PENDAPATAN PETANI USAHATANI JERUK KEPROK (Citrus reticulata) Studi Kasus : di Desa Belancan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

DAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

Perbandingan Pendapatan antara Usahatani Kopi dan Usahatani Jeruk di Desa Serai Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI POLA DIVERSIFIKASI DENGAN MONOKULTUR PADA LAHAN SEMPIT

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAWI

22 ZIRAA AH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman ISSN

ANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT DI KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA TANI CENGKEH (STUDI KASUS DESA SULUUN RAYA) Heince A. A. Lolowang Vicky V. J. Palenewen Arie D. P. Mirah

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI KELAPA DALAM DI KECAMATAN TUNGKAL ILIR KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT JURNAL FEBRIANTIKA FITRI

beberapa desa salah satunya adalah Desa Yosowilangun Kidul

SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PADI LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MUKO-MUKO, PROVINSI BENGKULU. Ahmad Damiri dan Herlena Budi Astuti

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: Vol. 4, No. 2, April 2015

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS PADA KELOMPOK TANI SUKAMAJU I DI DESA BULUPONTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

dwijenagro Vol. 6 No. 2 ISSN :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

dwijenagro Vol. 6 No. 2 ISSN :

ANALISIS PENDAPATAN RUMAH TANGGA DARI TANAMAN KELAPA DI DESA REBO KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

Hilarius Damur, S.P Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Dwijendra

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

ANALISIS PENDAPATAN TERNAK SAPI POTONG KELOMPOK LM3 SUBAK GUNUNG SARI

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April Juni di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI CABAI DI DESA ANTAPAN (Studi Kasus Di Desa Antapan, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan)

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

No. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) ,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56

KELAYAKAN USAHATANI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN KEDELAI (Glycine max L.) Muh. Fajar Dwi Pranata 1) Program Studi Agribisnis Fakultas

ANALISIS USAHATANI KOPI DI DESA PIRIAN TAPIKO KECAMATAN TUTAR KAB.POLEWALI MANDAR. Rahmaniah HM.,SP, M.Si

ANALISIS USAHATANI PEPAYA DI KABUPATEN MUARO JAMBI. Refa ul Khairiyakh. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

ANALISIS USAHATANI PALA DI KAMPUNG TALAWID KECAMATAN KENDAHE KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI UBI KAYU (Manihot esculenta) ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN

Suheli, M. dkk., Analisis Kelayakan Usahatani...

Oleh: 1 Haris Hermawan, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

KELAYAKAN USAHATANI BAWANG DAUN (Allium fistulosum) DI DESA PINANG HABANG KECAMATAN WANARAYA KABUPATEN BARITO KUALA KALIMANTAN SELATAN

ANALYSIS OF COST EFFICIENCY AND CONRTIBUTION OF INCOME FROM KASTURI TOBACCO, RICE AND CORN TO THE TOTAL FARM HOUSEHOLD INCOME

22 Siti Masithoh et al Pemanfaatan lahan pekarangan

AGUS PRANOTO

Oleh : 1 Ahmad Jaelani Siddik, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADA KOPI TRADISIONAL DAN KOPI SAMBUNG DI DESA LUBUK KEMBANG, KEC. CURUP UTARA, KAB. REJANG LEBONG

Sosio Ekonomika Bisnis Vol 18. (1) 2015 ISSN ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN JANGKAT KABUPATEN MERANGIN

KELAYAKAN DIVERSIFIKASI USAHATANI SAYURAN Asep Irfan Fathurrahman 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AYAM KAMPUNG DI DISTRIK SEMANGGA KABUPATEN MERAUKE. Ineke Nursih Widyantari 1) ABSTRACT

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBIKAYU

IV. METODE PENELITIAN

Kata kunci: luas lahan, produksi, biaya usaha tani, pendapatan.

