BAB II GAMBARAN UMUM KOTA PADANGSIDIMPUAN



dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR NAMA - NAMA DESA/KELURAHAN KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

Profil Kabupaten Aceh Singkil

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

Profil Kabupaten Aceh Tamiang

4.1. Letak dan Luas Wilayah

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Profil Kabupaten Aceh Barat

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KARO

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

BAB IV GAMBARAN UMUM

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

Perkembangan Ekonomi Makro

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

V. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT. Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 5 o 50-7 o 50

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Banjarnegara terletak antara 7⁰12 7⁰31 Lintang Selatan dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

Katalog BPS :

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

A. Realisasi Keuangan

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"

PROFIL KECAMATAN ANGKONA

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 2 GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN


GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

DAFTAR PAKET / KEGIATAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMBORONGAN SYSTEM PASCAKUALIFIKASI ( NON E - PROC ) DINAS PEKERJAAN UMUM DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK


IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN MUNA

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Statistik Daerah. Kecamatan Andam Dewi. Katalog BPS : Sopo Godang Raja U

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM KABUPATEN MAJALENGKA

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

4 GAMBARAN UMUM LOKASI

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN SAMPANG

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT.



I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA PADANGSIDIMPUAN 2.1 Kondisi Geografis 2.1.1 Luas dan Letak Geografis Kota Padangsidimpuan merupakan salah satu Kabupaten / Kota dari 28 Kabupaten / Kota di Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis Kota Padangsidimpuan berada pada koordinat 01 0 28,19 01 0 18 07 Lintang Utara dan 99 0 18 53-99 0 20 35 Bujur Timur. Kota Padangsidimpuan memiliki luas area 14.685,680 Ha, ketinggian berkisar ± 522,8 m di atas permukaan laut, dengan batas batas wilayahnya sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan. - Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Angkola Timur KabupatenTapanuli Selatan. - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan. - Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Angkola Selatan KabupatenTapanuli Selatan. Wilayah administratif Kota Padangsidimpuan terdiri dari 6 Kecamatan, 42 Desa dan 37 Kelurahan. Posisi Kota Padangsidimpuan memiliki akses darat yang memadai dan cukup strategis, karena berada pada jalur utama bagian Barat menuju Ibukota Provinsi Sumatera Utara, terdapat dua jalur : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 8

a. Timur/Selatan : menuju Ibukota Mandailing Natal, Panyabungan dan ke Propinsi Sumatera Barat berlanjut ke Ibukota Negara, Jakarta. b. Timur/Utara : menuju Langga Payung Kabupaten Labuhan Batu yang terhubung dengan Trans Sumatera Highway jalur Timur/Utara yang dapat menghubungkan semua Ibukota Provinsi di pulau Sumatera dan ke pulau Jawa. Posisi Kota Padangsidimpuan yang berada pada lintas tengah Sumatera antara 9 (sembilan) Kabupaten dan Kota yaitu Kabupaten Pasaman Timur, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Padanglawas, Kabupaten Padanglawas Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga. Gambar 2.1. Peta administrasi Kota Padangsidimpuan seperti terlihat pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 9

