PENGURANGAN NYERI PERSALINAN DENGAN KOMPRES HANGAT PADA IBU INPARTU DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH GRESIK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY.MUJIYATI,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian. jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI di Indonesia yaitu

Aplikasi Tekhnik Effleurage Sebagai Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Ibu Bersalin Di Bidan Praktik Mandiri Kecamatan Tembalang

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES PANAS TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PERSALINAN PADAIBUINPARTU KALA I

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY. MUJIYATI KABUPATEN LAMONGAN

PEMBERIAN KOMPRES HANGAT PADA IBU BERSALIN KALA I BERPENGARUH TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN DI KLINIK BERSALIN NIRMALA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

Lilin Turlina*, Heny Ekawati** ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba

HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan intrapartum merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Di Akbid Jalur Khusus Pemda Kabupaten Aceh Tengah

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN PADA KALA 1 FASE AKTIF DI BPS BIDAN KOKOM KOMARIAH CIJATI-MAJALENGKA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

Vol 1, No 2, Oktober 2017 ISSN PERBANDINGAN EFEKTIFITAS MASSAGE DAN KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF

EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau

PERBEDAAN EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT DAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sumiati Tenaga Pengajar Prodi. D III Kebidanan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. (21,8%) diantaranya persalinan dengan Sectio Caesarea (Hutapea, H, 1976).

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

BAB I PENDAHULUAN. dengan persalinan (Cunningham, 2006). Menurut Kemenkes RI (2010), pada

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM

BAB 3 METODE PENELITIAN. komparasi. Karena bertujuan untuk menganalisis pengaruh antar variabel

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan rasa nyeri (Prawirohardjo, 2008). Nyeri persalinan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis

Terapi Komplementer Massage Punggung untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

EFEKTIFITAS STIMULASI KULIT DENGAN TEKNIK KOMPRES HANGAT DAN DINGIN TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI KALA I FASE AKTIF PERSALINAN FISIOLOGIS

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

Pengaruh Pemberian Kompres Air Hangat terhadap Rasa Nyaman dalam Proses Persalinan Kala I Fase Aktif

Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Saya adalah mahasiswa program D IV Bidan Pendidik Fakultas

PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup. Sebagian aktivitas dan pekerjaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. karena disertai nyeri berat, bahkan terkadang menimbulkan kondisi fisik dan mental yang

PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan merupakan waktu yang ditunggu tunggu setelah 9 bulan

PERBEDAAN NYERI PERSALINAN PADA KALA I FASE AKTIF SEBELUM DAN SESUDAH MENDENGARKAN AYAT SUCI AL-QUR AN DI BPS DIANA ERNAWATI,

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah persalinan sectio caesarea. Persalinan sectio caesarea adalah melahirkan janin

EFEKTIFITAS EFFLEURAGE DAN ABDOMINAL LIFTING DENGAN RELAKSASI NAFAS TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I DI KLINIK BIDAN INDRIANI SEMARANG ABSTRAK

Heny Ekawati*, Karomatus Saniyah** ... ABSTRAK...

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,

HUBUNGAN TEKNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PROSES PERSALINAN KALA 1 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUGIO KABUPATEN LAMONGAN

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA IBU BERSALIN DI RB. ANANDA DESA JABON KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO

PENGARUH KOMUNIKASI TERAUPETIK DENGAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE LATEN DI KLINIK DELIMA MEDAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan dalam waktu kurang dari 24 jam (Maryunani, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dengan prioritas utama pada upaya peningkatan kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003).

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saya sedang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan

BAB I. tahun dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2000, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur an. terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif telah dilakukan pada bulan

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DI BPM BIDAN P KOTA YOGYAKARTA

Diploma III Kebidanan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang

GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah

BAB III KERANGKA KONSEP. dalam penelitian ini adalah metode masase dan variabel dependen adalah nyeri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan yang sehat dan kondisi fisik yang aman dan keadaan emosi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagi ibu. Rasa sakit kontraksi dimulai dari bagian bawah perut, mungkin juga

