BAB I PENDAHULUAN. perekonomian harus selalu mampu memproduksi lebih banyak barang dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal,

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

BAB I PENDAHULUAN. sektor utama dalam perekonomian Negara tersebut. Peran kurs terletak pada nilai mata

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada yang

ABSTRAK. Kata kunci: PDB, Kurs, Impor, Utang luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. lebih terbuka (openness). Perekonomian terbuka dalam arti dimana terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar

ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

Indeks Nilai Tukar Rupiah 2000 = 100 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, masih memiliki stuktur

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makroekonomi jangka

BAB I PENDAHULUAN. tersebut di banding dengan mata uang negara lain. Semakin tinggi nilai tukar mata

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas

BAB I PENDAHULUAN. dampak krisis keuangan yang terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu,

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yang mengimpor maupun mengekspor akan menimbulkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dibandingkan dengan negara-negara maju, Indonesia sangatlah tertinggal

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi ekonomi mendorong perekonomian suatu negara kearah yang

I. PENDAHULUAN. Uang merupakan alat pembayaran yang secara umum dapat diterima oleh

BAB I PENDAHULUAN. tukar rupiah terhadap mata uang asing, khususnya US dollar, ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian uang merupakan bagian yang integral dari kehidupan kita. sehari-hari. Ada yang berpendapat bahwa uang merupakan darahnya

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai nilai tambah total yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian besaran moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator

VII. DAMPAK GUNCANGAN DOMESTIK TERHADAP MAKROEKONOMI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan pembahasan mengenai pengaruh selisih M2, selisih GDP,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dan harus siap dalam menghadapi pasar bebas dimana setiap sekat. dan makmur material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian menuju perekonomian yang berimbang dan dinamis. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan liberalisasi perdagangan barang dan jasa semakin tinggi intensitasnya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Grafik 1.1 Perkembangan NFA periode 1997 s.d 2009 (sumber : International Financial Statistics, IMF, diolah)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di segala sektor diharapkan dapat mewujudkan struktur ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian. Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap agregat makro ekonomi. Pertama, inflasi domestik yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi atau keterbukaan hubungan perekonomian antar negara

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.!-2013Q.3

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan nilai tukar merupakan salah satu sumber ketidakpastian makroekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman era globalisasi ini persaingan perekonomian antar negara semakin

BAB I PENDAHULUAN. proses pertukaran barang dan jasa serta untuk pembayaran utang. Pada umumnya setiap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

VII. SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga,

I. PENDAHULUAN. yang lebih baik dengan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa, hal ini disebabkan oleh pertambahan faktor -faktor yang berlaku.

BAB 1 PENDAHULUAN. negeri, seperti tercermin dari terdapatnya kegiatan ekspor dan impor (Simorangkir dan Suseno, 2004, p.1)

BAB I PENDAHULUAN. ekspor. Ekspor merupakan barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri dan

ANALISIS DETERMINASI INFLASI DI INDONESIA TAHUN Oleh: Anggun Sundari

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya Undang-Undang No. 23 tahun 1999, kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia. Fluktuasi kurs rupiah yang. faktor non ekonomi. Banyak kalangan maupun Bank Indonesia sendiri yang

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Permintaan uang mempunyai peranan yang sangat penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Pengaruh utang luar negeri dan defisit anggaran terhadap kondisi makro ekonomi OLEH: Siti Hanifah NIM.F BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ekonom dan pengambil kebijakan. Pada satu sisi, kebijakan fiskal

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA TAHUN 1997.I IV

BAB V PENUTUP. penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya. Kemudian, akan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kinerja ekonomi tercermin dalam kinerja perusahaanperusahaan. Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan pinjaman luar negeri merupakan sesuatu yang wajar untuk negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang melakukan kegiatan perekonomian biasanya ditujukan

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan dagang dengan pihak luar negeri, mengingat bahwa setiap negara

BABI PENDAHULUAN. Sejak terjadinya krisis ekonomi tabun 1997, perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sebagai penyimpan nilai, unit hitung, dan media pertukaran.

