SCANNER OBJEK TIGA DIMENSI DENGAN LASER



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT. menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin

III. METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai analisis pola interferensi pada interferometer Michelson

BAB II SISTEM PENENTU AXIS Z ZERO SETTER

BAB III PERANCANGAN ALAT

Sistem Deteksi Penyusup Dengan Sinar Laser

BAB 1 PENDAHULUAN. dibuat secara wireless oleh karena mobilitasnya yang tinggi dan kemudahan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

PEMBUATAN PROGRAM INTERFACE UNTUK PENGONTROLAN RV-M1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari

DAFTAR ISI COVER LEMBAR PENGESAHAN INTISARI ABSTRACT PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL PENDAHULUAN

BAB IV IMPLEMENTASI & EVALUASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab III Perangkat Pengujian

APLIKASI PEMINDAI ULTRASONIK UNTUK REKONSTRUKSI 3D MENGGUNAKAN METODE DELAUNAY TRIANGULATION

BAB III PERANCANGAN ALAT

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING SEBAGAI SISTEM STARTER SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Oleh : Margito Hermawan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

ABSTRAK Robovision merupakan robot yang memiliki sensor berupa indera penglihatan seperti manusia. Untuk dapat menghasilkan suatu robovision, maka

Universitas Bina Nusantara

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjadi sebuah model tiga dimensi. Perbedaan utama dengan scanner biasa terletak

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

PERANCANGAN PLC MENGGUNAKAN FPGA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

METODE FADHLI FAME LANER UNTUK ALAT 3D LASER SCANNER

III. METODE PENELITIAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

APLIKASI WEBCAM UNTUK MENJEJAK PERGERAKAN MANUSIA DI DALAM RUANGAN

Aplikasi Kamera Pemantau & Electrical Appliance Remote. Berbasis PC Menggunakan Microcontroller. Arduino Uno & LAN Connection

Alat Pindai Profil Lambung Kapal

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID

DAFTAR ISI BAB II LANDASAN TEORI Reverse Engineering D Laser Scanning Laser... 7

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha. viii

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menggunakan serial port (baudrate 4800bps, COM1). Menggunakan Sistem Operasi Windows XP.

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Aplikasi Kamera Web Untuk Menggerakkan Gambar Objek Dengan Jari Tangan

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. patok, serta pemasangan sensor ultrasonik HC-SR04 yang akan ditempatkan pada

Tujuan : v Mengetahui hardware yang dibutuhkan beserta fungsinya untuk membuat sebuah digital video dalam taraf pemula

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MODUL I : INSTALASI DAN KONFIGURASI S/W DAN H/W MULTIMEDIA

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada konsep dan design perancangan di sini yang dimaksud, meliputi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TAMPILAN LAYAR

3. METODOLOGI PENELITIAN

Mesin Bor Otomatis dengan Menggunakan Kamera untuk Mendeteksi Koordinat Bor

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING )

PERANCANGAN SISTEM PENGONTROL GERAK KAMERA CCTV

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. sederhana, ditunjukan pada blok diagram dibawah ini.

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

KONTROL ROBOT MOBIL PENJEJAK GARIS BERWARNA DENGAN MEMANFAATKAN KAMERA SEBAGAI SENSOR

DETEKSI MARKA JALAN DAN ESTIMASI POSISI MENGGUNAKAN MULTIRESOLUTION HOUGH TRANSFORM

BAB III PERANCANGAN ALAT

Secara garis besar, arsitektur sistem Real Time Auto Door-Lock terbagi menjadi 6 bagian, yaitu:

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan November 2013 s/d Mei 2014.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN. meliputi pembahasan mengenai proses perekaman gambar berdasarkan interval

Aplikasi Kamera Web Untuk Mengukur Luas Permukaan Sebuah Obyek 3D

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Tinjauan Umum Teknologi Pemetaan Tiga Dimensi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi tertentu untuk computer yang digunakan yaitu: Pentium IV 2.0 Ghz. Memory 512 MB.

Rancang Bangun Sistem Pelacakan Obyek Menggunakan CCTV dan Webcam. Kampus ITS, Surabaya

Elvin Nur Afian, Rancang Bangun Sistem Navigasi Kapal Laut berbasis pada Image Processing metode Color Detection

Copyright 2016 HP Development Company, L.P.

