BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi persaingan semakin ketat dan terbuka, dimana perusahaan harus memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya. Secara garis besar sumber daya yang dimilikinya : (1) finansial, (2) fisik, (3) manusia, (4) teknologi. Karena jumlah sumber daya yang dimiliki perusahaan terbatas jumlahnya, maka perusahaan dituntut mampu memperdayakan dan mengoptimalkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dari berbagai sumber daya yang dimiliki perusahaan, sumber daya manusia (SDM) menempatitempat strategis yang penting diantara sumber daya lainnya. Bahkan pada organisasi yang tidak mencari laba, seperti pelayananpemerintah atau sosial harus mengelolah sumber daya manusia mereka sebagai sesuatu yang berharga dan menjadi titik pusat usaha. Arti penting sumber daya manusia itu sendiri terhadap organisasi terletak pada kemampuan manusia untuk bereaksi positif terhadap sasaran pekerjaan atau kegiatan yang mengarah pada pencapaian organisasi. Dengan demikian faktor manusia merupakan faktor penentu bagi tercapainya tujuan organisasi secara efektif dan efesien, sebagai dapat dikatakan bahwa keberhasilan justru ditentukan oleh manusia. Pada era teknologi dimana pekerjaan manusia sudah dipermudahkan dan bahkan sudah ada yang diganti oleh mesin-mesin namun unsur manusia tetap menjadi unsur yang paling penting dan pada akhirnya paling menetukan dalam organisasi apapun juga. Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2001:17), berhasil tidaknya suatu organisasi dalam pencapaian tujuan akan banyak ditentukan oleh keberhasilan individuindividu dalam menjalankan tugas yang diembannya, sebab manusia merupakan pelaksana 1
kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan. Oleh sebab itu patut disadari, karena begitu pentingnya peranan manusia seperti diuraikan diatas, maka setiap perilaku karyawan dalam suatu perusahaan tidak boleh dibiarkan seenaknya. Sebab bagaimanapun juga dalam sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, maka perilaku karyawan dituntut harus sesuai dengan aturan maupun batasan yang ada. Manusia merupakan unsur terpenting dalam organisasi tersebut berfungsi seperti yang diharapkan, maka dalam melaksanakan pekerjaannya harus disertai dengan meningkatkan rasa kenyamanan dalam bekerja. Di dalam meningkatkan rasa kenyamanan dalam bekerja harus didasarkan pada peraturan yang dimiliki perusahaan, tujuannya agar pelaksanaan kerja senantiasa terarah pada pencapaian tujuan yang ditetapkan perusahaan. Salah satu yang menjadi tujuan perusahaan adalah kenyaman kerja karyawan. Banyak faktor yang mendorong yang mempengaruhi sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan agar bergerak kearah positif. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan akan berpengaruh positif terhadap kenyamanan kerja karyawan. Motivasi, kedisiplinan, etos kerja, keterampilan, dan pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan kenyamanan kerja karyawan. Sanders danmccormick(1993) menggambarkankonsepkenyamanan bahwa kenyamanan merupakan suatu kondisi perasaan dan sangat tergantung padaorangyang mengalamisituasitersebut.kitatidakdapatmengetahuitingkat kenyamananyang dirasakanorang lainsecaralangsung ataudenganobservasi melainkanharusmenanyakanlangsung padaorang tersebutmengenaiseberapa nyaman dirimereka, biasanyadenganmenggunakan istilah-istilah sepertiagak tidak nyaman, mengganggu, sangat tidak nyaman,atau mengkhawatirkan. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih serta munculnya inovasi-inovasi baru mendorong perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusianya, sehingga dapat meningkatkan kenyamanan kerja 2
karyawan. Kemajuan teknologi serta pemikiran mengenai pentingnya keselamatan sumber daya manusia, dalam hal ini perusahaan ataupun instansi pemerintah memiliki peran yang sangat penting di dalam pemeliharaan karyawan. Dan hampir setiap perusahaan telah menerapkannya suatu pelaksanaan program Keselamtan dan Kesehatan Kerja atau sering disebut dengan K3. Dengan adanya program ini keselamatan karyawan tetap terjamin dan terjaga dari dampak kecelakaan yang kemungkinan terkadang sering terjadi. Dalam penerapan teknologi canggih, suatu perusahaan maupun instansi pemerintah telah menerapkan beberapa langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menghindari bencana yang tidak diinginkan, memperkecil kecelakaan dan penyakit kerja. Dalam penggunaan peralatan canggih tersebut sebagai alat bantu manusia dalam melakukan pekerjaannya dapat menghasilkan dampak positif dan dapat pula menimbulkan dampak negatif. Salah satu dampak positif dalam penggunaan peralatan tersebut adalah membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. PTPN IV Unit Perkebunan Kelapa Sawit Bah Birung Ulu merupakan salah satu perusahaan milik negara yang bergerak dalam bidang perkebunan. Kegiatan perusahaan ini adalah menghasilkan buah kelapa sawit yang baik dan berkualitas. Untuk menghasilkan buah kelapa sawit yang baik dan berkualitas maka pekerja lapangan seperti pemanen buah sawit atau pekerja lapangan lainnya yang sesuai dengan bidangnya harus memahami tanggung jawabnya masing-masing, seperti pemanen buah sawit harus mengetahui cara memanen buah sawit agar tidak terjadi kecelakaan dalam pekerjaan atau menjadikan buah sawit menjadi rusak. Atau pekerja lapangan lainnya harus mengetahui pupuk mana yang baik untuk menghasilkan buah sawit yang baik dan berkualitas. Dalam kegiatannya, pegawai PTPN IV terutama bagian lapangan adalah orang yang paling membutuhkan jaminan keselamatan dan kesehatan, karena kondisi tempat kerja mereka yang berbahaya dan pekerjaan mereka yang beresiko tinggi. Seperti pemanen buah sawit dan pekerja lapangan yang menyediahkan pupuk 3