1 20'00" 1 22'30" 1 25'00" 1 27'30" U RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA PADANGSIDIMPUAN PROPINSI SUMATERA UTARA 1 27'30" 1 25'00" 1 22'30" 1 20'00" 99 12'30" KEC.PADANGSIDIMPUAN BARAT KAB.TAPANULI SELATAN 99 15'00" Pintu Langit Jae 99 17'30" 99 20'00" 99 22'30" Joring Lombang Simasom Joring Natobang Huta Padang Mompang Simatohir Simirik Batu Layan Lembah Lubuk Raya Tinjoman Lama Lubuk Manik Rimba Soping Batu Nadua Julu Sabungan Sipabangun Singali Aek Najaji Bargot Topong Pal IV Maria Sabungan Jae Bt Ayuni Julu Gunung Hasahatan Huta Imbaru Batu Nadua Jae Purwodadi Ujung Gurap KEC.PADANGSIDIMPUAN TIMUR KAB.TAPANULI SELATAN Tano Bato Sadabuan Baruas Tobat Partihaman Saroha Bt.Ayuni Jae Sitamiang Baru Timbangan Panyanggar Kayu Ombun Sitamiang WEK I Bincar WEK II WEK III WEK IV Siloting Kantin WEK V WEK VI Pudun Julu Batang Bahal Aek Tuhul Hanopan Ujung Padang Padang Matinggi Sidangkal Aek Bayur Padang Matinggi Lestari Aek Tampang Pudun Jae Labuhan Labo Sihitang Perkebunan Pijar Koling KEC.SIAIS KAB.TAPANULI SELATAN Purba Tua PAL IV Pijar Koling Salambue Sigulang Pijar Koling Huta Koje Huta Limbong Huta Lombang Manunggang Jae Labuhan Rasoki Manunggang Julu Tarutung Baru Goti 99 12'30" 99 15'00" KOTA PADANGSIDIMPUAN 99 17'30" Manegen 99 20'00" KEC.ANGKOLA KAB.TAPANULI SELATAN 99 22'30" Gambar : 2.1 BATAS ADMINISTRASI KOTA PADANGSIDIMPUAN Keterangan : Batas Kabupaten/Kota Batas Kecamatan Batas Desa J a l a n Batas Desa Balai Kota Kantor Camat Ke Langsa S E L A T M A L A K A LANG KAT MEDAN PROP. NAD BINJ AI DELI SERDANG T. TING GI KARO KABAN JAHE SIDIKALANG DAIRI KIS ARAN SIMALU N GU N P. SIANTA R T. BALAI ASAHAN TOBA SAMO SIR Danau Toba BALIG E LAB UH AN BATU P. Samosir SAMUDERA HINDIA TAP. UT ARA RANTAU PRAPAT BARUS TARUTUNG PROP. RIAU Ke R i a u GUNUNG S ITOLI SIBOLGA N I A S PADANG SIDEMPUAN TAP. SELATAN PANYAB UNGAN MANDAILING NATAL Ke Bukit Tinggi PADANGSIDIMPUAN ANGKOLA JULU HUTAIMBARU Bonan Dolok Losung Batu PADANGSIDIMPUAN UTARA BATUNADUA PADANGSIDIMPUAN SELATAN Losung Silandit PADANGSIDIMPUAN TENGGARA PROP. SUMATERA BARAT SKALA : 0 0.5 1,5 2,5 4,5 KM SUMBER PETA DASAR SUMBER TEMATIK BAPPEDA KOTA PADANGSIDIMPUAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN PROPINSI SUMATERA UTARA Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 10

Penduduk Kota Padangsidimpuan Tahun 2007 berjumlah 185.132 jiwa, terdiri dari 91.418 jiwa laki-laki dan perempuan berjumlah 93.714 jiwa atau dengan sex ratio sebesar 97,55 yang berarti setiap 100 jiwa perempuan terdapat 98 jiwa laki-laki. Kota Padangsidimpuan yang mempunyai luas wilayah 146,9 Km 2, kepadatan penduduknya mencapai 1.261 jiwa per Km². Kecamatan yang mempunyai kepadatan terkecil yaitu Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu dengan hanya mencapai 260 jiwa per km 2. Kecamatan yang tingkat kepadatan penduduknya tertinggi adalah Kecamatan Padangsidimpuan Utara mencapai 4.078 jiwa per km 2. Kepadatan penduduk per kecamatan dapat terlihat pada tabel berikut. TABEL 2.1 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, RASIO JENIS KELAMIN DAN KEPADATAN PENDUDUK PER KECAMATAN TAHUN 2007 NO KECAMATAN LAKI LAKI PEREMP UAN RASIO JENIS KELAMIN LUAS WILAYAH PERSENTASE DARI TOTAL LUAS WILAYAH JUMLAH PENDUDUK KEPADATAN PENDUDUK ( Jiwa ) ( Jiwa ) ( Jiwa ) (Km 2 ) (%) (Jiwa) (Jiwa/Km 2 ) 1 Padangsidimpuan Tenggara 13.511 14.736 91,69 27,69 18,85 28.242 1.002 2 Padangsidimpuan Selatan 29.708 29.952 99,19 15,81 10,77 59.663 3.773 3 Padangsidimpuan Batunadua 8.376 8.292 101,01 38,74 26,38 16.670 430 4 Padangsidimpuan Utara 28.427 29.020 97,96 14,09 9,59 57.448 4.078 5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 7.796 7.975 97,96 22,34 15,21 15.771 706 6 Padangsidimpuan Angkola Julu 3.739 3.739 96,28 28,19 19,20 7.338 260 Jumlah 91.418 93.714 97,55 146,86 100 185.132 x : 1.261 Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan 2008 2.1.2 Kondisi Geologi Berdasarkan kondisi fisiknya, Kota Padangsidimpuan merupakan tanah berbukit. Ketinggian wilayah cukup beragam yang berkisar antara 260 m sampai dengan 1.100 m dpl dengan kemiringan antara 0 sampai dengan 40 derajat. Kondisi geologi Kota Padangsidimpuan terdiri dari beberapa jenis batuan yang sebagian besar terdiri dari batuan sedimen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 11