BAB III PERANCANGAN KECERDASAN-BUATAN ROBOT PENCARI JALUR

BAB III PROSES PERANCANGAN

SISTEM PENGAMAN RUMAH BERBASIS GPRS DAN IMAGE CAPTURING. Disusun Sebagai Salah Satu Syarat. Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III

SISTEM MONITORING KWH METER 3 PHASE DAN KALKULASI BIAYA PEMAKAIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang 1.2. Perumusan Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Rancang Bangun Aplikasi Keamanan Brankas Berbasis Sinar Laser Dengan Mikrokontroller Arduino Nano Dan Uno R3

PERANTARAMUKAAN SENSOR BARCODE UNTUK SISTEM PRESENSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Line follower robot pada dasarnya adalah suatu robot yang dirancang agar

PROTOTYPE PENGENALAN WAJAH MELALUI WEBCAM DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRICIPAL COMPONENT ALAYSIS (PCA) DAN LINIER DISCRIMINANT ANALYSIS (LDA)

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Arsitektur & Organisasi Komputer

Transkripsi:

SCANNER OBJEK TIGA DIMENSI DENGAN LASER Wiedjaja 1 ; Suryadiputra Liawatimena 2 1, 2 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara, Jln. K.H. Syahdan No.9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 suryadi@binus.edu ABSTRACT Article present the work and fuction of a tool which is able to scan an object reconstructed into a three-dimensional object. The object could be modified by computer software. Methodology were library and laboratory research methods. From the experiment results, the scanning and reconstruction process of three-dimensional object could work well. The conclusion obtained is the optimum angle to scan the object is at an angle of 25 o to 35 o. While the average time needed to play the disc is 50 seconds. Keywords: scanner, object, three-dimensional scanning, reconstruction ABSTRAK Artikel menjelaskan cara kerja dan fungsi alat yang dapat memindai sebuah objek yang bisa direkonstruksi menjadi objek tiga dimensi. Objek ini dapat dimodifikasi oleh software komputer. Metodologi yang digunakan adalah studi kepustakaan dan metode penelitian laboratorium. Dari hasil percobaan, proses pemindaian dan proses rekonstruksi objek tiga dimensi dapat berjalan dengan baik. Disimpulkan sudut optimal untuk memindai objek adalah pada sudut 25 o hingga 35 o. Sedangkan waktu rata-rata yang diperlukan untuk memutar piringan adalah 50 detik. Kata kunci: pemindai, objek, pemindaian tiga dimensi, rekonstruksi PENDAHULUAN Teknologi pemindaian objek ini adalah teknologi yang menggabungkan kemampuan hardware untuk memindai objek mengunakan teknik triangulasi dan software untuk mengolah data yang diterima. Sistem pemindaian objek ini akan menerima data gambar 2 dimensi yang berupa pantulan siluet sinar LASER, lalu software akan mengolah dan mengumpulkan siluet tersebut dan menjadikannya rekonstruksi objek 3 dimensi. Perancangan skripsi ini dibuat berdasarkan referensi dari beberapa website yang melakukan percobaan serupa. Dua diantaranya adalah.html dan http:// muellerr.ch/engineering/overview.html. Kedua website tersebut membuat sistem scanner objek 3 dimensi dengan memanfaatkan teknik triangulasi. Mereka juga menggunakan LASER dan webcam sebagai komponen pendukung dalam teknik triangulasi. PEMBAHASAN Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras (Gambar 1) terdiri dari 5 modul, yang terdiri dari modul webcam, modul penggerak, modul sensor, modul LASER, dan modul cermin hexagonal. Modul-modul tersebut dihubungkan dengan komputer, di mana komputer digunakan sebagai pengendali. Modul webcam terhubung dengan USB (Universal Serial Bus) port dan modul yang lainnya terhubung dengan parallel port. Modul Webcam Pada modul webcam diletakkan berhadapan dengan objek yang akan dipindai. Webcam yang digunakan bertipe CMOS dengan resolusi 640x480 pixel. Tipe koneksi yang digunakan adalah USB yang bisa langsung dihubungkan ke komputer. Webcam ini digunakan untuk menerima siluet yang ditimbulkan dari objek akibat pantulan sinar LASER. Modul Penggerak Modul penggerak (Gambar 2) digunakan untuk menggerakan piringan (platter), kemudian piringan tersebut digunakan sebagai tempat landasan untuk memutarkan objek sebanyak 360 0. Modul penggerak terdiri dari motor stepper bipolar 2 phase, IC driver tipe L297, dan L298. Modul Sensor Sensor yang digunakan adalah optocoupler, yang berfungsi untuk mendeteksi apakah platter telah berputar sebanyak 360 0. Sensor ini juga berguna dalam proses zero degree. Modul ini dihubungkan pada pin S3 yang terdapat pada parallel port (Gambar 3). Modul LASER Modul LASER yang digunakan berupa jenis LASER semikonduktor, yaitu LASER diode berwarna merah, dengan panjang gelombang 635 hingga 650 nm dan berkekuatan 1 mw (Gambar 6). Cahaya LASER yang masih berupa titik harus diubah menjadi berbentuk garis vertikal dengan menggunakan cermin hexagonal, yang digerakkan dengan motor. Sinar LASER harus diubah menjadi berbentuk garis agar bentuk cahayanya bisa dianalisis dan direkonstruksi oleh software. Modul LASER dihubungkan dengan pin D1 pada parallel port. 49

