STUDI CONTRIBUTORY WORK & NON-CONTRIBUTORY WORK PADA PROSES PEKERJAAN STRUKTUR SALAH SATU PERUMAHAN DI SURABAYA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian mengenai construction waste yang telah dilakukan melalui

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menangani proyek konstruksi di kawasan Daerah Kabupaten Badung, dapat diperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Factors Influencing Contractor Performance in Indonesia: A Study of Non Value-Adding Activities

TINJAUAN PUSTAKA. produk akhir bagi pihak pengguna jasa konstruksi (Formoso et al, 2002).

PENDAHULUAN. merupakan pewaris Kerajaan Mataram yang dipecah pada tahun mewah, maka dari itu Solo Baru juga merupakan kawasan pemukiman elit.

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

TINGKAT KEPENTINGAN FAKTOR FAKTOR PRODUKTIVITAS PEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENGARUH DAN TINGKAT FREKUENSI

ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING: STUDI KASUS PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. proyek ini adalah metode kontrak umum (generally contract method), dengan

STUDI FAKTOR-FAKTOR UTAMA PENYEBAB PEMBOROSAN MATERIAL (MATERIAL WASTE) PADA PROYEK REHABILITASI JARINGAN IRIGASI PROVINSI ACEH

ANALISIS KINERJA WAKTU PROYEK SEKOLAH X DENGAN METODE PERFORMANCE INTENSITY

PEMBUATAN ASSESSMENT UNTUK IDENTIFIKASI DELAPAN PEMBOROSAN DI BIDANG INDUSTRI KONSTRUKSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut

EVALUASI WASTE PADA PROYEK GEDUNG DI WILAYAH SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. menjadi manpower, material, machines, money, method (Ervianto,2005).

ANALISA RESIKO TERHADAP WAKTU PENYELESAIAN PROYEK PADA PEMBANGUNAN PERUMAHAN PERUMAHAN DI SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pekerjaan ulang. Pada penelitian ini rework didefinisikan sebagai aktivitas

RASIO KEBUTUHAN BETON, BESI TULANGAN, DAN BEKISTING UNTUK PEKERJAAN STRUKTUR PADA PROYEK APARTEMEN & HOTEL

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

EVALUASI PRODUKTIVITAS KERJA STRUKTUR KOLOM, BALOK, DAN PLAT DI PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka akan memuat teori dan hasil penelitian penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu :

MONITORING JADWAL SUATU PROYEK SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPI DAN PPC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI WASTE DAN IMPLEMENTASI LEAN CONSTRUCTION (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA TARUNA POLITEKNIK ILMU PELAYARAN SEMARANG)

EVALUASI DAN ANALISA JADWAL PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK X )

INSPEKSI PROSES PELAKSANAAN DAN CACAT PADA DINDING PANEL PRACETAK SUATU PROYEK APARTEMEN

TANTANGAN YANG BERPENGARUH DAN KETERAMPILAN MANAJER PROYEK PADA PROYEK YANG BERUPAYA MENJADI BANGUNAN HIJAU

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI DAN EVALUASI FAKTOR-FAKTOR KOMPETENSI SOSIAL MANAJER PROYEK

ANALISA PRODUKTIFITAS PEKERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING: STUDI KASUS PADA PROYEK X DAN Y

BAB I PENDAHULUAN. pembangunannya masih dilaksanakan dengan metode konvensional (cast in situ),

MODEL SUMBER DAN PENYEBAB REWORK PADA TAHAPAN PROYEK KONSTRUKSI

TIME-COST TRADE-OFF MODEL FOR TIE BEAM ACTIVITY

STUDI MENGENAI MODEL ESTIMASI DURASI KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

STUDI PUSTAKA : ANALISA PENGARUH DESAIN TERHADAP DIRECT WASTE DAN INDIRECT WASTE YANG TERJADI PADA TAHAP KONSTRUKSI

Analisis Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 1 Agustus 2015

BAB I PENDAHULUAN. proyek yang berhasil adalah penggunaan biaya yang efisien. Material adalah salah

