Pemanfaatan Sungai Bawah Tanah untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) 20 kw di Gua Ngerong, Desa Rengel, Tuban



dokumen-dokumen yang mirip
Pemanfaatan Sungai Bawah Tanah untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) 20 kw di Gua Ngerong, Desa Rengel, Tuban

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Latar Belakang. Permasalahan. Tujuan

BAB III METODOLOGI DAN PENGUMPULAN DATA

Studi Perencanaan PLTMH 1x12 kw sebagai Desa Mandiri Energi di Desa Karangsewu, Cisewu, Garut, Jawa Barat

STUDI PEMBANGUNAN PLTA KOLAKA 2 X 1000 KW UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI KABUPATEN KOLAKA SULAWESI TENGGARA

I. PENDAHULUAN. listrik. Dimanapun kita tinggal, listrik sudah menjadi kebutuhan primer yang

STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA GUNUNG RINTIH KECAMATAN STM HILIR KABUPATEN DELI SERDANG

Tahapan Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur

BAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)

KEMANDIRIAN MASYARAKAT DESA BATANG URU MERUBAH AIR MENJADI LISTRIK. Ir. Linggi. Penerima Penghargaan Energi Prakarsa Perorangan S A R I

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat menikmati listrik. Akibat sulitnya lokasi yang tidak dapat

SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO UNTUK MODUL PRAKTIKUM DI LABORATORIUM KONVERSI ENERGI

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN. juga untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan

PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG

BAB I PENDAHULUAN. pegunungan mempunyai potensi energi air yang besar. Penggunaan PLTMh sebagai energi alternatif yang cost friendly,

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 8,4% per

SURVEY POTENSI PLTM KANANGGAR DAN PLTM NGGONGI

Ifhan Firmansyah, Ir. Syariffuddin Mahmudsyah, M.Eng., Ir. Teguh Yuwono Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing... ii. Lembar Pernyataan Keaslian... iii. Lembar Pengesahan Penguji...

BAB IV DESAIN STRUKTUR MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLTMH JORONG AIA ANGEK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Kita tidak dapat dipisahkan dari

ARTIKEL PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT. IbM

Pembangkit Listrik Tenaga Air. BY : Sulistiyono

TUGAS AKHIR - TE STUDI PENGONTROL BEBAN ELEKTRONIK PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO SELOLIMAN, TRAWAS KABUPATEN MOJOKERTO

Studi Pembangunan PLTGU Senoro (2 x 120 MW) Dan Pengaruhnya Terhadap Tarif Listrik Regional di Sulawesi Tengah

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )

STUDI PERENCANAAN PLTP 2X2,5 MW UNTUK KETENAGALISTRIKAN DI LEMBATA NUSA TENGGARA TIMUR

Studi Pembangunan PLTU 2x60 MW di Kabupaten Pulang Pisau berkaitan dengan Krisis Energi di Kalimantan Tengah

KMT-2. Munandar Sai Sohar 1, Danang Sudira 2, Agus Artadi 3, Paulus Wendi Saputra 4

I. PENDAHULUAN. Ketergantungan akan energi bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak

GALIH EKO PUTRA Dosen Pembimbing Ir. Abdullah Hidayat SA, MT

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kebutuhan energi listrik oleh masyarakat dan. dunia industri tidak sebanding dengan peningkatan produksi listrik

BAB I PENDAHULUAN. listrik. Banyak masyarakat yang sangat bergantung akan keberadaan energi listrik.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. dengan kebutuhan energi yang semakin meningkat. Pemenuhan kebutuhan energi

Jurusan Teknik Elektro FTI Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Optimasi Energi Terbarukan (Mikrohidro)

BAB I PENDAHULUAN. Potensi air sebagai sumber energi terutama digunakan sebagai penyediaan energi

MENGATASI TINGKAT KEMISKINAN DESA DENGAN AIR

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI KINERJA PLTMH SIKABUNG-KABUNG DI DESA SUKAMAKMUR KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG DENGAN REKAYASA NILAI (VALUE ENGINEERING)

Kajian Kelayakan Ekonomis Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Gunung Sawur 1 dan Gunung Sawur 2 Di Lumjang

BAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH. Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari

1. PENDAHULUAN 2. TUJUAN

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

listrik di beberapa lokasi/wilayah.

