BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya : (1) finansial, (2) fisik, (3) manusia, (4) teknologi. Karena jumlah sumber daya

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PABRIK KERTAS DAN CARTON BOX MUKTI SANTOSO DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. ketat dan terbuka, perusahaan harus mampu memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Program keselamatan dan kesehatan kerja yang ditetapkan oleh

PENERAPAN KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PERUSAHAAN KECAP CAP BAWANG DI NGAWI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi industri seperti sekarang ini, persaingan di bidang industri

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor yang terpenting pula. (Kusumadiantho, dalam Jurnal Universitas Pelita Harapan Volume i dan ii, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang aman dan nyaman serta karyawan yang sehat dapat mendorong

BAB I PENDAHULUAN. cara mengurangi biaya yang dianggap kurang penting dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah maupun swasta di Indonesia. Banyaknya. masalah Keselamtan Dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dan tidak boleh disamakan dengan alat atau mesin pabrik, masing-masing dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk melindungi tenaga kerja dan mengatur hak-hak serta

BAB I PENDAHULUAN. besar atau kecil sangat membutuhkan sumber daya manusia yaitu karyawan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT AREA BOGOR

MENERAPKAN PROSEDUR KEAMANAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di Indonesia, alih fungsi lahan pertanian merupakan masalah yang

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini perkembangan industri di Indonesia

PENDAHULUAN. agar mampu bersaing dalam pasar bebas yang kuncinya adalah efisiensi, PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Selain efisiensi secara finansial,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mangkunegara (2000) kinerja karyawan adalah hasil kerja secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber Daya Manusia (SDM) mengandung pengertian usaha kerja atau jasa yang dapat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pemaparan sebelumnya, dapat diambil simpulan bahwa terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini peranan sumber daya manusia dalam proses produksi

BAB I PENDAHULUAN. keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Keselamatan dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

BAB I PENDAHULUAN. makin terangkat ke permukaan, terutama sejak di keluarkannya Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan derajat kesehatan bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. yang dimiliki perusahaan. Dalam usahanya memperoleh keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 27, Ayat (2) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penelitian menitik beratkan pada pemeliharaan kondisi fisik. menjadi karyawan pada perusahaan yang bersangkutan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan perekonomian mereka masing-masing, sedangkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang semakin cepat telah membawa perubahan-perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang mempunyai peranan penting bagi kelangsungan organisasi tersebut, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara kepuasan..., Widiana Sasti Kirana, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan judul

BAB I PENDAHULUAN. (output) bagi pelanggan. Tujuan dari kebanyakan perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi K3 di PT.Coca-Cola Bottling Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tentang ketenaga kerjaan yakni penyegelan asset perusahaan jika melanggar

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi mempunyai harapan maupun keinginan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Memasuki perkembangan era industrialisasi yang bersifat global

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan tentu mengharapkan agar kegiatan aktivitas perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusianya, agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan mewujudkan perkembangan nasional juga

BAB I PENDAHULUAN. produktivitasnya. Standar operasional perusahaan pun otomatis mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dan berkesinambungan terus diupayakan untuk mencapai tujuan nasional. Adapun

BAB I PENDAHULUAN. sehingga permasalahan yang sering muncul dalam suatu perusahaan atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. dan proses produksi (Tarwaka, 2008: 4). 1. Mencegah dan Mengurangi kecelakaan.

PENDAHULUAN. Apabila sumber daya manusia dikelola dengan baik dan benar maka akan bernilai

BAB 1 : PENDAHULUAN. berskala besar, menengah ataupun kecil. Hal ini berpengaruh terhadap ketatnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

disepakati bersama (Rivai dan Basri, 2005:50).

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan dalam perkembangan bisnis disemua perusahaan. Salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan adanya globalisasi disegala bidang maka perindustrian di

BAB I PENDAHULUAN. tanpa badan hukum, yang menggunakan atau mempekerjakan karyawan/pekerja

BAB 1 : PENDAHULUAN. Dunia perindustrian di era globalisasi mengalami perkembangan yang semakin pesat. Hal

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor produksi dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

INFORMASI TENTANG PROSEDUR PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI KEADAAN DARURAT

I. PENDAHULUAN. Di era otonomi daerah Indonesia saat ini, telah ditekankan pemberian kewenangan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki rasa

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan keselamatan kerja diwajibkan dalam peraturan perundangundangan.