dengan lapisan horizontal, yang luasnya 3.671,17 Ha dan tersebar merata di beberapa kecamatan di wilayah Kota Padangsidimpuan. Jenis batuan yang ada di Kota Padangsidimpuan terdiri atas antara lain : 1. Batuan endapan baru dan endapan jaman quarter seluas 917,79 Ha yang penyebarannya hampir di semua kecamatan di Kota Padangsidimpuan, kecuali di Kecamatan Padangsidimpuan Utara dan Kecamatan Padangsidimpuan Selatan. 2. Batuan resen seluas 1.835,59 Ha hanya terdapat di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua. 3. Batuan vulkanik tersier dan quarter serta batuan beku dalam seluas 458,90 Ha terdapat di Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru. 4. Batuan sedimen terlipat seluas 458,90 Ha terdapat di Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu. Di Kota Padangsidimpuan terdapat 5 jenis tanah yang struktur kimianya berbeda-beda. Jenis tanah aluvium/organosol dan gley humus terdapat pada bagian wilayah perencanaan yang relatif rendah (datar) merupakan jenis tanah yang dominan, yaitu seluas 8.927 Ha. Jenis tanah di Kota Padangsidimpuan adalah sebagai berikut : 1. Podsolik Merah Kuning Jenis tanah ini terbentuk pada tipe iklim basah dengan curah hujan 2.500-3.500 mm/thn, terletak pada topografi bergelombang sampai berbukit-bukit pada elevasi 10-100 m dpl, solumnya agak tebal (1-2 m) dengan warna merah hingga kuning. Jenis tanah terdapat hampir di semua kecamatan. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 12

2. Mediteran Tanah ini terbentuk pada iklim dengan curah hujan 800-2.500 mm/thn. Tersebar pada elevasi 0-400 m dpl. Solumnya agak tebal (1-2 m), erosi sedang hingga besar. Jenis tanah ini cocok untuk persawahan, rerumputan, tegalan, kebun buah-buahan. 3. Organosol/Alluvial Terbentuknya tanah ini tidak dipengaruhi iklim. Terletak pada topografi datar sampai sedikit bergelombang di dataran rendah. Warna tanah kelabu tua atau hitam dan cocok untuk persawahan, ladang, tambak, palawija dan kebun kelapa. Jenis tanah ini tersebar di semua kecamatan dalam Kota Padangsidimpuan. 4. Latosol Tanah ini terletak pada iklim basah dengan curah hujan 2.000-7.000 mm/thn, dengan bulan kering kurang dari 3 bulan. Terletak pada topografi bergelombang. Solumnya dalam (1,5-10 m) dengan warna merah coklat hingga kuning. Jenis tanah ini cocok untuk persawahan, tanaman palawija, sayur-mayur dan buah-buahan, kebun karet, lada dan tegalan. Tersebar di Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua. 5. Podsolik Coklat Kelabu Tanah ini berkembang pada iklim dengan curah hujan di atas 1.500 mm/thn. Tanpa bulan kering tersebar pada topografi datar, bergelombang, landai dan berbukit pada elevasi 10-2.000 m dpl, berwarna kelabu, kehitaman, coklat tua hingga kekuningan. Jenis tanah ini tersebar di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 13

2.1.3 Topografi Kondisi fisik topografi Kota Padangsidimpuan sangat beragam mulai dari datar bergelombang hingga curam. Secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Wilayah yang relatif dasar hingga landai dengan kemiringan lereng berkisar 0-8 % terdapat seluas ± 4.666,70 Ha atau 34,72 % dari luas total wilayah Kota. Wilayah ini pada umumnya terdapat pada bagian tengah Kota, seperti Kecamatan Padangsidimpuan Utara dan Padangsidimpuan Selatan serta pada areal persawahan yang terdapat di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara. 2. Wilayah bergelombang dengan kemiringan lereng berkisar antara 8 15 % terdapat 2.457,56 Ha atau 18,29 % dari luas total Wilayah Kota, yang terdapat di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara. 3. Wilayah yang curam dengan kemiringan lereng berkisar antara 15 25 % terdapat 2.925 Ha atau 21.76 % dari luas total wilayah Kota, yang terdapat pada bagian Utara Kota, seperti Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru dan Padangsidimpuan Angkola Julu. 4. Wilayah yang sangat curam dengan kemiringan 25 40 % terdapat seluas 2.175 Ha atau 16,18 % dari luas total Kota. Daerah ini umumnya terdapat pada bagian Timur dan Selatan Kota, seperti Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua dan Padangsidimpuan Tenggara. 5. Wilayah yang terjal dengan kemiringan di atas 40 % terdapat seluas 1.215,66 Ha atau 9,05 % dari luas total wilayah Kota. Daerah ini merupakan gunung gunung yang terdapat pada pinggiran dan tengah Kota. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 14

