PENGARUH NILAI TAMBAH INDUSTRI, EKSPOR, IMPOR, DAN INVESTASI DALAM NEGERI (PMDN) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA JAKARTA (PDRB) PERIODE 1986-2009 SKRIPSI Oleh : Siti Mahmudah Nim : 107084000196 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN ILMU EKONOMI STUDY PEMBANGUNAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1433 / 2011 M
DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama : Siti Mahmudah 2. Tempat & Tgl Lahir : Jakarta, 25 Juni 1989 3. Alamat : Jl. Budi mulya GG.VII 009/011 4. Telepon : 085717245969/ 02199642618 5. Email : Mudah19@yahoo.co.id II. PENDIDIKAN 1. SD : Madrasah Iftidayah (MI) Jakarta 2. SMP : SMP Negeri 34 Jakarta 3. SMA : SMA Datur Tafsir Bogor III. LATAR BELAKANG KELUARGA 1. Ayah : Endang 2. Tempat & Tgl Lahir : Jakarta 11 Agustus 1962 3. Alamat : Jl. Budi mulya GG.VII 009/011 4. Telepon : 02192766883 5. Ibu : Rosmiyati 6. Tempat & Tgl Lahir : Bogor 11 February 1968 7. Alamat : Jl. Budi mulya GG.VII 009/011 8. Telepon : 02198452042 9. Anak Ke : Dua dari Empat Bersaudara i
ABSTRACT This study aims to analyze the the effect of Value Added of Industry, Export, Import, and Investments (PMDN) against the to economic growth period 1986-2009 in Jakarta in the short and long term. The analysis was using years time series data which published by Central Bureau of Statistics (BPS). The method which is used in this study apply model the dynamic Engle and Granger, Error Correction Model (ECM). The analysis showed that the variable Value Added of Industry, Import, and Investments (PMDN) had no effect in the short term to Economic Growth, while in the long term Value Added Industries and Investments (PMDN) has a significant effect on Economic Growth. Keywords : value added of industry, export, Import, and Domestic Investment to economic growth ii
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Nilai Tambah Industri, Ekspor, Impor, dan Investasi (PMDN) dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Pertumbuhan Ekonomi di DKI Jakarta periode 1986-2009. Analisis dilakukan dengan menggunakan data runtut waktu tahunan yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model dinamik Engle dan Granger, Error Correction Model (ECM). Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel Nilai Tambah Industri, Impor, dan Investasi (PMDN) tidak mempunyai pengaruh dalam jangka pendek terhadap Pertumbuhan Ekonomi di DKI Jakarta, sedangkan dalam jangka panjang Nilai Tambah Industri dan Investasi (pmdn) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di DKI Jakarta. Kata Kunci: Nilai Tambah Industri, Ekspor, Impor, Investasi (PMDN) dan Pertumbuhan Ekonomi. iii
KATA PENGANTAR Bismillaahirrahmanirrahiim, Segala puji bagi Allah SWT yang menguasai alam semesta dan yang telah begitu banyak memberikan Rahmat dan Kasih Sayang-Nya. Rangkaian kata syukur tak kan pernah cukup untuk menggambarkan rasa terima kasih penulis pada Allah SWT. sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Nilai Tambah Industri, Ekspor, Impor dan Investasi (PMDN) terhadap Pertumbuhan Ekonomi kota DKI Jakarta Periode 1986-2009. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai Tauladan terbaik, keluarga, sahabat serta para pengikutnya, yang telah merubah dari zaman jahiliyah menjadi zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan, semoga kita mendapat safa atnya dihari yang pasti dan dinanti. Pada kesempatan ini, penulis rasanya wajib mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang-orang yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung, semoga Allah SWT memberikan balasan yang terbaik, terutama kepada: 1. Ibunda Rosmiyati, yang tak pernah berhenti mengiringi langkahku dengan do anya yang penuh keikhlasan,yang tak pernah letih menguatkanku dengan petuah-petuah bijaknya disaat ku lemah dan membuat ku tegar dalam menghadapi semua cobaan yang diberikan Allah SWT. Ayahanda Endang, yang telah menjadi teladan bagi penulis untuk memamahi arti kesabaran dan kekhilasan, serta telah mendidik penulis untuk menjadi seorang wanita yang tangguh dan bijaksana. 2. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah bekerja keras mengembangkan FEB. 3. Bapak Prof. Dr.Ahmad Rodoni MM, selaku pembantu dekan bagian akademik serta sekaligus sebagai penguji ahli ketika ujian skripsi saya. Terima kasih atas ilmu yang telah diberikan. iv
4. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Pembimbing I, yang telah memberikan bimbingan, tuntunan, motivasi, pengarahan yang luar biasa kepada penulis menyempatkan waktunya untuk membaca dan mengkoreksi skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Mudah-mudahan Allah SWT. membalas segala kebaikannya dengan sebaik-baiknya balasan. 5. Bpk Fahmi Wibawa, SE. MBA. Pembimbing II yang banyak meluangkan waktunya untuk berdiskusi dengan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan memberikan banyak ilmu-ilmu baru, semoga Allah SWT mencatat segala amal kebaikannya sebagai ibadah. 6. Bpk Drs. Lukman, M. Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Study Pembangunan. 7. Ibu Utami Baroroh, M.Si. selaku Wakil Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Study Pembangunan. 8. Bpk Roikhan Mochamad Aziz, MM, Selaku Penguji Ahli, juga sebagai Penemu Sinlamim Theory @319913616. 9. Seluruh dosen yang telah ikhlas mengajarkan ilmunya dan berbagi pengalaman, serta para staff akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. 10. My big family brothers and sister, Iman Ruslanudin, Zainal Falah, Ikmal Baihaqi, Kartika Sari, untuk bantuan dan doanya kalian terima kasih, terutama untuk keponakan aku yang baru lahir (Ziddan) yang bisa membuat aku tersenyum, sehingga aku bisa menyelesaikan skripsi ini. 11. Agustiarman Basirun SE, yang selalu menemaniku selama hampir tiga tahun lebih dan banyak membantuku dalam penyelesaian skripsi ini. Terima kasih untuk doa dan motivasi yang diberikan selama ini sehingga aku bersemangat untuk menyelesaikan skripsi ini. 12. Eneng Euis Sholihat saudara ku, yang selalu memberikan motivasi, semangat dan doa yang tak terhingga kepada penulis. Dan selalu mendengarkan curhatan ku dikostn. v
13. Teman-teman IESP Mahda, Ely, Niar, Mario, Ganda, Ndang dkk yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat dan sayang saya. 14. Teman-teman satu kosan Eliyana, Nurul, ka Len, Upi, Eneng, Uci, Puzy, Opie, yang telah banyak membantu penulis dalam penulisan skripsi ini dan maaf untuk kamar depan selalu berantakan dengan buku-buku saya yang berserakan. Thank s Friends. 15. Teman-teman BEMJ IESP periode 2007, yang telah bersama-sama belajar untuk memikul sebuah tanggung jawab dan melakukan sesuatu yang berarti bagi fakultas Ekonomi. 16. Segenap pegawai perpustakaan nasional, Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia (BI), dan LIPI yang telah melayani dan memantu proses pengumpulan data dan literature. dan untuk semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih yang terdalam untuk bantuan, dukungan, dan doanya. Semoga keberkahan dan kesuksesan selalu menyertai kita semua. Amin Akhirnya, semoga bantuan, doa dan semangat yang diberikan dapat menjadi amalan bagi semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan serta penyusunan skripsi ini. Jakarta, 18 November 2011 Siti Mahmudah Penulis vi
DAFTAR ISI DAFTAR RIWAYAT HIDUP... i ABSTRCT... ii ABTRAK... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan Masalah... 11 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 13 A. Pertumbuhan Ekonomi dalam Konteks Pembangunan... 13 B. Hakekat Pertumbuhan Ekonomi... 16 C. Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi... 18 D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi... 29 1. Nilai Tambah Industri (Sedang/Besar)... 29 2. Teori Perdagangan Internasional... 33 2.1. Pengertian Ekspor... 35 2.2. Pengertian Impor... 41 3. Investasi... 44 3.1 Pengertian Investasi... 44 3.2 PMDN... 49 E. Penelitian Terdahulu... 51 F. Kerangka Pemikiran... 57 G. Hipotesis... 59 vii