BAB III METODE PEMBAHASAN

ANALISA DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO TUKAD BALIAN, TABANAN MENGGUNAKAN SIMULINK

PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTA GARUT

Listrik Mikro Hidro Berdasarkan Potensi Debit Andalan Sungai

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Umum. 3.2 Lokasi Penelitian

MEMBANGUN DESA MANDIRI ENERGI BERBASIS PLTMH DI KABUPATEN KLATEN. OLEH : BIBIT SUPARDI, S.Pd., MT

Satria Duta Ninggar

PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO (PLTMh) DENGAN MEMANFAATKAN ALIRAN SUNGAI LATUPPA

BAB I PENDAHULUAN. Energi memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia saat ini. Bagi bangsa Indonesia pemenuhan kebutuhan energi diperlukan bagi

MENUJU PROPINSI SUMATERA BARAT KECUKUPAN ENERGI BERBASIS AIR EXTENDED ABSTRACT

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Persepsi Masyarakat Mengenai Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Ciesek

DESAIN DAN ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO

BAB I PENDAHULUAN. mencukupi. Sebagai contoh adalah sering nya terjadi pemadaman pada listrik secara

STUDI PEMBANGUNAN PLTP GUCI 1 X 55 MW JAWA TENGAH BERDASARKAN ASPEK TEKNIS, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN.

Energi dan Ketenagalistrikan

ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI DESA NYOMPLONG, BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. (hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Energi yang

PEMANFAATAN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

EVALUASI KINERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO BANTAL PADA PABRIK GULA ASSEMBAGOES KABUPATEN SITUBONDO

KAJI ANALITIK POTENSI DAYA LISTRIK PLTMH DI AIR TERJUN MUARA JAYA DESA ARGAMUKTI KABUPATEN MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT

Jl. Banda Aceh-Medan Km. 280 Buketrata - Lhokseumawe Abstrak

EVALUASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) KAPASITAS 40 kva DESA RIRANG JATI KECAMATAN NANGA TAMAN KABUPATEN SEKADAU

ANALISIS PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK MINIHIDRO MOBUYA 3X1000 KW DI SULAWESI UTARA

MIKROHIDRO SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MASA KINI. Oleh : Bibit Supardi, S.Pd., MT *)

BAB I PENDAHULUAN. contoh adalah pemadaman listrik secara bergilir yang masih saja kita rasakan di

ton gas karbondioksida per tahun karena pembangkit tidak menggunakan bahan bakar fosil (EPA, dalam makalah kolokium 2011).

OKTOBER KONTROL DAN PROTEKSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO By Dja far Sodiq

BAB I PENDAHULUAN. melepaskan dirinya dari ketergantungan terhadap energi. Gerak pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. maju dengan pesat. Disisi lain, ketidak tersediaan akan energi listrik

PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI SALURAN IRIGASI MATARAM

OPTIMALISASI PENGOPERASIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) BERBASIS MASYARAKAT Di BANGKA BELITUNG (Pilot Project KemenESDM 2014)

ANALISIS PEMBANGUNAN PLTU MADURA KAPASITAS 2 X 200 MW SEBAGAI PROGRAM MW PT. PLN BAGI PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PULAU MADURA

EVALUASI KINERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO AEK SIBUNDONG KECAMATAN SIJAMAPOLANG KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROPINSI SUMATERA UTARA

EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI BENDUNGAN SEMANTOK, NGANJUK, JAWA TIMUR

STUDI AWAL PERENCANAAN S

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah untuk. penerangan. Keadaan kelistrikan di Indonesia sekarang ini sangat

STUDI PEMBANGUNAN PLTU KAMBANG 2x100 MW DAN PENGARUHNYA TERHADAP TARIF LISTRIK REGIONAL DI SUMATERA BARAT

LAMPIRAN A DESKRIPSI PROYEK

HUBUNGAN TENAGA AIR TERHADAP KELUARAN DAYA LISTRIK DAN ASPEK EKONOMIS DI PLTMH GUNUNG SAWUR 2 LUMAJANG

STUDI POTENSI TENAGA AIR SEBAGAI ENERGI PRIMER PEMBANGKIT MIKRO HIDRO DI KABUPATEN PEKALONGAN

OLEH :: INDRA PERMATA KUSUMA

PERENCANAAN PEMBANGUNAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI KINALI PASAMAN BARAT

REGULASI DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR ENERGI UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA HUKURILA KOTA AMBON UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI

Transkripsi:

Pemanfaatan Sungai Bawah Tanah untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) 20 kw di Gua Ngerong, Desa Rengel, Tuban OLEH : ANGGIE PRIYOWINATA 2205100030 Dosen Pembimbing 1 Ir. Syarifuddin Mahmudsyah, M.Eng Dosen Pembimbing 2 Ir. Teguh Yuwono

Latar Belakang Kapasitas energi yang tak terbarukan semakin berkurang Desa-desa yang belum terjangkau jaringan listrik PLN Adanya potensi yang dapat menghasilkan energi terbarukan di tiap daerah yang belum tergali secara optimal Suatu program untuk membentuk Desa yang dapat memenuhi kebutuhan energinya sendiri

Permasalahan 1. Seberapa besar potensi air Sungai bawah tanah di desa Rengel yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber tenaga PLTMH? 2. Bagaimana aspek teknis pembangunan PLTMH di sungai bawah tanah? 3. Bagaimana analisa aspek ekonomi yang akan diterapkan untuk pembangunan PLTMH? 4. Bagaimana dampak pembangunan PLTMH di sungai bawah tanah terhadap lingkungan sekitar? 5. Bagaimana penggunaan listrik PLTMH pada masyarakat sekitar? 6. Bagaimana potensi setempat Desa Rengel untuk mendukung terbentuknya Desa Mandiri Energi?

Rasio Elektrifikasi

Jumlah rumah tangga, Pelanggan rumah tangga, dan Daya tersambung Kecamatan Rengel

Peta Jawa Timur

Peta Kabupaten Tuban

Gambaran umum Gua Ngerong dan sungai bawah tanah

Konsep dari zona epikarst sebagai reservoir karst

Potensi debit air sungai bawah tanah dan daya terbangkit PLTMH Topografi gua serta ketersediaan air dan tinggi terjun sungai bawah tanah Gambar 4.3 Peta gua Ngerong dengan keterangan

Perencanaan daya terbangkit PLTMH Pelc = g x Qd x Hnet x Etb x Egnr x Em x Esal...(4.1) Dengan : Pelc = potensi daya elektrik (kw) g = konstanta percepatan gravitasi, 9.8 meter/dtk 2 Qd = debit desain (m 3 /dtk) Hnet = head efektif (meter) Etb = efisiensi turbin Egnr = efisiensi generator Em = efisiensi transmisi mekanik Esal = efisiensi saluran air

Analisa Pembangunan PLTMH sungai bawah tanah Ditinjau dari Aspek Teknis

Turbin (di dalam) generator

Pemilihan Turbin berdasarkan ketinggian dan debit Gbr Turbin Crossflow

Spesifikasi kecepatan putaran turbin crossflow

Generator Sinkron

Penggunaan Listrik PLTMH Listrik yang digunakan untuk rumah tangga tidak gratis artinya tetap membayar sedangkan listrik yang digunakan untuk pompa air, warga tidak membayar, namun warga hanya membayar jumlah air yang diterima dari air yang disalurkan oleh pompa air

Penggunaan listrik PLTMH untuk rumah tangga

Jalur Distribusi Listrik

Penggunaan Listrik PLTMH sebagai Pengairan

Skema pendistribusian air yang disalurkan ke reservoir

Daya air( kw) head( m) 9,81 _ 3 debit _ air( m / det) Diasumsikan kedalaman sungai bawah tanah dari permukaan tanah 100 m, ketinggian reservoir dari permukaan tanah 10 m. Kemudian daya yang digunakan untuk pompa air sebesar 20 kw sehingga didapat debit air : Ketinggian total = 110 m Daya yang digunakan pompa = 20 kw debit _ air 20 110 9,81 0,01853( m / det) 18,53( l / det) Artinya disini dalam 1 detik, air yang dihasilkan oleh pompa dengan daya 20 kw adalah 18,53 liter. Sehingga dalam waktu 1 jam di dapat 66708 liter. Jika dalam ketentuan 1 hari pompa bekerja 11 jam maka di dapat jumlah volume air dalam sehari yaitu 733788 liter. 3

