DOMINASI LAKI-LAKI TERHADAP TOKOH NURAENI DAN KASIA DALAM NOVEL LELAKI HARIMAU KARYA EKA KURNIAWAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan gambaran tentang kehidupan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB V PENUTUP. memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Patriakat merupakan sistem pengelompokkan sosial yang menempatkan posisi

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Wacana merupakan salah satu kata yang sering digunakan dalam

Penokohan Karakter Utama dalam novel Kunjungan Nyonya Tua dan Perempuan di Titik Nol

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. yakni Bagaimana struktur novel Tanah Tabu karya Anindita S. Thayf? dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Perempuan Bercahaya. Diterbitkan atas kerjasama antara Masyarakat Poetika Indonesia dengan Penerbit Pustaka Pelajar. Rina Ratih

BAB I PENDAHULUAN. Gender merupakan konstruksi sosial mengenai perbedaan peran dan. kesempatan antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan peran dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN. kritik sastra feminis sosialis karena dalam Kumpulan Cerpen ini

BAB I PENDAHULUAN. gender. Kekerasan yang disebabkan oleh bias gender ini disebut gender related

SUAMI IBU, SUAMI SAYA FIKSI PATRIARKIS DJENAR MAESA AYU OLEH: MARIA ULFAH NIM: A1B102019

BAB I PENDAHULUAN. akar perselisihan. Isu dan permasalahan yang berhubungan dengan gender,

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan dalam bentuk tulisan berdasarkan

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. hubungan intertekstual antara novel Tantri Perempuan yang Bercerita karya Cok

MASALAH SOSIAL DALAM NOVEL LELAKI HARIMAU KARYA EKA KURNIAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah kesusastraan Jawa era baru dimulai pada awal abad 20 dengan

BAB I PENDAHULUAN. manusia kedua setelah laki-laki. Tatanan sosial memberi kedudukan perempuan

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV KESIMPULAN. Perempuan sebagai subjek yang aktif dalam urusan-urusan publik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TELAAH KONSEPTUAL. Penelitian tentang perempuan etnis Tionghoa muslim belum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pandangan tentang wanita Jepang yang masih kuno dan tradisional masih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Fenomena kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini terus meningkat dari

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

DISKRIMINASI TERHADAP TOKOH PEREMPUAN DALAM NOVEL LINTANG KEMUKUS DINI HARI KARYA AHMAD TOHARI ARTIKEL. Oleh. Satia Moh. Karmin Baruadi Herman Didipu

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dikatakan Horatio (Noor, 2009: 14), adalah dulce et utile

42, Vol. 06 No. 1 Januari Juni 2015 arah dan tujuan lembaga tersebut. Konsep bersistem ini biasa disebut dengan ideologi. Salah satu ideologi yang ser

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari negara Jepang. Haruki Murakami, lahir 12 Januari 1949, dan menghabiskan masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir :

Konflik Psikis pada Tokoh-Tokoh Wanita dalam Novel Kunarpa Tan Bisa Kandha Karangan Suparto Brata (tinjauan psikologi sastra)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEREMPUAN DALAM BUDAYA PATRIARKHI

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB II KAJIAN TEORI. dan Eksploitasi Wanita dalam Novel The Lost Arabian Women karya Qanta A.

Pikiran untuk menderita

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB IV PENUTUP. Hasil analisis yang penulis lakukan tehadap novel Namaku Hiroko karya N.H.

Kalender Doa Proyek Hanna Januari 2013

Sekali pun Telah Berlalu Namun Tetap Ada Harapan

BAB 4 KESIMPULAN Citra Tokoh Utama Perempuan die Kleine sebagai Subordinat dalam Novel RELAX karya Henni von Lange RELAX RELAX

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan

BAB IV PENUTUP. diciptakan oleh kebudayaan sebagai sebuah imaji yang membentuk. bagaimana sosok laki-laki ideal seharusnya. Hasil konstruksi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Media seni-budaya merupakan tempat yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam realitas kehidupan, perbedaan peran sosial laki-laki dan perempuan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB VI KESIMPULAN. Karya sastra seperti novel memiliki unsur-unsur yang membentuk

BAB II. Kajian Pustaka. hukum adat. Harta orangtua yang tidak bergerak seperti rumah, tanah dan sejenisnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan ekspresi jiwa pengarang (Faruk, 2010: 44). Karya

Matematika Pernikahan

Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan pengarang. Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

Injil Maria Magdalena. (The Gospel of Mary)

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ensiklopedia indonesia, perkataan perkawinan adalah nikah;

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kalender Doa Februari 2017

Level 2 Pelajaran 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. adalah pertentangan, percekcokan, atau perselisihan. Wujud konflik dibagi dalam dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Citra tokoh..., Vidya Dwina Paramita, FIB UI, 2009

Bab 2. Landasan Teori. dalam cerita, dan bagaimana penempatannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup

BAB 1 PENDAHULUAN. Perselingkuhan sebagai..., Innieke Dwi Putri, FIB UI, Universitas Indonesia

2. Gadis yang Dijodohkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tudingan sumber permasalahan dalam upaya mengurangi praktek prostitusi

BAB I PENDAHULUAN. tidak pantas atau tabu dibicarakan. 1. lainnya secara filosofis, sebenarnya manusia sudah kehilangan hak atas

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN

Pedologi. Penganiayaan Anak dan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Yenny, M.Psi. Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. Pada bab ini maka penulis akan mengakhiri seluruh penulisan tesis ini dengan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap kumpulan puisi Aku Ini Binatang Jalang karya

BAB I PENDAHULUAN. cukup menggembirakan. Kini setiap saat telah lahir karya-karya baru, baik dalam

Untuk ayah.. Kisah Sedih.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Emansipasi adalah suatu gerakan yang di dalamnya memuat tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi dalam batin seseorang (Damono, 2002: 1).

