2016 ANALISIS MATA KULIAH MAKANAN KONTINENTAL D I PROD I PEND IDIKAN TATA BOGA FPTK UPI D ENGAN MATA PELAJARAN PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL D I SMK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pratiwi Tristiyani, 2014 Pendapat peserta didik tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran dan pendidikan merupakan proses

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hendri Risfandi, 2014

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. suatu lembaga pendidikan. Kurikulum menyangkut suatu rencana dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah fondasi untuk membangun bangsa. Upaya untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

2014 IMPLEMENTASI MEDIA TIGA DIMENSI PADA PEMBELAJARAN MENGHIAS KAIN DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu bangsa ditentukan oleh maju mundurnya Bangsa itu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi yang penting dalam pembangunan karena. sasarannya adalah peningkatan kulitas Sumber Daya Manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia diupayakan melalui pendidikan baik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diharapkan mampu memberikan sumbangan besar dalam. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia terus menerus dilakukan dalam segala bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional pada dewasa ini diarahkan pada taraf hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini maju sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara berkembang berupaya meningkatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini bangsa Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting di dalam peningkatan kualitas sumber

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang berupaya melakukan pembangunan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting bagi pembangunan bangsa, karena

2014 MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT CAKE, GATEAUX

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan manusia dalam melakukan pekerjannya guna memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang dalam beberapa. pembangunannya. Dalam perkembangannya, Indonesia memiliki beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup serta menghasilkan Sumberdaya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Program komputer merupakan bagian dari teknologi komputer yang telah

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang, salah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. Peranan pendidikan di negara Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Faris Fauzi, 2014

2014 PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendayagunaan sumber daya manusia (SDM) sebagai tenaga pengisi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pada era globalisasi semakin tajam dan ketat dalam

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Menurut Witherington (Sudrajat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih berkualitas. Dalam menciptakan SDM yang berkualitas tidak terlepas

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas. (SDM). Salah satu SDM yang diharapkan adalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu pilar utama untuk memajukan suatu bangsa dan negara. Pdidikan yang baik akan mencetak sumber daya manusia yang baik dan berkualitas dari segi spiritual, intelegensi dan skill serta berperan penting untuk mencetak generasi penerus bangsa. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, yaitu Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui jalur pendidikan yang tercantum dalam UU No. 20 th 2003 Pasal 13 ayat 1 yaitu pendidikan formal, nonformal dan informal, dimana jalur pendidikan formal dapat ditempuh salah satunya melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berfokus pada satu bidang kejuruan yang bertujuan mempersiapkan sumber daya manusia (Human Recources) yang kompeten, produktif dan siap memasuki dunia kerja. Pemerintah Indonesia mengelompokkan SMK menjadi beberapa dasar bidang kejuruan yang diuraikan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2014 pasal 5 ayat 1, salah satunya adalah Bidang Keahlian Keahlian Pariwisata. Program Keahlian Tata Boga merupakan bagian dari SMK Pariwisata, yang dibagi menjadi dua kompetensi keahlian yaitu Jasa Boga dan Patiseri. Pada struktur kurikulum kompetensi keahlian Jasa Boga terdapat mata pelajaran yang dikelompokan sesuai dengan struktur kurikulum nasional di SMK. Pada mata pelajaran kelompok C terbagi menjadi : mata pelajaran dasar bidang keahlian (C1), mata pelajaran dasar program keahlian (C2) dan mata pelajaran paket keahlian Jasa Boga (C3). Pengolahan Makanan Kontinental (PMK) adalah salah satu mata pelajaran paket keahlian Jasa Boga (C3) yang diajarkan pada peserta 1