MANAJEMEN NYERI PERSALINAN. By : Basyariah Lubis, SST, MKes

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK AKUPRESUR TITIK PADA TANGAN TERHADAP NYERI PERSALINAN PADA IBU INTRANATAL KALA I DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

PENGARUH KOMPRES PANAS TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN KALA I

BAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI POLINDES DESA TLANAK KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

FAKTOR PEMILIHAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA TANPA INDIKASI MEDIS DI RSU BUNDA THAMRIN MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman yang membahagiakan. Kehamilan merupakan pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang ` Di RSUD Muntilan, Magelang terdapat 80 persalinan normal setiap bulannya. Perawat

BAB V PEMBAHASAN. perineum pada ibu postpartum di RSUD Surakarta. A. Tingkat Nyeri Jahitan Perineum Sebelum Diberi Aromaterapi Lavender

Sahtria Ningsih Masbait*), Eko Susilo**), Luvi Dian A***)

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

PERSALINAN KALA I. 1. kala 1 persalinan

HUBUNGAN ANTARA KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KETEPATAN WAKTU PROSES PERSALINAN KALA II DI KLINIK AS SYIFA SURADADI KABUPATEN TEGAL

EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TLOGOSARI WETAN SEMARANG TAHUN 2012

Transkripsi:

PENGURANGAN NYERI PERSALINAN DENGAN KOMPRES HANGAT PADA IBU INPARTU DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH GRESIK Siti Hamidah Program Studi DIII Kebidanan, Akademi Kebidanan Delima Persada 61111 (081553520203; siti_hamidahtw@student.uns.ac.id) ABSTRAK Pengalaman nyeri persalinan, dapat menyebabkan ditress pada ibu yang serius yaitu dapat terjadi depresi pasca melahirkan. Dengan demikian nyeri pada persalian harus dilakukan ntervensi, dan banyak intervensi yang dapat dilakukan, antara lain dengn kompres hangat. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengurangan nyeri persalinan dengan nafas dalam/panjang, pemijatan, kompers hangat, dan pendapat ibu setelah diberikan kompres hangat, di RS Muhammadiyah. Metode yang dilakukan adalah deskriptif. Populasi seluruh ibu bersalin normal bulan Juni 2018 sebanyak 119 orang, dengan Purposive (Snowball sampling) dan jumlah sampel sebanyak 60 orang. Instrumen penelitian adalah lembar observasi dan kuesioner. Hasilnya adalah Seluruh ibu inpartu sebelum diberi pengurangan rasa nyeri persalinan mengalami sangat nyeri (16,6% mengalami nyeri sangat berat), pengurangan nyeri dengan nafas dalam dan panjang, 61,6% cukup mengurang nyeri dan 28,4% sangat mengurangi nyeri, pengurangan nyeri dengan pemijatan, 61,6% cukup mengurang nyeri, 35,1% sangat mengurangi nyeri. (4) pengurangan nyeri dengan kompres hangat, 61,6% cukup mengurangi nyeri, 38,4% sangat mengurangi nyeri. (5) pendapat ibu setelah diberikan kompres hangat, hampir seluruhnya (93,3), sangat bermanfaat dan nyeri berkurang. Penerimaan nyeri persalinan pada setiap individu berbeda-beda. Secara umum, individu berbeda secara bio, psiko, sosial, spiritual, cultural. Sehingga dalam penerimaan nyeri persalinan juga berbeda-beda. Dari hasil penelitian diatas, ketiga intervensi pengurangan nyeri persalinan hampir sama, sehingga petugas harus banyak tahu dengan intervensi non farmakologi untuk dapat memberikan intervensi yang bervariasi sesuai dengan keinginan ibu. Kata Kunci : Nyeri Persalinan, Intervensi. PENDAHULUAN Persalinan dan kelahiran merupakan proses fisiologi yang menyertai kehidupan hampir setiap wanita,pada umumnya menakutkan, karena disertai nyeri berat, bahkan dapat mengancam jiwa ibu dan bayi (Yanti, 2009). Dengan adanya pengalaman nyeri persalinan, dapat menyebabkan ditress pada ibu yang serius yaitu dapat terjadi depresi pasca melahirkan (Mander, 2009). 5 benang merah asuhan persalinan, penting dan saling terkait meliputi; Membuat keputusan klinik, asuhan sayang ibu dan bayi, pencegahan infeksi, pencatatan asuhan persalinan dan rujukan. Membuat keputusan klinik dalam persalinan, apakah ibu sudah benar masuk dalam inpartuatau belum, termasuk normal atau tidak, merupakan hal penting. Demikian tindakan pengurangan rasa nyeri merupakan bagian dari asuhan sayang ibu dan bayi yang harus diperhatikan oleh petugas pelayanan persalinan (Santoso dkk, 2017). Menurut Wulandari, dkk (2016), intervensi terhadap ibu bersalin fase aktif dengan pemberian kompres hangat di bagian punggung bawah, hasil penelitian menunjukkan, 100% sebelum diberikan kompres hangat, 26,7 % (mengalami nyeribanyak), 50% (nyeri sekali), 23,3% (nyeri hebat). Sedangkan sesudah diberi kompres hangat, 46,7 (nyeri sedikit), 30 % (nyeri agak banyak), 33,3 % (nyeri banyak), dan tidak ada satupun yang nyeri sekali dan nyeri hebat. Hasil penelitian Gallo RBS (2018), Kelompok intervensi memiliki keparahan nyeri yang secara signifikan lebih rendah segera setelah latihan dengan bola swiss, 95% SURYA 8 Vol. 11, No. 01, April 2019

