BUPATI SUMENEP PROVINSI JAWA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 31 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 58 TAHUN 2016

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN SRAGEN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROPINSI JAWA TIMUR

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 136 TAHUN 2016 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 137 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 62 Tahun : 2016

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN SRAGEN

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 80 TAHUN 2016

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SAMPANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN SRAGEN

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 65

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 57 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 72

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 26 TAHUN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SRAGEN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

Transkripsi:

BUPATI SUMENEP PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SUMENEP NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA KABUPATEN SUMENEP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMENEP, Menimbang Mengingat : : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sumenep, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Kabupaten Sumenep. 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

5. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036); 8. Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sumenep Tahun 2016 Nomor 10). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA KABUPATEN SUMENEP BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Kabupaten adalah Kabupaten Sumenep; 2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Sumenep; 3. Bupati adalah Bupati Sumenep; 4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Sumenep; 5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri atas, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Dinas Daerah, Badan Daerah, dan Kecamatan. 6. Dinas Daerah adalah Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Kabupaten Sumenep; 7. Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Aparatur Sipil Negara dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi perangkat daerah; 8. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seorang Aparatur Sipil Negara dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.

BAB II KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 (1) Dinas merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintahan di bidang Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Tata Ruang, Cipta Karya dan Pertanahan. (2) Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten. Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, terdiri atas : a. Kepala Dinas b. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan 2. Sub Bagian Program, Perencanaan dan Keuangan. c. Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan, membawahi : 1. Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan Khusus; 2. Seksi Bangunan Gedung; dan 3. Seksi Bina Konstruksi. d. Bidang Penataan Ruang, membawahi : 1. Seksi Pengaturan Pertanahan dan Pengendalian; 2. Seksi Pembinaan; dan 3. Seksi Pembangunan dan Pengawasan. e. Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman, membawahi : 1. Seksi Pengembangan Kawasan Permukiman; 2. Seksi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum; dan 3. Seksi Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman. f. Unit Pelaksana Teknis; dan g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas; (3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas; (4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris; dan (5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala

BAB III TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Dinas Pasal 4 (1) Dinas sebagaimana dimaksud pada pasal (2) mempunyai tugas membantu Bupati penyelenggaraan kewenangan urusan perumahan rakyat dan kawasan permukiman, sub urusan penataan ruang, urusan keciptakaryaan dan urusan pertanahan; (2) Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan dan pengkoordinasian program kerja pelaksanaan tugas pekerjaan urusan perumahan rakyat dan kawasan permukiman, sub urusan penataan ruang, urusan keciptakaryaan dan urusan pertanahan.; b. perumusan, perencanaan, pelaksanaan teknis tata ruang dan pertanahan; c. perumusan, perencanaan, pelaksanaan teknis pembangunan dan pemeliharaan gedung negara, prasarana dan sarana umum; d. perumusan, perencanaan, pelaksanaan teknis perumahan dan permukiman; e. perumusan, perencanaan dan pelaksanaan rekomendasi teknis perizinan dan pengendalian bangunan; dan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. Bagian Kedua Sekretariat Pasal 5 (1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a, mempunyai tugas menyelenggarakan urusan umum, perlengkapan, kepegawaian, program, perencanaan dan keuangan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi : a. penyusunan program kerja sekretariat; b. penyelenggaraan administrasi surat menyurat, kearsipan serta pembinaan ketatalaksanaan; c. pengolahan, menganalisa dan memformulasikan rencana kebutuhan perlengkapan dan peralatan serta pelaksanaan keamanan dan kebersihan kantor, serta proses regulasi program dan kegiatan;