BAB III METODE PENELITIAN... 61 A. Ruang Lingkup Penelitian... 61 B. Metode Penentuan Populasi Dan Sampel... 61 C. Metode Pengumpulan Data... 62 D. Metode Analisis Data... 63 1. Uji Normalitas... 64 2. Uji Linieritas... 65 3. Uji Stasioner... 65 a. Uji Akar Unit... 66 b. Uji Derajat Integrasi... 67 4. Uji Kointegrasi... 68 5. Uji Asumsi Klasik... 69 a. Uji Autokorelasi... 69 b. Uji Heteroskedatisitas... 71 c. Uji Multikolinieritas... 72 6. Uji Error Correction Term (ECT)... 72 7. Uji Error Correction Model (ECM)... 73 E. Operasional Variabel Penelitian... 75 1. Variabel Independen... 75 2. Variabel Dependen... 75 BAB IV METODE PENELITIAN... 80 A. Deskripsi Obyek Penelitian... 80 1. Keadaan Geografis DKI Jakarta... 80 2. Perkembangan Pertumbuhan ekonomi... 83 3. Perkembangan Nilai Tambah Industri... 86 4. Perkembangan Ekspor... 88 5. Perkembangan Impor... 91 6. Perkembangan Investasi (PMDN)... 94 B. Analisis dan pembahasan... 97 viii
1. Uji Normalitas... 98 2. Uji Linieritas... 99 3. Uji Stasioner... 99 a. Uji Akar Unit... 101 b. Uji Derajat Integrasi... 101 4. Uji Kointegrasi... 104 5. Uji Asumsi Klasik... 104 a. Uji Heteroskedatisitas... 104 b. Uji Autokorelasi... 105 c. Uji Multikolinieritas... 106 6. Pendekatan Error Correction Model (ECM)... 107 C. Interpretasi Data... 111 1. Konstanta... 110 2. Pengaruh NTIND terhadap PDRB... 110 3. Pengaruh X terhadap PDRB... 112 4. Pengaruh M terhadap PDRB... 113 5. Pengaruh INVTS terhadap PDRB... 115 D. Pembahasan Analisis Ekonomi... 116 BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI... 120 A. Kesimpulan... 120 B. Implikasi... 121 DAFTAR PUSTAKA... 124 LAMPIRAN... 128 ix
DAFTAR TABEL Nomor Keterangan Hal 1.1 Data PDRB DKI Jakarta Atas Dasar Harga Konstan 3 2000 tahun 1989-2004 1.2 Data Nilai Tambah Besar dan Sedang menurut 4 Klasifikasi Industri 1997-2007 1.3 Data Nilai Ekspor dan Impor DKI Jakarta 1997-2009 6 1.4 Perkembangan Investasi Penanaman Modal Dalam 7 Negeri 1996-2007 Nilai Persetujuan Pemerintah 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu 55 3.1 Menentukan Ada Tidaknya Autokorelasi Uji Durbin-Watson 70 3.2 Menentukan Keputusan Dari Nilai Uji Durbin-Watson 71 3.3 Operasional Variabel 76 4.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi 83 Kota Jakarta (PDRB) Tahun 1986-2009 4.2 Perkembangan Nilai Tambah Industri 86 DKI Jakarta 1986-2009 4.3 Perkembangan Ekspor DKI Jakarta Tahun 1986-2009 88 4.4 Perkembangan Impor DKI Jakarta Tahun 1986-2009 91 4.5 Perkembangan Investasi (PMDN) 94 DKI Jakarta Tahun 1986-2009 4.6 Uji Normalitas 97 4.7 Uji Ramsey Reset Test 98 4.8 Uji Akar Unit Phillips-Perron Test Pada Tingkat Level 100 4.9 Uji Akar Unit Phillips-Perron test pada first difference 101 4.10 Nilai Regresi Uji Kointegrasi 102 x
4.11 Hasil Uji White HeteroskedasticityTest 104 4.12 Hasil Regresi LM-Test 105 4.13 Hasil Uji Correlation Matrix 106 4.14 Hasil Estimasi Model Dinamis ECM 107 4.15 Hasil Perhitungan Koefisien ECM 109 xi
DAFTAR GAMBAR Nomor Keterangan Hal 2.1 Skema Analisis Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif 29 2.2 Kerangka Pemikiran 58 4.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi 84 DKI Jakarta 1986-2009 4.2 Perkembangan Nilai Tambah Industri 1986-2009 87 4.3 Perkembangan Ekspor 1986-2009 89 4.4 Perkembangan Impor 1986-2009 90 4.5 Perkembangan Investasi (PMDN) 1986-2009 95 xii
