Kuliah 5 Pengantar Teknik Telekomunikasi Pengantar Jaringan Telekomunikasi (bagian I : Penomoran dan Jaringan Switching Telefon) February 9, 2020

dokumen-dokumen yang mirip
PENGANTAR TELEKOMUNIKASI

BAB V SIGNALING. (CAS dan CCS7 Lihat Software) Oleh : Suherman, ST.

Sentral Telepon. Syah Alam, M.T STTI JAKARTA

Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS

PERCOBAAN 4 PEMROGRAMAN OUTGOING CALL

TELEPHONE. Oleh Kholistianingsih, S.T., M.Eng.

Modul 4 Teknik Pensinyalan dan Penomoran

PERTEMUAN 10 TEKNIK PENSINYALAN

PERCOBAAN 10 PEMROGRAMAN OUTGOING DAN INCOMING CALL

RANCANG BANGUN SISTEM BILLING TELEPON BERBASIS VoIP

JARINGAN DAN LAYANAN KOMUNIKASI. Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 2006

Setelah mempelajari bagian ini diharapkan dapat: Memahami prinsip switching mekanik pada telepon Memahami prinsip switching elektronik pada telepon

Powered by TeUinSuska2009.Wordpress.com. Upload By - Vj Afive -

Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS

Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 7 Telefoni

PROPOSAL TRADAPHONE. To : Customer

STUDI ANALISIS PERANGKAT SISTEM SWITCHING TELEPHONE TRAINER B4620 (Untuk Laboratorium Telematika Departemen Teknik Elektro)

Modul 2 Peralatan Telepon dan Call Setup

PESAWAT TELEPON. Komponen-komponen Pesawat Telepon. Fungsi Pesawat Telepon. Basic Call Setup

Pertemuan 2 DASAR-DASAR SISTEM KOMUNIKASI

Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom BANDUNG, 2012

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 8 Jaringan Telefon

VoIP (Voice Over Internet Protocol)

PERTEMUAN 7 (STRUKTUR JARINGAN) POKOK BAHASAN

Dasar Perencanaan PSTN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengantar Tentang VOIP

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

voip Di susun : Fariansyah Gunawan Nim : Semester : IV

PERCOBAAN 6 INTEGRASI LENGKAP SENTRAL DIGITAL

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi telah berdampak sangat luas dalam bisnis, dan gaya hidup

ANALISA RANGKAIAN CENTRAL OFFICE LINE INTERFACE PADA PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE PANASONIC KX-T206SBX

PERCOBAAN 1 SUBSCRIBER MATCHING UNIT

Faculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015

Bab 9. Circuit Switching

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi dapat bermacam-macam. Contohnya , telepon, short messaging. services (SMS), surat, chatting, dan sebagainya.

Pola Penomoran A=6 A=5 A=4 A=7 A=9 A=2 A=3 B = 1 B = 5 B = 2 B = 3 B = 9 B = 6 B = 8 B = 7

Komputer, terminal, telephone, dsb

SISTEM TELEPON (PSTN)

Panduan Penggunaan IP PHONE Yealink. di Lingkungan Direktorat Sistem dan Sumber Daya Informasi Tim Komunikasi 2018 Versi 0.1

Makalah System Telekomunikasi (VoIP) Di susun : I Nyoman Artha Yasa

Memahami proses switching dalam sistem telepon Memahami rangkaian switching yang digunakan dalam sistem komunikasi telepon Menjelaskan aplikasi dan

Jaringan Switching. Untuk transmisi data yang melampaui area lokal. Simpul switching tidak berkaitan dengan isi data.