BAB V PENUTUP. Karya-karya Suparto Brata yang berjudul Ser! Ser! Plong!, Mbok Randha

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. historisnya, dipersoalkan oleh pemeluk agama, serta

BAB IV INTERPRETASI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK. dibahas dengan menggunakan perspektif teori pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang telah dialaminya sendiri atau pengalaman yang dialami oleh orang

My Journey with Jesus #2 - Perjalananku dengan Yesus #2 THE JOY OF THE LORD SUKACITA DALAM TUHAN

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, karya sastra memberikan manfaat kepada pengarang dan pembaca

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan dalam Libertus, 2008). Keputusan

Pernikahan Kristen Sejati (2/6)

Transkripsi:

DOMINASI LAKI-LAKI TERHADAP TOKOH NURAENI DAN KASIA DALAM NOVEL LELAKI HARIMAU KARYA EKA KURNIAWAN Alifatul Qolbi Mu arrof Universitas Airlangga qolbyifa@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana alur cerita dan kaitanya pada posisi tokoh perempuan bernama Nuraeni dan Kasia terhadap dominasi laki-laki. Peneliti menggunakan dua tokoh perempuan ini karena memiliki kesamaan peran sebagai seorang istri yang didominasi oleh suaminya. Penelitian ini menggunakan teori dari aktansial dan skema fungsional dari A.J Greimas untuk mengetahui alur secara detail dan keterlibatan tokoh. Kemudian ditelaah lebih lanjut menggunakan tinjauan feminisme untuk mengetahui makna dari posisi perempuan terhadap laki-laki. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa cerita Lelaki Harimau ini merupakan alur mundur dimana ditemukan beberapa tokoh menempati lebih dari satu peran aktansial. Kemudian dari telaah tersebut, berhasil ditemukan beberapa bentuk dominasi laki-laki terhadap perempuan yakni dalam pernikahan dini, kekerasan dalam hubungan seks, pelecehan seksual, dan pengkhianatan. Perlawanan terhadap dominasi tersebut ditemukan tidak hanya dilakukan oleh tokoh perempuan itu sendiri, namun juga atas bantuan dari tokoh laki-laki. Hal ini menujukkan bahwa perempuan memang dianggap tidak berdaya sehingga memerlukan perlindungan dari laki-laki. Kata kunci: Dominasi Laki-laki, perlawanan perempuan, feminisme. Abstract This study aims to describe how the plot and its relation to the position of women characters named Nuraeni and Kasia towards men s domination. The researcher used these two women characters because they had a role as wifes who are dominated by men. This study used the actantial fuctional schemes theory by A.J Greimas to describe the plot and detail of the characters. Then, the researcher used feminism perspective to describe the meaning of women's position towards men. In this study, the story of Lelaki Harimau used flashback plot which is including of several actantial roles in a character. Then the result of this study indicated that several forms of men s domination are early marriage, sexual harassment, sexy abuse, and betrayal. Resistance to domination was found not only by women, but also man character. This showed that women are indeed considered helpless, so that they need to be protected by men. Keywords: Men s domination, women s struggle, feminism. 110

A. PENDAHULUAN Beberapa novel di Indonesia menceritakan kisah perempuan yang baik disadari ataupun tidak, seringkali terselubung dengan dominasi laki-laki. Sebagai contoh pada saat Balai Pustaka masih menjadi kiblat penerbitan karya sastra, seperti pada novel Siti Nurbaya (1992) karya Marah Rusli dan Layar Terkembang (1936) oleh Sultan Takdir Alisjahbana dan beberapa lainnya. Novel tersebut memberikan ciri khas adanya selubung belenggu pada perempuan. Perempuan memang tidak dapat dipisahkan dengan dominasi laki-laki yang menjadikannya pada posisi tersubordinat, baik itu dalam masalahan perjodohan, pekerjaan atapun dalam ranah keluarga. Konstruksi sosial yang ada di masyarakat seringkali meletakkan perempuan pada posisi objek dari segala bentuk permasalah yang terjadi di masyarakat termasuk menjadi objek kekerasan oleh lakilaki. Menurut Sungkowati (2012) konstruksi sosial ditanamkan melalui berbagai institusi sehingga menjadi hal yang seolah-olah kodrati. Hal ini berakibat pada perempuan yang menjadi terbatas geraknya dalam berekspresi dan kerap menjadi korban dari dominasi laki-laki baik dalam lingkup domestik maupun publik. Salah satu karya sastra Indonesia yang juga mengangkat tema perempuan adalah novel karya Eka Kurniawan berjudul Lelaki Harimau. Lelaki Harimau menjadi novel yang menarik untuk dikaji lebih dalam karena novel ini memiliki alur cerita yang dibuat sedikit rumit seolah 111 maju-mundur, sehingga diperlukan telaah lebih dalam untuk dapat memahaminya. Selain itu sang penulis, Eka Kurniawan juga merupakan pengarang yang berhasil mendapat beberapa penghargaan atas beberapa tulisannya seperti Cantik itu Luka dan Seperti Dendam, Rindu Harus di Bayar Tuntas dan beberapa lainnya. Dilihat dari judulnya Lelaki Harimau dan tokoh utama bernama Margio (salah satu dari sekian banyak karakter laki-laki), novel ini kental dengan aroma maskulinitas. Sang penulis sendiri yang bernama Eka Kurniawan adalah seorang lakilaki. Sehingga, menganalisis lebih lanjut pada sisi perempuan menjadi hal yang baru dan menarik dari novel ini. Dalam Lelaki Harimau diceritakan karakter perempuan bernama Nuraeni dan Kasia yang mengalami banyak kegelisahan dalam hidupnya. Nuraeni digambarkan seseorang perempuan yang tidak dapat menolak dijodohkan oleh orang tuanya hingga meskipun sudah berkeluarga, Nuraeni tetap tidak merasa bahagia. Begitu pula Kasia, digambarkan sebagai perempuan kaya yang memiliki segalanya, meskipun sudah berkeluarga ia tetap saja tidak menemukan kebahagiaan karena dikhianati oleh suaminya sendiri. Keduanya tidak berdaya atas dominasi yang dilakukan oleh suaminya, dimana konstruksi sosial mengharuskan seorang istri harus patuh kepada suami bagaimanapun keadaannya. Lelaki harimau bercerita tentang beberapa tokoh perempuan berjumlah tujuh. Tujuh perempuan