2 didik kelas XI pada semester tiga dan empat dengan alokasi waktu tujuh jam perminggu. Persentase pembelajaran 30 % teori dan 70 % praktikum. Mata pelajaran ini menuntut peserta didik untuk dapat mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh Permendikbud No. 54 tahun 2013, meliputi tiga aspek diantarnya afektif, kognitif dan psikomotor, berikut penjelasannya: Afektif atau sikap diharapkan memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Selanjutnya, kognitif atau pengetahuan dapat memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian. Dan yang terakhir adalah psikomotor dapat memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah seucara mandiri. Peserta didik diharapkan dapat mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sesuai dengan aspek afektif, kognitif dan psikomotor sehingga harus diimbangi dengan kemampuan tenaga pendidik yang profesional. Khususnya dalam ranah psikomotor harus menguasai kompetensi yang akan diajarkan. Setelah menyelesaikan studi di SMK diharapkan peserta didik selain diarahkan untuk bekerja, mereka juga berkesempatan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dan idealnya sesuai dengan latar belakang. Program Studi Pendidikan Tata Boga FPTK UPI merupakan salah satu yang membuka kesempatan bagi peserta didik tersebut, karena materi ajar di Program Studi Pendididkan Tata boga FPTK UPI sesuai dengan latar belakang mereka. Program Studi Pendididkan Tata Boga berada dibawah naungan Universitas PendidikanIndonesia. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merupakan lembaga formal pencetak tenaga pendidik yang khusus menyiapakan peserta didiknya untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional Oleh karenanya, para calon tenaga pendidik perlu dibekali dengan ilmu yang nantinya dapat membekali calon tenaga pendidik ke dunia ketenagapendidikan. Sesuai dengan prinsip profesionalitas guru (Rugaiyah, 2013, hlm. 10) yaitu selain perlunya

3 memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan yang sesuai, harus juga memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya. Mata kuliah di Program Studi Pendidikan Tata Boga FPTK UPI idealnya sesuai dengan mata pelajaran di SMK. Hal tersebut terjadi karena UPI akan menghasilkan tenaga pendidik yang dapat tersalurkan di SMK program keahlian Tata Boga (Jasa Boga dan Patiseri). Kesesuaian tersebut menjadi sangat penting karena kedua lembaga ini berkaitan erat. Pertama, peserta didik lulusan SMK yang berlatar belakang program keahlian Tata Boga dapat melanjutkan studi ke Program Studi Pendidikan Tata Boga FPTK UPI. Kedua, mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga FPTK UPI harus mengikuti kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK program keahlian Tata Boga dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga FPTK UPI merupakan calon tenaga pendidik yang akan disalurkan di SMK program keahlian Tata Boga. Sehingga kesesuaian mata kuliah yang diajarkan di Program Studi Pendididkan Tata Boga FPTK UPI dengan di SMK menjadi sangat penting. Kaitannya dengan hal di atas. Pada Program Studi Pendidikan Tata Boga FPTK UPI terdapat salah satu mata kuliah yang serupa dengan mata pelajaran yang ada di SMK kompetensi keahlian Jasa Boga yaitu mata kuliah makanan kontinental dengan mata pelajaran Pengolahan Makanan Kontinental (PMK). Studi pendahuluan dilakukan oleh penulis sebagai upaya ingin mengetahui kesesuaian hal tersebut yang ada di lapangan, penulis melakukan wawancara informal kepada beberapa responden yang telah melakukan Program Pengalaman Lapangan. Secara garis besar responden memberikan respon yang sama mereka mengalami hambatan pada saat mengajar dikarenakan kebutuhan siswa di SMK adalah 70 : 30 yaitu 70 % adalah praktikum dan 30 % nya adalah teoritis. Sedangkan pada saat pembekalan di mata kuliah Makanan Kontinental tenaga pendidik yang berstatus mahasiswa memperoleh kondisi yang berbeda yaitu 30 : 70 yaitu 30 % praktikum dan 70 % teori. Berdasarkan pengalaman tersebut terdapat perbedaan yang signifikan antara yang didapatkan mahasiswa sebagai tenaga pendidik dengan apa yang seharusnya tenaga pendidik ajarkan kepada siswa, dikhawatirkan jika kondisi ini terus dibiarkan maka akan mempengaruhi profesionalitas dari calon tenaga pendidik dimasa yang akan datang.