CI 15 hingga 34), pijat (14 mm, 95% CI 4 hingga 25), dan mandi hangat (17 mm, 95% CI 5 hingga 29), yang memungkinkan penundaan dan mengurangi penggunaan obat analgesik. Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 6 Juli 2018, di RS Muhammadiyah, menunjukkan bahwa jumlah persalinan normal bulan Juni 2018 berjumlah 119 orang, semua ibu mengalami nyeri persalinan, Bidan melakukan manajemen nyeri pada proses persalinan dengan cara mengatur pernafasan (dengan nafas panjang dan dalam), mengalihkan perhatian dengan berdoa, merubah posisi miring ke kanan dan ke kiri, dan menganjurkan keluarga mengelus - elus perut atau pinggang ibu apabila rasa nyeri datang dan belum pernah melakukan kompres dengan air hangat saat his persalinan. Berdasarkan fenomena tersebut kiranya perlu dilakukan penelitian untuk mengurangi rasa nyeri (manajemen nyeri) dengan cara nonfarmakologi, salah satunya adalah dengan teknik kompres hangat. Penelitian ini bertujuan untuk, (1) mengetahui nyeri persalinan sebelum diberikan intervensi, (2) Mengetahui nyeri persalinan dengan nafas dalam dan panjang, (3) Mengetahui nyeri persalinan dengan pemijatan, (4) Mengetahui nyeri persalinan dengan kompres hangat, dan (5) Pendapat ibu tentang kompres hangat METODE PENELITIAN Desain yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan observasional, penelitian dilakukan pada bulan Juni tahun 2018 di Rumah Sakit Muhammadiyah. Data yang digunakan adalah data primerpada ibu bersalin kala I fase aktif, meliputi data pegurangan rasa nyeri persalinan dengan intervensi nafas dalam dan panjang, intervensi dengan pemijatan sesuai dengan keinginan ibu dan intervensi dengan kompres hangat. Jumlah sampel adalah 60 orang dengan cara Purposive sampling (snowball sampling). Pengurangan nyeri Persalinan dengan nafas panjang/dalam dengan menganjurkan nafas panjang/dalam pada ibu dimulai fase aktif, selama 20 menit, kemudian hasilnya dicatat. Pengurangan nyeri persalinan dengan pemijatan dipinggang, perut atau sesuai permintaan ibu dimulai fase aktif lama 20 menit, kemudian dicatat. Pengurangan nyeri persalinan dengan kompres hangat dengan memberikan kompres hangat di pinggang/perut/ditempat lainnya semau ibu dimulai kala aktif), menggunakan kantong air hangat 40 43 o C, pada area kepala janin menekan tulang belakang atau posisi nyeri, menggunakan waktu 20 menit, kemudian hasilnya dicatat. Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah kuesioner dan lembar observasi Data dianalisis univariat dengan cara tabulasi dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Kemudian dianalisis secara perbandingan proporsi. HASIL PENELITIAN 1. Gambaran Umum Karakteristik responden dan tingkat nyeri persalinan yaitu pada tabel 1 dan tabel 2 di bawah ini Tabel 1 Karakteristik Responden No Karakteristik F % Umur 1 < 20 tahun 2 3,3 2 25 35 tahun 54 90 3 >35 tahun 4 6,7 Paritas 1 Primigravida 33 55 2 Multigravida 27 45 3 Grandemultipara 0 0 Pendidikan 1 Sekolah Dasar 0 0 2 Sekolah Menengah 56 93 (SMP-SMA) 3 Akademi/PT 4 7 Pekerjaan 1 PNS 0 0 2 Swasta 4 7 3 Wiraswasta 0 0 4 IRT 56 93 Tabel 2 Tingkat Nyeri Persalinan sebelum Intervensi No Tingkat Nyeri F % 1 Nyeri berat 50 83,4 2 Nyeri sangat berat 10 16,6 SURYA 9 Vol. 11, No. 01, April 2019