BAB I PENDAHULUAN. eksis. Masalah utama yang selalu berkaitan dan melekat dengan dunia kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan K3 juga salah satu penyebab terjadinya kecelakaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. K3 menjadi salah satu bagian penting dalam dunia pekerjaan dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini

2015 PENGARUH IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PEMBELAJARAN PRAKTIK PRODUKTIF DI BENGKEL OTOMOTIF SMK

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang signifikan. Kemajuan itu ditandai dengan canggihnya tegnologi yang

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis di era globalisasi saat ini, menuntut perusahaan berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan berarti memberi. kesempatan kepada karyawan dalam memenuhi kelangsungan hidupnya

GATOT SOEDARTO KESELAMATAN KERJA DAN PENCEGAHAN BAHAYA KEBAKARAN

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas yang tinggi dalam lingkup usaha yang dijalankan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dicapai.untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan modal salah satunya adalah

BAB VII MANAJEMEN RESIKO. Dalam setiap pekerjaan pasti kita menemukan berbagai

PENGARUH PEMBERIAN UPAH, JAMINAN SOSIAL DAN MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PO. ROSALIA INDAH PALUR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan yang makin ketat dan keras dalam era globalisasi saat ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. yaitu karier. Karier disini merupakan sebuah pekerjaan dimana semua orang

BAB I. manusia sangat berperan penting terhadap keberhasilan suatu organisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan terluas dan penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia.Secara umum kondisi

BAB I PENDAHULUAN. kinerja karyawan semakin baik. Salah satu tindakan yang penting dan harus

BAB I PENDAHULUAN. negara, untuk mengatasinya maka Indonesia harus siap menghadapi hal tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Sehingga perlu diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif seperti sekarang ini, para pengusaha yang progresif akan

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara menyatakan bahwa luas perkebunan karet Sumatera Utara pada tahun

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi persaingan semakin ketat dan terbuka, dimana perusahaan harus memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya. Secara garis besar sumber daya yang dimilikinya : (1) finansial, (2) fisik, (3) manusia, (4) teknologi. Karena jumlah sumber daya yang dimiliki perusahaan terbatas jumlahnya, maka perusahaan dituntut mampu memperdayakan dan mengoptimalkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dari berbagai sumber daya yang dimiliki perusahaan, sumber daya manusia (SDM) menempatitempat strategis yang penting diantara sumber daya lainnya. Bahkan pada organisasi yang tidak mencari laba, seperti pelayananpemerintah atau sosial harus mengelolah sumber daya manusia mereka sebagai sesuatu yang berharga dan menjadi titik pusat usaha. Arti penting sumber daya manusia itu sendiri terhadap organisasi terletak pada kemampuan manusia untuk bereaksi positif terhadap sasaran pekerjaan atau kegiatan yang mengarah pada pencapaian organisasi. Dengan demikian faktor manusia merupakan faktor penentu bagi tercapainya tujuan organisasi secara efektif dan efesien, sebagai dapat dikatakan bahwa keberhasilan justru ditentukan oleh manusia. Pada era teknologi dimana pekerjaan manusia sudah dipermudahkan dan bahkan sudah ada yang diganti oleh mesin-mesin namun unsur manusia tetap menjadi unsur yang paling penting dan pada akhirnya paling menetukan dalam organisasi apapun juga. Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2001:17), berhasil tidaknya suatu organisasi dalam pencapaian tujuan akan banyak ditentukan oleh keberhasilan individuindividu dalam menjalankan tugas yang diembannya, sebab manusia merupakan pelaksana 1

kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan. Oleh sebab itu patut disadari, karena begitu pentingnya peranan manusia seperti diuraikan diatas, maka setiap perilaku karyawan dalam suatu perusahaan tidak boleh dibiarkan seenaknya. Sebab bagaimanapun juga dalam sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, maka perilaku karyawan dituntut harus sesuai dengan aturan maupun batasan yang ada. Manusia merupakan unsur terpenting dalam organisasi tersebut berfungsi seperti yang diharapkan, maka dalam melaksanakan pekerjaannya harus disertai dengan meningkatkan rasa kenyamanan dalam bekerja. Di dalam meningkatkan rasa kenyamanan dalam bekerja harus didasarkan pada peraturan yang dimiliki perusahaan, tujuannya agar pelaksanaan kerja senantiasa terarah pada pencapaian tujuan yang ditetapkan perusahaan. Salah satu yang menjadi tujuan perusahaan adalah kenyaman kerja karyawan. Banyak faktor yang mendorong yang mempengaruhi sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan agar bergerak kearah positif. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan akan berpengaruh positif terhadap kenyamanan kerja karyawan. Motivasi, kedisiplinan, etos kerja, keterampilan, dan pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan kenyamanan kerja karyawan. Sanders danmccormick(1993) menggambarkankonsepkenyamanan bahwa kenyamanan merupakan suatu kondisi perasaan dan sangat tergantung padaorangyang mengalamisituasitersebut.kitatidakdapatmengetahuitingkat kenyamananyang dirasakanorang lainsecaralangsung ataudenganobservasi melainkanharusmenanyakanlangsung padaorang tersebutmengenaiseberapa nyaman dirimereka, biasanyadenganmenggunakan istilah-istilah sepertiagak tidak nyaman, mengganggu, sangat tidak nyaman,atau mengkhawatirkan. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih serta munculnya inovasi-inovasi baru mendorong perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusianya, sehingga dapat meningkatkan kenyamanan kerja 2

karyawan. Kemajuan teknologi serta pemikiran mengenai pentingnya keselamatan sumber daya manusia, dalam hal ini perusahaan ataupun instansi pemerintah memiliki peran yang sangat penting di dalam pemeliharaan karyawan. Dan hampir setiap perusahaan telah menerapkannya suatu pelaksanaan program Keselamtan dan Kesehatan Kerja atau sering disebut dengan K3. Dengan adanya program ini keselamatan karyawan tetap terjamin dan terjaga dari dampak kecelakaan yang kemungkinan terkadang sering terjadi. Dalam penerapan teknologi canggih, suatu perusahaan maupun instansi pemerintah telah menerapkan beberapa langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menghindari bencana yang tidak diinginkan, memperkecil kecelakaan dan penyakit kerja. Dalam penggunaan peralatan canggih tersebut sebagai alat bantu manusia dalam melakukan pekerjaannya dapat menghasilkan dampak positif dan dapat pula menimbulkan dampak negatif. Salah satu dampak positif dalam penggunaan peralatan tersebut adalah membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. PTPN IV Unit Perkebunan Kelapa Sawit Bah Birung Ulu merupakan salah satu perusahaan milik negara yang bergerak dalam bidang perkebunan. Kegiatan perusahaan ini adalah menghasilkan buah kelapa sawit yang baik dan berkualitas. Untuk menghasilkan buah kelapa sawit yang baik dan berkualitas maka pekerja lapangan seperti pemanen buah sawit atau pekerja lapangan lainnya yang sesuai dengan bidangnya harus memahami tanggung jawabnya masing-masing, seperti pemanen buah sawit harus mengetahui cara memanen buah sawit agar tidak terjadi kecelakaan dalam pekerjaan atau menjadikan buah sawit menjadi rusak. Atau pekerja lapangan lainnya harus mengetahui pupuk mana yang baik untuk menghasilkan buah sawit yang baik dan berkualitas. Dalam kegiatannya, pegawai PTPN IV terutama bagian lapangan adalah orang yang paling membutuhkan jaminan keselamatan dan kesehatan, karena kondisi tempat kerja mereka yang berbahaya dan pekerjaan mereka yang beresiko tinggi. Seperti pemanen buah sawit dan pekerja lapangan yang menyediahkan pupuk 3

