BAB I PENDAHULUAN. lebih diarahkan pada pembangunan di bidang ekonomi yang didukung oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Undang-Undang No.7 Tahun 1992, yang telah diubah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. turunnya daya beli masyarakat tetapi juga karena tingginya inflasi.

Kegiatan- kegiatan tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberadaan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Indonesia terasa

BAB I PENDAHULUAN. perbankan sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara (Kasmir, 2004).

BAB I PENDAHULUAN namun demikian, UU saja masih belum cukup, sehingga diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. hidup masyarakat. Saat ini perbankan merupakan salah satu unsur pengembangan

Sistem Informasi Perbankan, Pertemuan Ke-1 PENGENALAN BANK. DEFINISI BANK BANK Bahasa ITALIA Banco yang artinya Bangku

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dapat dikatakan indikator utama kemajuan ekonomi bangsa. PD.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan yang berfungsi melakukan penghimpunan dan penyaluran dana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Pertemuan 7. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan penyediaan dana untuk perkembangan pembangunan atau untuk

BAB I PENDAHULUAN. modal untuk kelancaran usahanya. Perkembangan perekonomian nasional dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menanamkan dananya adalah deposito berjangka. Menurut Ismail

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan diperbaharui dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998.

BAB I PENDAHULUAN. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam. perekonomian suatu negara baik sebagai sumber permodalan maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh dapat meningkat seperti yang diharapkan. Namun modal tersebut

I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro dan Kecil (UMK), yang merupakan bagian integral. dunia usaha nasional mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, tidak

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu yang pendek dan jangka waktu yang panjang. Investasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Upaya membangun suatu unit usaha bank mikro yang melayani. masyarakat golongan kecil memerlukan suatu cara metode berbeda dengan

BAB I PENDAHULUAN. berarti dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara, baik peranannya

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan, perbankan menempati posisi yang penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. baru dan masuknya cabang-cabang bank asing di Indonesia, sehingga persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Besar Haluan Negara (GBHN), dipaparkan secara tegas bahwa pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kredit kepada para nasabahnya.

BAB I PENDAHULUAN. suatu bank adalah untuk pencapaian profitabilitas yang maksimal, maka perlu

BAB I PENDAHULUAN. sektor tersebut mempunyai andil dalam menambah devisa negara dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan Indonesia merupakan salah satu sektor yang menunjang

BAB I PENDAHULUAN. pada penciptaan kesejahteraan bagi masyarakat. Dimana fungsi dan peranan

BAB I PENDAHULUAN. tolak ukur kemajuan negara tersebut. Menurut Kasmir (2014) bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur secara merata. Salah satu aspek pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. terpuruk yang disebabkan oleh adanya krisis moneter (tahun 1997 tahun 1998),

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

PENDAHULUAN. peternak, khususnya bagi yang berminat meningkatkan skala usahanya. Salah satu

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH TABUNGAN MASYARAKAT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT BADAN KREDIT DELANGGU RAYA KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam

ADIKA SETIOKO B

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut, harus melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang memiliki fungsi utama menghimpun dana

BAB I PENDAHULUAN. itu, setiap perusahaan harus berusaha meningkatkan pelayanan ( services)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama ini merupakan upaya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang berkembang saat ini menghadapi banyak

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk ditanamankan pada sektor produksi dan investasi, di samping

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi. Perkembangan dunia perbankan merupakan bagian utama dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan

I. PENDAHULUAN. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan menjadi Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998,

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkan pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Kasmir (2014) mengemukakan kegiatan utama suatu bank dalam suatu

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA BPR BKK WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta, 2002, hlm Subagyo, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan timbulnya persaingan yang semakin ketat. Kesulitan pendanaan pun menimpa usaha-usaha kecil sampai usaha-usaha

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia perbankan merupakan sector utama yang menjadi penggerak

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PD. BPR BKK KECAMATAN TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari dan menyalurkan ke dalam masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. mikro maupun makro. Terbukti dari semakin banyak munculnya usaha baru yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Kondisi tersebut berhadapan pula dengan sistem pasar global dengan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Dalam rangka

BAB II URAIAN TEORITIS

mempermudah dalam mengidentiflkasi suatu jenis usaha apakah tergolong UMKM atau usaha besar. Ada beberapa karakteristik UMKM, yaitu: 1.