2. Pengurangan Nyeri persalian Tabel 3 Pengurangan Nyeri Persalinan No Metode Intervensi F % Nafas Dalam 1 Tidak mengurangi nyeri 0 0 2 Sedikit mengurang nyeri 6 10 3 Cukup mengurang nyeri 37 61,6 4 Sangat mengurang nyeri 17 28,4 Pemijatan 1 Tidak mengurangi nyeri 0 0 2 Sedikit mengurang nyeri 2 3,3 3 Cukup mengurang nyeri 37 61,6 4 Sangat mengurang nyeri 21 35,1 Kompres Hangat 1 Tidak mengurangi nyeri 0 0 2 Sedikit mengurang nyeri 0 0 3 Cukup mengurang nyeri 37 61,6 4 Sangat mengurang nyeri 21 38,4 Tabel 4 Pendapat Ibu tentang metode kompres hangat No Pendapat Ibu F % 1 Tidak bermanfaat 0 0 2 Kurang bermanfaat 0 0 3 Cukup bermanfaat 4 6,7 4 Sangat bermanfaat 56 93,3 PEMBAHASAN 1. Nyeri Persalinan sebelum Diberikan Intervensi Dari hasil observasi dan kuesioner menunjukkan bahwa sebelum diberikan intervensi pengurangan nyeri persalinan, seluruh ibu bersalin, 83,4% (mengalami nyeri berat), dan 16,6% (mengalami nyeri sangat berat). Nyeri merupakan kondisi perasaan yang tidak menyenangkan.sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya.selain obat, pertolongan pertama bisa dilakukan dengan kompres hangat untuk pengurangan nyeri persalinan (Bandiyah, S. 2009). Asuhan sayang ibu harus diberikan pada masa persalinan, yaitu asuhan yang menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan ibu, termasuk kebutuhan ibu dalam mengurangi nyeri persalinan. Hasil penelitian Enkin et al (2000) dalam Santoso dkk, (2017), menunjukkan bahwa jika ibu diperhatikan dan diberi dukungan selama persalinan dan kelahiran bayi serta mengetahui dengan baik mengenai proses persalinan dan asuhan yang akan mereka terima, mereka akan mendapatkan rasa aman dan hasil yang lebih baik. Nyeri pasti terjadi pada ibu yang sedang mengalami proses persalinan. Nyeri pada saat persalinan adalah fisiologis, dikarenakanadanya kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan kepala janin selama persalinan. Nyeri persalinan pada setiap ibu bersalin memiliki tingkatan yang berbeda tergantung dari psikis yang sedang dirasakan ibu. Jumlah paritas pun mempengaruhi tingkat nyeri persalinan yang dirasakan ibu. Setiap ibu inpartu kala 1 fase aktif diharapkan mampu mengatur psikis yang sedang dialami sehingga nyeri yang dirasakan dapat diadaptasi ibu. Untuk para bidan atau anggota kesehatan yang lain diharapkan mampu memberikan asuhan sayang ibu, memberikan kenyamanan untuk ibu yang sedang mengalami proses persalinan dengan banyak mempelajari beberapa pengurangan rasa nyeri dan melaksanakan apa yang sesuai dan apa yang dapat diterima ibu.. 2. Pengurangan Nyeri Persalinan dengan Nafas Dalam dan Panjang Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengurangan nyeri persalinan dengan nafas dalam dan panjang, sebagian besar (61,6%) cukup mengurangi nyeripersalinan dan hampir setengahnya (28,4%) sangat mengurangi nyeri persalinan. Nafas dalam dan panjangdisebut juga psikopropilaksis. Metode ini menekankan tehnik bernafas yang benar selama kontraksi. Berkosentrasi pada nafas dapat mengalihkan rasa nyeri persalinan, membuat otot-otot relaks serta ketegangan mengendur (Simkin, 2007). Pada saat hamil trimester III, bidan harus mampu mempersiapkan ibu hamil dalam hal pengurangan rasa nyeri saat persalinan, sehingga dapat belajar nafas panjang saat kontraksi persalinan. Pada saat masuk periode persalinan ibu mampu untuk melaksakannya. Bidan harus memberikan latihan pada ibu-ibu hamil bagaimana cara SURYA 10 Vol. 11, No. 01, April 2019