BAB I PENDAHULUAN. konsisten, perekonomian dibangun atas dasar prinsip lebih besar pasak dari pada

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam pasar modal tidaklah terpisah dari stabilitas perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada hambatan. Hal tersebut memberi kemudahan bagi berbagai negara untuk

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian negara dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Pertumbuhan ekonomi merupakan permasalahan makroekonomi yang bersifat jangka panjang, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kemampuan negara dalam menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal, tenaga kerja sebagai sumber daya manusia, maupun pembelanjaan atau pengeluaran oleh pemerintah. Pertumbuhan ekonomi merupakan kunci dari tujuan ekonomi makro. Hal ini didasari oleh tiga alasan. Pertama, penduduk selalu bertambah. Kedua, selama keinginan dan kebutuhan selalu tidak terbatas, perekonomian harus selalu mampu memproduksi lebih banyak barang dan jasa untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut. Ketiga, usaha menciptakan kemerataan ekonomi (economic stability) melalui retribusi pendapatan (income redistribution) akan lebih mudah dicapai dalam periode pertumbuhan ekonomi yang tinggi (Hidayat, Lapeti, dan Nobel, 2011:51). 1

2 Pertumbuhan ekonomi harus didukung oleh peningkatan produktifitas dan efisiensi serta sumber daya manusia yang berkualitas. Selain itu pertumbuhan ekonomi juga harus diarahkan agar sektor industri menjadi penggerak utama ekonomi yang efisien, berdaya saing tinggi, dan berkembang. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan sarana dan prasarana, terutama dukungan dana yang memadai. Disinilah peran serta investasi mempunyai cakupan yang cukup penting karena sesuai dengan fungsinya sebagai penyokong pembangunan dan pertumbuhan nasional melalui pos penerimaan negara sedangkan tujuannya adalah untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi tidak terlepas dari adanya pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dalam berbagai sektor baik pendidikan, kesehatan maupun ekonomi. Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah tentu membutuhkan biaya yang cukup besar. Pengeluaran pemerintah terus membengkak dan mengakibatkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Utang luar negeri menjadi salah satu pendapatan alternatif untuk mendanai pembangunan dalam negeri. Utang luar negeri Indonesia dapat dilakukan oleh tiga pihak yaitu pemerintah, Bank Indonesia, dan Bank Swasta. Jumlah utang luar negeri yang terus meningkat menandakan bahwa perekonomian nasional belum bisa sepenuhnya dibiayai oleh tabungan nasional. Pembengkakan utang

3 luar negeri akan memberi efek jangka panjang bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Besarnya beban pembayaran utang yang harus ditanggung akan menghambat pembangunan nasional. Pertumbuhan ekonomi dapat diukur dengan dua cara, yaitu dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk Nasional Bruto (PNB). Pada penelitian kali ini penulis menggunakan PDB sebagai indikator pengukurannya. Menurut Susanti et al mengukur pertumbuhan ekonomi sebaiknya menggunakan PDB karena (1) PDB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh aktivitas produksi di dalam perekonomian, hal ini berarti peningkatan PDB juga mencerminkan peningkatan balas jasa kepada faktor produksi yang digunakan dalam aktivitas produksi tersebut, (2) PDB dihitung atas dasar konsep aliran (flow concept), artinya perhitungan PDB hanya mencakup nilai produk yang dihasilkan pada satu periode tertentu, (3) Batas wilayah perhitungan PDB adalah negara. Atas dasar itu penulis menggunakan PDB sebagai indikator perhitungan pertumbuhan ekonomi. Globalisasi dalam bidang ekonomi, menyebabkan berkembangnya sistem perekonomian ke arah yang lebih terbuka antar negara. Perekonomian terbuka membawa suatu dampak ekonomis yaitu terjadinya perdagangan internasional antar negara-negara di dunia. Adanya perbedaan mata uang yang digunakan baik di negara yang mengimpor maupun mengekspor akan menimbulkan suatu perbedaan nilai tukar mata uang (kurs). Perbedaan nilai tukar mata uang suatu negara (kurs) pada