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS FINANSIAL PERKEBUNAN GAMBIR RAKYAT DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT. Vera Anastasia

AGRITECH : Vol. XVIII No. 2 Desember 2016: ISSN :

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu cara. dilakukan dengan dasar pertimbangan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

ANALISIS PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH

BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten

Hasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04

ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

KAJIAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADA PROGRAM GERNAS KAKAO DI SULAWESI TENGGARA

IV. METODE PENELITIAN

PENGELOLAAN USAHA TANI JAHE PUTIH DI KELURAHAN SEMPAJA KECAMATAN SAMARINDA UTARA KOTA SAMARINDA

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGGARAP PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KALEKE KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

Reza Raditya, Putri Suci Asriani, dan Sriyoto Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT

291 ZIRAA AH, Volume 41 Nomor 3, Oktober 2016 Halaman ISSN Elektronik

ANALISIS USAHATANI BLEWAH DI DESA DEMUNG KECAMATAN BESUKI ( Study Kasus Di Desa Demung Kec. Besuki Kab. Situbondo )

ANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar)

JIIA, VOLUME 1 No. 3, JULI 2013

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

Arie Bororing Dosen Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Indonesia ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

226 ZIRAA AH, Volume 32 Nomor 3, Oktober 2011 Halaman ISSN

Oleh : Apollonaris Ratu Daton A

MAKSIMISASI KEUNTUNGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

Kelayakan Ekonomi Teknologi Petani Pada Usahatani Bawang Merah Varietas Sumenep (Studi Kasus di Desa Rajun Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep)

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

PENDAHULUAN. Nurmedika 1, Marhawati M 2, Max Nur Alam 2 ABSTRACT

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO

ANALISIS PRODUKSI DAN KELAYAKAN USAHATANI KAKAO DI KABUPATEN MADIUN

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG

ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM (Citrus nobilis) PETANI DI DESA MUARA RENGAS KECAMATAN MUARA LAKITAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. Oleh: Henny Rosmawati.

Transkripsi:

PENDAPATAN PETANI USAHATANI JERUK KEPROK (Citrus reticulata) Studi Kasus : di Desa Belancan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli Ni Nengah Putri Adnyani Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Dwijendra Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui besarnya pendapatan yang dikeluarkan oleh petani jeruk keprok; (2) Untuk mengetahui pendapatan usahatani jeruk keprok (3) Untuk mengetahui tingkat R/C ratio dalam usahatani jeruk keprok. Penelitian ini dilakukan di Desa Belancan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali yang mengembangkan tanaman jeruk keprok sebagai usahataninya, jumlah populasi dalam penelitiaan ini adalah 60 orang petani. Pada penelitian ini diambil sebanyak 30 petani. Hasil pembahasan dan penelitian menunjukan bahwa rata-rata biaya yang dikeluarkan petani jeruk keprok di Desa Belancan adalah Rp 7.374.000 Rata-rata produksi 44 are dalam satu tahun periode produksi 4.140, yang dijual dengan harga Rp 3.500/kg dilokasi petani. Rata-rata penerimaan usahatani jeruk keprok permusim tanam adalah Rp 14.490.000. serta pendapatan petani adalah Rp 7.116.000. Dengan R/C yang telah dianalisis didapat 1,9. Maka berarti bahwa usahatani yang dilakukan petani sampel adalah efisien atau dengan kata lain usahatani jeruk keprok menguntungkan. Kata Kunci: penerimaan, pendapatan jeruk keprok, desa Belancan Abstract The purpose of this study are: (1) To determine the amount of income spent by tangerines farmers; (2) To find out the income of tangerine farming (3) To find out the level of R / C ratio in tangerine farming. This research was conducted in Belancan Village, Kintamani Subdistrict, Bangli Regency, Bali Province, which developed tangerines as a farm, the total population in this research was 60 farmers. In this study 30 farmers were taken. The results of the discussion and research showed that the average cost incurred by tangerine farmers in Belancan Village was Rp. 7,374,000. The average acceptance of planting season tangerines is Rp. 14,490,000. and farmer income is IDR 7,116,000. With the R / C that has been analyzed obtained 1.9. Then it means that the farming done by the sample farmers is efficient or in other words profitable tangerine farming. Keywords: revenue, income of mandarin oranges, Belancan village 1. PENDAHULUAN Di Indonesia usahatani holtikultura ini hanya dipandang sebagai usahatani sampingan yang hanya di tanam di pekarangan rumah dengan lahan yang sempit tanpa perawatan intensif. Hortikultura merupakan bidang pertanian yang cukup luas yang mencakup buah-buahan, sayur-sayuran dan bunga yang secara keseluruhan dapat ditemukan pada ketinggian 0 sampai 1000 m di atas permukaan air laut, maka dari itu areal yang ada di Indonesia hampir seluruhnya dapat digunakan dalam pengusahaan tanaman hortikultura (Rahardi et al, 2003). Buah jeruk keprok merupakan salah satu jenis buah-buahan yang paling banyak digemari oleh masyarakat di Indonesia, hal ini disebabkan buah jeruk keprok yang rasanya manis dan banyak mengandung jenis vitamin terutama vitamin C. jeruk keprok ini dapat tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Pohon jeruk ini memiliki ukuran yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan jeruk lainnya. Penyerbukan bunganya dapat dilakukan sendiri (secara manual oleh manusia), dengan bantuan serangga atau angin. Selain itu jeruk keprok merupakan buah yang selalu tersedia sepanjang tahun karena tanaman 167