DAFTAR LAMPIRAN Nomor Keterangan Hal 1 Data Variabel Penelitian 128 2. Data Observasi Setelah di LN 129 3. Uji Normalitas 130 4. Uji linieritas 130 5. Uji Stasioner 130 6. Uji Kointegrasi 133 7. Uji Asumsi Klasik 134 8. Hasil Estimasi Model Dinamis ECM 136 9. Hasil Perhitungan Koefisien ECM 137 xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan suatu daerah dilaksanakan dengan tujuan menciptakan kondisi masyarakat yang lebih baik. Selain pembangunan fisik, pembangunan sumber daya manusia juga diperlukan. Setiap pembangunan harus selalu diawali dengan suatu perencanaan. Dalam menyusun suatu perencanaan diperlukan informasi yang tidak saja harus lengkap, tetapi juga akurat dan tepat. Karena tanpa data, perencanaan yang disusun akan memuat berbagai ketidakpastian atau resiko yang besar. Peran penting data/ informasi dalam perencanaan suatu pembangunan daerah mutlak diperlukan agar pembangunan dapat dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Selain hal tersebut di atas data maupun informasi dapat digunakan juga sebagai evaluasi keberhasilan dari pembangunan suatu daerah baik secara mikro maupun makro. Pada umunnya pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara berkembang mempunyai tujuan antara lain untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang hasilnya secara merata dikecap oleh masyarakat, meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesempatan kerja, pemerataan pendapatan, mengurangi perbedaan kemampuan antar daerah, struktur perekonomian yang seimbang. Salah satu indikator untuk menilai keberhasilan dari pembangunan ekonomi suatu negara adalah dilihat dari kesempatan kerja yang diciptakan dari pembangunan ekonomi, Suharsono Sugir,( 2000:142). 1
Sumber-sumber ekonomi yang strategis dan dominan tergantung pada faktor nonfisik dan faktor-faktor manajemen yang mempengaruhi penggunaan sumbersumber dominan untuk pertumbuhan yang kualitasnya cukup banyak serta dengan kualitas cukup tinggi, tetapi bila manajemen penggunaannya tidak menunjang maka laju pertumbuhan ekonomi akan rendah. Pertumbuhan ekonomi melibatkan perubahan faktor-faktor permintaan yaitu perubahan permintaan agregatif akan menyebabkan perubahan alokasi sumber-sumber daya dalam perekonomian. Mekanisme perubahan alokatif harus terjadi dengan cepat dan bebas agar kenaikan kapasitas produksi dapat direalisasi. Dalam proses pertumbuhan ekonomi berupa sektor atau industri mengalami penciutan atau perluasan secara lambat, pergeseran atau perpindahan sumber daya dari sektor yang satu ke sektor yang lain harus dijamin mekanismenya, terjadinya mungkin sebagian besar melalui mekanisme pasar sehingga pemanfaatan atau penggunaan sumber daya dalam pertumbuhan ekonomi dapat dilaksanakan secara efisien (Jhingan, 2000:65). Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari pertumbuhan angka PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). Saat ini umumnya PDRB baru dihitung berdasarkan dua pendekatan, yaitu dari sisi sektoral/lapangan usaha dan dari sisi penggunaan. Selanjutnya PDRB juga dihitung berdasarkan harga berlaku dan harga konstan. Total PDRB menunjukkan jumlah seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh penduduk dalam periode tertentu. ( Berita Resmi Statistik No.29/Th.V/19 Agustus 2003 ) 2
Tabel 1.1 Pertumbuhan Kota Jakarta (PDRB) Tahun 2001-2009 TAHUN PDRB Menurut Harga Konstan (Juta Rupiah) 2001 61868256 2002 64338830 2003 76314201 2004 61868256 2005 29527054 2006 31282671 2007 33297125 2008 35369405 2009 371399320 Sumber Data : Badan Pusat Statistik, Jakarta Dalam Angka Salah satu tolak ukur kinerja dari industri khususnya industri kecil dan menengah (IKM) adalah tingkat nilai tambah. Nilai tambah diciptakan melalui kegiatan transformasi faktor-faktor produksi menjadi output yang lebih bernilai secara ekonomi dengan menggunakan teknologi melalui komponenkomponennya. Berkaitan dengan peran penting teknologi terhadap pencapaian kinerja industri khususnya pencapaian nilai tambah, maka perlu dilakukan strategi peningkatan nilai tambah melalui identifikasi pengaruh kandungan teknologi yang digunakan dalam proses transformasi input menjadi output produksi. ( Oleh Siti Rohmatul Umah dkk, litbang PPIS 2008 ). 3