BAB I PENDAHULUAN. oleh bank dalam bentuk kredit ataupun dalam bentuk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lembaga keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10. November 1998 dinyatakan bahwa Perbankan adalah badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. serta menyediakan jasa-jasa bank lainnya. Pengertian bank pada awal dikenalnya

BAB 1 PENDAHULUAN. tercipta masyarakat yang adil dan makmur, sesuai dengan tujuan. menengah yaitu memberikan bantuan kredit. Oleh sebab itu, sangat

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. apabila suatu negara memiliki pertumbuhan ekonomi yang stabil maka selain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik

BAB I PENDAHULUAN. sendi penting dalam perekonomian nasional. Dengan kondisi perbankan yang. dalam menjaga kelangsungan pembangunan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan yang aman untuk melakukan berbagai transaksi keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 dalam buku Malayu S.

SISTEM PENGELOLAAN PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) GUNUNG PANGILUN PADANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang

PEMBAHASAN BANK PERKREDITAN RAKYAT

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PD. BPR BKK KECAMATAN BOYOLALI KOTA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. disuatu Negara dapat pula dijadikan ukuran kemajuan Negara yang. lainnya hanyalah merupakan pendukung dari kedua kegiatan diatas.

BAB I PENDAHULUAN. individu berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Bank-bank yang ada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang

I. PENDAHULUAN. pembangunan nasional pada umumnya dan pertumbuhan ekonomi pada. masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan berperan dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam UUD 1945 dan Pancasila, tujuan dari pembangunan nasional Indonesia adalah untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur dengan mengelola dan memanfaatkan seluruh potensi yang ada. Pembangunan nasional lebih diarahkan pada pembangunan di bidang ekonomi yang didukung oleh keunggulan daya saing, kekayaan sumber daya alam, sumber daya manusia dan budaya bangsa, ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembangunan nasional membutuhkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa. Dalam hal ini, bank mempunyai peranan yang sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Bank sebagai dinamisator perekonomian berarti pula bahwa bank merupakan pusat perekonomian, sumber dana, pelaksana lalu lintas pembayaran, memproduktifkan tabungan, dan pendorong kemajuan perdagangan nasional dan internasional. Tanpa peranan perbankan, tidak mungkin dilakukan globalisasi ekonomi ( Hasibuan, 2001 : 3). Oleh karena itu betapa pentingnya keberadaan bank guna memacu perkembangan ekonomi. Selanjutnya bank mempunyai fungsi dan peranan yang sangat penting untuk mendorong proses pembangunan ekonomi suatu bangsa. Menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan (dalam Hasibuan, 2001 : 4) Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan rakyat