d. penyelenggaraan tata usaha kepegawaian yang meliputi pengembangan, peningkatan karier, kesejahteraan dan pemberhentian pegawai di lingkungan Dinas; e. penyelenggaraan penyusunan rencana anggaran, pengelolaan keuangan serta pertanggungjawaban pelaksanaannya; dan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 6 (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b angka 1, mempunyai tugas : umum dan kepegawaian; b. melaksanakan urusan surat menyurat, pengetikan, penggandaan, pendistribusian dan tata kearsipan; c. memelihara peralatan, perlengkapan, keamanan dan kebersihan kantor serta melaksanakan kegiatan keprotokolan dan menyiapkan administrasi perjalanan dinas; d. menyiapkan, menyusun dan melaksanakan tata usaha kepegawaian yang meliputi pengembangan, peningkatan karier dan pembinaan pegawai di lingkungan Dinas; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. (2) Sub Bagian Program, Perencanaan dan Keuangan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b angka 2, mempunyai tugas : a. menyusun dan mengkoordinasi program kerja pelaksanaan tugas Program, Perencanaan dan Keuangan; b. menyiapkan bahan untuk analisis dan evaluasi penyusunan laporan pelaksanaan Program, Perencanaan dan Keuangan; c. menghimpun dan memproses kedudukan hukum program dan kegiatan; d. menghimpun data dan menyusun rencana anggaran, serta melaksanakan tata usaha keuangan; e. menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan validasi dokumen keuangan; f. memelihara dan mengamankan dokumen administrasi keuangan; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.

Bagian Ketiga Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan Pasal 7 (1) Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c, mempunyai tugas melaksanakan bangunan gedung, penataan bangunan dan lingkungan dan jasa kontruksi. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan mempunyai fungsi: a. penyusunan dan pengkoordinasian program kerja pelaksanaan tugas penataan bangunan dan lingkungan; b. pelaksanaan perencanaan penataan bangunan dan lingkungan; c. pelaksanaan bantuan teknis serta upaya keselamatan pembangunan gedung negara, penataan bangunan dan lingkungan; d. pengolahan dan analisa data dalam rangka penyusunan rencana dan dokumentasi pengembangan pembangunan dan pemeliharaan gedung negara, penataan bangunan dan lingkungan; e. pelaksanaan bantuan teknis berupa jasa konstruksi; f. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi bangunan dan pemeliharaan gedung negara, penataan bangunan dan lingkungan; g. pelaksanaan kebijkan teknis dibidang pengawasan dan pengendalian bangunan; h. pelaksanaan penyuluhan tentang manfaat dan pentingnya keandalan bangunan; dan i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 8 (1) Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan Khusus, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c angka 1, mempunyai tugas: penataan bangunan dan lingkungan khusus; b. menyusun penetapan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) c. melakukan penataan dan revitalisasi kawasan khusus; d. melakukan pembangunan dan normalisasi sistem drainase; e. melaksanakan sosialisasi penataan bangunan dan lingkungan khusus; f. melakukan pengawasan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas penataan bangunan dan lingkungan khusus; dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala (2) Seksi Bangunan Gedung, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c angka 2, mempunyai tugas : bangunan gedung; b. menyusun penetapan bangunan gedung mengacu pada norma standart, prosedur dan kriteria nasional; c. menyusun penetapan kelembagaan bangunan gedung; d. menyusun penetapan persyaratan administrasi dan teknis untuk bangunan gedung semi permanen atau darurat; e. melaksanakan sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan gedung; f. menyusun penetapan status bangunan gedung yang dilindungi dan dilestarikan berskala lokal; g. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan bangunan gedung; h. menyelenggarakan bangunan gedung dengan berbasis pemberdayaan masyarakat; i. melaksanakan pembangunan dan pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara yang menjadi aset pemerintah daerah; j. memberikan pertimbangan teknis dalam penyelenggaraan bangunan gedung; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala (3) Seksi Bina Konstruksi, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c angka 3, mempunyai tugas : jasa konstruksi; b. mengumpulkan dan mengolah data bahan dalam rangka rangka pembinaan teknis bangunan; c. melaksanakan kebijakan pembinaan jasa kontruksi yang telah ditetapkan; d. mengembangkan sumber daya manusia bidang jasa kontruksi daerah; e. menyusun program pelatihan, bimbingan teknis, penyuluhan dan sosialisasi tentang jasa konstruksi; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Keempat Bidang Penataan Ruang Pasal 9 (1) Bidang Penataan Ruang, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf d, mempunyai tugas melaksanakan pengaturan, pembinaan, pembangunan dan pengawasan ruang.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Penataan Ruang, mempunyai fungsi: a. penyusunan dan pengkoordinasian program kerja pelaksanaan tugas penataan ruang; b. pengolahan dan penganalisa data dalam rangka penyusunan rencana dan dokumentasi pengembangan tata ruang; c. pelaksanaan perencanaan, pemantauan dan evaluasi tata ruang; d. pelaksanaan survey, pemetaan tata ruang; e. pelaksanaan bantuan teknis serta upaya penataan ruang; dan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 10 (1) Seksi Pengaturan Pertanahan dan Pengendalian, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf d angka 1, mempunyai tugas: pengaturan; b. menyusun kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang; c. menyusun prosedur dan manual pengendalian pemanfaatan ruang; d. melaksanakan survey dan pemetaan pemanfaatan ruang e. melaksanakan pengendalian pemanfaatan ruang meliputi zonasi, insentif dan disinsentif; f. melaksanakan Pengawasan pemanfaatan ruang; g. memberikan rekomendasi izin pemanfaatan ruang; h. monitoring, evaluasi dan pelaporan pemanfaatan tata ruang; i. melakukan pembangunan dan pemeliharaan ruang terbuka hijau; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala (2) Seksi Pembinaan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf d angka 2, mempunyai tugas : pembinaan; b. mengumpulkan data dan informasi sebagai bahan sosialisasi bidang penataan ruang kepada aparatur pemerintah, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya; c. melaksankan sosialisasi tentang penataan ruang; d. menyusun program pendidikan dan pelatihan; e. melakukan penelitian dan pengembangan sistem informasi dan komunikasi penataan ruang daerah; f. melakukan koordinasi dan fasilitasi tentang penataan ruang; g. melakukan pembangunan dan pemeliharaan pedestrian perkotaan; dan

