Written by Administrator Sunday, 17 November 2013 05:00 - Last Updated Wednesday, 26 March 2014 12:12



dokumen-dokumen yang mirip
SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3

Putri Sinar Alam dan Putri Sinar Kaca (Cerita Rakyat dari daerah Jabung)

Bab 5. Pengalamanku. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Pengalamanku. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita

Perempuan dan Seekor Penyu dalam Senja

SINOPSIS. Universitas Darma Persada

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL

kegiatan sehari hari pelajaran 2

MELAYU SEBAGAI AKAR TRADISI NUSANTARA. Harnojoyo. S.sos (Plt. Walikota Palembang)

BAB I PENDAHULUAN. Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar. Setiap kelompok etnik tersebut memiliki

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

Buku Cerita Bergambar. Edisi Fabel. cover

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6

-AKTIVITAS-AKTIVITAS

Kami dapat membantu Anda belajar bahasa Inggris

Asal Mula Candi Prambanan

kediaman tuhan Hindu iaitu Brahma, Siva dan Vishnu. Latihan: Pelanduk Mitos Hindu Pokok Melaka 1. Senarai di atas berkaitan dengan A asal usul Parames

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

Bab 1 Pemerintahan Desa

BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap etnik (suku) di Indonesia memiliki kebudayaan masing-masing yang berbeda

KELELAWAR YANG PENGECUT WRITTEN BY. AMINATUN

BAB II RINGKSAN CERITA. timah yang bernama Djuasin bin Djamaludin Ansori. Isi surat itu menyatakan kuli yang naik

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

PARADIGMA DALAM MENCARI UANG

Naskah Drama. Sejarah Kerajaan Samudera Pasai

Bacaan diambil dari Kitab Nabi Yesaya:

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Yunus dan Ikan Besar

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

LEGEND OF THE BATTLING PRINCESS

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Yunus dan Ikan Besar

KUESIONER PENELITIAN Nomor:..

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

12 Tempat Wisata di Pulau Lombok yang Indah

BAB I PENDAHULUAN. menyebar dari Sabang sampai Merauke. Termasuk daerah Sumatera Utara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem kekuasaan yang diterapkan di Indonesia sebelum adanya pengaruh

Gereja Memberitakan Firman

TIMUN EMAS. Nyi Loro Kidul. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara. Nyai Dasima. Dongeng Kera Sakti. Asal Usul Rawa Pening. Buaya Perompak. Leny M.

Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat.

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR

Cerita Rakyat Pekanbaru Riau Putri Kaca Mayang

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Written by Administrator Sunday, 17 November :31 - Last Updated Thursday, 27 March :12

Buatlah pertanyaan tentang bermain gobak sodor! Sampaikan kepada gurumu dan teman-temanmu!

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Yunus dan Ikan Besar

IQBAL AR. Nyanyian. Sebuah Kumpulan Puisi. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com NYANYIAN. Oleh: IQBAL AR. Copyright 2018 by IQBAL AR

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Cerita 26 dari 60.

SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN KEWENANGAN PENGAMBILAN SUMPAH DAN PELANTIKAN ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

06FDSK. Folklore. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

BAB IV KOMUNITAS DIBO-DIBO: Menelusuri Aktivitas Sosio-Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan titik perekonomiannya pada bidang pertanian. Pada umumnya mata

Biskuit Yang Ditukar Dengan Bunyi Monday, 03 September 2007

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )

BUPATI BENGKALIS PENGARAHAN BUPATI BENGKALIS PADA PENGUKUHAN PENGURUS KARANG TARUNA DESA PETANI KECAMATAN MANDAU DESA PETANI, 4 MEI 2017

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Bontang dari Cerita Menjadi Kebanggaan

PAGI itu Tahir dengan terburu-buru menuju

Hubungann Kita Dengan Orang Lain

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA SILATURAHMI DAN HALAL BI HALAL BERSAMA MASYARAKAT ASAL KAB. BENGKALIS DI BATAM BATAM, 12 AGUSTUS 2016

Nama saya Andy. Saya lahir dan besar di Kota

BAB IV KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM MENINGKATKAN KERUKUNAN MASYARAKAT ISLAM PADA APARATUR KECAMATAN BEKRI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PEMBUKAAN MALAM PERGELARAN KESENIAN DARI BERBAGAI SUKU SEMPENA HARI JADI KE-505 BENGKALIS TAHUN 2017

