Speed Bumb sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan



dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SWING KIDS (AYUNAN ANAK) SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

NASKAH PUBLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA LAT PULL DOWN (ALAT FITNES) SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut. Penambahan pembangkit energi listrik

RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SPEED BUMP UNTUK PENERANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. menguntungkan sampai 40%, gundukan melintang berupa peninggian sebagaian. antaranya; speed bump, speed hump, dan speed table.

DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN

PENGUJIAN PROTOTYPE ALAT KONVERSI ENERGI MEKANIK DARI LAJU KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DENGAN VARIASI PEMBEBANAN INTISARI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI KARAKTERISTIK MEKANISME PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PADA SPEED BUMP DENGAN MEKANISME FLY WHEEL

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

BAB III PERANCANGAN SISTEM

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SPEED BUMP SEGABAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AWAL GENERATOR AXIAL MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari eksperimen yaitu berupa tegangan out put

DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN UNTUK SEPEDA LISTRIK

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

SYNCHRONOUS GENERATOR. Teknik Elektro Universitas Indonesia Depok 2010

BAB II LANDASAN TEORI

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN UNTUK SEPEDA STATIS TUGAS AKHIR. Diajukan oleh: MUHAMMAD D

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012

BAB II LANDASAN TEORI

Mesin AC. Dian Retno Sawitri

MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK )

DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN ATAU BAYU (PLTB)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH. Jl Kaliurang km 14,5 Sleman Yogyakarta

BAB II DASAR TEORI. Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Bandung

PEMBANGKITAN LISTRIK MEMANFAATKAN ARUS LALU LINTAS UNTUK LAMPU LALU LINTAS ABSTRACT

DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN SATU FASA TIPE AXIAL. Hasyim Asy ari 1, Jatmiko 1, Acuk Febrianto 2

Tabel 4.1. Hasil pengujian alat dengan variasi besar beban. Beban (kg)

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam melakukan pekerjaan. Namun perkembangan teknologi tidak

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 ABSTRAK

PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI MAGNET PERMANEN SATU FASE KECEPATAN RENDAH

Perancangan Prototype Generator Magnet Permanen 1 Fasa Jenis Fluks Aksial pada Putaran Rendah

MODIFIKASI ALTERNATOR MOBIL MENJADI GENERATOR SINKRON 3 FASA PENGUAT LUAR 220V/380V, 50Hz. M. Rodhi Faiz, Hafit Afandi

RANCANG BANGUN ELECTRICAL SYSTEM PADA SPEED BUMP

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIRWALKER (ALAT FITNES) SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

1 BAB I PENDAHULUAN. energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik. Telah diketahui bahwa saat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGGERAK MULA MIKROHIDRO TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE 4 KUTUB ABSTRAKSI

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER

Rancang Bangun Generator Portable Fluks Aksial Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan 1

BAB I PENDAHULUAN. maka semakin maju suatu negara, semakin besar energi listrik yang dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

DESAIN JARAK STATOR DENGAN ROTOR YANG PALING OPTIMAL PADA GENERATOR MAGNET PERMANEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

KINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN

PERANCANGAN MESIN LISTRIK PEMOTONG RUMPUT DENGAN ENERGI AKUMULATOR ABSTRAKSI

SEPEDA STATIS SEBAGAI PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK ALTERNATIF DENGAN PEMANFAATAN ALTERNATOR BEKAS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

MAKALAH ACUK FEBRI NURYANTO D

PERANCANGAN POWER BANK DENGAN MENGGUNAKAN DINAMO SEPEDA SEDERHANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

DESAIN SISTEM MONITORING KELUARAN GENERATOR MAGENT PERMANEN PADA SEPEDA STATIS DENGAN MIKROKONTROLER ABSTRAKSI

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN FLYWHEEL MAGNET SEPEDA MOTOR DENGAN 8 RUMAH BELITAN SEBAGAI GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA ABSTRAKSI

Pemanfaatan energi yang terbuang dari pengayuhan sepeda sebagai sumber energi untuk charger HP

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

Cara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN. menstart mobil, menyalakan lampu body dan wiper. Serta ketika berjalan

PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK MENGGUNAKAN GENERATOR MAGNET PERMANEN DENGAN MOTOR DC SEBAGAI PRIME MOVER

DESAIN GENERATOR TIPE AXIAL KECEPATAN RENDAH DENGAN MAGNET PERMANEN

PERANCANGAN KINCIR ANGIN TIPE AXIAL SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA LISRIK

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN BEBAN TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE KECEPATAN RENDAH

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DA S S AR AR T T E E ORI ORI