4 prinsipnya ditentukan oleh besarnya permintaan dan penawaran mata uang tersebut (Santoso, 2007). Fluktuasi nilai tukar, bagi sebagian orang dianggap sebagai salah satu penyebab terjadinya krisis ekonomi di Indonesia. Ketidakstabilan nilai tukar ini mempengaruhi arus modal atau investasi dan perdagangan internasional. Indonesia sebagai negara yang banyak mengimpor bahan baku industri mengalami dampak dari ketidakstabilan kurs ini, yang dapat dilihat dari melonjaknya biaya produksi sehingga menyebabkan harga barang-barang milik Indonesia mengalami kenaikan. Mengingat besarnya dampak dari fluktuasi kurs terhadap perekonomian, dibutuhkan suatu metode yang baik untuk dapat mengetahui fluktuasi kurs tersebut. Dipilihnya dollar AS (Amerika Serikat) dalam prediksi nilai tukar ini karena dollar AS merupakan mata uang yang dominan (hard currency) terutama untuk negara berkembang seperti Indonesia, sehingga bila terjadi perubahan pada dollar AS nilai tukar rupiah juga mengalami perubahan (Santoso, 2007). Salah satu indikator penting dalam menganalisis perekonomian Indonesia adalah nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Nilai tukar menjadi penting karena mempunyai dampak yang luas terhadap perekonomian secara keseluruhan. Oleh karena itu, pergerakan nilai tukar menjadi perhatian serius oleh otoritas moneter untuk memantau dan mengendalikannya, terutama berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar rupiah. Semenjak Indonesia menggunakan

5 sistem nilai tukar mengambang bebas kebijakan yang dilakukan oleh otoritas moneter untuk mengendalikan fluktuasi nilai tukar menjadi lebih penting lagi dilakukan. Untuk memberikan gambaran tentang fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, setelah penerapan sistem nilai tukar mengambang bebas. Nilai tukar merupakan salah satu indikator penting bagi perekonomian suatu negara. Pergerakan nilai tukar yang fluktuatif akan memengaruhi perilaku masyarakat dalam memegang uang dan juga memengaruhi suatu negara dalam menstabilkan perekonomian negaranya. Indonesia sebagai penganut sistem nilai tukar mengambang juga mengalami pergerakan nilai tukar yang tidak stabil. Ketidakstabilan nilai tukar Rupiah akan berpengaruh juga terhadap perekonomian domestik. Kurs atau nilai tukar memiliki peranan yang penting bagi perekonomian suatu negara. Apresiasi dan depresiasi nilai tukar mata uang suatu negara akan sangat mempengaruhi aktivitas dan stabilitas perekonomian negara tersebut. Simorangkir dan Suseno (2005) menjelaskan bahwa berdasarkan data-data empiris dapat disimpulkan bahwa krisis nilai tukar berpengaruh negatif pada perekonomian suatu negara, seperti fenomena yang telah dirasakan beberapa negara di Asia pada tahun 1997/1998. Lebih lanjut simorangkir dan Suseno (2005) menerangkan bahwa melemahnya nilai tukar tidak hanya menaikkan harga barang produksi dalam dan luar negeri tetapi juga dapat mengakibatkan kontraksi perekonomian yang cukup dalam. Sedangkan

6 secara umum faktor yang dapat memengaruhi kurs mata uang suatu negara adalah jumlah permintaan dan penawaran terhadap mata uang asing realatif terhadap mata uang domestik. Secara lebih spesifik permintaan dan penawaran valuta asing bergantung pada kegiatan perdagangan internasional dan aliran modal suatu negara. Jumlah uang beredar berhubungan positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Terdapat hubungan jangka panjang yang stabil antara kebijakan pemerintah dan pertumbuhan ekonomi. Dalam jangka pendek, jumlah uang beredar dan kredit sebagai variabel moneter memiliki hubungan jangka pendek dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini berarti dalam periode yang sama, jumlah uang beredar akan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini berarti bahwa semakin meningkat jumlah uang beredar, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan semakin meningkat. Jumlah uang beredar berpengaruh positif dan sifnifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan dengan hipotesa Keynes yakni, penawaran uang (Money Supply) memiliki pengaruh positif terhadap output dan pertumbuhan ekonomi. Apabila terjadi kelebihan jumlah uang beredar, Bank Indonesia akan mengambil kebijakan (menurunkan) tingkat suku bunga. Kondisi ini mendorong untuk melakukan investasi, yang pada akhirnya akan menciptakan kenaikan output dan memicu perumbuhan ekonomi. Berikut ini Grafik 1.1 menunjukkan data pertumbuhan ekonomi dari tahun 2000-2017, yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Indonesia.

