ANALISIS KONSISTENSI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DI KOTA PADANG : KASUS BIDANG BINA MARGA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PADANG



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KOTA PARIAMAN TAHUN 2014

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

BAB I P E N D A H U L U A N

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Dasar Hukum. Penyusunan Hubungan Antar Dokumen Sistematika Penulisan Maksud dan Tujuan 1.1. LATAR BELAKANG BAB 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA TAHUN 2013

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

BUPATI MALUKU TENGGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN LITERATUR 10

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemerintah Daerah Provinsi berkewajiban menyusun perencanaan

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA

RANCANGAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

ALUR PERENCANAAN PROGRAM & PENGANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. tepat melalui serangkaian pilihan pilihan, dan juga merupakan proses yang

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Pemerintah Kota Cirebon

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan keuangan negara menjadi salah satu hal yang. negara, sesuai dengan Pasal 23 Undang-Undang Dasar 1945, harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

A. LATAR BELAKANG PENGERTIAN DASAR

TENTANG. berdasarkan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang

RKPD Tahun 2015 Pendahuluan I -1

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS. Mesin Pemotong Rumput. iii RENCANA KERJA 2015

RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENJA-SKPD) Tahun 2017 Dinas Pekerjaan Umu Bina Marga Kabupaten Lamongan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun I 1

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA BANJARMASIN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2009 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR: 3 TAHUN 2009

Pemerintah Kota Bengkulu BAB 1 PENDAHULUAN

Transkripsi:

ANALISIS KONSISTENSI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DI KOTA PADANG : KASUS BIDANG BINA MARGA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PADANG I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang. Pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan UU Nomor 32 tahun 2004 pengganti UU Nomor 22 tahun 1999 menjelaskan pemberian otonomi daerah bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Kota Padang dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya berupaya melaksanakan pembangunan di segala bidang, salah satunya adalah pembangunan infrastruktur. Infrastruktur dalam lingkup pekerjaan umum diantaranya adalah infrastruktur jalan dan jembatan, sebagai prasarana distribusi lalulintas barang dan manusia maupun sebagai prasarana pembentuk struktur ruang wilayah. Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan mempunyai peran vital dalam mewujudkan pemenuhan hak dasar rakyat seperti pangan, sandang, papan, rasa aman, pendidikan, kesehatan dan lainlain. Infrastruktur jalan dan jembatan juga memiliki keterkaitan terhadap proses pertumbuhan ekonomi suatu wilayah atau region. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan indikasi bahwa wilayah yang memiliki kelengkapan sistem infrastruktur jalan dan jembatan yang berfungsi lebih baik dibandingkan dengan wilayah lainnya mempunyai tingkat kesejahteraan sosial dan kualitas lingkungan serta pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pula. Untuk itulah pemerintah berkomitmen mengutamakan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan karena peran dan konstribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi sangat besar. Karena pentingnya pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, maka harus disikapi dengan serius perencanaan dan penganggarannya. Perencanaan dan penganggaran merupakan dua hal yang erat kaitannya.

Agar perencanaan dan penganggaran bersifat realistik dan tepat sasaran maka perlu didukung oleh Peraturan Pemerintah yang menjabarkan konsep dan ketentuan lebih rinci mengenai kerangka rencana dan anggaran. Yang terjadi selama ini menunjukkan bahwa perencana cenderung mengabaikan dokumendokumen dalam perencanaan dan penganggaran serta tidak adanya keterkaitan antar dokumen. Permasalahan berikutnya adalah masih sangat dirasakan ego sektoral antara para aparat pemerintah dalam melaksanakan kegiatan pembangunan. Masingmasing dinas dan instansi cenderung mengatakan tugas dan fungsinyalah yang terpenting dalam kegiatan pembangunan. Permasalahan tersebut menyebabkan koordinasi dalam penyusunan rencana dan pelaksanaan pembangunan menjadi sulit dilakukan. Akibat selanjutnya adalah kurang optimalnya pelaksanaan proses pembangunan dan bahkan sasaran yang dituju dapat tidak terlaksana sama sekali. Oleh sebab itu, dirasa perlu melakukan penelitian tentang Analisis Konsistensi Perencanaan dan Penganggaran di Kota Padang : Kasus Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kota Padang. 1.2. Perumusan Masalah Perumusan masalah yang diarahkan sebagai berikut : 1. Bagaimana konsistensi Dokumen Perencanaan dengan Dokumen Penganggaran dan apa penyebabnya bila terjadi ketidakkonsistenan? 2. Bagaimana kinerja Bidang Bina Marga Dinas PU Kota Padang? 3. Implikasi kebijakan apa yang sebaiknya dilakukan : agar antara program dan kegiatan dalam perencanaan dan dalam penganggaran tetap konsisten dijalankan sehingga target dan tujuan yang telah ditetapkan tercapai serta? agar kinerja Bidang Bina Marga dapat dipertahankan/ditingkatkan? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk : 1. Menganalisis konsistensi Dokumen Perencanaan dengan Dokumen

