GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PADA DINAS KEHUTANAN ACEH GUBERNUR ACEH, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Qanun Nomor 15 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dipandang perlu menata kembali Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Kehutanan Aceh; b. bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 241 ayat (2) dan ayat (3) Qanun Aceh Nomor 15 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Qanun Nomor 5 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, perlu dilakukan penetapan dan penyempurnaan kembali Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Kehutanan Aceh; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Kehutanan Aceh; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Propinsi Atjeh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956, Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1103); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990, Nomor 49; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419); 4. Undang...
2 4. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999, Nomor 167; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004, Nomor 86; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412); 5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999, Nomor 172; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3893); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633); 8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007, Nomor 68; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 146; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4452); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 147; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4453) Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 137; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5056); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4696) Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 16; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4814); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 13. Peraturan...
3 13. Peraturan Daerah Nomor 46 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan (Lembaran Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh Tahun 2001 Nomor 78); 14. Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Lembaran Daerah Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2007 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 05) sebagaimana telah diubah dengan Qanun Aceh Nomor 15 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Lembaran Aceh Tahun 2012 Nomor 15); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PADA DINAS KEHUTANAN ACEH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Aceh adalah Daerah Provinsi yang merupakan kesatuan masyarakat hukum yang bersifat istimewa dan diberi kewenangan khusus untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang dipimpin oleh seorang Gubernur. 2. Pemerintahan Aceh adalah Pemerintahan Daerah Provinsi dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyelenggarakan urusan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh sesuai dengan fungsi dan kewenangan masing-masing. 3. Pemerintahan Daerah Aceh yang selanjutnya disebut Pemerintah Aceh adalah unsur penyelenggara Pemerintahan Aceh yang terdiri atas Gubernur dan Perangkat Daerah Aceh. 4. Gubernur adalah Kepala Pemerintahan Aceh yang dipilih melalui suatu proses demokratis yang dilakukan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. 5. Dinas adalah Dinas Kehutanan Aceh. 6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kehutanan Aceh. 7. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disebut UPTD adalah Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Hutan di tingkat Tapak Dinas pada Dinas Kehutanan Aceh. 8. Kepala...
4 8. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disebut Kepala UPTD adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Kehutanan Aceh. 9. Kepala Sub Bagian Tata Usaha adalah Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Kehutanan Aceh. 10. Kepala Seksi adalah Kepala Seksi pada Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Kehutanan Aceh. 11. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Kehutanan Aceh. 12. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi oleh pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. 13. Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. 14. Kawasan Ekosistem Leuser adalah kesatuan areal dalam wilayah administratif Aceh yang terdiri dari sebagian Kawasan Lindung, Kawasan Hutan dan Areal Penggunaan Lain (APL) yang telah ditunjuk atau ditetapkan sebagai Kawasan strategis nasional, pengelolaan dan pemanfaatannya mengacu pada status dan fungsi kawasan berdasarkan peraturan yang berlaku. 15. Taman Hutan Raya yang selanjutnya disebut Tahura adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa alami atau buatan, jenis asli atau bukan asli yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, penunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi. 16. Daerah Aliran Sungai yang selanjutnya disingkat DAS adalah wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan sungai dan anak-anak sungainya yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air ke danau atau laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas di daratan. 17. Penyuluh Kehutanan adalah Pegawai Negeri Sipil dan/atau petugas yang direkrut sebagai Tenaga Kontrak yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang pada satuan organisasi lingkup kehutanan untuk melakukan penyuluhan kehutanan. 18. Polisi kehutanan yang selanjutnya disebut POLHUT adalah pejabat tertentu dalam lingkup instansi kehutanan pusat dan daerah yang sesuai dengan sifat pekerjaannya, menyelenggarakan dan atau melaksanakan usaha perlindungan hutan yang oleh kuasa undang-undang diberi wewenang Kepolisian Khusus di bidang kehutanan dan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. 19. Wilayah...
