II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Anggrek Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae yang terdiri dari 800 genus dan kurang lebih 25.000 spesies. Genus Dendrobium merupakan salah satu genus anggrek terbesar yang menduduki peringkat kedua setelah genus Bulbophyllum. Genus ini memiliki 600 spesies yang menyebar di daerah tropis Asia Selatan, mulai dari Himalaya, Philipina hingga ke Australia ( Rosmanita, 2008). Klasifikasi anggrek Dendrobium adalah sebagai berikut: Kingdom Divisi Subdivisi Kelas Ordo Famili Subfamili Suku Subsuku : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledoneae : Orchidales : Orchidaceae : Epidendroideae : Epidendreae : Dendrobiinae Genus : Dendrobium (Widiasteoty, dkk, 2016). Anggrek Dendrobium berdasarkan cara hidupnya, sebagian besar termasuk anggrek epifit yaitu menumpang pada batang pohon lainnya tetapi tidak merugikan 5
6 tanaman yang ditumpanginya. Ada sebagian kecil spesiesnya bersifat lithofit yaitu tumbuh menempel pada batu, ada juga yang bersifat terestial atau hidup dengan mengambil nutrisi dari dalam tanah (Rosmanita, 2008). Morfologi Dendrobium sp. ialah batang pendek dan membengkak dengan tangkai menjuntai kebawah, berstruktur lunak dan memanjang, akarnya membentuk rizoma berdaging, ujung daun bulat meruncing, bentuk daunnya lonjong memanjang dan relatif datar serta melebar pada bagian tengah helaian daun, tipe pertumbuhannya simpodial (Beljai, 2017). Bunga anggrek Dendrobium biasanya biseksual yang terdiri dari dua lingkaran. Lingkaran luar berbentuk sepal atau kelopak bunga dan lingkaran dalam yang berbentuk petal atau mahkota bunga. Satu petalnya berdiferensiasi menjadi labelum atau bibir (Rosmanita, 2008). B. Syarat Tumbuh Syarat tumbuh anggrek berbeda-beda, namun semua jenis anggrek memerlukan aliran udara yang selalu bergerak untuk mencegah timbulnya penyakit akibat lingkungan yang terlalu basah, menurunkan suhu udara pada siang hari yang panas, dan membawa unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman seperti CO2, N2, dan air. Anggrek Dendrobium membutuhkan cahaya 50-60% dan suhu 28-30ºC dengan suhu minimal 15ºC. Lingkungan yang dikehendaki anggrek ini tidak terlalu basah tetapi membutuhkan kelembaban yang tinggi yaitu 65-70%. Keadaan media yang terlalu basah dapat menyebabkan tunas atau daun menjadi busuk Pertumbuhan
7 anggrek Dendrobium optimal pada ketinggian kurang dari 400 mdpl walaupun pada ketinggian yang lebih tinggi masih dapat tumbuh dan berbunga (Andarini, 2013). C. Media Tanam Media tumbuh yang baik bagi anggrek (famili Orchidaceae) harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain tidak lekas melapuk dan terdekomposisi, tidak menjadi sumber penyakit bagi tanaman, mempunyai aerasi dan draenase yang baik serta lancar, mampu mengikat air dan zat-zat hara secara optimal, dapat mempertahankan kelembaban di sekitar akar, ramah lingkungan serta mudah didapat dan relatif murah harganya (Wardani, dkk., 2013). Media tanam yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang ingin ditanam karena media tanam harus dapat menjaga kelembaban daerah sekitar akar, menyediakan cukup udara dan dapat menahan ketersediaan unsur hara. Keadaan yang demikian memungkinkan bibit anggrek untuk tumbuh pada media yang lebih keras hingga nantinya kuat menompang tubuh bibit anggrek, salah satu contohnya media arang kayu. Arang kayu cocok digunakan untuk tanaman anggrek di daerah kelembaban tinggi. Hal ini dikarenakan arang kayu kurang mampu mengikat air dalam jumlah banyak dan anggrek tidak suka kondisi yang terlalu basah. Selain itu, bahan media ini juga tidak mudah lapuk sehingga sulit ditumbuhi jamur dan cendawan yang dapat merugikan tanaman namun cenderung miskin akan unsur hara. Akar anggrek nantinya akan melekat tumbuh di arang kayu dengan kuat sehingga bibit anggrek bisa tumbuh tegak dalam pot (Agri Bio Tech, 2011).