Modul Cermin Hexagonal Modul cermin hexagonal bekerja berdasarkan sifat pemantulan cahaya pada cermin datar, yaitu sudut cahaya datang sama dengan sudut cahaya pantul (Gambar 4). Cermin hexagonal memiliki 6 sisi cermin datar, sehingga pada saat cermin hexagonal berputar, sudut yang dipantulkan akan berubah-ubah dan akan menghasilkan garis vertikal. Modul ini dihubungkan dengan pin D0 pada parallel port. Perancangan Perangkat Lunak Sistem akan memindai objek menggunakan LASER. Pemindaian dilakukan dengan memutar objek sebesar 360 0. Proses pemindaian akan menggunakan program yang berbasiskan Visual Basic. Setelah seluruh gambar tersimpan, maka akan dilakukan pemrosesan gambar oleh Matlab, kemudian gambar akan direkonstruksi menjadi bentuk objek 3 dimensi. Diagram alir program Visual Basic ditunjukkan pada Gambar 5 dan diagram alir pada program Matlab ditunjukkan pada Gambar 7. Implementasi dan Evaluasi Sistem Implementasi dilakukan dengan menggunakan program Matlab 7 dan sebuah program shareware VideoOCX, yang digunakan untuk mengakses webcam dan memotong file video menjadi urutan gambar diam. Sedangkan pengujian proses pemindaian menggunakan PC pentium IV 2,4 GHz dan dengan RAM berukuran 512 MB dengan menggunakan sistem operasi Windows Xp Professional. Pelaksanaan/Implementasi Untuk memulai proses pemindaian, kita harus menentukan sudut antara webcam dengan modul LASER dan cermin Hexagonal, sehingga kita dapat menerima siluet yang menyerupai bentuk objek aslinya. Kemudian kita harus menentukan frame-rate yang akan digunakan. Selanjutnya adalah menentukan folder dan nama file yang akan disimpan pada software yang berbasis pada Visual Basic. Pada program ini akan merekam siluet objek sampai objek berputar 360 o dan akan mengubah hasil rekaman yang berupa file video menjadi urutan gambar. Kemudian pada program Matlab akan menganalisis urutan gambar tersebut dan merekonstruksinya menjadi gambar objek 3 dimensi. Evaluasi Pengujian pada pengukuran waktu motor stepper (Gambar 8) dilakukan untuk mengetahui apakah motor stepper bisa memutar landasan dengan waktu yang sama, karena jumlah gambar pada proses pemindaian sangat bergantung pada waktu yang dibutuhkan untuk memutar landasan sebesar 360 o. Percobaan tersebut menunjukkan bahwa untuk memutar landasan sebesar 360 o membutuhkan waktu selama 50 detik. Percobaan selanjutnya yaitu membandingkan pengaruh frame-rate pada webcam terhadap hasil objek 3 dimensi (Gambar 9). Pada pengujian ini ditunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk memindai objek dengan framerate 15 FPS membutuhkan waktu rekonstruksi yang lebih lama, dibandingkan dengan pemindaian dengan frame-rate 5 FPS. Namun, pada pemindaian objek dengan frame-rate 15 FPS menghasilkan objek dengan detil permukaan yang lebih baik. Selanjutnya adalah pengujian pengaruh sudut terhadap bentuk objek yang direkonstruksi (Tabel 1, Gambar 10 dan 11). Berdasarkan percobaan sudut yang optimal adalah sudut 25 o hingga 35 o. Apabila sudut yang digunakan lebih kecil dari 35 0, maka akan menyebabkan objek terlihat terlalu lurus. Apabila sudut digunakan lebih besar dari 35 0, akan menyebabkan sudut membulat. PENUTUP Berdasarkan hasil pengujian terhadap sistem ini, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Pertama, waktu ratarata yang diperlukan untuk memutar priringan sebesar 360 o adalah 50 detik. Kedua, penggunaan frame-rate yang lebih tinggi dapat menghasilkan gambar yang lebih detil, tetapi menyebabkan waktu rekonstruksi yang dibutuhkan menjadi lebih lama. Yang ketiga, sudut yang paling optimal untuk memindai adalah sudut 25 o hingga 35 o. Apabila sudut yang digunakan lebih kecil dari 35 0, maka akan menyebabkan objek terlihat terlalu lurus. Apabila sudut digunakan lebih besar dari 35 0, hal ini akan menyebabkan sudut membulat. Daftar Pustaka Al-Housani, Mahdi. (2006). Introduction to MATLAB, 2nd Edition. http://www.mkalhousani.com/intro2matlab. Anonym. Industrial Circuit Application Note Stepper Motor Basics. Anonym. Scanner 3 Dimensi. http://scriptintermedia.com/ view.php?id=726&jenis=itknowledge. Baker, Steve. (2001). A Simple 3D Scanner. http://www. sjbaker.org/wiki/index.php?title=a_ Simple_3D_ Scanner. Gold, Ethan. (2007). Building a Homemade Laser Line Scanner. Gonzales, Rafael C., dan Woods C. (2004). Digital Image Processing Using MATLAB. Singapore: Pearson Prentice Hall. Laud, B.B. (1988). Laser dan Optik Nonlinear. Jakarta: Universitas Indonesia. Lewis, Andrew. Project Splinescan. http://www.splinescan. co.uk/index.php. Marchand, Patrick, dan Holland Thomas O. (2002). Graphics and GUIs with MATLAB, 3rd Edition. United States of America: Chapman & Hall/CRC. Mueller, Roger. 3D Laser Scanner. http://www.muellerr.ch/ engineering/laserscanner/default.htm. Webcam Modul Penggerak Modul Sensor APPENDIX Modul LASER USB Port Komputer Parallel Port Modul Cermin Hexagonal Gambar 1 Modul Perangkat Keras Buzzer 50 CommIT, Vol. 2 No. 1 Mei 2008, hlm. 49-53