Penganggaran dan penyebabnya apabila terjadi ketidakkonsistenan; 2. Menganalisis kinerja Bidang Bina Marga Dinas PU Kota Padang. 3. Merumuskan kebijakan yang sebaiknya dilakukan : agar antara program dan kegiatan dalam perencanaan dan dalam penganggaran tetap konsisten dijalankan sehingga target dan tujuan yang telah ditetapkan tercapai. agar kinerja Bidang Bina Marga dapat dipertahankan/ditingkatkan. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Perencanaan Pembangunan 2.1.1. Perencanaan Pembangunan Daerah Berdasarkan UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Sedangkan Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Perencanaan secara umum dapat diartikan sebagai usaha menentukan cara terbaik guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. SPPN 2004 menetapkan ada lima dokumen perencanaan pembangunan yang perlu disusun oleh badan perencana, baik pada tingkat nasional maupun tingkat daerah, yaitu : a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional/Daerah (RPJPN/D) adalah dokumen perencanaan jangka panjang untuk periode selama 20 tahun. Bersifat umum dan menyeluruh seperti visi dan misi daerah serta arah pembangunan jangka panjang. RPJP ini selanjutnya dijadikan dasar dalam penyusunan RPJM dan dokumen perencanaan lainnya yang terkait. b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional/Daerah (RPJMN/D) adalah dokumen perencanaan jangka menengah untuk periode 5 tahun ke depan yang berisikan jabaran lebih kongkrit dari visi dan misi presiden

(pada tingkat nasional) atau visi dan misi kepala daerah (untuk tingkat provinsi, kabupaten, dan kota). c. Rencana Strategis (Renstra), lazim disebut sebagai Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) yang berisikan jabaran dari visi dan misi kepala SKPD yang diturunkan dari visi dan misi Kepala Daerah. Renstra SKPD lebih rinci sampai ke kegiatan karena ruang lingkupnya lebih kecil, yaitu sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dari institusi bersangkutan. Renstra SKPD merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 tahun. d. Rencana Kerja Pemerintah (RKP) / Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan rencana jabaran dari RPJM yang berisikan kebijakan, program, dan kegiatan untuk 1 tahun (annual planning) sesuai dengan sumber daya yang tersedia pada tahun bersangkutan, khususnya dana. RKPD selanjutnya dijadikan dasar untuk penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). e. Rencana Kerja Institusi (Renja) atau Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) juga merupakan rencana tahunan bersifat operasional yang isinya merupakan jabaran dari Renstra yang dibuat oleh masingmasing SKPD sesuai dengan tupoksinya. 2.1.2. Musrenbang dan Forum SKPD Untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan tahunan, Pemerintah Daerah menyelenggarakan forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) secara berjenjang, mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, hingga kabupaten/kota, termasuk penyelenggaraan Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (Forum SKPD) di tingkat kabupaten. Musrenbang adalah forum multipihak terbuka yang secara bersama mengindentifikasi dan menentukan prioritas kebijakan pembangunan masyarakat. Kegiatan ini berfungsi sebagai proses negosiasi, rekonsiliasi, dan harmonisasi

perbedaan antara pemerintah dan pemangku kepentingan non pemerintah, sekaligus mencapai konsensus bersama mengenai prioritas kegiatan pembangunan berikut anggarannya. Selain itu pada tingkat kecamatan dan kabupaten/kota terdapat pula kegiatan serupa yang disebut Forum SKPD, yang membahas sektorsektor spesifik seperti kesehatan, dan pendidikan. Kegiatan ini memungkinkan setiap SKPD memadukan programprogram mereka dengan perspektif dan prioritas masyarakat. Hasil dari Musrenbang kecamatan menjadi bahan diskusi pada Forum SKPD, dan hasilnya kemudian dibawa ke Musrenbang kabupaten/kota untuk dibahas lebih lanjut. 2.1.3. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan Pembangunan Keterkaitan antara perencanaan pembangunan nasional dan daerah terdapat pada setiap tingkatan perencanaan. Adanya otonomi dengan memberi kewenangan luas kepada Kepala Daerah memerlukan koordinasi dan pengaturan untuk lebih mengharmoniskan dan menyelaraskan pembangunan, baik pembangunan nasional, pembangunan daerah maupun pembangunan antar daerah. Hubungan antara rencana pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek diperlihatkan oleh gambar 2.1. berikut : Gambar 2.1 Hubungan Antara Rencana Pembangunan Jangka Panjang, Jangka Menengah, dan Jangka Pendek Kementrian Lembaga Pemerintah Pemerintah SKPD

