[DOCUMENT TITLE] [Document subtitle] [DATE] [COMPANY NAME] [Company address]

dokumen-dokumen yang mirip
KONVENSI HAK ANAK (HAK-HAK ANAK)

Perlindungan Anak Menurut KHA Dan UU No.23 Th.2002

PENGANTAR KONVENSI HAK ANAK

KONVENSI HAK ANAK : SUATU FATAMORGANA BAGI ANAK INDONESIA?

Hak Beribadah di Indonesia Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 4 Agustus 2015; disetujui: 6 Agustus 2015

BAB II PENGATURAN MENGENAI HAK ANAK MENURUT HUKUM INTERNASIONAL

PENGANGKATAN ANAK SEBAGAI USAHA PERLINDUNGAN HAK ANAK

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

HAM DAN PERLINDUNGAN HAK KEBEBASAN BERAGAMA DAN BERKEYAKINAN. Oleh: Johan Avie, S.H.

Sejarah Konvensi menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman lain yang Kejam, Tidak Manusiawi atau Merendahkan Martabat Manusia telah diadopsi ole

DEKLARASI TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN. Diproklamasikan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa

MAKALAH. Kelompok Rentan, HAM & Tanggungjawab Polisi. Oleh: M. Syafi ie, S.H. PUSHAM UII Yogyakarta

BAB II KONVENSI HAK ANAK SEBAGAI HUKUM INTERNASIONAL

BAB II PENGATURAN HUKUM TENTANG EKPLOISTASI PEKERJA ANAK. A. Pengaturan Eksploitasi Pekerja Anak dalam Peraturan Perundangundangan

Deklarasi Penghapusan Semua Bentuk Intoleransi dan Diskriminasi berdasarkan Agama...

2012, No.168.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Hak atas Informasi dalam Bingkai HAM

KONVENSI Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 HAK ANAK KPPPA

Pengantar Memahami Hak Ekosob. M. Dian Nafi PATTIRO-NZAID

RINGKASAN SUPLEMEN PENYELENGGARAAN TAMAN PENITIPAN ANAK (TPA) BERPERSPEKTIF HAK ANAK

MAKALAH. HAM dan Kebebasan Beragama. Oleh: M. syafi ie, S.H., M.H.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN GORONTALO NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG KABUPATEN LAYAK ANAK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

PERLINDUNGAN HAK ANAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

II. TINJAUAN PUSTAKA. mengatur tetntang pengertian anak berdasarkan umur. Batasan umur seseorang

BAB III DESKRIPSI PENELANTARAN ANAK DALAM RUMAH TANGGA MENURUT UU NO.23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. pelanggaran HAM, karena anak adalah suatu anugerah yang diberikan oleh Allah

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

K111 DISKRIMINASI DALAM PEKERJAAN DAN JABATAN

BAB IV ANALISIS MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ANAK JALANAN ATAS EKSPLOITASI DAN TINDAK KEKERASAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUKU AJAR (BAHAN AJAR) PERLINDUNGAN HAK ANAK. Oleh : I Gede Pasek Eka Wisanjaya SH, MH

BAB I PENDAHULUAN. Konvensi Hak Anak ( Convention of Rights of The Child ) telah disahkan oleh

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Konvensi Internasional mengenai Penindasan dan Penghukuman Kejahatan Apartheid

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA 1

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN Y ANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KONVENSI HAK ANAK Mukadimah

Oleh: Robi Dharmawan, S. IP. Pusat Studi HAM Surabaya

BAB III INSTRUMEN INTERNASIONAL PERLINDUNGAN HAM PEREMPUAN

Diadaptasi oleh Dewan Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 18 Januari 2002

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

PERLINDUNGAN HAK ANAK INDONESIA TERHADAP PENURUNAN ANGKA KEMATIAN ANAK DITINJAU DARI MILLENIUM. DEVELOPMENT GOALS (MDGs) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. diimplementasikan dalam bentuk kebijakan publik, yang bisa dikaji dari