tersebut dikelompokkan dalam dua keluarga besar. Nuraeni, Mameh dan Marian ada dalam keluarga Komar Bin Syueb (Ayah dari Margio). Sementara lainnya Kasia, Laela, Maesa Dewi dan Maharani merupakan keluarga dari Anwar Sadat. Dalam cerita utuhnya diceritakan bahwa Keluaga Komar bin Syueb dan Anwar Sadat terlibat dalam konflik yang rumit. Kedua, keluarga dari kasta yang berbeda ini dipertemukan dalam kondisi yang menyenangkan namun berakhir dalam sebuah tragedi. Dalam novel ini pengarang menggunakan alur mundur yang diceritakan secara tidak berurutan sehingga diperlukan analisis lebih mendalam pada strukturnya terlebih dahulu untuk dapat memahami cerita. Penulis akan menggunakan beberapa teori dan konsep dari A.J Greimas untuk dapat mengetahui struktur alur ceritanya, kemudian akan ditelaah lebih dalam menggunakan perspektif feminisme untuk mengetahui kekerasan yang di alami oleh tokoh Nuraeni dan Kasia. Menurut Selden (1991) mengemukakan bahwa A.J Greimas dalam tulisannya Semantique Structurale menawarkan sebuah penyederhanaan atas teori Propp tentang dongeng-dongeng Rusia yang dikemukakan melalui bukunya berjudul Morphology of the Folktale (1970). Kemampuan Greimas dalam mengungkap struktur actans dan acteurs menyebabkan teori struktur naratologinya tidak hanya bermanfaat dalam menganalisa teks sastra namun juga dapat mengetahui filsafat, religi, dan ilmu 112 sosial lainnya yang terkandung dalam karya sastra tersebut. Dalam analisa ini akan digunakan diasintaksis naratif model Greimas yakni skema model aktansial dan fungsional. Greimas menyatakan dalam suatu cerita tersusun dari beberapa aktan. Aktan disini yakni hubungan dan fungsi yang diperankan dalam cerita. Greimas menawarkan konsep yang disebut three spheres of opposed sebagaimana berikut: subjek dan objek, pengirim dan penerima, serta penentang dan penolong. Kemudian model fungsional akan membongkar pola dari alur cerita untuk mengidentifikasikannya (Greimas, 1983). Selanjutnya untuk dapat mengelaborasikan dan menemukan makna dibutuhkan teori yang terkait dengan tinjauan feminis guna mengetahui kekerasan yang dialami oleh tokoh Nuraeni dan Kasia. Feminisme dimaknai sebagai gerakan perempuan yang menuntut persamaan hak sepenuhnya antara kaum laki-laki dan perempuan. Ketimpangan kedudukan antara lelaki dan perempuan ini sering disebut akibat sistem patriarki dimana sejalan dengan pendapat Walby (2014: 28), yang menyatakan bahwa patriarki adalah sebuah sistem struktur sosial dan praktikpraktik yang memposisikan laki-laki sebagai pihak yang mendominasi, menindas dan mengeksploitasi kaum perempuan. struktur sosial kerap menunjukkan determinisme biologis dan gagasan bahwa setiap individu laki-laki berada pada posisi dominan dan setiap individu perempuan dalam posisi subordinat. Dalam hal ini akan diungkap bagaimana narasi

