25 BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4. Kondisi Geografis 4.. terletak di Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang, dimana luas wilayahnya sebesar 294 ha. Masyarakat melakukan budidaya hutan rakyat secara monokultur. Jarak dari kecamatan menuju kabupaten sekitar 5 km. Peta desa dapat diihat pada Gambar 2. Peta Keterangan :.. = Batas desa = Jalan desa......... = Batas dusun = Balai desa = Jalan kabupaten Gambar 2 Peta lokasi. 4..2 terletak di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang, dimana luas wilayahnya sebesar 699,67 ha. Jarak dari kecamatan menuju kabupaten sekitar 22,5 km. Masyarakat desa melakukan
26 budidaya hutan rakyat secara campuran. Lokasi dapat dilihat pada Gambar 3. Peta Keterangan :.. = Batas kecamatan = Jalan desa - - - - - - - - = Batas desa = Balai desa - - - - - - - - = Jalan kabupaten = Lokasi desa Gambar 3 Peta lokasi. 4.2 Kondisi Biofisik 4.2. Topografi Kondisi topografi desa-desa tempat penelitian berbeda, yaitu: antara dengan. Berdasarkan data potensi desa dan kelurahan (200), secara umum merupakan wilayah berbukit-bukit dengan ketinggian 400-500 mdpl, sedangkan terbagi ke dalam 3 wilayah yaitu wilayah dataran rendah, berbukit-bukit dan dataran tinggi dengan ketinggian 50-350 mdpl. Lahan di didominasi oleh lahan persawahan (pertanian) seluas 05 ha dari total luas wilayah desa, sedangkan lahan didominasi oleh lahan hutan dengan luas 307,45 ha dari total luas wilayah desa. Kedua desa tersebut memiliki kelerengan datar, agak curam dan curam. Untuk wilayah yang datar ditanami oleh tanaman pertanian dan kebun
27 campuran seperti padi, jeruk dan cengkeh sedangkan untuk wilayah yang agak curam dan curam dijadikan wilayah hutan dan ditanami mahoni, jati dan sengon. 4.2.2 Iklim Menurut data potensi desa dan kelurahan (200), curah hujan rata-rata di Kecamatan Cimalaka adalah 00-200 mm/bulan dengan temperatur antara 24-36 C, sedangkan Kecamatan Conggeang curah hujan rata-ratanya sebesar 200-300 mm/bulan dengan temperatur 27 C. Berdasarkan hasil dari data yang dikumpulkan bahwa Kecamatan Cimalaka memiliki curah hujan rata-rata per tahun adalah 288 mm/tahun atau rata-rata curah hujan per bulan adalah 82,3 mm/bulan dengan hari hujan sebanyak 03 hari. Untuk Kecamatan Conggeang, curah hujan rata-ratanya adalah 3092 mm/tahun atau rata-rata curah hujan per bulan adalah 257 mm/bulan dengan jumlah hari hujan sebanyak 4 hari. 4.2.3 Jenis Tanah Berdasarkan data potensi desa dan kelurahan (200) kedua desa tempat penelitian memiliki tiga jenis tanah yaitu aluvial, latosol coklat dan podsolik merah kuning. Tanah aluvial terdapat pada lahan basah (persawahan). Sedangkan untuk tanah latosol dan podsolik merah kuning terdapat pada lahan kering, yaitu: tanah hutan dan kebun campuran. 4.3 Kondisi Demografi 4.3. Kependudukan Menurut data potensi desa dan kelurahan (200) bahwa jumlah penduduk di pada tahun 200 adalah 3.93 jiwa yang terdiri dari.584 orang laki-laki (49,6%) dan.609 orang perempuan (50,39%) dengan jumlah Kepala Keluarga 065 KK. memiliki kepadatan penduduk sebesar 03 jiwa/ km. Sedangkan jumlah penduduk di pada tahun 200 adalah 3.3 jiwa yang terdiri dari.546 orang laki-laki (49,38%) dan.585 orang perempuan (50,62%) dengan jumlah Kepala Keluarga 069 KK.
