ANALISIS NILAI TAMBAH DAN STRATEGI PEMASARAN TORTILLA CHIPS JAGUNG DI HOME INDUSTRY INSAN MANDIRI KLATEN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS NILAI TAMBAH BAWANG MERAH LOKAL PALU MENJADI BAWANG GORENG DI KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUK OLAHAN SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) DI KABUPATEN SLEMAN Meta

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI PEMASARAN SUSU KALEYO DI UMKM BRAYAT MANUNGGAL KABUPATEN SRAGEN. Program Studi Agribisnis

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

Analisis Usaha Dan Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik Ketela Ungu Sebagai Produk Unggulan Di Kabupaten Karanganyar

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

III. METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data melakukan analisa-analisa sehubungan dengan tujuan

ANALISIS EKONOMI DAN PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SUSU KEDELAI BERBAGAI SKALA USAHA DI WILAYAH KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. terlebih keuntungan dalam sektor pertanian. Sektor pertanian terutama

III. METODE PENELITIAN

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

ABSTRACT. Keywords: coconut sugar, added value, work productivity, SWOT, QSPM

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK KETELA DI KECAMATAN KEMIRI KABUPATEN PURWOREJO

ANALISIS NILAI TAMBAH BUAH PISANG MENJADI KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG

PENDAHULUAN. Nurmedika 1, Marhawati M 2, Max Nur Alam 2 ABSTRACT

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG

ANALISIS NILAI TAMBAH MANISAN CARICA DI KABUPATEN WONOSOBO

STRATEGI PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus sp) DI KOTA MEDAN

III. METODE KERJA 1. Lokasi dan Waktu 2. Pengumpulan data

STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KRECEK SINGKONG DI KECAMATAN PONJONG KABUPATEN GUNUNGKIDUL

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

STRATEGI PEMASARAN MELON DI KABUPATEN SRAGEN

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2015 di agroindustri kelanting

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG

III. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI PENGOLAHAN METE DI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG PUTIH GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS EFISIENSI DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAHU DI KOTA PEKANBARU

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar ini mencakup pengertian yang digunakan untuk menunjang dan

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR NPM :

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan

Steffi S. C. Saragih, Salmiah, Diana Chalil Program StudiAgribisnisFakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

STRATEGI DISTRIBUSI PEMASARAN PAKAN AYAM

DIVERSIFIKASI NILAI TAMBAH DAN DISTRIBUSI KEREPIK UBI KAYU DI KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP

Keyword : krecek, marketing strategic, swot analysis

STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA USAHA PISANG AROMA DI KABUPATEN TEMANGGUNG

PERENCANAAN STRATEGIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KERIPIK BUAH DI UKM VANESHA FRUIT CHIPS MALANG JAWA TIMUR

STRATEGI PEMASARAN AGROINDUSTRI PANCAKE DURIAN DI KOTA MEDAN

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI METE DI KABUPATEN WONOGIRI TESIS

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI EMPING JAGUNG (THE DEVELOPMENT STRATEGY OF CORN FLAKES AGROINDUSTRY)

IV. METODOLOGI PENELITIAN

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KRECEK DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI Sigit Joko Rahmanto, Eny Lestari, Wiwit Rahayu

Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung)

STRATEGI KEMITRAAN UMKM PENGOLAH IKAN DI KABUPATEN REMBANG. Anik Nurhidayati 1), Rikah 2) 1

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

I. PENDAHULUAN. melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu

PROSPEK PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI OLAHAN JAGUNG DI KABUPATEN KUPANG

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN STRATEGI PEMASARAN USAHA INDUSTRI TAHU DI KOTA MEDAN. Jl. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 5.2. Analisa Matriks ekternal Factor Evaluation (EFE)

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

METODE PENELITIAN. dilapangan serta menggali fakta-fakta yang berkaitan dengan analisis nilai tambah

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SANTAN KELAPA

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data Defenisi Operasional Penelitian

PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA IKAN PADA KELOMPOK IKAN DI DESA JATISARI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 1 Maret 2016 STRATEGI PENGEMBANGAN PEMASARAN MANISAN CARICA CV YUASAFOOD KABUPATEN WONOSOBO

DAYA SAING PRODUK-PRODUK INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (KELOMPOK BARANG KAYU DAN HASIL HUTAN) DI KOTA TARAKAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Unja ABSTRAK