melakukan pengurangan rasa nyeri persalinan untuk dapat melakukan tugasnya dalam melaksanakan asuhan sayang ibu. 3. Pengurangan Nyeri Persalinan dengan Pemijatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengurangan nyeri persalinan dengan pemijatan, sebagian besar (61,6%) cukup mengurangi nyeri dan hampir setengah (35,1%), sangat mengurangi nyeri persalinan. Pijatan pada bahu, leher, wajah, dan punggung bisa meredakan ketegangan otot serta memberi rasa rileks. Sirkulasi darah juga menjadi lancar sehingga nyeri berkurang (Simkin, 2007). Manajemen non farmakologi sangat penting karena tidak membahayakan bagi ibu maupun janin, tidak memperlambat persalinan jka diberikan kontrol nyeri yang kuat, dan tidak mempunyai efek alergi maupun efek obat. Banyak teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri selama kala I meliputi, relaksasi, akupresur, kompres dingin atau hangat, terapi musik, hidroterapi dan massage (Bobak, 2009). Salah satu tanggung jawab Bidan paling dasar adalah melindungi klien dari bahaya. Ada sejumlah terapi non farmakologis yang mengurangi resepsi dan persepsi nyeri dan dapat digunakan pada keadaan perawatan acut dan perawatan tersier. Tindakan non farmakologis tersebut mencakup intervensi prilaku kognitif seperti imajinasi terbimbing, distraksi, relaksasi, biofeedback dan penggunaan agen fisik meliputi stimulasi kutaneus, massase, mandi air hangat, kompres panas, kompres dingin serta stimulasi saraf electric transkutan (TENS). (Potter dan Perry, 2009). Bidan harus secara berkesinambungan meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya, termasuk pengetahuan dan keterampilan dalam pengurangan rasa nyeri dengan pemijatan.selain itu dapat memberikan pembelajaran dan sabar dalam memberikan pelayanan ibu hamil, dan dapat membudayakan pengurangan nyeri persalinan pada keluarga dan masyarakat, sehingga dapat membantu ibu saat membutuhkan bantuan dalam pengurangan nyeri persalinan. 4. Pengurangan Nyeri Persalinan dengan Intervensi Kompres Hangat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengurangan nyeri persalinan dengan kompres hangat, sebagian besar (61,6%) cukup mengurang nyeri dan hampir setengahnya (38,4%) sangat mengurangi nyeri persalinan. Kompres hangat dapat meningkatkan suhu kulit lokal, sirkulasi dan metabolisme jaringan. Kompres hangat mengurangi spasme otot dan meningkatkan ambang nyeri. Studi kecil tentang kompres hangat (botol air panas) yang diletakkan di fundus menemukan bahwa tindakan ini akan meningkatkan aktivitas rahim (Simkin, 2010).Penggunaan kompres hangat untuk area yang tegang dan nyeri dianggap meredakan nyeri dengan mengurangi spasme otot yang disebabkan oleh iskemia (Walsh, 2007).Tujuan dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa, membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan rasa nyeri, dan mempelancar pasokan aliran darah dan memberikan ketenangan pada klien (Azril, 2009). Menurut Gallo RBS etal (2018), intervensi (latihan dengan bola Swiss, pijat dan mandi air hangat), pada kelompok eksperimen, selama 40 menit. Selanjutnya ada kelompok kontrol menerima perawatan bersalin rutin.tersedia analgesia farmakologis untuk peserta kedua kelompok,mereka memintanya dan diresepkan oleh staf medis. Dokter dibutakan sepanjang penelitian dan diresepkan. Hasil menunjukkan bahwa beberapa peserta minum obat analgesik sebelum penelitian selesai, kelompok intervensi memiliki keparahan nyeri yang secara signifikan lebih rendah segera setelah latihan dengan bola swiss, 95% CI 15 hingga 34), pijat ( 95% CI 14 hingga 25), dan mandi hangat (17 mm, 95% CI 5 hingga 29), yang memungkinkan penundaan dan mengurangi penggunaan obat analgesik. Pengurangan nyeri, lebih cepat pada latihan bola swiss 18 menit, 95% CI 5 hingga 30), peningkatan status neonatal, dan kepuasan ibu lebih tinggi, tidak ada efek yang merugikan. Menurut Wulandari P (2016), intervensi terhadap ibu bersalin kala I fase aktif dengan melakukan pemberian kompres hangat di bagian punggung bawah.hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan intensitas nyeri.sebelum dilakukan intervensi pemberian kompres hangat berdasarkan SURYA 11 Vol. 11, No. 01, April 2019

