CIRI CIRI ORANG YANG BER-SQ TINGGI



dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. pajak. Pajak digunakan untuk menopang biaya pengeluaran pemerintah dan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. (Jogyakarta: Media Wacana Press, 2003), hlm Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB IV PANDANGAN ULAMA TERHADAP KETELADANAN RASULULLAH SAW.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kebanyakan perusahaan memanfaatkan orang-orang yang ber-

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang

BAB I PENDAHULUAN. ujian-nya. Kebahagiaan dan kesedihan merupakan salah satu bentuk ujian

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada SDM yang dimilikinya. Oleh karena itu setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wilda Akmalia Fithriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

*( Abdul Ghofur Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan

PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN BAHAYA NARKOBA PADA SISWA KELAS VIII-E MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

KUESIONER PENGARUH INTELLIGENT QUOTIENT

BAB V PENUTUP. Dalam bagian ini, akan di buat kesimpulan dari pembahasan bab 1 sampai. dengan bab 4 serta saran-saran. 5.1.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam dunia pendidikan dan juga dalam dunia nyata. Matematika

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia mulai diperkenalkan sebagai suatu pendekatan baru. Pada

Kepemimpinan: MENGENALI POTENSI DIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya

PERSYARATAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB V PENUTUP. a. Membaca Al-Qur an mempunyai peranan dalam peningkatan kecerdasan intelektual

BAB V PENUTUP. Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, penulis mengambil. 1. Konsepsi kecerdasan emosional dan spiritual didasari oleh konsep bahwa

PIDATO SAMBUTAN PADA PEMBUKAAN TRAINING ESQ DI JAKARTA SABTU, 13 FEBRUARI 2010

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keberhasilan perlu diperhatikan dalam upaya mengikuti perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Sayangnya, kemajuan dibidang ini tidak diimbangi dengan kemajuan

BAB V PEMBAHASAN. hafalan Asmaul Husna dalam peningkatan spiritual quotient (SQ). Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dalam

Oleh: Budhy Munawar-Rachman

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi, namun pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA. Agustian, Ary Ginanjar. (2001). Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan. Spiritual (ESQ). Jakarta : Arga Wijaya Persada

BAB I PENDAHULUAN. tinggi terhadap segala sesuatu yang menarik perhatiannya. 1 Tidak diragukan. pendidikan yang mempengaruhinya. 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peran penting dalam rangka memelihara

PEMBELAJARAN MENGGAIRAHKAN DENGAN ICE BREAKING

Emotional Intelligence (EI) Compiled by : Idayustina

KECERDASAN EMOSI PESERTA DIDIK PADA KELAS AKSELERASI DI SMP NEGERI 1 PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. berada pada rentangan usia dini. Pada usia tersebut seluruh aspek perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh. Pengertian Kalimat Fakta & Opini

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT (ESQ) DAN ALTRUISME PADA MAHASISWA KEPERAWATAN UMY

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah pemeran utama dalam setiap perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan

TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI. Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini.

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan,

Ikhtisar Skripsi Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Fatma Zulfana NIM :

BAB I PENDAHULUAN. keshalehan akan sangat bergantung kepada pendidikan masa kecilnya

Interpersonal Communication Skill

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini berkembang publikasi mengenai kecerdasan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. sejak terjadinya conception antara sel telur dan sel kelamin laki-laki

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.

KUESIONER PENELITIAN. Bapak/Ibu/Sdr/I yang saya hormati, sebelum saya ingin memperkenalkan. : Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu sekolah yang tidak lepas dari cita-cita mencetak

BAB I PENDAHULUAN. terlalu banyak bermain, hura-hura, tawuran, mempraktikkan

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya sangat memudahkan seorang mahasiswa dalam mengembangkan ilmu

BAB I. Pendahuluan. Dalam kehidupan sehari-hari kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk

ADAB DAN MANFAAT MENUNTUT ILMU

BAB I PENDAHULUAN. tantangan atau hambatan akan muncul dan mempengaruhi suatu organisasi.

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke lokasi yang dijadikan obyek penelitian yang berorentasi pada

BAB I PENDAHULUAN. prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya. Tujuan ini tertera pada Garis Besar Haluan Negara

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak lepas dari berbagai halangan dan tantangan. Banyak usaha yang telah

MEMBANGUN ILMU PENGETAHUAN DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN KEHARMONISAN KELUARGA SAKINAH NASKAH PUBLIKASI

SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU DI KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin

No. Aspek Indikator Aitem Jumlah F UF

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sebuah perusahaan diantaranya bergantung pada faktor kualitas

MEMBENTUK BUAH HATI MENJADI PRIBADI TANGGUH DAN PERCAYA DIRI

ISTIQOMAH G

A. Latar Belakang Masalah

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Kecerdasan Emosional

BAB I PENDAHULUAN. demikian pesatnya. Sebagai konsekuensi logis, kita harus menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan bekal kepada peserta didik untuk memahami Al-qur an dan

Oleh: Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak., CA.