jumlah _ pelanggan_ air 733788 _ liter / hari 144 _ liter / hari 5095 _ orang

Skema Routing Reservoir dan Volume Reservoir

Penentuan harga jual air dan pemasangan saluran distribusi air

Analisa Pembangunan PLTMH Ditinjau dari Aspek Ekonomi Perhitungan Biaya Pembangkitan Energi Listrik Biaya Pembangunan Investment Cost Installed Capacity 2.400 USD/kW 72.000 USD 30 kw

Biaya Operasi dan Perawatan

Biaya Total Pembangkitan Energi Listrik

Pendapatan per Tahun Untuk Suku Bunga i = 6% BPP= TC+keuntungan =Rp.614+(Rp.614 15%) =Rp.706/kWh CIF= kwhout (BPP TC) = kwhout ((TC+keuntungan) TC) = 131.400 (15% Rp. 614) = Rp 12,1 juta/tahun Untuk Suku Bunga i = 9% BPP= TC+keuntungan =Rp.744+(Rp.744 15%) =Rp.856/kWh CIF= 131.400 (15% Rp. 744) = Rp 14,66 juta/tahun Untuk Suku Bunga i = 12% BPP= TC+keuntungan =Rp.884+(Rp.884 15%) =Rp.1016/kWh CIF= 131.400 (15% Rp. 884) = Rp.17,42 juta/tahun

Perhitungan NPV

Laba Investasi

Analisa Pembangunan PLTMH sungai bawah tanah Ditinjau dari Aspek Lingkungan Tahap Pra Konstruksi Survei yang dilakukan harus melibatkan masyarakat sekitar sebagai calon penerima manfaat adanya PLTMH. Tanpa keikutsertaan masyarakat, proses perencanaan, pembangunan, maupun pengoperasian PLTMH tidak akan berjalan dengan baik. Tahap Konstruksi Pada tahap konstruksi akan terjadi perubahan bentuk dasar dari sungai bawah tanah akibat adanya bendungan yang membagi sebagian aliran air ke penstock menuju rumah pembangkit. Pembangunan PLTMH sedikit banyak akan merubah layout daerah sekitar pembangkit. Namun secara spesifik tidak akan mempengaruhi estetika daerah sekitar karena lokasi pembangunan pembangkit berada di bawah tanah.

Tahap Operasi Adanya batuan kapur yang terbawa pada dasar sungai di sekitar bendungan. Batuan ini berpengaruh pada kedalaman sungai dan menganggu trashrack (saringan) sehingga dapat mengurangi debit air yang masuk ke rumah pembangkit. Untuk mengatasi hal ini, maka secara berkala dilakukan pengerukan dasar sungai dan pembersihan Trashrack, terutama saat musim hujan. Tahap Pasca Operasi Tahap pasca operasi mengakibatkan adanya pemutusan hubungan kerja dari para pekerja dan pengelola PLTMH. Komponen bangunan sipil yang sudah tidak dipergunakan lagi dapat rusak dan mengganggu pemandangan.

Gua Ngerong ditinjau dari Aspek Lingkungan Keberadaan Gua Ngerong sampai saat ini masih relatif belum terganggu namun jika berbicara dalam skala lebih luas bahwa ancaman terhadap gua Ngerong sangat tinggi. Dampak pariwisata tidak begitu mengancam keberadaan fauna yang ada di dalam gua karena akses pengunjung hanya sebatas mulut gua untuk lebih ke dalam lagi membutuhkan keahlian dan keberanian tersendiri dan hanya orang-yang telah berpengalaman yang berani masuk ke dalam gua Ngerong yang mempunyai panjang lorong mencapai 1800 meter. Legenda di Gua Ngerong, Kyai Jala Ijo yang melakukan perjalanan ke dalam gua Ngerong dengan membawa 2 pengawal, pada saat perjalanan pulang keluar dari gua Ngerong, salah satu pengawal hilang karena ketika pulang pengawal tersebut menoleh ke belakang dan melihat seorang putri nan cantik. Ada yang bilang putri itu membawa pengawal tersebut sehingga tidak bisa ditemukan.