Tabel 1.2 Data Nilai Tambah Besar dan Sedang Menurut Klasifikasi Industri di DKI Jakarta Tahun 2001-2009 TAHUN Nilai Tambah industri (biaya faktor produksi ) (juta/million RP) 2001 26656400 2002 32531589 2003 32678400 2004 35891000 2005 39643800 2006 50716400 2007 98874004 2008 71949300 2009 79876700 Sumber Data : Badan Pusat Statistik, Jakarta dalam Angka Perdagangan luar negeri atau ekspor dan hampir merupkan sektor ekonomi yang dapat disajikan sebagai motor penggerak pembangunan ekonomi di Indonesia termasuk DKI Jakarta. Pembangunan DKI Jakarta yang diarahkan kepada terbentuknya Jakarta sebagai service city menempatkan sektor perdagangan sebagai salah satu sektor yang memberikan kontribusi terbesar di wilayah ini. Data tahun 2009 menunjukan bahwa sektor perdagangan merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di DKI Jakarta dengan kontribusi 36,92 persen, diikuti oleh sektor jasa-jasa dengan 24,60 persen dan sektor industri pengolahan dengan 36,92 persen, penyerapan tenaga kerja yang cukup besar ini tentu merupakan indikator yang menunjukan besarnya kontribusi sektor ini terhadap perekonomian Jakarta, khususnya dalam penyerapan tenaga kerja. Semakin cepat perdagangan luar negeri berkembang akan semakin cepat pula kinerja perekonomian meningkat. Sejalan dengan pernyataan di atas, 4
beberapa ahli ekonomi (Gellis et 1987) menyatakan bahwa sektor perdagangan dapat berfungsi sebagai enginer of development. Adanya krisis keuangan global yang terjadi pada pertengahan tahun 2008 mempunyai dampak terhadap perekonomian nasional maupun perekonomian DKI Jakarta. Dampak tersebut masih terasa pada tahun 2009, yang menyebabkan ekonomi DKI Jakarta pada tahun 2009 mengalami perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya Salah satu upaya yang dipandang cukup strategis untuk mengatasi krisis adalah peningkatan kinerja perdagangan luar negeri. Selama ini kinerja perdagangan luar negeri selalu berfluktuatif. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dunia yang diperkirakan akan melambat dibandingkan pertumbuhan tahun 2008, kinerja ekpor luar negeri ekspor diharapkan akan memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia, termasuk kota Jakarta. Untuk memancu peningkatan perdagangan luar negeri dibutuhkan daya tarik investasi, khususnya persaingan sesama Negara yang berusaha menarik investor agar berinvestasi dinegaranya. Untuk memenangkan persaingan ini, perlu didukung oleh sarana dan prasarana yang kondusif bagi masuknya investasi asing di Indonesia. Ini bisa ditempuh melalui kemudahan dalam melakukan perizinan investasi, bea masuk khusunya bahan baku dan penolong maupun barang modal, promosi dagang yang intensif dan berkesinambungan. Upaya lain yang tidak kalah pentingnya adalah diversifikasi pasar ekpor khususnya perkembangaan pasar-pasar non tradisional dan memilih jenis 5
komoditi yang dapat dijadikan sebagai andalan ekpor, terutama ekspor non migas. Untuk itu diperlukan adanya usaha diversifikasi komoditi-komoditi yang mempunyai keunggulan kompetitif (competitive adventage) di pasar luar negeri serta komoditi tersebut berbasiskan bahan baku lokal (resaursed based industri) karena usaha jenis inilah yang tahan terhadap terpaan badai krisis. Pengalaman menunjukan bahwa sebagaian besar jenis usaha tersebut berasal dari usaha kecil menengah. DKI Jakarta sebagai ibu kota Negara, pusat pemerintah dan perekonomian mempunyai berbagai fasilitas untuk melakukan transaksi internasional sehingga sebagian besar perdagangan luar negeri Indonesia dilaksanakan melalui pelabuhan muat DKI Jakarta. Namun dari jumlah tersebut, berapa sebenarnya ekspor/impor barang-barang (produk) yang benar-benar dari dan ke Jakarta, dan komoditi apa saja yang menjadi andalan ekspor/impor tersebut, adakah komoditi lain yang lebih prosfektif untuk dikembangkan. Tabel 1. 