BAB III PERANCANGAN ALAT

PENINGKATAN UNJUK KERJA MEKANISME ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BOBOT KENDARAAN DI PERLINTASAN PORTAL AREA PARKIR

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA

Politeknik Negeri Sriwijaya

MAKALAH PRESENTASI MESIN MESIN LISTRIK KHUSUS MOTOR RELUKTANSI

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik

1BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah baterai. Baterai memberikan kita sumber energi listrik mobile yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Universitas Medan Area

BAB II GENERATOR SINKRON

RANCANG BANGUN GENERATOR ELEKTRIK PADA SPEED BUMP PENGHASIL ENERGI LISTRIK DENGAN SISTEM PEGAS TORSIONAL

Mesin Arus Bolak Balik

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

Transkripsi:

Speed Bumb sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan Hasyim Asy ari 1, Aris Budiman 2, Agus Munadi 3 1,2 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta E-mail : asy_98ari@yahoo.com 3 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiya Surakarta E-mail : munady_22@yahoo.co.id ABSTRAK Kemajuan teknologi dapat membantu masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, hal ini terlihat banyaknya masyarakat bergantung pada teknologi. Kondisi demikian mengakibatkan meningkatnya permintaan energi listrik oleh masyarakat ke perusahaan listrik negara, untuk mencegah terjadinya overload maka penambahan pembangkit listrik dengan energi primer berasal dari batubara yang saat ini dikenal dengan program 10.000 MW. Pembangkit tersebut berkategori pembangkit konvensional dan tidak ramah lingkungan. Melihat cadangan batubara yang dimiliki Indonesia hanya mampu sekitar 35 tahun kedepan maka perlu adanya sebuah penelitian yang memanfaatkan sumber energi terbarukan, murah, dan ramah lingkungan, sehingga penelitian ini bertujuan untuk merencanakan speed bump yang dapat digunakan sebagai sumber energi pembangkit listrik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemanfaatan polisi tidur atau speed bump untuk membangkitkan energi listrik dengan menggunakan sistem tuas. Sistem pembangkit ini memanfaatkan alternator magnet permanen 2 kutub keluaran AC sebagai pembangkit listrik, poros tuas dihubungkan dengan rotor alternator tersebut dengan media gear box. Hasil penelitian ini menunjukkan dengan gaya pijakan speed bump sebesar 608.2 Newton mampu menghasilkan putaran 650 rpm pada pole alternator, dengan dibebani lampu LED 240 ma/12v dapat menghasilkan tegangan rata-rata sebesar 11.26 volt DC, sedangkan saat terhubung dengan accu dengan kapasitas 12 volt DC 10 Ah, alternator menghasilkan arus rata-rata sebesar 1.68 Ampere. Kata kunci : Speed Bumb, Energi Terbarukan, Alternator, Ramah Lingkungan 1. PENDAHULUAN Permintaan energi listrik masyarakat dan industri sekarang semakin meningkat, hal ini disebabkan banyaknya peralatan mesin yang digunakan oleh masyarakat dan industri untuk membantu aktivitasnya, hal ini memunculkan beberapa persoalan penting yang sekarang ini dihadapi sistem kelistrikan di Indonesia. Perusahaan listrik negara (PLN) sebagai penyedia energi listrik dituntut menambah pasokan energi listrik untuk memenuhi kebutuhan energi listrik sehingga tidak terjadi pemadaman bergilir. Penambahan pembangkit listrik adalah cara untuk menambah kapasitas pasokan energi listrik agar dapat memenuhi kebutuhan energi listrik masyarakat dan industri. Selain itu, adanya sosialisasi tentang pentingnya penghematan energi listrik. Meskipun ada beberapa upaya yang dilakukan oleh PLN, perlu ada kajian secara intensif untuk memanfaatakan potensi alam yang dapat digunakan sebagai pembangkit listrik terbarukan dan ramah lingkungan, mengingat hampir 90% pembangkit listrik yang ada di Indonesia adalah pembangkit listrik konvensional, energi primer dari pembangkit konvensional berasal dari batubara dan minyak bumi yang sifatnya tidak terbarukan serta banyak mengakibatkan polusi udara. Persoalan penting lain yang dihadapi pemerintah Indonesia adalah kemacetan lalu lintas yang disebabkan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor. Jumlah kendaraan bermotor yang melintas jalan raya sekarang ini semakin meningkat. Rasio kendaraan bermotor yang melintas di jalan raya semakin cepat sehingga kondisi jalan raya jarang sepi. Jutaan energi gerak kendaraan di jalan raya atau TOL dengan kerapatan 10 detik/kendaraan perlu dimanfaatkan. Salah satu pemanfaatannya adalah dengan membangun Pembangkit listrik tenaga roda berjalan atau pemanfaatan energi gerak yang terbuang pada saat kendaraan melintasi polisi tidur [1]. Kebutuhan energi yang berbanding lurus dengan peningkatan eksponensial populasi umat manusia dan menipisnya cadangan batubara, minyak bumi yang dimiliki Indonesia menuntut untuk melakukan kajian-kajian yang dapat menghasilkan energy listrik dengan memanfaatakan potensi alam yang terbarukan dan ramah lingkung. Bila semua massa kendaraan memiliki potensi energi yang dapat dibangkitkan menjadi energi listrik, maka dengan memanfaatkan media jalan raya dan suatu mekanisme tertentu yang dirancang pada jalan raya, memungkinkan dapat dihasilkan energi listrik dari sumber yang belum disadari sebelumnya [2]. Harvesting energy adalah sistem elektrikal yang efektif untuk dapat digunakan mengingat energi sangat dibutuhkan manusia. Electricity from Traffic dijelaskan sebuah ide untuk membuat energi terbarukan sekaligus ramah lingkungan IC LTC 3588, regulator, sistem elektrikal, sistem charge dengan memanfaatkan beban. 149