intensitas nyeri yang dialami oleh responden yaitu sebagian besar (15 responden) mengalami nyeri sekali dan setelah dilakukan intervensi pemberian kompres hangat 14 responden mengalami nyeri sedikit. Menurut Marlina ED (2018), Sebagian besar ibu mengalami nyeri persalinan berat dan sedang sebelum dilakukan kompres hangat. Hal ini terjadi karena pada kala I persalinan terjadi dilatasi seviks dan sagmen uterus bawah dengan distensi lanjut, peregangan, trauma pada serat otot dan ligamen. Pengalaman nyeri sebelumnya tidak selalu berarti bahwa individu akanmenerima nyeri dengan lebih mudah pada masa yang akan datang. Apabila individu sejak lama sering mengalami serangkaian episode nyeri tanpa pernah sembuh maka rasa takut akan muncul, dan juga sebaliknya. Pengurangan nyeri persalinan dengan kompres hangat, masih jarang dilakukan di tempat pelayanan pertolongan persalinan, padahal sangat bermanfaat mengurangi nyeri persalinan dan mudah untuk dilaksanakan. Bidan harus dapat membagi waktu untuk memberikan dukungan dan bimbingan ibu bersalin dengan ikhlas, karena perjuangan ibu dalam persalinan sangat luar biasa termasuk keluarga/suaminya. 5. Pendapat Ibu tentang Kompres Hangat Pendapat ibu setelah diberikan kompres hangat, hampir seluruhnya (93,3), sangat bermanfaat dan nyeri berkurang. Kompres hangat memberikan rasa hangat untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah spasme otot dan memberikan rasa hangat pada daerah tertentu (Hidayat, 2008). Kompres hangat adalah pengompresan yang dilakukan dengan mempergunakan buli-buli panas yang di bungkus kain yaitu secara konduksi dimana terjadi pemindahan panas dari buli-buli ke dalam tubuh sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan akan terjadi penurunan ketegangan otot sehingga nyeri sendi yang dirasakan akan berkurang atau hilang (Potter & Perry, 2009). Kompres hangat terutama membantu ketika ibu inpartu sedang mengalami nyeri punggung yang disebabkan oleh posisi posterior oksiput janin atau tegangan umum pada otot punggung. Dengan diterapkannya kompres hangat dalam asuhan kebidanan pada ibu inpartu kala 1 fase aktif untuk membantu ibu mengurangi rasa nyeri persalinan tanpa efek samping pada ibu dan bayi memberikan kenyamanan ibu pada saat proses persalinan. Dari hasil penelitian didapatkan sebagian besar ibu inpartu kala 1 fase aktif mengalami pengurangan nyeri setelah diberikan kompres hangat.karena kompres hangat menurunkan ketegangan otot dan melancarkan pembuluh darah sehingga dapat meredakan nyeri Pemberian kompres hangat bisa diterapkan pada ibu inpartu kala 1 fase aktif sebagai salah satu asuhan sayang ibu. Dengan diberikannya kompres hangat ibu dapat menjalani proses persalinannya dengan rasa nyeri yang berkurang dari sebelum diberikan kompres hangat. Hendaknya di setiap pelayanan kesehatan mampu menerapkan teknik kompres hangat pada setiap ibu inpartu. Persalinan dan kelahiran merupakan proses fisiologi yang menyertai kehidupan hampir setiap wanita,namun pada umumnya menakutkan, karena disertai nyeri berat, bahkan dapat mengancam kondisi mental ibu (Yanti, 2009). Nyeri persalinan dapatmengakibatkan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis, perubahan tekanan darah, denyut jantung, pernafasan dan apabila tidak segera diatasi akan meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut dan stress (Bobak, 2009). Dengan adanya pengalaman nyeri persalinan, dapat menyebabkan ditress pada ibu yang serius yaitu dapat terjadi depresi pasca melahirkan (Mander, 2004). Terapi non farmakologi untuk mengatasinyeri persalinan antara lain terapi massage, musik,aromaterapi, kompres hangat, latihan nafas (breathexercise), dan latihan birthball. Selain mudahdilakukan, terapi non farmakologi menimbulkanefek samping yang sedikit dan biaya yang dikeluarkan sedikit.studi lebih lanjut terkaittindakan non farmakologi dapat dilakukan lebihmendalam menganai tindakan mana yang palingefektif untuk mengurangi nyeri persalinan. Pendekatan program juga dapat mendukung pengaplikasian terapi nonfarmaklogi pada saat persalinan sehingga dapat membantu meningkatkan kesehatan ibu dan janin (Sholehati et al, 2018). SURYA 12 Vol. 11, No. 01, April 2019