Kota Padangsidimpuan memiliki karakteristik lahan yang sebahagian besar didominasi oleh sawah dengan luas mencapai 26,16 (%), selebihnya adalah kawasan perkebunan besar dan kecil seluas 35,17 (%), tegalan dan ladang seluas 13,39 (%), bangunan/pekarangan seluas 4,60 (%) tambak seluas 2,21 (%), lahan tidak diusahakan seluas 0 (%) sebagaimana Tabel berikut ini. TABEL 2.2 LUAS PENGGUNAAN LAHAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007 (%) LAHAN LUAS (HA) PERSENTASE (%) Sawah 3.841,00 26,16 Tegalan/Kebun 1.966,50 13,39 Bangunan/Pekarangan 676,00 4,60 Ladang/Huma - - Tidak Diusahakan 350,00 2,20 Hutan 1.235,82 8,20 Perkebunan Besar 2.081,00 14,17 Perkebunan Rakyat 3.118,00 21,00 Kolam/Tambak 325,00 2,21 Lain Lain 1.093,66 8,3 Total 14.685.68 100 Sumber : Dinas Pertanian Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 2.1.4 Klimatologi Menurut klasifikasi iklim Schmidt Fergusson (1952) Kota Padangsidimpuan mempunyai type iklim A dan B seperti daerah tropis lainnya, iklim ini sangat dipengaruhi oleh angin yang senantiasa bertukar setiap tahunnya, sehingga terdapat dua musim yang berbeda yaitu musim hujan dan musin kemarau. Seperti umumnya daerah-daerah lain yang berada di kawasan Sumatera Utara, Kota Padangsidimpuan termasuk daerah yang beriklim tropis. Sehingga daerah ini memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Suhu udara rata-rata 23,45 0 C dengan jumlah curah hujan pertahun 2.125 mm dan 129 hari hujan dalam setahun. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 15

2.1.5 Hidrologi Di Kota Padangsidimpuan banyak terdapat sungai besar dan kecil. Di antaranya terdapat sungai Aek Sibontar, Aek Batang Ayumi, Aek Rokare, Aek Batang Kumal, Aek Sipogas, Aek Sagumpal Bonang, Aek Batang Bahal, dan Aek Batang Angkola. Selain itu juga banyak terdapat anak-anak sungai yang mengalir ke sungai-sungai tersebut di atas. Masyarakat di Kota Padangsidimpuan masih banyak yang menggunakan sungai-sungai tersebut sebagai pemenuhan kebutuhan air bersih sehari-hari, selain itu digunakan juga untuk pengairan sawah dan perikanan. 2.2 Perekonomian Daerah Perekonomian merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan di suatu daerah. Pertumbuhan perekonomian yang positif menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terkait dengan Program Pembangunan Pemerintah Pusat dan Provinsi dalam menanggulangi masalah kemiskinan, maka Pemerintah Kota Padangsidimpuan juga mengikuti program dimaksud dalam rencana strategisnya. Adapun permasalahan penyebab kemiskinan di Kota Padangsidimpuan dapat dianalisa dari 2 aspek, aspek internal dan aspek eksternal, yaitu: 1. Masih rendahnya kualitas sumberdaya manusia 2. Masih rendahnya kepemilikan sumberdaya produksi 3. Sikap mental model masyarakat masih rendah 4. Peranan pemerintah yang belum optimal bidang pelayanan publik 5. Keterbatasan lapangan kerja 6. Masih terbatasnya sarana prasarana infrastruktur Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 16

Gambaran Tingkat Kemiskinan di Kota Padangsidimpuan dapat dilihat pada Tabel 2.3. TABEL 2.3 PENDUDUK MISKIN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2003-2007 (%) T A H U N DAERAH 2003 2004 2005 2006 2007 Padangsidimpuan 14,02 13,95 13,65 12,22 9,91 Sumatera Utara 15,89 14,93 14,28 15,66 12,70 Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan, 2008 2.2.1 Potensi Sektoral Daerah 2.2.1.1 Perindustrian Pada Tahun 2007 jumlah Industri Kecil dan Menengah di Kota Padangsidimpuan tercatat 391 unit usaha, yang menyerap tenaga kerja sebesar 1.646 orang. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. TABEL 2.4 JUMLAH INDUSTRI KECIL, MENENGAH DAN PEKERJA MENURUT GOLONGAN INDUSTRI TAHUN 2007 NO KLUI GOLONGAN INDUSTRI USAHA PEKERJA 1. 15410 Industri Makanan, Minuman Ringan dan Tembakau 102 920 2. 18101 Industri Tekstil, Pakaian Jadi dan Kulit 18 18 3. 36101 Industri Kayu, Perabot Rumahtangga, Moulding dan 30 72 Komponen Bahan Bangunan 4. 22210 Industri Kertas, Percetakan dan Penerbit,dan Rekaman 9 24 Mikro Film 5. 25122 Industri Kimia, Batubara, Karet, Plastik, Remilling Karet 2 177 dan Vulkanisir Ban 6. 26322 Industri Barang Galian Bukan Logam Kecuali Minyak 42 192 Bumi, Batubara, Batu Bata dari Tanah Liat dan Barang dari Semen/Kapur 7. 36912 Industri Barang dari Logam, Mesin dan Peralatannya, 31 62 Tk.Mas dan Alat-alat Pertanian Lainnya ) 8. 15492 Industri Pengolahan Lainnya (Gula Aren, Es, Bumbu 71 71 Masak dan Penyedap Makanan) 9. 34200 Industri Karoseri Kendaraan Bermotor Roda 4 dan Jasa 24 48 Penunjang Industri Motor Penggerak Mula (Service) 10. 20291 Anyam-Anyaman dari Rotan dan Bambu 62 62 Jumlah 391 1.646 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 17