5 19. Wilayah kerja pada UPTD Hutan Aceh adalah wilayah yang mengelola hutan Aceh pada wilayah I sampai dengan wilayah VI berdasarkan perpaduan kelompok Daerah Aliran Sungai (DAS), ekosistem wilayah, biofisik dan pelaksanaan administrasi pemerintahan untuk selanjutnya disebut sebagai Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH). BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Gubernur ini dibentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Kehutanan Aceh yang terdiri dari: a. UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah I; b. UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah II; c. UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah III; d. UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah IV; e. UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah V; f. UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah VI; dan g. UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan. (2) UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah I berkedudukan di Aceh Besar, dengan wilayah kerja meliputi Kelompok Daerah Aliran Sungai: Krueng Aceh, Krueng Baroo, Krueng Sabee, Krueng Teunom, Alue Setui dan Alue raya. (3) UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah II berkedudukan di Bener Meriah, dengan wilayah kerja meliputi Kelompok Daerah Aliran Sungai: Krueng Meureudu, Krueng Peusangan dan Krueng Pase. (4) UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah III berkedudukan di Aceh Timur, dengan wilayah kerja meliputi Kelompok Daerah Aliran Sungai: Krueng Jambo Aye, Krueng Peureulak dan Krueng Tamiang. (5) UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah IV berkedudukan di Aceh Barat, dengan wilayah kerja meliputi Kelompok Daerah Aliran Sungai: Krueng Woyla, Krueng Merbou dan Lae Lasikin. (6) UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah V berkedudukan di Gayo Lues, dengan wilayah kerja meliputi Kelompok Daerah Aliran Sungai: Krueng Tripa dan Krueng Kuala Batee. (7) UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah VI berkedudukan di Subulussalam, dengan wilayah kerja meliputi Kelompok Daerah Aliran Sungai: Krueng Kluet, Krueng Singkil/Lawe Alas dan Kepulauan Banyak. (8) UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan berkedudukan di Saree, dengan wilayah kerja meliputi Kelompok Hutan Seulawah Agam dan Kelompok Hutan Seulawah Inong yang ditetapkan sebagai kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Pocut Meurah Intan. BAB III...
6 BAB III UPTD KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN WILAYAH I Bagian Kesatu Susunan dan Kedudukan Pasal 3 Susunan Organisasi UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah I, terdiri dari: a. Kepala UPTD; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Pengelolaan dan Pembinaan Kawasan; d. Seksi Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam; dan e. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 4 (1) UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah I merupakan perangkat teknis operasional dan teknis penunjang pada Dinas Kehutanan Aceh. (2) UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah I dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah I. (4) Seksi-seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah I. Bagian Kedua Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 5 UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah I mempunyai tugas menjabarkan kebijakan kehutanan Pemerintah Aceh dan melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan teknis penunjang di bidang penyelenggaraan pengelolaan hutan yang meliputi pengorganisasian, tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan, pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan, perlindungan hutan dan konservasi alam, pengendalian dan pengawasan,serta mengelola hutan Aceh sesuai dengan status dan fungsi pokok kawasan hutan dalam wilayah kerjanya. Pasal 6 Pasal 5, UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah I, mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana pengelolaan hutan dalam wilayah kerjanya; b. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan; c. pelaksanaan pembinaan pemanfaatan d. pelaksanaan pembinaan penggunaan kawasan e. pelaksanaan...