dalam Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan mencerminkan kekerasan pada perempuan khususnya yang terjadi pada tokoh Nuraeni dan Kasia. B. METODE PENELITIAN Pada analisis ini menggunakan metode penelitian kualitatif, memanfaatkan pembacaan teks. Analisis struktural novel merupakan analisis yang terutama harus dilakukan sebelum analisis lain. Sebagai pendekatan pada analisis ini digunakan teori struktur naratif model aktansial A.J Greimas yang berusaha menganalisis struktukr teks itu sendiri untuk mempermudah analisis kritik sastra feminis. Setelah menganalisis skema relasi aktan melalui konsep three spheres of opposed dan model fungsional dari A.J Greimas, kemudian akan dianalisis dengan kritik sastra feminis (membaca sebagai perempuan) untuk mengungkapkan peran tokoh Nuraeni dan Kasia sebagai pribadi, anggota keluarga dan anggota masyarakat, tanggapan dan perlakuan terhadapnya ; serta korelasinya dengan ide-ide yang dikemukan oleh feminisme. Dalam hal ini teori naratif A.J Greimas akan menguraikan pola dari alur cerita untuk mengidentifikasikan makna. Selanjutnya untuk mengelaborasikan makna digunakan teori yang terkait dengan feminisme mengambil teori Sylvia Walby tentang sistem patriarki yang menempatkan perempuan pada posisi subordinat dan lelaki pada posisi dominan. C. HASIL DAN PEMBAHASAN 113 1. Skema Aktansial Lelaki Harimau Melalui konsep yang dikemukakan oleh A.J Greimas yang disebut three spheres of opposed dapat diidentifikasikan aktan serta fungsi dalam novel Lelaki Harimau sebagai berikut : 1.1 Pengirim Pengirim adalah aktan yang menggerakkan cerita, yang mana memiliki karsa. Dia yang menentukan objek yang dicari dan dia juga yang meminta subjek/ pahlawan untuk mendapatkan objek yang dikehendaki. Dalam Lelaki Harimau, aktan yang bertindak sebagai pengirim adalah Nuraeni yang hampir menjadi gila karena ulah suaminya, Komar. Dimana Margio sebenernya penuh dendam dan amarah namun tidak berkutik dengan melampiaskannya agar suasana di keluarganya tidak semakin buruk. Hal tersebut tampak dalam kutipan berikut ini. Rasa cinta yang tak kepalang pada ibu dan adiknyalah,barangkali, yang telah menahannya dari kemarahan memaharaja. Ia tak bisa mengelak dari kenyataan bahwa Komar bin Syueb tetap tiang bagimereka, tak peduli betapa keropos dan limbungnya tiang itu, serta oleng dan sumber badai yang mestinya merobohkan dirinya sendiri (Kurniawan,2004,hlm. 54) 1.2 Penerima Penerima merupakan aktan menerima objek yang dicari.dalam novel Lelaki Harimau yang menjadi penerima adalah Nuraeni, Margio dan Mameh. Margio mencari objek yakni kebahagian keluarganya terutama ada pada ibunya. Ia

awalnya tak peduli hal itu bertentangan dengan perasaannya yang penuh amarah dan dendam kepada ayahnya dan Anwar Sadat asalkan dapat melihat ibunya bahagia. Pada bagian akhir diceritakan ayahnya meninggal, sehingga semakin dekat dengan objek yang dituju, dalam artian keluarganya sedikit mendapat angin segar tidak lagi siksaan dan pertengkaran dalam rumah.hal ini ditunjukkan pada kutipan : Kini mereka kembali menenteng keranda kosong, sementara udara semakin hening, menempuh jalan pulang denganlangkah bergegas. Peluh mengucur di dahi Margio, namun ia tak ada me- rasakan lelah, dan mulai memandang segala sesuatunya dengan cara yang sedikit menyenangkan. (Kurniawan,2004, hlm.169) Selain itu juga Anwar Saad yang membuat segalanya semakin rumit dengan tidak mau bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya dengan Nuraeni. Tergagap Anwar Sadat menggelengm,dan dengan kata terpatah ia bergumam. Tidak mungkin, kau lihat aku ada istri dan anak. Tatapan itu jelas mencela gagasan konyol Margio. Dan kalimat selanjutnya memberi penjelasan melimpah, Lagi pula aku tak mencintaiibumu. (Kurniawan, 2004:190) 1.3 Objek Objek merupakan sesuatu yang ada pada pengirim dimana sesuatu tersebut tidak ada pada dirinya. Pertanyaan yang dapat digunakan untuk mencari aktan objek adalah apakah yang menjadi keinginan pengirim dan dicari oleh subjek. 114 Dalam novel Lelaki Harimau, aktan yang bertindak sebagai objek adalah kebahagian Nuraeni dan dendam Margio, dimana aktan pengirim tidak mengalami kebahagian dalam sehingga muncul berbagai masalah yang menyebabkan pembalasan dendam oleh putranya. Seperti pada kutipan berikut : Bukan aku, kata Margio tenang dan tanpa dosa, Ada harimau di dalam tubuhku. (Kurniawan, 2004, hlm.38) 1.4 Subjek Subjek adalah aktan yang mengadakan perjanjian dengan pengirim dan menganggap bahwa tugasnyalah untuk mendapatkan objek. Pertanyaannya adalah Siapa yang mendapat tugas untuk mencari objek dan siapa yang bisa mendapatkan objek tersebut. Aktan subjek dalam novel Lelaki Harimau ditemukan pada tokoh Margio, yang mana dilakukan Margio dengan menemui Anwar Sadat untuk meminta pertanggung jawaban atas yang dilakukannya pada ibunya. Ditemukan pada kutipan berikut : Di depannya, tanpa membuang tempo sebab dirinya sadar waktu bisa melenyapkan seluruh nyali, ia berkata kepada lelaki itu, Aku tahu kau meniduri ibuku dan Marian anak kalian, katanya. Kalimat itu mengapung di antara mereka, Anwar Sadat pasi menatap wajahnya. Margio melanjutkan, Kawinlah dengan ibuku, ia akan bahagia. (Kurniawan, 2004, hlm.190). 1.5 Penentang Penentang adalah aktan yang menghalangi tugas subjek untuk mendapatkan objek. Identifikasi aktan ini dengan mengajukan