3 Nilai Ekspor dan Nilai Impor Melalui Muat di DKI Jakarta Tahun 2001-2009 TAHUN Nilai Ekspor (FOB US $) Perubahan (%) Nilai Impor (FOB US $) Perubahan (%) (1) (2) (3) (4) 2001 19798812260-7,56 15973651761-6,31 2002 19959587089 0,81 16189261753 1,355 2003 20454440187 2,48 16169567982-0,12 2004 24501221918 19,78 23883257384 47,70 2005 26958167238 10,03 26827744132 12,33 2006 29809517655 10,58 27134810269 1,14 2007 32186884841 7,98 34739269326 28,02 2008 36090170062 12,13 63312741522 82,25 2009 32536510048-9,85 48099308120-24,03 Sumber Data : Badan Pusat Statistik, Jakarta Dalam Angka 6
Adanya investasi-investasi baru memungkinkan terciptanya barang modal baru sehingga akan menyerap faktor produksi baru yaitu menciptakan lapangan pekerjaan baru atau kesempatan kerja yang akan menyerap tenaga kerja yang pada gilirannya akan mengurangi pengangguran. Dengan demikian akan menambah output dan pendapatan baru pada faktor produksi akan menambah output nasional sehingga akan terjadi pertumbuhan ekonomi. Tabel 1. 4 INVESTASI (PMDN) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2001-2009 TAHUN PMDN Proyek Nilai (US $) 2001 45 5752926 2002 44 22259119 2003 44 3343950 2004 35 4173915 2005 23 3792133 2006 18 981710 2007 45 5638339 2008 34 18373 2009 35 9693 Sumber Data : Badan Pusat Statistik, Jakarta dalam Angka Investasi merupakan kegiatan menunda konsumsi atau penggunaan sejumlah dana pada masa sekarang dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang. Suatu rencana investasi perlu dianalisis secara seksama. Analisis rencana investasi pada dasarmya merupakan penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (baik besar atau kecil) dapat dilaksanakan dengan berhasil, atau suatu metode penjajakkan dari suatu gagasan usaha/bisnis tentang kemungkinan layak atau tidaknya gagasan usaha/bisnis tersebut dilaksanakan. Suatu proyek investasi umumnya memerlukan dana yang besar dan akan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu dilakukan perencanaan investasi yang lebih teliti agar tidak terlanjur menanamkan investasi 7
pada proyek yang tidak menguntungkan. alasan melakukan investasi adalah sebagai berikut: a. Produktivitas seseorang yang terus mengalami penurunan. b. Tidak menentunya lingkungan perekonomian sehingga memungkinkan suatu saat penghasilan jauh lebih kecil dari pengeluaran. c. Kebutuhan-kebutuhan yang cenderung mengalami peningkatan Dapat dijelaskan untuk memahami hakekat dari investasi dapat diawali dari memahami dari pengertian investasi tersebut. Pengertian investasi yang berkembang saat ini sangat variatif, antara lain pengertian investasi yang dikemukakan oleh Diana Eka Putra dalam bukunya Berburu Uang di Pasar Modal Panduan Investasi Menuju Kebebasan Financial. Selama dari dua dasawarsa terakhir, Negara-negara yang sedang berkembang menghadapi menurunnya daya serap pasar dunia bagi produk-produk primer mereka, meningkatnya devisit transaksi berjalan pada neraca-neraca pembayaran dan adanya rasa percaya terhadap mistik industrialisasi, mendorong Negara dunia ke tiga termasuk Indonesia untuk mengejar yang umum apa yang diketahui sebagai strategi pembangunan subtitusi impor. Ini menyebabkan timbulnya suatu usaha untuk mengganti komoditas, biasanya produk manufaktur yang dahulu diimpor dengan sumber-sumber produksi dan sediaan dalam negeri. Strategi yang yang tipikal ini, pertama-tama adalah menciptakan rintangan tarif atau kuota terhadap komoditas tertentu yang diimpor yaitu beberapa barang seperti radio, sepeda atau alat-alat listrik rumah tangga. Strategi yang tipikal ini melibatkan kerja sama dengan perusahaan asing yang didorong untuk mendirikan pabrik 8