BAB II LANDASAN TEORI

PENS. Konsep dan Teori Trafik. Prima Kristalina. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Lab. Komunikasi Digital E107 (2016)

Pendahuluan Rekayasa Trafik

TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NGN PSTN TO PSDN FOR TEKNOLOGI SOFTSWITCH

SISTEM PABX ERICSSON MD110 BC9 PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

Program Lanjut Jenjang PJJ Akatel - PENS. PENS-Akatel. Modul 2-2 Jaringan Teleponi. Prima Kristalina PENS (November 2014)

INSTALLASI DASAR PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE (PABX)

tu a S n TELEKOMUNIKASI ia DAN INTERNET g a B

LAPORAN SEMINAR SAVE MORE BY TRANSFORMING YOUR COMMUNICATION

S7281. Anda dapat mengatur volume ring dari HI/LOW dengan cara menekan tombol VOLUME.

KARYA ILMIYAH LINGKUNGAN BISNIS. Nama : Ahmad Hermantiyo NIM :

Sistem Penomoran PSTN

BAB 4. PERANCANGAN. Gambar 4.1 Desain Alur Registrasi Sumber: (Hasil olah data Penulis)

GKM DERING. Pemanfaatan ROUTER DIAL NUMBER Guna Efisiensi Biaya Pemakaian Telepon di Hotel The ROYALE KRAKATAU

Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS

Definisi Telekomunikasi (1/2)

BAB 1 BAB 1. PENDAHULUAN

Arsitektur Jaringan Secara Umum Jaringan Telekomunikasi terdiri dari :

SISTEM TELEKOMUNIKASI

BAB I PENGANTAR SISTEL

2011, No Penggunaan dan Pembiayaan Jasa Telekomunikasi di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Telepon secara konvensional adalah untuk komunikasi suara, namun demikian telah banyak telepon yang difungsikan untuk komunikasi data.

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Mesin Bisnis kelas 11 pm ULANGAN SEMESTER GASAL

Integrated Telephone System. No. model S88 Caller ID dan Speakerphone Sistem FSK / DTMF. Petunjuk Penggunaan BACALAH PETUNJUK INI DAN SIMPAN

Trafik fik P t ar 1 Oleh: Mike Y l u iana liana PENS-ITS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas

SIGNALLING. Ade Nurhayati, ST, MT

This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version -

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

BAB II SENTRAL DAN TRAFFIC

Company Standard. - EIA (Electronic Industries Association) Organisasi yang merupakan perkumpulan pabrik-pabrik elektronika di USA.

S77. Anda dapat mengatur volume ring dari HI/LOW dengan cara menggeser saklar yang ada di unit induk.

Faculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015

S7282. Anda dapat mengatur volume ring dari HI/LOW dengan cara menekan tombol VOLUME.

Petunjuk Penggunaan BACALAH PETUNJUK INI DAN SIMPAN. Integrated Telephone System Model : S52 Caller ID dan Speakerphone Sistem FSK / DTMF

VOICE OVER INTERNET PROTOCOL

TRAFIK TELEKOMUNIKASI 1

REKAYASA TRAFIK TELEKOMUNIKASI

Teknik Pengoperasian CCU (Cardphone Connection Unit)

PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKAS 2012 YUYUN SITI ROHMAH, ST.,MT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Petunjuk Penggunaan BACALAH PETUNJUK INI DAN SIMPAN. Integrated Telephone System Model : S57 Caller ID dan Speakerphone Sistem FSK / DTMF

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA. diimplementasikan pada jaringan telekomunikasi di Indonesia. Latar Belakang

REKAYASA TRAFIK. DERAJAT PELAYANAN (Lanjutan)

Masa Depan Jaringan Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Layanan jasa telekomunikasi di Indonesia telah disediakan oleh

Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom BANDUNG, 2012

CEG4B3. Randy E. Saputra, ST. MT.

ISDN. (Integrated Services Digital Network)

Transkripsi:

Kuliah 5 Pengantar Teknik Telekomunikasi Pengantar Jaringan Telekomunikasi (bagian I : Penomoran dan Jaringan Switching Telefon) February 9, 2020

Tujuan perkuliahan 1. Mahasiswa mengetahui tentang konsep dasar penomoran telefon serta jaringan switching telefon Disclaimer: Ilustrasi jaringan telefon yang dibuat di slide ini hanya sekedar ilustrasi. Tidak terkait dengan jaringan telefon yang di Kota Bandung dan sekitarnya yang riil. Ilustrasi dibuat hanya untuk menambah kejelasan konsep yang dibahas.