TABEL 2.5 JUMLAH INDUSTRI KECIL, MENENGAH DAN PEKERJA MENURUT KECAMATAN TAHUN 2007 NO. KECAMATAN USAHA PEKERJA 1. Padangsidimpuan Tenggara 137 282 2. Padangsidimpuan Selatan 127 618 3. Padangsidimpuan Batunadua 10 40 4. Padangsidimpuan Utara 70 592 5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 15 82 6. Padangsidimpuan Angkola Julu 32 32 Jumlah 391 1.646 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 TABEL 2.6 BANYAK USAHA DAN PEKERJA MENURUT SEKTOR TAHUN 2007 NO. LAPANGAN USAHA USAHA PEKERJA 1. Pertambangan dan Penggalian 42 192 2. Industri Pengolahan 102 1.465 3. Listrik, Gas, dan Air 3 1.575 4. Konstruksi - - 5. Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.128 2.537 6. Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi 50 231 7. Lembaga Keuangan - - 8. Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa-jasa - - Jumlah 1.325 4.800 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 TABEL 2.7 BANYAK USAHA DAN PEKERJA MENURUT KECAMATAN TAHUN 2007 NO. KECAMATAN USAHA PEKERJA 1. Padangsidimpuan Tenggara 161 307 2. Padangsidimpuan Selatan 402 1.491 3. Padangsidimpuan Batunadua 81 176 4. Padangsidimpuan Utara 818 1.969 5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 65 178 6. Padangsidimpuan Angkola Julu 81 264 Jumlah 1.608 4.385 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 18

2.2.1.2 Perdagangan Di sektor perdagangan, ketersediaan barang konsumsi secara umum dapat dikatakan mencukupi. Namun daya beli masyarakat yang rendah menyebabkan permintaan terhadap konsumsi barang dan jasa menjadi menurun. Selama ini suplai kebutuhan konsumsi pokok masyarakat (tidak termasuk beras dan daging) sebahagian besar masih dipasok dari Medan (Sumatera Utara). TABEL 2.8 PERKEMBANGAN RATA RATA HARGA ECERAN TAHUN 2005-2007 No. Komoditi Satuan 2005 (RP.) 2006 (RP.) 2007 (RP.) Keterangan ( Kualitas ) 1 Beras Kg 3.580 4.349 6.583 Jongkong IR 2 Ikan Asin Kg 47.326 50.883 66.792 Teri No. 1 3 Minyak Goreng Kg 7.035 6.810 7.688 Sawit Putih 4 Gula Pasir Kg 6.534 7.082 6.967 SHS 5 Garam Kg 1.200 1.717 2.792 Hancur 6 Minyak Tanah Liter 1.765 3.057 2.854 Eceran 7 Sabun Cuci Batang 785 899 1.000 Telepon 8 Tekstil Meter 20.396 25.375 29.500 Japan Drill 9 Batik Helai 22.514 25.750 30.000 Mandala 10 Tepung Terigu Kg 5.550 6.061 6.250 Segitiga Biru 11 Semen Zak 36.685 40.955 41.000 Padang 12 Emas Gram 137.811 177.703 188.000 24 Karat Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 19