JENIS- JENIS PEKERJAAN

Assalamualaikum Wr. Wb

PEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QURAN TINGKAT NASIONAL XXII, 17 JUNI 2008, DI SERANG, PROPINSI BANTEN Selasa, 17 Juni 2008

PENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU DESA

BAB VI REFLEKSI HASIL PENDAMPINGAN BERSAMA KELOMPOK TANI

PERJANJIAN KERJASAMA antara PEMERINTAH KOTA SURABAYA dengan UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA tentang PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR KOTA SURABAYA

Si Buruk Rupa Pencuri Labu. Written By EVI OLIVIA Karangan Fiktif Belaka

BAB VI DINAMIKA PROSES PEMECAHAN MASALAH DAN PERENCANAAN PROGRAM. program atau proyek kemasyarakatan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf

senopati tersebut berada di Desa Gading. Mereka menetap di sana hingga akhir hayat. Kapal yang mereka gunakan untuk berlayar dibiarkan begitu saja

Belajar Memahami Drama

Banu : Ibu sering menyuruh saya menggosok gigi sebelum tidur, tapi karena mengantuk saya sering tidak mengerjakannya

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera yang mengalami eksploitasi besar-besaran oleh pihak swasta terutama

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

MODUL STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI DENGAR OLEH ANNISETYA ROBERTHA M. BATE

GUBERNUR BANTEN SAMBUTAN WAKIL GUBERNUR PADA JAMUAN MAKAN MALAM MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN REGIONAL (MUSRENBANGREG) SE JAWA-BALI TAHUN 2013

I. PENDAHULUAN. Palembang muncul sebagai Kesultanan Palembang sekitar pada tahun 1659 dan

Th A Hari Minggu Adven I

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #44 oleh Chris McCann

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Perihal : Penawaran Paket Tour. Kepada Yth. Calon Pelanggan Di Tempat

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MELAYU BATANG KUIS. merupakan sebuah kecamatan yang termasuk ke dalam bagian Kabupaten Deli

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS ACARA PERESMIAN KECAMATAN BANDAR LAKSAMANA, BATHIN SOLAPAN DAN TALANG MUANDAU DURI, FEBRUARI 2017

HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION. Indonesian Beginners. (Section I Listening) Transcript

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

APAKAH SAUDARA INGIN BERTUMBUH?

BAB V PENUTUP. dengan masyarakat Desa Waepana melalui mediasi adalah sebagai berikut,

MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA PIDATO PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-89 TAHUN 2017 "PEMUDA INDONESIA BERANI BERSATU"

III. Penyelesaian perselisihan hubungan industrial Pancasila. Dasar Hukum Aturan lama. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dan Ia mengucapkan dan mengajar banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: Adalah seorang penabur keluar untuk menabur benihnya.

BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara MOTIVASI GERAKAN 1000 WIRAUSAHA MUDA DI KABUPATEN KULONPROGO Wates, 4 Mei 2013

1. Apakah perlu atau ada keinginan untuk kerja sama dengan pihak lain, atau bisa mengembangkan usaha sendiri?

Transkripsi:

Alkisah, di Kampung Benua, Majene, Sulawesi Barat, hiduplah tiga orang pemuda yang hendak memperluas lahan perladangan dan permukiman penduduk, serta membangun pelabuhan di pantai. Ketiga pemuda tersebut bergelar I Lauase, I Lauwella, dan I Labuqang. Gelar tersebut mereka sandang berdasarkan pada tugas mereka dalam mewujudkan keinginan tersebut. Pemuda pertama bergelar I Lauase, karena dalam menjalankan tugasnya membuka hutan lebat menjadi lahan perladangan selalu menggunakan wase (kapak). Pemuda kedua bergelar I Lauwella, karena bertugas untuk membabat dan membersihkan wella (rumput) laut di pantai yang akan dijadikan sebagai wilayah perdagangan. Pemuda ketiga bergelar I Labuqang, karena bertugas untuk meratakan tanah di pantai yang berlubang akibat ulah buqang (kepiting). Ketiga pemuda tersebut melaksanakan tugas di wilayah mereka masing-masing. I Lauase bekerja di daerah hutan untuk membuka lahan perladangan, sedangkan I Lauwella dan I Labuqang bekerja di daerah pantai. I Lauwella membersihkan rumput laut, sedangkan I Labuqang meratakan tanah yang berlubang di pantai. Ketiga pemuda tersebut bekerja dengan penuh semangat di wilayah kerja masing-masing. Menjelang sore hari, ketiga pemuda itu kembali ke kampung untuk beristirahat. Sebelum tidur, mereka saling menceritakan pengalaman masing-masing setelah melalui hari pertama. Hari ini saya sudah merobohkan puluhan pohon besar, cerita I Lauase. Kalian bagaimana? tanya I Lauase kepada I Lauwella dan I Labuqang. Saya sudah banyak membersihkan rumput laut di pantai, jawab I Lauwella. Saya juga sudah meratakan puluhan lubang kepiting, sahut I Labuqang. Kalau begitu, saya perkirakan dalam waktu seminggu kita sudah dapat menyelesaikan tugas kita masing-masing, kata I Lauase. Benar! Kita harus bekerja lebih keras lagi, sahut I Lauwella. Ternyata benar perkiraan mereka, setelah seminggu bekerja keras, semua pekerjaan mereka 1 / 5