Analisa Pembangunan PLTMH Ditinjau dari Aspek Sosial

Aspek Gua Ngerong ditinjau dari Aspek Pariwisata Gua ngerong memiliki karakter yang sangat unik. Di mulut gua ini mengalir sungai yang airnya sangat jernih dan dihuni oleh jutaan ikan yang jinak. Karakter gua seperti ini sangatlah jarang ditemui di berbagai daerah lain di Indonesia. Sehingga, gua ngerong memiliki potensi yang besar dalam pengembangannya. Gua Ngerong hingga saat ini masih dikelola oleh pemerintah daerah setempat. Di sana, masyarakat setempat dapat mendirikan usaha perdagangan, atau persewaan jasa yang nantinya akan menaikkan taraf kesejahteraan masyarakat (seperti berjualan klentheng (biji randu kapuk), dan roti untuk pakan ikan, dan persewaan ban pelampung untuk anak-anak yang berenang). Gua Ngerong sendiri menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar rata-rata 80 juta rupiah tiap tahunnya.

Potensi Energi Baru Terbarukan Sebagai Sumber Pembangkit Tenaga Listrik Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pembangkit Listrik Tenaga Angin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dengan Bahan Bakar Biodiesel

PENUTUP Kesimpulan PLTMH di desa Rengel ini direncanakan akan memanfaatkan aliran air Sungai bawah tanah dengan debit 773,6 liter/detik. Sumber daya air yang diperoleh tersebut relatif dapat menjamin pasokan air sepanjang tahun dalam jumlah memadai sehingga PLTMH dapat beroperasi secara optimum sepanjang tahun. Kapasitas daya terbangkit PLTMH ini direncanakan sebesar 25,4 kw dengan debit tinggi jatuh air efektif 6 m. Analisa aspek ekonomi yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan: Biaya pembangunan PLTMH sungai bawah tanah sebesar 72.000USD atau setara dengan Rp.720 juta dengan kurs Rp.10.000 per dollar, Biaya pengoperasian dan perawatan PLTMH sungai bawah tanah sebesar Rp.32,2 juta pertahun, Biaya pembangkitan total antara lain, untuk suku bunga i=6% adalah Rp.614/kWh; untuk suku bunga i=9% adalah Rp.744/kWh; untuk suku bunga i=12% adalah Rp.884/kWh; Harga jual listrik PLTMH Rp.706/kWh.

Dari analisa aspek teknis, diperoleh kesimpulan: o o Komponen sipil PLTMH ini terdiri dari Bendungan jenis beton graviti, Intake, Bak penenang, Pipa pesat, Rumah pembangkit (power house), Lorong hubung. Komponen elektro-mekanik PLTMH ini terdiri dari Turbin cross flow, Transmisi mekanik jenis flat belt, Generator sinkron tiga fasa, Sistem kontrol ELC (Electronic Load Control) dengan ballast load air heater, Kabel tembaga NYM 4x16 mm2.

opltmh direncanakan dapat memenuhi kebutuhan 56 rumah dengan daya terpasang tiap rumah 450 VA dan digunakan untuk pompa air dalam pendistribusian air bersih ke rumah rumah warga. Instalasi rumah (house wiring) dilakukan sesuai standar PLN dalam penggunaan material kabel dan aksesoris. Setiap jaringan rumah dilengkapi 1 stop kontak. Sambungan jaringan listrik juga dilengkapi kwh meter 450 VA, 2 A. ojumlah besarnya air bersih yang didistribusikan ke rumah tangga tiap hari adalah 733.788 liter dimana hal ini dapat mengairi 5095 orang. Tiap pelanggan rumah tangga yang terdiri dari 4 orang akan membayar air sejumlah Rp 15.552.