banyak. Jika perbankan dapat melaksanakan aktivitasnya dengan baik dapat membantu pembangunan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan (dalam Kasmir, 2008 : 25), dinyatakan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas. Setelah memperoleh dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat, perbankan akan menjual kembali dalam bentuk pinjaman atau kredit. Perekonomian Indonesia sejak dahulu sudah dimulai dengan kegiatankegiatan usaha kecil maupun usaha besar. Setiap kegiatan perekonomian merupakan dasar yang kuat bagi pembangunan struktur ekonomi (Wijaya,1991:8). Masalah pokok yang sering mereka hadapi adalah masalah dana (modal) unuk membiayai usahanya. Mereka mebutuhkan dana ini baik untuk modal investasi maupun modal kerja. Dan bank memegang peranan sangat penting dalam memenuhi akan kebutuhan dana tersebut. Ini dikarenakan kegiatan utama bank adalah menyediakan fasilitas pembiayaan dana bagi perusahaan yang membutuhkan (Kasmir, 2008 : 2). Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 (dalam Kasmir, 2008 : 35) dinyatakan bahwa jenis perbankan terdiri dari Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Perkreditan Rakyat adalah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Bank Perkreditan Rakyat mempunyai beberapa kegiatan usaha yang dapat dilaksanakan untuk menunjang pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan usaha yang dapat dilaksanakan oleh Bank Perkreditan Rakyat adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dimana bank sebagai tempat menyimpan uang atau berinvestasi bagi masyarakat. Masyarakat menyimpan uang untuk keamanan uangnya dan juga untuk memperoleh bunga dari hasil simpanannya. Tujuan lainnya adalah untuk memudahkan melakukan transaksi pembayaran. Jenis simpanan yang ditawarkan adalah simpanan giro, tabungan dan deposito (Kasmir, 2008:3) Kegiatan yang lain adalah menyalurkan dana kepada masyarakat, maksudnya adalah bank memberikan pinjaman atau kredit kepada masyarakat yang mengajukan permohonan. Dengan kata lain bank menyediakan dana bagi masyarakat yang membutuhkannya. Pinjaman atau kredit yang diberikan dibagi dalam berbagai jenis sesuai dengan keinginan nasabah. Bank Perkreditan Rakyat merupakan lembaga keuangan yang tetap eksis dalam menjalankan kegiatan usahanya di tengah keterpurukan dunia perbankan Indonesia akibat krisis ekonomi tahun 1998( Desiani, 2004). Bank Perkreditan Rakyat di Indonesia mulai didirikan pada abad ke-19 dengan tugas pokok dulunya adalah untuk menunjang pertumbuhan dan modernisasi ekonomi pedesaan serta mengurangi praktek-praktek ijon dan para pelepas uang. Dengan semakin berkembangnya kebutuhan masyarakat, tugas Bank Perkreditan Rakyat tidak hanya ditujukan bagi masyarakat pedesaan tetapi juga mencakup pemberian jasa

perbankan bagi masyarakat golongan ekonomi lemah di daerah perkotaan (Hasibuan,2001:38). Sejak deregulasi perbankan tahun 1988 ( Pakto 27), pemerintah memberi kemudahan dalam pembukaan kantor bank, lembaga keuangan bank, bank swasta baru dan juga BPR termasuk pembukaan kantor cabangnya. Berdasarkan Pakto 88 yang termasuk jenis BPR adalah BPR PKD ( Bank Desa dan Lumbung Desa), BPR non BKD ( BPR gaya baru, Bank Pasar dan BKPD ) dan LDKP ( Irmayanto dkk, 2004 : 107). Dan kemudian terbit Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992, dimana dalam undang-undang ini BPR diberi landasan hukum yang jelas sebagai salah satu jenis bank. Lembaga-lembaga keuangan yang sudah ada jauh sebelumnya seperti Bank Desa, Bank Pasar, Lumbung Desa, Bank Pegawai, Kredit Usaha Rakyat Kecil, Lembaga Perkreditan Desa, Lembaga Perkreditan Kecamatan, Badan Kredit Desa, Badan Kredit Kecamatan, Bank Karya Produksi Desa dan sebagainya diberikan status sebagai BPR ( Lubis, 2010 : 87). Dengan diterbitkannya Pakto 27 Tahun 1998 dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992, BPR di Indonesia telah menunjukkan kiprahnya selama sekian tahun dalam usaha untuk mengangkat dan mengembangkan ekonomi masyarakat lemah baik dari segi jumlah kredit yang telah disalurkan maupun berupa bimbingan-bimbingan kepada masyarakat secara langsung tentang bagaimana tata cara penggunaan modal yang ada. Modal atau dana memang dibutuhkan untuk perusahaan yang baru maupun yang sudah berjalan bertahun-tahun. Ini merupakan masalah pokok yang sering dihadapi di setiap perusahaan terlebih usaha mikro dan kecil selalu tidak terlepas