dan racun, resiko pekerja ini sangat tinggi karena ada kemungkinan buah sawit yang akan jatuh mengenai tubuh pemanen dan pekerja yang menyediakan pupuk dan racun dapat saja tubuh mereka terkontaminasi dengan pupuk dan racun tersebut. Mengatasi agar tidak terjadi kecelakaan kerja, maka karyawan dianjurkan mematuhi peraturan-peraturan yang ada dalam perusahaan seperti pada saat bekerja karyawan harus menggunakan alat pelindung seperti helm, masker, sarung tangan dan sepatu boot. Selain itu, karyawan juga harus fokus terhadap pekerjaan yang sedang dilakukannya, dengan kondisi seperti ini, PTPN IV lebih menegedepankan keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya agar karyawan tersebut dapat bekerja secara maksimal. Keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh langsung terhadap kenyamanan kerja karyawan. Pemerintah turut pula mengatur tentang keselamatan kerja, melalui Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat 2 yang menyatakan bahwa, setiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan dan Undang-Undang nomor 1 tahun 1970 yang menyatakan bahwa, setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional. Hal ini memperlihatkan bahwa pemerintah memiliki perhaatian yang besar terhadap perlindungan tenaga kerja, melalui jaminan keselamatan dan kesehatan kerja pada tenaga kerja di Indonesia. Keselamatan kerja para karyawan PTPN IV unit Bah Birung Ulu perlu diperhatikan, karena terdapat banyak kecelakaan yang terjadi setiap tahunnya ditempat kerja. Kecelakaan tersebut menimbulkan berbagai akibat yang merugikan perusahaan dan tenaga kerja. Kerugian bagi perusahaan adalah menurunnya kenyamanan, sedangkan bagi tenaga kerja menimbulkan kerugian yang bervariasi misalnya cacat ringan, cacat permanen, bahkan kematian. Oleh karena itu pencegahan terhadap kecelakaan kerja merupakan tugas penting perusahaan. 4

Kecelakaan bukanlah sebuah peristiwa yang terjadi secara kebetulan saja atau karena persoalan nasib. Kecelakaan adalah suatu peristiwa yang tak terencanakan, dan untuk setiap peristiwa tentulah ada penyebabnya, yang akan berakibat terjadinya kerusakan baik pada barang maupun pada personalianya. Penyebab terjadinya kecelakaan dapat dikelompokkan menjadi dua sebab utama, yaitu sebab teknis dan sebab-sebab manusia (human error). Sebabsebab teknis biasanya menyangkut masalah keburukan pabrik, peralatan yang digunakan, penerangan yang kurang, mesin-mesin yang kurang terpelihara, penggunaan warna yang kurang kontras, ventilasi yang buruk, dan buruknya lingkungan kerja. Untuk mencegahnya perlu dilakukan perbaikan teknis. Perusahaan perlu mengadakan program keselamatan dan kesehatan kerja yang diharapkan dapat menurunkan tingkat kecelakaan kerja, dan pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan kenyamanan kerja karyawan. Pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja perlu dan sangat penting. Karena membantu terwujudnya pemeliharaan karyawan yang baik, sehingga mereka menyadari arti penting dari pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja bagi diri masing-masing karyawan maupun perusahaan. Dengan adanya pelaksanaan program pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja ini, karyawan akan merasa aman, terlindungi dan terjamin keselamatannya, sehingga diharapkan dapat mencapai efisiensi baik dari segi biaya, waktu dan tenaga serta dapat meningkatkan kenyamanan kerja. Berdasarkan uraian diatas dan mengingat sangat pentingnya pelaksaan program K3 ini, maka peneliti tertarik untuk judul Pengaruh Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Kenyamanan Kerja Karyawan. 5

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah diatas maka permasalahan pokok yang ingin dibahas didalam penelitian ini adalah: Apakah Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berpengaruh Terhadap Kenyamanan Kerja Karyawan 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis apakah sudah terlaksananya program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di PTPN IV (Persero) Unit Perkebunan Bah Birung Ulu. 2. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap kenyamanan kerja karyawan di PTPN IV (Persero) Unit Kebun Bah Birung Ulu. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain: 1. Secara subjektif, sebagai sarana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berfikir ilmiah, sistemtis dan kemampuan untuk menuliskannya dalam bentuk karya ilmiah berdasarkan kajian-kajian teori dan aplikasi yang diperoleh dari Ilmu Administrasi Negara. 2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan atau sumbangan pemikiran bagi PTPN IV (Persero) dan perkembangan instansi. 6

3. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung bagi kepustakaan Departemen Ilmu Administrasi Negara. 7