telah selesai. Kemudian ketiga pemuda tersebut menjadi penguasa di wilayah yang mereka buka. I Lauase menanami ladangnya dengan berbagai jenis tanaman palawija, sedangkan I Lauwella dan I Labuqang yang wilayah kekuasaannya berada di daerah pantai bekerja sama membangun sebuah pelabuhan untuk dijadikan sebagai sarana perdagangan. Semakin hari semakin banyak penduduk yang ikut berladang bersama dengan I Lauase. Demikian pula di pelabuhan, aktivitas perdagangan pun semakin ramai. Akhirnya, mereka bersepakat untuk menggabungkan ketiga wilayah mereka menjadi satu. Tapi, apa nama yang cocok untuk wilayah ini? tanya I Labuqang. Mendengar pertanyaan itu, I Lauase dan I Lauwella terdiam. Keduanya juga masih bingung untuk memberikan nama yang bagus untuk wilayah mereka. Setelah beberapa saat berpikir, I Lauase kemudian mengajukan usulan. Bagaimana kalau tempat ini kita namakan Pallayarang Tallu? Pallayarang Tallu? Apa masksudnya? tanya I Lauwella penasaran. Pallayarang artinya tiang layar, sedangkan Tallu artinya tiga. Jadi, Pallayarang Tallu berarti Tiga Tiang Layar, jelas I Lauase. Waaah, nama yang bagus. Saya setuju dengan usulan I Lauase. Kalau kamu bagaimana? tanya I Labuqang kepada I Lauwella. Saya juga setuju dengan nama itu, jawab I Lauwella. Akhirnya ketiga pemuda itu menemukan nama yang bagus untuk wilayah mereka. Selanjutnya, mereka selalu bekerja sama mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan wilayah mereka. Pada suatu hari, sekitar 7.000 orang pengungsi yang dipimpin oleh Puatta Di Karena tiba di daerah Adolang yang berbatasan dengan daerah kekuasaan I Lauase. Ribuan pengungsi tersebut berasal dari Kerajaan Passokkorang yang hancur akibat diserang oleh pasukan musuh. Setelah beberapa lama berada di daerah itu, Puatta Di Karena ingin mengajak negeri Pallayarang Tallu untuk bergabung menjadi anggota Pitu Baqbana Binanga, yaitu persekutuan kerajaan-kerajaan di daerah Mandar. Suatu hari, Puatta Di Karena didampingi oleh beberapa pengawalnya pergi ke Negeri Pallayarang Tallu untuk menemui I Lauase. Setiba di rumah Lauase, ia pun mengutarakan maksud kedatangannya. Anak Muda! Maksud kedatangan kami adalah ingin mengajak Anda untuk bergabung menjadi anggota Pitu Baqbana Binanga. Apakah Anda bersedia? tanya Puatta Di Karena menawarkan. 2 / 5

