel industry:a case study from Slovenia. Hosp. Manage. 26:188-199. Sandlund, C. 2002, Trust Is a Must: In the Eyes of Employees, Investors, Clients and the Public at Large, Honesty Is the Only Policy that Will Do. Entrepreneur 3(2002): 70 74. Stowe, D.W. and Jeffery, C. A. 2008, Risk Manajement in Isolation Is Risky. 24

Financial Executive 24 (2008): 26 29. Syakhroza, A. (2002). Corporate Governance: Sejarah dan Perkembangan, Teori, Model dan Sistem Governance serta Aplikasinya pada Perusahaan BUMN. Pidato Pengukuhan Guru Besar. Universitas Indonesia, Jakarta. Thomson Reuters (2015) website http://thomsonreuters.com/en.html Yip,E.,Staden,C.V.and Cahan,S.(2011), Corporate social responsibility reporting and earnings manajement: the role of political costs, Australasian Accounting Business and Finance, Vol.5 No.3,pp.17-33. 25