BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor. Indikator pesatnya pertumbuhan perusahaan tersebut dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan dengan pihak pihak yang berkepentingan dengan data atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tujuan untuk mengelabui stakeholder yang ingin mengetahui kinerja dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manajemen laba, karena perusahaan besar harus memenuhi ekspektasi dari

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. menyatakan bahwa teori keagenen mendeskripsikan pemegang saham sebagai principal

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laba rugi,

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konflik manajemen (agent) dan pemilik (principal) yang timbul ketika. terjadi karena adanya asimetri informmasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan perusahaan adalah memberi keuntungan yang maksimal

I. PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Menurut PSAK No. 1 (revisi 2012), laporan keuangan adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu :

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh good corporate governance,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejak 2008 hingga pada saat ini kinerja perekonomian Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengambil keputusan. Kewenangan ini akan membawa konsekuensi logis yang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. principal dengan agent yaitu wewenangan yang diberikan principal kepada agent

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang tinggi. Semakin tinggi nilai dari sebuah perusahaan, semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan mengenai praktik manajemen laba (earnings management)

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO)

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Landasan teori merupakan penjelasan mengenai definisi teori

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat persaingan di dalam dunia bisnis memaksa. perusahaan untuk mempunyai keunggulan kompetitive untuk terus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konflik kepentingan antara manajemen (agent) dan pemilik (principal) yang

BAB II LANDASAN TEORI. Teori pensinyalan (signaling theory) mengasumsikan bahwa terdapat asimetri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini, manajemen laba diukur dengan pendekatan akrual dan

BAB 1 PENDAHULUAN. APBN melalui sektor perpajakan (Candra, 2012). Pentingnya peranan pajak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan Publik, Debt to

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di sini akan dijelaskan teori-teori yang mendukung dalam perumusan hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. tahun Menurut Platt dan Platt (2002) menyebutkan financial distress

BAB I PENDAHULUAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perkembangan perusahaan real estate

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Prinsipal mempekerjakan agen untuk melakukan tugas untuk kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus

BAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan pada perusahaan mengenai praktik earnings management yang

BAB I PENDAHULUAN. optimal bagi perusahaan. Kinerja manajemen dapat tercermin dalam laporan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan dana yang besar dalam menjalankan. aktivitasnya, baik dalam segi mengembangkan pangsa pasar dan bagi

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, akan tetapi bagi investor. perusahaan atau investor bertujuan untuk mendapatkan return dari

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menjelaskan mengenai timeliness pada laporan keuangan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB V PENUTUP. signifikan pengaruh dari kualitas audit, ukuran perusahaan, leverage, kepemilikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sekaligus menganalisis faktorfaktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini membahas tentang Pengaruh financial indicators, ukuran

BAB I PENDAHULUAN. yang jumlahnya relatif lebih banyak. Tetapi jika dipandang dari sisi manajernen,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. informasi keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang. pihak, baik principal selaku pemegang saham maupun agent selaku

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak penyedia dana (investor) dan penerima dana (perusahaan). Sejalan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba

BAB I PENDAHULUAN. manajemen yang ada didalam suatu perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk menggambarkan situasi tersebut adalah kebangkrutan, kegagalan,

BAB V PENUTUP. Hasil pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda untuk tujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun 2015 tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Manajer selaku agent mengetahui informasi internal lebih banyak mengenai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak pengelola dan konsumennya. Fact Book Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan perusahaan melalui laporan keuangan. Di Indonesia, laporan

BAB I PENDAHULUAN. mahal, hal ini dikarenakan jumlah populasi yang terus meningkat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. disebut agency conflict disebabkan pihak-pihak yang terkait yaitu prinsipal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang Pengaruh Investment Opportunity Set, Komisaris

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Leverage, Dividend Payout Ratio dan Net Profit Margin terhadap Perataan. Laba membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan yang merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan, antara Lain : Rizka Putri Indahningrum dan Ratih Handayani, (2009)

BAB I PENDAHULUAN. (manajer). Proksi Discretionary Accrual (DA) merupakan salah satu cara untuk