Jangka Panjang Jangka Menengah Jangka Pendek 2.2 Konsep Anggaran Menurut Mardiasmo (2002), anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran. Sistem anggaran kinerja pada dasarnya merupakan sistem yang mencakup kegiatan penyusunan program dan tolok ukur kinerja sebagai instrumen untuk mencapai tujuan dan sasaran program. Penetapan sistem anggaran kinerja dalam penyusunan anggaran dimulai dengan perumusan program dan penyusunan struktur organisasi pemerintah yang sesuai dengan program tersebut. Kegiatan tersebut mencakup pula penentuan unit kerja yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program, serta penentuan indikator kinerja yang digunakan sebagai tolok ukur dalam mencapai tujuan program yang telah ditetapkan. 2.3 Keterkaitan Antara Perencanaan dan Penganggaran. Perencanaan dapat dikatakan sebagai suatu upaya institusi publik untuk membuat arah kebijakan pembangunan yang harus dilakukan di sebuah wilayah baik negara atau daerah dengan didasarkan keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh wilayah tersebut. Sedangkan anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran. Perencanaan dan penganggaran merupakan proses yang terintegrasi, oleh karenanya output dari perencanaan adalah penganggaran. Perumusan program di dalam perencanaan pada akhirnya berimplikasi pada besarnya kebutuhan anggaran yang harus disediakan, sehingga keberhasilan penggunaan anggaran dimulai dari perencanaannya.

2.4 Prosedur Penyusunan Anggaran Daerah dan Indonesia Penyusunan APBD dimulai dari penentuan kerangka ekonomi makro dan pokokpokok kebijakan fiskal oleh Pemerintah. Dokumen ini disampaikan kepada DPR untuk dibahas sebagai pembicaraan pendahuluan penyusunan Rancangan APBN. Sedangkan di tingkat daerah, penyusunan APBD diawali oleh Pemerintah Daerah dengan menyusun Kebijakan Umum APBD (KUA) sejalan dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). KUA disampaikan kepada DPRD untuk dibahas sebagi pembicaraan pendahuluan Rancangan APBD. Setelah kesepakatan antara Pemerintah dengan DPR atau Pemerintah Daerah dengan DPRD pada pembicaraan pendahuluan, Pemerintah bersama Wakil Rakyat menyusun Kebijakan Umum dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) sebagai dasar bagi tiap unit kerja untuk penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA). Adapun sinkronisasi penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD berdasarkan UU No. 17 Tahun 2003, UU No. 25 Tahun 2004, UU No. 32 Tahun 2004, dan UU No. 33 Tahun 2004 diperlihatkan oleh gambar 2.2. berikut : Gambar 2.2 Penyusunan Rancangan Perda tentang APBD RENSTRA RENJA SKPD RPJMD RKPD (1 tahun) Dibahas bersama DPRD RPJM RKP (1 tahun) KUA PPAS NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DG KDH

RKA SKPD (1 tahun) 2.5. Konsep Konsistensi Konsistensi adalah terjemahan dari kata consistency yang berasal dari kata consistent yang mengandung pengertian : always behaving in the same way, having the same opinion, standard, etc (oxford english dictionary). Dalam hal ini konsisten adalah terhadap rencana dan anggaran yang telah disepakati dalam dokumen perencanaan dan penganggaran. Bahkan pengertian konsisten tidak sebatas itu, konsistensi antara aturan main dengan pelaksanaan, janji dengan implementasi, peraturan yang lebih tinggi dengan peraturan yang lebih rendah, dan tidak ada perlakuan diskriminatif dalam berbagai bidang. Namun dalam hal ini perencanaan yang konsisten terjadi apabila terdapat kesinambungan program dan kegiatan dan sinkronisasi dan sinergitas setiap program dan kegiatan. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data 3.1.1 Jenis Data Dalam penelitian ini ada dua jenis data yang digunakan, yaitu data sekunder dan data primer. Data sekunder adalah data yang dikeluarkan oleh dinas/instansi terkait. Sedangkan data primer diperoleh melalui wawancara dengan pejabat yang terkait dalam proses penyusunan perencanaan dan penganggaran, serta kinerja Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kota Padang.