DAFTAR PUSTAKA. 5. Indrajit, R.E, Djokopranoto, R (2003), Konsep Manajemen Supply Chain, PT. Gramedia Pustaka Utama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah yang ingin dicapai maka dibutuhkan data primer

KEPENTINGAN DAN IMPLEMENTASI GREEN CONSTRUCTION DARI SISI PANDANG KONTRAKTOR

FAKTOR DOMINAN PENENTU PELAKSANAAN PROYEK PLTU SKALA KECIL

TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA

BAB 3 METODE PENELITIAN

STRUKTUR BIAYA PURCHASING BESI BETON PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR

Hariyono Seputro Youngky Pratama 6

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ialah rework tidak dapat sepenuhnya dihindari dari dunia konstruksi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya mengenai Green Construction telah dilakukan

PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING PROYEK PERUMAHAN DI KOTA PEKANBARU

STUDI MENGENAI CONSTRUCTION WASTE PADA PROYEK KONSTRUKSI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

ANALISIS WAKTU PEKERJAAN FINISHING PADA PROYEK APARTEMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produktivitas memiliki bermacam-macam arti, masing-masing. bidang pengetahuan memiliki pengertian yang berlainan tentang

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

Universitas Indonesia. Pengaruh proses perencanaan..., Leonard, FT UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata rework dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang dapat meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

EVALUASI PENYIMPANGAN PONDASI TIANG DARI RENCANA AWAL

ANALISA SISA MATERIAL KONSTRUKSI DAN PENANGANANNYA PADA PROYEK GEDUNG PENDIDIKAN PROFESI GURU UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA (177K)

BAB I PENDAHULUAN BAB I-1

MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI YOGYAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA RINGAN PADA PERUMAHAN DI KALIMANTAN SELATAN

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016

MODEL FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DAN DAMPAK KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

STUDI KASUS PEKERJAAN PRODUKSI DAN PEMASANGAN DINDING PRECAST PADA PROYEK APARTEMEN

PERBANDINGAN PPC DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PADA DUA PROYEK APARTEMEN

KAJIAN POLA RANTAI PASOK PENGEMBANGAN PERUMAHAN TESIS ERY RADYA JUARTI NIM :

FAKTOR KRITIS KESUKSESAN ANTARA KONTRAKTOR DAN OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KETERLAMBATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PADA PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN DI KABUPATEN MOROWALI

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS ALAT HYDRAULIC HAMMER DAN JACK IN PILE DI SURABAYA

PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN GEDUNG P1 P2 UK PETRA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Faktor-Faktor Lapangan (On-Site Factors) Yang Mempengaruhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengolah sumber daya proyek ( manpower, material, machines, method, money )

STUDI MENGENAI CONSTRUCTION WASTE PADA PROYEK KONSTRUKSI DI DAERAH KABUPATEN BADUNG. Laporan Tugas Akhir. Atma Jaya Yogyakarta

ANALISIS TANTANGAN DAN MANFAAT BANGUNAN HIJAU

STUDI PENERAPAN MANAJEMEN RANTAI PASOK PENGADAAN MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI

ANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO

STUDI KASUS HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN UNTUK PROYEK BANGUNAN SATU LANTAI

ANALISIS RISIKO FONDASI BORED PILE DAN TIANG PANCANG PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6 SURABAYA

PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA RINGAN DAN BATA MERAH PADA PROYEK PERUMAHAN DI SURABAYA

PRODUKTIVITAS PADA PROYEK KONSTRUKSI

Penurunan Waste Intra pada Transportation Process Menggunakan Value Stream Mapping: A Case Study

BAB I PENDAHULUAN. Proyek konstruksi melibatkan banyak peserta (multiparties) untuk

Permasalahan yang akan dijadikan objek penelitian ini adalah keterlambatan pengerjan proyek pembuatan High Pressure Heater (HPH) di PT.