Speed bump (polisi tidur) adalah gundukan yang dibuat melintang di jalan untuk membatasi kecepatan laju kendaraan. Fungsi polisi tidur adalah untuk menjaga keteraturan berlalu lintas dan juga menjaga agar para pengendara kendaraan bermotor untuk memperlambat laju kendaraan [3]. 1.1 Hukum Gerak Newton Hukum gerak newton adalah tiga hukum fisika yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya. Hukum ini telah dituliskan dengan pembahasaan yang berbeda-beda selama hampir 3 abad, berdasarkan hukum newton gaya tekan kendaraan terhadap speed bump yang terdapat di jalan raya dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan tuas yang terhubung dengan speed bump. Perhitungan gaya tekan roda kendaraan yang di berikan ban depan dan ban belakan dapat dinyatakan dengan persamaan 1 dan persamaan 2, Hukum newton diilustrasikan yang ditunjukkan pada gambar 1[4]. Gaya tekan yang diberikan ban depan: f Gaya tekan yang diberikan ban belakang: dengan: m depan = massa pada roda depan m = massa pada roda belakang g belakang = grafitasi bumi Gambar 1. Hukum Newton m g (1) depan f m g (2) belakang 1.2 Alternator Mesin listrik pada dasarnya adalah suatu peralatan yang digunakan untuk konversi energi, yaitu dari energi mekanik menjadi energi listrik, energi listrik menjadi energi mekanik, atau dari energi listrik ke energi listrik dalam level tegangan yang lain. Fungsi ini sangat erat kaitannya dengan medan magnet sebagai medium dalam proses pengubahan energi. Hampir semua energi listrik dibangkitkan dengan menggunakan mesin sinkron. Generator sinkron adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah daya mekanik menjadi daya listrik. Generator sinkron dapat berupa generator sinkron tiga fase atau generator sinkron AC satu fase tergantung dari kebutuhan. Secara garis besar, generator memiliki 2 komponen utama yaitu stator dan rotor yang menentukan jenis dan karakteristik generator. Rotor terbuat dari besi karbon yang ditempatkan magnet permanen (NdFeB) pada permukaannya. Rotor generator diputar oleh prime mover menghasilkan medan magnet berputar pada mesin. Medan magnet putar ini menginduksi tegangan tiga fase pada kumparan stator generator. Rotor pada generator sinkron pada dasarnya adalah sebuah elektromagnet yang besar. Kutub medan magnet rotor dapat berupa salient (kutub sepatu) dan non salient (rotor silinder). Gambaran bentuk kutup sepatu generator sinkron diperlihatkan pada gambar 2. 150