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Pengertian Beberapa peneliti mendefinisikan manajemen laba dalam arti yang berbeda-beda. Scott (2000) dalam Simorangkir (2015) mendefinisikan manajemen laba sebagai kebijakan akuntansi yang dipilih manajer untuk tujuan spesifik tertentu. Schipper dalam Sinuhaji (2011) mendefinisikan earning management sebagai intervensi atau campur tangan dengan maksud tertentu terhadap proses penyusunan pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan untuk memaksimalkan keuntungan pribadi. Intervensi dalam penyusunan laporan keuangan tersebut dapat dilakukan dengan menaikkan, menurunkan, atau meratakan laba. Menurut Belkaouli (2004) mendefinisikan manajemen laba sebagai suatu kemampuan untuk memanipulasi pilihan-pilihan yang tersedia dan mengambil pilihan yang tepat untuk mencapai tingkat laba yang diinginkan. Pilihan metode akuntansi yang secara sengaja dipilih oleh manajemen untuk tujuan tertentu dikenal dengan Jika pada suatu kondisi dimana pihak manajemen ternyata tidak dapat mencapai target laba, manajemen akan memanfaatkan fleksibilitas yang diperbolehkan oleh standar 22

akuntansi dalam menyusun laporan keuangan dan memodifikasi laba yang dilaporkan (Halim et al., 2005 ). 2.1.2 Motivasi Menurut Scott (2011:426) motivasi yang mendorong manajemen dalam melakukan manajemen laba : 1. Motivasi bonus yaitu, manajer akan berusaha mengatur laba bersih akan dapat memaksimalkan bonusnya. 2. Hipotesis perjanjian hutang, berkaitan dengan persyaratan perjanjian hutang yang harus dipenuhi, laba yang tinggi diharapkan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya pelanggaran syarat perjanjian hutang. 3. Meet Investor Earnings Expectations and Maintain Reputasion, perusahaan yang melaporkan laba lebih besar daripada ekspektasi investor harga sahamnya akan mengalami peningkatan yang signifikan karena investor memprediksi karena perusahaan akan mempunyai masa depan yang lebih baik. 4. IPO (Initial Public Offering), manajer perusahaan yang akan go public termotivasi untuk melakukan manajemen laba sehingga laba yang dilaporkan menjadi tinggi dengan harapan dapat menaikkan harga saham perusahaan. 23

2.1.3 Strategi Menurut Scott (1997) dalam Simorangkir (2015), terdapat empat pola manajemen laba, yaitu: 1. Taking a bath, dimana teknik ini dilakukan dengan cara mengakui biaya yang ada pada periode yang akan datang pada periode berjalan. Hal ini terjadi selama periode tekanan organisasi pada saat terjadinya reorganisasi, termasuk adanya pergantian CEO baru. Akibatnya laba periode berikutnya akan lebih tinggi. 2. Income maximization, dilakukan saat laba menurun. Laporan yang menunjukkan laba yang besar akan menyebabkan meningkatnya bonus / kompensasi yang diperoleh oleh manajer. 3. Income minimization, dilakukan pada saat profitabilitas perusahan sangat tinggi sehingga jika laba periode mendatang diperkirakan turun drastis dapat diatasi dengan mengambil laba periode sebelumnya. 4. Income smoothing, dilakukan perusahaan dengan cara meratakan laba yang dilaporkan sehingga dapat mengurangi fluktuasi laba yang terlalu besar karena pada umumnya investor menyukai laba yang relatif stabil. 2.2 Ukuran KAP Menurut De Angelo (1981) kualitas auditor dapat didefinisikan sebagai kemungkinan auditor dapat mendeteksi dan melaporkan kecurangan atau kesalahan dalam sistem informasi akuntansi klien. Kualitas auditor tergantung 24