pertanyaan: siapakah yang menghalang-halangi pencapaian objek. Dalam novel Lelaki Harimau, aktan yang berfungsi sebagai penentang adalah Komar bin Syueb. Hal ini dapat dilihat dari sikap kasarnya yang membuat Nuraeni dan keluarga tersiksa. Seperti dalam kutipan berikut: menggunakan skema sebagai berikut ini: Perempuan sundal! pekik Komar bin Syueb, sambil melemparkan asbak ke mukanya,dan perrgo meninggalkan mereka Kurniawan, 2004, hlm.144). 1.6 Penolong Penolong adalah aktan yang membantu subjek melaksanakan tugasnya. Pertanyaannya adalah siapakah yang mempermudah tugas subjek untuk mendapatkan objek. Dalam novel Lelaki Harimau aktan penolong ditemukan pada Mameh. Seolah bersikap netral, ia tidak membenci Komar meski perlakuannya seperti itu dan juga ia setia membantu ibunya ketika mendapat perlakuan yang tidak senonoh dari ayahnya. Mameh menghampiri ibunya, memapahnya dan membawanya ke tempat tidur. Hanya Mameh yang kadang tak bergeming, pada saat-saat tak tertahankan ia bisa menangis, dan sambil sesenggukan ia mengipasi ibunya, mengelus memar-memar tersebut dan bertanya apakah ingin diambilkan air kompres, tapi Nuraeni hanya menggeleng dan menggenggami tangan Mameh. (Kurniawan, 2004, hlm. 144) Berdasarkan identifikasi aktan-aktan tersebut, dapat disederhanakan dengan 115 Gambar 1. Skema Aktansial Lelaki Harimau Dari identifikasi aktan-aktan tersebut dapat diketahui bahwa seorang tokoh dapat memegang peranan aktansial dan juga beberapa tokoh bersama-sama dapat mengisi satu peran aktansial, peran aktansial juga tidak harus tokoh manusia, dapat berupa sesuatu yang abstrak. Hubungan subjek-objek dapat dijelaskan subjek mencari objek. Subjek disini adalah Margio yang berusaha memberi objek yang mana merupakan kebahagian untuk ibunya yang telah kerap kali dibebani, disiksa dan disakiti oleh penghalang. 2. Skema Model Fungsional Lelaki Harimau Kemudian dianalisa lebih jauh menggunakan model fungsional dimana didalamnya dikemukakan suatu formula cerita sebagai pola peristiwa-peristiwa yang selanjutnya disebut fungsi. Model fungsional ini memiliki cara kerja yang tetap karena memang sebuah cerita berangkat dari situasi awal menuju situasi akhir. model fungsional pada

novel Lelaki Harimau ini terbagi menjadi tiga tahap meliputi: 2.1 Situasi Awal Disini terdapat pernyataan adanya keinginan untuk mendapatkan sesuatu. Pada tahap ini terdapat panggilan, perintah atau persetujuan. Dalam novel Lelaki Harimau ditemukan bahwa awal cerita bermula dari perjodohan antara Nuraeni dan Komar bin Syueb. Nuraeni tidak punya pilihan lain selain tetap menerima pernikahan itu meskipun ia sudah tidak lagi mencintai Komar hingga muncul banyak problema. Seperti yang terpapar pada kutipan berikut: Pada umur enam belas tahun, kenyataannya ia membiarkan dirinya diseret ke penghulu dan kawin dengan lelaki itu. Mas kawinnya berupa cincin enam gram dengan inisial namamereka terpahat di sana, dan Komar selalu membanggakan itu dipesan pada seorang tukang patri ahli di kota. Nuraeni mengenakan kebaya putih dengan rambut disanggul, tampak cantik dengan kejudesan yang bertambah-tambah...(kurniawan, 2014, hlm.110). 2.2 Transformasi Berikutnya adalah tahap Transformasi.Dalam tahap ini masih terbagi lagi menjadi tiga, yakni tahap kecakapan, tahap utama dan tahap kegemilangan. Pada tahap kecakapan ditandai dengan adanya keberangkatan subjek, munculnya penentang atau penolong dan jika subjek tidak dapat mengatasi akan didiskualifikasi menjadi pahlawan. Dalam kutipan novel Lelaki Harimau, ditemukan disini muncul penentang, yakni sikap Komar bin Syueb yang tidak lagi baik, namun justru menunjukkan keberingasannya dari awal malam pertama mereka. Masa-masa bercinta selalu merupakan saat yang sulit bagime- reka, sebab Nuraeni selalu menampilkan keengganan tertentu, dan Komar hampir selalu memaksanya jika nafsu telah naik ke tenggorokan, dan kerap kali itu hampir serupa pemerkosaan bengis di mana Nuraeni akan ditarik dan dilemparkan ke atas kasur, dan disetubuhi bahkan tanpa ditanggalkan pakaiannya, lain waktu disuruhnya mengangkang di atas meja, kali lain disuruhnya nungging di kamar mandi. (Kurniawan, 2004, hlm.111) Kemudian tahap utama, adanya pergeseran ruang dan waktu dimana pahlawan berhasil mengatasi tantangan dan berhasil melakukan perjalanan kembali.tahap ini pada novel Lelaki Harimau ditunjukkan bahwa ketika keluarga mereka mengalami kesulitan finansial, Nuraeni turut membantu suami dengan bekerja di keluarga Anwar Sadat sebagai pembantu rumah tangga. Kerja bantu-bantu ini telah berlangsung lama, juga sepenge- tahuan Komar, disebabkan tak banyak perkara di rumah untuk diurus tangannya. Ia sering diminta istri Mayor Sadrah untuk memasak jika anak-anaknya datang, atau kala tamu militer berkunjung, dan bisa membawa pulang sebagian untuk makan di rumah. Rumah pegadaian juga sering pakai kerjanya, untuk memasak atau bikin kue-kue, tapi yang paling sering ia kasih bantu di rumah Anwar Sadat, terpisah satu rumah belaka dari 131. Itu karena Kasia sendiri harus ke rumah saki tsetiap hari,dan masih bekerja kala pulang ke rumah, dan anak-anak perempuan mereka tak lebih begundal-begundal pemalas semata.(kurniawan, 2004, hlm.125) 116