ANALISIS POTENSI AGROINDUSTRI UNGGULAN SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG SEKTOR PERTANIAN DI KECAMATAN NGRAHO, KABUPATEN BOJONEGORO

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di Kecamatan Leuwiliang dan Leuwisadeng,

PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Kontribusi Tanaman Pangan Terhadap PDB Sektor Pertanian pada Tahun (Miliar Rupiah)

BAB IV METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. setelah beras. Jagung juga berperan sebagai bahan baku industri pangan dan

STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAPI POTONG DI KABUPATEN BLORA

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI KERUPUK SINGKONG (Studi Kasus di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Wisata Batu)

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH EMPING TEKI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DESA KERTASADA KABUPATEN SUMENEP

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

NASKAH PUBLIKASI JURNAL

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMETAAN DAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI MEBEL MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT

STRATEGI PENGEMBANGAN KEMITRAAN PETANI TEMBAKAU DENGAN PT MERABU DI KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN GROBOGAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOC PEDAGING PADA PT X UNIT BALI. Abstrak

IV. METODE PENELITIAN

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BERAS HITAM ORGANIK (Studi Kasus di Kelompok Tani Gemah Ripah Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar)

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAPE SINGKONG DI KOTA PEKANBARU

RENTABILITAS USAHA PEMASARAN AYAM RAS PEDAGING PADA UD. MITRA SAHABAT

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi Negara. Negara agraris

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA RASA DI KOTA PALU

III. METODE PENELITIAN

AGUS PRANOTO

Nilai Tambah Produk Olahan Ikan Salmon di PT Prasetya Agung Cahaya Utama, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan

Transkripsi:

1 ANALISIS NILAI TAMBAH DAN STRATEGI PEMASARAN TORTILLA CHIPS JAGUNG DI HOME INDUSTRY INSAN MANDIRI KLATEN Nonik Desi Tri Lestari, Kusnandar, Nuning Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No.36 A Kentingan Surakarta 57126 Telp./Fax(0271)637457 Email : nonikdesi@gmail.com. Telp. 085755086848 Abstract : The main aim of this study are to examine the amount of expense, income, profit, and value added per raw material over tortilla chips production in Insan Mandiri home industry Klaten and to determines appropriate alternative strategies for InsanMandiri home industry Klaten. The research proposes an analytic framework that combines descriptive analysis method as the basic method and purposive technique as the technique to select the respondents, which means it was applied to the people who had involved on the research for a long time and still in active condition. The analysis yields four results: (1) the total expense for tortilla chips production is Rp. 37.215.944,19/month, (2) the income over tortilla chips is Rp. 47.474.500,00/month, (3) profits gained from tortilla chips is Rp. 10.258.555,81 (4) value added per raw material of tortilla chips is Rp. 4.916,56/Kg. For the marketing strategies, SWOT analysis is applied to identify external factors and internal factors and SWOT matrix to formulate the alternative strategies in marketing Insan Mandiri home industry Klaten. The alternative strategies that can be applied are keep or expanse the current market, keep a good partnership with suppliers to guarantee the continuity of production, improve the production to meet the demands of agents and consumers, utilize governments facilities, take part in bussines micro, small and medium training to increase and improve the marketing technology marketing management; keep the good relationship and cooperation with consumers and agents; improve the product quality and maximize the packaging to reach all societies. Keywords: processing, home industry, corn, tortilla chips, value added, marketing strategy. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan, keuntungan, dan nilai tambah per bahan baku pada olahan tortilla chips di Home Industry Insan Mandiri Klaten dan untuk menentukan alternatif strategi pemasaran yang tepat untuk Home industry Insan Mandiri. Metode dasar penelitian ini adalah adalah metode deskripsi analisis. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara studi kasus yaitu Home Industry Insan Mandiri. Teknik pengambilan responden secara purposive yaitu kepada orang-orang yang telah cukup lama dan masih aktif terlibat dalam kegiatan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)biaya total tortilla chips sebesar Rp 37.215.944,19/bulan, (2)penerimaan tortilla chips sebesar Rp 47.474.500,00/bulan, (3) keuntungan tortilla chips sebesar Rp 10.258.555,81, (4) nilai tambah per bahan baku pada tortilla chips Rp 4.916,56/Kg. Strategi pemasaran yang dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT untuk mengidentifikasi faktor eksternal dan faktor internal dan matrixs SWOT untuk merumuskan alternatif strategi dalam pemasaran Home Industry Insan. Alternatif strategi yang dihasilkan antara lain memperluas dan mempertahankan pasar yang sudah ada, menjaga kemitraan yang baik dengan pemasok bahan baku untuk menjamin kontiyuitas produksi, meningkatkan produktifitas untuk dapat memenuhi permintaan agen dan konsumen, pemanfaatan fasilitas pemerintah dan pelatihan UMKM untuk meningkatkan teknologi pemasaran dan memperbaiki managemen pemasaran, mempertahankan hubungan dan kerjasama yang baik dengan konsumen dan agen, memperbaiki kualitas produk dan memperbaiki kemasan untuk memuaskan pelanggan dan menjangkau semua kalangan masyarakat. Kata kunci: Home industry, jagung, tortilla chips, nilai tambah, dan strategi pemasaran.