pada dua faktor : (1) kemampuan auditor untuk menguji akun-akun dan mengidentifikasi kesalahan atau anomali melalui kompetensi teknisnya dan (2) objectivitas melalui indepedensinya. Ukuran KAP merupakan besar kecilnya KAP yang dibedakan menjadi KAP yang berafiliasi dengan big four dan KAP yang berafiliasi dengan non-big four (Choi et al., 2010). Yang berasal dari KAP big four dianggap lebih baik dalam menghambat tindakan manajemen laba jika dibandingkan dengan KAP non-big four. Auditor dalam kelompok KAPbig four cenderung memiliki auditor yang lebih berpengalaman yang pada gilirannya memiliki kemampuan dalam membatasi besarnya manajemen laba suatu perusahaan (Kono & Yuyetta, 2013). 2.3Free Cash Flow (Arus Kas Bebas) Menurut Ridhani (2012) free cash flow adalah arus kas yang benar-benar tersedia untuk dibayarkan kepada investor (pemegang saham dan pemilik utang) setelah perusahaan melakukan investasi dalam aset tetap, produk baru dan modal kerja yang dibutuhkan untuk mempertahankan operasi yang berjalan. Arus kas bebas positif berfungsi untuk pertumbuhan, pembayaran hutang dan dividen, sedangkan arus kas negatif berarti sumber dana internal tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan investasi perusahaan (Kono & Yuyetta, 2013). Arus kas bebas merupakan salah satu unsur penting dalam penilaian perusahaan yang mana menggambarkan seberapa besar kas tersedia untuk dibagikan kepada investor. Semakin besar arus kas bebas yang tersedia dalam 25

suatu perusahaan, maka semakin sehat perusahaan tersebut karena memiliki kas yang tersedia untuk mendanai pertumbuhan internal, melunasi utang dan dividen. 2.4Debt to Total Assets Menurut Gunawan dkk, (2015) leverage adalah hutang yang digunakan oleh perusahaan untuk membiayai asetnya dalam rangka menjalankan aktivitas operasionalnya. Debt to total assets adalah salah satu rasio dalam mengukur tingkat leverage. Leverage menunjukkan seberapa efisien perusahaan memanfaatkan ekuitas pemilik dalam rangka mengantisipasi hutang jangka panjang dan jangka pendek perusahaan sehingga tidak akan mengganggu operasi perusahaan secara keseluruhan (Andhini, 2005 dalam Rangkuti, 2015). Leverage yang besar mengindikasikan bahwa perusahaan mempunyai hutang yang besar dan memiliki risiko yang besar. Suatu perusahaan yang terancam likuidasi maka tindakan yang mungkin dapat dilakukan manajemen dengan segera adalah manajemen laba (Gunawan dkk, 2015). Tujuannya agar perusahaan tidak melanggar perjanjian hutangnya dengan kreditur. 2.5 Return on Assets (ROA) Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba pada tingkat yang diterima (Sinaga, 2010). Return on Asset (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas. Return on Asset (ROA) adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar laba bersih yang diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva. Return on Asset (ROA) yang positif menunjukkan 26

bahwa total aktiva yang digunakan untuk operasi dapat memberikan laba bagi perusahaan, sebaliknya jika negatif berarti total aktiva yang digunakan tidak memberikan keuntungan (Sipayung,2012). Tingkat profitabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa kinerja perusahaan baik dan pengawasan berjalan dengan baik. Sedangkan dengan tingkat profitablitas yang rendah menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dan manajemen buruk (Sinuhaji, 2015). 2.6 Size Perusahaan Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi manajemen laba. Menurut Simorangkir (2015) ukuran perusahaan digunakan untuk mengetahui apakah perusahaan memiliki aktivitas operasional yang lebih kompleks sehingga memungkinkan dilakukan Perusahaan yang lebih besar akan berhati-hati dalam membuat lapora keuangannya, yang akan berdampak pada perusahaan tersebut melaporkan kondisi laporan keuangan yang lebih akurat atau dalam kondisi sebenarnya (Syakfianto, 2015). 2.7 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan sebagai acuan bagi penulis dalam melakukan penelitian. Perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan peneliti sebelumnya yaitu variabel yang digunakan dimana variabel yang digunakan peneliti dengan peneliti sebelumnya tidak memiliki kesamaan yang signifikan. Perbedaan juga terlihat pada jenis perusahaan yang diteliti berbeda dengan jenis perusahaan yang diteliti peneliti terdahulu. Selain itu tahun penelitian yang diteliti 27

juga berbeda dengan tahun yang diteliti peneliti sebelumnya. Berikut beberapa penelitian yang dilakukan oleh para peneliti sebagai landasan dasar pengujian hipotesisi dalam penelitian : 1. Vina Kholisa Dinuka dan Zulaikha (2014) Penelitian ini berjudul Analisis Pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP, dan Diversifikasi Geografis terhadap. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. penelitian ini terdiri dari audit tenure, ukuran KAP, dan diversifikasi geografis. Hasil peneitian ini menunjukkan bahwa lamanya masa perikatan audit antara perusahaan dan KAP dan ukuran KAP dapat mempengaruhi tingkat Di sisi lain, faktor diversifikasi geografis tidak berpengaruh terhadap 2. I Ketut Gunawan, Nyoman Ari Surya Darmawan, dan I Gusti Ayu Purnawati (2015) Penelitian ini berjudul Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Leverage terhadap pada Perusahaan Manufaktur yang Terdafatar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. penelitian ini terdiri dari ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. 28