Menuju pada tahap kegemilangan, yaitu kedatangan pahlawan, eksisnya pahlawan asli, terbongkarnya tabir dan hukuman bagi pahlawan palsu dan jasa bagi pahlawan asli. Disini memang yang menjadi perkara awal adalah keluarga Anwar Sadat memang membantu Nuraeni, akan tetapi ternyata sikap tengil dan hidung belang Anwar Sadat mulai tercium hingga mulai menggoda Nuraeni setiap datang kesana dan membuat Nuraeni hamil. Namun sikap baik itu memberi jebakannya sendiri, yang menggoda dan menghasut, dan bikin Nuraeni hilang akal. Bukan sikap pengabdiannya yang hampir tanpa pamrih, yang dengan tulus akan ia berikan pada orang-orang yang bagus budi kepadanya,tapi bahaya itu mengancam pada sikap hidung belang Anwar Sadat, yang tampaknya masih melihat warisan gadis cantik dimiliki Nuraeni, dibandingkan dengan istrinya sendiri yang sejak awal tak pernah sungguh menghidupi rasa berahinya. (Kurniawan, 2004, hlm. 128) 2.3 Situasi Akhir Pada tahap situasi akhir, pada tahap ini objek telah diperoleh dan terima oleh penerima, keseimbangan telah terjadi, berakhirnya suatu keinginan terhadap sesuatu dan berakhir cerita tersebut. Objek yang berupa kebahagian untuk Nuraeni memang berhasil didapatkan ketika dia melakukan hubungan perselingkuhan dengan Anwar Sadat. Nuraeni merasa jiwa mudanya kembali bergairah. Hal ini membuat Margio dan Mameh turut mendapat aura kebahagian tersebut meski 117 belum mengetahui apa penyebabnya. Setelah mengakui apa yang menjadi penyebabnya subjek merasa geram dan ingin membalas keduanya yang menyebabkan ia, adik dan ibunya menderita didalam keluarga yang begitu rumit, pertama sang ayah, Komar bin Syueb, dan berikutnya adalah Anwar Sadat. Namun pada bagian akhir diceritakan Komar bin Syueb mengalami sakit dan akhirnya meninggal dimana disitu menjadi awal angin segar untuk kebebasan keluarga ini. Selain itu Komar bin Syueb sudah mendapat ganjaran pula ketika dikuburkan tanah kuburan seolah menolaknya, semakin dilebarkan tetap sempit hingga harus dikuburkan dengan menekuk kaki. Kini mereka melihatnya lagi, kuburan itu masih terlampau sempit bagi Komar bin Syueb. Tak ada yang tahu apakah tubuh itu terus memanjang sebagaimana bobotnya semakin bertambah, atau kuburannya menyempit kembali selepas penggali kubur menambahnya. Demi Tuhan, kali ini penggali kubur sungguh memaki, Tanah ini tak sudi menerima tubuhnya. Margio dan lelaki itu mesti melemparkan kembali mayat tersebut dengan payah ke dalam keranda, dan liang kuburan kembali ditambah, dua jengkal. Mereka menurunkannya, kembali sesak, menambah liangnya dua jengkal,menurunkannya lagi dan tetap sesak, seolah liang itu mengatup dan enggan melahapnya. (Kurniawan, 2004, hlm. 168) Namun kematian dari anak bungsu Nuraeni membuat ia kembali seperti orang gila yang merenungi nasibnya. Hingga terketuk hati Margio untuk meminta pertanggung jawaban Anwar Sadat untuk