PENGATURAN RISIKO HUJAN DALAM KONTRAK SERTA DAMPAK DAN KENDALANYA PADAPROYEK KONSTRUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Dimensi Utama Teknik Sipil, Vol.3 No.1 April 2016 DOI: 10.9744/duts.3.1.1-8 STUDI CONTRIBUTORY WORK & NON-CONTRIBUTORY WORK PADA PROSES PEKERJAAN STRUKTUR SALAH SATU PERUMAHAN DI SURABAYA TIMUR Ronny A. Hartanto 1, Lie Arijanto 2 ABSTRAK: Penelitian ini menganalisa pemanfaatan waktu kerja yang terkait dengan alokasi pekerja untuk contributory work dan non-contributory work selama proses pekerjaan struktur salah satu perumahan di Surabaya Timur, serta menemukan faktor penyebab terjadinya waste (non-contributory work). Pengambilan data menggunakan teknik worksampling, dengan jenis pekerjaan yang diamati: pekerjaan kayu, pekerjaan besi, pekerjaan batu, dan pekerjaan beton. Metode analisa menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 20,28% dari total alokasi pekerja digunakan untuk contributory work dan sebesar 37,70% untuk non-contributory work. Sedangkan penyebab utama terjadinya waste (non-contributory work) berkaitan dengan perilaku dan motivasi pekerja, buruknya pembagian tugas kerja, pendistribusian material yang buruk, pengiriman material yang tidak sesuai schedule dan terlalu banyak pekerja pada ruang yang terbatas. Kata kunci: waste, contributory work, non-contributory work, penyebab waste 1. PENDAHULUAN Serpell et al. (1995) mengkategorikan aktivitas yang terjadi selama proses konstruksi menjadi tiga kategori berdasarkan pemanfaatan waktu kerja, yaitu: productive work, contributory work dan non-contributory work. Keberadaan contributory work dan non-contributory work memberikan dampak terjadinya pemborosan (waste) terhadap pemanfaatan waktu kerja, terutama alokasi pekerja untuk suatu pekerjaan. Oleh karena itu, diperlukan usaha mereduksi/mengeliminasi aktivitas yang menghambat penyelesaian pekerjaan dan meningkatkan aktivitas produktif (productive work). Usaha mereduksi terjadinya waste selama pelaksanaan proyek konstruksi dapat dilakukan dengan cara mengukur persentase keberadaan contributory work dan non-contributory work, serta menemukan faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya waste (non-contributory work) untuk mencari solusi dalam hal penanganannya. Walaupun sebenarnya dalam aktivitas peroduktif sendiri masih mengandung waste yang terkait dengan bekerja secara lambat (produktifitas rendah) yang tidak diamati dalam penelitian ini. 1 Mahasiswa Pascasarjana Magister Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, ronny_ah@yahoo.com 2 Dosen Pascasarjana Magister Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, arijanto_lie@yahoo.com