7 e. pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan; f. pelaksanaan perlindungan hutan dan konservasi alam; g. pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat; h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; i. pelaksanaan pengkajian peluang investasi dan usaha sektor kehutanan pada wilayah kerjanya; dan j. pelaksanaan pengendalian dan pengawasan. Paragraf 1 Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah I Pasal 7 Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah I mempunyai tugas memimpin UPTD dalam menjabarkan kebijakan kehutanan Pemerintah Aceh dan melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan teknis penunjang di bidang penyelenggaraan pengelolaan hutan yang meliputi pengorganisasian, tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan, pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan, perlindungan hutan dan konservasi alam, pengendalian dan pengawasan, serta mengelola hutan Aceh sesuai dengan status dan fungsi pokok kawasan hutan dalam wilayah kerjanya. Pasal 8 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah I, mempunyai fungsi: a. pengendalian teknis penyusunan rencana pengelolaan hutan dalam wilayah kerjanya; b. pengendalian dan pembinaan teknis urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan; c. pengendalian dan pengawasan teknis pemanfaatan d. pengendalian dan pengawasan teknis penggunaan kawasan e. pengendalian dan pengawasan teknis rehabilitasi hutan dan lahan; f. pengendalian dan pengawasan teknis perlindungan hutan dan konservasi alam; g. pembinaan teknis kegiatan penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat; h. pembinaan dan pengendalian teknis monitoring, evaluasi dan pelaporan; i. pengkoordinasian dan kerjasama teknis pengkajian peluang investasi dan usaha sektor kehutanan pada wilayah kerjanya; j. pengendalian dan pengawasan teknis pengelolaan hutan Aceh wilayah I; dan k. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas. Paragraf 2...
8 Paragraf 2 Sub Bagian Tata Usaha Pasal 9 Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi penyusunan program kerja UPTD, pengelolaan urusan umum, kerumahtanggaan, perlengkapan, keuangan, kepegawaian, hubungan masyarakat, perpustakaan dan pelayanan administrasi di lingkungan UPTD. Pasal 10 Pasal 9, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi: a. pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, peralatan, perlengkapan, kerumahtanggaan, kehumasan, dokumentasi dan perpustakaan; b. pelaksanaan keorganisasian dan ketatalaksanaan; c. pelaksanaan penyusunan program kerja, perencanaan, rencana anggaran dan pelaporan; d. pelaksanaan penyiapan data, informasi, dan penyelenggaraan Inventarisasi aset; dan e. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala UPTD. Paragraf 3 Seksi Pengelolaan dan Pembinaan Kawasan Pasal 11 Seksi Pengelolaan dan Pembinaan Kawasan mempunyai tugas pengawasan perizinan kehutanan, inventarisasi sumberdaya hutan, perpetaan hutan, produksi kehutanan, penatausahaan hasil hutan, rehabilitasi hutan dan lahan, pembinaan silvikultur, serta pemberdayaan masyarakat. Pasal 12 Pasal 11 Seksi Pengelolaan dan Pembinaan Kawasan mempunyai fungsi: a. pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pembinaan kegiatan perizinan kehutanan; b. pelaksanaan kegiatan inventarisasi c. pelaksanaan kegiatan pengukuran dan pemetaan d. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi perkembangan luas dan tutupan kawasan e. pelaksanaan penatausahaan hasil f. pelaksanaan pengendalian bahan baku industri primer hasil g. pelaksanaan peningkatan produksi hasil h. pelaksanaan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan; i. pelaksanaan pengembangan hutan tanaman; j. pelaksanaan pemberdayaan masyarakat di sekitar k. pelaksanaan kegiatan silvikultur dan budidaya tanaman kehutanan; l. pelaksanaan...
9 l. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan m. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh kepala UPTD. Paragraf 4 Seksi Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Pasal 13 Seksi Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pencegahan dan membatasi kerusakan hutan dan hasil hutan, kawasan hutan, kebakaran hutan, perambahan kawasan hutan, penebangan liar (illegal logging), peredaran dan perdagangan hasil hutan illegal, penggunaan kawasan hutan secara tidak sah, penguasaan dan perdagangan flora dan fauna yang dilindungi, serta pelanggaran tindak pidana bidang kehutanan. Pasal 14 Pasal 13, Seksi Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam mempunyai fungsi: a. pelaksanaan pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan, gangguan ternak, perambahan dan okupasi kawasan hutan, penebangan hutan dan peredaran hasil hutan tidak sah; b. pelaksanaan perlindungan dan pengamanan pemanfaatan c. pelaksanaan pengawasan tertib peredaran hasil d. pelaksanaan peningkatan pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam; e. pelaksanaan sosialisasi peraturan perundang-undangan kehutanan; f. pelaksanaan koordinasi dan pencegahan gangguan keamanan hutan dan kebakaran g. pelaksanaan upaya preventif, pre-emtif, dan represif dalam perlindungan dan pengamanan h. pelaksanaan koordinasi dengn instansi penegak hukum dan instansi terkait dalam upaya perlindungan dan pengamanan i. pelaksanaan penegakan hukum kehutanan; j. pelaksanaan kerjasama dan koordinasi dengan polisi kehutanan; k. pelaksanaan kerjasama dan koordinasi dengan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) kehutanan dan pengaman hutan partisipatif; l. pelaksanaan pembinaan kelompok pecinta lingkungan dan konservasi alam; m. pelaksanaan teknis pemantauan dan pengamanan batas kawasan n. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan o. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala UPTD. BAB IV...