menikahi ibunya, namun ditolak olehnya sehingga membuat sisi lain yang ada dalam tubuh Margio serupa harimauyang melindunginya dari orang yang menyakitinya murka dan menghabisis Anwar Sadat dengan mengigit lehernya. Sebuah pembalasan dendam atas rasa sakit hati telah menyakiti ibunya dan membuat keluarganya semakin rumit. Akhir dari cerita subjek berhasil mencapai objek dengan tersingkirnya penghalang, sehingga objek berhasil diterima oleh penerima. Novel ini awalnya menempatkan tokoh perempuan sebagai yang banyak tertindas dan menderita namun diakhir memberikan pelajaran bahwa kejahatan pun terbalas dengan sendirinya. 3. Bentuk Dominasi Laki-laki terhadap Perempuan dalam Novel Lelaki Harimau Pada Novel Lelaki Harimau ditemukan tujuh tokoh perempuan, namun yang menjadi perhatian adalah dua tokoh berikut Nuraeni dan Kasia dimana para perempuan ini merupakan yang mendapat sorotan utama dalam narasi Lelaki Harimau. Memang isu-isu perempuan yang muncul terlihat begitu kasar dan liar. Sekadar bumbu drama kisah kehidupan tragis rumah tangga yang mengalir mengantarkan kisah Margio yang digambarkan sebagai lelaki harimau memangsa korbannya. Peneliti mengambil perhatian lebih pada dua tokoh perempuan ini yakni, Nuraeni dan Kasia karena keduanya merupakan seorang istri yang sama-sama tidak 118 bahagia hidup bersama suaminya. Bentuk-bentuk dominasi tersebut dikategorikan dalam tiga hal yakni sebagai berikut : 3.1 Pernikahan Dini Lewat tokoh Nuraeni, peneliti menemukan adanya domiinasi tentang pernikahan anak. Komar bin Syueb yang kala itu hampir berusia 30 tahun menikahi Nuraeni di usia 16 tahun. tradisi yang masih berlangsung dari dulu sampai sekarang, Nuraeni terjerumus dalam pernikahan anak melalui mekanisme tradisi perjohan. Faktor penyebab terjadinya pernikahan anak salah satunya adalah kemiskinan, narasi yang dilakoni Nuraeni.Petaka pernikahan anak selalu berlanjut dalam episode kekerasan dalam rumah tangga.kemiskinan dan pernikahan anak menjadi variabel jitu yang melahirkan kekerasan dan kehidupan rumah tangga neraka.kekerasan dalam rumah tangga banyak rupanya, salah satunya adalah marital rape, atau pemerkosaan dalam rumah tangga juga menu utama yang menjadi turunan Kekerasan Rumah tangga. 3.2 Kekerasan dalam Hubungan Seks Sebagaimana dalam hubungan suami dan isri dalam keluarga hubungan seks menjadi sangat fundamental, namun pemenuhan kebutuhan rohani ini tidak membuat keduanya merasa nyaman. Hal ini dapat dilihat dari yang dialami Nuraeni berikut ini. Komar hampir selalu memaksanya jika nafsu telah naik ke tenggorokan, dan kerap kali itu hampir serupa

pemerkosaan bengis di mana Nuraeni akan dilemparkan ke atas kasur dan disetubuhi bahkan tanpa ditanggalkan pakaiannya, lain waktu disuruhnya mengangkang di atas meja, kali lain disuruhnya nungging di kamar mandi. (Kurniawan, 2004, hlm. 111) Dominasi yang dilakukan oleh suami Nuraeni ini diceritakan dengan kata memaksa, dapat diartikan bahwa Nuraeni terjebak pada keadaan terpaksa melayani nafsu birahi suaminya. Dominasi yang dilakukan oleh suaminya ini adalah wujud tidak adanya kesempatan Nuraeni untuk menolak. 3.3 Pelecehan Seksual Kisah Nuraeni juga menuturkan bahwa keluar dari wilayah domestik tidak selamanya membuat perempuan merdeka. Keluar dari jerat Komar bin Syuaeb, Nuraeni bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Pikirnya selain menghindari neraka di rumah, dia mencari penghiburan sekaligus menjadi mandiri.namun Nuraeni harus mengalami pelecehan seksual disaat dirinya terbebas dari wilayah domestik. Anwar Sadat tidak lagi mencengkeram, namun merabanya, merasai paha Nuraeni dengan cara menarik jemarinya ke atas, kemudian turun, lalu memutarinya, dan rasa dingin yang beku sekonyong mengentakkan si perempuan, yang tersadar dan terlonjak (Kurniawan, 2004, hlm.111). Pelecehan seksual yang dialami Nuraeni relevan dengan teori patriarki yang disampaikan Sylvia Walby (1990) dalam bukunyatheorizing Patriarchy, yakni anggapan bahwa dengan keluar dari wilayah domestik dan beralih ke ruang publik perempuan akan terbebas dari opresi patriarki tidak sepenuhnya benar. Di ruang publik monster patriarki berubah bentuk, bukan lagi suami atau laki-laki dalam keluarga, tapi majikan ataupun atasan bisa lebih kejam mengeksploitasi perempuan. Persis yang menimpa Nuraeni, perlakuan Anwar Sadat majikannya tidak lebih dari monster patriarki yang berubah wujud. 3.4 Pengkhianatan Sementara itu tokoh Kasia juga mengalami dominasi terhadap lakilaki. Sosok Kasia digambarkan sebagai sosok perempuan mandiri, mapan secara finansial, yang mempertahankan pernikahannya. Isu perselingkuhan mewarnai kehidupan rumah tangga Kasia, yang ditutupinya bertahun-tahun. Pengorbanan yang harus ditanggungnya atas nama rumah tangga. Perempuan-perempuan dalam Lelaki Harimau adalah perempuan-perempuan yang ditindas, perempuan-perempuan yang dikalahkan, dan perempuanperempuan yang dinistakan. Mereka adalah korban dari sistem patriarki yang kasat mata. Pelaku patriarki itu adalah suami yang melakukan kekerasan terhadap istri, atau pun majikan yang melecehkan bawahannya secara seksual. Permasalahan yang selama ini menjadi isu advokasi perempuan terwakili dalam kisah perempuanperempuan LelakiHarimau. 4. Perlawanan terhadap Dominasi Laki-Laki 119