jeruk keprok ini tidak mengenal musim berbunga yang khusus. Di samping itu tanaman jeruk keprok ini dapat ditanam dimana saja, baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi (Anonim, 2008). Prospek yang lebih cerah ke arah agribisnis jeruk keprok semakin nyata dengan memperhatikan berbagai potensi yang ada seperti potensi lahan yaitu ketersediaan lahan pertanian untuk tanaman buahbuahan meliputi jutaan hektar sehingga mempunyai peluang yang cukup besar untuk membuka perkebunan dengan skala besar dengan memperhatikan kesesuaian agroklimat, potensi produksi dapat dicapai jika pengelolaan usahatani jeruk dilakukan secara intensif untuk mengarah ke agribisnis, dan potensi pasar diperkirakan permintaan terhadap buah jeruk keprok akan semakin meningkat dengan memperhitungkan peningkatan pendapatan petani, pertambahan jumlah penduduk dan elastisitas pendapatan terhadap permintaan (Soelarso, 1996). Jeruk keprok merupakan tanaman tahunan berasal dari Asia Tenggara, terutama China. Tanaman ini sudah terdapat di Indonesia, baik sebagai tanaman liar maupun sebagai tanaman di pekarangan. Di Bali, jeruk termasuk komoditas buah unggulan diantara komoditas lainnya yaitu pisang, mangga dan semangka. Tanaman jeruk keprok dapat ditemukan di berbagai wilayah di Bali tetapi yang paling banyak terdapat di wilayah Kintamani kabupaten Bangli. Jeruk yang biasanya di jual di pasar-pasar lokal Bali hampir semuanya dipasok dari Desa Kintamani Kabupaten Bangli. 2. METODE Penelitian ini berlokasi di Desa Belancan, kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli merupakan salah satu daerah pertanian jeruk keprok yang ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling (sengaja) dengan pertimbangan sebagai berikut: (1) Desa Belancan Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli sangat berpotensi untuk usahatani Jeruk keprok; (2) Desa Belancan Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli hingga saat ini belum pernah melakukan kajian ekonomi terhadap usahatani Jeruk keprok. Populasi petani dalam penelitian adalah petani tanaman jeruk keprok yang telah menghasilkan, dengan jenis jeruk keprok yang terdapat di Desa Belancan, Kecamtan Kintamani Kabupaten Bangli. Jumlah populasi petani adalah 60. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Simple Random Sampling. Sampel yang diambil 30 petani. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder diperoleh dari peneliti secara langsung yang melalui wawancara, opservasi dan pengisian kuesioner oleh responden yang telah disusun oleh peneliti. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi yang terkait dari Dinas Pertanian. Menurut (Soekartawi 1995). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif. Data tersebut diedit terlebih dahulu kemudian ditabulasi dan dikonversi ke dalam satu hitungan yang sama. Untuk mengetahui biaya usahatani, penerimaan usahatani, dan pendapatan bersih usahatani dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: a. Biaya usahatani Untuk menghitung total biaya produksi usahatani dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Rumus: TC = FC + VC TC FC VC : Total biaya (total cost) : Biaya tetap (fixed cost) : Biaya tidak tetap (variable cost) 168