8 Moss yang mengandung 2-3% unsur N sudah lama digunakan untuk medium tumbuh anggrek. Media moss mempunyai daya mengikat air yang baik, serta mempunyai aerasi dan drainase yang baik pula. Serabut kelapa mudah melapuk dan mudah busuk sehingga dapat menjadi sumber penyakit, tetapi daya menyimpan airnya sangat baik, mengandung unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman, serta mudah didapat dan murah harganya. Penggunaaan serabut kelapa sebagai media tumbuh sebaiknya memilih serabut kelapa yang sudah tua (Aditya, 2009). Media tanam pakis mempunyai daya mengikat air, aerasi dan drainase yang baik, lapuk secara perlahan-lahan, namun mengandung unsur hara yang sangat sedikit (Yoseva, 2014). D. Pemupukan Pupuk merupakan penyedia nutrisi bagi tanaman anggrek yang sangat penting. Media tanam untuk anggrek Dendrobium umumnya tidak dapat menyimpan dan menyediakan hara bagi tanaman, sehingga pemupukan yang rutin merupakan keharusan dalam budidaya tanaman anggrek. Pupuk majemuk baik berbentuk tepung (powder) maupun cair, yang dilarutkan dalam air dapat menyediakan unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman anggrek untuk pertumbuhan maupun perkembangannya (Burhan, 2017). Menurut (Erfa, dkk., 2017), pertumbuhan bibit yang lebih baik diperoleh pada bibit yang yang diberi pupuk dengan kandungan nitrogen yang lebih tinggi seperti dekastar. Salah satu unsur yang paling banyak dibutuhkan adalah nitrogen. Nitrogen
9 di dalam jaringan tumbuhan merupakan komponen dari berbagai senyawa esensial bagi tumbuhan. Nitrogen berperan untuk merangsang pertumbuhan secara keseluruhan, khususnya batang, cabang, dan daun. Peran nitrogen sangat penting dalam pembentukan protein dan merupakan bagian yang penting dari asam amino, koenzim, dan molekul protein. Oleh karena itu pemberian nitrogen dapat meningkatkan kandungan protein dan meningkatkan pertumbuhan daun. Unsur fosfor sangat berguna untuk merangsang pertumbuhan akar, bahan dasar protein, memperkuat batang tanaman serta membantu asimilasi dan respirasi. Gejala-gejala kekurangan P yaitu pertumbuhan terhambat (kerdil) karena pembelahan sel terganggu, daun-daun menjadi ungu atau coklat mulai dari ujung daun, terlihat jelas pada tanaman yang masih muda. Unsur kalium berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat, memperkuat jaringan tanaman serta membentuk antibodi tanaman melawan penyakit dan kekeringan. Salah satu fungsi spesifik unsur K adalah sebagai pengimbang atau penetral efek kelebihan N yang menyebabkan tanaman menjadi sukulen (awet muda) sehingga lebih mudah terserang hama penyakit, rapuh dan mudah rontoknya bunga/buah/daun/cabang. Hal ini karena unsur K berfungsi meningkatkan sintesis dan translokasi karbohidrat, sehingga mempercepat penebalan dinding-dinding sel dan ketegaran tangkai/buah/cabang. (Wasis dan Fathia, 2011).
10 E. Vitamin B1 Penambahan Vitamin B1 ini diperlukan sebagai katalisator sekaligus berfungsi sebagai co-enzim (Munir, 2016). Vitamin B1 pada tanaman anggrek dapat meningkatkan aktivitas hormon yang terdapat dalam jaringan tanaman sehingga dapat mempercepat pembelahan sel-sel yang baru. Selain itu bibit membutuhkan Vitamin B1 karena dapat mengurangi shock pada tanaman setelah pemindahan media dan memacu pertumbuhan tanaman anggrek (Purnami, 2014). F. Hipotesis Penggunaan dosis pupuk dekastar 2 gram mampu memberikan hasil yang terbaik pada media arang + moss (chile).