10 BAB IV UPTD KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN WILAYAH II Bagian Kesatu Susunan dan Kedudukan Pasal 15 Susunan Organisasi UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah II, terdiri dari: a. Kepala UPTD; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Pengelolaan dan Pembinaan Kawasan; d. Seksi Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam; dan e. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 16 (1) UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah II merupakan perangkat teknis operasional dan teknis penunjang pada Dinas Kehutanan Aceh. (2) UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah II dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah II. (4) Seksi-seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah II. Bagian Kedua Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 17 UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah II mempunyai tugas menjabarkan kebijakan kehutanan Pemerintah Aceh dan melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan teknis penunjang di bidang penyelenggaraan pengelolaan hutan yang meliputi pengorganisasian, tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan, pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan, perlindungan hutan dan konservasi alam, pembinaan kawasan ekosistem leuser, pengendalian dan pengawasan, serta mengelola hutan Aceh sesuai dengan status dan fungsi pokok kawasan hutan dalam wilayah kerjanya. Pasal 18 Pasal 17 UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah II, mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana pengelolaan hutan dalam wilayah kerjanya; b. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan; c. pelaksanaan pembinaan pemanfaatan d. pelaksanaan pembinaan penggunaan kawasan e. pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan; f. pelaksanaan...
11 f. pelaksanaan perlindungan hutan dan konservasi alam; g. pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat; h. pelaksanaan pembinaan kawasan ekosistem leuser; i. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; j. pelaksanaan pengkajian peluang investasi dan usaha sektor kehutanan pada wilayah kerjanya; dan k. pelaksanaan pengendalian dan pengawasan. Paragraf 1 Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah II Pasal 19 Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah II mempunyai tugas memimpin UPTD dalam menjabarkan kebijakan kehutanan Pemerintah Aceh dan melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan teknis penunjang di bidang penyelenggaraan pengelolaan hutan yang meliputi pengorganisasian, tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan, pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan, perlindungan hutan dan konservasi alam, pembinaan Kawasan Ekosistem Leuser, pengendalian dan pengawasan, serta mengelola hutan Aceh sesuai dengan status dan fungsi pokok kawasan hutan dalam wilayah kerjanya. Pasal 20 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah II, mempunyai fungsi: a. pengendalian teknis penyusunan rencana pengelolaan hutan dalam wilayah kerjanya; b. pengendalian dan pembinaan teknis urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan; c. pengendalian dan pengawasan teknis pemanfaatan d. pengendalian dan pengawasan teknis penggunaan kawasan e. pengendalian dan pengawasan teknis rehabilitasi hutan dan lahan; f. pengendalian dan pengawasan teknis perlindungan hutan dan konservasi alam; g. pembinaan teknis kegiatan penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat; h. pelaksanaan pembinaan kawasan ekosistem leuser; i. pembinaan dan pengendalian teknis monitoring, evaluasi dan pelaporan; j. pengkoordinasian dan kerjasama teknis pengkajian peluang investasi dan usaha sektor kehutanan pada wilayah kerjanya; k. pengendalian dan pengawasan teknis pengelolaan hutan aceh wilayah II; dan l. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas. Paragraf 2...