Pengantar jaringan telekomunikasi Ditinjau koneksi 2 telefon berikut. B A 1. Untuk sambungan hanya 2 telefon seperti ini, membangun hubungan telefon mudah 2. Penelefon dari sisi A cukup mengangkat gagang mikrofon 3. Untuk memberi tanda ke sisi B, penelfon di sisi A perlu memberi tanda ke telfon di sisi B bahwa ia ingin menghubungi seseorang 4. Proses memberi tanda ini disebut dengan signalling 5. Untuk memberi tanda ini, perlu disediakan suatu tombol di A yang jika ditekan atau diaktifkan, maka akan muncul dering di B atau lampu menyala di B atau tanda lainnya. 6. Jika seseorang di B mengangkat mikrofon, maka pembicaraan telfon dapat dimulai.

Pengantar jaringan telekomunikasi Signalling Jalur Signalling A B Jalur Suara 1. Proses pensinyalan dapat dilakukan melalui kanal yang berbeda dengan kanal untuk suara (outband signalling) 2. Atau menggunakan kanal yang sama (inband signalling) 3. Jika menggunakan kabel yang sama, inband signalling berarti signalling dan suara dilakukan pada frekuensi 300-3400 Hz 4. Jika menggunakan kabel yang sama, outband signalling berarti kanal suara menggunakan frekuensi 300-3400 Hz, dan kanal signalling menggunakan frekuensi di luar itu. 5. Jika menggunakan kabel berbeda, maka sudah pasti outband signalling 6. gambar di atas menunjukkan outband signalling dengan jalur fisik berbeda.

Signalling Diskusikan kelebihan inband signalling dibandingkan dengan outband signalling Tonton video youtube terkait signalling: Inband Signalling: https://www.youtube.com/watch?v=5tymugpa-uo

Pengantar Jaringan Telefon Tentu saja pada bisnis telekomunikasi, koneksi telfon tidak hanya untuk dua telfon, namun banyak Dalam satu kota Antar kota Antar pulau Antar negara Agar semua telfon dapat terhubung, maka diperlukan jalur ke setiap telfon tersebut.

Pengantar Jaringan Telefon Gambarkan saluran telfon agar kelima telfon ini dapat saling menghubungi! Bagaimana signalling dilakukan antar kelima telefon? Bayangkan jika suatu kota terdapat 100 pengguna telfon! 1000 telefon, dst.

Sentral Telefon Untuk mengatasi permasalahan koneksi, maka solusi mudah adalah dengan menggunakan sentral telefon. Sentral Sentral telefon berfungsi membantu proses switching (penyambungan) Karena sentral berfungsi sebagai switching, maka ia harus menangani dari mana panggilan berasal dan ke mana tujuan sambungan

Sentral Telefon Sumber panggilan disebut call origin Tujuan panggilan disebut call destination Agar tidak salah menyambungkan, maka perlu dibuat pengalamatan (adressing) Pengalamatan termudah untuk telefon adalah dengan angka (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9) Contoh, jika terdapat 100 pelanggan maka setiap telefon kita bisa beri nomor identitas 100, 101, 102,..., 199 Panjang nomor disesuaikan dengan jumlah telefon yang akan dihubungkan (Berapa panjang nomor minimal jika jumlah pelanggan ada 1250 telefon?) Dengan pengalamatan (numbering) ini, maka sentral dapat dengan cepat menyambungkan percakapan

Sentral Telefon 102 103 101 switching selama percakapan Sentral 104 105 Pada contoh di atas, misal 101 menginisiasi panggilan (akan ke 103) 101 menghubungi Sentral terlebih dahulu dengan menyebutkan panggilan ke nomor 103 Sentral menghubungi nomor 103, dan menginformasikan ada panggilan dari 101 Jika 103 bersedia, maka Sentral menyambungkan jalur dari 101 ke 103. Jika 101 atau 103 mengakhir percakapan, jalur sambungan