28 memiliki kepadatan penduduk sebesar 84 jiwa/ km. Adapun klasifikasi jumlah penduduk berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Klasifikasi penduduk dan berdasarkan umur Jumlah Jiwa Jumlah Persentase (%) Umur Laki-laki Perempuan (tahun) Layung 0-4 35 86 06 85 24 7 7,55 5,46 2 5-9 40 80 09 82 249 62 7,80 5,7 3 0-4 0 83 8 85 29 68 6,86 5,37 4 5-9 2 75 3 9 225 66 7,05 5,30 5 20-24 29 85 52 93 28 78 8,80 5,68 6 25-29 20 99 09 97 229 96 7,7 6,26 7 30-34 30 96 38 89 268 85 8,39 5,9 8 35-39 27 00 32 90 259 90 8, 6,07 9 40-44 90 96 0 94 200 90 6,26 6,07 0 45-49 3 95 6 96 229 9 7,7 6,0 50-54 3 88 20 98 233 86 7,30 5,94 2 55-59 07 88 99 86 206 74 6,45 5,56 3 60-64 58 85 72 94 30 79 4,07 5,72 4 65-69 50 85 42 8 92 66 2,88 5,30 5 70-75 24 76 30 88 54 64,69 5,24 6 75 35 229 43 236 78 465 2,44 4,85 Jumlah.584.546.609.585 3.93 3.3 00 00 Sumber : Data potensi dan (200) 4.3.2 Mata Pencaharian Masyarakat memiliki mata pencaharian pokok yang beragam. Sebagian besar masyarakatnya mempunyai mata pencaharian sebagai petani karena jumlah lahan pribadi yang dijadikan areal persawahan tinggi. memiliki mata pencaharian pokok yang beragam juga. Sama halnya dengan, masyarakat sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani, karena lahan milik yang dijadikan wilayah persawahan tinggi. Mata pencaharian masyarakat dan dapat dilihat pada Tabel 5.
29 Tabel 5 Klasifikasi penduduk dan berdasarkan mata pencaharian Jumlah Jiwa Jumlah Persentase (%) Jenis Laki-laki Perempuan Pekerjaan Karanglayunlayunlayunlayung Petani 956 59 965 502.92.02 76,7 55,67 2 Buruh Tani 58 32 60 209 38 52 2,6 28,4 3 Buruh - 3-56 - 59-8,67 Migran 4 Pegawai 28 29 28 7 56 46 2,22 2,5 Negeri Sipil 5 Pengrajin 2 3 - - 2 3 0,08 0,7 industri rumah tangga 6 Pedagang - 3 9 5 9 8 0,36 0,44 keliling 7 Peternak 2 2-5 2 26 0,08,42 8 Montir 6 - - - 6-0,24-9 Pembantu - - 2-2 - 0,08 - rumah tangga 0 TNI 0 6 - - 0 6 0,40 0,33 POLRI 3 2 - - 3 2 0,2 0, 2 Pensiunan 65 7 63 4 28 2 5,07,4 PNS/TNI/ POLRI 3 Pengusaha 4 6 - - 4 6 0,6 0,33 kecil dan menengah 4 Dukun - - - - 0,04 - kampung terlatih 5 Jasa - 3 - - 4-0,22 pengobatan alternatif 6 Karyawan 42-8 - 60-2,38 - perusahaan swasta 7 Seniman/ - - - - - 0,05 Artis Jumlah.276 935.246 899 2.522.834 00 00 Sumber : Data potensi dan (200) 4.3.3 Pendidikan Tingkat pendidikan merupakan jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh masyarakat desa mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Mayoritas pendidikan masyarakat adalah sekolah dasar. Hal ini dapat dipengaruhi dari mata pencaharian masyarakat yang sebagian besar petani,
30 sehingga ekonominya rendah dan tidak mampu membiayai sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. kedua yang dijadikan lokasi penelitian adalah. ini letaknya lebih jauh dari kabupaten dibandingkan dengan. Sebagian besar masyarakat tingkat pendidikanya adalah sekolah dasar, sama dengan masyarakat. Selain disebabkan oleh mata pencaharian penduduk yang sebagian besar petani, hal ini disebabkan juga oleh jauhnya akses menuju kota. Data tingkat pendidikan di dan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Tingkat pendidikan penduduk dan Jumlah Jiwa Jumlah Persentase (%) Tingkat Laki-laki Perempuan Pendidikan Karanglayunlayunlayunlayung SD/ Sederajat 590 669 876 682.466.35 52,39 65,36 2 SMP/ 26 75 27 84 532 359 9,0 7,37 Sederajat 3 SMA/ 36 43 307 52 623 295 22,27 4,27 Sederajat 4 Akademi dan 75 37 02 25 77 62 6,33 3,00 Perguruan Tinggi Jumlah.242.024.556.043 2.798 2.067 00 00 Sumber : Data potensi dan (200) 4.3.4 Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai rencana. Kegiatan di dan akan berlangsung dengan baik apabila sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan tersedia. Sarana dan prasarana umum di dan dapat dilihat pada Tabel 7.
3 Tabel 7 Sarana dan prasarana dan Sarana dan Prasarana Peribadatan Jumlah masjid Jumlah mushola 2 Kesehatan Balai pengobatan Posyandu 3 Pendidikan Gedung SD/sederajat Gedung SMP/sederajat Gedung TK Lembaga pendidikan agama 4 Olahraga Lapangan sepak bola Lapangan voli Lapangan basket Sumber : Data potensi dan (200) 4 5-3 2 Jumlah (buah) 6 23 2 6-2