Dampak lingkungan saat PLTMH sungai bawah tanah beroperasi antara lain Batu - batuan pada dasar sungai di sekitar bendungan dan Debit air PLTMH dijaga dengan mempertahankan kelestarian hutan sekitar. Menjaga kelestarian hutan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang menjadi salah satu penyebab pemanasan global. Pembangunan PLTMH mendorong tumbuhnya kegiatan ekonomi yang produktif dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penggunaan listrik dapat memperlancar akses pendidikan bagi masyarakat desa Rengel. Dengan adanya PLTMH, rasio elektrifikasi dapat meningkat. Desa Rengel memiliki potensi energi baru terbarukan seperti tenaga air, tenaga matahari, tenaga angin, dan tenaga biomassa. Potensi ini dapat digunakan sebagai sumber tenaga listrik maupun bahan bakar. Pemanfaatan energi baru terbarukan untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan energinya sendiri dapat menjadikan Desa Rengel sebagai Desa Mandiri Energi.

Saran Masyarakat desa Rengel sebagai calon penerima manfaat PLTMH harus berperan aktif dalam mengusahakan dibangunnya PLTMH sungai bawah tanah. PLTMH tidak akan terealisasi jika masyarakat sendiri tidak memilki kemauan besar untuk mewujudkannya. Masyarakat desa Rengel harus terlibat langsung dalam perencanaan, pendanaan, dan pengelolaan PLTMH. Penggunaan Aki dan inverter untuk menyimpan listrik pada malam hari yang bermanfaat untuk siang harinya. Dimana pada siang hari warga tidak mendapat aliran listrik dari PLTMH. Melakukan pencegahan dan larangan melakukan pertambangan batu kapur. Dimana hal ini dilakukan oleh warga sekitar maupun oleh perusahaan pertambangan karena dapat mengancam sumber air bawah tanah maupun kelangsungan habitat yang berada di sungai bawah tanah.

Daftar Pustaka [1] Puguh Adi Satriyo, Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro untuk Daerah Terpencil, http://buletinlitbang.dephan.go.id [2] Mahmudsyah. Syariffuddin, Ir. H M.Eng, Pengembangan Desa Mandiri Energi, Handout Kuliah Manajemen Energi Listrik, Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS, Surabaya, 2008. [3] Bibit Supardi, S.Pd., MT, Membangun Desa Mandiri Energi Berbasis PLTMH di Kabupaten Klaten, UGM 2006. [4] Marsudi, Djiteng. Pembangkitan Energi Listrik, Erlangga. 2005. [5] Majuro. Workshop on Renewable energies. Republik of the Marshall Island. March 17,2005. [6] Kabupaten Tuban dalam Angka,Badan Pusat Statistik Kabupaten Tuban, 2008. [7] Kecamatan Rengel dalam Angka, Badan Pusat statistik. Kabupaten Tuban, 2007 2008 [8] Damastuti Anya P., 1997,Teknologi Pembangkit listrik Tenaga Mikro Hidro, www.elsppat.or.id

[9]...,Guide on How to Develop a Small Hydropower Plant, European Small Hydropower Association ESHA, Inggris, 2004. [10]....,Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Jawa Timur tahun 2007, Badan Pusat Statistik Surabaya, 2007 [11] Adji Tjahyo Nugroho, Kondisi Daerah Tangkapan Sungai Bawah Tanah Karst Gunungsewu Dan Kemungkunan Dampak Lingkungannya Terhadap Sumber Daya air (Hidrologis) karena Aktivitas Manusia, Fakultas Geografi UGM, [12] Laporan Listrik Pedesaan, PT PLN Persero UPJ Tuban, 2007-2009 [13]..., 2010, Peta Daerah Kecamatan Rengel, URL:http://www.googlemap.com/ [14] Mokhtar Mohamad, Data Monografi Desa Rengel 2009, Kantor Kepala Desa Rengel, 2010 [15] Mahmudsyah Syariffuddin, Ir. H. M.Eng., Statistik PLN, 2008 [16]..., 2007, 62 Desa di Kabupaten Tuban Krisis Air, URL:http://www.Tempointeraktif.com/ [17] Kalsim Dedi Kusnadi, Ir.,M.Eng, Irigasi Pompa, Bagian Teknik Tanah dan Air, FATETA IPB, 2001 [18] Rahmadi Cahyo, Tinjauan Khusus Gua Ngerong, Rengel, Bidang Zoologi, Puslit Biologi-LIPI, 2002

Terima Kasih