3. Robert Jao dan Gagaring Pagalung (2011) Penelitian ini berjudul Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan Leverage terhadap Perusahaan Manufaktur Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. penelitian terdiri dari kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris, komposisi dewan komisaris independen, komite audit, ukuran perusahaan, dan leverage. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan corporate governance melalui kepemilikan manajerial, komposisi dewan komisaris independen, dan jumlah pertemuan komite audit mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap Di sisi lain kepemilikan institusional dan ukuran dewan komisaris mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Ukuran perusahaan mempunyai hubungan negatif signifikan terhadap Sedangkan leverage tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap 4. Fransiska Dian Permatasari Kono dan Etna Nur Afri Yuyetta (2013) Penelitian ini berjudul Pengaruh Arus Kas Bebas, Ukuran KAP, Spesialisasi Industri KAP, Audit Tenure, dan Indepedensi Auditor terhadap. Penelitian ini menggunakan analisis regresi bergandan. penelitian terdiri dari arus kas bebas, ukuran KAP, spesialisai industri KAP, audit tenure, dan independensi auditor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya arus kas bebas yang berpengaruh terhadap Sedangkan ukuran 29

KAP, spesialisasi industri KAP, audit tenure dan indepedensi tidak berpengaruh terhadap 5. Nur Aminah Rangkuti (2015) Penelitian ini berjudul Analisa Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap pada Perusahaan Automotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. yang digunakan dalam penelitian ini adalah total aktiva, net profit margin, operating profit margin, dan return on assets. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya total aktiva yang berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba sedangkan net profit margin, operating profit margin, dan return on assets tidak berpengaruh signifikan. 6. Devi Ridhani (2012) Penelitian ini berjudul Analisis Pengaruh Arus Kas Bebas dan Leverage Keuangan terhadap pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. yang digunakan dalam penelitian ini adalah arus kas bebas dan leverage keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kas bebas berpengaruh negatif yang signifikan terhadapa Sementara itu variabel leverage keuangan berpengaruh negarif yang tidak signifikan terhadap 30

7. Simpati Mellyginta Sinuhaji (2015) Penelitian ini berjudul Pengaruh Komite Audit, Profitabilitas, Reputasi Auditor, Struktur Kepemilikan dan Kualitas terhadap Earnings Management pada Perusahaan yang Listing Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. yang digunakan dalam penelitian ini adalah komite aduit, profitabilitas, reputasi auditor, struktur kepemilikan, dan kualitas laba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya variabel reputasi auditor yang berpengaruh negatif terhadap manajemen laba, sedangkan komite audit, profitabilitas, struktur kepemilikan dan kualitas laba tidak berpengaruh. 8. Nurfadhilah Siregar (2014) Penelitian ini berjudul Pengaruh Corporate Governance dan Leverage Ratio terhadap pada Perusahaan Manufaktur Barang Konsumsi. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran anggota dewan direksi, ukuran dewan komisaris, komite audit, kepemilikan manajerial, dan leverage. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran dewan direksi mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap manajemen laba, ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap manajemen laba, komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba, kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh negatif dan signifikan, dan levergae tidak berpengaruh signifikan terhadap 31