Hartanto: Studi Contributory Work & Non-Contributory Work pada Proses Pekerjaan Struktur 2. TINJAUAN PUSTAKA Contributory work memiliki persamaan dengan non-value adding activities but required. Merupakan aktivitas yang menghabiskan waktu kerja tetapi penting/mendukung berjalannya suatu proses konstruksi. Keberadaan contributory work perlu direduksi untuk meningkatkan waktu produktif selama proses konstruksi dan meminimalisir keberadaan waste yang ada di dalamnya. Penelitian yang telah dilakukan oleh Serpell et al. (1995), mengelompokkan aktivitas-aktivitas yang dianggap sebagai contributory work, yaitu: mengangkut (transporting), menerima instruksi (receiving instruction), mengukur (measuring) dan membersihkan (cleaning). Sedangkan non-contributory work memiliki persamaan dengan non-value adding activities, mewakili pemborosan (waste), dimana aktivitas yang tergolong di dalamnya termasuk jenis pekerjaan yang sama sekali tidak berkontribusi terhadap pelaksanaan proyek dan tidak mengandung nilai (value). Non-contributory work tergolong sebagai waste karena waktu kerja yang dihabiskan untuk aktivitas tersebut tidak mengkonversikan material dan atau informasi menjadi sesuatu yang dibutuhkan klien selama proses konstruksi berlangsung. Aktivitas yang dikelompokkan sebagai non-contributory work dalam penelitian ini adalah menunggu (waiting), menganggur (idling) dan pekerjaan ulang (rework). Pada Gambar 1 Serpell et al. (1995) mengklasifikasikan penyebab terjadinya waste yang berhubungan dengan pemanfaatan waktu kerja berdasarkan sumbernya, yaitu: proses (flows), konversi (conversion), pengelolaan (management) sebagai sumber yang dapat dikontrol/dikendalikan (controllable) dan faktor eksternal serta lingkungan sebagai sumber yang tidak dapat dikontrol/dikendalikan (non-controllable). Penyebab (Causes) Dapat Dikontrol (Controllable) Tidak Dapat Dikontrol (Uncontrollable) Proses (Flows) Konversi (Coversion) Pengelolaan (Management)) Kesalahan dalam proses eksternal Kekurangan Sumber Daya Metode yang Tidak Sesuai Kontrol yang tidak efekti Pengaruh Lingkungan Kekurangan Informasi Buruknya Perencanaan Pengambilan Keputusan Buruknya Kualitas Alokasi yang Buruk Distribusi yang Buruk Gambar 1. Klasifikasi Penyebab Terjadinya Waste dalam Waktu Kerja Sumber: Serpell et al. (1995) 2

Dimensi Utama Teknik Sipil, Vol.3 No.1: 1-8 Pada Tabel 1 berikut ini adalah sumber dan faktor penyebab terjadinya waste yang telah diajukan oleh Serpell et al. (1995) di atas yang didukung oleh beberapa sumber literatur lain: Tabel 1. Sumber dan Faktor Penyebab Waste dari Beberapa Literatur Serpell Alwi et al. et al. (1995) (2002) Sumber & Faktor Penyebab Terjadinya Waste A. Material 1. Kekurangan material pada proyek Zhao & Chua (2003) Polat & Ballard (2004) 2. Material tidak sesuai spesifikasi 3. Pendistribusian material yang buruk 4. Sarana transportasi tidak memadai 5. Pengiriman material tidak sesuai schedule B. Peralatan 1. Ketiadaan peralatan 2. Penggunaan yang tidak efisien 3. Peralatan yang tidak memadai 4. Transportasi dan instalasi peralatan C. Tenaga Kerja 1. Perilaku dan motivasi pekerja 2. Keahlian pekerja 3. Kekurangan tenaga kerja 4. Pemberhentian dalam kerja 5. Kurangnya koordinasi antara para pekerja D. Informasi 1. Kurangnya informasi 2. Buruknya kualitas / kesalahan informasi 3. Waktu penyampaian informasi yang tidak tepat E. Metode 1. Buruknya perencanaan grup pekerja 2. Prosedur kerja yang tidak tepat 3. Bantuan yang tidak tepat untuk suatu aktifitas F. Perencanaan 1. Perubahan dan revisi desain 2. Buruknya dokumen / desain perencanaan 3. Master Schedule yang tidak realistis 4. Terlalu banyak pekerja pada ruang terbatas 5. Penataan site layout yang buruk 6. Interaksi antara berbagai spesialis G. Kualitas 1. Buruknya pelaksanaan pekerjaan 2. Kerusakan pada pekerjaan yang telah selesai H. Pengambilan Keputusan 1. Buruknya pembagian tugas kerja 2. Buruknya distribusi tenaga kerja (pegawai) 3. Kesalahan mengambil keputusan 4. Terlalu lama memberi keputusan Lios (2011) 3