b. Penerimaan usahatani. Penerimaan dihitung melalui jumlah produksi dikali harga. Rumusnya sebagai berikut: Rumus: TR = P X Q TR P Q : total penerimaan (total refenue) : harga jual perunit (price) : jumlah produksi (quae est production) c. Pendapatan usahatani jeruk keprok sebagai berikut: Pd TR TC Pendapatan usahatani jeruk keprok dihitung melalui penerimaan dikurangi total biaya. Rumusnya Rumus: Pd = TR TC : Total Pendapatan (income) : Total penerimaan (total revenue) : Total biaya (total cost) Revenue Cost Ratio (R/C) merupakan perbandingan antara penerimaan total dan biaya total, yang menunjukan nilai penerimaan yang diperoleh dari setiap Rupiah yang dikeluarkan. Adapun R/C Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut: R/C = TR TC = Total Penerimaan = Total Biaya 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Desa belancan merupakan tempat dimana penelitian ini dilakukan Desa ini terletak di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli, jarak yang di tempuh dari Ibu Kota Kabupaten 11 km lokasi penelitian dapat dicapai dengan kendaraan roda dua maupun roda empat sampai di lokasi dengan kondisi jalan yang cukup baik.jumlah penduduk di Desa Belancan Kecamatan Kinntamani Kabupaten Bangli 1.150 jiwa yang terdiri dari laki-laki 570 jiwa perempuan 580 jiwa. Lokasi penelitian terletak di Desa Belancan, Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Adapun batas-batas wilayah Desa Belancan adalah: Bagian timur Desa Bayung Gede, bagian Barat Desa Bayung Cerik, bagian utara Desa Kintamani bagian selatan Desa Mangguh. Suhu udara di desa Belancan cukup sejuk dengan kisaran suhu relatif tinggibulan September sampai April, sedangkan musim Kemarau terjadi pada bulan Mei sampai Agustus. Dengan kondisi tanah pertanian seperti itu, Desa Belancan pada umumnya hanya cocok untuk budidaya beberapa jenis tanaman pangan seperti jagung, ketela pohon, jeruk keprok. Sebagai komoditas yang memiliki nilai ekonomi dan memiliki akses pasar yang mudah. Kondisi aspek fisik terlihat pada sarana dan prasarana transportasi yang menuju pada wilayah Desa Belancan adalah teknologi yang bagus karena telah dihubungkan dengan jalan aspal yang baik yang merupakan akses menuju Pura Besar Kintamani yaitu Pura Batur dan juga akses ketempat pariwisata Gunung Batur yang sering dikunjungi oleh wisatan lokal ataupun asing. Dengan 169

demikian wilayah Desa Belancan dapat diakses atau dijangkau dengan menggunakan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat secara mudah. Oleh karena itu pengangkutan sarana produksi, pemasaran hasil pertanian mendukung perkembangan usaha pertanian. Penelitian terhadap 30 petani jeruk keprok, rata-rata jumlah anggota keluarga petani adalah 3 orang. Yang tergolong usia kerja produktif adalah 15-64 tahun sebanyak 58 jiwa (66,67%), sedangkan yang tergolong usia nonproduktif sebanyak 29 (33,3%) orang. Dihitung angka ketergantungan (efiesiensi ratio) adalah jumlah petani yang non produktif dibagi dengan petani produktif sehingga besar angka ketergantungan 50% artinya setiap 100 orang petani yang produktif menanggung 50 petani yang non produktif. Berdasarkan pada buku profil Desa Belancan, terlihat bahwa luas wilayah Desa Belancan adalah 973,59 hektar. Sebagian besar wilayah Desa merupakan lahan perkebunan rakyat dengan luas wilayah mencapai 37,12 % dan ladang 29,87%. Pada lahan perkebunan rakyat dan ladang inilah para petani mengusahakan tanaman jeruk keprok. Salah satu faktor penentuan tingkat produktivitas tenaga kerja seseorang karena batas umur tertentu semakin tua atau semakin lajuh umur seseorang maka produktivitas akan semakin menurun. Rata-rata umur petani sampel yang melakukan usahatani jeruk keprok adalah 45 tahun, dengan kisaran yang paling muda 22 tahun, dan yang tertua 66 tahun. Hal ini menggambarkan pekerjaan sebagai petani jeruk keprok lebih banyak digeluti oleh petani yang berusia produktif (86,66%), dan akan menurun setelah petani berusia di atas 64 tahun. Melihat data yang sajikan menunjukan sampel memiliki umur 15-64 tahun mencapai (86,67%) dimana sebesar (13,33%) merupakan petani yang berusia lebih dari 66 tahun (tidak produktif). Tingkat pendidikan petani sampel diukur dengan menggambarkan lama pendidikan formal yang telah diselsaikan oleh petani sampel. Hasil penelitian ini sebagian besar tamatan SD sebanyak 13 orang (43,33%), SMP sebanyak 4 orang (13,33%), SMA sebanyak 4 orang (13,34%),dan perguruan tinggi sebanyak 3 orang (10%). Komponen biaya yang dikeluarkan oleh petani jeruk keprok di Desa Belancan adalah biaya tetap dan biaya tidak tetap. Rata-rata biaya total yang dikeluarkan oleh petani jeruk keprok dalam satu tahun adalah sebesar Rp 7.374.000. Tabel 1. Rata-rata biaya usahatani jeruk keprok dalam 1 tahun/ luas garapan No. Uraian Jumlah Nilai Harga Satuan ( RP ) Penyusutan TH (RP) I. Biaya Tetap Pajak Jumlah Investasi Pembelian -cangkul -Sabit -Linggis -Keranjang -Tangga -Ember Jumlah 44 are 100.000 100.000 2 buah 2 buah 90.000 60.000 170.000 80.000 100.000 20.000 18.000 12.000 34.000 80.000 100.000 20.000 364.000 II. Biaya Tidak tetap Pupuk Kompos 250 Kampil 10.000 2.500.000 170