Kota Padangsidimpuan memiliki 6 Pasar milik Pemerintah Daerah, 6 Pasar Desa, 5 Pasar Swalayan dan 10 Kelompok Pertokoan dengan jumlah pedagang 2.948 yang tersebar di seluruh Kecamatan Kota Padangsidimpuan. Jenis Pasar TABEL 2.9 JUMLAH LOKASI PASAR, LUAS BANGUNAN, DAN JUMLAH PEDAGANG TAHUN 2007 Jumlah Lokasi Luas Bangunan (M 2 ) Jumlah Pedagang Departemen Store - - - Swalayan 5 560 5 Pasar Pemda 6 14.147 2.083 Pasar Desa 6-260 Kelompok Pertokoan 10 60.000 600 Jumlah / Total 27 74.734 2.948 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008 Hingga tahun 2007, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Padangsidimpuan telah mengeluarkan SIUP untuk 1.202 Perusahaan Kecil, Perusahaan Menengah dan Perusahaan Besar, sebagaimana tabel berikut ini. TABEL 2.10 PEMBERIAN SIUP DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2002 2007 No Tahun Jenis SIUP PT CV PO KOP Besar Menengah Kecil Jumlah 1 2003 1 21 95 2 119 2 2004 4 17 163 2 186 3 2005 8 57 221 2 288 4 2006 7 36 286-329 5 2007 12 50 212 6 280 Jumlah 32 181 977 12 1.202 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 20

2.2.1.3 Perkebunan Dari aspek geografis, topografi, fisiografi dan demografis, Kota Padangsidimpuan walaupun merupakan daerah perkotaan, namun sebagian Desa / Kelurahan yang ada memiliki potensi komoditi perkebunan kelapa sawit, karet, kopi, kelapa, coklat, dan lain-lain. Pada Tahun 2007 tanaman perkebunan rakyat yang paling luas di Kota Padangsidimpuan adalah tanaman karet 2.066 Hektar, namun yang menghasilkan hanya 1.620 Hektar dengan jumlah produksi sebesar 1.014 ton karet, sisanya belum menghasilkan dan tidak menghasilkan. Kemudian perkebunan yang ditanami kelapa 502 Hektar dengan luas yang menghasilkan hanya 381 Hektar dengan produksi 1.061 ton kelapa. Diurutan ketiga ditanami tanaman coklat dengan luas 150 Hektar, dengan luas kebun yang menghasilkan 101 Hektar dan berproduksi 197 ton. Sedangkan tanaman perkebunan lainnya yang diusahakan oleh masyarakat Kota Padangsidimpuan adalah kelapa sawit, kopi, kulit manis, kemiri, dan pinang. Jelasnya diuraikan pada tabel berikut ini. TABEL 2.11 LUAS TANAMAN DAN PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT MENURUT JENIS TANAMAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007 JENIS TANAMAN LUAS LAHAN (Ha) PRODUKSI T.B.M T.M T.T.M JUMLAH (Ton) Karet 193 1.620 253 2.066 1.014 Kelapa sawit 14 16 15 45 150 Kopi 20 100 21 141 282 Kelapa 49 381 72 502 1.061 Coklat 36 101 13 150 197 Kulit Manis 33 31 12 76 53 Kemiri 11 64 15 90 244 Pinang 13 27 6 48 51 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 Catatan : TBM : Tanaman Belum Menghasilkan TM : Tanaman Menghasilkan TTM : Tanaman Tidak Menghasilkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 21

2.2.1.4 Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Pembangunan pertanian tanaman pangan yang dilakukan perlu memperhatikan kesesuaian antara jenis tanah, topografi, iklim dan budaya serta faktor pendukung teknis lainnya, terutama kesesuaian antara kemampuan, kemauan dan keinginan penduduk dengan peluang pengembangan pertanian tanaman pangan dan dorongan serta kebijaksanaan dari pemerintah untuk memacu pertumbuhan sub sektor tanaman pangan. Produksi padi sawah di Kota Padangsidimpuan untuk tahun 2003-2007 berfluktuasi dengan kecenderungan mengalami peningkatan (Tabel 2.12). Peningkatan produksi padi sawah tersebut juga disebabkan meningkatnya luas panen dan rata-rata produktivitas. Tanaman bahan makanan lain yang dominan dihasilkan Kota Padangsidimpuan selain padi sawah adalah ubi kayu pada tahun 2007 dengan produksi sebesar 2.462 ton. Sedangkan padi ladang tidak ada di Kota Padangsidimpuan. TABEL 2.12 LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN RATA-RATA PRODUKTIVITAS TANAMAN PADI SAWAH KOTA PADANGSIDIMPUAN 2003-2007 TAHUN LUAS PANEN PRODUKSI (Ton) RATA-RATA PRODUKTIVITAS (Kw/Ha) 2003 3.759 20.508 54,56 2004 2.800 15.275 54,56 2005 7.601 45.398 59,73 2006 8.742 47.844 54,73 2007 8.526 49.432 56,62 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 22