Hartanto: Studi Contributory Work & Non-Contributory Work pada Proses Pekerjaan Struktur Sambungan Tabel 1. Sumber dan Faktor Penyebab Waste dari Beberapa Literatur Serpell Alwi et al. et al. Sumber & Faktor Penyebab Terjadinya Waste (1995) (2002) I. Pengawasan Zhao & Chua (2003) Polat & Ballard (2004) 1. Kurangnya / buruknya pengawasan 2. Pengalaman dan keahlian tenaga pengawas J. Faktor Eksternal Dan Lainnya 1. Kecelakaan kerja 2. Masalah keuangan 3. Aturan dan birokrasi 4. Kondisi cuaca yang buruk 5. Bencana alam 6. Lokasi dan akses proyek 7. Pengrusakan oleh pihak lain Lios (2011) 3. METODOLOGI PENELITIAN Pada Gambar 2 berikut ini adalah kerangka kerja dalam proses penelitian: Studi Literatur - Pekerjaan Struktur pada Proyek Perumahan - Pemborosan (Waste) dalam Bidang Konstruksi - Contributory Work & Non-Contributory Work - Sumber & Faktor Penyebab Terjadinya Waste - Worksampling Sebagai Metode Pengumpulan Data Pengumpulan Data Awal Data & Informasi Proyek Pengumpulan Data Teknik Worksampling dan Tanya Jawab Selama Proses Pekerjaan Struktur: - Pekerjaan Kayu - Pekerjaan Batu - Pekerjaan Besi - Pekerjaan Beton Analisa Data - Persentase alokasi pekerja untuk contributory work dan non-contributory work - Faktor-faktor penyebab terjadinya waste (non-contributory work) Kesimpulan Gambar 2. Kerangka Kerja Penelitian 4

Dimensi Utama Teknik Sipil, Vol.3 No.1: 1-8 Pengumpulan data menggunakan teknik worksampling yang mengamati secara langsung proses pekerjaan struktur rumah tinggal pada salah satu perumahan di Surabaya Timur, dimana proyek yang digunakan sebagai obyek penelitian dikerjakan oleh kontraktor A, B dan C. Jangka waktu pengumpulan data untuk penelitian ini antara bulan April 2015 sampai Juni 2015. Pada penelitian ini teknik worksampling digunakan untuk melakukan elemental ratio study dengan tujuan mengukur persentase pemanfaatan waktu kerja yang terkait dengan alokasi pekerja pada aktivitas-aktivitas yang tergolong dalam contributory work & non-contributory work dengan cara pendekatan. 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Berikut ini adalah persentase pemanfaatan waktu kerja yang dihitung berdasarkan alokasi pekerja selama proses pekerjaan struktur pada salah satu perumahan di Surabaya Timur: Tabel 2. Hasil Temuan Data Selama Proses Pengamatan Jenis Aktivitas J. Pekerja (Man) Persen. (%) Sub. Total (%) Productive Bekerja 5892 42,02 42,02 Transportasi 2253 16,07 Contributory Work Non Contributory Work M. Instruksi 198 1,41 Mengukur 319 2,27 Membersihkan 74 0,53 Menunggu 1285 9,16 Menganggur 3790 27,03 Pek. Ulang 212 1,51 20,28 37,70 Total (%) 100 Dari Tabel 2, dapat dilihat aktivitas transportasi memiliki persentase rata-rata sebesar 16,07% dari total alokasi pekerja dan merupakan yang terbesar dalam kategori contributory work. Diikuti dengan aktivitas mengukur, menerima instruksi dan membersihkan. Sedangkan aktivitas menganggur memiliki persentase rata-rata terbesar dalam kategori non-contributory work, yaitu sebesar 27,03% dari total alokasi alokasi pekerja. Diikuti dengan aktivitas menunggu dan melakukan pekerjaan ulang. Total persentase alokasi pekerja yang dihabiskan untuk contributory work adalah sebesar 20,28%. Sedangkan total persentase terjadinya non-contributory work atau yang sering dianggap sebagai waste adalah sebesar 37,70%. Persentase keberadaan non-contributory work tersebut sangat besar dimana persentasenya mendekati aktivitas produktif (42,02%). Hasil temuan data mengenai distribusi terjadinya contributory work dan non-contributory work berdasarkan jenis pekerjaan yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 3, sebagai berikut: 5