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PELAYANAN TERHADAP HAK-HAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG SEKOLAH RAMAH ANAK

MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dan kodratnya. Karena itu anak adalah tunas, potensi dan generasi muda penerus

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI PENJUALAN ANAK, PROSTITUSI ANAK, DAN PORNOGRAFI ANAK

No ekonomi. Akhir-akhir ini di Indonesia sering muncul konflik antar ras dan etnis yang diikuti dengan pelecehan, perusakan, pembakaran, perkel

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1999 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Bab 2 KONSEP ANAK JALANAN FENOMENA SOSIAL ANAK JALANAN 11

Konvensi tentang Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida

HAM DAN DEMOKRASI DASAR DASAR POLITIK

II. TINJAUAN PUSTAKA. perbuatan yanag dapat dipidana, orang yang dapat dipidana, dan pidana. Istilah tindak pidana di

Mengenal Konvensi PBB 1990 tentang Perlindungan Hak-Hak Seluruh Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KOVENAN INTERNASIONAL HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA. Ditetapkan oleh Resolusi Majelis Umum 2200 A (XXI)

KOVENAN INTERNASIONAL HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA

BUPATI DOMPU PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN DOMPU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Annex 1: Kovenan Internasional Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya

HAK ATAS PENDIDIKAN. Materi Perkuliahan HUKUM & HAM (Tematik ke-3)

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN KABUPATEN LAYAK ANAK

PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA SEHUBUNGAN DENGAN PERDAGANGAN MANUSIA (ANAK)

C. PERENCANAAN SKENARIO OLEH KELOMPOK ANAK DAN KAUM MUDA DALAM KERANGKA HUKUM HAK ASASI MANUSIA

- 1 - WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KOTA LAYAK ANAK

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA

2015, No Mengingat : perlu dilanjutkan dengan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia Tahun ; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Committee s General Comment No. 7

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1999 TENTANG

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

Proposal LRCT tentang Rancangan Perjanjian ASEAN untuk Promosi dan Perlindungan Hak-Hak Pekerja. Law Reform Commission of Thailand (LRCT)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KONVENSI INTERNASIONAL PENGHAPUSAN SEGALA BENTUK DISKRIMINASI RAS

II. TINJAUAN PUSTAKA

MULAI BERLAKU : 3 September 1981, sesuai dengan Pasal 27 (1)

Prinsip Dasar Peran Pengacara

PROKLAMASI TEHERAN. Diproklamasikan oleh Konferensi Internasional tentang Hak-hak Asasi Manusia di Teheran pada tanggal 13 Mei 1968

BAB I PENDAHULUAN. dan kesejahteraan, dimana negara, masyarakat, dan orang tua maupun keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang senan

Orang-Orang Tanpa Kewarganegaraan. Melindungi Hak-Hak

MEKANISME PENGADUAN DAN PELAPORAN TERHADAP PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Telah menyetujui sebagai berikut: Pasal 1. Untuk tujuan Konvensi ini:

Transkripsi:

[DOCUMENT TITLE] [Document subtitle] [DATE] [COMPANY NAME] [Company address]

DAFTAR ISI Apa Konvensi Hak Anak?... 2 Apa Tujuan Konvensi Hak Anak?... 2 KHA Dikelompokkan atas 3 Hal... 2 Bagaimana Sejarah Konvensi Hak Anak?... 3 Undang-Undang Perlindungan Anak... 4 Klaster Konvensi Hak Anak (KHA)... 5 Kewajiban Negara dalam Pemenuhan Hak Anak... 5 Isi Klaster KHA... 6 Langkah-Langkah Implementasi Umum... 6 Definisi Anak... 6 Prinsip-Prinsip Umum... 6 Hak Sipil dan Kemerdekaan/Kebebasan... 6 Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif... 6 Kesehatan dan kesejahteraan Dasar... 6 Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang, dan Kegiatan Budaya... 6 Perlindungan Khusus... 6 Pelanggaran KHA oleh Negara... 7 Definisi Anak dan Pasal Terkait... 8 Pihak-Pihak yang Bertanggung Jawab dalam Pemenuhan Anak... 9 1