BAB I PENDAHULUAN. banyak memiliki alternatif untuk bekerja. Menurut Astami (2001) dalam

BAB I PENDAHULUAN. bertumpu pada landasan epistemologis mengenai manusia seutuhnya, yaitu. potensi menuju kehidupan yang lebih baik.

ARIS RAHMAD F

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang. memuaskan dibutuhkan suatu proses dalam belajar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori teori yang mendukung dan

BAB I PENDAHULUAN. juga dirasa sangat penting dalam kemajuan suatu negara karena berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

BAB I PENDAHULUAN. mengubah emosi, sosial dan intelektual seseorang. Menurut Tudor (dalam Maurice

Tujuan Instruksional Umum Peserta memahami cara meningkatkan kemampuan penguasaan tertentu dalam merealisasikan keinginan sesungguhnya dlm kehidupan s

ETIK UMB. Etika dan Sikap profesional sarjana MODUL PERKULIAHAN (A31162EL) Modul ini membahas tentang

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

UKDW BAB I PENDAHULUAN

TEMA KAJIAN. 7. Penduduk surga dan neraka akan mendapatkan balasannya masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penglihatan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang terjadi di abad 21 merupakan perpaduan antara resolusi di

BAB 1 PENDAHULUAN. Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan, Terj. Rahmani Astuti, dkk, (Bandung: Mizan, 2002), hlm. 3.

BAB I PENDAHULUAN. mengarah pada fakta bahwa manusia adalah makhluk ciptaan yang paling unggul, dan

Hakikat Budi Luhur. Pusat Studi Kebudiluhuran Universitas Budi Luhur Jakarta 06/07/17

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Goleman (1993), orang yang ber IQ tinggi, tetapi karena

Transkripsi:

Disarikan dari Quantum Quotient (Hal. 123 141) By. Agus Nggermanto CIRI CIRI ORANG YANG BER-SQ TINGGI Manusia dengan kemampuan dan kompetensi yang dimilikinya terdiri dari 3 kemampuan yaitu : Kemampuan nalar atau IQ (Intellegence Quotient), Kemampuan merasa atau EQ (Emotional Quotient) dan Kemampuan beragama SQ (Spiritual Quotient). Kemampuan SQ dari manusia yang akan mampu menyelamatkannya di dunia dan akhirat. Berikut beberapa ciri manusia yang memiliki SQ yang tinggi, yaitu : 1. Memiliki Prinsip dan Visi Orang yang berprinsip bagaikan mercusuar, mampu menyinari dan menjadi penuntun dalam kegelapan. Prinsip berarti kebenaran yang hakiki dan fundamental & diaplikasikan secara universal (realitas objektif). 1 Prinsip berbeda dengan nilai karena nilai merupakan pandangan subjektif atau realitas subjektif; Terdapat 3 prinsip utama dalam kehidupan, yaitu : a. Kebenaran adalah realitas sesungguhnya sedangkan sesuatu yang tidak benar pasti sirna. Adapun kebenaran yang dijelaskan oleh Allah SWT : ٱل ح ق م ن ر ب ك ف ل ت ك ون ن م ن ٱل م م ت ر ين Artinya : Kebenaran itu berasal dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau termasuk orang yang ragu. (Q.S. Al-Baqoroh [2] : 147) diantara contoh kebenaran yaitu : kejujuran, kesabaran dan konsistensi. b. Keadilan adalah prinsip memberi sesuatu sesuai dengan haknya, contoh : membayar tukang becak. c. Kebaikan adalah prinsip memberi sesuatu lebih dari haknya. Dan kebaikan harus sesuai dengan prinsip kebenaran dan keadilan. Orang yang memiliki visi adalah orang yang melihat sesuatu sebagaimana adanya sesuatu tersebut. Adapun visi yang benar harus sesuai dan selaras dengan prinsip kebenaran. 1 Realitas objektif sebagai fakta sosial, berlaku umum, memiliki kemampuan memaksa (hukum fakta sosial menurut Durkheim) dan Realitas subjektif berupa pengetahuan individual.

2. Mampu melihat ketunggalan dalam kemajemukan; Secara realitas, materi tampak beragam seperti : berbagai jenis unggas, ikan, bahkan manusia dengan warna dan bahasa yang berbeda. Tetapi ternyata dibalik itu semua, realitas non materi yang tidak nampak, bahwa semua jenis yang disebutkan ada satu kesamaan yaitu semuanya memiliki gravitasi. Selain kesamaan secara gravitasi yang berkaitan dengan ilmu fisika. Maka setiap yang hidup di permukaan bumi memiliki persamaan yaitu seluruhnya diciptakan oleh pencipta yang sama yaitu Allah SWT. 3. Menemukan makna terdalam kehidupan; Sebagaimana setiap manusia berbicara. Bahkan yang berdusta pun berbicara dan yang jujur pun berbicara. Tetapi meskipun sama berbicara memiliki makna yang berbeda. 4. Mampu menahan dan mengelola kesulitan dan penderitaan. Muh. Zuhri menjelaskan makanan dan oksigen membuat IQ optimal sedangkan kesulitan mengembangkan SQ lebih optimal.