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala (3) Seksi Pembangunan dan Pengawasan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf d angka 3, mempunyai tugas : pembangunan dan pengawasan; b. melaksanakan survey dan pemetaan dalam rangka perencanaan rencana rinci tata ruang; c. mengumpulkan data dan informasi sebagai bahan perencanaan penataan ruang dan rencana strategis penataan ruang; d. menyusun rencana rinci tata ruang; e. menyusun peraturan zonasi sebagai pedoman pengendalian pemanfaatan; f. menyusun perangkat insentif dan disinsentif sebagai pedoman pengendalian pemanfaatan; g. penyusunan rancangan peraturan daerah tentang rencana rinci tata ruang h. melakukan Monitoring, evaluasi dan pelaporan rencana tata ruangserta kebijakan strategis lainnya; i. melaksanakan pemanfaatan SPM penataan ruang; j. melaksanakan pemanfaatan kawasan strategis; k. menyusun perumusan kebijakan strategis operasional; l. melaksanakan pemanfaatan investasi dikawasan strategis daerah; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Kelima Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Pasal 11 (1) Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf e, mempunyai tugas melaksanakan perumahan dan perbaikan lingkungan, penyediaan air minum serta penyelenggaraan sanitasi. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, mempunyai fungsi : a. penyusunan dan pengkoordinasian program kerja pelaksanaan tugas perumahan; b. pemberian bantuan perencanaan teknis perbaikan dan peremajaan perumahan dan kawasan permukiman; c. pemberian pembinaan dan pengaturan tata perumahan dan kawasan permukiman; d. pelaksanaan pengawasan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman;

e. pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan lembaga terkait dalam pemberian rekomendasi izin perumahan dan kawasan permukiman; f. pelaksanaan perencanaan, pembangunan dan pengawasan penyediaan air minum dan sanitasi; dan g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 12 (1) Seksi Pengembangan Kawasan Permukiman, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf e angka 1, mempunyai tugas : perumahan dan perbaikan lingkungan; b. menyusun peraturan mengenai kebijakan dan strategi tata perumahan dan perbaikan lingkungan; c. melakukan pembinaan terhadap pembangunan perumahan serta prasarana dan sarana umumnya; d. melakukan pembangunan, perbaikan, peremajaan, pengembangan perumahan serta prasarana dan sarana umumnya; e. melakukan pengawasan, pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan sarana dan prasarana tata perumahan dan lingkungan; f. mengeluarkan rekomendasi izin pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman; g. melaksanakan penataan dan peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh; h. melaksanakan Pembangunan jalan lingkungan; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala (2) Seksi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf e angka 2, mempunyai tugas : penyediaan air minum; b. menyusun peraturan mengenai kebijakan dan strategi dalam pembangunan, pengembangan sarana dan prasarana Sistim Penyediaan Air Minum (SPAM); c. melakukan pembinaan terhadap pembangunan sarana dan prasarana SPAM; d. melakukan pembangunan, perbaikan, peremajaan dan pengembangan sarana serta prasarana SPAM; e. melaksanakan pengawasan, pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan pembangunan sarana dan prasarana SPAM; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala (3) Seksi Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf e angka 3, mempunyai tugas :

