PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 172 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGANN RAHMAT TUHAN YANG MAHAA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mencapai swasembada pangann serta mengantisipasi perubahan iklim berdampak padaa berubahnya musimm tanam, perlu dilakukan percepatan penyediaan benih dan pupuk kepadaa petani melalui upaya khusus bantuan langsungg benih unggul dan pupuk; b. bahwa penyediaan dan penyaluran bantuan langsungg benih unggul dan pupuk sebagaimana dimaksud padaa huruf a, perlu dilakukan serentak kepadaa petani secaraa tepat jumlah, tepat mutu, tepatt varietas/jenis, tepatt waktu tanam, dan tepat lokasi; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanaa dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Peraturan Presiden tentang Perubahan Pengadaan Barang/ /Jasa Pemerintah; Ketiga atas Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor Perbendaharaan Negara 1 Tahun 2004 tentang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Peraturan...
- 2-3. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/ /Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 20100 tentang Pengadaann Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 155, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5334); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 20100 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASAA PEMERINTAH. PASAL I Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaann Barang/Jasa Pemerintah telah beberapa kali diubah dengan Peraturan Presiden: a. Nomor 35 Tahun 2011; dan b. Nomor 70 Tahun 2012 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 155, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5334); diubah sebagai berikut: Diantara huruf d dan e ayat (5) Pasal 38 disisipkan huruf yaitu huruf d.1., sehingga Pasal 38 berbunyi berikut: 1 (satu) sebagai Pasal 38...
- 3 - Pasal 38 (1) Penunjukan Langsung terhadap 1 (satu) Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dapat dilakukan, dalam hal : a. b. keadaan tertentu, dan/atau pengadaan Barang khusus/ /Pekerjaan Konstruksi khusus/jasa Lainnya bersifat khusus. (2) Penunjukan Langsung dilakukan dengan mengundangg 1 (satu) Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasaa Lainnya dinilai mampu melaksanakan pekerjaan dan/atau memenuhi kualifikasi. (3) Penunjukan Langsung dilakukan dengann negosiasi baik teknis maupun harga sehingga diperoleh harga sesuai dengan harga pasar berlaku dan secaraa teknis dapat dipertanggungjawabkan. (4) Kriteria keadaan tertentu memungkinkann dilakukan Penunjukan Langsung terhadap Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasaa Lainnyaa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi : a. penanganann darurat tidak bisa direncanakan sebelumnya dan waktu penyelesaian pekerjaannyaa harus segera/tidak ditunda untuk: 1) 2) 3) pertahanan negara; keamanan dan ketertiban masyarakat; keselamatan/perlindungan masyarakat pelaksanaan pekerjaannya tidak dapat ditunda/harus dilakukan segera untuk: a) akibat...
- 4 - a) akibat bencana alam dan/atau bencanaa nonn alam dan/atau bencana sosial; b) dalam rangka dan/atau pencegahan bencanaa c) akibat kerusakan sarana/prasaranaa dapat menghentikan kegiatan pelayanan publik. b. c. pekerjaan penyelenggaraan penyiapan konferensi mendadak untuk menindaklanjuti komitmen internasional dan Presiden; dihadirii oleh Presiden/Wakil kegiatan menkut pertahanann negara ditetapkan oleh Menteri Pertahanan kegiatan menkut keamanan ketertiban masyarakat ditetapkan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia; serta dan oleh c.1. Kegiatan bersifat rahasiaa untuk kepentingann intelejen dan/atau perlindungann saksi sesuai dengan tugas ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan; atau d. Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasaa Lainnya spesifik dan hanyaa dapat dilaksanakan oleh 1 (satu) Penyedian Barang/Jasa Lainnya karena 1 (satu) pabrikan, 1 (satu) pemegang hak paten, atau pihak telah mendapat ijin dari pemegang hak paten, atau pihak menjadi pemenang pelelangan untuk mendapatkan ijin dari pemerintah. (5) Kriteria...
- 5 - (5) Kriteria Barang khusus/pekerjaan Konstruksi khusus/jasa Lainnya bersifat khusus memungkinkan dilakukan Penunjukan Langsungg sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi : a. b. c. d. Barang/Jasaa Lainnya berdasarkan tarif resmi ditetapkan pemerintah; Pekerjaan Konstruksi bangunan merupakan satu kesatuan sistem konstruksi dan satu kesatuan tanggungg jawab atas risiko kegagalan bangunan secara keseluruhan tidak dapat direncanakan/diperhitungkan sebelumnya (unforeseen condition); Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasaa Lainnya bersifat kompleks hanya dapat dilaksanakann dengan penggunaann teknologi khusus dan hanyaa ada 1 (satu) Penyedia mampu; Pekerjaan pengadaan dan distribusi bahan, obat dan alat kesehatan habis pakai dalam rangkaa menjamin ketersediaan obat untuk pelaksanaann peningkatann pelayanan kesehatan masyarakat jenis dan harganya telah ditetapkan oleh Menteri bertanggungjawab di bidang kesehatan; d.1. Pekerjaan Pengadaan dan penyaluran benih unggul meliputi benih padi, jagung, dan kedelai, serta pupuk meliputi Urea, NPK, dan ZA kepada petani dalam rangka menjaminn ketersediaan benih dan pupuk secara tepat dan cepat untuk pelaksanaan peningkatan ketahanann pangan; e. Pengadaan...