1 2 PENDAHULUAN Sektor utama dalam perekonomian bangsa Indonesia adalah sektor pertanian. Hampir semua sektor yang ada di Indonesia tidak lepas dari sektor pertanian. Merurut Badan Pusat Statistik tahun 2011-2012 laju pertumbuhan pada pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan mencapai 3,97%, sedangkan untuk sektor pertambangan dan penggalian hanya 1,49%. Sektor pertanian mampu memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap total PDB. Tabel 1. Luas Panen- Produktivitas- Produksi Tanaman Pangan di Indonesia pada Tahun 2013 Komoditi Produksi (KU) Luas Panen (hektar) Produktivitas (Ku/Ha) Padi 7.086.657.100 13.769.913 51,46 Jagung 1.851.043.500 3.857.359 47,99 Kedelai 80.756.800 554.132 14,57 Sumber : BPS Indonesia 2013 Banyaknya hasil pertanian di Indonesia Tahun 2013, jagung Indonesia menjadikan para pelaku merupakan kebutuhan yang cukup usaha untuk menciptakan nilai penting bagi kehidupan manusia dan ekonomis terhadap hasil pertanian. merupakan komoditi tanaman Menurut data Badan Pusat Statistik pangan kedua setelah padi. Tabel 2. Komposisi Nutrisi Jagung Muda dan Jagung Tua Komponen Kadar Komponen Kadar Kalori 33 kal Besi 0,5 mg Protein 2,2 gr Nilai Vit A 200 SI Lemak 0,1 gr Vit B1 0,08 mg Kalsium 7 mg Vit C 8 mg Fosfor 100 mg Air 89,5 g Sumber : Gayo (1990) dalam Warisno 1991 Jagung yang kaya akan nutrisi dan kandungan gizinya menjadikan daya tarik terhadap minat konsumen didalam mengkonsumsi jagung. Nilai tambah terhadap produk hasil pertanian diperoleh dari adanya proses pengolahan. Proses pengolahan jagung menjadi tortilla chips dikembangkan di Home Industry Insan Mandiri. Pengolahan jagung menjadi Tortilla chips dapat memberikan nilai tambah pada produk olahan bahan makanan tersebut. Dengan terbentuknya harga baru dari produk olahan jagung dapat memberikan keuntungan yang lebih tinggi bila dibandingkan tanpa melalui proses pengolahan. Hal tersebut yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian ini. Home Industry akan mampu bertahan dan bersaing apabila mampu menerapkan pengelolaan manajemen Pemasaran secara baik. Potensi pemasaran tortilla chips belum dioptimalkan secara maksimal oleh pengusaha. Hal ini terlihat dengan kegiatan pemasaran yang masih terbatas ke delapan agen besar yang terletak di daerah Solo, Klaten, magelang dan Yogyakarta, promosi belum gencar