Fungisida Tenaga Kerja -pengelolaan -penanaman -pemupukan -panen -sarana upacara 34 liter 9 HOK 8 HOK 3 HOK 6 HOK 12 kali 20.000 200.000 680.000 495.000 440.000 165.000 330.000 2.400.000 Jumlah 7.010.000 Jumlah I + II 7.374.000 Sumber: Data primer yang diolah Keterangan berdasarkan perhitungan pada tabel 1 di atas bahwa terlihat biaya terbesar yang terlihat pada usahatani jeruk keprok adalah pada pupuk kompos yang dicurahkan pada kegiatan pemeliharaan. Total biaya = Rp 364.000,- + Rp 7.010.000,- = Rp 7.374.000 Rata-rata produksi 44 are dalam satu tahun periode produksi 4.140, yang dijual dengan harga Rp 3.500/kg dilokasi petani. TR = P x Q, atau =Rp 3.500 x 4.140= Rp 14.490.000 Berdasarkan pada penerimaan dan biayanya dapat dihitung pendapatan usahatani jeruk keprok di Desa Belancan sebagai berikut: Pd = TR-TC Pendapatan = Rp 14.490.000 - Rp 7.374.000= Rp 7.116.000 Tabel 2. Rata-rata penerimaan dan pendapatan dari usahatani jeruk keprok selama satu tahun No Penerimaan ( Rp ) Biaya ( Rp ) Pendapatan ( Rp ) 1 14.490.000 7.374.000 7.116.000 Sumber: Data primer yang diolah Jika dihitung tingkat efisien usahatani jeruk keprok, maka dapat diketahui melalui perbandingan antara besarnya penerimaan dengan biaya yang dikenal dengan RC ratio, atau tingkat kelayak usahatani jeruk keprok di Desa Belancan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, dapat dilihat sebagai berikut: a = R/C = R/C = 1,9 R/C ratio usahatani jeruk keprok adalah sebesar 1,9 ini berarti bahwa usahatani yang dilakukan oleh petani sampel adalah efisiens atau dengan kata lain usahatani jeruk keprok menguntungkan. 171

4. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitiaan dan pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh petani jeruk keprok di Desa Belancan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli adalah sebesar Rp 7.374.000. penerimaan yang diperoleh petani jeruk keprok di Desa Belancan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli adalah Rp 14.490.000. Rasio R/C pada usahatani jeruk keprok adalah sebesar 1,9. Usahatani jeruk keprok di Desa Belancan sangat menguntungkan. Saran Berdasarkan pada kesimpulan di atas dan upaya untuk peningkatan pendapatan petani jeruk keprok yaitu: Diperlukan adanya pembinaan yang berupa penyuluhan dan pelatihan-pelatihan kepada petani jeruk keprok dalam mengembangkan usahatani jeruk keprok. Adanya insentif atau bantuan modal usaha kepada para petani untuk menambah luas garapan yang di usahakan karena pengembangan usahatani jeruk keprok menguntungkan (hasil perhitungan rasio R/C nya lebih dari satu). 5. DAFTAR PUSTAKA Anonim.2008. Faktor yang mempengaruhi laju pengomposan. http://www.petrogonik.blogspot.co.id. diakses pada tanggal 12 Maret 2019 Rahardi et al. 2003. Budidaya Tanaman Hortikultura. Jakarta Soelarso. 1996. Budidaya Jeruk Bebas Penyakit. Kanisius Yogyakarta. Soekartawi. 1995. Analisis Usahahtani. Jakarta : Universitas Indonesia. 172