Apa Konvensi Hak Anak? Sebuah perjanjian yang mengikat secara Yuridis dan Politis diantara berbagai negara yang mengatur hal-hal yang berhubungan dengan anak. Kesepakatan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar anak-anak. Berbentuk dokumen yang berisikan pasal-pasal yang mengatur mengenai hak anak. Apa Tujuan Konvensi Hak Anak? Menegakkan prinsip-prinsip pengakuan atas martabat yang melekat dan hak-hak yang sama pada anak-anak yang diakui sebagai seorang manusia dan merupakan landasan bagi kemerdekaan, keadilan, dan perdamaian. KHA Dikelompokkan atas 3 Hal : 1. Mengatur tentang pihak yang berkewajiban menanggung tentang hak yaitu negara. 2. Pihak penerima hak yaitu anak-anak. 3. Memuat tentang bentuk-bentuk hak yang harus dijamin untuk dilindungi, dipenuhi, dan ditingkatkan. 2

Bagaimana Sejarah Konvensi Hak Anak? 1923 Eglantyne Jebb (pendiri Save the Children) membuat rancangan Deklarasi Hak anak (Declaration of the Rights of the Child) yang berisi 5 butir hak anak (dikenal sebagai draft 1) pada tanggal 23 Februari. 1924 Deklarasi Hak Anak diadopsi oleh Liga Bangsa-Bangsa pada tanggal 26 November. 1948 Majelis Umum PBB mengadopsi Deklarasi Universal mengenai Hak Asasi Manusia. 1959 1979 1989 1990 PBB mengadopsi Hak Anak untuk kedua kalinya dan menghasilkan draft 2 dan isinya menjadi 10 butir hak anak dengan nama Deklarasi Hak Anak (Dokumen A/4354) Tahun Anak Internasional. Suatu kelompok kerja dibentuk untuk membuat rumusan Konvensi Hak Anak. Konvensi Hak Anak (KHA) diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 20 November melalui resolusi nomor 44/25 dan tanggal ini diperingati sebagai Hari Anak internasional. KHA mulai berlaku sebagai hukum internasional pada tanggal 2 September. Indonesia meratifikasi KHA melalui Keppres No 36 tahun 1990 pada tanggal 25 Agustus dan diserahkan ke Sekjen PBB pada tanggal 5 September. 3

Untuk Menjamin Pelaksanaan Komitmen terhadap KHA, Pemerintah Membentuk 4

Klaster Konvensi Hak Anak (KHA) Kewajiban Negara dalam Pemenuhan Hak Anak To Protect > Kewajiban melindungi hak anak To Respect > Kewajiban menghormati hak anak To Fulfil > Kewajiban memenuhi hak anak 5