3 masih dari mulut ke mulut. Suatu manajerial sangat sederhana yang terdapat di dalamnya, sangat membutuhkan perumusan strategi pemasaran yang tepat sebagai alternatif untuk mengembangkan pasar Home Industry Insan Mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar nilai tambah yang diperoleh dari usaha pengolahan jagung menjadi tortilla chips, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan Internal (kekuatan dan kelamahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) pada pemasaran tortilla chips, serta mengetahui alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pemasaran tortilla chips di Home Industry Insan Mandiri Klaten. METODE PENELITIAN Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan secara studi kasus. Dalam metode studi kasus, populasi yang akan diteliti lebih terarah atau terfokus pada Home Industry Insan Mandiri Klaten. Metode Penentuan Responden Penentuan responden (Key Informan) dipilih secara purposive yaitu pengusaha (Wiyono), dua konsumen (Nila dan Taufik), dua distributor (Iswanto dan Purwanto), satu pemasok (Agus) dan dua akademis (Ir. Choirul anam, M.P, M.T dan Erlyna Wida R., SP, M.P). Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan berupa data primer yang bersumber dari Data yang diambil meliputi penggunaan sarana produksi pengolahan tortilla chips, penggunaan tenaga kerja pengolahan tortilla chips, besarnya produksi pengolahan tortilla chips, harga produksi pengolahan tortilla chips, serta data-data lain yang menunjang tujuan penelitian ini. Data sekunder berasal dari Badan Pusat Statistik Indonesia tahun 2013 yaitu data luas panen produktivitas produksi tanaman jagung di Indonesia pada Tahun 2013 dan Badan Pusat Statistika Kabupaten Klaten. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara (interview), metode angket dan pencatatan. Metode Analisis Data Untuk menghitung besarnya biaya menggunakan rumus TC= TFC + TVC...(1) dimana TC adalah biaya total usaha pengolahan tortilla chips (Rp/bln), TFC adalah total biaya tetap usaha pengolahan tortilla chips (RP/bln) dan TVC adalah total biaya variabel usaha pengolahan tortilla chips (Rp/bln). Untuk menghitung penerimaan menggunakan rumus TR = Q x P...(2) dimana TR adalah penerimaan total usaha pengolahan tortilla chips (Rp/bln), Q adalah jumlah tortilla chips yang dihasilkan (Kemasan), dan P adalah harga tortilla chips per kemasan (Rupiah) (Boediono, 2008). Analisis nilai tambah yang digunakan pada penelitian ini dengan menggunakan rumus :

4 Tabel 3. Perhitungan Nilai Tambah No Variabel Simbol Rumus 1. Output (kg/bulan) (1) (1) 2. Input bahan baku (kg/bulan) (2) (2) 3. Input tenaga kerja (jam/bulan) (3) (3) 4. Faktor konversi (4) (4) = 5. Koefisien tenaga kerja (jam/kg) (5) (5) = 6. 7. 8. 9. Harga produk (Rp/kg) Upah rata-rata tenaga kerja (Rp/JKO) Harga bahan baku (Rp/kg) Sumbangan input lain (Rp/kg) (6) (7) (8) (9) (6) (7) (8) (9) 10. 11. Nilai output (Rp/kg) Nilai tambah (Rp/kg) (10) (11) (10) = (4) x (6) (11) = (10) (8) (9) 12. Rasio nilai tambah (%) (12) (12) = x 100% 13. Imbalan tenaga kerja (Rp/kg) (13) (13) = (5) x (7) 14. Bagian tenaga kerja (%) Sumber : Sudiyono, 2002 Tujuan dari analisis faktor internal adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal kunci yang menjadi kekuatan dan kelemahan didalam pengembangan industri. Analisis faktor eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor Tabel 4. Matriks SWOT Kekuatan (S) Daftar Kekuatan (14) (14) = x100% eksternal kunci yang menjadi peluang dan ancaman bagi pengembangan industri. Analisis Matriks SWOT digunakan untuk menetapkan alternatif strategi berdasarkan kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang. Kelemahan (W) Daftar Kelemahan Peluang (O) Daftar Peluang Strategi SO Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi WO Mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang Ancaman (T) Daftar Strategi ST Menggunakan kekuatan Ancaman untuk menghindari ancaman Sumber : Rangkuti, 2001 Strategi WT Meminimalkan kelemahan menghindari ancaman dan