3.1.2 Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : a. Kajian Dokumen Peraturan perundangundangan tentang perencanaan dan penganggaran, digunakan untuk mengetahui bagaimana aturan penyusunan perencanaan dan penganggaran yang berlaku. Dokumen tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah, Rencana Kerja Pemerintah Daerah, Kebijakan Umum dan Arah APBD, Perda tentang APBD Kota Padang, Peraturan Walikota Padang tentang penjabaran APBD Kota Padang, Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kota Padang, Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Dinas PU, Laporan Realisasi APBD Kota Padang digunakan sebagai bahan analisis perbandingan antara peraturan yang berlaku dengan realita yang telah dilaksanakan, serta membandingkan antara dokumen perencanaan dengan dokumen anggaran. Studi perpustakaan dan referensi yang berhubungan dengan penelitian, digunakan sebagai sarana untuk menganalisis permasalahan. b. Wawancara mendalam Pengumpulan data juga dilakukan dengan wawancara atau interview dan berdiskusi langsung dengan narasumber yang terkait dalam penelitian ini. Akan ada beberapa jenis responden dalam wawancara ini yang akan dikelompokkan berdasarkan kedudukan dalam jabatan dinas yaitu BAPPEDA, DPKA, Dinas PU, anggota DPRD. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan proses penyusunan perencanaan dan penganggaran serta kinerja Bidang Bina Marga Dinas PU.

3.2 Metoda Analisis Data.1 Metoda Analisis Konsistensi Dengan Matrik Konsolidasi Perencanaan dan Penganggaran (MKPP) Analisis konsistensi yang diformulasikan dengan Matrik Konsolidasi Perencanaan dan Penganggaran (MKPP) merupakan alat bantu untuk mengkonsolidasi dokumen perencanaan dan penganggaran secara menyeluruh. MKPP ini dapat disusun dengan membandingkan antara 2 (dua) dokumen perencanaan, yaitu melalui integrasi antara dokumendokumen berikut ini : 1. Integrasi RPJMD dengan Renstra SKPD, 2. Integrasi Renstra SKPD dengan Rencana Kerja SKPD, 3. Integrasi RPJMD dengan RKPD, 4. Integrasi RKPD dengan PPAS, 5. Integrasi PPAS dengan APBD. Pengukuran konsistensi perencanaan dapat disederhanakan seperti tertera pada tabel 3.1 dibawah ini. Tabel 3.1 Pengukuran Konsistensi Perencanaan No. Program dan kegiatan Dokumen A Dokumen B Penilaian konsistensi 1 Ada Ada Konsisten 2 Ada Tidak Ada Tidak konsisten 3 Tidak Ada Ada Tidak konsisten Konsistensi program dan kegiatan diukur melalui perbandingan jumlah program konsisten dengan jumlah program dan kegiatan keseluruhan. Untuk konsistensi dokumen PPAS dan APBD, selain konsistensi program

dan kegiatan, juga dilakukan konsistensi anggaran. Konsistensi anggaran dilakukan terhadap program dan kegiatan yang telah konsisten berdasarkan indikator konsistensi tersebut diatas. Konsistensi anggaran dihitung berdasarkan perbandingan alokasi anggaran pada APBD dengan alokasi anggaran perencanaan pada PPAS. Hal ini dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini : Gambar 3.1 Flowchart Analisis Konsistensi Dokumen PPAS dengan APBD PPAS Nomenklatur APBD Program dan Kegiatan Program dan Kegiatan Analisis Penyebabnya Implikasi Kebijakan.2 Metoda Deskriptif Untuk Mengetahui Penyebab Terjadinya Ketidakkonsistenan Dan Kinerja Bidang Bina Marga Analisis deskriptif dilakukan dengan menganalisis hasil wawancara yang diperoleh tentang penyebab terjadinya ketidakkonsistenan tersebut dengan cara membuat deskripsi mengenai faktafakta fenomena yang diselidiki. Sedangkan untuk kinerja Bidang Bina Marga selain dengan menganalisis hasil wawancara, juga dilakukan dengan menganalisis dokumen anggaran dengan dokumen tentang realisasi APBD dan pelaksanaan program dan kegiatan Dinas PU Kota Padang. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Konsistensi Perencanaan dan Penganggaran Pada Bidang Bina Marga Dinas PU Kota Padang 4.1.1 Analisis Antara Dokumen RPJMD Kota Padang Tahun 20092014 dengan Renstra Dinas PU Kota Padang Tahun 20092014.