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama Peneliti dan Tahun Penelitian Judul Penelitian Penelitian Hasil Penelitian Vina Kholisa Dinuka dan Zulaikha (2014) Analisis Pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP dan Diversifikasi Geografis terhadap dependen : independen : - Audit Tenur - Ukuran KAP - Diversifikasi Geografis - Lamanya masa perikatan audit antara perusahaan dan Kantor Akuntan Publik dapat meningkatkan praktik - Ukuran KAP memberikan pengaruh negatif terhadap - Diversifikasi geografis tidak berpengaruh terhadap I Ketut Gunawan, Nyoman Ari Surya Darmawan, dan I Gusti Ayu Purnawati (2015) Robert Jao dan Gagaring Pagalung (2011) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Leverage terhadap pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan terhadap Perusahaan Manufaktur Indonesia Leverage dependen : independen : - Ukuran perusahaan - Profitabilitas - Leverage dependen : independen : - Good Corporate Governance - Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap - Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap - Leverage tidak berpengaruh terhadap - Kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap - Komposisi dewan komisaris independen mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap - Jumlah pertemuan komite mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap 32

Fransiska Dian Permatasari Kono dan Etna Nur Afri Yuyetta (2013) Nur Aminah Rangkuti (2015) Pengaruh Arus Kas Bebas, Ukuran KAP, Spesialisasi Industri KAP, Audit Tenur dan Independensi Auditor terhadap Analisa Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap pada Perusahaan Automotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) - Ukuran Perusahaan - Leverage dependen : independen : - Arus Kas Bebas - Ukuran KAP - Spesialisasi Industri KAP - Audit Tenur - Indepedensi Auditor dependen : independen : - Total aktiva - Net Profit Margin - Operating Profit Margin - Retrun on Assets - Kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap - Ukuran Dewan komisaris berpengaruh positif signifikan terhadap - Ukuran perusahaan mempunyai hubungan negatif signifikan terhadap - Leverage tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap manajemen laba berpengaruh negatif signifikan terhadap - Arus kas bebas berpengaruh terhadap - Ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap - Spesialisasi industri KAP tidak berpengaruh terhadap - Audit tenur tidak berpengaruh terhadap - Indepdensi Auditor tidak berpengaruh terhadap - Total Aktiva berpengaruh signifikan terhadap. - Net Profit Margin tidak berpengaruh signifikan terhadap manejemen laba. - Operating Profit Margin tidak berpengaruh signifikan terhadap manejemen laba. - Return on Assets tidak berpengaruh signifikan terhadap manejemen laba. 33

Devi Ridhani (2012) Simpati Mellyginta Sinuhaji (2015) Nurfadhilah Siregar (2014) Analisis Pengaruh Arus Kas Bebas dan Leverage Keuangan terhadap pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Pengaruh Komite Audit, Profitabilitas, Reputasi Auditor, Struktur Kepemilikan dan Kualitas terhadap Earnings Management pada Perusahaan yang Listing Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pengaruh Corporate Governance dan Leverage Ratio terhadap pada Perusahaan Manufaktur Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek dependen : independen : - Arus Kas Bebas - Leverage Keuangan dependen : independen : - Komite Audit - Profitabilit - Reputasi Auditor - Struktur Kepemilikan - Kualitas dependen : independen : - Good Corporate Governance - Leverage - Arus kas bebas secara individu atau parsial berpengaruh negatif yang signifikan terhadap - Leverage keuangan berpengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap - Komite audit tidak berpengaruh terhadap - Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap - Reputasi auditor berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. - Struktur Kepemilikan tidak berpengaruh. - Kualitas tidak berpengaruh terhadap - Dewan direksi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap - Ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap - Komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap - Kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap - Leverage tidak berpengaruh 34

Indonesia signifikan terhadap 2.8 Kerangka Konseptual Kerangka konseptual (kerangka teoretis) adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang diketahui dalam suatu masalah tertentu. H 1 Ukuran KAP (X 1 ) H 2 Free Cash Flow (X 2 ) H 3 Debt to Total Assets (X 3 ) (Y) H 4 Return On Assets (ROA) (X 4 ) H 5 Size (X 5 ) H 6 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 35