dan racun, resiko pekerja ini sangat tinggi karena ada kemungkinan buah sawit yang akan jatuh mengenai tubuh pemanen dan pekerja yang menyediakan pupuk dan racun dapat saja tubuh mereka terkontaminasi dengan pupuk dan racun tersebut. Mengatasi agar tidak terjadi kecelakaan kerja, maka karyawan dianjurkan mematuhi peraturan-peraturan yang ada dalam perusahaan seperti pada saat bekerja karyawan harus menggunakan alat pelindung seperti helm, masker, sarung tangan dan sepatu boot. Selain itu, karyawan juga harus fokus terhadap pekerjaan yang sedang dilakukannya, dengan kondisi seperti ini, PTPN IV lebih menegedepankan keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya agar karyawan tersebut dapat bekerja secara maksimal. Keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh langsung terhadap kenyamanan kerja karyawan. Pemerintah turut pula mengatur tentang keselamatan kerja, melalui Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat 2 yang menyatakan bahwa, setiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan dan Undang-Undang nomor 1 tahun 1970 yang menyatakan bahwa, setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional. Hal ini memperlihatkan bahwa pemerintah memiliki perhaatian yang besar terhadap perlindungan tenaga kerja, melalui jaminan keselamatan dan kesehatan kerja pada tenaga kerja di Indonesia. Keselamatan kerja para karyawan PTPN IV unit Bah Birung Ulu perlu diperhatikan, karena terdapat banyak kecelakaan yang terjadi setiap tahunnya ditempat kerja. Kecelakaan tersebut menimbulkan berbagai akibat yang merugikan perusahaan dan tenaga kerja. Kerugian bagi perusahaan adalah menurunnya kenyamanan, sedangkan bagi tenaga kerja menimbulkan kerugian yang bervariasi misalnya cacat ringan, cacat permanen, bahkan kematian. Oleh karena itu pencegahan terhadap kecelakaan kerja merupakan tugas penting perusahaan. 4
Kecelakaan bukanlah sebuah peristiwa yang terjadi secara kebetulan saja atau karena persoalan nasib. Kecelakaan adalah suatu peristiwa yang tak terencanakan, dan untuk setiap peristiwa tentulah ada penyebabnya, yang akan berakibat terjadinya kerusakan baik pada barang maupun pada personalianya. Penyebab terjadinya kecelakaan dapat dikelompokkan menjadi dua sebab utama, yaitu sebab teknis dan sebab-sebab manusia (human error). Sebabsebab teknis biasanya menyangkut masalah keburukan pabrik, peralatan yang digunakan, penerangan yang kurang, mesin-mesin yang kurang terpelihara, penggunaan warna yang kurang kontras, ventilasi yang buruk, dan buruknya lingkungan kerja. Untuk mencegahnya perlu dilakukan perbaikan teknis. Perusahaan perlu mengadakan program keselamatan dan kesehatan kerja yang diharapkan dapat menurunkan tingkat kecelakaan kerja, dan pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan kenyamanan kerja karyawan. Pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja perlu dan sangat penting. Karena membantu terwujudnya pemeliharaan karyawan yang baik, sehingga mereka menyadari arti penting dari pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja bagi diri masing-masing karyawan maupun perusahaan. Dengan adanya pelaksanaan program pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja ini, karyawan akan merasa aman, terlindungi dan terjamin keselamatannya, sehingga diharapkan dapat mencapai efisiensi baik dari segi biaya, waktu dan tenaga serta dapat meningkatkan kenyamanan kerja. Berdasarkan uraian diatas dan mengingat sangat pentingnya pelaksaan program K3 ini, maka peneliti tertarik untuk judul Pengaruh Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Kenyamanan Kerja Karyawan. 5
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah diatas maka permasalahan pokok yang ingin dibahas didalam penelitian ini adalah: Apakah Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berpengaruh Terhadap Kenyamanan Kerja Karyawan 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis apakah sudah terlaksananya program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di PTPN IV (Persero) Unit Perkebunan Bah Birung Ulu. 2. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap kenyamanan kerja karyawan di PTPN IV (Persero) Unit Kebun Bah Birung Ulu. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain: 1. Secara subjektif, sebagai sarana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berfikir ilmiah, sistemtis dan kemampuan untuk menuliskannya dalam bentuk karya ilmiah berdasarkan kajian-kajian teori dan aplikasi yang diperoleh dari Ilmu Administrasi Negara. 2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan atau sumbangan pemikiran bagi PTPN IV (Persero) dan perkembangan instansi. 6
3. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung bagi kepustakaan Departemen Ilmu Administrasi Negara. 7