Gambar 2 Rotor salient (kutub sepatu) pada generator sinkron Pada kutub salient, kutub magnet menonjol keluar dari permukaan rotor sedangkan pada kutub non salient, konstruksi kutub magnet rata dengan permukaan rotor. Rotor silinder umumnya digunakan untuk rotor dua kutub dan empat kutub, sedangkan rotor kutub sepatu digunakan untuk rotor dengan empat atau lebih kutub. Pemilihan konstruksi rotor tergantung dari kecepatan putar prime mover, frekuensi dan rating daya generator. Generator dengan kecepatan 1500 rpm ke atas pada frekuensi 50 Hz dan rating daya sekitar 10MVA menggunakan rotor silinder. Sementara untuk daya dibawah 10 MVA dan kecepatan rendah maka digunakan rotor kutub sepatu. Gambaran bentuk kutup silinder generator sinkron diperlihatkan pada gambar 3. (a) (b) Gambar 3 Gambaran bentuk (a) rotor Non-salient (rotor silinder), (b) penampang rotor pada generator sinkron 2. METODE PENELITIAN Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu pembuatan pijakan beban, desain penghubung tuas dengan rotor alternator dengan media gearbox, serta pemanfaatan flywheel pada gearbox yang akan membantu meningkatkan kecepatan putar rotor alternator sehingga mampu menghasilkan energy listrik yang cukup besar. 2.1 Pembuatan Alat Pembuatan alat meliputi: 1. Merangkai rangka mesin sesuai yang diharapkan. Pembuatan di bengkel bubut dan las. 2. Membubut As besi sesuai degan As pada gearbox dan flywheel. 3. Merangkai pengendali tenganan. Dengan penguat transistor bipolar (BJT) tipe 2n 3055, dan diode brigde. 2.2 Pengujian Sistem Pengujian system meliputi : 1. Pengujian mesin dengan menyambungkan output dengan VU tegangan, Lampu LED DC 12 volt, dan akumulator. 2. Pengukuran output RPM, tegangan dan arus saat speed bump dilewati motor dengan kecepatan yang berbeda/ memberikan pijakan pada speed bump. Speed Bumb Tempat Mesin 151

Gambar 4. Desain Sistem Gambar 5. Perencanaan sistem 152

Gambar 6. Bagian dalam sistem Gambar 7. Diagram Alir Penelitian 153

3. Hasil dan Analisa Tabel 1. hasil pengukuran dengan jarak 20 cm antara lumenmeter dengan lampu Putaran alternator Tegangan Intensitas lampu Intensitas lampu Arus (A) (Rpm) (Volt DC) LED 1 (Lux) LED 2 (Lux) Daya (Watt) 250 6.3 1.02 293 178 6.42 300 7.02 1.36 776 410 9.54 350 10.03 1.52 904 916 15.24 400 11.02 1.6 1600 1056 17.24 450 11.95 1.69 1852 1305 20.19 500 12.7 1.78 2490 1930 22.61 550 13.5 2.02 2950 2830 27.27 600 15.07 2.45 3350 2920 36.92 650 16.7 2.6 4040 3200 43.42 Gambar 8.Grafik Hubungan Rpm Rotor Alternator terhadap Tegangan Keluaran Gambar 9. Grafik Hubungan Putaran Alternator terhadap Intensitas Beban Lampu LED Pada gambar 8 terlihat bahwa semakin besar nilai putaran alternator maka tegangan keluaran akan semakin besar pula, hal ini terlihat tegangan keluaran terbesar adalah 16,7 Volt pada saat putaran alternator 650 Rpm, hal ini disebabkan semakin besar terjadi pemotorngan medan magnet stator oleh rotor, sedangkan pada gambar 9 merupakan hubungan antara putaran alternator terhadap intensitas cahaya yang dihasilkan oleh beban lampu LED. Semakin besar putaran alternator mengakibatkan kenaikan tegangan 154

keluaran oleh alternator, hal ini juga berdampak pada meningkatnya intensitas cahaya yang dihasilkan oleh beban lampu LED. Pada saat putaran alternator 650 Rpm, tegangan keluaran alternator tersebut sebesar 16,7 Volt dan intensitas cahaya tertinggi sebesar 4040 Lux pada LED TL 6 watt dan 3200 Lux pada LED Pijar 6 Watt 4. KESIMPULAN Berdasarkan data pengujian yang telah dilakukan maka pembangkit listrik tenaga speed bump sebagai sumber energi alternatif mampu menyuplai 2 lampu LED DC dan menyuplai arus pengisian akumulator, dengan Gaya 608.2 Newton mampu mengasilkan kecepatan 650 RPM, dengan tegangan 16.7 Vdc dan arus 2.6 A, dan intentsitas tertinggi beban lampu TL LED 6 watt sebesar 4040 Lux dan beban lampu LED pijar 6 watt sebesar 3020 Lux DAFTAR PUSTAKA [1] Ganedio, 2008, Pembangkit Listrik Tenaga Jalan Raya, Forum.kompas.com, 05/03/2008. [2] Weried Priananda, C. dkk, 2011, Rancang Bangun Elektrical System Pada Speed Bump Pembangkit Daya, Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Surabaya. [3] Prasetyo,Andy. 2010. Uji Karakterisrik Mekanisme Pembangkit Energi Listrik pada Speed Bump dengan Mekanisme Fly Whell, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. [4] Soetrisno. 1978. Fisika Dasar- Mekanika. Bandung: Penerbit ITB. 155