12 Paragraf 2 Sub Bagian Tata Usaha Pasal 21 Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi penyusunan program kerja UPTD, pengelolaan urusan umum, kerumahtanggaan, perlengkapan, keuangan, kepegawaian, hubungan masyarakat, perpustakaan dan pelayanan administrasi di lingkungan UPTD. Pasal 22 Pasal 21, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi: a. pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, peralatan, perlengkapan, kerumahtanggaan, kehumasan, dokumentasi dan perpustakaan; b. pelaksanaan keorganisasian dan ketatalaksanaan; c. pelaksanaan penyusunan program kerja, perencanaan, rencana anggaran dan pelaporan; d. pelaksanaan penyiapan data, informasi, dan penyelenggaraan Inventarisasi aset; dan e. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala UPTD. Paragraf 3 Seksi Pengelolaan dan Pembinaan Kawasan Pasal 23 Seksi Pengelolaan dan Pembinaan Kawasan mempunyai tugas pengawasan perizinan kehutanan, inventarisasi sumberdaya hutan, perpetaan hutan, produksi kehutanan, penatausahaan hasil hutan, rehabilitasi hutan dan lahan pembinaan silvikultur hutan, serta pemberdayaan masyarakat. Pasal 24 Pasal 23 Seksi Pengelolaan dan Pembinaan Kawasan mempunyai fungsi: a. pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pembinaan kegiatan perizinan kehutanan; b. pelaksanaan kegiatan inventarisasi c. pelaksanaan kegiatan pengukuran dan pemetaan d. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi perkembangan luas dan tutupan kawasan e. pelaksanaan penatausahaan hasil f. pelaksanaan pengendalian bahan baku industri primer hasil g. pelaksanaan peningkatan produksi hasil h. pelaksanaan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan; i. pelaksanaan pengembangan hutan tanaman; j. pelaksanaan pemberdayaan masyarakat di sekitar k. pelaksanaan kegiatan silvikultural dan budidaya tanaman kehutanan; l. pelaksanaan...
13 l. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan m. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh kepala UPTD. Paragraf 4 Seksi Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Pasal 25 Seksi Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pencegahan dan membatasi kerusakan hutan dan hasil hutan, kawasan hutan, kebakaran hutan, perambahan kawasan hutan, illegal logging, peredaran dan perdagangan hasil hutan illegal, penggunaan kawasan hutan secara tidak sah, penguasaan dan perdagangan flora dan fauna yang dilindungi, serta pelanggaran tindak pidana bidang kehutanan. Pasal 26 Pasal 25, Seksi Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam mempunyai fungsi: a. pelaksanaan pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan, gangguan ternak, perambahan dan okupasi kawasan hutan, penebangan hutan dan peredaran hasil hutan tidak sah; b. pelaksanaan perlindungan dan pengamanan pemanfaatan c. pelaksanaan pengawasan tertib peredaran hasil d. pelaksanaan peningkatan pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam; e. pelaksanaan sosialisasi peraturan perundang-undangan kehutanan; f. pelaksanaan koordinasi dan pencegahan gangguan keamanan hutan dan kebakaran g. pengelolaan dan pembinaan kawasan ekosistem leuser; h. pelaksanaan upaya preventif, pre-emtif, dan represif dalam perlindungan dan pengamanan i. pelaksanaan koordinasi dengan instansi penegak hukum dan instansi terkait dalam upaya perlindungan dan pengamanan j. pelaksanaan penegakan hukum kehutanan; k. pelaksanaan kerjasama dan koordinasi dengan polisi kehutanan; l. pelaksanaan kerjasama dan koordinasi dengan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) kehutanan dan pengaman hutan partisipatif; m. pelaksanaan pembinaan kelompok pecinta lingkungan dan konservasi alam; n. pelaksanaan teknis pemantauan dan pengamanan batas kawasan o. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan p. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh kepala UPTD. BAB V...