RPJMD memberikan gambaran kepada seluruh stakeholder mengenai perkiraan pencapaian kondisi yang diharapkan lima tahun ke depan. Sebagai upaya untuk mempertegas dan memperinci perencanaan lima tahun tiaptiap fungsi pemerintahan, RPJMD Kota Padang dijabarkan ke dalam program di dalam Renstra SKPD. Renstra SKPD merupakan fungsi pemerintahan yang menjadi tanggung jawab sebuah unit kerja daerah yang disusun berpedoman pada tugas pokok dan fungsi masingmasing unit kerja. Renstra SKPD disusun dengan menggunakan RPJM Daerah sebagai acuan dan harus dilakukan melalui koordinasi antara unit kerja yang bersangkutan dengan Bappeda. Adapun matrik konsolidasi dokumen RPJMD Kota Padang Tahun 20092014 dengan Renstra Dinas PU Tahun 20092014 yang disusun untuk melihat sejauhmana konsistensi programprogram antara kedua dokumen tersebut adalah sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.1 di bawah ini : Tabel 4.1 Analisa Matrik Konsolidasi Dokumen RPJMD Kota Padang Tahun 20092014 dengan Renstra Dinas PU Tahun 20092014. Program Yang Konsisten RPJMD Kota Padang Tahun 20092014 Renstra Dinas PU Tahun 20092014 Misi : Mewujudkan Kota Padang yang Aman Sasaran : Berkembangnya permukiman skala besar, prasarana dan sarana penunjang Strategi Pembangunan : Penyediaan fasilitas umum, prasarana jalan dan perhubungan Program Prioritas : 1. Program Pembangunan Jalan & Jembatan Tahun 2009 Rp 17.988.740.000, Tahun 2010 Rp 9.057.840.000, Tahun 2011 Rp 12.192.190.000, Tahun 2012 Rp 14.000.000.000, Tahun 2013 Rp 14.000.000.000, Tahun 2014 Rp 14.000.000.000, 2. Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan Tahun 2009 Rp 3.799.370.000, Tahun 2010 Rp 14.035.390.000, 1. Program pembangunan jalan dan jembatan a. Perencanaan pembangunan jembatan, b. Pembukaan dan pengkrekelan jalan, c. Perencanaan peningkatan jalan, d. Penggantian jembatan dan pembuatan duiker, e. Supervisi pembangunan jembatan dan pembuatan duiker, f. Infrastuktur jalan (DAK), g. Rehabilitasi dan pembangunan trotoar, h. Peningkatan jalan (Debt Sweep), i. Supervisi peningkatan (Debt Sweep), j. Supervisi infrastruktur jalan (DAK) 2. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan. a. Perencanaan Rehabilitasi/pemeliharaan jalan, b. Rehabilitasi/pemeliharaan jembatan, c. Operasional dan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan. 3. Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan. a. Inspeksi kondisi jalan.

Tahun 2011 Rp 12.238.020.000, Tahun 2012 Rp 12.500.000.000, Tahun 2013 Rp 13.000.000.000, Tahun 2014 Rp 14.000.000.000, 3. Program Inspeksi Jalan dan Jembatan Tahun 2009 Rp 0, Tahun 2010 Rp 0, Tahun 2011 Rp 0, Tahun 2012 Rp 49.250.000, Tahun 2013 Rp 49.500.000, Tahun 2014 Rp 55.000.000, 4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan Tahun 2009 Rp 1.500.000.000, Tahun 2010 Rp 252.000.000, Tahun 2011 Rp 100.000.000, Tahun 2012 Rp 200.000.000, Tahun 2013 Rp 200.000.000, Tahun 2014 Rp 200.000.000, b. Inspeksi kondisi jembatan 4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan. a. Pengadaan alatalat berat. Program Yang Tidak Konsisten RPJMD Kota Padang Tahun 20092014 Renstra Dinas PU Tahun 20092014 1. Program Pembangunan Sistem Informasi / Database Jalan dan Jembatan. a. Pemutakhiran data. Sumber : 1. RPJMD Kota Padang Tahun 20092014, 2. Renstra Dinas PU Tahun 20092014 Pada matrik di atas terlihat bahwa di dalam dokumen RPJMD Kota Padang Tahun 20092014 program telah disusun dengan target biaya pertahunnya. Pada Renstra Dinas PU ada empat program (80%) yang konsisten dan satu program (20%) yang tidak konsisten dengan RPJMD. Tabel 4.2 Program Bidang Bina Marga dalam RPJMD Kota Padang Tahun 20092014 dan Program Bidang Bina Marga pada Renstra Dinas PU Tahun 20092014. RPJMD Renstra SKPD Status Program Jumlah Jumlah % Program Program % 1. Konsisten 4 100,00 4 80,00 2. Tidak Konsisten a. Ada di RPJMD, tidak ada di Renstra SKPD b. Ada di Renstra SKPD, tidak ada di RPJMD 1 20,00 Jumlah 4 100,00 5 100,00 Sumber : Data diolah. Program Pembangunan Sistem Informasi/Database Jalan dan Jembatan pada Renstra Dinas PU sebenarnya merupakan program pendukung dari programprogram sebelumnya. 4.1.2 Analisis Antara Dokumen RPJMD Tahun 20092014 dengan RKPD