Persentase (%) Persentase Hartanto: Studi Contributory Work & Non-Contributory Work pada Proses Pekerjaan Struktur PW (%), Pek. Kayu, 47.51 NCW (%), Pek. Kayu, PW (%), Pek. Besi, 63.36 CW & NCW Pada Setiap Jenis Pekerjaan 30.14 NCW (%), Pek. Besi, CW (%), Pek. Kayu, 24.50 22.35 CW (%), Pek. Besi, 12.14 NCW (%), Pek. Batu, PW (%), Pek. Batu, 40.45 37.56 CW (%), Pek. Batu, 21.98 NCW (%), Pek. Beton, 57.97 PW (%) CW (%) CW (%), Pek. Beton, PW (%), Pek. Beton, NCW (%) 22.19 19.84 Gambar 3. Terjadinya CW & NCW pada Setiap Jenis Pekerjaan Berdasarkan Gambar 3, dapat dilihat bahwa pekerjaan kayu memiliki nilai persentase terjadinya contributory work yang terbesar yaitu sebesar 22,35%, diikuti dengan pekerjaan beton sebesar 22,19% dan pekerjaan batu sebesar 21,98%. Sementara itu, jenis pekerjaan yang memiliki nilai persentase non-contributory work terbesar adalah pekerjaan beton yaitu sebesar 57,97%, diikuti pekerjaan batu sebesar 40,45%. Hasil temuan data mengenai distribusi terjadinya contributory work dan non-contributory work berdasarkan periode waktu terjadinya dapat dilihat pada Gambar 4, sebagai berikut: NCW, 11.00-11.59, 47.51 Persentase Terjadinya CW & NCW pada Setiap Periode Waktu NCW, 15.00-15.59, 45.55 NCW, 08.00-08.59, 37.35 NCW, 10.00-10.59, NCW, 09.00-09.59, 34.26 32.87 CW, 08.00-08.59, CW, 09.00-09.59, 21.64 20.62 CW, 10.00-10.59, 21.71 CW, 11.00-11.59, 15.20 NCW, 14.00-14.59, NCW, 13.00-13.59, 34.23 31.74 CW, 13.00-13.59, CW 25.46 NCW CW, 14.00-14.59, CW, 15.00-15.59, 19.86 17.74 Periode Waktu Gambar 4. Persentase CW & NCW pada Setiap Periode Waktu Pengamatan Berdasarkan Gambar 4, dapat diketahui bahwa periode V pengamatan (pukul 13.00-13.59) merupakan titik maksimum terjadinya contributory work, yaitu sebesar 25,46%. Sementara itu, periode IV pengamatan (pukul 11.00-11.59) merupakan titik maksimum terjadinya noncontributory work yaitu sebesar 47,51%, diikuti periode VII pengamatan (pukul 15.00-15.59) yaitu sebesar 45,55%. Faktor-faktor penyebab terjadinya waste (non-contributory work) yang paling berpengaruh terhadap alokasi pekerja adalah sebagai berikut: 6