14 BAB V UPTD KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN WILAYAH III Bagian Kesatu Susunan dan Kedudukan Pasal 27 Susunan Organisasi UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah III, terdiri dari: a. Kepala UPTD; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Pengelolaan dan Pembinaan Kawasan; d. Seksi Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam; dan e. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 28 (1) UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah III merupakan perangkat teknis operasional dan teknis penunjang pada Dinas Kehutanan Aceh. (2) UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah III dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah III. (4) Seksi-seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah III. Bagian Kedua Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 29 UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah III mempunyai tugas menjabarkan kebijakan kehutanan Pemerintah Aceh dan melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan teknis penunjang di bidang penyelenggaraan pengelolaan hutan yang meliputi pengorganisasian, tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan, pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan, perlindungan hutan dan konservasi alam, pembinaan Kawasan Ekosistem Leuser, pengendalian dan pengawasan, serta mengelola hutan Aceh sesuai dengan status dan fungsi pokok kawasan hutan dalam wilayah kerjanya. Pasal 30 Pasal 29 UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah III, mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana pengelolaan hutan dalam wilayah kerjanya; b. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan; c. pelaksanaan pembinaan pemanfaatan d. pelaksanaan pembinaan penggunaan kawasan e. pelaksanaan...
15 e. pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan; f. pelaksanaan perlindungan hutan dan konservasi alam; g. pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat; h. pengelolaan dan pembinaan kawasan ekosistem leuser; i. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; j. pelaksanaan pengkajian peluang investasi dan usaha sektor kehutanan pada wilayah kerjanya; dan k. pelaksanaan pengendalian dan pengawasan. Paragraf 1 Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah III Pasal 31 Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah III mempunyai tugas memimpin UPTD dalam menjabarkan kebijakan kehutanan Pemerintah Aceh dan melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan teknis penunjang di bidang penyelenggaraan pengelolaan hutan yang meliputi pengorganisasian, tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan, pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan, perlindungan hutan dan konservasi alam, pembinaan kawasan ekosistem leuser, pengendalian dan pengawasan, serta mengelola hutan Aceh sesuai dengan status dan fungsi pokok kawasan hutan dalam wilayah kerjanya. Pasal 32 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah III, mempunyai fungsi: a. pengendalian teknis penyusunan rencana pengelolaan hutan dalam wilayah kerjanya; b. pengendalian dan pembinaan teknis urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan; c. pengendalian dan pengawasan teknis pemanfaatan d. pengendalian dan pengawasan teknis penggunaan kawasan e. pengendalian dan pengawasan teknis rehabilitasi hutan dan lahan; f. pengendalian dan pengawasan teknis perlindungan hutan dan konservasi alam; g. pelaksanaan pembinaan kawasan ekosistem leuser; h. pembinaan teknis kegiatan penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat; i. pembinaan dan pengendalian teknis monitoring, evaluasi dan pelaporan; j. pengkoordinasian dan kerjasama teknis pengkajian peluang investasi dan usaha sektor kehutanan pada wilayah kerjanya; k. pengendalian dan pengawasan teknis pengelolaan hutan aceh wilayah III; dan l. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas. Paragraf 2...
16 Paragraf 2 Sub Bagian Tata Usaha Pasal 33 Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi penyusunan program kerja UPTD, pengelolaan urusan umum, kerumahtanggaan, perlengkapan, keuangan, kepegawaian, hubungan masyarakat, perpustakaan dan pelayanan administrasi di lingkungan UPTD. Pasal 34 Pasal 33, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi: a. pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, peralatan, perlengkapan, kerumahtanggaan, kehumasan, dokumentasi dan perpustakaan; b. pelaksanaan keorganisasian dan ketatalaksanaan; c. pelaksanaan penyusunan program kerja, perencanaan, rencana anggaran dan pelaporan; d. pelaksanaan penyiapan data, informasi, dan penyelenggaraan Inventarisasi aset; dan e. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala UPTD. Paragraf 3 Seksi Pengelolaan dan Pembinaan Kawasan Pasal 35 Seksi Pengelolaan dan Pembinaan Kawasan mempunyai tugas pengawasan perizinan kehutanan, Inventarisasi sumberdaya hutan, perpetaan hutan, produksi kehutanan, penatausahaan hasil hutan, rehabilitasi hutan dan lahan pembinaan silvikultur hutan, serta pemberdayaan masyarakat. Pasal 36 Pasal 35 Seksi Pengelolaan dan Pembinaan Kawasan mempunyai fungsi: a. pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pembinaan kegiatan perizinan kehutanan; b. pelaksanaan kegiatan inventarisasi c. pelaksanaan kegiatan pengukuran dan pemetaan d. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi perkembangan luas dan tutupan kawasan e. pelaksanaan penatausahaan hasil f. pelaksanaan pengendalian bahan baku industri primer hasil g. pelaksanaan peningkatan produksi hasil h. pelaksanaan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan; i. pelaksanaan pengembangan hutan tanaman; j. pelaksanaan pemberdayaan masyarakat di sekitar k. pelaksanaan kegiatan silvikultural dan budidaya tanaman kehutanan; l. pelaksanaan...