Kota Padang Tahun 2009 dan 2010. Dalam UU Nomor 25 Tahun 2004 Pasal 5 ayat (2) dinyatakan bahwa RPJM Daerah merupakan visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umumn, dan program SKPD, lintas SKPD, dan program kewilayahan disertai dengan rencanarencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Sedangkan ayat (3) menjelaskan bahwa RKPD merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan mengacu pada RKP, memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Matrik konsolidasi dokumen RPJMD Tahun 20092014 dengan RKPD Kota Padang Tahun 2009 dan 2010 dapat dilihat pada tabel di bawah :

Tabel 4.3 Analisa Matrik Konsolidasi Dokumen RPJMD Kota Padang Tahun 20092014 dengan RKPD Kota Padang Tahun 2009 dan 2010. RPJMD Kota Padang Tahun 20092014 Misi : Mewujudkan Kota Padang yang Aman Sasaran : Berkembangnya permukiman skala besar, prasarana dan sarana penunjang Strategi Pembangunan : Penyediaan fasilitas umum, prasarana jalan dan perhubungan Program Prioritas : 1. Program Pembangunan Jalan & Jembatan Tahun 2009 Rp 17.988.740.000, Tahun 2010 Rp 9.057.840.000, Tahun 2011 Rp 12.192.190.000, Tahun 2012 Rp 14.000.000.000, Tahun 2013 Rp 14.000.000.000, Tahun 2014 Rp 14.000.000.000, 2. Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan & jembatan Tahun 2009 Rp 3.799.370.000, Tahun 2010 Rp 14.035.390.000, Tahun 2011 Rp 12.238.020.000, Tahun 2012 Rp 12.500.000.000, Tahun 2013 Rp 13.000.000.000, Tahun 2014 Rp 14.000.000.000, 3. Program Inspeksi Jalan dan Jembatan Tahun 2012 Rp 49.250.000, Tahun 2013 Rp 49.500.000, Tahun 2014 Rp 55.000.000, 4. Program Peningkatan Sarana & Prasarana Kebinamargaan Tahun 2009 Rp 1.500.000.000, Tahun 2010 Rp 252.000.000, Tahun 2011 Rp 100.000.000, Tahun 2012 Rp 200.000.000, Tahun 2013 Rp 200.000.000, Tahun 2014 Rp 200.000.000, Sumber : 1. RPJMD Kota Padang Tahun 20092014, 2. RKPD Kota Padang Tahun 2009 dan 2010. Program Pembangunan : RKPD Kota Padang Tahun 2009 Tahun 2010 1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, Rp 14.738.500.000, a. Perencanaan pembangunan jembatan, Rp 85.000.000, b. Perencanaan pembukaan & pengkrekelan jalan, Rp 78.500.000, c. Pembukaan dan pengkrekelan jalan, Rp 4.500.000.000, d. Perencanaan peningkatan jalan, Rp 75.000.000, e. Peningkatan jalan, Rp 5.000.000.000, f. Penggantian jembatan dan pembuatan duiker, Rp 5.000.000.000, 2. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Rp 14.655.000.000, a. Perencanaan rehabilitasi pemeliharaan jalan, Rp 75.000.000, b. Rehabilitasi pemeliharaan jalan, Rp 5.000.000.000, c. Perencanaan rehabilitasi/pemeliharaan jembatan, Rp 80.000.000, d. Rehabilitasi pemeliharaan jembatan, Rp 4.500.000.000, e. Operasional dan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan, Rp 5.000.000.000, 3. Program Peningkatan Sistem Informasi /Database Jalan dan Jembatan, Rp 85.500.000, a. Penyusunan data informasi jalan & jembatan, Rp 85.500.000, 4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan, Rp 8.500.000.000, a. Pengadaan alatalat berat, Rp 5.000.000.000, b. Pengadaan kendaraan operasional, Rp 3.500.000.000, Program Pembangunan : 1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, Rp 3.350.000.000, a. Perencanaan pembangunan jembatan, Rp 250.000.000, b. Pembukaan dan pengkrekelan jalan, Rp 150.000.000, c. Perencanaan peningkatan jalan, Rp 165.000.000, d. Penggantian jembatan dan pembuatan duiker, Rp 250.000.000, e. Supervisi pembangunan jembatan dan pembuatan duiker, Rp 65.000.000, f. Infrastruktur jalan (DAK), Rp 1.000.000.000, g. Rehabilitasi dan pembangunan trotoar, Rp 100.000.000, h. Peningkatan jalan, Rp 1.250.000.000, i. Supervisi peningkatan jalan, Rp 60.000.000, j. Supervisi infrastruktur jalan (DAK), Rp 60.000.000, 2. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Rp 1.665.359.000, a. Perencanaan rehabilitasi/pemeliharaan jalan, Rp 70.000.000, b. Rehabilitasi pemeliharaan jalan, Rp 1.000.000.000, c. Operasional dan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan, Rp 595.359.000, 3. Program Pembangunan Sistem Informasi/Database Jalan dan Jembatan, Rp 50.000.000, a. Update data infrastruktur jalan dan jembatan, Rp 50.000.000, 4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan, Rp 1.000.000.000, a. Pengadaan alatalat berat, Rp 1.000.000.000,