Setiap ibu dalam merasakan pengurangi rasa nyeri persalinan berbedabeda, sehingga ibu hendaknya diberikan pengurangan rasa nyeri sesuai dengan yang diinginkan ibu. Dengan demikian pelayan persalinan harus menguasai semua pengurangan nyeri, karena semua pengurangan nyeri bermanfaat untuk ibu dan dapat mengurangi stress masa persalinan dan pasca persalinan. Pemijatan adalah kontak fisik sumber rasa nyaman dan penghibur hati kapan saja, tetapi lebih khususnya selama kehamilan. Pemijatan bisa menjadi sarana yang membuat ibu rileks, mendekatkan ibu dengan suami dan juga berguna pada tahap pertama persalinan untuk menghilangkan sakit punggung, dan menentramkan, menenangkan dan menyejukkan si ibu. Dari hasil observasi dan kuesioner diatas yang dapat mempengaruhi pengurangan nyeri persalinan sebagian besar adalah dengan teknik kompres hangat. Meskipun faktor lain diatas ada yang mempengaruhi bagi sebagian ibu bersalin. Karena dengan menggunakan teknik kompres hangat ibu dapat merasakan kenyamanan dan pengurangan nyeri persalinan ketika kompres diletakkan di daerah punggungnya.pengurangan nyeri persalinan banyak intervensi yang dapat dilakukan sebagai metode pengurangan nyeri. Diantaranya dengan menerapkan teknik tersebut di tempat pelayanan kesehatan, dihadirkannya pendamping (suami atau keluarga) dan melakukan pijatan (lokasi sesuai dengan keinginan ibu) akanmampu mengurangi nyeri persalinan. Tidak semua ibu mengalami pengurangan nyeri persalinan yang sama dengan cara atau teknik yang sama pula. Tingkat nyeri yang dirasakan oleh ibupun berbeda. Salah satunya dengan teknik kompres hangat kebanyakan ibu mengalami pengurangan nyeri persalinan dibandingakan dengan teknik yang lain. Penggunaan teknik pengurangan nyeri persalinan hendaknya disesuaikan dengan situasi dan kondisi persalinan yang sedang berlangsung. Dan teknik yang digunakan punharus yang efektif dan memberikan kenyamanan pada ibu saat proses persalinan. Setidaknya dengan melakukan asuhan sayang ibu dengan teknik pengurangan nyeri persalinan, setiap ibu bersalin mampu menjalani proses persalinannya dengan aman dan nyaman. PENUTUP 1. Kesimpulan 1) Sebelum diberi intervensi pengurangan rasa nyeri, ibu inpartu fase aktif mengalami nyeri persalinan sangat nyeri, bahkan 16,6%, mengalami nyeri yang sangat berat. 2) Pengurangan nyeri dengan nafas dalam/panjang, sebagian besar (61,6%) cukup mengurang nyeri dan hampir setengah (28,4%) sangat mengurangi nyeri. 3) Pengurangan nyeri dengan pemijatan, sebagian besar (61,6%) cukup mengurang nyeri dan hampir setengah (35,1%) sangat mengurangi nyeri. 4) Pengurangan nyeri dengan kompres hangat sebagian besar (61,6%) cukup mengurang nyeri dan hampir setengahnya (38,4%) sangat mengurangi nyeri. 5) Setelah diberikan kompres hangat, hampir seluruhnya (93,3), sangat bermanfaat dan nyeri berkurang. 2. Saran 1) Ibu hamil seyogyanya menambah informasi khususnya tentang pengurangan nyeri persalinan, sehingga bisa menjalani masa persalinannya dengan aman dan nyaman. 2) Peneliti memberikan pengalaman dan masukan bagi masyarakat lebih memahami tentang pengurangan nyeri persalinan dengan kompres hangat. 3) Penelitian ini dapat menjadi acuan untuk pengembangan penelitian pengurangan rasa nyeri persalinan selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Azril Kimin. 2009. Kompres Alternatif Pereda Nyeri. Jakarta: ISPI Penerbitan Bandiyah, S. 2009. Kehamilan, Persalinan dan Gangguan Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika Bobak L.J. 2009. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC SURYA 13 Vol. 11, No. 01, April 2019