5 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Biaya Analisis biaya digunakan untuk menghitung biaya total Home Industry Insan Mandiri dalam proses pengolahan jagung menjadi tortilla chips. Biaya ini terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Tabel 5. Rata-rata Biaya Total per Bulan Home Industry Insan Mandiri No. Macam Biaya Nilai (Rp) 1. Biaya Tetap 211.344,19 2. Biaya Variabel 37.004.600,00 Biaya total 37.215..944,19 Sumber : Analisis Data Primer (2014) Tabel 5 menunjukkan bahwa besar biaya total yang dikeluarkan adalah Analisis Penerimaan Penerimaan merupakan hasil Rp 37.215..944,19. Biaya total perkalian dari jumlah produk yang merupakan penjumlahan dari biaya dihasilkan dengan harga satuan tetap dan biaya variable. produk yang dinyatakan dalam satuan rupiah. Tabel 6. Rata-rata Penerimaan per Bulan Home Industry Insan Mandiri Jenis Volume Harga (Rp) Nilai (Rp) (bungkus) Plastik 200gr 415 5.500 2.282.500,00 Plastik 2,5kg 1.076 42.000 45.192.000,00 Penerimaan (Rp) 47.474.500,00 Sumber : Analisis Data Primer (2014) Berdasarkan Tabel 6 dapat Keuntungan merupakan selisih diketahuibahwa besar penerimaan antara penerimaan total dengan biaya yang diperoleh satu bulan di Home total yang telah dikeluarkan. Industry Insan Mandiri adalah Rp 47.474.500,00,00. Analisis Keuntungan Keuntungan tiap bulan di Home Industry Insan Mandiri dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 7. Rata-rata Keuntungan per Bulan Home Industry Insan Mandiri No. Macam Biaya Rata-rata (Rp) 1. Penerimaan Total 47.474.500,00 2. Biaya Total 37.215..944,19 Keuntungan 10.258.555,81 Sumber : Analisis Data Primer (2014) Tabel 7 menunujukkan bahwa ratarata keuntungan yang diperoleh tiap bulan oleh Home Industry Insan Mandiri adalah sebesar Rp 10.258.555,81. Analisis Nilai Tambah Nilai tambah merupakan selisih rupiah yang dihasilkan oleh produk pertanian sebelum terjadi pengolahan hingga menjadi sebuah produk baru.

6 Pada tabel berikut akan disajikan nilai tambah dari proses pengolahan jagung menjadi tortilla chips di Home Industry Insan Mandiri. Tabel 8. Analisis Nilai Tambah Usaha Torttilla chips di Home Industry Insan Mandiri No. Uraian Nilai 1. Hasil produksi (kg/bulan) (1) 2.773,00 2. Bahan baku (kg/bulan) (2) 2.744,00 3. Input tenaga kerja (jam/bulan) (3) 210,00 4. Faktor konversi (1) / (2) 1,01 5. Koefisien tenaga kerja (3) / (2) 0,08 6. Harga produk (Rp/kg) (6) 16.800,00 7. Upah rata-rata tenaga kerja (Rp/jam) (7) 2.857,14 8. Harga bahan baku (Rp/kg) (8) 4.200,00 9. Sumbangan input lain (9) 7.851,44 10. Nilai output (Rp/kg) (4)x(6) 16.968,00 11. Nilai tambah (Rp/kg) (10)-(8)-(9) 4.916,56 12. Rasio nilai tambah (%) (11) / (10) x100% 28,98 13. Imbalan tenaga kerja (Rp/kg) (5)x(7) 228,57 14. Bagian tenaga kerja (%) (13) / (11) x100% 4,65 Sumber : Analisis Data Primer 2014 Berdasarkan tabel 8 nilai tambah diperoleh dari pengurangan antara nilai output tortilla chips sebesar Rp 16.968,00 dengan harga bahan baku Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan Berdasarkan hasil analisis faktor internal maka dapat diidentifikasi sebesar Rp 4.200,00 dan sumbangan kekuatan dan kelemahan yang input lain sebesar Rp 7.851,44. berpengaruh terhadap pemasaran Home Industry Insan Mandiri dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 9. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan dalam Pemasaran Home Industry Insan Mandiri di Desa Bengking Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten. FAKTOR INTERNAL KEKUATAN KELEMAHAN Sumber Daya Manusia Pemasaran Keuangan Produksi a) Pengalaman mengusahakan tortilla chips yang lama b) Tenaga kerja terampil, disiplin dan etos kerja tinggi a) Proses distribusi lancar b) Berlangganan dengan agenagen besar c) Harga produk terjangkau a) Tortilla chips bermanfaat bagi kesehatan dan rasanya enak a) Tingkat pendidikan sumber daya manusia rendah b) Pengusaha menangani semua managemen a) Cangkupan pasar belum meluas dan promosi kurang b) Daya tahan kurang dan Kemasan tortilla chips tidak menarik c) Distributor tortilla chips masih sedikit dan belum meluas a) Tidak mengakses perbankan padahal modal terbatas a) Kapasitas produksi terbatas Teknologi Sumber : Analisis data Primer (2014) a) Belum menggunakan internet