dibalik dinding proteksi tarif dan pemberian keringanan pajak dan memperoleh intensif investasi. Walaupun biaya awal produksi akan mendorng harga eceran lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga impor, tapi pemikiran ekonomi yang mendasari pembangunan operasional manufaktur substitusi impor adalah bahwa akan mengenyam keuntungan produsksi dalam skala yang besar (ini yang dinamakan industri anak untuk proteksi tarif) atau bahwa neraca pembayaran akan membaik berhubung impor barang-barang konsumsi dapat dibatasi. Pertumbuhan ekonomi akan tercapai apabila setiap wilayah atau Negara yang memiliki potensi ekonomi yang dapat diberdayakan seoptimal mungkin dan didukung dengan pemberdayaan ekonomi daerah, salah satunya kota Jakarta yang merupakan Ibukota Republik Indonesia, sebuah negara kepulauan dengan sekitar 13.000 pulau dan penduduk lebih dari 200 juta jiwa. Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kebhinekaan dalam suku bangsa, bahasa, budaya, serta adat dan agama. Kebhinekaan tersebut tercermin pula di ibukota negara, Jakarta. Jakarta yang dewasa ini berpenduduk hampir sepuluh juta jiwa merupakan salah satu kota di Asia yang paling sering dibicarakan dengan berbagai alasan yang wajar. Jakarta telah berkembang secara luar biasa dan akan berada pada kedudukan terdepan dan bertanggung jawab di Asia pada dasawarsa-dasawarsa mendatang. Jakarta mempunyai kedudukan khas, baik sebagai ibu kota negara maupun ibukota daerah swatantra. Jakarta juga merupakan pusat kegiatan sosial dan budaya dengan berbagai sarana terbaik di Indonesia dalam bidang pendidikan, budaya, olah raga, dan kesehatan. Jakarta merupakan gerbang utama Indonesia. 9
Letaknya yang strategis di Kepulauan Indonesia, menyediakan layanan angkutan darat, udara, dan laut terbaik di Indonesia. Kota Jakarta merupakan kota yang mempunyai laju pertumbuhan sangat tinggi dimana semua kegiatan perekonomian dan pemerintahan terpusat di kota tersebut. Terpusatnya segala kegiatan di kota Jakarta menyebabkan pertumbuhan kota tersebut yang jauh lebih maju dibandingkan kota-kota yang lainnya. Dalam situasi seperti sekarang, keunggulan bisnis dan perekonomian bukan lagi berdasarkan pada strategi keunggulan komparatif (Comparative advantage) melainkan strategi keunggulan kompetitif (Competitive advantage). Globalisasi mengubah struktur perekonomian dunia secara fundamental. Interdependensi (saling ketergantungan) perekonomian negara semakin erat, keeratan interdependensi ini bukan saja berlangsung antara negara maju, tapi juga antara negara berkembang dan negara maju. Perubahan dalam perekonomian global bisa membawa pengaruh positif dan negatif bagi perekonomian Indonesia. Gejolak perekonomian dunia yang membawa pengaruh negatif ini yang harus dapat diantisipasi dengan tepat oleh Indonesia agar dapat meredam pengaruh negatif terhadap perekonomian Indonesia. Gejolak perekonomian luar dapat terasa kedalam perekonomian Indonesia melalui beberapa variabel makro ekonomi, diantaranya, real exchange rate/kurs (nilai tukar riil) dan net export (nilai ekspor bersih/net ekspor). Dua variabel ini merupakan variabel yang langsung berhubungan dengan perekonomian global dan juga merupakan cerminan perubahan dalam perekonomian global. 10
Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Nilai Tambah Industri, Ekspor, Impor, dan Investasi (PMDN) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jakarta periode 1986-2009. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut diatas, maka permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah Nilai Tambah Industri berpengaruh dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jakarta periode 1986-2009? 2. Apakah Ekspor berpengaruh dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jakarta periode 1986-2009? 3. Apakah Impor berpengaruh dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jakarta periode 1986-2009? 4. Apakah Investasi (PMDN) berpengaruh dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jakarta periode 1986-2009? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan diatas, maka ada beberapa tujuan penelitian skripsi adalah : 1. Menganalisis pengaruh Nilai Tambah Industri dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jakarta 1986-2009. 11