17 l. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan m. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh kepala UPTD. Paragraf 4 Seksi Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Pasal 37 Seksi Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pencegahan dan membatasi kerusakan hutan dan hasil hutan, kawasan hutan, kebakaran hutan, perambahan kawasan hutan, illegal logging, peredaran dan perdagangan hasil hutan illegal, penggunaan kawasan hutan secara tidak sah, penguasaan dan perdagangan flora dan fauna yang dilindungi, serta pelanggaran tindak pidana bidang kehutanan. Pasal 38 Pasal 37, Seksi Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam mempunyai fungsi: a. pelaksanaan pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan, gangguan ternak, perambahan dan okupasi kawasan hutan, penebangan hutan dan peredaran hasil hutan tidak sah; b. pelaksanaan perlindungan dan pengamanan pemanfaatan c. pelaksanaan pengawasan tertib peredaran hasil d. pelaksanaan peningkatan pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam; e. pelaksanaan sosialisasi peraturan perundang-undangan kehutanan; f. pelaksanaan pembinaan kawasan ekosistem leuser; g. pelaksanaan koordinasi dan pencegahan gangguan keamanan hutan dan kebakaran h. pelaksanaan upaya preventif, pre-emtif, dan represif dalam perlindungan dan pengamanan i. pelaksanaan koordinasi dengan instansi penegak hukum dan instansi terkait dalam upaya perlindungan dan pengamanan j. pelaksanaan penegakan hukum kehutanan; k. pelaksanaan kerjasama dan koordinasi dengan polisi kehutanan; l. pelaksanaan kerjasama dan koordinasi dengan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) kehutanan dan pengaman hutan partisipatif; m. pelaksanaan pembinaan kelompok pecinta lingkungan dan konservasi alam; n. pelaksanaan teknis pemantauan dan pengamanan batas kawasan o. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan p. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh kepala UPTD. BAB VI...
18 BAB VI UPTD KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN WILAYAH IV Bagian Kesatu Susunan dan Kedudukan Pasal 39 Susunan Organisasi UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah IV, terdiri dari: a. Kepala UPTD; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Pengelolaan dan Pembinaan Kawasan; d. Seksi Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam; dan e. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 40 (1) UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah IV merupakan perangkat teknis operasional dan teknis penunjang pada Dinas Kehutanan Aceh. (2) UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah IV dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah IV. (4) Seksi-seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah IV. Bagian Kedua Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 41 UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah IV mempunyai tugas menjabarkan kebijakan kehutanan Pemerintah Aceh dan melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan teknis penunjang di bidang penyelenggaraan pengelolaan hutan yang meliputi pengorganisasian, tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan, pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan, perlindungan hutan dan konservasi alam, pembinaan kawasan ekosistem leuser, pengendalian dan pengawasan, serta mengelola hutan Aceh sesuai dengan status dan fungsi pokok kawasan hutan dalam wilayah kerjanya. Pasal 42 Pasal 41 UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah IV, mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana pengelolaan hutan dalam wilayah kerjanya; b. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan; c. pelaksanaan pembinaan pemanfaatan d. pelaksanaan pembinaan penggunaan kawasan e. pelaksanaan...