- 6 - e. f. g. h. Pengadaan kendaraan bermotor khusus untuk pemerintah dengann hargaa telah dipublikasikan secara luas kepada masyarakat; Sewa penginapan/hotel/ruang rapat tarifnyaa terbuka dan dapat diakses oleh masyarakat; Lanjutan sewa gedung/kantor dan lanjutan sewa ruang terbuka atau tertutup lainnya dengann ketentuan dan tata cara pembayaran serta penyesuaian harga dapat dipertanggungjawabkan; atau Pekerjaan pengadaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum di lingkungan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah dilaksanakann oleh pengembang/developer bersangkutan. PASAL II Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar...
- 7 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkann pengundangan Peraturan Presiden ini dengan penempatannyaa dalam Lembaran Negaraa Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 28 November 2014 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. JOKO WIDODO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 1 Desember 2014 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. YASONNA H. LAOLY LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 368 Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Deputi Bidang Perekonomian, ttd. Ratih Nurdiati
PENJELASAN ATAS PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH I. UMUM Dalam rangkaa memperkuat ketahanan pangan khususnya tanamann pangann pokok, perlu dilakukan upaya khusus dalam mempertahankann kestabilan pangan bagi masyarakat. Upaya khusus tersebut diantaranya adalah mempercepat pengadaan benih unggul meliputi padi, jagung, dan kedelai, dan pupuk meliputi Urea, NPK, dan ZA secaraa tepat jumlah, tepat mutu, tepat varietas/jenis, dan tepatt lokasi untuk mengejar puncak musimm tanam. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu dilakukan penyempurnaann atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 20100 tentang Pengadaann Barang/Jasa Pemerintah terkait dengan penunjukan langsungg dalam rangka pengadaan dan penyaluran benih dan pupuk kepada petani secaraa cepat dan tepat, serta akuntabel. II. PASAL DEMI PASAL PASAL I Pasal 38 Ayat (1) Ayat (2) Pada prinsipnya penunjukan Penyedia Barang/Jasaa dilakukan kepada Penyedia Barang/Jasaa dinilaii mampu melaksanakan pekerjaan dan memenuhi kualifikasi. Hal...
- 2 - Hal ini dikecualikan untuk penanganan darurat, dimanaa Penyedia Barang/Jasa ditunjuk dapat dilakukan kepada Penyedia dinilai mampu melaksanakann pekerjaan saja. Ayat (3) Ayat (4) a Termasuk dalam penanganan darurat adalah tindakan darurat untuk pencegahan bencanaa dan/atau kerusakan infrastruktur apabilaa tidak segera dilaksanakann dipastikan dapat membahayakan keselamatan masyarakat. Angka 1 Angka 2 Angka 3 Penanggulangan bencana alam dengann Penunjukan Langsungg dapat dilakukan terhadap Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya sedang melaksanakan Kontrak pekerjaan sejeniss terdekat dan/atau dinilai mempunyai kemampuan, peralatan, dan tenaga cukup serta berkinerja baik. Yang...
- 3 - Yang dimaksud dengan bencana alam antaraa lain: berupa gempa bumi, tsunami, gunungg meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Yang dimaksud dengann bencana nonn alam antara lain berupa gagal teknologi, kejadian luar biasaa (KLB) akibat epidemi, dan wabah penyakit. Yang dimaksud dengan bencanaa sosial seperti konflik sosial antar kelompok komunitas masyarakat dan teror. atau antar b c c1 Pekerjaan rahasia dimaksud antara lain merupakan kegiatan memberikan perlindungan kepada saksi dan korban di Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban atau kegiatan rahasia lain dilakukan oleh Badan Intelijenn Negara, Badan Narkotikaa Nasional, dan Lembagaa Sandi Negara. d Yang dimaksud dengan pelelangan untuk mendapatkan izin antara lain proses penunjukann satu pengelola iklan disatu wilayah/tempat. Ayat (5) a b...
- 4 - b Yang dimaksudd dengan unforeseen conditionn adalah kondisii tidak terduga harus segera diatasii dalam pelaksanaan konstruksi bangunan. Misalnya penambahan jumlah atau panjang tiang pancang akibat kondisi tanah tidak terduga sebelumnya; atau diperlukan perbaikan tanah (soill treatment) cukup besar untuk landas pacu (runway) sedang dibangun. Pekerjaan atas bagian-bagian konstruksi bukan merupakan satu kesatuan konstruksi bangunan atau dapat diselesaikan dengann desain ulang tidak termasuk dalam kategori unforeseen condition. Contoh: antara pondasi jembatan (abuttment) dengan bangunann atas jembatan (girder, truss, dan sebagainya). c d d.1. e Publikasi harga antaraa lain dalam Portal Pengadaann Nasional dan dalam website masing-masing Penyedia Barang/Jasa. f g...
- 5 - g Penyesuaian harga dapat dipertanggung- jawabkan maksudnya sesuai dengan perhitungann inflasi/ /deflasi. h PASAL II TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5642 Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Deputi Bidang Perekonomian, ttd. Ratih Nurdiati