Berikut ini adalah keterangan kerangka konseptual : H1 : Ukuran KAP berpengaruh terhadap H2 : Free cash flow berpengaruh terhadap H3 : Debt to total assetstidak berpengaruh terhadap H4 : Return On Asset (ROA) tidak berpengaruh terhadap H5 : Size perusahaan berpengaruh terhadap H6 : Ukuran KAP, Free Cash Flow, Debt to Total Asset, Return On Asset (ROA), dan Size Perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap 2.9 Pengembangan Hipotesis Hipotesis adalah penjelasan sementara yang harus diuji kebenarannya mengenai masalah yang dipelajari, dimana suatu hipotesis selalu dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan dua variabel atau lebih. Suatu hipotesis diterima apabila telah melalui analisis empiris yang menunjukkan bahwa hipotesis tersebut benar dan begitu pula sebaliknya suatu hipotesis akan ditolak apabila analisis data empiris menunjukkan bahwa hipotesis tersebut salah. 1. Hubungan Ukuran KAP dengan Auditor yang bergabung dalam big four pada umumnya memiliki kemampuan dan reputasi yang lebih baik daripada auditor non-big four. Hal ini disebabkan auditor dalam kelompok KAP big four cenderung memiliki auditor 36

yang lebih berpengalaman serta memiliki kemampuan dalam membatasi besarnya manajemen laba suatu perusahaan. Jika auditor ini tidak dapat mempertahankan reputasinya, maka masyarakat akan hilang kepercayaan kepada auditor big four dan dianggap gagal menjalankan perannya sebagai auditor. Dinuka & Zulaikha (2014) meneliti tentang hubungan ukuran KAP dengan manajemen laba menemukan bahwa ukuran KAP berpengaruh negatif terhadap Penelitian yang dilakukan Ferawati (2015) juga menyebutkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba. Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang dapat disusun sebagai berikut : H1 : Ukuran KAP berpengaruh terhadap 2. Hubungan Free Cash Flow dengan Free cash flow atau arus kas bebas merupakan kas perusahaan yang dapat didistribusikan kepada kreditur atau pemegang saham yang tidak digunakan untuk modal kerja atau investasi aset tetap. Ridhani (2012) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa arus kas bebas secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan Kono & Yuyetta (2013) yang menyebutkan bahwa arus kas bebas berpengaruh terhadap Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan arus kas bebas menyebabakan masalah keagenan dalam perusahaan dan dapat menyebabkan Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang dapat disusun sebagai berikut : 37

H2 : Free cash flow berpengaruh terhadap 3. Hubungan Debt to Total Assets dengan Jao & Pagalung (2011) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akibat besarnya total hutang terhadap total asset akan menghadapi resiko default yang tinggi yaitu perusahaan terancam tidak mampu memenuhi kewajibannya. Tindakan manajemen laba tidak dapat dijadikan sebagai mekanisme untuk menghindarkan default tersebut. Pemenuhan kewajiban harus tetap dilakukan dan tidak dapat dihindarkan dengan Namun dalam penelitian Siregar (2014) menyimpulkan bahwa leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap Berdasarkan uraian tersebut hipotesis yang dapat disusun sebagai berikut : H3 : Debt to total assetstidak berpengaruh terhadap 4. Hubungan Return On Asset (ROA) dengan Rasio profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Terdapat dua rasio profitabilitas yang sering digunakan dalam mengukur efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba, yaitu Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Return On Assets (ROA) dalam mengukur tingkat profitabilitas. Sinuhaji (2011) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Namun penelitian yang dilakukan Gunawan,dkk (2015) membuktikan bahwa profitabilitas tidak 38

memberikan pengaruh dalam pembatasan Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi tidak akan melakukan H4 : Return On Asset (ROA) tidak berpengaruh terhadap 5. Hubungan Size perusahaan dengan Dalam penelitian yang dilakuakan Jao & Pagalung (2011) menyebutkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh negatif terhadap Hal ini menunjukkan semakin besar perusahaan yang diukur dengan total aktiva maka tindakan manajemen laba berkurang. Perusahaan yang besar akan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangan dan cenderung melaporkan kondisi keuangan dengan akurat karena lebih diperhatikan oleh masyarakat. Sedangkan perusahaan kecil mempunyai kecenderungan untuk melakukan manajemen laba dengan melaporkan laba yang lebih besar sehingga dapat menunjukkan kinerja perusahaan yang lebih bagus. Hasil penelitian tersebut didukung oleh Rangkuti (2015) yang menyebutkan bahwa size perusaan yang dihitung berdasarkan total aktiva berpengaruh negatif signifikan terhadap Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang dapat disusun sebagai berikut : H5 : Size perusahaan berpengaruh terhadap H6 : Ukuran KAP, Free Cash Flow, Debt to Total Asset, Return On Asset (ROA), dan Size Perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap 39