19 e. pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan; f. pelaksanaan perlindungan hutan dan konservasi alam; g. pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat; h. pelaksanaan pembinaan kawasan ekosistem leuser; i. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; j. pelaksanaan pengkajian peluang investasi dan usaha sektor kehutanan pada wilayah kerjanya; dan k. pelaksanaan pengendalian dan pengawasan. Paragraf 1 Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah IV Pasal 43 Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah IV mempunyai tugas memimpin UPTD dalam menjabarkan kebijakan kehutanan Pemerintah Aceh dan melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan teknis penunjang di bidang penyelenggaraan pengelolaan hutan yang meliputi pengorganisasian, tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan, pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan, perlindungan hutan dan konservasi alam, pembinaan kawasan ekosistem leuser, pengendalian dan pengawasan, serta mengelola hutan Aceh sesuai dengan status dan fungsi pokok kawasan hutan dalam wilayah kerjanya. Pasal 44 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah IV, mempunyai fungsi: a. pengendalian teknis penyusunan rencana pengelolaan hutan dalam wilayah kerjanya; b. pengendalian dan pembinaan teknis urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan; c. pengendalian dan pengawasan teknis pemanfaatan d. pengendalian dan pengawasan teknis penggunaan kawasan e. pengendalian dan pengawasan teknis rehabilitasi hutan dan lahan; f. pengendalian dan pengawasan teknis perlindungan hutan dan konservasi alam; g. pelaksanaan pembinaan kawasan ekosistem leuser; h. pembinaan teknis kegiatan penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat; i. pembinaan dan pengendalian teknis monitoring, evaluasi dan pelaporan; j. pengkoordinasian dan kerjasama teknis pengkajian peluang investasi dan usaha sektor kehutanan pada wilayah kerjanya; k. pengendalian dan pengawasan teknis pengelolaan hutan aceh wilayah IV; dan l. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas. Paragraf 2...
20 Paragraf 2 Sub Bagian Tata Usaha Pasal 45 Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi penyusunan program kerja UPTD, pengelolaan urusan umum, kerumahtanggaan, perlengkapan, keuangan, kepegawaian, hubungan masyarakat, perpustakaan dan pelayanan administrasi di lingkungan UPTD. Pasal 46 Pasal 45, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi: a. pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, peralatan, perlengkapan, kerumahtanggaan, kehumasan, dokumentasi dan perpustakaan; b. pelaksanaan keorganisasian dan ketatalaksanaan; c. pelaksanaan penyusunan program kerja, perencanaan, rencana anggaran dan pelaporan; d. pelaksanaan penyiapan data, informasi, dan penyelenggaraan Inventarisasi aset; dan e. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala UPTD. Paragraf 3 Seksi Pengelolaan dan Pembinaan Kawasan Pasal 47 Seksi Pengelolaan dan Pembinaan Kawasan mempunyai tugas pengawasan perizinan kehutanan, Inventarisasi sumberdaya hutan, perpetaan hutan, produksi kehutanan, penatausahaan hasil hutan, rehabilitasi hutan dan lahan pembinaan silvikultur hutan, serta pemberdayaan masyarakat. Pasal 48 Pasal 47 Seksi Pengelolaan dan Pembinaan Kawasan mempunyai fungsi: a. pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pembinaan kegiatan perizinan kehutanan; b. pelaksanaan kegiatan inventarisasi c. pelaksanaan kegiatan pengukuran dan pemetaan d. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi perkembangan luas dan tutupan kawasan e. pelaksanaan penatausahaan hasil f. pelaksanaan pengendalian bahan baku industri primer hasil g. pelaksanaan peningkatan produksi hasil h. pelaksanaan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan; i. pelaksanaan pengembangan hutan tanaman; j. pelaksanaan pemberdayaan masyarakat di sekitar k. pelaksanaan kegiatan silvikultural dan budidaya tanaman kehutanan; l. pelaksanaan...