4 Atas dasar itu, penulis tertarik untuk melakukan kajian analisis terhadap mata kuliah Makanan Kontinental di Prodi Pendidikan Tata Boga FPTK UPI dengan mata pelajaran Pengolahan Makanan Kontinental di SMK untuk mengetahui kesesuaian diantara keduanya. Selanjutnya, penulis jadikan judul penelitian yaitu Analisis Mata Kuliah Makanan Kontinental di Prodi Pendidikan Tata Boga FPTK UPI dengan Mata Pelajaran Pengolahan Makanan Kontinental di SMK. B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di atas, makan masalah yang ingin dipecahkan melalui penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana program Mata Pelajaran Pengolahan Makanan Kontinental (PMK) di SMK Kompetensi Keahlian Jasa boga ditinjau dari silabus, materi ajar teori dan praktikum? 2. Bagaimana program Mata Kuliah Makanan Kontinental di Prodi Pendidikan Tata Boga FPTK UPI ditinjau dari silabus, materi ajar teori dan praktikum? 3. Bagaimana kesesuaian antara Mata Kuliah Makanan Kontinental di Prodi Pendidikan Tata Boga FPTK UPI dengan Mata Pelajaran Pengolahan Makanan Kontinental (PMK) di SMK Pariwisata Kompetensi Keahlian Jasa Boga ditinjau dari silabus, materi ajar teori dan praktikum? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah untuk : 1. Memperoleh gambaran mengenai program Mata Pelajaran Makanan Kontinental yang digunakan di SMK Pariwisata wilayah Bandung, ditinjau dari silabus, materi ajar teori dan praktikum. 2. Memperoleh gambaran mengenai program Mata Kuliah Makanan Kontinental yang digunakan di Prodi Pendidikan Tata Boga FPTK UPI, ditinjau dari silabus, materi ajar teori dan praktikum. 3. Memperoleh hasil analisis tentang kesesuaian program Mata Kuliah Makanan Kontinental di Prodi Pendidikan Tata Boga FPTK UPI dengan program Mata

5 Pelajaran Pengolahan Makanan Kontinental di SMK Pariwisata wilayah Bandung, ditinjau dari silabus, materi ajar teori dan praktikum. D. Manfaat Penelitian Pada masalah-masalah yang telah dirumuskan diatas, diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat, diantaranya sebagai berikut: 1. Segi Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi pada pengembangan kurikulum Prodi Pendidikan Tata Boga FPTK UPI terutama konteks Mata Kuliah Makanan Kontinental yang berkembang di SMK Pariwisata Kompetensi Keahlian Jasa Boga dalam Mata Pelajaran Pengolahan Makanan Kontinental (PMK). 2. Segi Kontekstual a. Bagi Prodi Pendidikan Tata Boga FPTK UPI dan SMK yang diteliti : hasil studi ini diharapkan dapat menguatkan penguasaan konteks mata kuliah makanan kontinental sebagai bahan ajar di Prodi Pendidikan Tata Boga FPTK UPI dan diharapkan untuk lebih mengakomodasi calon tenaga pendidik menjadi tenaga pendidik yang profesional dan kompeten saat di dunia kerja. b. Peneliti : diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan peneliti khususnya mengenai pengembangan program Mata Kuliah Makanan Kontinental dan program Mata Pelajaran Pengolahan Makanan Kontinental (PMK) di SMK Pariwisata Kompetensi Keahlian Jasa Boga sebagai langkah mikro untuk kebutuhan program pembelajaran di dalam kelas. E. Struktur Organisasi Skripsi Penelitian tentang analisis Mata Kuliah Makanan Kontinental di Prodi Pendidikan Tata Boga FPTK UPI dengan Materi Pelajaran Pengolahan Makanan Kontinental di SMK akan dilakukan dengan struktur penulisan yang bedasarkan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2015, yaitu sebagai berikut : 1. Bab I. Pendahuluan, berupa latar belakang masalah penelitian, rumusan

6 masalah penelitian, tujuan dari penelitian, manfaat penelitian serta struktur organisasi skripsi. 2. Bab II. Kajian Pustaka, berisi konteks yang jelas terhadap topik atau permasalahan yang diangkat dalam penelitian. 3. Bab III. Metode Penelitian, merupakan bagian yang menjelaskan pembaca bagaimana penulis akan merancang alur penelitiannya dari mulai desain penelitian yang diterapkan, partisipan dan tempat penelitian yang digunakan, tahapan pengumpulan data yang dilakukan, hingga langkah-langkah analisis data yang akan dilakukan. 4. Bab IV. Temuan dan Pembahasan, menyampaikan temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan analisis data sesuai dengan permasalahan penelitian dan temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. 5. Bab V. Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi, berisi simpulan dari hasil temuan analisis dan rekomendasi hal-hal yang penting yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan dari hasil penelitian tersebut.