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 7 Grafik 1.1 PDB Indonesia berdasarkan Harga Berlaku (Rp. Milyar) 16.000.000,00 14.000.000,00 12.000.000,00 10.000.000,00 Grafik PDB (Milyar) 8.000.000,00 6.000.000,00 Grafik PDB (Milyar) 4.000.000,00 2.000.000,00 0,00 Sumber: www.bps.go.id Terlihat dari data BPS tersebut sebagai pendapatan nasional, PDB diukur dalam satuan rupiah berdasarkan harga berlaku. Jika presentase pertumbuhan ekonomi yang diperoleh positif dan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, maka perekonomian negara tumbuh dan berkembang. Sebaliknya, apabila presentase pertumbuhan ekonomi menurun bahkan negatif, artinya perekonomian negara mengalami kemunduran atau penurunan. Penanaman modal merupakan langkah awal untuk melakukan pembangunan. Penanaman modal yang berasal dari luar negeri yang disebut Penanaman Modal Asing (PMA). Tidak hanya pihak swasta yang berupaya dalam melakukan penanaman modal tetapi pemerintah juga ikut

8 berperan. Misalnya saja pemerintah melakukan perbaikan infrastruktur dan melakukan pertambahan aset. Pembiayaan pembangunan daerah untuk infastruktur ini biasanya disebut dengan belanja modal. Belanja modal akan menghasilkan penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi (Reza, Grisvia dan Imam, 2016). Di Indonesia mengandalkan utang luar negeri untuk membiayai pembangunan. Keterbatasan tabungan domestik untuk membiayai pembangunan menjadi alasan penggunaan utang luar negeri tersebut. Pada awalnya penggunaan utang luar negeri hanya sebagai dana pendamping untuk menutup kekurangan dana pembangunan yang belum bisa dipenuhi dari sumber dana domestik. Namun dalam perkembangannya utang luar negeri telah mengarah menjadi sumber dana utama defisit fiskal. Selain utang luar negeri pemerintah dapat mengupayakan sumber dana dari luar negeri antara lain dengan penanaman modal asing (Mariska, Tri dan Avriano 2016). Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang Analisis Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Inflasi, Investasi dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : Apakah Jumlah

9 Uang Beredar, Inflasi, Investasi dan Nilai Tukar Rupiah berpengaruh Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut : Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh Jumlah Uang Beredar, Iflasi, Investasi dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. D. Manfaat Penelitian 1. Menambah ilmu pengetahuan khususnya ilmu pengetahuan ekonomi perencanaan dan ekonomi pembangunan. 2. Memberikan pengetahuan kepada pihak-pihak yang akan meneliti terkait penelitian ini. 3. Sebagai referensi dan bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan masalah pertumbuhan ekonomi. E. Metode Penelitian 1. Alat dan Model Analisis Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data time series dengan model analisis regresi Linier berganda OLS (Ordinary Least Square),dan di modifikasi dari jurnal Faizun, Nurul. dkk. 2014. Analisis Kebutuhan Investasi Sektor Pertanian Dalam Rangka Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Aceh.

10 Jurnal Ilmu Ekonomi, Vol.2 No.4 yang formulasi model estimatornya adalah: PDB t = + JUB t + INF t + INV t + KURS t + ε t di mana: JUB INF INV Kurs β 0 β 1, β 2, β 3, β 4 ε t 2. Jenis dan Sumber Data = Jumlah Uang Beredar = Inflasi = Investasi = NilaiTukar Rupiah = Konstanta = Koefisien regresi JUB, INF, INV, KURS = Unsur kesalahan (error term) = Tahun Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengumpulan data kuantitatif deskriptif, yaitu metode pengumpulan dengan melalui data yang sudah ada sebelumnya atau data sekunder yaitu berupa jurnal, buku atau dari laporan-laporan penelitian terdahulu yang ada di lembaga instatnsi terkait dalam penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan menggunakan data time series tahun 2000 sampai dengan tahun 2017 yaitu Jumlah Uang Beredar, Inflasi, Investasi dan Nilai Tukar Rupiah yang diperoleh dari www.bps.go.id, www.kemendag.go.id.

11 F. Sistematika Penulisan Penulisan ini dibagi menjadi lima bab dengan urutan penulisan sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. BAB II. LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi teori-teori yang mendukung penelitian ini yaitu konsep-konsep yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selain itu juga terdapat penelitian terdahulu sebagai bahan referensi pembanding bagi penelitian ini. Pada bab ini juga dibahas mengenai kerangka pemikiran yang akan memperjelas arah penelitian dan hipotesis. BAB III. METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang data dan sumber data. Metode pengumpulan data, definisi operasional variabel, dan metode analisis data. Bab ini merupakan metode penelitian dan definisi operasional, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan metode analisis data.

12 BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang hasil pengolahan data yang telah dilakukan yang terkait tujuan penelitian, pengujian hipotesis dan penerapan metode yang digunakan. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang perlu untuk disampaikan baik obyek penelitian ataupun bagi penelitian selanjutnya.