Atas dasar beberapa perlakuan laki-laki terhadap perempuan yang disebutkan dalam Lelaki Harimau tersebut, Nuraeni dan Kasia tidak serta merta berdiam menerima perlakuan yang menimpanya. Sebagai contoh yang dilakukan oleh Nuraeni. Dengan bekerja dirumah tetangganya tersebut adalah bentuk perlawanannya pada suami agar dominasi yang dilakukan padanya ketika dirumah bisa dihindarkan. Perselingkuhannya dengan majikannya juga adalah wujud ekspresi rasa kecewanya terhadap suami. Meskipun diawali dengan kekalahan dan ketertindasan, perempuan-perempuan ini beroleh kemenangan yang tampaknya diberikan pada cerita. Komar bin Syueb, suami Nuraeni seringkaliringan tangan pada istrinya, sehingga membuat Nuraeni menanggung memar lahir batin. Komar akhirnya sekarat dan mati dengan dosa-dosanya. Sampaisampai mayatnya ditolak lubang makamnya sendiri. Sementara itu, perlawanan yang dilakukan eleh tokoh perempuan juga dibantu oleh tokoh laki-laki, yakni Margio dengan jalan balas dendam terhadap Anwar Sadat karena telah membuat ibunya semakin terpuruk. Sementara Anwar Sadat digambarkan dengan buruk yakni laki-laki yang suka berselingkuh dan mata keranjang, juga mengalami kematian yang menyedihkan. Kematiannya dinistakan sedemikian rupa. Kepalanya terputus dari badannya, diterkam macan yang ada pada diri Margio yang kemudian mengamuk. 120 Kematiannya dirayakan dengan kubangan darah yang menjadi nasib buruknya. Baik Nuraeni dan Kasia, sama-sama dingin menanggapi kematian dua tokoh laki-laki ini dalam Lelaki Harimau dapat dijadikan sebuah ganjaran atas kesemena-menaan terhadap perempuan, namun pembelaan tersebut justru juga dari laki-laki. Dari paparan diatas dapat terlihat bahwa adanya pergeseran peran laki-laki yang seperti sudah di konstruksi bahwa laki-laki berada pada posisi mendominasi perempuan. Tokoh Margio menjadi contoh atas keikut sertaan perannya dalam upaya pembebasan belunggu pada perempuan. Terlihat pula dalam beberapa situasi, tokoh laki-laki terlihat lebih dominan melakukan aksi dalam cerita, sedang perempuan banyak dilukiskan dengan kepasrahan D. SIMPULAN DAN SARAN Membaca karya sastra dari perspektif feminis memang diperlukan studi lebih lanjut terkait isu tersebut, namun menganisis karya sastra terlebih novel, tentu kajian struktur tidak dapat di abaikan begitu saja, karena harus berangkat dari teks itu sendiri. Dari membaca Lelaki Harimau nampak pelajaran berharga bahwa perempuan dalam tradisi kita masih sering terjerat kekerasan simbolik baik secara tidak sadar sehingga hal tersebut merujuk pada kekerasan yang lain baik fisik dan psikologi. Pandangan masyarakat terkait dominasi laki-laki terhadap perempuan menempatkan posisi perempuan pada objek yang harus melakukan perjuangan untuk mendapatkan kesetaraan. Namun pada

novel ini ditunjukkan bahwa perjuangan tersebut juga melibatkan peran laki-laki, dapat diartikan bahwa perjuangan perempuan sendiri tidak cukup kuat untuk mendapatkan hak yang setara dengan laki-laki, sehingga memerlukan dorongan dan bantuan dari laki-laki. Atas bentuk perlakuan seperti inilah perempuan tetap berada pada ketidakberdayaannya karena tetap laki-laki yang mendominasi. DAFTAR PUSTAKA Universitas Indonesia. Setijowati, A. (2018). Kekerasan Simbolik dalam Nyali Karya Putu Wijaya: Karya Sastra, Politik dan Refleksi.Mozaik Humaniora. 18 (1), 1-14. Suharto, S. 2002. Kritik Sastra Feminis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Walby, S. 1990. Theorizing patriarchy. Cambridge: Basil Blackwell. Ali, M. (2016). Memenangkan yang Tertindas : perempuan perempuan dalam narasi Lelaki Harimau. Jurnal Perempuan. Tersedia di https://www.jurnalperempuan. org/wacanafeminis/memenang kan-yang-tertindas-perempuanperempuan-dalam-narasi-lelakiharimau Faruk.(2012). Metode Penelitian Sastra. Yogjakarta: PustakaPelajar. Greimas, A.J. (1983). Structural Semantics: An Attempt at a Method. (penerjemah: Ronald Schleifer). London: University of Nebraska Press. Karnanta, K,.Y. (2015). Struktural dan Semantik: Teropong Strukturalisme dan Aplikasi Teori Naratif A.J Greimas. Atavisme, 18(2), 171-181. Kurniawan,E.(2004). Lelaki Harimau. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Okke K.S, Zaiman, & PPPG Bahasa (2002).Bahan Pelatihan Teori dan Kritik Sastra. Jakarta: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Lembaga Penelitian 121