Sentral Telefon Beberapa istilah teknis: Proses dari telpon panggilan menghubungi sentral, sentral menghubungi nomor tujuan sampai terjadi sambungan disebut call setup Proses saat baik tujuan atau sumber memberi tanda hubungan selesai sampai pemutusan hubungan disebut call termination. Pada saat terjadi percakapan antara 101 dan 103, maka baik 101 maupun 103 tidak dapat dihubungi oleh nomor lainnya. Jika nomor lain mencoba menghubungi, maka sentral memberi tanda sibuk. Pada saat itu, jalur 101 - Sentral dan 103 - Sentral dikatakan sedang ada pendudukan atau occupied. Sifat dari pengguna pada setiap nomor telefon berbeda-beda, ada yang senang melakukan panggilan, ada yang biasa saja dan ada yang jarang. Untuk menunjukkan tingkat kesibukan atau trafik dari setiap jalur, maka perlu ukuran tingkat pendudukan dari suatu jalur.

Sentral Telefon Beberapa istilah teknis (Lanjutan): Ukuran tingkat pendudukan dari suatu jalur dinyatakan dengan Erlang (Erl). 1 Pengukuran tingkat pendudukan suatu jalur dilakukan pada saat jam sibuk (jam paling sibuk dari suatu jalur) Pengukuran dilakukan dalam 60 menit jam sibuk. E(erlang) = Tp 60 Dengan T P adalah waktu pendudukan dalam menit. Misal, Pada jam sibuk Jalur 101-Sentral terjadi pendudukan selama 10 menit Berarti trafik dari Jalur 101-Sentral adalah 1/6 Erlang. 10 menit pendudukan tadi merupakan akumulasi, bisa sekali panggilan 10 menit atau lima kali panggilan masing-masing 2 menit atau lainnya. 1 dari nama analis trafik telefon dari Finlandia yaitu Agner Krarup Erlang 1878-1929. Erlang ditetapkan sebagai satuan trafik pada 1947 oleh International Telecommunication Union (ITU). Model Erlang-B dan Erlang-C menjadi standard dari teori trafik telefon

Sentral Telefon Koneksi Antar Sentral 1. Semakin banyak pengguna, maka cakupan geografisnya juga semakin tinggi, disamping jumlah sambungan juga bertambah 2. Perlu pendistribusian beban ke beberapa sentral 3. Gambar berikut menunjukkan dua sentral melayani telefon-telefon di wilayahnya masing-masing. 103 102 101 103 104 105 102 101 108 106 107 104 Sentral No: 50 105 No Telefon 50 107 Sentral No: 51 No Telefon 51 107 107 106

Sentral Telefon 1. Karena ada beberapa sentral, maka sentral juga perlu diberi nomor (ekivalen dengan nomor wilayah). Misal 50 dan 51 pada contoh sebelumnya 2. Nomor telefon sekarang menjadi lebih panjang, yaitu Nomor Sentral - Nomor Urut contoh: 50107 3. Pada contoh ini, Nomor 50107 mengandung arti bahwa nomor telefon tersebut berada pada wilayah 50 dan nomor urutnya 4. Jika jika hanya membangun dua saluran, maka jika dua pengguna di Sentral 50 telah terhubung dengan dua pengguna di Sentral 51, maka tidak ada lagi koneksi dari sentral 50 ke Sentral 51 yang bisa dilakukan. 5. Berapa banyak saluran yang harus dibangun antara Sentral 50 ke Sentral 51 agar semua pengguna telefon di Sentral 50 dapat terhubung ke semua pengguna di Sentral 51?