Pada matrik di atas dapat dilihat bahwa dalam RPJMD Kota Padang Tahun 20092014 program yang disusun bersifat kualitatif. Di dalam dokumen tersebut dinyatakan bahwa kebijakan strategis diarahkan dalam kerangka memenuhi kebutuhan dasar rakyat dan pelayanan publik (basic needs and public services) yang terkait dengan penyediaan fasilitas umum, prasarana jalan dan perhubungan. Pada dokumen RKPD Kota Padang Tahun 2009 dan 2010, sudah ada programprogram yang akan dilaksanakan disertai dengan kegiatan dari masingmasing program berikut anggarannya. Semua program yang direncanakan telah mengacu kepada programprogram yang terdapat pada RPJMD. 4.1.3 Analisis Antara Dokumen Renstra Dinas PU Tahun 20092014 dengan Rencana Kerja Dinas PU Tahun 2009 dan 2010. Renstra SKPD merupakan rencana lima tahun ke depan yang merupakan pedoman dan arahan dalam upaya mencapai sasaran sasaran pembangunan yang ditetapkan. Dengan Renstra SKPD maka masingmasing bidang dan bagian di SKPD mempunyai acuan tentang arah pembangunan kepuan di daerah. Arahan ini tentu saja masih harus dijabarkan dan dirinci lebih lanjut menjadi rencana tahunan, agar skala prioritas program dan kegiatan menjadi lebih konkrit dalam bentuk Rencana Kerja SKPD. Matrik konsolidasi dokumen Renstra Dinas PU Kota Padang Tahun 20092014 dengan Rencana Kerja Dinas PU Tahun 2009 dan 2010 pada Bidang Bina Marga disusun untuk melihat sejauh mana konsistensi programprogram antara dokumen tersebut sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.4 di bawah ini :

Tabel 4.4 Analisa Matrik Konsolidasi Dokumen Renstra Dinas PU Kota Padang Tahun 20092014 dengan Renja Dinas PU Tahun 2009 dan 2010. Renstra Dinas PU Tahun 20092014 1. Program pembangunan jalan dan jembatan a. Perencanaan pembangunan jembatan, b. Pembukaan dan pengkrekelan jalan, c. Perencanaan peningkatan jalan, d. Penggantian jembatan dan pembuatan duiker, e. Supervisi pembangunan jembatan dan pembuatan duiker, f. Infrastuktur jalan (DAK), g. Rehabilitasi dan pembangunan trotoar, h. Peningkatan jalan (Debt Swept), i. Supervisi peningkatan (Debt Swept), j. Supervisi infrastruktur jalan (DAK) 2. Program Rehabilitasi /Pemeliharaan Jalan dan Jembatan. a. Perencanaan Rehabilitasi /pemeliharaan jembatan, b. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan, c. Operasional dan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan. 3. Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan. a. Inspeksi kondisi jalan. b. Inspeksi kondisi jembatan 4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan. a. Pengadaan alatalat berat. 5. Program Pembangunan Sistem Informasi / Data base Jalan dan Jembatan. a. Pemutakhiran data. Sumber : 1. Renstra Dinas PU Tahun 20092014, dan 2. Renja Dinas PU Tahun 2009 dan 2010. Renja Dinas PU Tahun 2009 Renja Dinas PU Tahun 2010 Program dan Kegiatan Anggara (Jutaan Rp) Program dan Kegiatan 1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan a. Perencanaan pembangunan jembatan, b. Pembukaan dan pengkrekelan jalan, c. Perencanaan peningkatan jalan, d. Penggantian jembatan dan pembuatan duiker, e. Supervisi pembangunan jembatan dan pembuatan duiker, f. Infrastuktur jalan (DAK), g. Rehabilitasi dan pembangunan trotoar, h. Peningkatan jalan (Debt Swept), i. Supervisi peningkatan (Debt Swept), j. Supervisi infrastruktur jalan (DAK) 2. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan a. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan, b. Perencanaan Rehabilitasi /pemeliharaan jembatan, c. Operasional dan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan. 3. Program Pembangunan Sistem Informasi / Data base Jalan dan Jembatan. a. Pemutakhiran data. 4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan. a. Pengadaan alatalat berat. 17.576,891. Program Pembangunan Jalan dan 130,98 Jembatan 144,40 a. Perencanaan pembangunan jembatan, 38,26 b. Perencanaan pembukaan dan pengkrekelan 2.598,95 jalan, c. Perencanaan peningkatan jalan, 30,00 d. Penggantian jembatan dan pembuatan 9.081,05 duiker (dana pendamping), 229,60 e. Infrastruktur jalan (DAK), 5.248,65 f. Infrastruktur jalan (DAK) luncuran, 35,00 g. Pembukaan jalan baru (Debt Swept) 40,00 1.519,05 771,31 43,58 704,17 2.000,00 2.000,00 2. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan a. Perencanaan rehabilitasi / pemeliharaan jalan, b. Rehabilitasi / pemeliharaan jalan, c. Operasional dan pemeliharaan jalan dan jembatan. 3. Program Peningkatan Sarana dan 250,00 Prasarana Kebinamargaan 250,00 a. Operasional dan pemeliharaan peralatan kepuan. Anggaran (Jutaan Rp) 9.055,94 200,00 100,00 150,00 527,750, 4.515,16 1.025,58 2.537,45 3.485,40 50,00 1.935,40 1.500,00 125,00 125,00