dari kebutuhan akan dana (modal) untuk membiayai usahanya, selain masalah lainnya seperti kesulitan mendapatkan bahan baku dengan kualitas baik dan harga terjangkau, kesulitan dalam pemasaran, keterbatasan teknologi, SDM yang kurang kualitasnya dan lain-lain (Tambunan,2009). PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Dana Mandiri adalah salah satu dari bank perkreditan rakyat yang ada di kota Medan yang melayani masyarakat dalam mendapatkan pinjaman dalam bentuk kredit. Hal ini disebabkan PT. BPR Dana Mandiri memang bidang usahanya adalah menyediakan fasilitas pembiayaan dana bagi perusahaan termasuk usaha mikro kecil. Kredit dari bank sangat diperlukan bagi suatu usaha termasuk usaha mikro kecil. Berbagai sektor usaha sangat membutuhkan bantuan modal untuk mengembangkan usahanya. PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Dana Mandiri telah menunjukkan kiprahnya dalam usaha mendorong pengembangan ekonomi masyarakat terutama usaha mikro kecil dan secara langsung keberadaannya sangat dirasakan oleh masyarakat sekitarnya. Dengan mampu mendorong pengembangan ekonomi masyarakat terutama usaha mikro kecil ini merupakan keberhasilan bagi perkembangan usaha BPR tersebut. Keberhasilan perkembangan usaha PT. BPR Dana Mandiri dilihat dari sisi permintaan kredit nasabah bank tersebut. Tingkat suku bunga kredit, biaya untuk memperoleh kredit dan prosedur kredit yang cukup menentukan keberhasilan perkembangan usaha PT. BPR Dana Mandiri dalam upaya memacu kegiatan usaha mikro kecil. Ketiga faktor tersebut diharapkan mampu mendorong nasabah untuk meminta kredit pada PT. BPR Dana Mandiri.

Berdasarkan uraian diatas, penulis mencoba menganalisa perkembangan usaha PT. BPR Dana Mandiri dalam upaya memacu kegiatan usaha mikro kecil melalui tingkat suku bunga kredit, biaya untuk memperoleh kredit dan prosedur kredit. Untuk itu penulis mengambil judul Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Usaha PT. BPR Dana Mandiri Dalam Upaya Memacu Kegiatan Usaha Mikro Kecil. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka ada rumusan masalah yang dapat diambil sebagai kajian dalam penelitian yang dilakukan. Hal yang dilakukan penulis untuk lebih mempermudah dan mensistemasikan penulisan skripsi ini. Selain itu, rumusan masalah ini diperlukan sebagai satu cara untuk mengambil keputusan dari akhir penulisan ini. Penulis memcoba untuk membuat perumusan masalahnya adalah : 1. Bagaimana pengaruh tingkat suku bunga kredit terhadap perkembangan usaha PT. BPR Dana Mandiri (dari sisi permintaan kredit) dalam upaya memacu kegiatan UMK? 2. Bagaimana pengaruh biaya untuk memperoleh kredit terhadap perkembangan usaha PT. BPR Dana Mandiri (dari sisi permintaan kredit) dalam upaya memacu kegiatan UMK? 3. Bagaimana pengaruh prosedur kredit terhadap perkembangan usaha PT. BPR Dana Mandiri (dari sisi permintaan kredit) dalam upaya memacu kegiatan UMK?

1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian dan rumusan masalah, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan : 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat suku bunga kredit terhadap perkembangan usaha PT. BPR Dana Mandiri (dari sisi permintaan kredit) dalam upaya memacu kegiatan UMK. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh biaya untuk memperoleh kredit terhadap perkembangan usaha PT. BPR Dana Mandiri (dari sisi permintaan kredit) dalam upaya memacu kegiatan UMK. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh prosedur kredit terhadap perkembangan usaha PT. BPR Dana Mandiri (dari sisi permintaan kredit) dalam upaya memacu kegiatan UMK. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : 1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan para pengambil keputusan bagi para pengambil keputusan di PT. BPR Dana Mandiri. 2. Memberikan wawasan dan pandangan, khususnya bagi peneliti sendiri untuk memahami secara mendalam apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha PT. BPR Dana Mandiri dalam upaya memacu kegiatan UMK. 3. Sebagai bahan studi atau tambahan literatur bagi mahasiswa/i fakultas ekonomi khususnya Departemen Ekonomi Pembangunan serta sebagai

bahan referensi dan informasi bagi masyarakat dan mahasiswa/i yang ingin melakukan penelitian selanjutnya. 4. Sebagai masukan bagi kalangan akademis, dimana hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.