7 Berdasarkan tabel 9 identifikasi kelemahan paling banyak adalah kelemahan di pemasaran Home Industry Insan Mandiri diantaranya seperti; cakupan pasar belum meluas, kurangnya promosi, daya tahan produk kurang, kemasan produk tidak menarik, distributor tortilla chips masih sedikit dan belum meluas. Identifikasi Faktor Peluang dan Ancaman Berdasarkan hasil analisis faktor eksternal maka dapat diidentifikasi peluang dan ancaman yang berpengaruh terhadap pemasaran Home Industry Insan Mandiri dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Identifikasi Peluang dan Ancaman dalam Pemasaran Home Industry Insan Mandiri di di Desa Bengking Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten. FAKTOR EKSTERNAL a) Konsumen b) Pesaing c) Agen atau pelanggan d) Pemerintah PELUANG a) Respon konsumen tinggi a) Agen selalu memesan setiap bulannya b) Pangsa pasar yang masih luas a) Bantuan Pemerintah b) Pelatihan UMKM dari UNS - e) Pemasok a) Bermitra dengan pemasok b) Jaminan ketersediaan bahan baku dan jarak pemasok dekat Sumber : Analisis data Primer (2014) Berdasarkan tabel 10 identifikasi peluang paling banyak diantaranya seperti respon konsumen tinggi, agen selalu memesan setiap bulannya, pangsa pasar yang masih luas, bantuan dari pemerintah, pelatihan UMKM dari UNS, bermitra dengan pemasok, jaminan ketersediaan bahan baku dan jarak pemasok dekat. Peluang-peluang ini dapat mengatasi kelemahankelemahan yang ada di pemasaran Home Industry Insan Mandiri. ANCAMAN a) Produk pesaing memiliki kualitas yang lebih baik b) Tingginya tingkat persaingan a) Kurangnya pendampingan dan pemberdayaan dari pemerintah a) Fluktuasi harga bahan baku Alternatif Strategi Pemasaran di Home Industry Insan Mandiri Perumusan untuk alternatif strategi yang diperlukan dalam Pemasaran Home Industry Insan adalah dengan menggunakan analisis matriks SWOT. Matriks ini menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi, yaitu strategi S-O, strategi W-O, strategi W-T, dan strategi S-T. Adapun Matrik SWOT dapat dilihat pada Tabel 11.

8 Tabel 11. Alternatif Strategi Matriks SWOT Pemasaran Home Industry Insan Mandiri Di Desa Bengking Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten. Peluang (O) 1. Respon konsumen tinggi 2. Agen selalu memesan setiap bulannya 3. Pangsa pasar yang masih luas 4. Bantuan Pemerintah 5. Pelatihan UMKM dari UNS 6. Bermitra dengan pemasok 7. Jaminan ketersediaan bahan baku dan jarak pemasok dekat Ancaman (T) 1. Produk pesaing memiliki kualitas lebih baik 2. Tingginya tingkat persaingan 3. Fluktuasi harga bahan baku 4. Kurangnya pendampingan dan pemberdayaan dari pemerintah Sumber : Analisis Data Primer (2014) Berdasarkan tabel 11 dapat diperoleh beberapa alternatif strategi yang dapat dipertimbangkan diantaranya memperluas dan mempertahankan pasar yang sudah ada, menjaga kemitraan yang baik dengan pemasok bahan baku untuk Kekuatan (S) 1. Pengalaman mengusahakan tortilla chips yang sudah lama 2. Tenaga kerja terampil, disiplin dan etos kerja tinggi 3. Proses distribusi lancar 4. Berlangganan dengan agen-agen besar 5. Harga produk terjangkau 6. Tortilla chips bermanfaat bagi kesehatan dan rasanya enak Strategi S-O 1) Memperluas dan mempertahankan pasar yang sudah ada (S1,S2, S3,S4,S5, O1,O2,O3) 2) Menjaga kemitraan yang baik dengan pemasok bahan baku untuk menjamin kontiyuitas produksi (S1,O6,O7) Strategi S-T 1) Mempertahankan hubungan dan kerjasama yang baik dengan konsumen, dan agen (S4,S5,S6,T1,T2, T3, T4) Kelemahan (W) 1. Tingkat pendidikan SDM rendah 2. Pengusaha menangani semua managemen 3. Cangkupan pasar belum meluas dan promosi kurang 4. Daya tahan kurang dan kemasan tortilla chips tidak menarik 5. Tidak mengakses perbankan padahal modal terbatas 6. Kapasitas produksi terbatas 7. Distributor tortilla chips masih sedikit dan belum meluas 8. Belum menggunkan internet Strategi W-O 1) Meningkatkan produktifitas untuk dapat memenuhi permintaan agen dan konsumen (W3, W6,W7, O1,O2,O3) 2) Pemanfaatan fasilitas pemerintah dan pelatiahan UMKM untuk meningkatkan teknologi pemasaran dan manajemen pemasaran. (W1,W2,W5, W7,W8, O4,O5) 1. Strategi W-T 1) Memperbaiki kualitas produk dan kemasan untuk memuaskan pelanggan dan menjangkau semua kalangan masyarakat (W3,W4, W7, T1,T2) menjamin kontiyuitas produksi, meningkatkan produktifitas untuk dapat memenuhi permintaan agen dan konsumen, pemanfaatan fasilitas pemerintah dan pelatiahan UMKM untuk meningkatkan teknologi pemasaran dan manajemen