penyelenggaraan sanitasi; b. menyusun peraturan mengenai kebijakan dan strategi dalam pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana sanitasi; c. melakukan pembinaan terhadap pembangunan sarana dan prasarana sanitasi; d. melakukan pembangunan, perbaikan, peremajaan dan pengembangan sarana serta prasarana sanitasi; e. melaksanakan pengawasan, pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan pembangunan sarana dan prasarana sanitasi; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Keenam Unit Pelaksana Teknis Pasal 13 (1) Unit Pelaksana Teknis (UPT), sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf f, merupakan unsur pelaksana teknis operasional Dinas di lapangan. (2) UPT, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Pasal 14 Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Fungsi dan Tata Kerja UPT, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, ditetapkan dalam Peraturan Bupati tersendiri. Bagian Ketujuh Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 15 (1) Kelompok jabatan fungsional, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf g, terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. (2) Setiap Kelompok jabatan fungsional, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk. (3) Jumlah tenaga fungsional, Jenis dan jenjang jabatan fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja yang diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (4) Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB IV TATA KERJA Pasal 16 (1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, Kepala UPT dan Kelompok Jabatan Fungsional, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten serta instansi lain diluar Pemerintah Kabupaten. (2) Setiap pimpinan satuan unit organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. (3) Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masingmasing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (4) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasannya masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat waktu. (5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya. (6) Dalam menyiapkan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. BAB V PENGISIAN JABATAN Pasal 17 (1) Kepala Dinas, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2), diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dari Aparatur Sipil Negara yang memenuhi syarat atas usul Sekretaris Daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. (2) Perangkat Daerah diisi oleh Aparatur Sipil Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Aparatur Sipil Negara yang menduduki jabatan pimpinan tinggi, jabatan administrator dan jabatan pengawas pada Perangkat Daerah wajib memenuhi persyaratan kompetensi:

a. teknis; b. manajerial; dan c. sosial kultural. (4) Selain memenuhi kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Aparatur Sipil Negara yang menduduki jabatan Perangkat Daerah harus memenuhi kompetensi pemerintahan. (5) Kompetensi teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional dan pengalaman bekerja secara teknis yang dibuktikan dengan sertifikasi. (6) Kompetensi manajerial sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen dan pengalaman kepimpinanan. (7) Kompetensi sosial kultural sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan. (8) Kompetensi pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) antara lain kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang terkait dengan kebijakan Desentralisasi, hubungan Pemerintah Pusat dengan daerah, pemerintahan umum, pengelolaan keuangan daerah, Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, hubungan Pemerintah Kabupaten dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten, serta etika pemerintahan. (9) Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Bagan Struktur Organisasi Dinas sebagaimana tercantum pada lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini. Pasal 19 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Sumenep Nomor 37 Tahun 2013 tentang Tugas dan Fungsi Dinas Daerah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 20 Peraturan Bupati ini mulai dilaksanakan pada saat dilakukan pelantikan pejabat struktural sesuai dengan Peraturan Bupati ini.

Pasal 21 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sumenep. Ditetapkan di : Sumenep pada tanggal : 23 Desember 2016 BUPATI SUMENEP TTD Dr. KH. A. BUSYRO KARIM, M.Si. DIUNDANGKAN DALAM BERITA DAERAH KABUPATEN SUMENEP TANGGAL : 23 Desember 2016 TAHUN : 2016 NOMOR : 51