Dimensi Utama Teknik Sipil, Vol.3 No.1: 1-8 Tabel 3. Persentase Faktor Penyebab Terjadinya Waste (Non-Contributory Work) Rank Kode Faktor Penyebab J. Pekerja (Man) Persen. (%) Σ 1 C1 Perilaku dan motivasi pekerja 3033 57,42 57,42 2 H1 Buruknya pembagian tugas kerja 428 8,10 65,52 3 A3 Pendistribusian material yang buruk 368 6,97 72,49 4 A5 Pengiriman material tidak sesuai schedule 276 5,23 77,72 5 F4 Terlalu banyak pekerja pada ruang terbatas 264 5,00 82,71 6 J4 Kondisi cuaca yang buruk 185 3,50 86,22 7 H3 Kesalahan mengambil keputusan 174 3,29 89,51 8 G1 Buruknya pelaksanaan pekerjaan 123 2,33 91,84 9 C4 Pemberhentian dalam kerja 102 1,93 93,77 10 B3 Peralatan yang tidak memadai 92 1,74 95,51 11 I1 Kurangnya / buruknya pengawasan 88 1,67 97,18 12 B2 Penggunaan yang tidak efisien 37 0,70 97,88 13 A2 Material tidak sesuai spesifikasi 33 0,62 98,50 14 D2 Buruknya kualitas/kesalahan informasi 17 0,32 98,83 15 F2 Buruknya dokumen / desain perencanaan 14 0,27 99,09 Berdasarkan Tabel 3, dapat dilihat bahwa faktor penyebab terjadinya waste (non-contributory work) yang paling berpengaruh terhadap alokasi pekerja, antara lain: perilaku dan motivasi pekerja, buruknya pembagian tugas kerja, pendistribusian material yang buruk, pengiriman material tidak sesuai schedule dan terlalu banyak pekerja pada ruang terbatas. Total persentase kelima faktor tersebut mencapai 82,71%. 5. KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan waktu kerja selama proses pekerjaan struktur rumah tinggal pada salah satu perumahan di Surabaya Timur masih belum efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase alokasi pekerja untuk contributory work mencapai 20,28% dan untuk aktivitas yang tergolong sebagai waste (non-contributory work) mencapai 37,70%. Dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan waktu kerja untuk aktivitas produktif (sebesar 42,02%) hampir sama dengan yang dihabiskan sebagai waste (non-contributory work). Persentase keberadaan contributory work yang terbesar terjadi pada pekerjaan kayu, diikuti oleh pekerjaan beton dan pekerjaan batu. Sedangkan persentase keberadaan waste (noncontributory work) yang terbesar terjadi pada pekerjaan beton, diikuti oleh pekerjaan batu. Sehingga upaya mereduksi terjadinya waste dapat diprioritaskan pada jenis pekerjaan tersebut. Periode IV (pukul 11.00-11.59) dan periode VII (pukul 15.00-15.59) merupakan titik maksimum terjadinya waste (non-contributory work). Sedangkan periode V (pukul 13.00-13.59) merupakan titik maksimum terjadinya contributory work. Maka, pengawasan terhadap aktivitas pekerja pada periode waktu tersebut perlu ditingkatkan untuk mereduksi besarnya persentase waste (non-contributory work) dan contributory work yang terjadi. Faktor-faktor penyebab terjadinya waste (non-contributory work) yang paling berpengaruh terhadap alokasi pekerja, yaitu: perilaku dan motivasi pekerja, buruknya pembagian tugas kerja, pendistribusian material yang buruk, pengiriman material tidak sesuai schedule dan terlalu banyak pekerja pada ruang terbatas. 7

Hartanto: Studi Contributory Work & Non-Contributory Work pada Proses Pekerjaan Struktur 6. DAFTAR REFERENSI Alwi, S., Hampson, K., & Mohamed, S. (2002a). Factors Influencing Contractor Performance in Indonesia: A Studi of Non Value-Adding Activities. In proceedings International Conference on Advancement in Design, Construction, Construction Management and Maintenance of Building Structure, Bali, 20-34. Lios, D. (2011). Identifikasi NVAAU dan Studi VSM pada Proyek X di Surabaya. Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Teknik, Universitas Kristen Petra, Surabaya. Polat, G. & Ballaard, G. (2004). Waste in Turkish Construction. <www.iglc.net/papers/details/324/pdf> (December 5, 2014). Serpell, A., Venturi, A. & Contreras, J. (1995). Characterization of Waste in Building Construction Projects. Presented on The 3rd Workshop on Lean Construction, Albuquerque. Zhao, Ying & Chua, D. K. H. (2003). Relationship Between Productivity and Non Value- Adding Activities. <http://leanconstruction.dk/media/17770/relationship%20between%20productivity%20 and%20wastes_a%20neural%20network%20model.pdf> (August 20, 2014). 8