9 pemasaran, mempertahankan hubungan dan kerjasama yang baik dengan konsumen, dan agen, serta memperbaiki kualitas produk dan KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan diantaranya adalah home Industry Insan Mandiri ini mampu memberikan nilai tambah per bahan baku sebesar Rp 4.916,56/Kg. Hal ini berarti bahwa setiap satu kilogram bahan baku yang digunakan dalam proses produksi mampu menghasilkan nilai tambah sebesar Rp 4.916,56/Kg, faktorfaktor eksternal dan internal dalam pemasaran Home Industry Insan Mandiri menunjukkan faktor eksternal pada peluang lebih banyak dibandingkan dengan ancaman. Kemudian pada faktor internal menunjukkan bahwa kelemahan lebih banyak dibandingkan kekuatan. Alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pemasaran tortilla chips di Home Industry Insan Mandiri di Desa Bengking Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten antara lain : Strategi Strength- Opportunity (S-O): Memperluas dan mempertahankan pasar yang sudah ada; dan menjaga kemitraan yang baik dengan pemasok bahan baku untuk menjamin kontiyuitas produksi, Strategi Weakness- Opportunity (W-O) : Meningkatkan produktifitas untuk dapat memenuhi permintaan agen dan konsumen; dan pemanfaatan kemasan untuk memuaskan pelanggan dan menjangkau semua kalangan masyarakat. fasilitas pemerintah dan pelatihan UMKM untuk meningkatkan teknologi pemasaran dan managemen pemasaran, Strategi Strength-Threat (S-T): Mempertahankan hubungan dan kerjasama yang baik dengan konsumen dan agen, Strategi Weakness-Threat (W-T): Memperbaiki kualitas produk dan memperbaiki kemasan untuk memuaskan pelanggan dan menjangkau semua kalangan masyarakat. Saran Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan untuk perkembangan pemasaran Home Industry Insan Mandiri adalah sebaiknya dilakukan pergantian minyak goreng setelah melakukan 3kali penggorengan, untuk menjaga daya tahan produk, sebaiknya dilakukan penganekaragaman rasa produk dan bentuk dengan berbagai macam variasi rasa dan yang terakhir sebaiknya Home Industry Insan Mandiri melakukan penganekaragaman kemasan dengan menggunakan aluminium foil dan kemasan plastik diperbaiki lagi dengan ukuran plastik yang lebih tebal dengan bentuk merk yang lebih kreatif. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik 2012. Industri Pengolahan. www.bps.go.id. Diakses pada 17 November 2013.

10 Badan Pusat Statistik 2013. Tanaman Pangan.http://www.bps.go.id/ tnmn_pgn.php?kat=3. Diakses pada 08 Desember 2013. Boediono 2008. Ekonomi Mikro Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE. Rangkuti, F. 2001. Analisis SWOT Teknik membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Sudiyono, A. 2002. Pemasaran Pertanian. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang. Warisno. 1991. Seri Budidaya Jagung Hibrida. Kanisius. Yogyakarta