Sentral Telefon 1. Menjawab pertanyaan terakhir terkait berapa banyak saluran yang harus dihitung antar sentral adalah pekerjaan teknik yang dibahas pada MK Rekayasa Trafik (menelusuri kembali perhitungan Erlang) 2. Jika makin banyak wilayah yang membutuhkan layanan, makin banyak sentral yang harus dibangun. 3. Perlu ada Sentral Khusus yang melakukan switching antar sentral. 4. Sentral yang terhubung langsung ke pelanggan disebut Sentral Lokal (Local Exchange) 5. Sentral yang berfungsi sebagai switching Sentral Lokal disebut Sentral Tol (Toll Exchange) atau Tandem Exchange 6. Perhatikan ilustrasi gambar di slide berikut.

Contoh penomoran Tandem Exchange Daerah BIP, TAMAN SARI Dipati Ukur dan sekitarnya 103 102 101 103 104 Daerah Dago Atas dan sekitarnya 105 101 102 104 Local Exchange 50 106 Local Exchange 51 107 108 107 106 105 No Telp: 2500107 Tandem Exchange 2 Dago dan sekitarnya Tandem Exchange 6 Bandung Barat Cimahi dan sekitarnya Tandem Exchange 7 Bandung Timur

Contoh penomoran Tandem Exchange Seperti yang terlihat pada Gambar di slide sebelumnya Pelanggan dengan nomor Telefon 250107 berarti bahwa ia berada di Toll Exchange 1, di Local Exchange 50 dan telefon index ke 107. Pelanggan origin dari Nomor 250107 ingin menghubungi Pelanggan 251107 akan mengalami tiga tahap switching: pelanggan 107 ke Tandem Exchange 2 (switching di Local Exchange 50), Local Exchange 50 ke Local Exchange 51 (switching di Tandem Exchange 2), Tandem Exchange 2 ke pelanggan 107 pada local Exchange 51 (switching di Local Exchange 51) Tandem Exchange melayani wilayah yang cukup luas dalam suatu kota/daerah Pada contoh sebelumnya, Tandem Exchange 2 melayani daerah Dago dan sekitarnya di Kota Bandung Tandem Exchange 7 melayani daerah Bandung Barat dan sekitarnya, dst.

Peta Ilustrasi Wilayah

Sentral untuk Switching Tandem Exchange Untuk menjangkau komunikasi yang lebih luas, perlu switching antar Tandem Exchange. Sebagai contoh Nomor Telefon 250107 (misal Daerah Dago) yang ingin menghubungi Nomor 665010 (misal Daerah Alun-Alun Cimahi), maka perlu Sentral yang melayani Switching dari Tandem Exchange 2 (Dago) ke Tandem Exchange 6 (Cimahi) Sentral yang melayani switching Tandem Exchange ini disebut Primary Exchange Primary Exchange biasanya diberi Kode Penomoran Pangkal dengan 0 diikuti nomor dari Primary Exchange. Sebagai contoh, 022 diberikan untuk Primary Exchange Kota Bandung, Cimahi, Bandung Barat, dan Kabupaten Bandung Nomor 021 diberikan untuk wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi

Contoh Switching di Primary Exchange 022 Misal Nomor 022-665 010 ingin menelpon Nomor 022-250 107 Maka untuk koneksi ini, perlu switching antara lain: Switching di Local Exchange 50, Switching di Tandem Exchange 2, Switching di Primary Exchange 022, Switching di Tandem Exchange 6 dan Switching di Local Exchange 65.

Daerah BIP, TAMAN SARI Dipati Ukur dan sekitarnya 101 102 103 104 Local Exchange 50 102 101 103 104 Daerah Dago Atas dan sekitarnya 105 106 Local Exchange 51 107 108 107 106 Local Exchange 105 No Telp: 2500107 Tandem Exchange 2 Dago dan sekitarnya 10 Tandem Exchange 11 7 Bandung Timur Tandem Exchange 6 Bandung Barat Cimahi dan sekitarnya 010 No Telp: 6 65 101 Local Exchange 65 Cimahi Tengah 011 Primary Exchange 022 Bandung dan sekitarnya Primary Exchange 021 Jakarta dan sekitarnya