Isi Klaster KHA LANGKAH-LANGKAH IMPLEMENTASI UMUM Berisi langkah-langkah legislatif, administratif, dan sebagai untuk pelaksanaan hak-hak anak, termasuk mengatur sosialisasi KHA dan penyebarluasan laporan pelaksanaannya (pasal 4, 42, dan 44 ayat 6) DEFINISI ANAK Batasan usia anak di bawah 18 tahun (ada pengecualian) (pasal 1) PRINSIP-PRINSIP UMUM Non diskriminasi, Kepentingan terbaik anak, Hak hidup atau kelangsungan hidup (perlindungan), penghargaan terhadap pendapat anak (pasal 2, pasal 3 ayat 1-3, pasal 6 ayat 1 & 2, dan pasal 12 ayat 1 & 2) HAK SIPIL DAN KEMERDEKAAN/KEBEBASAN Hak untuk memperoleh identitas, Mempertahankan identitas, Kebebasan berekspresi, Kebebasan berpikir, Menjalankan ibadah dan berhati nurani, Kebebasan berserikat, Perlindungan atas kehidupan pribadi, Memperoleh informasi yang layak, Perlindungan dari tindak kekerasan (pasal 7 ayat 1 & 2, pasal 8 ayat 1 & 2, pasal 13 ayat 1 & 2, pasal 14 ayat 1-3, pasal 15 ayat 1 & 2, pasal 16 ayat 1 & 2, pasal 17 point a-e dan pasal 37 point a) LINGKUNGAN KELUARGA DAN PENGASUHAN ALTERNATIF Anak berhak mendapatkan keluarga atau keluarga pengganti agar kehidupan dan perkembangannya bisa dipenuhi dengan baik, keluarga atau keluarga pengganti bertanggung jawab untuk memenuhi hak-hak dasar anak, sedangkan negara berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah agar hak anak untuk memperoleh keluarga atau keluarga pengganti dapat terpenuhi dan agar keluarga atau keluarga pengganti dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan maksimal (pasal 5, pasal 9 ayat 1-4, pasal 10 ayat 1 & 2, pasal 11 ayat 1 & 2, pasal 18 ayat 1 & 2, pasal 19 ayat 1 & 2, pasal 20 ayat 1-3, pasal 21 point a-e, pasal 25, pasal 27 ayat 4, dan pasal 39) KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN DASAR Hak anak untuk memperoleh standar kehidupan yang layak agar bisa berkembang secara optimal, baik fisik, mental, spiritual, moral maupun sosial dengan baik, termasuk hak anak untuk memperoleh pelayanan kesehatan serta jaminan sosial (Pasal 6 ayat 1 & 2, pasal 16 ayat 1 & 2, pasal 18 ayat 3, pasal 23 ayat 1-4, pasal 24 ayat 1-4, pasal 27 ayat 1-3) PENDIDIKAN, PEMANFAATAN WAKTU LUANG, DAN KEGIATAN BUDAYA Setiap anak berhak memperoleh pendidikan yang berkualitas, pemanfaatan waktu luang (beristirahat, bermain, rekreasi), dan berkegiatan budaya. Pengertian pendidikan termasuk latihan dan bimbingan kejuruan. (Pasal 28 ayat 1-3, pasal 29 ayat 1 & 2, pasal 31 ayat 1 & 3) PERLINDUNGAN KHUSUS Berisi tentang perlindungan khusus bagi anak dalam situasi darurat (pengungsi, konflik bersenjata), bermasalah dengan hukum, anak dalam situasi eksploitasi, dan anak dari kelompok minoritas dan masyarakat adat. (Pasal 2 dan pasal 38 s/d 402 ayat 1&2, pasal 30, 32 s/d 36) 6

Pelanggaran KHA oleh Negara : 1. BY COMMISION (SENGAJA) Negara sengaja melanggar pasal-pasal yang disepakati dalam KHA 2. BY OMMISION (MENGABAIKAN, MEMBIARKAN) Negara mengabaikan atau membiarkan kejadian-kejadian yang melanggar pasalpasal dalam KHA 3. NON COMPLIANCE (TIDAK MEMENUHI KESEPAKATAN) Negara tidak berusaha menjalankan kesepakatan dalam KHA 7

Definisi Anak dan Pasal Terkait 8

Pihak-Pihak yang Bertanggung Jawab dalam Pemenuhan Anak 9 Anak : Pemegang hak/subjek atas hak (rights holder). Anak tidak dapat mengklaim hak asasinya Keluarga : Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan anak sebagai bentuk pengakuan terhadap hak-hak anak Masyarakat : Membantu keluarga memenuhi tanggung jawabnya, menjaga & mengakui hak-hak anak, serta membantu negara menjalankan kewajiban Pemerintah : Representasi negara sebagai pemangku kewajiban (duty bearer) peraturan untuk mengakui hak-hak anak Masyarakat Internasional : Konsekuensi meratifikasi KHA adalah Indonesia wajib mengirimkan laporan periodik [5 tahunan] yang melaporkan pelaksanaan KHA ke komite hak anak PBB memberikan rekomendasi untuk ditindaklanjuti