TABEL 2.13 LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN RATA-RATA PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURA KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007 JENIS TANAMAN LUAS PANEN PRODUKSI (Ton) RATA-RATA PRODUKTIVITAS (Kw/Ha) Padi Sawah 8.526 49.432 56,62 Ubi Kayu 174 2.462 143,00 Ubi Jalar 83 799 93,00 Jagung 180 705 27,20 Kacang Tanah 104 405 14,20 Kacang Kedele 21 25 14,12 Kacang Hijau 74 327 14,19 Kacang Panjang 135 1.060 47,80 Terong 73 523 27,50 Bayam 88 241 36,70 Kangkung 97 182 17,00 Sawi 117 1.524 131,00 Buncis 60 257 148,00 Cabe 176 990 87,00 Tomat 76 623 81,50 Ketimun 62 953 161,10 Bawang Merah - - 37,70 Daun Bawang 109 837 39,50 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 Produksi tanaman sayur-sayuran di Padangsidimpuan pada tahun 2007 yang mempunyai produksi terbesar adalah sawi sebesar 1.524 ton. Produksi tanaman Kacang Panjang sebesar 1.060 ton, cabe sebesar 990 ton, Ketimun sebesar 953 ton, daun bawang sebesar 837 ton, Tomat sebesar 623 ton, Terong sebesar 523 ton dan untuk sayuran yang lain berproduksi tidak begitu besar. Sedangkan berbagai jenis tanaman buah-buahan pada tahun 2007 di Kota Padangsidimpuan tidak menunjukkan jumlah yang besar dikarenakan merupakan daerah perkotaan. Produksi komoditas buah salak yang menempati urutan teratas yaitu 3.320 ton, memberikan julukan Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Salak. Untuk jelasnya produksi buah-buahan di Kota Padangsidimpuan untuk Tahun 2007 diuraikan pada tabel berikut ini. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 23

TABEL 2.14 PRODUKSI BUAH-BUAHAN TAHUN 2007 JENIS BUAH-BUAHAN PRODUKSI (Ton) Alpukat 1,93 Mangga 13 Jeruk 1,8 Rambutan 24 Duku / Langsat 6,3 Durian 133,8 Jambu Biji 1,2 Sawo 4,8 Pepaya 1,17 Pisang 9 Salak 3.320 Manggis 1,5 Nangka 44 Sirsak 1,4 Belimbing 4,4 Nanas 5 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 Berkaitan dengan luas lahan dan produksi tanaman bahan pangan diatas, untuk melihat tingkat kemajuan yang telah dicapai dalam usaha pertanian tanaman pangan, salah satunya melalui tingkat produktivitas tanaman pangan yang dihasilkan, semakin tinggi tingkat produktivitasnya berarti usaha pertanian tanaman pangan lebih berdayaguna, lebih efektif dan lebih efisien. 2.2.1.5 Peternakan Perkembangan populasi ternak rata-rata berfluktuatif untuk tahun 2005-2007, kecuali ayam ras mengalami peningkatan mencapai angka 198.147 ekor. Perkembangan jenis populasi ternak di Kota Padangsidimpuan selama Tahun 2005 2007 dapat dilihat pada Tabel 2.15 berikut. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 24

TABEL 2.15 POPULASI TERNAK DI KOTA PADANGSIDIMPUAN MENURUT JENISNYA 2005 2007 NO JENIS TERNAK TAHUN 2005 2006 2007 1. Kuda 2 2 2 2. Sapi 503 757 907 3. Kerbau 249 275 225 4. Kambing/domba 1.308 820 912 5. Ayam Kampung 29.065 120.666 122.512 6. Itik 3.875 5.406 7.062 7. Ayam Ras 162.171 180.160 198.147 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 Produksi daging dari ternak besar dan kecil di Kota Padangsidimpuan pada tahun 2007 tercatat sebanyak 12,04 ton daging sapi, 4,86 ton daging kerbau, dan 1,8 ton daging kambing/domba. Produksi daging tersebut berasal dari jumlah ternak daging yang dipotong dan tercatat di dalam RPH (Rumah Potong Hewan) dan diluar RPH dengan jumlah 670 ekor sapi, 782 ekor kerbau, dan 251 ekor kambing/domba (Tabel 2.16). Ditinjau dari sisi konsumsi, kebutuhan daging ternak besar dan ternak kecil untuk Kota Padangsidimpuan masih mengalami defisit, yaitu sebesar 127,5 ton untuk tahun 2007 (Tabel 2.18). Selama ini, untuk memenuhi kekurangan akan kebutuhan daging, dilakukan dengan mendatangkan dari luar Kota Padangsidimpuan. TABEL 2.16 PRODUKSI DAGING MENURUT JENIS TERNAK DAN KECAMATAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN, 2007 (TON) NO. NAMA KECAMATAN JENIS TERNAK SAPI KERBAU KAMBING/DOMBA 1. Padangsidimpuan Tenggara 8,3 1,17 0,368 2. Padangsidimpuan Selatan 0,9 0,36 0,224 3. Padangsidimpuan Batunadua 1,8 1,08 0,304 4. Padangsidimpuan Utara 0,8 0,9 0,384 5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 0,06 0,9 0,264 6. Padangsidimpuan Angkola Julu 0,18 0,45 0,256 Jumlah 12,04 4,86 1,8 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 25