Kode Area Kode 0-xx atau 0-xxx ini disebut juga sebagai kode area. Menelefon dari kode area berbeda disebut juga dengan Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ) atau koneksi Interlokal Kode area 07xx adalah untuk wilayah Sumatera Kode area 05xx adalah untuk wilayah Kalimantan dst. Lihat daftar kode area di : https://id.wikipedia.org/wiki/daftar kode telepon di Indonesia

Kode Negara Untuk koneksi Internasional (SLI = Sambungan Langsung Internasional), maka setiap negara diberi Kode Negara Kode negara ini ditetapkan oleh badan regulasi telekomunikasi internasional (ITU = International Telecommunication Union) Kode Negara untuk Indonesia adalah 62. Biasanya diberi tanda + di depan: +62 Tanda + dapat diganti sesuai dengan regulasi di negara masing-masing (disesuaikan dengan kode operator yang dipilih untuk menuju negara tersebut) Misal Kode Negara Inggris adalah 44 dan kode area untuk Liverpool adalah 151

Lanjutan... Misal kita (di Bandung) ingin menelefon nomor 231100 di Liverpool. Kita dapat mendial : 001 44 151 231100 (tanda + diganti dengan 001). Dengan mengganti + dengan 001 berarti kita akan melakukan SLI melalui jaringan internasional INDOSAT Jika kita mendial 007 44 151 231100 (tanda + diganti dengan 007 berarti kita akan melakukan SLI ke Liverpool menggunakan jaringan TELKOMSEL) Nomor 001 atau 007 pengganti tanda + disebut dengan Exit Code (kode jalur keluar) Pengganti nilai + ini berbeda-beda di setiap negara, sesuai regulasi negara setempat.

Penomoran Dengan diskusi ini, penomoran nomor Telefon Internasional dapat disimpulkan mengikuti pola : + KN KA NomorLokal KN = Kode Negara KA = Kode Area NomorLokal adalah nomor telefon lokal Contoh: +62 22 250 1234 (Nomor telefon di salah satu tempat di Dago, Bandung, Indonesia) Penomoran sangat penting agar proses switching sentral terkait dapat tepat sehingga dapat tersambung antara origin dengan destination

Public Switch Telephone Network (PSTN) Skema jaringan telekomunikasi beserta sentral switching yang kita bahas sebelumnya disebut dengan PSTN. Konsep PSTN yang bersifat Hirarki (Local Exchange, Tandem atau Toll Exchange, Primary Exchange, Sectional atau National Exchange, International Exchange) Konsep ini diusulkan dan diimplementasikan oleh Bell Laboratory (Tempat penemuan Telefon pertama, oleh Alexander Graham Bell tersebut) Merupakan pakem implementasi standard sejak 1940-an Di Amerika Serikat, implementasi PSTN adalah oleh PT AT&T (Swasta) Di Indonesia, implementasi oleh PT. Telkom Tbk yang merupakan BUMN. PSTN jaya dari awal kemerdekaan sampai akhir 1990 sebelum teknologi selular / ponsel menguasai pasar.

Public Switch Telephone Network (PSTN) Hirarki Sentral Switching PSTN menurut Bell Laboratory: End Office = Local Exchange, Toll Center = Tandem Exchange

PBX Jika kita memiliki suatu hotel dengan banyak kamar dengan masing-masing fasilitas telefon di setiap kamar Atau kantor dengan banyak ruangan dan unit kerja dan banyak telefon di sana Adalah efisien untuk memiliki Local Exchange sendiri. Local Exchange yang bersifat privat ini disebut PBX (Private Branch Exchange) Untuk koneksi antar kamar di hotel, cukup dihubungkan dengan PBX ini (biasanya tanpa biaya) Untuk koneksi dari kamar hotel ke dunia luar, maka PBX harus terhubung dengan PSTN.

Penutup Pada slide ini telah dibahas konsep penomoran dan struktur switching PSTN beserta kaitan keduanya. Pada slide selanjutnya dibahas sekilas tentang detil lebih lanjut tentang Jaringan Lokal Akses Tembaga (Jarlokat), pensinyalan dan switching pada Telefon, khususnya Decadic dan DTMF.