Gallo RBS, Santana LS, Marcolin AC, Duarte G, Quintana SM. 2018. Sequential application of non-pharmacological interventions reduces the severity of labour pain, delays use of pharmacological analgesia, and improves some obstetric outcomes: a randomised trial. Australian Physiotherapy Association: 34-40. RB. Mardi Rahayu Semarang. Hal: 393-400. Yanti. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan.Yogyakarta : Pustaka Raihana. Walsh, V. L. 2007. Buku Ajar Kebidanan Komunitas.Jakarta : EGC Hidayat, A., (2008). Ketrampilan Dasar Praktek Klinik untuk Kebidanan.Jakarta : Salemba Medika. Mander, R. 2009. Nyeri Persalinan. Jakarta : EGC Marlina ED. 2018. Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Penurunan Kecemasan Dan Nyeri Selama Kala I Fase Aktif Persalinan. Jurnal Ilmiah Bidan. Hal: 1-6. Potter & Perry. 2009..Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Santoso BI, Madjid OA, Trijanto I, Dharmasetiawani N, Usman J, Ramli Y, Sutati NL, Chairani R, Hardiawati H, Roementanigsih. 2017. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta. JPNK- KR Solehati T, Kosasih CE, Jayanti, Ardiyant A,Sari RI, Geuis Anggi Siska GA, Utari AD. 2018. Terapi nonfarmakologi nyeri pada persalinan: systematic review Faculty of Nursing-Universitas Padjajaran Simkin, P., Ancheta, R 2007. Buku Saku Persalinan.Jakarta : EGC. Simkin., P., Whalley, J., Keppler, A (2010). Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan dan Bayi.Jakarta : Arcanrik. Wulandari P, Kustriyani M, Chasanah U. 2016. Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Intensitas Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif di SURYA 14 Vol. 11, No. 01, April 2019