NO. TABEL 2.17 PRODUKSI DAGING MENURUT JENIS UNGGAS DAN KECAMATAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN, 2007 (TON) NAMA KECAMATAN JENIS TERNAK AYAM AYAM KAMPUNG PEDAGING ITIK/ MANILA 1. Padangsidimpuan Tenggara 4,142 32 0,75 2. Padangsidimpuan Selatan 2,849-0,125 3. Padangsidimpuan Batunadua 5,087 1,620 0,625 4. Padangsidimpuan Utara 3,548-0,294 5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 4,065 3 0,171 6. Padangsidimpuan Angkola Julu 3,907-0,375 Jumlah 23,598 1,655 1,765 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 Produksi daging yang berasal dari ternak unggas pada tahun 2007 tercatat sebanyak 23,598 ton daging ayam kampung, 1,655 ton daging ayam pedaging, dan 1,765 ton daging itik/itik manila. Sedangkan produksi telur pada tahun 2007 ada sebanyak 190 ton telur ayam kampung dan 63,49 ton telur itik/itik manila. TABEL 2.18 KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN DAGING TERNAK BESAR DAN TERNAK DAGING KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007 (TON) NO JENIS TERNAK KETERSEDIAAN KEBUTUHAN KEKURANGAN 1. Kerbau 4,86 97,2 92,34 2. Sapi 12,04 43,2 31,16 3. Kambing 1,8 5,76 3,96 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 26

TABEL 2.19 PRODUKSI TELUR MENURUT JENIS UNGGAS DAN KECAMATAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN, 2007 (TON) JENIS TERNAK NO. NAMA KECAMATAN AYAM ITIK/MANILA KAMPUNG 1. Padangsidimpuan Tenggara 43 10,59 2. Padangsidimpuan Selatan 29 4,5 3. Padangsidimpuan Batunadua 32 6,3 4. Padangsidimpuan Utara 37 6,1 5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 25 22,5 6. Padangsidimpuan Angkola Julu 24 13,5 Jumlah 190 63,49 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 2.2.1.6 Perikanan Potensi sumberdaya perikanan sesuai dengan aspek geografis dan topografi di Kota Padangsidimpuan, hanya ada perikanan darat, karena wilayah kekuasaan daerah otonomi Pemerintah Daerah Kota Padangsidimpuan tidak berbatasan langsung dengan perairan laut atau merupakan daerah darat yang bergelombang/berbukit. Produksi ikan darat pada tahun 2006 menurun, yaitu hanya berproduksi sebesar 445 ton, dibandingkan tahun 2005 yang sempat berproduksi mencapai 711 ton, baik dari penangkapan perairan umum maupun hasil budi daya ikan darat. Berdasarkan asal penangkapan, baik pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 lebih banyak berasal dari budi daya ikan darat, dimana pada tahun 2007 berproduksi 350 ton dari budidaya kolam, dan hanya 150 ton dari perairan umum. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 27

TABEL 2.20 PRODUKSI IKAN DARAT DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2004 2007 (TON) NO. TAHUN ASAL TANGKAPAN JUMLAH PERAIRAN UMUM BUDIDAYA 1. 2004 160 460 620 2. 2005 198 513 711 3. 2006 135 310 445 4. 2007 150 350 500 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 TABEL 2.21 PRODUKSI IKAN DARAT MENURUT ASAL TANGKAPAN DAN KECAMATAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007 (TON) ASAL TANGKAPAN NO. NAMA KECAMATAN PERAIRAN JUMLAH BUDIDAYA UMUM 1. Padangsidimpuan Tenggara 60 90 150 2. Padangsidimpuan Selatan 12 30 42 3. Padangsidimpuan Batunadua 40 110 150 4. Padangsidimpuan Utara 10 30 40 5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 20 50 70 6. Padangsidimpuan Angkola Julu 8 40 48 Jumlah 150 350 500 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 2.2.1.7 Pertambangan Kegiatan pertambangan dan bahan galian di Kota Padangsidimpuan umumnya tidak ada kegiatan yang signifikan. Kegiatan yang ada umumnya merupakan kegiatan pertambangan bahan galian C terutama pasir, kerikil dan batu yang merupakan potensi sumberdaya alam yang jumlahnya cukup besar. Bahan galian tersebut sangat bermanfaat bagi pembangunan, terutama untuk pembangunan fisik kota. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 28