2. Menganalisis pengaruh Ekspor dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jakarta 1986-2009. 3. Menganalisis pengaruh Impor dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jakarta 1986-2009. 4. Menganalisis pengaruh Investasi (PMDN) dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jakarta 1986-2009. 2. Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis Penelitian ini memberikan kesempatan bagi penulis untuk menselaraskan ilmu yang telah diperoleh selama proses perkuliahan, mengembangkan pengetahuan penulis di bidang ekonomi pembangunan yang telah menjadi ketertarikan penulis, meningkatkan kompetensi diri, kecerdasan intelektual, dan emosional. 3. Bagi pihak lain Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya dan juga dapat sebagai bacaan yang bermanfaat bagi yang memerlukan. 4. Bagi Universitas, Hasil studi ini dapat dipergunakan sebagai bahan referensi untuk pengembangan kualitas pendidikan universitas selanjutnya di masa depan. 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Ekonomi dalam Konteks Pembangunan 1. Ekonomi dan Studi Pembangunan Ekonomi dan studi pembangunan (economics and development studies) sebagai satu-kesatuan istilah, seperti sudah disinggung sebelumnya, lebih lanjut bisa disimak dalam paparan Todaro & Smith (2009: 6-13), yang diawali dengan argumentasi mengapa pembangunan ekonomi dan ekonomi pembangunan menjadi bidang kajian dan disiplin yang terpisah dari disiplin lain dalam ilmu ekonomi. 2. Ekonomi Pembangunan Ekonomi pembangunan (development economics) sebagai bidang studi yang mengkaji pembangunan ekonomi menjadi salah satu bidang yang paling baru, paling menarik, dan paling menantang di antara cabang-cabang disiplin ekonomi dan ekonomi politik. Meskipun sudah lebih dari lima dekade berkembang, masih banyak pihak yang mengatakan bahwa ekonomi pembangunan sebetulnya bukan suatu cabang khusus dari ekonomi (baca: ilmu ekonomi, economics) seperti halnya ekonomi makro, ekonomi ketenagakerjaan, keuangan publik, atau ekonomi moneter, karena dianggap sebagai bentuk amalgamasi dan aplikasi ilmu ekonomi tradisional yang berlaku khusus bagi ekonomi negara-negara berkembang, misalnya: Afrika, Asia, dan Amerika Latin. 13 13
Todaro & Smith (2009: 6-7) tidak sependapat dengan argumen tersebut. Menurut kedua penulis ini, meskipun ekonomi pembangunan seringkali menggunakan prinsip dan konsep yang relevan dari cabang ilmu ekonomi yang lain, dalam bentuk standar maupun dimodifikasi, bagi sebagian besar ekonomi pembangunan hal itu adalah suatu bidang studi dengan identitas analitis dan metodologisnya sendiri yang khas dan berkembang dengan cepat, Barret, dan Davis ( 2007: 345-346). Selain itu, ekonomi pembangunan tidak sama dengan ekonomi tradisionalnya negara-negara kapitalis maju, atau ekonomi neoklasik. Ekonomi pembangunan juga tidak sama dengan ekonominya negara-negara yang semula sosialis terpusat. Ekonomi pembangunan tidak lebih dan tidak kurang tentang ekonomi negara-negara yang secara kontemporer kurang berkembang dengan berbagai ragam orientasi ideologis, latar budaya berbeda, dan berbagai persoalan ekonomi yang kompleks yang biasanya menuntut adanya gagasan baru dan peran institusi untuk meyakinkannya. Pendapat Todaro & Smith tersebut juga sejalan dengan yang dipublikasikan dalam Wikipedia (2009) berikut: Ekonomi pembangunan adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mengkaji aspek-aspek ekonomi proses pembangunan pada negara-negara yang berpendapatan rendah. Fokus ekonomi pembangunan bukan hanya pada metode-metode peningkatkan pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktural tetapi juga pada perbaikan potensial bagi populasi secara masal, misalnya, melalui kesehatan dan 14