Maaf, Tuan! Saya tidak dapat memutuskan sendiri masalah ini. Saya harus bermusyawarah dengan kedua saudara saya, I Lauwella dan I Labuqang, jawab I Lauase. Baiklah, kalau begitu! Saya akan menunggu keputusan dari kalian. Tapi, kapan kita bisa bertemu lagi? tanya Puatta Di Karena. Tuan boleh kembali ke mari besok pagi, jawab I Lauase. Setelah Puatta Di Karena mohon diri, I Lauase segera mengundang I Lauwella dan I Labuqang. Di rumah I Lauase, ketiga pemuda itu bermusyawarah. Dalam pertemuan itu mereka bersepakat untuk tidak bergabung menjadi anggota Pitu Baqbana Binanga. Keesokan harinya, Puatta Di Karena pergi lagi ke rumah I Lauase. Kedatangannya disambut oleh ketiga pemuda tersebut. Bagaimana keputusan kalian? tanya Puatta Di Karena penasaran. Maafkan kami, Tuan! Kami telah sepakat belum bersedia menerima tawaran, Tuan! jawab I Lauase. Kenapa? tanya Puatta Di Karena. Negeri kami belum makmur. Rakyat kami masih banyak yang hidup susah, tambah I Lauwella. Bagaimana jika aku membayar tambo[2] kepada kalian? tanya Puatta Di Karena menawarkan. Mendengar tawaran itu, ketiga orang pemuda tersebut terdiam. Mereka berpikir, menerima atau menolak tawaran itu. Setelah berunding sejenak, akhirnya mereka memutuskan untuk menerima tawaran itu. Baiklah! Kami menerima tawaran Tuan! Kapan tambo itu akan Tuan berikan kepada kami? tanya I Lauase. Kami akan mengantarkan tambo itu minggu depan, janji Puatta Di Karena. Akhirnya, Pallayarang Tallu pun bergabung menjadi anggota Pitu Baqbana Binanga. Ketiga pemuda itu sangat senang, karena mereka akan mendapat tambo untuk digunakan membangun wilayah dan membantu rakyat mereka. Namun, setelah seminggu mereka bergabung, Puatta Di Karena tidak memberikan tambo yang telah dijanjikannya. Minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, Puatta Di Karena tidak kunjung datang mengantarkan tambo. Akhirnya, tambo pun menjadi pembicaraan masyarakat Pallayarang Tallu. Oleh karena setiap hari diucapkan, lama-kelamaan kata tambo berubah menjadi Tamboang, lalu menjadi Pamboang. Berdasarkan kata inilah masyarakat setempat mengganti 3 / 5

nama Pallayarang Tallu menjadi Pamboang. Hingga kini, kata Pamboang dipakai untuk menyebut nama sebuah kecamatan di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. * * * Demikian cerita Asal Mula Nama Pamboang dari Sulawesi Barat, Indonesia. Cerita di atas termasuk ke dalam cerita legenda yang mengandung pesan-pesan moral. Sedikitnya ada dua pesan moral yang dapat dipetik dari cerita di atas, yaitu keutamaan sifat suka bermusyawarah untuk mufakat dan tekun dalam bekerja. Pertama, sifat suka bermusyawarah tercermin pada perilaku ketiga pemuda dalam cerita di atas. Setiap menghadapi suatu pekerjaan atau masalah, mereka senantiasa bermusyawarah untuk mufakat. Dalam kehidupan orang Melayu, musyawarah merupakan salah satu sandaran dalam adat Melayu. Oleh karena itu, mereka sangat menghormati, menjunjung tinggi, dan memuliakan musyawarah dan mufakat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam ungkapan Melayu dikatakan: tegak adat karena mufakat, tegak tuah karena musyawarah Kedua, rajin dan tekun bekerja. Sifat ini juga tercermin pada keuletan ketiga pemuda tersebut. Dari cerita di atas dapat dipetik sebuah pelajaran bahwa untuk mewujudkan sebuah keinginan, kita harus tekun dalam bekerja. Dikatakan dalam tunjuk ajar Melayu: wahai ananda cahaya mata, rajin dan tekun dalam bekerja penat dan letih usah dikira supaya kelak hidupmu sejahtera (SM/sas/73/05-08) Sumber : Isi cerita diadaptasi dari Anonim, Cerita Rakyat Mandar Kabupaten Mamuju (http://www.ujungpandangekspres.com/view.php?id=16619&jenis=etnik, diakses tanggal 15 Mei 2006). Anonim. Pamboang: Majene, (http://id.wikipedia.org/wiki/pamboang,_majene, diakses tanggal 15 Mei 2006). Anonim. Suku Mandar, (http://id.wikipedia.org/wiki/suku_mandar, diakses tanggal 15 Mei 2008). Effendy, Tenas. 2006. Tunjuk Ajar Melayu. Yogyakarta: Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu bekerja sama dengan AdiCita Karya Nusa. [1] Mandar adalah suku asli di Sulawesi Barat. [2] Tambo artinya upah 4 / 5

5 / 5