Dari tabel di atas terlihat bahwa pada Renja Dinas PU telah disusun programprogram yang disertai dengan kegiatankegiatan dari tiap program. Untuk setiap kegiatan telah direncanakan anggarannya. Semua program dan kegiatan yang ada di dalam Renstra Dinas PU telah terakomodir pada Renja Dinas PU. 4.1.4 Analisis Antara Dokumen Rencana Kerja (Renja) Dinas PU dengan RKPD Kota Padang Tahun 2009 dan 2010. RKPD merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah dan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang merupakan kompilasi kritis atas Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan kurun waktu satu tahun. Dokumen RKPD disusun sebagai landasan penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). RKPD Kota Padang Tahun 2009 dan Tahun 2010 merupakan dokumen perencanaan tahunan dan merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Padang tahun pertama dan kedua, yang memuat rancangan kerangka ekonomi makro, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaan indikatif, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun melalui partisipasi masyarakat dan mengacu pada RKPD Propinsi. Adapun matrik konsolidasi dokumen Renja Dinas PU Tahun 2009 dan 2010 dengan RKPD Kota Padang Tahun 2009 dan 2010 terkait Bidang Bina Marga yang disusun untuk melihat sejauh mana konsistensi programprogram antara kedua dokumen tersebut. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.4 dan 5.5 dibawah ini :

Tabel 4.5 Analisa Matrik Konsolidasi Dokumen Renja Dinas PU dengan RKPD Kota Padang Tahun 2009 Renja Dinas PU Tahun 2009 RKPD Tahun 2009 Program dan Kegiatan Anggaran (Jutaan Rp) Program dan Kegiatan Anggaran (Jutaan Rp) 1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan a. Perencanaan pembangunan jembatan, b. Pembukaan dan pengkrekelan jalan, c. Perencanaan peningkatan jalan, d. Penggantian jembatan dan pembuatan duiker, e. Supervisi pembangunan jembatan dan pembuatan duiker, f. Infrastuktur jalan (DAK), g. Rehabilitasi dan pembangunan trotoar, h. Peningkatan jalan (Debt Swept), i. Supervisi peningkatan (Debt Swept), j. Supervisi infrastruktur jalan (DAK) 2. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan &Jembatan a. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan, b. Perencanaan Rehabilitasi /pemeliharaan jembatan, c. Operasional dan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan. 3. Program Pembangunan Sistem Informasi / Data base Jalan dan Jembatan. a. Pemutakhiran data. 4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan. a. Pengadaan alatalat berat. Sumber : 1. Renja Dinas PU Tahun 2009, 2. RKPD Kota Padang Tahun 2009. 17.576,891. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, 130,98 144,40 38,26 2.598,95 30,00 9.081,05 229,60 5.248,65 35,00 40,00 a. b. c. d. e. f. Perencanaan pembangunan jembatan Perencanaan pembukaan & pengkrekelan jalan Pembukaan dan pengkrekelan jalan Perencanaan peningkatan jalan Peningkatan jalan Penggantian jembatan dan pembuatan duiker 1.519,05 771,31 43,58 704,17 250,00 250,00 2.000,00 2.000,00 2. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan a. Perencanaan rehabilitasi pemeliharaan jalan b. Rehabilitasi pemeliharaan jalan c. Perencanaan rehabilitasi/pemeliharaan jembatan d. Rehabilitasi pemeliharaan jembatan e. Operasional dan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan 3. Program Peningkatan Sistem Informasi /Database Jalan dan Jembatan a. Penyusunan data informasi jalan & jembatan 4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan a. Pengadaan alatalat berat b. Pengadaan kendaraan operasional 14.738,50 85,00 78,50 4.500,00 75,00 5.000,00 5.000,00 14.655,00 75,00 5.000,00 80,00 4.500,00 5.000,00 85,50 85,50 8.500,00 5.000,00 3.500,00