Gambar 4 Modul Cermin Hexagonal Gambar 2 Modul Penggerak Start Inisialisasi Webcam Pilihan? Hardware Control Image Capturing Image Extraction Set Zero Degree Set Laser On/ Off Gambar 3 Modul Sensor Gambar 5 Diagram Alir Program Visual Basic Gambar 6 Modul LASER 51

Image Capture Inisialisasi Set FPS yang diinginkan Set Folder & Nama File Rekam Video Cek status Putar Piringan tidak Status 143H? ya Simpan Video Hidupkan Buzzer (out 80H) A Frame-rate 5 FPS B Frame-rate 15 FPS End Gambar 9 Objek Tempat Alat Tulis pada Sudut 20 o Gambar 7 Diagram Alir pada Program Matlab Gambar 8 Grafik Waktu Putaran Landasan dengan Motor Stepper 52 CommIT, Vol. 2 No. 1 Mei 2008, hlm. 49-53

( a ) ( b ) ( c ) Boneka Bebek dengan Sudut 15 o Boneka Bebek dengan Sudut 35 o Boneka Bebek dengan Sudut 50 o Gambar 10 Objek Rekonstruksi dari Boneka Bebek Gambar 11 Objek Boneka Bebek Tabel 1 Waktu Rekonstruksi dan Jumlah Gambar yang Dihasilkan pada Objek Guci Nama Bahan Warna Guci Keramik Merah Sudut (derajat) Fps Jumlah Gambar t Rekonstruksi (menit detik) 15 5 249 22 20 5 249 19 25 5 249 19 30 5 249 16 35 5 247 16 40 5 248 25 45 5 249 20 50 5 249 23 55 5 248 23 15 15 747 56 20 15 745 55 25 15 744 56 30 15 744 55 35 15 754 56 40 15 755 1 14 45 15 752 1 06 50 15 750 1 06 55 15 754 1 08 53